Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

KISAH BU NATA

4b829e1340976509.jpg

Ilustrasi bu Nata

"Mmmmhh" seketika terdengar lenguhan tertahan dari mulut bu Nata ketika jari Dani dengan iseng memainkan puting kanan bu Nata. "Hh...hentikan mmhhh ini.. Lepasin ibu uhh" kata bu Nata menolak. Namun mulai terdengar desahan kecil dari mulutnya.

Tentu saja permintaan tersebut tidak diindahkan oleh Dani. Dani kini justru semakin aktif memainkan buah dada bu Nata dari belakang. Tangan kanannya meremas buah dada kanan bu Nata, sedangkan tangan kirinya terus merangsang bagian puting. Sesekali tangan kanan dan kirinya bergantian tugas.

Rangsangan geli namun nikmat yang dirasakan bu Nata membuat pertahanannya terlihat melemah. Cacian dan penolakan memang masih terlontar dari mulutnya. Namun kini desahan yang ia keluarkan pun terdengar makin keras dan jelas.

"Ssshhh lepasin ibu AHHHHHHH" tiba-tiba desahan keras terdengar dari mulut bu Nata ketika dengan isengnya Dani mencubit kedua putingnya secara bersamaan.

"Hehe gimana bu? Enak kan diginiin?" tanya Nando yang terus merangsang puting bu Nata secara bersamaan. Puting bu Nata diputar dan dinaik-turunkan seolah-olah sedang memainkan tuas analog stick PS.

"Mmmhh ssshh engg nnmfff ngga auhh" jawab bu Nata tidak jelas karena desahannya. Dani yang mendengar respon bu Nata tersebut semakin bersemangat memberikan "hadiah" pada sang guru PPL cantik berjilbab itu.

Aktivitas bu Nata dan Dani yang terlihat semakin panas membuat Gusti dan Nando tidak tahan. Gusti yang biasanya terlihat cool pun kini mulai terlihat gelisah. Nampak "benjolan" di bagian selangkangannya yang masih tertutup celana.

Kondisi Nando pun tak jauh berbeda dengan Gusti. Nando yang melihat perlawanan bu Nata semakin melemah kini berjalan mendekatinya. Badannya dibungkukkan agar kepalanya dapat sejajar dengan kepala bu Nata.

"Gimana? Ibu suka kan dengan hadiah yang kami berikan?" ucap Nando halus sambil membelai kening bu Nata. Bu Nata masih berusaha menghindar. Namun caciannya sudah tidak lagi terdengar dan digantikan oleh desahan akibat permainan Dani.

Nando pun hanya tersenyum melihat respon bu Nata. "Bu Nata, coba deh ibu lihat ke bawah sebentar" perintah Nando halus. Namun bu Nata tetap memejamkan matanya, entah karena menghayati permainan Dani atau tidak ingin mengikuti perintah siswanya tersebut.

Namun Nando tak kurang akal. Didekatkannya mulutnya ke arah telinga kanan bu Nata yang masih tertutup jilbab. Awalnya Nando hanya menberikan tiupan halus. Namun tiba-tiba hap.... Nando mengigit halus telinga bu Nata dan sesekali memberikan jilatan lembut. Sontak saja bu Nata makin merasa kegelian. "MMMMMMHHH HAUHHHH" desah bu Nata.

Nando pun menghentikan aksinya dan kembali berkata kepada bu Nata "Coba deh ibu melihat ke bawah sebentar". Bu Nata yang telah mendapatkan rangsangan dari Nando kini terlihat lebih menurut.

Ketika menundukan kepalanya, bu Nata tiba-tiba terkaget melihat Nando yang telah menanggalkan seragam celana panjangnya dan terlihat hanta mengenakan boxer. "Benjolan" cukup besar pun tercetak di bagian selangkangan.

"Bu, ini saya nggak tahan nih liat ibu sama Dani main sendiri" kata Nando sambil menggesekkan selangkangannya. "Dada ibu juga menggoda banget. Pingin saya jilatin. Ibu juga tentu mau kan "bermain" dengan ini saya?" lanjut Nando.

Bu Nata tidak menjawab. Dirinya terlihat masih tertegun dengan "benjolan" besar di balik boxer Nando. Mulutnya terlihat menganga dan matanya terus menatap tajam "benjolan" tersebut. Respon tersebut dianggap Nando sebagai jawaban "iya".

Nando yang percaya bahwa bu Nata telah takluk dan pasrah pun kemudian memberi perintah kepada Dani. "Hmm oke deh kalo gitu. Tapi rasanya nggak enak kalo kita bermain dan bersenang-senang tapi bu guru cantik kita ini masih terikat. Dan, lu lepasin iketan di tangannya ya, biar gue lepasin kakinya"

"Siap bos". Dani kini menghentikan permainannya di buah dada bu Nata. Kini dirinya berusaha melepas ikatan di tangan bu Nata. Nando pun melakukan hal yang sama dengan ikatan di kaki bu Nata. Namun ia masih sempat menggigit dan menjilat lembut telinga kiri bu Nata yang tentu saja mengakibatkan ia kembali mendesah lembut. "Biar impas" kata Nando sambil tersenyum.

Kini kedua tangan bu Nata telah terbebas. Dia menggerakan kedua pergelangan tangannya yang terasa sakit dan pegal karena ikatan tadi sambil menunggu Nando selsasi melepaskan ikatan di kaki kirinya.

"Hehe maaf ya bu udah bikin ibu kesakitan gitu" ucap Nando lembut sambil melepas ikatan di kaki kiri bu Nata. Bu Nata tidak menanggapi ucapan Nando dan hanya melihat ke arahnya sambil berusaha merapatkan kemejanya agar buah dadanya tidak terlihat.

"Nah sekarang sudah sele...." belum sempat menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba tubuh Nando merasa terdorong. Sepersekian detik kemudian, bu Nata mendorong kursinya ke belakang dan berhasil menjungkalkan Dani.

Sejurus kemudian bu Nata langsung berlalri menuju pintu. Ternyata inilah yang direncanakan olehnya. Sejak awal bu Nata telah sadar bahwa ketiga muridnya akan berusaha memerkosanya. Oleh karena itu, ia berencana menunggu mereka lengah dan akan kabur apapun resikonya. Bu Nata sengaja berpura-pura terlihat takluk dan menunggu saat dimana seluruh tali yang mengikat tubuhnya terlepas. Dia percaya bahwa pengalamannya mengikuti UKM atletik di kampus telah membuat fisiknya menjadi lebih kuat dan kakinya mampu berlari cukup cepat untuk melarikan diri.

Perencanaan yang dilakukan oleh bu Nata sebenarnya sudah cukup sempurna. Namun ada 1 kesalahan perhitungan yang dilakukannya. Ya, dia tidak memperhitungkan keberadaan Gusti.

Bu Nata sebenarnya melihat Gusti yang berdiri di dekat pintu. Ia yakin Gusti yang kaget akan mudah dijatuhkan ketika dirinya menabrakkan diri sekuat tenaga. Namun yang terjadi justru sebaliknya.

BRUK!! Terdengar suara tabrakan antara bu Nata dan Gusti. Namun tidak ada 1 orang pun yang terjatuh. Gusti yang merupakan atlet silat terbaik di sekolahnya mampu memasang kuda-kuda dengan baik dan menahan pergerakan bu Nata.

Bu Nata yang kaget hanya dapat meronta berusaha melepaskan diri. Namun usahanya sia-sia. Gusti mampu mengunci pergerakan bu Nata dengan baik. "MINGGIRRRRRRR!!!! LEPASIN SAYA!!!!" teriak bu Nata. Gusti tidak menghiraukan teriakan tersebut.

Dani yang tadi terjatuh akibat dorongan kursi bu Nata kini telah bangkit. Dengan emosi, ia berjelan mendekati bu Nata. "WOE DASAR LU CEWE GAK TAU DIUNTUNG. MAU DIKASIH SENENG AJA SOK SOKAN GAK MAU. MASIH PPL DOANG UDAH BELAGU. DASAR LONTE BAJINGAN" luap amarah Danu.

"GUE BUKAN LONTE!! LU YANG BAJINGAN!! LEPASIN GUE DASAR LU COWOK ANJING" balas bu Nata.

"DASAR CEWEK JALANG GAK TAU DIUNTUNG. GUS TAHAN NI LONTE. GUE MAU NGASIH PELAJARAN KE DIA". Dani yang telah dikuasai emosi kini bersiap-siap untuk menukul bu Nata. Tangannya telah dikepalkan dan sedang diayunkan. Bagian perut adalah sasarannya. Bu Nata yang tak bisa bergerak tengah memejamkan matanya dan bersiap menerima bogem tersebut.

Di saat pukulan Dani sudah berjarak 5cm dari perut bu Nata, tiba-tiba terdengar teriakan "STOP". Dani yang kaget seketika menghentikan pukulannya. Pandangan ketiga orang tersebut kini tertuju ke arah Nando yang tengah berusaha bangkit.

"Mau ngapain lu Dan? Mau nonjok cewek? Udah lah gak usah. Kayak anak kecil aja lu main tangan sama cewek" kata Nando sambil berjalan tertatih mendekati mereka bertiga.

"TAPI NAN NI CEWEK UDAH BERANI-BERANINYA SAMA LU DAN GUE. LONTE KAYAK GINI HARUS...." balas Dani yang masih dikuasai emosi. Namun belum sempat ucapannya selesai, Nando kembali memotongnya "GUE BILANG KAGAK YA KAGAK. BAGIAN MANA DARI KATA GUE YANG LU GAK NGERTI? SANA MINGGIR".

Mendengar itu, Dani segera mengurungkan niatnya. "Beruntung lu lonte ada Nando. Kalo gak, kelar lu sama gue" ucap Dani dengan nada mengancam sambil mengarahlan telunjuknya tepat di muka bu Nata sebelum akhinya berjalan menjauhi bu Nata.

Bu Nata yang telah kehabisan tenaga dan kelelahan hanya dapat menatap sinis Dani. Nafasnya kini tersengal-sengal. Perbuatan Dani selama di kursi tadi serta kuncian Gusti telah menguras tenanganya secara drastis. Jilbabnya pun kini terlihat agak berantakan.

"Bu Nata, yang pertama saya sebagai temannya Dani ingin meninta maaf atas perbuatan teman saya tersebut. Dani tidak pernah benar-benar berniat menyakiti ibu. Ia hanya terbawa emosi. Tolong maafkan Dani" kata Nando kepada bu Nata yang hanya membalasnya dengan tatapan tajam.

"Yang kedua, jujur saya kecewa dengan ibu. Sudah dari awal saya bilang, kami bertiga di sini hanya ingin nemberikan hadiah pada ibu. Namun justru ini yang kami terima. Kenapa ibu malah berlaku begini ketika kami ingin berbuat baik?" lanjut Nando.

"BERBUAT BAIK? KAMU BILANG BERBUAT BAIK? BERBUAT BAIK DARI MANANYA? DASAR KALIAN SISWA SAKIT!! CUIH" balas bu Nata dan meludah ke wajah Nando.

Gusti yang melihat respon bu Nata tersebut semakin mengencangkan kunciannya.

Nando yang biasanya tenang kini naik pitam. Di angkatnya tangan kanannya dan dibuka telapak tangannya bersia akan menampar bu Nata "DASAR GURU LON..." kata Nando sambil mengayunkan tangannya. Namun ia langsung menghentikan ayunannya itu. "Nggak, gak ada gunanya gue nampar lu".

Nando telah berhasil menguasai emosinya kembali. Ia mengelap ludah bu Nata menggunakan bagian pundak seragamnya.

"Gus, udah cukup. Lepasin bu Nata. Kasian dia pasti kesakitan lu kunci sekenceng itu" perintah Nando kepada Gusti.

"Lah tapi kalo dia ngelawan lagi gimana Nan?" tanya Gusti.

"Gak usah khawatir. Bu Nata udah kelelahan. Dia udah nggak punya tenaga buat lawan kita. Ya kan Bu?" jawab Nando sambil mengelus pipi bu Nata dengan kedua jarinya. Terlihat bu Nata sudah tidak melawan dan nafasnya pun tersengal-sengal.

Gusti sempat berfikir sesaat. Namun melihat wajah bu Nata yang sudah berkeringat dan matanya yang sayu ditambah dengan jilbabnya yang berantakan mempeihatkan sebagian rambutnya membuat Gusti membulatkan keputusannya dan melepaskan kuncian pada bu Nata. Bu Nata pun seketika ambruk karena terlalu lemas dan lelah.
 
Maaf suhu sekalian, baru sempet update :D

Sebelumnya terima kasih atas apresiasi suhu semua. Mohon maaf karena ane blm bs bales satu per satu, tapi masukan dari suhu semua ane pertimbangkan kok

Soal alur mungkin emang keliatan cukup lambat. Tapi karena ini cerita pertama ane, jadi ane mohon maaf jika ada yg kurang puas. Akan ane usahakan untuk mempebaiki ke depannya :D

Untuk mulustrasi udah ane update. Ini percobaan dulu hu. Kalo dirasa adanya mulustrasi malah bikin kurang menarik, akan ane tarik. So enjoy~
 
Menarik ini, slow rape, bisa jadi brainwash ini. Kasih perhatian sama sdikit penyiksaan, lama2 jadi slave bneran. Lanjut om.
 
Hajar bro... Namanya sama kyk milf yg jadi fantasi gw... Hajar memeknya ampe dower jadiin budak seks...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd