Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kisah Dian sang Istri Eksibisionis yang Semakin Binal

Kembalinya Dian sang Jilboober 2

"Hai Vin sorry nunggu lama ya?" aku melihat Kevin duduk di pojokan Cafe yang berada di lantai dasar gedung kantorku ini. "Iya dari tadi mupeng terus lihat karyawati2 di sini bening2 ya, woow Yan seriously kamu di kantor pakai hijab tapi toketmu tumpah2 keluar meluber begini ? Salut banget aku" dia melihat penampilanku yang sedang berdiri di hadapannya.



Hehehe memang saat melihat kevin sengaja jilbabku langsung kulilitkan di leher sehingga payudaraku bisa terlihat keluar separuh lebih hampir sampai area sekitar putingku. Melihat pandangan matanya yang horny membuat putingku semakin terasa mengeras, putingku terlihat semakin nyemplak tercetak di kaos ketatku ini.

"Hehehe ini ada apaan ya kok ada yang nonjol2 di sini" dia malah menyentil kedua putingku yang sudah sangat sensitif ini. "Uuggh, apaan sih Vin aku tutup lho yah awas kalau diterusin" aku mengancam menutupi dadaku dengan jilbab kalau dia terus menyentil2 putingku. "Hehehe nggak cuma gemes aja lihatnya, tapi kok bawahanmu kok biasa banget begini Yan rok panjang hitam. Nggak seksi blass, tidak mengundang selera lelaki".

"Weei namanya juga pengajian, tadinya mau pakai legging ketat yang tipis menerawang tapi gara2 ada ini nih bikin nggak pas banget rasanya nonjol" aku menunjuk area selangkanganku.

Kevin nampak bingung awalnya berusaha menangkap apa yang kumaksudkan tapi akhirnya dia ingat "oooh iya dildo panty kemarin ya aku lho sudah lupa, masih kamu pakai sampai sekarang Yan. Salut bener aku sama kebinalanmu Yan tiada tanding memang slutty banget".

"Lha bukannya kemarin kamu yang nyuruh aku pakai sampai hari ini". "Hmm masa sih, bukannya cuma kemarin aja aku nyuruh pakai? Tapi memang dasar kamu aja yang pervert Yan hehehe masih cari2 alasan".

"Aku lepas aja ya kalau begitu, beneran nih kamu nggak pengen lihat pas aku jalan kaki rasanya ada kontol nyodok2 lho jadi uughh semriwing". Wajah kevin nampak berbinar mendengar ucapanku "Jangan Yan pakai aja aku jadi punya ide nih. Yuk aku ajak ke mall di daerah pakuwon sana aja jadi nggak banyak orang resek yang sok suci sekedar mengingatkan".

"Yaa terserah sih, aku sih manut aja yuk cusss". Kita pun melangkah menuju ke basement tempat parkir. Saat aku duduk di dalam mobil tanpa sadar aku melenguh "Uughhhh hmmm". "Kenapa Yan kok tiba2 mendesah sambil pasang wajah mesum begitu".

"Huu dasar coba kamu yang dipasangin beginian baru tahu rasanya, waktu tiap kali duduk pasti dua dildo ini melesak masuk menusuk lebih dalam jadi ya pastilah otomatis aku bersuara begitu".

"Hehehe ayo Yan kasih lihat ke aku gimana tuh view bagian bawahmu". "Nggaklah nanti aja di jalan, waktu keluar basement parkiran kan kamu buka jendela bayar parkir nanti ketahuan sama mas yang jaga portal keluar".

"Yaah itulah serunya kalau ada penonton kan lebih asyik, lagian kamu kan pakai jilbab begini masa petugas parkir gedung bakal ingat wajahmu?. "Hmm iya juga sih, tapi masih agak ragu aku kalau buka2an di tempat parkir gedung ini kan perusahaan yang berkantor di sini banyak macam Vin bukan cuma kantorku aja".

"Oooh jadi kalau buka2an di kantormu sendiri gpp ya". "Yah bukan gitu juga sih, tapi mungkin kalau di kantorku sedikit terbuka no problem malah pada semangat tuh cowok2 hihihi nih aku tunjukin yaah" aku pun mengangkat rokku dan mengangkang. "Lihat Vin aku keluarin dikit ya uuughhh" dildo itu aku keluarkan sedikit dan kemudian kumasukkan lagi berulang kali secara perlahan2.



"Hehehhe ini baru jilbaber favorit warga +62" dia meremas2 payudaraku, tangannya secara naluriah melorotkan kaosku ke bawah sehingga plop kedua payudaraku meluber seluruhnya terpampang dengan jelas.

"Uuuhh Vin aku malah jadi kepengen lagi nih gara2 ulahmu, uughh hmmmph padahal tadi aku udah masturbasi di toilet". "Lho iya ta hahaha dasar jibaber binal the real slutty wife, makanya tadi kok lama banget nggak turun2 eeh ternyata swalayan dulu" dia justru semakin menggodaku dengan menarik2 putingku.

"Hmmmpp Viin hmmpp yaah terus2" tanganku malah semakin kencang memainkan kedua dildo ini menusuk vagina dan pantatku secara bersamaan ku merasakan nikmat yang semakin tak tertahankan.

Kevin tiba2 mencium bibirku dengan sangat bergairah sembari tangannya mempermainkan kedua payudaraku. Uuughh aku semakin tambah bernafsu tanpa henti memainkan double dildo ini menghunjam kedua lubang kemaluanku..

"Hehehe terusin aja Yan kamu paling cantik sekali kalau lagi horny begini". "Uuughh jahat banget kamu Vin bikin aku pengen tapi disuruh main sendiri ughh ughhh hmmpp" aku semakin kencang memainkan kontol imitasi ini.

Mataku pun terpejam saat merasakan nikmatnya bermasturbasi di tempat publik ini, uughh gila Diaann ini masih di area gedung kantor. Gimana kalau teman2 kantor atau karyawan perusahaan lain hmmpp atau satpam gedung mempergokiku.

Pikiran2 nakal yang membayangkan berbagai macam kejadian seandainya aku tertangkap basah oleh mereka yang kukenal ataupun orang asing yang lewat malah semakin membuatku tambah berusaha memuaskan diri sendiri.

Tiba2 kudengar suara Kevin berbicara kepada seseorang "Berapa pak?". Aku langsung terkaget dan membuka mataku dan melirik ke samping kanan. What, aku bertatapan dengan pegawai parkir di pintu keluar gedung kantor ini.

Dia nampak shock sekali melongo tanpa bisa bersuara, hanya memandangiku yang saat ini dalam posisi awkward mengangkang lebar dengan kaki di atas dashboard mobil apalagi tubuh bagian atasku bertelanjang dada..

"Eeh Vin, kok nggak kasih tahu sih udah sampai sini". Aku secara reflek langsung merapikan rokku dan menutupi payudaraku, karena siapa tahu cowok ini tipe yang alim atau malah tipe cowok ember yang suka melapor.

"Hahahha iya lupa Yan sorry, lihat kamu kok saking enaknya main sendiri jadi kasihan kalau diganggu betul nggak mas?. Oh ya parkirnya bayar berapa mas, itu kasihan mobil di belakang antri mau keluar".

"Oh ya pak Rp 8.000,- tarif parkirnya" meskipun berbicara dengan Kevin tapi mata penjaga parkir ini terus saja memperhatikan setiap jengkal tubuhku.

Setelah mobil keluar sampai jalan raya, akupun melepaskan celana dalam dildo ini "Uuughh plop, aku lepas aja ya Vin hmpp nggak enak banget basah rasanya aku tak ganti celana dalamku sendiri" lubang vagina dan pantatku langsung terasa berkedut2 setelah seharian dijejali dildo ini. Rasanya kok ada sesuatu yang hilang dari dalam sana hihihi..

"Lho kok nggak dilanjut sampai keluar Yan masturbasimu". "Nggak ah tadi sudah terlanjur terganggu jadi nggak mood! Lagian rasanya sudah nggak enak basah banget bagian bawahku, aku pun mengeluarkan celana dalam g string berenda dari dalam tas ku. Setelah membersihkan area kemaluanku dengan tisu basah aku pun mengenakan celana dalam g stringku.

Tak lama kemudian kita pun sudah sampai masuk ke Mall. Wah aku diajak kencan malam mingguan ke mall sama cowok brondong, yah tapi namanya saturday night di mall pasti ramai banyak orang di mana2. "Wah Yan aku lupa kalau sekarang malam minggu tanggal muda, lagi jadi ramai banget kalau kamu action aneh2 bisa bakal ramai nih".

"Action aneh apaan?! Kamu itu yang suka ide aneh2 ya udah makan dulu aja yuk laper aku". Memang tidak sedikit pandangan sinis atau lirikan mesum memandangiku saat kita berjalan2 di mall ini. Aku memang sengaja masih melilitkan jilbab di leher sehingga
payudaraku yang tumpah2 itu terlihat gundal gandul saat ku berjalan2. Kurasakan putingku semakin mengeras saat mengetahui ada yang menunjuk2 aku dan berkata " Woi liat tuh cewek pentilnya sampai ngecap nonjol gitu pasti sering diemut tuh". "Kelihatannya sih jilboober bisyar tuh, lihat aja jalan sama orang cina begitu pasti dibayar mahal".



Saat aku sedang melamun jorok sambil menahan gairah tiba2 pundakku ditepuk "Kenapa Yan wajahmu kok mupeng gitu, horny yaa jalan2 pakai jilbab tapi mengumbar aurat hehehe sering2 aja kita ngedate seru begini. Asyik kan hidup jadi lebih berwarna banyak adventure menanti".

Huu adventure katanya, tapi iya sih rasanya seperti berpetualang menanti saat2 menegangkan apalagi saat ditatap tajam mata laki2 atau ketika mendengar omongan2 kotor yang membicarakanku membuat jantungku berdegup kencang serasa naik roller coaster.

Kita pun sudah sampai di area food court dia sengaja memilih tempat yang ramai di samping kerumunan cowok yang tadi sempat berpapasan dengan kita tapi mereka secara terang2an berani menunjuk dan membicarakanku.

Kevin berbisik padaku agar sengaja sedikit melorotkkan rokku ke bawah. Jadi saat duduk bisa memberi pertunjukan ke pengunjung mall yang lalu lalang lewat bisa melihat belahan pantatku yang berbalut g string.

"Hhmmm iya tahu aku maumu sama aja dengan suamiku dasar laki2 mesum sama aja di mana aja" saat duduk dengan sengaja aku menarik kain rokku sedikit turun. Waduuh agak kebablasan nih jadi setengah pantatku jadi kelihatan.



"Wooow Yan maksudku cuma kasih show sedikit bukan kasih unjuk pantat begitu". "Sudah terlanjur biarin aja, tapi bukannya kamu malah suka" aku pasang wajah cuek pura2 tidak sadar bagian belakangku sangat terbuka.

"Woow rek lihat itu cewek yang tadi kan, shiit bokonge rek mulus". "Yo bangsat itu menggoda sekali buat disodomi enak pasti, apalagi tuh kelihatan tali celana dalamnya bikin tambah sexy".

Mendengar obrolan nakal cowok2 ini aku kok tambah pengen menggoda mereka. Dengan sengaja aku membalikkan badan dan menjatuhkan tasku ke lantai.

Hehehe coba kalau lihat pemandangan pabrik susu gimana ya reaksi kalian" aku pun membungkukkan badanku secara perlahan ke arah mereka semua sehingga yang terjadi saat ini justru adalah momen keheningan saat payudaraku terlihat jelas. Mereka semua terdiam terpana tanpa bersuara, akupun sengaja melakukan gerakan ini dengan sangat perlahan agar mereka bisa puas memandangi asetku ini..

Setelah puas memamerkan diri aku bersikap santai saja seolah tak terjadi apa2 dan berbicara kepada Kevin. "Hihihi gimana Vin suka nggak tadi actionku". Dia cuma mengacungkan jempol sambil tersenyum memandangiku.

Kudengar cowok2 di belakangku pada ramai tapi kali ini sambil merendahkan volume suaranya tidak seperti tadi. Aku dengan samar2 mendengar suara mereka membahas kalau aku tidak pakai bh karena yang kutunjukkan tadi sangat jelas sekali, aku tadi memang merasa telanjang dada di depan mereka.

Aku sempat mendengar beberapa kali ada orang lewat yang berkomentar kotor mengenai diriku "Lihat tuh pasti cewek bayaran tuh, pakai jilbab tapi susu kelihatan, pantat juga kelihatan ngapain pakai baju nggak telanjang aja sekalian". Ada juga cewek yang sengaja berbicara agak keras saat melewatiku "Huuu dasar pelacur pasti pakai hijab biar tarifnya mahal tuh".

Semakin banyak kata2 kotor yang melecehkanku tapi anehnya aku malah semakin berdebar saat mendengar kata2 seperti itu. Perasaan bangga atau kuatir apakah ini aku juga nggak tahu sih yang jelas aku suka dan merasa bangga mendengar orang berbicara mesum tentangku.

"Kita belanja sebentar yuk Vin, aku ada yang perlu kubeli nggak banyak kok". "Ya ayo aja aku sih suka2 kamu aja, asal tetap harus pamer aset ya hehehe". "Iya iya ngerti kok aku" saat berdiri aku sengaja menopangkan tanganku di meja dan menunggingkan pantat ke arah sekumpulan cowok yang dibelakang itu sehingga belahan pantatku bagian atas yang berbalut celana dalam g string ini sangat jelas terlihat..



"Begini gimana Vin kurang pamer nggak". Hhmmm kurang sedikit lagi Yan, naaah begini lebih mantap". Aku kurang mengerti maunya dia tapi ya kuturuti aja, dia membalikkan badanku sehingga kini aku berhadapan langsung dengan cowok2 ini.

Tiba2 kevin dari arah belakang berbisik dan berkata siap2 ya. Hmmm apa yang harus kusiapkan. "Udah yuk Yan kita turun ke bawaaaah waddduuuhh" kevin terpeleset dan berpegangan tepat di bagian depan tubuhku sehingga plooop payudaraku langsung menggantung terayun2 disebabkan kaosku melorot ditarik oleh kevin sampai bawah.



Aku yang kaget karena tidak menyangka Kevin bakal senekat ini hanya melongo terdiam terpana saat buah dadaku berguncang keras memantul2. Kulihat cowok2 di hadapanku juga pada terpana melihat ada jilbaber dengan susu menggantung terlihat jelas di foodcourt mall.

Aku tetap terdiam memandangi mereka dengan keadaan masih bertelanjang dada. Kalau cewek normal pasti langsung buru2 menutupi payudaranya atau merapikan kaos, tapi yang kurasakan saat ini jantungku berdegup kencang dan puting payudaraku terasa semakin menegang keras.

Aku rasanya kepengen menelanjangi tubuhku saat ini juga dan berharap diperkosa oleh mereka di depanku ini. Uughh tatapan mata mereka yang penuh nafsu saat melihatku ini membuat perasaan horny saking tak terbendung.

"Hey Yan wake up hayo sadar itumu ditutup jangan dipamerin terus". "Eh eeh ya Vin kamu bilang apa ooh ini hehe maap banget ya mas mas, ini kelakuan bocah tengil satu ini memang. Bener lho maaf ya mas jadi kelihatan yang nggak sopan". Aku merapikan kaosku ini ke atas dan membungkukkan badan tapi saat menunduk minta maaf justru kurasakan payudaraku keluar lagi terjuntai ke bawah.

Oooh dasar si kevin ini kaosku jadi molor gara2 tadi ditarik. "Hey Vin lihat gara2 kamu nih jadi molor banget kaosku agak sobek juga kelihatannya". "Hahaha nggak apa2 Yan malah jadi tambah seksi tuh lihat bisa jadi kaos off shoulder kan tinggal ditarik aja ke samping lengan begini lha jadi deh.

Waduuhh berjilbab tapi pakai baju terbuka dibahu dan kelihatan bagian dada begini tapi jalan2 ke mall, tinggal nunggu disemprot emak2 atau dicaci maki nih. Tapi untung aja mall ini agak sepi karena berada di tengah2 pemukiman mewah, kemungkinan emak2 udik jarang ke mall ini..

"Udah yuk Vin nggak enak sama mas2nya ini ganggu mereka makan aja. Aku pun segera menyeret Kevin pergi saat itu juga karena kuatir juga aku jangan2 dia punya ide aneh yg lain. Apalagi aku lihat tadi ada beberapa keluarga yang membawa anaknya jadi agak segan juga aku kalau terlalu terbuka di sini terus2 an.

Kita pun melanjutkan belanja di hypermart lantai terbawah dengan aku yang malah jadi kayak pakai kemben nih gara2 kaosku molor bisa2nya malah dimodifikasi jadi kemben begini. Padahal aku mau beli baju baru lagi tapi dilarang sama Kevin katanya lebih sensual begini jilbaber kembenan pamer toket...

Ya iyalah sepanjang jalan semua orang memandangku dengan aneh. Cara berpakaian model apa ini atas kepala tertutup tapi di tengah terbuka sana sini. Aku sebenarnya seneng2 aja sih bisa memamerkan tubuhku kepada mereka dengan cara yang berbeda..

Bisa kurasakan putingku yang semakin mengeras dan belahan vaginaku terasa semakin basah saat mengetahui ada yang menatapiku, atau ada yang berkata2 kotor.

Saat belanja aku pura2 cuek.saja kalau ada cewek atau ibu2 yang menghinaku asal jangan menegurku secara langsung saja bisa illfeel aku.

"Ini nich pasti coc... ". Langsung kupotong kalimat Kevin "Cocok apa, nggak mau aku kalau masukin sayur ke memek". "Lho udah pernah coba Yan, apa sih yang belum pernah kamu coba, wooi tapi coba lihat nih terong ukurannya kayak kontol negro dites aja yuk tuh mumpung sepi di pojokan sana".

Dia menggodaku sambil sesekali menarik2 putingku yang sudah ngecap nyemplak menonjol di kaos. "Uuugh Viin hmmmpp yaaaa deh terserah kamu". Dia senyum2 sambil memilih terong "ini cukupan nggak buat memekmu yan" dia mengambil terong yang besar sekali diameternya.

"Hey jangan keras2 ngomongnya nanti semua pada dengar, lagian emangnya anuku lebar banget apa?? Kok kamu pilih yang segede lengan begitu cari yang agak kecilan aja" aku tidak menolak idenya untuk bermasturbasi di supermarket ini tapi malah justru sebetulnya di dalam hatiku berdebar2 antusias menanti momen ini.

"Ini aja ya pas agak gede dikit terus bentuknya melengkung jadi enak pasti kamu nyodok2nya". "Iiih apaan sih Vin" aku langsung mengambil terong itu dan meletakkannya di keranjang belanjaanku.

"Eeh tapi kamu mau aku melakukan itu di mana Vin, jangan sampai ketahuan orang nanti malah jadi kasus entar". "Hehehe tadi aku sudah kepikiran masalah itu, jadi aku sempatin survey lokasi yang paling jarang dilewati orang itu tuh di sana tempat display kebutuhan rumah tangga daerah ember, sapu dkk paling sepi di ujung sana".

"Yakin nih aman udah yuk buruan ke sana". "Lho kok nggak sabar amat, udah pengen banget ya masturbasi di tempat umum atau jadi otak mesum lihat bentuk terongnya ini hehehe". "Apaan ya nggaklah biar cepet tuntas, jadi kita bisa langsung nonton bioskop keburu telat nanti".

"Masih ada waktu 45 menit santai aja, nanti kurang nyaman kamu ngentotin terong nih kan kasihan".

Kevin tanpa pemberitahuan tiba2 saja melorotkan kaosku sehingga payudaraku langsung terlepas bebas terekpos di publik. "Iiiiih Vin bilang2 dulu kenapa! Nanti kalau ada orang lewat gimana sih". "Protes aja tapi kok nggak kamu tutupin malah dibiarin aja tuh menggelantung toketmu.

"Hmm maunya gitu yah oke aku tutupin yaa?" Aku malah menggodanya sambil mataku terus melirik sana sini. Harap2 cemas seandainya memang benar ada orang di sekitar sini.

Dia mengeluarkan hp bersiap mengabadikan momen ini " Ayo Yan perkenalan diri dulu". "Hmmm aku hmm iya deh, haii teman2 ini aku Dian kita ketemu lagi yah di my next adventure!!. Sekarang ini aku lagi belanja tapi dasar pacarku yang super pervert ini minta aneh2 jadi terpaksa aku turuti deh".

"Haa pacar sejak kapan aku jadi pacarmu Yan, kita kan cuma TS". "Eh apaan tuh TS Vin??". "Teman sex, ayo ngaku ke para penonton statusmu apa sebenarnya?".

"Huu iya deh aku sebenarnya sudah bersuami tapi ini lagi jalan sama teman sexku, puas Vin". "Belum, aku belum puas ayo mulai remas toketmu sendiri setelah itu perlahan2 tarik pentilmu yang sudah ngaceng itu" dia berlagak seperti sutradara yang mengarahkan artisnya.

"Huuu pentil siapa yang ngaceng paling juga kontolmu itu yang ngacungg" aku protes tapi tetap melakukan apa yang dia minta.

"Hmmpp Viin, kamu ini nakal bangeet hmmn masaa aku disuruh remas2 susu di supermarket aduuuh deg2an nih ada orang lewat nggak yaa hmmmp putingkuu kamu pengen gimana lagi uughhh Viiin ditarik begini taa hmmmpp hmmpp" saat aku sedang menarik2 putingku Kevin tiba2 maju ke arahku sembari membetulkan pakaianku yang terbuka ini.

Ternyata ada pengunjung supermarket yang melewati tempat ini, jantungu rasanya mau copot. Untung saja tidak ketahuan, terlihat pasangan suami istri itu sedang fokus memilih belanjaan.

"Waduuuh Vin tempatnya ini nggak aman, kita langsung ke bioskop aja yuk". "Aah begini baru seru lebih memacu adrenalin kalau hampir ketahuan orang semakin asyikk seruu ayoo lanjut" dia kembali mengarahkan hpnya untuk merekam aku.

"Oooh dasar manusia mesum satu ini, teman2 lihat tuh orang pervert satu ini sudah hampir ketahuan orang eh malah disuruh lanjut lagi' meskipun aku protes tapi tanganku tetap melorotkan kaos sehingga aku kembali bertelanjang dada..



"Uughh Viin hmmm, serius nih aku kamu suruh main pakai terong di sini hmmpp" aku meremas2 payudaraku dan mempermainkan putingku sehingga semakin bergairah. "Iya ini udah kubersihkan pakai tisu basah, ayo langsung tancapin Yan keburu ada orang dateng".

Kuraih terong ungu itu dari tangan Kevin "Uuggghh memekku mau dicoblos terong sebesar ini uughhhnn hmmpp" dengan kondisi rok terangkat batang terong itu perlahan memasuki liang vaginaku.

"Yups bagus Yan pelan2 aja masukinnya lebih erotis woow lihat nih sayur terong sebesar ini bisa kamu lahap dengan mudah". "Uughh Viinn rekamnya sudahan hmmpp hisepin putingku Viin" titik g spotku memang area puting payudaraku, bahkan tidak jarang aku bisa orgasme hanya dengan dipermainkan dan dihisap2 dengan kencang putingku.

"Uuugghh iyaa Viin hisap terus hmmpp hmppp, aku gak perduli ada orang lewat atau nggak ayo puaskan aku hmmpp hmpp" Kevin bergantian menyusu di payudaraku sambil tanganku terus saja menggenggam batang terong itu keluar masuk di lubang vaginaku dengan cepat.

Saat Kevin mengulum putingku dengan sangat kencang saat itu juga aku merasakan orgasme yang sangat kuat "uuughh Viiin aku mau keluarrrr hmmpp hmpppppp plopp" terong itu keluar dari lubang vaginaku dan terjatuh di lantai.

Tapi bersamaan dengan itu ada bapak2 berjalan ke arah kita. Dia terpaku berdiri terdiam saat menyaksikan batang terong itu terjatuh di bawah kakiku kemudian diikuti dengan lenguhan rintihanku karena aku merasakan orgasme yang luar biasa.

Karena dari tadi merasa tegang akibat sedari tadi eksib jadi sampai sedikit kebelet pipis ditambah masturbasi di tempat umum seperti ini dengan disaksikan orang asing yang tidak kukenal.



Aku merasakan klimaks sampai squirt mancur2 mengeluarkan banyak cairan menyembur ke lantai. "Viin viin hmmpp ada orang ngelihatin kitaaaa aaah hmmpp hmpppp" anehnya justru aku malah semakin horny saat mengetahui ada seseorang yang menonton aksi tidak senonohku ini. Sehingga semburan squirtku semakin kencang membanjiri lantai supermarket ini.

Bapak2 itu hanya diam saja awalnya tapi kemudian mengeluarkan hpnya dan mengarahkannya ke arahku. Kelihatanya mengabadikan momen seorang jibaber yang telanjang dada masturbasi pakai terong sampai mancur2 klimaks di tempat umum. Aku langsung memalingkan wajahku ke arah samping agar wajahku tidak sampai terekam.

"Vin ayo kabur cepaat" aku berbisik ke telinga Kevin mumpung bapak2 itu masih sibuk entah mengambil foto atau merekam videoku. Secepat mungkin aku berlari menjauhi tempat ini meninggalkan keranjang belanjaanku dan batang terong yang entah masih utuh atau sudah berubah bentuk setelah memasuki lubang kemaluanku ini.

Sambil berlari2 aku membenahi kaosku agar menutupi payudaraku. Kevin ikut berlari di belakangku sampai sebelum kasir aku menghentikan langkahku dan berjalan seperi biasa seolah tidak terjadi apa2, kalau lari2 melewati kasir nanti dikira kabur setelah mencuri kan tidak lucu.

Aku menggandeng tangan Kevin dan berbicara kepadanya dengan nada pelan "Oooh dasar kamu ini Vin, detak jantungku sampai nggak karuan gara2 ulahmu ini, belum lagi lihat nih rokku juga agak basah".

"Hahaha tapi kamu suka kan hayo ngaku". "Iya sih hihihi petualangan seperti mendebarkan jadi nagih pengen terus, ayo ke bioskop yuk capek nih udah kerasa lemes banget rasanya pengen duduk isitirahat dulu".

Seperti biasa kita memilih film yang paling sepi penonton dan memilih duduk di kursi paling pinggir, penonton yang ada mungkin cuma beberapa orang itu juga mereka duduk di deretan bagian tengah. Aku sudah hapal modus cowok kalau pilih tempat duduk di pojok2 begini pasti nggak ada niatan nonton film.

"Yaah padahal aku memang berniat mau refreshing nonton film, tapi kalau duduk di pojokan begini pastilah cowok mau yang mesum2". "Hahaha binor cabul ya pasti sudah tahu maunya cowok2 kan, oh ya tadi kamu lihat couple yang kita lewati tadi nggak hahaha lucu banget".

"Eh kenapa aku nggak ngamati, rasanya capek jadi pengen cepet duduk". "Tadi kan aku jalan di belakangmu agak jauhan dikit kan, aku lihat yang cewek marah ke cowoknya gara2 ngelihatin kamu terus".

"Haa iya ta masa sih, kan penampilanku biasa begini nggak terlalu terbuka banget". "Justru yang terbuka sedikit tapi di bagian2 yang paling menarik perhatian kan. Apalagi baju sexy terbuka tapi pakai jilbab begini bikin cowok2 tambah penasaran kan, dia mungkin nggak pernah lihat jilbaber tapi toketnya dipamer2in kayak cewek satu ini nih" Kevin meremas2 payudaraku sambil terus menggodaku.

"Yaah itu kan kesalahanmu Vin, lagian tuh cowok kan udah tahu ada pacarnya di samping harusnya kalau mau lihatin cewek lain yaah pinter dikitlah melirik aja kan cukup hihihi, hey udah main tuh filmnya aku tak istirahat dulu jangan nakal apalagi macem2 ya".

Alur cerita di awal yang kurang menarik ditambah aku yang agak lemes setelah big orgasm di supermarket tadi membuatku ketiduran tanpa aku sadari.

Kevin yang melihatku tertidur, justru mendapat peluang emas saat dia melihat si cowok tadi berdiri hendak ke toilet. Sebelum turun dia menyempatkan diri melihat ke arah ku, mungkin masih penasaran melihat penampakanku.

Kevin justru mendapat ide nakal setelah mengetahui hal ini, waktu si cowok tadi kembali dari toilet dengan cekatan Kevin melorotkan pakaianku sehingga aku yang masih tertidur kini bertelanjang dada di bioskop ini.

Akibat adegan dalam film yang lumayan terang karena alur cerita seringnya di siang hari, cowok ini dengan jelas melihat keadaanku dengan payudara menggantung terekspos.

Kevin justru memberi isyarat kepada cowok tsb untuk datang menghampiri kita. Dengan wajah ragu2 dia perlahan melangkah sambil mengawasi ceweknya yang masih konsentrasi melihat layar bioskop. Dia nambah kebingungan sekali kenapa Kevin malah memberi isyarat kepadanya untuk datang kemari.

Saat mendekat dan duduk di seat samping kevin yang kosong dia bertanya sambil matanya tidak pernah lepas dari payudaraku. "Hehehe masnya mau nggak incip2 toket pacarku, ini mumpung dia tertidur lelap". "Haa serius bro nggak bercanda nih".

Dia langsung nyengir2 dan langsung duduk di sebelah kiriku. Dia meraba2 payudaraku dengan perlahan kemudiam mengenyot putingku, bergantian dia menyusu di kedua payudaraku.

"Hmmp Vin aku ketiduran lemes nih hmmpp nakal ya" aku mengerang2 geli sekaligus mulai agak terangsang setelah bangun menyadari putingku dikenyot2. Kevin tak tinggal diam kini dia ikut mengulum dan mengulum payudaraku di sebelah kanan.

Hmmp enak banget rasanya disedot bareng kanan kiri, haaa apa bareng?!?! Berarti kan harus ada dua mulut yang sedang mengulum putingku saat ini, yang satu ini mulut siapa gerangan. Aku perlahan membuka mata sambil menahan gairahku yang kembali tersulut setelah tertidur lelap.

What the!! Ini siapa ya??. Mereka kompak nyusu bareng dengan sangat bersemangat sehingga aku jadi terbangun, tapi kumalah semakin bergairah setelah tahu cowok yang tak kukenal ini adalah yang duduk di depan tadi.

Tapi nekat bener dia datang bersama pacarnya tapi malah sibuk menjamah tubuh cewek lain. Di dalam hatiku malah ada perasaan bangga dia lebih memilih aku dibandingkan pacarnya yang dia biarkan sendirian hihihi.

Kumasih membiarkan dia mempermainkan sekujur tubuhku, oooh rasanya aku pengen bugil saat ini juga menelanjangi tubuhku dan bercinta dengan mereka di dalam bioskop ini.

Secara alamiah tanganku meraih selangkangan cowok ini dan meraba2nya. Dia yang menyadari kalau aku sudah terbangun tapi kok malah reaksiku justru malah memegangi alat vitalnya membuat dia semakin antusias langsung melorotkan resleting celananya dan memunculkan batang penis yang yang sudah mengacung tegak.

Waah untung anunya lumayan panjang juga hehehe cocok nih, langsung saja tanganku menggapai kontol yang menggantung itu dan mengocoknya perlahan2. Wajah mereka berdua masih terus di posisi yang sama yaitu menempel di sekitar wliayah dadaku dengan kedua tanganku kini sibuk menghandjob kontol mereka.

Uuughh entah kenapa bawaanya kok pengen buanget mencoba telanjang di bioskop ini tapi masih agak takut juga kalau sampai ketahuan. Tapi akibat nafsu yang semakin memuncak akhirnya aku nekad memberanikan diriku berkata ke Kevin. "Vin gimana kalau aku coba telanjang di sini gimana pasti seru kan??".

"Woow mbaknya mau bugil di sini, ayo2 mbak mantap jiwa tuh" dia berbisik di teliingaku sambil tangannya menampung payudaraku.

"Aku sih seneng2 aja Yan" tangannya mulai melucuti pakaian yang kukenakan sampai akhirnya aku kini benar2 telanjang bulat. Kain yang menempel di tubuh hanya jilbab di kepalaku ini saja. Kalau suamiku tahu aku bugil di bioskop pasti dia bakal seneng, kapan2 aku ajak dia nonton ah terus aku kasih surprise hihihi.



Aku melirik kanan kiri memastikan bener2 tidak ada orang yang tahu kalau ada hijaber bugil di sini. Tapi hiii sumpah rasanya dingin banget nggak pakai baju di sini tapi justru sensasi ini yang bikin tambah horny. Tanganku kembali mengocok kedua batang yang menggantung di samping kanan kiriku ini.

Mereka berdua sibuk mempermainkan kedua payudaraku sambil terkadang tangan mereka bergantian pula mencolok lubang vaginaku yang sangat basah. Suaraku terdengar terengah2 merasakan semua rangsangan di tubuhku ini.

Hmmpp pengen ngemut kontol, aku pun berpindah posisi ke samping berlutut di depan tempat duduk si cowok asing ini dan langsung saja kutelan sampai dalam batang penisnya. "Uuughh mbaak jangan ganas2 uughgh aku nanti cepet keluar uuughh".



Aku tidak memperdulikan ocehannya justru malah makin kupercepat hisapan dan kulumanku ke batang tsb. "Sluurp sluurp hmmpp hmpp hmppp". Tangannya dia tambah menarik putingku sangat kuat hingga aku pun secara reflek menyedot kontolnya sangat kuat.

"Uuughhhh uughjj aacchhh" dia tiba2 memegang jilbabku dengan sangat kencang dan menahan kepalaku di selangkangannya. Croot crooot croooot kurasakan ada cairan yang sangat kental menyembur mengisi mulut dan kerongkonganku.

"Hmmpp hmppphh" aku hanya bisa menggumam2 tidak jelas akibat mulutku yang tersumpal batang kontol panjang ini."Uuuggh terimakasih banyak mbak ini pengalaman pertamaku dioral sex! Sayang kalau masih ada waktu aku juga pengen lepas perjaka ke kamu boleh nggak".

"Lho masnya belum pernah main tuh sama pacarnya" Kevin bertanya ke mas2nya ini. "Iya bro tuh cewek anti banget disentuh, dicium aja susah banget boro2 hisep kontol begini, btw boleh minta no hp nggak mbak pengen lepas perjakaku nih? Apalagi kamu jauh lebih cantik dari pacarku, eeh sorry ya bro jangan marah ya aku minta begituan ke pacarmu".

"Hahaha gpp lagian dia bukan pacarku kok tapi Dian ini istri orang alias binor! Status kita sama2 bukan pacaran tapi aku yakin Dian pastinya bersedia kok bantuin kamu. Segala macam kontol dia pasti mau coba namanya juga binor binal betul nggak Yan".

"Hmmpp hmppmhmpp" batang penis yang lumayan panjang ini masih keras mengisi mulutku gimana aku mau menjawab. "Oh mantap banget kalau binor oya maaf mbak sampai kelupaan dicabut rasanya huenak banget soalnya di dalam mulutmu.

Oh ya tapi serius lho suamimu gimana? Apa dia nggak marah kamu beginian sama cowok lain, kalau aku sudah habis tuh yang berani2nya sentuh istriku kalau secantik kamu".

"Huu uhuk uhukk spermamu kental banget dan banyak nggak habis2 eh ternyata masih perjaka nggak pernah dipakai ya. Ya untung aja kamu bukan suamiku jadi kasihan cowok2 yang belom sempat mencicipi tubuhku. Cowok ini membalurkan sisa2 sperma yang mengalir keluar dari bibirku ke wajahku



Setelah puas ngecrot di mulut dan wajahku dia meminta no hpku setelah itu dia buru2 kembali ke ceweknya tapi baru berdiri sebentar dia berhenti dan mencium bibirku sambil meremasi payudaraku baru kemudian berjalan ke arah ceweknya.

Tidak sampai lama akhirnya film bioskop berakhir dan waktu sudah sangat malam melewati jam tutup mall jadi tempat ini terasa sangat sepi sekali tidak ada lagi pengunjung mall.

Kevin tiba2 berhenti dia dapat ide mesum lagi aku disuruh bugil dan berjalan di selasar mall yang sedang mengalami perluasan jadi di tempat ini memang tidak ada orang sama sekali dan kondisinya remang2 karena lampu penerangan belum dipasang.

"Vin serius nih kamu tempatnya serem begini gelap banget, takut aku" aku yang penakut justru malah kuatir bertemu dengan hantu dibandingkan ketahuan oleh manusia.

Tapi akhirnya akupun mengalah lagi2 menuruti kemauan si pervert ini. Setelah menanggalkan seluruh pakaianku dan hanya mengenakan jilbab saja, aku berjalan pelan2 dengan telanjang bulat melewati area proyek mall ini.

Tanpa kusadari ternyata masih ada salah satu pekerja renovasi yang lembur berjumlah dua orang, mereka sangat shock melihat ada cewek telanjang berjalan menuju arah mereka.

Aku langsung kabur langkah seribu menuju arah Kevin dan menariknya menuju toilet terdekat dr sini dengan buru2 berpakaian alakadarnya aku mengajak Kevin segera menuju parkiran mall.

Sepulang dari mall waktu menunjukkan hampir pukul 11 malam dia beralasan lapar dan berhenti di warung gerobak nasi goreng langganannya. Penjualnya ini bapak2 yang sudah tua sekali, dia nampak kaget saat aku disuruh Kevin memesan dua nasi goreng, karena saat itu jilbab kulilitkan ke leher dan payudaraku nampak tumpah2 akibat tanktop putih agak transparan ini belahannya sangat lebar dan turun ke bawah. Jika diamati putingku juga bisa jelas terlihat, sedangkan bawahanku rok panjang putih tipis menerawang



Yaah seperti biasa ini permintaan Kevin saat tadi berada di mobil, aku disuruh mengganti pakaianku dengan yang lebih menerawang dan terbuka lebar lebih sexy. Tadi sempat belanja pakaian sesuai dengan apa yang dia mau. Aku yang sudah terbiasa dengan idenya yang aneh2 sudah menduga pastinya bakal disuruh eksib, tapi yang nggak kusangka itu ya kenapa di warung nasgor kaki lima seperti ini.

"Hahha kenapa cak Diq kok kelihatan gelisah begitu, santai saja cak" Kevin malah menggoda tukang nasgor ini sambil tangannya malah meremas2 payudaraku tepat di depannya. "Ya kaget aja Ko, biasanya kan pacarnya nggak berjilbab begini"

"Meskipun berjilbab tapi tetep seksi kan cak sama kayak pacarku yang sebelumnya ke sini". "Hehehe iya Ko, tetep mantap" dia menyiapkan bahan2 nasgor sambil matanya berulangkali melirikku. "Mau layanan yang sama seperti waktu ada pacarku yang dulu nggak cak Diq".

"Wah serius Ko, ya mana bisa nolak rejeki pantang ditolak harus diterima dengan tangan lebar". "Layanan apa Vin maksudmu yang sama seperti pacarmu dulu, jangan2?"

"Hehehe Cak Sodiq ini dulu waktu menggoreng sambil diblowjoab sama si Clara". Whatt gila si Kevin ini maniak banget, gimana tuh wajah Clara ketika dipaksa oral tukang nasgor.

"Kalau Clara waktu itu sempet agak nangis sambil ngemutin kontol Cak Sodiq tapi kalau kamu aku 100% yakin pasti dengan sukarela mau kan Yan".

"Pacarnya ini beneran jilbaban Ko, cantik & montok pula". "Hahaha bukan pacar kok pak, ini dia bini orang tapi memang pencinta kontol". Aku terdiam saja karena sibuk memperhatikan suasana sekitar, apakah aman aku oral di pinggir jalan yang ramai begini.

Aku lihat ada pembeli yang sedang makan di pojok sana tapi dia memakai earphone sambil makan, kelihatannya sih tidak mendengar apa yang kita bicarakan karena ekspresi wajahnya datar tidak ada respon.

"Tapi Vin yakin nih aman tuh kan masih ada pembeli yang lagi makan". "Aman santai saja kan ketutupan sama penggorengan ini dari arah sana". Kupikir2 iya sih posisi dia duduk tidak memungkinkan bisa melihat bagian bawah tempat penggorengan ini.

"Yakin lho ya sama resikonya! Ya udah terserah kamu aja Vin" aku pun langsung berlutut di bawah dan membuka resleting celana tukang nasgor ini. "Aduuuh malah saya yang jadi grogi mbak, rejeki nomplok nggak akan nyangka bisa 2 kali bakal dapat sepongan dari cewek cantik, sering2 aja ya Ko nanti kalau dapat cewek diajak ke sini lagi tak kasih upah nasi goreng sama kayak mbaknya ini".

Enak banget oral sex cuma dikasih bayaran nasgor, aku hanya mengomel dalam hati tapi setelah itu kaget saat melihat batang penisnya muncul dari celana. What.... seriously?? Uuughh bau pesing lagi nih penis, tapi batang tombaknya ternyata benar2 panjang.

"Hahaha puas kan Yan setelah tahu dapat yang panjang2, makanya kamu kuajak ke sini soalnya aku tahu betul kelakuanmu suka banget yang panjang besar. Sebetulnya aku ya kaget waktu ajak Clara ke sini, awalnya sih cuma pengen pamer2 aja ke cak Sodiq tapi kok aku lihat tojolan di celananya kok sampai ke samping2 gitu jadi ya Clara kujadikan tester".

Aku hanya senyum2 mendengar Clara dijadikan sebagai tester kontol hehehe, tanganku mengocok batang penis panjang ini perlahan lahan. "Uughh yaa mbak begitu pas kecepetannnya, beda sama cewek sebelumnya Ko yang ini lebih pinter kocokannya". "Belum tahu keahlian mulutnya Cak Diq, tunggu aja nanti pasti bawaannya pengen nyemprot".

"Uuugghh sabar sabaaar jangan kuat2 mbak nyedotnya uuuhhh keburu keluar sayang bangett mau aku nikmati pelan2 jarang dapat rejeki begini". "Uhmmp ummmpph sluurp sluurppn heem pak ini aku pelanin ya" kini aku mengulum pelan2 sambil sesekali kusedot.



Tiba2 tanpa kusangka ada suara cewek berkata "Cak Sodiq! Nasgor 2 bungkus ya?". "Uugh uughh uhuk uhuukk" aku kaget sampai terbatuk2 saat sedang menelan batang kontol ini, tapi untung saja mbak2 yang pesen nasgor imi tidak melihatku. Dia masih berada di atas motor saat berteriak pesan nasi goreng.

Jantungku serasa berdegup kencang sekali dag dig dug seerr, di satu sisi ada cowok lagi makan di pojok warung ini dan di sisi depan gerobak jualan ada pembeli cewek. Semoga saja mbaknya ini nggak berjalan ke sini.

"Hayoo buruan mbak terusin nyedotnya udah hampir nyembur nih pejuku, aku yakin bakal kentel banget mbak sudah lama nggak pernah dipakai".

Dia memegang belakang jibabku dengan tangan kiri dan mengarahkan kepalaku kembali menempel ke batang kontolnya yang masih tegak berdiri. "Sluurp ummp unpppp hmmp" kuteruskan oral sex ini dengan hati yang berdegup tidak karuan harap2 cemas.

Saat sedang fokus mengulum penis tukang nasgor ini tiba Kevin melorotkan pakaianku sehingga kini aku bertelanjang dada. Dia berbisik2 di telingaku "Lha begini kan lebih erotis Yan, lebih cocok buat kamu binor nakal" dia mempermainkan payudaraku dari belakang.

"Uuughh uuhhhmmpp hmmppp" dengan mulut yang masih dijejali kontol aku mengerang2 saat merasakan rangsangan di kedua payudaraku ini. "Ooohhh jangan berisik mbak, nanti pelanggan ada yang tahu ooohhh tapi kok seponganmu tambah enak yaa oooghhh tambah nggak tahan ini kalau gini" tukang nasgor ini setengah mati menahan nafsunya sambil terus berusaha fokus membuat nasi goreng.

"Uuughhh kagak tahan mbaaakkkk croot croooot" tak sampai menunggu lama Cak Sodiq sudah ejakulasi, tapi yang tak kusangka adalah dia buru2 menarik batang ponisnya dari dalam mulutku dan diarahkan ke piring nasi goreng. "Crooot crooot crooot, uuughh lega mbaak pas nasi goreng spesial buat bini orang satu ini sudah siap plus dikasih taburan bumbu penyedap penuh cintaku" dia memuntahkan semua sperma merata di permukaan nasi goreng. Bahkan sendok yang berada di sampingnya ditempelkan ke ujung helm penisnya untuk membersihkan sisa sperma.

"Haaa seriously" aku dengan mulut menganga lebar masih shock melihat kejadian di depan mataku ini. Aku lihat cairan sperma Cak Sodiq kental sekali dan dalam volume yang sangat banyak. "Wah Cak buanyak banget tuh muatannya sampai bejibun kentel berlimpah ruah begitu. Salut aku Cak Sodiq sampeyan nih top joss" puji Kevin sambil bertepuk tangan.

Kevin tanpa menunggu panjang lebar langsung mengambil 2 piring nasi goreng tsb ke meja depan cowok yang sedang memakai earphone sambil makan di pojokan.

Untung saja saat itu aku sudah merapikan pakaianku dan berjalan mengikuti Kevin karna cewek yang tadi memesan nasgor di atas motor datang masuk ke dalam menanyakan pesanannya.

Dia nampak sedikit kaget saat melihat ada jilbaber dengan pakaian serba terbuka ini apalagi bahan pakaian yang kugunakan ini agak transparan sehingga bisa memperlihatkan siluet tubuhku..



Buru2 aku berjalan cepat meninggalkan Cak Sodiq menuju ke Kevin yang dengan santainya duduk di kursi "Hey Vin aku kok ditinggal jahat amat sih, oh ya piring yang ini buat kamu ya yang pakai micin kental ini lho hahaha. Soalnya aku kurang suka pakai penyedap jadi yang ori ya hihihihi" aku menggoda Kevin dengan menyodorkan nasi goreng dengan topping sperma putih kental tsb ke arahnya.

"Yeey aku masih normal Yan, kalau aku nih cewek mungkin ya masih mau tapi berhubung aku nih terlanjur terlahir cowok ya sudah kewajiban cewek yang harus makan". Saat aku sedang bercanda dengan kevin, cowok di depanku menyadari keberadaanku yang sangat mengundang selera kaum lelaki.

Dengan atasan terbuka lebar memperlihatkan sebagian atas payudaraku dipadukan dengan jilbab yang kulilitkan di leher tentu sangat bertolak belakang. Tatapan matanya melihatku dari atas sampai ke bawah. Matanya melotot saat melihat area sekitar dadaku, selain terbuka lebar bahannya juga agak transparan ini memperlihatkan dengan jelas siluet payudaraku dengan puting yang nyemplak menonjol ke depan.

Dia kemudian mengalihkan pandangan ke piring nasgorku wajahnya tampak shock melihat genangan cairan kental putih di atas nasi gorengku. Dia bolak balik melihat ke arah Cak Sodiq dan kemudian memperhatikanku lagi dan dia menggelengkan kepala terus segera pergi setelah buru2 membayar nasi gorengnya.

"Hehehe apa ya yang dipikirkan sama mas2 itu ya sepanjang jalan dia pulang" ucap kevin. "Kamu sih nakal banget suruh aku pakai pakaian transparan begini padahal pakai jilbab eeh atau jangan2 dia tadi shock lihat sperma Cak Sodiq di nasgorku yah??".

"Hihihi mungkin dia buru2 nggak tahan pengen balik pulang trus coli di kamar, wah sayang sekali kan bisa langsung dibantu sama binor kita ini kan istri pelayanan publik alias fasilitas umun bisa dipakai bersama".

Aku tidak menghiraukan omongannya "Serius nih Vin aku makan nasi goreng sperma, aku memegang sendok dan mengudak aduk cairan putih kental itu. "Ya iyalah lagi pula apa sih bedanya minum pejuh langsung dari kontol dibandingkan dicampur nasi kan kamu sudah terbiasa".

"Hmm kalau menurut logika sih ya sama aja tapi rasanya jadi bagaimana ya kalau kecampur nasgor begini, aku coba ya" tanpa ragu2 aku segera menyendok satu suap nasi dengan lelehan sperma di atasnya. "Eits tunggu dulu Yan, seperti biasa perkenalan dulu" dia buru2 mengeluarkan hp dan menyorotkan ke arah wajahku.

"Hey teman2 fans setiaku, kita ketemu lagi di Dian's Adventure, lihat apa yang ada di depanku ini hayo, kita sekarang lagi wisata kuliner nih. Ini apa coba tebak hayoo yang putih kental gliyur2 hihihi". "Memangnya kalau penonton ada yang berhasil menebak dikasih hadiah apa Yan" ucap kevin.

" Hadiah apa ya?? Hmm mau dihandjobkah" sambil aku memperagakan tangan seperti lagi mengocok . "Atau blowjob aja dihisap2 aku kulum2 sampai nanti banjir di mulutku atau apa niiih". "Hahahaha serius lho Yan aku posting online secepatnya nanti ditagih janjinya gimana".

"Kalau berani ya silahkan, hehehe nggak usah dijelaskan pasti sudah tahu kan ini apa, sama penjual nasgornya langsung disemprotkan di tempat setelah masak jadi dijamin masih fresh. Aku makan dulu ya laper banget, jadi selamat makan". Tanpa ragu2 aku menyuapkan satu sendok nasgor sperma itu ke dalam mulutku...

"Hmmm rasanya sih tambah enak lho jujur seriuussss, jadi tambah gurih asin plus nasinya jadi agak basah lengket2 hehehe mau nggak Vin sini aku suapin".

"Yang cairan putih ini ogaah males aku, kalau aku maunya asi Yan, nanti kalau kamu hamil minta air susumu ya?".

"Huu ya buat bayiku lah ngapain buat kamu" aku meneruskan makan dengan lahap. Nggak pernah kubayangkan bakal makan nasgor taburan sperma di warung kaki lima dengan kondisi setengah telanjang begini. Coba kalau suamiku tahu dia bakal horny atau nggak ya, tapi kalau dia mungkin nggak bakal senekat Kevin.

Memikirkan hal yang berbau2 mesum apalagi makan sperma dengan kondisi seperti ini membuatku menjadi horny banget. Apalagi seharian yang kulakukan cuma mengulum kontol terus tapi tidak ada satupun yang mengisi lubang memekku.

"Vin kamu nggak pengenkah??". "Nggak aku nggak pengen apa2!!". Kurang ajar bocah satu ini sudah tahu dia aku lagi pengen disetubuhi eeh dia malah pura2 bego. "Ooh gitu ya kalau begitu aku minta bantuan Cak Sodiq aja ya, enak itunya tadi panjang pasti lebih enak di memekku dibanding punyamu ya nggak Pak Sodiq".

"Hahah bercanda kok sayang, sini dilepas dulu aja daripad mengganggu. Dia beneran melapas atasanku hingga kini aku benar2 telanjang dada. Uuugh dia meremasi payudaraku sambil mencium bibirku penuh nafsu gairah. "Uuug udah Vin cepet masukin keburu nanti ada orang datang" aku yang sudah kegatelen benar2 nggak tahan lagi pengen cepet dientot.

Kevin menyetubuhiku dengan penuh liar di atas bangku warung kaki lima ini saat sedang sepi. Aku berada di pangkuannya dengan bertelanjang dada, payudaraku gundal gandul saat tubuhku naik turun di atas pangkuannya. Tanpa kusadari rokku sudah dilepaskan hingga terjatuh di lantai trotoar.



Dengan posisi woman on top aku berpelukan dengan Kevin sembari berciuman badanku naik turun dihunjam batang penisnya yang berdiri tegak. Uuggh aku sudah tidak perduli dengan keadaan sekitarku, ku melirik ke Cak Sodiq yang memegang hp sedang aksi eksibisionisku dengan Kevin.

"Uughh Vin lihat pak Sodiq merekam kita uhmmm". "Hahaha biarin aja Yan, buat nanti kalau di rumah lagi pengen dia bisa nonton binor nakal ini, hayo kasih lihat ke arah Cak Diq biar lebih jelas". Kevin membalikkan tubuhku kini dalam posisi mengangkang dengan telanjang bulat tapi masih memakai jilbab aku berpose dengan senyum menggoda ke arah Cak Sodiq.

Perlahan2 badanku naik turun dengan kontol Kevin terus kluar masuk menancap dalam di lubang vaginaku. "Uuughh paak Sodiq, mau lagi ini memekku rasanya masih kurang pengen nambah kontol uugh hmmppp". "Atau mau coba lubang pantat ae Cak, ini yang belakang juga sering dipakai kok sempit hangat hueenak pastinya". Cak Sidiq diam saja tidak menjawab godaanku, dia hanya fokus merekam dari berbagai sudut.

Dengan mata sayu akibat nafsu aku terus memggoyangkan badanku naik turun lebih kencang sembari tanganku meremasi payudaraku dan mempermainkan putingku.

Suara lalu lalang motor dan mobil yang lewat membuatku jantung dad dig dug berdebar kencang takut ketahuan tapi malah menambah sensasi yang luar biasa.




Aku sedang bercinta di pinggir trotoar yang hanya tertutupi oleh spanduk warung nasi goreng ini. Di balik spanduk ini banyak orang lewat, seandainya saat ini mereka ada yang masuk dan melihat gadis berjilbab bugil sedang dientot uuugh aku membayangkan semua itu malah semakin membuatku merasa hampir mencapai orgasme dan tiba2 saja kurasakan ada semburan sperma di dalam kemaluanku.

Tepat setelah itu akupun mencapai puncaknya juga "Uuugh Viin bercinta di sini bener2 ide gila, uugh hmpppphh aku keluaarrrrr". Saat ini posisiku dalam keadaan berdiri sambil ku dientot dari belakang oleh Kevin dengan tanganku berpegangan di meja.



Saat sedang merasakan nikmatnya mencapai orgasme tiba2 saja aku mendengar suara motor diparkir di balik spanduk depan warung dan ada suara cowok2 sedang berbicara .

Aku langsung mengambil rokku dari lantai trotoar dan buru2 memakainya sambil berjalan cepat ke arah pojokan menjauhi Kevin yang santai saja duduk di bangku sambil menutup resleting celananya. Huu dia sih enak tinggal duduk santai, lha aku yang dibugilin ini repot buru2 pakai baju yaah meskipun tidak jauh berbeda antara pakai baju dengan telanjang karena bahannya yang transparan.

Baru saja aku akan memakai atasanku tapi cowok2 itu sudah masuk ke dalam warung ini. "Vin ayo kita pergi dari sini!". Aku tanpa memperdulikan kondisiku yang masih bertelanjang dada segera menarik tangan Kevin dan berlari keluar dari warung ini.

Kita melewati gerombolan pemuda ini yang tentu saja terkaget2 melihat tiba2 ada cewek berjilbab dengan toket menggelantung berayun2 berlari di hadapan mereka.

Tanpa melihat ke belakang, kita langsung masuk mobil dan pergi dari warung Cak Sodiq.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd