Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Kisah Dokter Shinta dan Pak Tanba

Setujukah jika Haryati dan Fatma dibuatkan cerita ?

  • Setuju

    Votes: 14 100,0%
  • Tidak

    Votes: 0 0,0%

  • Total voters
    14
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Lanjutan

Cara Pak Tanba “menikahi” Shinta

Pertemuan memang padat, Shinta dan Fatma langsung menuju Hotel yang dipesan Pak Tanba dan kemudian Fatma menumpang temannya untuk ke Kampusnya di Bandung untuk pengukuhannya menjadi Dokter. Perlu 2 hari untuk mereka bertemu kembali sebagai Dokter secara resmi. Walaupun berbeda kampus, Shinta dan Fatma tetap akrab, bukan hanya mereka sudah menjadi Ibu dalam 3,5 Bulan mendatang. Jauh lebih itu, mereka harus menjaga rahasia yang lain. Meski kekuatan kepala desa, Pak Burhan sedikit banyak mempengaruhi pernyataan mereka sudah menikah. Mereka membutuhkannya, untuk menghindari komentar miring. Shinta sengaja memilih seminar yang sama terlebih ia memiliki rencana liburan. Tentu saja bersama Nur Fatma juga para suami.

Hari itu, adalah seminar ke dua. Acara Seminar Siang sudah selesai. Shinta bertemu dengan Sherly sahabatnya. Teman baiknya selama berkuliah di Jakarta. “Hey, Sherly.” panggil Shinta melihat Sherly berjalan pelan. Sherly menengok dan menyapanya “Hai Shinta.... gw kesana deh.” ujarnya kemudian berjalan pelan menuju Meja Shinta dan Nur fatma. Awalnya Shinta merasa kurang yakin dengan siapa yang dikira Sherly. Apakah itu dirinya? namun ketika ia mencoba memanggil. Betul sekali itu adalah Sherly. Namun ia terlihat lebih gemuk dan mengunakan Pakaian cukup lebar. Ketika melihat penampilan Sherly. Shinta terkejut, Sherly hamil, ia bisa menebak baik dari ukuran perut dan bagimana Sherly sedikit minggir ke Pintu Belakang, ia sudah hamil dengan usia lebih tua.

“Sherly, Loe hamil juga?” tanya Shinta seakan tidak percaya. Sherly menyipitkan matanya. Ia tidak tahu apa yang dikatakan Shinta. Wajar saja, Shinta berada dalam penugasan di Sumatera tepatnya dibagian Barat. Sedangkan dirinya dipinggiran Kota Jakarta, dia cukup Lost Cantact dengan sahabatnya. Ia duduk dibangku pertemuan, “Iya Gw hamil. Kenapa jangan bilang loe udah nikah?” tanya Sherly dengan mata yang menyelidik. Sherly adalah dokter muda, sama dengan Shinta dan Fatma. “Gw udah putus sama Rudy. Sekarang dia udah nikah sama Haryati dan punya anak laki-laki.”ucap Shinta dengan singkat. Singkat adalah jawaban tidak pasti bagi Sherly bahkan ia hanya sekilas mendengar jawaban dari Shinta. Ia berkenalan dengan Fatma. Namun pertemuan mereka tidak lama, Sherly harus menerima telepon.

“Sorry Babe...Suami Gw menelpon. Gimana free malam nanti gw ke Room Loe???” tanya Sherly sambil menawar. Shinta berusaha menutupi tubuhnya dengan Serbet Makan karena ia baru saja makan, ia berpikir untuk menunda memberi tahu kejutan pada Sherly tentang dia hamil. Sejujurnya ia pun terkejut, ia memang belum tahu sejak kapan Sherly menikah dan kini sudah berbadan dua. “Okay, nanti kekamar 1567 ya. Gw satu kamar sama Fatma.” ujar Shinta. Sherly pun berjalan pelan dan keluar dari ruangan. Sementara Fatma masih menengok ke Arah Shinta dengan penuh tanya. “Dia sahabatku. Gak nyangka dia yang hamil duluan. Padahal dia itu badannya paling seksi. Meski berkulit Hitam namun Sex Appeals kuat.” kata Shinta memuji sahabatnya.

Waktu berlalu. Sherly sudah didepan Pintu Kamar dan membukanya. “Masuk aja. Tidak dikunci nanti kunci ya.” ujar Shinta yang hanya terdengar suaranya. Sherly hanya memakai Daster Pantai masuk dan melakukan keinginan. Ia mengunci dan mendengar Suara 2 Perempuan yang berbicara. Ketika masuk lebih dalam ke Kamar Hotel ia terkejut saat Melihat Shinta dan Fatma. “TARA...... Kaget Ya???” kata Shinta setengah berteriak. Sherly terkejut dengan Shinta Ia memakai Pakaian Dress Terusan cukup ketat berwarna Biru dan Fatma memakai Model sama berwarna Kuning namun itu biasa namun keadaan mereka yang luar biasa keduanya hamil. “Kalian Hamil??? Udah berapa bulan???” tanya pelan. “5 Bulan sehat Kok. Kalo Loe udah berapa bulan??” tanya Shinta.

“7 Bulan. Berarti anak gw bakal jadi kakak anak loe. Setahu gw loe belum nikah?” ujar Sherly menyelidik. Shinta tersenyum, “Jujur, aku sudah nikah Cuma...” ucap Shinta dengan perkataan yang mengantung. “Cuma apa? Katanya Rudy udah nikah sama Haryati.” ucap Sherly. “Ini bukan anak Rudy. Kami belum melakukannya, Rudy itu berselingkuh dengan Haryati dan hamil.” ucap Shinta kemudian ia duduk di Ranjang. “Kalo loe? Kapan menikah?” tanya Shinta, ia memang penasaran dengan Sherly yang kini akan menjadi Ibu lebih dahulu. “Begini jujur kalo Gw nikah. Intinya naksir sama Penghulu dan kami saling jatuh cinta.” ucap Sherly. Ia pun menunjunkan Foto suaminya yang sudah memiliki umur.

“Gila, loe ternyata Sherly yang punya pacar banyak sekarang punya suami yang pengalaman.” ucap Shinta melirik ke Fatma. “Sialan loe, nah sekarang kasih tahu gw siapa yang tanam benih dikandungan kalian berdua? Jangan-jangan kalian menikah dengan lelaki yang sama.” kata Sherly sambil mengelus perutnya. “Sembarangan,kita punya suami kok dan beda.” ucap Fatma menanggapi perkataan Sherly. “Sher, suami kita juga udah menikah juga sih. Malahan aku dan Fatma bisa dikatakan poligami.” ucap Shinta menjelaskan. “HAH... Loe ...Loe juga sama. aduh cepat ceritain detailnya aku bakal jaga rahasia kok.” kata Sherly penasaran dengan kejadian yang menimpa sahabatnya. “Iya deh, gw ceritain.” kata Shinta sambil memulai ceritanya, selama menjadi dokter pada masa PPT.

“Aku sudah menjadi milik lelaki yang memiliki perkebunan dan bertanggung jawab. Dia memang memiliki 3 Istri dan 6 anak. Jika secara nalar aku belum menjadi istrinya, tapi Istri ya yang lain sudah menganggap aku adalah Istri Pak Tanba.” ujar Shinta menjelaskan statusnya. Tidak lama giliran Fatma menjelaskan, “Saya juga sama Mbak Sherly. Saya istri kedua, itu saja saya miliki sudah cukup.” ucap Fatma. “Tapi mereka bisa menerima pasti ada alasannya kan?” tanya Sherly. “Ibu Rhayah dan Ibu Nurimah sudah tidak bisa melayani suamiku jadi mereka berniat melamarku. Namun ternyata Suamiku; Pak Tanba yang memulai mendekatiku dan berhasil memperawaniku.”ucap Shinta. Fatma juga menceritakan juga bagimana dia bisa terjerat oleh Pak Burhan dan menjadi istri keduanya.

“Kalian beruntung. Ternyata benar, terkadang banyak orang disuatu wilayah memang wanita dari kota bukan kabar burung.” ucap Sherly. “Maksudnya??” kata Shinta dan Fatma kemudian saling berpandangan dan kemudian menatap kembali Sherly. “Sebetulnya banyak kejadian seperti kalian pun banyak. Hanya saja kalian memang beruntung.” ucap Sherly. Kemudian Sherly menceritakan kisahnya, Bahwa dirinya sperti terkena sesuatu yang mau melakukan sex dengan seorang penghulu padahal baru bertemu. Ajaibnya setelah dipulih setelah 1 minggu. Ia masih mau melakukannya dengan sadar, seolah ada tarikan begitu kuat antara dirinya dan lelaki yang melakukannya. “Padahal selama 1 Minggu melakukannya, aku melakukan 4 kali. Namun aku merasa nyaman dengannya.” ucap Sherly.

“Tunggu. Apa sih maksud kamu?” tanya Shinta tidak mengerti. Sherly pun hanya bisa menghela nafasnya. Ia harus menceritakan kejadian yang memutuskan mengakhiri hubungan dengan Hendra karena ia jatuh cinta oleh seorang penghulu bernama Busro. “Aku dan Hendra sudah sepakat mengakhiri hubungan. Kini dia masih ada di Austria. Aku sudah menjadi istri, aku sama dengan kamu mencintai lelaki yang harusnya dianggap sebagai ayah.” ucap Sherly. Kemudian ia menunjukan Foto Suaminya yang membuat Shinta dan Fatma terkejut. “Bagimana lelaki itu mendapatkan kamu?” tanya Shinta. “Semua terjadi kala aku dan seorang Dokter Senior kita Fifi yang kamu sendiri mengenalnya.” ucap Sherly.

“Dia menikah dengan lelaki tua yang dia tolong karena sebuah kecelakaan. Namun lelaki itu, mampu membuat Fifi takluk.” ucap Sherly. “Dengan apa? Orang itu memiliki kekayaan diatas orangtua Fifi?” tanya Shinta. “Jangan harap. Dia hanya Petugas Kebersihan, juga seorang Duda yang ekonomi terpuruk. Namun ia mampu memiliki ilmu pelet, perhatian yang kuat pada Fifi. Hubungan itu sudah terjadi sejak awal PTT. Namun tidak ada mengetahuinya.” ucapnya. “Terus apa yang terjadi?” tanya Fatma yang menjadi penasaran dengan cerita Sherly. “Hubungan itu cukup mersa dan kemudian Fifi menikahi lelaki itu. 2 Bulan kemudian, Fifi memintaku untu”k memeriksanya. Ia memintaku membuat surat tembusan dokter maka aku membuatnya.” terang Sherly. “Apakah Fifi??” tanya Shinta. Sherly mengangguk. “Dia Hamil.” ucap Sherly. “Lalu apa hubungan kehamilan dengan kamu.” ucap Shinta.

Flashback

Cerita dimulai 10 bulan lalu. Saat itu, Sherly diminta datang untuk menemaninya ngobrol bersama Faradina. Kemudian Jufri melancarkan aksinya untuk mempelet Sherly, dalam 1 jam Sherly terkontrol dan terlihat normal. Dalam pikirannya, Jufri memberikan perintah untuk melayani seorang lelaki yang akan menjadi suaminya.” Setelah kalimat itu, semua berjalan normal bahkan Sherly kembali ke Apartement untuk memakai pakaian sexy dengan loreng yang mampu membuat Hendra tidak pernah lepaskan padangannya ke Sherly. Kemudian Sherly membawa pakaian untuk menginap. Semua biasa saja, ketika Sherly harus menunggu di Kamar dengan dekorasi cantik. Tanpa dia sadari, rencana busuk sudah dimiliki Fifi dan Jufri.Kehamilan Fifi yang sudah memasuki 6 Bulan. Membuat dirinya tidak bisa melayani suaminya.

Fifi terasa mulai kesulitan saat kehamilannya menyentuh bulan ke 5. Ia memiliki kenalan bernama Faradina yang pernah bertemu dengan Jufri. Ketika Jufri menatap Faradina dengan dengan tatapan penuh arti. Fifi memampu melihatnya, malamnya. Fifi bertanya pada Jufri, bahkan ia tidak marah dan cemburu. Nafsu Pak Jufri yang besar, membuat dia menyadari bahwa sebagai istri dia sudah melayani dengan baik.Maka dia mempersilakan Pak Jufri menikahi Faradina. 1 Bulan cukup untuk menakluk perempuan itu dan menikahinya. Dengan Imbalan adalah Sherly untuk Busro yang menjadi penghulu. Malam itu, Busro masuk ke Kamar, Sherly mendekati dan memeluknya dengan mersa tidak lama mereka berciuman dengan panas.

Sherly merasa ciuman itu tidak bisa dia kendalikan. Bahkan Sherly menerima saat Busro memberikan ciuman pada Leher dan Bahunya. Hal yang membuat dia terlena dan dikendalikan nafsunya. Bahkan dia memberikan tubuhnya untuk menjadi santapan untuk Nafsu Birahi Busro tidak mempedulikan status sosial dan derajat yang ada padanya. Dalam pikirannya, dia harus memberikan dirinya untuk Busro.Bahkan ia tidak meminta Pak Busro menghentikan permainannya ketika Fifi dan Pak Jufri melihatnya dan menanyakan pada Busro bagimana seks dengan Sherly . Sherly sudah takluk pada Busro, tapi bukan hanya itu saja. Ketika Sherly sudah melayani dan mandi bersama Busro. Hari itu Sherly mendengarkan desahan lain.

Faradina kini berganti peranan Fifi selama ini. Ia sedang diperawani oleh Pak Jufri. Desahan kenikmatan menjadi awalan sebelum rintihan sakit ketika Jufri mencoba menembus Selaput Darah Perempuan berhijab itu. Sherly yang masih merasa sakit karena juga habis diperawani oleh Pak Busro hanya bisa tersenyum. Bahkan mencoba melayani Busro untuk makan malam. Namun Makan Malam cukup singkat, karena suara teriakan dan desahan dari Pak Jufri dan Faradina membuat nafsu keduanya naik. Maka setelah makan nasi telur mereka masuk kamar dan kembali memenuhi hasrat mereka untuk bersetubuh kembali. Busro kembali melakukan tusukan pada Vagina Sherly, kali ini Sherly mulai bisa mengimbangi Busro. Malam itu kedua pasangan mendapatkan kenikmatan persetubuhnya di Villa milik Fifi.

Saat itu. Sherly hanya menyadari bahwa dia sangat menikmati persetubuhan itu. ia juga patuh dengan lelaki itu. Ketika Pagi datang, Sherly mengajak Pak Busro untuk berpindah tempat, namun Pak Busro menolak dan memintanya untuk tinggal di Villa Fifi berberapa hari lagi. Sherly pun patuh saja,selama di Villa Sherly dan Faradina bukan hanya melayani pasangan mereka diatas ranjang. Namun bagimana mereka melayani pasangan sebagai seorang istri kepada suami mereka. Sherly pun mempelajari semua, namun ketika lewat 4 hari. Ketika kembali ke Appartemen, ia kembali menyadari bahwa sudah disetubuhi tanpa dia bisa membela dirinya, bahkan dia yang menggoda lelaki tua dan memberikan keperawanannya.

Maka ketika memutuskan cuti. Beruntung dia mendapatkannya, ia segera pergi ke Austria untuk membuang semua kenangan buruk dengan Busro. Namun ia mendapatkan kenyataan buruk, bahwa Hendra sudah memiliki hidup yang lain dengan pasanganya. Sherly pun harus menerimanya, pikiran kalut membuatnya kembali memikirkan dengan Busro. Bahwa kehidupan seks dengan Busro 1 minggu membuatnya terkenang, meski tidak sering karena meski tinggal di Villa mereka bertiga masih bekerja dan Pak Busro masih pulang untuk menyetor wajah pada istrinya. Sherly mencoba mengenyahkan bayangan Busro dalam pikirannya. Bahkan ia memohon pada Pak jufri untuk menghilangkan peletnya. Karena semakin lama aku malah memikirkan Pak Busro dan merindukanya.

Namun yang diketahui Sherly mengejutkan. Pertama Fifi adalah korban pertama Pak Jufri. Bahwa Fifi sudah ia lepaskan dari Pelet ketika usia janin mencapai 3 bulan. Jufri yang penasaran dengan apa yang terjadi pun mendatangi sesorang lelaki yang mengajari dia pelet. Pelet itu yang membuat lelaki itu memiliki 4 istri muda. Mereka patuh dan sangat melayani lelaki tersebut. Bahwa ada berberapa syarat yang mesti dilakukan, terutama untuk melakukan persetubuhan. Jika tidak melakukan persetubuhan bahwa pelet hanya bisa berjalan 4 hari saja, kedua untuk mendapatkan hati dan kepatuhan. Lelaki harus membuat Perempuan itu menerima lelaki yang melakukan pelet hal itu membuat pelet akan berganti rasa sayang dan ingin dimiliki.

Seseorang bisa saja melepaskan pelet tanpa khawatir kehilangan Perempuan menjadi target. Sherly tidak memiliki cara lain untuk memisahkan dirnya dari Fifi dan Faradina namun ia malah sering membayangkan persetubuhan itu bahwa melakukan onani di Kamar. 1 bulan kemudian dia tidak tahan, karena nafsunya dan benih cinta yang sudah mulai hidup dari hatinya. ternyata ia dapat menemukan lelaki itu dengan cepat. Ia memeluknya dan mengajaknya untuk bersetubuh. Sejak itu ia meminta Pak Busro untuk sering melakukan ini sebagai bagian pengabdian sebagai calon istri. Pak Busro tidak menyia-nyiakan permintaan itu, maka Flat Sherly resmi menjadi rumahnya lewat sebuah persetubuhan yang panas. Keduanya memang mendambakannya.

Selang berberapa minggu, ayahnya Sherly mengetahuinya dan marah. Kemudian melakukan kesepakatan untuk menutupi malu dengan menikahkan Sherly dan Pak Busro dengan sirri. Disana Busro mengetahui bahwa Sherly adalah Anak Perempuan dari Pengusaha dan orang yang penting. Setidaknya ia menumpang hidup lebih baik itu tidak apa-apa.Setelah Pernikahan Sirri, Busro tidak mau tinggal di Gubuk kecilnya. Hal yang kini membuat Istri Tuanya mencari tahu. Ia mengetahui Sherly dan ingin mempermalukan di Rumah Sakit namun tidak bisa dia lakukan. Maka Ia beralih ke Appartement, ia memberikan rasa tidak aman untuk Sherly. Sherly mengadu pada ayahnya, yang akhirnya melindungi anaknya dengan memaksa Busro bercerai dan memindahkan Istri Pertama Busro jauh dari Sherly.

***​

“Kamu jadi hamil setelah menikah?” tanya Shinta kepada Sherly ketika menjelaskan bagimana dia dipelet dan menyerah dirinya tanpa dia sadari. Sherly menanggukan kepala, “Jika kamu tahu, ada berberapa dokter menikah dengan Pria Tua. Namun hanya Fifi dan Faradina yang menjadi gosip meski hanya bertahan 2 bulan saja.” Ucap Serly. “Maksud kamu apa sih Sherly?” tanya Fatma penasaran dengan apa yang terjadi. “Banyak dokter perempuan yang menikah dengan lelaki cukup tua. Bahkan sudah hamil dulu, kini mereka mengakui menikah dan menutup identitas siapa suaminya.” ucap Sherly dengan lebih jelas. “Apakah kamu sudah menikah secara resmi? Kalo bisa jelaskan caranya?” ucap Shinta, bagimanapun sebagai perempuan ia ingin dimiliki secara sah oleh Pak Tanba.

“Kenapa kamu?” tanya Sherly balik sambil tersenyum. “Begini sebenarnya Papa dan Mamamu udah tahu dengan rahasia ini?” tanya Sherly dengan menyelidik. Shinta menganggukan kepala, dia memang sudah menjelaskan dan mengirim foto Pak Tanba yang dia pilih menjadi suaminya. Meski Ibu dan Ayah Shinta malah meminta untuk Shinta meninggalkan Pak Tanba. “Gw malah diminta jangan kesana lagi. Padahal ini anak Gw sama Suami Gw meski belum menikah tapi kita udah jadi keluarga. Gw ajah mau kok jadi istri ke 4-nya Pak Tanba.” kata Shinta penuh penekanan. Dia ingin Ayah dan Ibunya mengerti, maka dia ingin menikah dengan Pak Tanba dengan cara apapun.

“Gw sih, hamil tapi seru. Gw bikin anak pas liburan ke Bali. Setelah menikah siri 4 Bulan. Bulan depannya kita gak ketemuan 2 bulan karena dia diawasin istrinya tuanya.” ucap Sherly. “Terus bagimana caranya kamu bisa memiliki suamimu seutuhnya?” tanya Shinta dengan rasa yang masih penasaran. “Yah, itu mah, bagimana urusan ranjang Shin. Gw kasih aja .” ucap Sherly mengalihkan pembicaraan. Hal itu membuat Shinta kesal, sementara Fatma bingung karena belum mengetahui arah pembicaraan ini. Melihat temannya sudah kesal. Sherly pun memilih membujuknya. “Iya deh, gw menikah sama Pak Busro suami gw pas. Gw hamil 4 bulan, sebelumnya Istri labrak gw ke Rumah Sakit. tapi ditahan sama Sekuriti. Gw lapor sama Papa Gw dia selesaikan masalah gw gitu.” ucap Sherly.

Ucapan Sherly membuat otak Shinta memikirkan sebuah rencana. Untuk memanfaatkan hari liburnya setelah seminar. Bukan hanya untuk dirinya namun Fatma. Bagimanapun ia tidak mau nikmat sendiri tanpa membiarkan Fatma mendapatkan kejelasan untuk memiliki keluarga. Setelah pembicaraan itu, Sherly kembali ke Kamarnya dan Shinta dan Nur Fatma beristirahat. Hari-hari belanjut, Shinta memutuskan untuk liburan di daerah Panggadaran untuk menikmati liburan disana dia menyewa 2 Kamar. Sejak Sherly menjelaskan bagimana kehidupan dengan Pak Busro ia menjelaskan rencana pada Fatma yang memilih ikut saja. “Tapi mbak gak punya rencana mau nyingkirin Istri tua Pak Tanba kan?” tanya Fatma memastikan rencana Shinta aman. “Gak lah, lagian gw hormat banget deh sama yang lebih tau.” ucapnya singkat.

Dia mengatakan pada Pak Tanba dan Pak Burhan untuk segera menyusul ke Pangandaran. Ibunya dan Ayahnya datang ke Shinta,tepat 2 hari setelah Shinta dan Nur Fatma menginap. Keduanya awalnya melihat Fatma dan menduga anaknya dan Fatma dihamili Pak Tanba. Namun Shinta menjelaskan bahwa Fatma sudah memiliki pasangan lain. “Kamu kok hamil. Kamu sudah cek kandungan kamu?” tanya Ibu Shinta dengan lirih ia tidak menyangka Shinta bernasib lebih buruk dari Haryati dikala adiknya merebut kekasih dari Shinta. Shinta malah memilih menjadi perempuan yang akan dinikahi lelaki tua meski secara penghasilan, Pak Tanba bukan lelaki sembarangan. “Iya ma, aku sudah melakukannya. Kami sudah merasa sebagai suami istri meski belum menikah.” ucap Shinta singkat.

Kedua orangtuanya hanya menghela nafas dan mempersilakan anaknya menikah. Ibu Shinta pun merasa anaknya bisa seperti itu karena kejadian Haryati dan Rudi yang mengkhianati cintanya. Mereka pun ingin Shinta mendapatkan pria yang mencintai anaknya yang menimal seumur dengannya. Akhirnya Shinta memilih tetap menikahi Pak Tanba yang sedikit lebih tua dari Ayahnya. Bahkan Shinta tidak perlu menunjukan bagimana hubunganya dengan Pak Tanba menjadi hubungan cinta, karena janin yang tubuh di Tubuh Shinta sudah menjadi bukti yang cukup terlihat. Bahwa Shinta sudah menyerahkan tubuhnya pada lelaki yang sudah berumur bahkan tidak memikirkan bagimana kata orang melihat pernikahan seperti ini. Tentu saja Shinta tidak terlalu mempedulikannya.

Perdebatan bisa diselesaikan,setelah terhenti. Besoknya saat Pak Tanba dan Pak Burhan datang menyusul. Shinta pun akhirnya diizinkan menikah. Setelah Ibu dan Ayah Shinta yakin Pak Tanba bukan sekedar menumpang hidup dari uang dari anaknya. Bahkan Pak Tanba menunjukan bahwa dia sudah membagi uang pada 2 istri sebelumnya termasuk anaknya. Sehingga anaknya tidak akan menuntut harta yang sekarang untuk Halimah Istri ke 3 dan Shinta. “Bagimana pernikahan anak saya Pak Tanba? Anak saya sudah hamil, dan akan melahirkan dengan waktu tidak lama lagi hanya berberapa bulan lagi?” tanya Ibu Shinta dengan lirih. Pertanyaan itu, membuat Shinta menjadi tahu, bahwa orang tuanya menanyakan hal yang sulit pada Pak Tanba.

“Bisakah ibu menyakini saya bisa mendapatkan Shinta?” tanya Pak Tanba kembali. Dia membuka Tasnya dan mengambil 2 Map. Yang berisi Dokumen yang lengkap untuk

menikahi Shinta. “Saya sudah atur suratnya. Bapak dan Shinta hanya menandatangani surat ini. Maka Shinta akan menjadi istri saya.” ucap Pak Tanba dengan santai. Rupanya Pak Tanba dan Pak Burhan sudah sepakat untuk melobi Kantor Agama untuk menyiapkan suratnya lebih dulu. Bahkan untuk sosok Shinta dan Fatma, Pak Tanba dan Pak Burhan membuat kesan pernikahan terjadi dengan orang sedikit mirip dengan Shinta dan Fatma. Kedua orangtua Shinta pun terkejut dengan hal seperti itu, akhirnya tahu bahwa sosok yang didepan mungkin memiliki pendidikan kurang namun tidak bisa dianggap remeh.

Pengalaman Pak Tanba membuat pribadinya bisa melakukan apapun yang dia bisa. Terlebih di Daerah Pak Tanba tinggal memiliki masalah dimana Pak Tanba dan Pak Burhan adalah tokoh yang dihormati dan menjadi penyelamat desa. Maka mengikuti keinginan Pak Tanba bukan menjadi soal. Terlebih ditempat terpencil tersebut, tidak ada yang mau mengurusi hal yang dapat menghalangi Pak Tanba. Seperti surat ini, dimana Pak Burhan yang membuat surat karena masih dalam jangkauannya. Maka dengan begitu Ayah Shinta menandatangani surat yang dipersiapkan Pak Tanba. Kemudian Ayah dan Ibu Shinta mohon diri setelah memberikan nasihat pada Shinta dan Nur Fatma yang sudah menjadi Istri meski dengan cara tidak biasa.

Setelah Ibu dan Ayah Shinta pergi, Shinta dan Fatma membawa suami mereka ke dalam kamarnya masing-masing. “Pak, kok bisa sih berpikir kesana.” ucap Shinta yang memeluk Pak Tanba kemudian mereka berciuman. Shinta kemudian mengajak Pak Tanba ke pinggir ranjang dan Shinta duduk. Tanpa Ragu, ia melepaskan Celana Panjang dan Celana Dalam Pak Tanba. Ia pun menunjukan antusiasnya pada Penis Pak Tanba. Penis yang dia rindukan. Penis yang memperawaninya, dan Penisnya yang sering memasuki Lubang Vaginanya dan menanamkan Sperma yang membuatnya mengandung. “Shinta sudah resmi jadi Istri Pak Tanba. Jadi Shinta akan kasih hadiah.” ucapnya sambil mengenggam Penis Pak Tanba dengan lembut.

“Ooohhh...enak Shinta...!!” ujar Pak Tanba sambil mengejamkan mata dan membukannya., gairahnya eakan semakin terbakar melihat dan merasakan Bibir Shinta melahap dan mengulum penisnya.Shinta dengan penuh nafsu mengulum dan menjilati Penis itu, selama 7 Bulan terakhir dia mahir dan trampil dengan cara perlakuannya sungguh mahir bersetubuh. sehingga nikmat yang dirasakan pria itu semakin tinggi. Pak Tanba merasa penisnya semakin sensitif dikulum dan dilumati seperti itu. “AAArrrrgghhhh… Aaaaarrggghh…!!” geraman Pak Tanba tertahan di tenggorokan ketika tanpa dapat ditahan lagi penisnya menyemprotkan sperma berkali-kali ke dalam mulut Shinta. Tanpa basa-basi, Sperma Pak Tanba segera dilahap dengan nikmat oleh Shinta yang akan menjadi istri ke 4.

Penis itu dikulum hingga hampir sepenuhnya masuk ke dalam mulutnya sehingga sperma yang tercurah langsung masuk ke Tenggorokan Shinta dan tertelan, hanya sebagian kecil meleleh keluar di pinggir bibir tipisnya yang menambah pesona sensualitas. Tubuh Pak Tanba meregang tersentak-sentak seiring curahan cairan kenikmatannya yang dengan rakus ditelan Shinta yang juga menjilati cairan yang meleleh di batangnya hingga tuntas. Keduanya berpelukan sangat erat menikmati orgasme masing-masing sambil terpejam, hanya suara nafas mereka yang terengah-engah saja yang terdengar. Setelah bisa mengatur nafas mereka berdiri dan saling berhadapan. Malam itu Pak Tanba dan Shinta nampak tengah bersenda gurau didalam kamar. Pak Tanba menggoda Shinta dengan kata kata candaan seperti bias,tidak hanya itu saja, mereka masih berpelukanPak Tanba juga berani menepuk Pantat Shinta yang semok.

Shinta sepertinya sudah tunduk dalam percintaan ini, diperlakukan seperti itu Shinta bukannya marah malah balik menggoda Pak Tanba,pernah suatu ketika mereka terlibat dalam candaan yang menyerempet hal hal yang dianggap tabu oleh sebagian orang,namun mereka seperti biasa saja. "Bapak ini sudah tua berani menggoda Shinta, emang nanti kalo Shinta mau kakek masih kuat"Shinta meledek Pak Tanba. "Hmmm...meremehkan aku ya,mau berapa ronde juga aku sanggup..hayo.."jawab Pak Tanba tak mau kalah. Lelaki itu tahu itu hanya sebuah gertak sambal, Shinta memang memiliki nafsu yang tinggi sama dengan Halimah. Akan tetapi yang menjadi kenikmatan bagi Pak Tanba adalah mereka sangat puas menjadi objek kepuasaan Pak Tanba.

Demikian juga istri pertama dan kedua, dimana mereka akan puas jika Pak Tanba yang sudah terpuaskan. Pak Tanba amat bahagia, karena sejak Shinta pertama kali ia perawani ia sudah menganggap Shinta adalah istrinya meski itu hanya dalam hatinya. "Yeee...Shinta baru buka baju aja paling udah tepar"ucap Shinta meledek lagi."Mau bukti..?hayo..siapa takut..?"jawab Pak Tanba sambil mendekati Shinta. Pak Tanba terus merangsek Shinta hingga Shinta terpojok ke Pinggir Ranjang,saat itulah Pak Tanba mulai menciumi Shinta,mulai dari leher dan tengkuk Shinta,kemudian memagut Bibir Shinta yang sensual,Shinta pun membalas pagutan itu dengan sangat lihai,kini terlihat dua manusia beda usia yang terpaut jauh terlibat dalam percumbuan panas di Kamar.

Meski di Villa itu ada orang lain yaitu Fatma dan Burhan yang juga melakukan aktivitas seksual mereka. Shinta memang memancing Pak Tanba untuk bercumbu, dia Cuma meledek sekenanya. Bagi dirinya Pak Tanba adalah lelaki yang perkasa, dimana pada usia tuanya. Dia bisa memuaskan gairah seksnya dan menghamili dirinya. Satu persatu kancing baju Shinta dan pengait BH Shinta dipreteli oleh Pak Tanba,sehingga menyembullah kedua buah dada Shinta yang begitu montok,Pak Tanba menciumi Kedua Payudara itu dan menggigit kecil Kedua Putingnya yang memerah ranum.Diperlakukan seperti itu Shinta mendesah tak karuan. Karena itulah berberapa bagian sensitifnya. "Ehhhmmmmmm.....oouughhhhh...iya terus Pak.."ucap Shinta meracau. Dia mulai mendesah, Pak Tanba semakin memacing nafsunya Shinta dan dirinya sendiri.

Semakin buas saja Pak Tanba melahap kedua bukit kembar itu, Ia sangat pintar membuat Shinta dilanda mabuk birahi.Seluruh Tubuh Shinta mulai dari Leher,turun ke Dada dan Ketiak turun lagi ke Pusar, semuanya dicupangi oleh Pak Tanba sehingga meninggalkan bekas bekas cupangan. Kini Pak Tanba juga berusaha melepas rok dan celana dalam Shinta,sehingga kini Shinta benar benar dalam keadaan telanjang bulat di depan orang tua itu. Tubuh Shinta semakin sexy terutama diberberapa bagian, Perut Shinta terutama yang kini berisi Janin berusia 5 Bulan lebih. Siapa yang menyangka Perumpuan yang menjadi idola kaum adam diperkuliahannya dahulu kini mengandung anak dari lelaki seusia ayahnya.

"Uuuggghhh...kamu memang selain cantik juga indah sekali tubuhmu Shinta"kata Pak Tanba memuji Shinta. Shinta merasa sangat senang dipuji seperti itu,gairahnya menjadi semakin liar.Shinta membuka kedua kakinya sehingga Shinta sekarang dalam keadaan berdiri mengangkang,di bawahnya ada Pak Tanba yang dengan rakusnya menjilati Vagina Shinta yang bersih.Karena sebagai Dokter Shinta juga rajin menjaga kebersihan tubuhnya.Pak Tanb mulai menyibakkan bibir kemaluan Shinta yang memerah menggemaskan,dan menjilati Klitoris Shinta menggunakan lidahnya dengan begitu lihai,membuat Shinta semakin mabuk kepayang. "AAAaaaaaarrrrrrrrggggghhhhhhh...." Shinta menceracau tak karuan saat klitorisnya dijilati Pak Tanba. Meski mereka berusaha untuk tidak melakukan aktivitas berlebihan untuk menjaga Janin yang dikandung Shinta. Pak Tanba memainkan lidahnya menyentil-nyentil klitoris Shinta membuatnya semakin menggelinjang dan mengerang nikmat.

Shinta tak sanggup menahan sensasi geli yang luar biasa di bawah sana, tangannya meremas-remas payudaranya sendiri dan mulutnya memanggil-manggil Pak Tanba. Hingga akhirnya saat orgasme itu datang, Pak Tanba melumat kemaluan Shinta seperti mau menelannya, mulutnya menyedoti cairan orgasme yang keluar dari kemaluan Shinta hingga bersih.Tubuh Shinta terasa lemas ,dan banyak mengeluarkan keringat ,sungguh diluar dugaannya Pak Tanba yang sudah tua bangka itu telah membuatnya mabuk birahi tinggi.Tulang tulang Shinta rasanya seperti dilolosi,ia merasakan kenikmatan yang begitu luar biasa. Kini Pak Tanba mulai melucuti pakaiannnya sendiri dan sekarang kedua manusia beda usia yang terpaut jauh itu sama sama bugil.Shinta tersenyum melihat Batang Penis Pak Tanba.

Bagimana tidak, Batang Penis Pak Tanba adalah yang memberikan kenikmatan bagi dirinya untuk bersetubuh selama ini. Meskipun Usia Pak Tanba sudah tua tapi bentuk tubuhnya masih terlihat bagus,Dadanya lebar sementara Pinggangnya mengecil sehingga membentuk segitiga, terlihat ototnya yang kekar, benar benar bentuk tubuh yang ideal. Shinta sangat kagum pada keperkasaan Pak Tanba.Meskipun Shinta turun andil dalam menjaga Tubuh Pak Tanba. "Ayo Shinta...kita lanjut lagi...sekarang sepong kontolku ini" kata Pak Tanba sambil setengah berdiri di Ranjang. Shinta segera berlutut di depan Pak Tanba, Kedua Tangannya menggenggam batang penis Pak Tanba,kemudian Ia mulai menciumi,terus menjilati Batang Penis itu,kedua buah pelir Pak Tanba dibawahnya juga di jilati oleh Shinta.

Mulutnya yang kecil mengulum Batang Penis yang besar itu, mungkin karena ukurannya yang panjang dan besar sehingga tidak bisa masuk seluruhnya. Shinta semakin bernafsu melakukan servis oralnya dengan menjilati sekujur batang itu yang hitam berurat, bentuknya yang panjang dan keras itu membuat libidonya semakin terpacu, ia membayangkan bagaimana bila Penis yang sudah menegang dengan perkasa itu mengoyak-ngoyak dirinya malam ini. “Uuhhh…sedap Shinta, bener-bener ahli, udah jago kamu Shin?” desah Pak Taba sambil mengelus Rambut Indah Shinta. Jilatannya akhirnya sampai ke ujung penis Pak Tanba yang disunat dan mirip jamur itu. Lidahnya menjilati wilayah itu, teknik yang diajarkan Halimah dan Istrinya Pak Tanba yang lain yang membuat Pak Tanba mengerang keenakan.

Kepalanya bergerak maju-mundur sambil memegang batang itu.Sambil mengisap ia memutarkan lidahnya mengitari kepala penis itu sehingga membuat Pak Tanba semakin keenakan. Dipeganginya kepala wanita itu dan sesekali ditekan seakan menyuruhnya memasukkan penis itu lebih dalam lagi ke mulutnya.

Sudah 15 menit Shinta melakukan oral seks terhadap orang tua itu sampai merasa pegal pada mulutnya. Kali ini ia menggunakan tangan mengocok batang itu dan mengurangi kulumannya. Ia merasakan batang di dalam mulutnya itu semakin berdenyut saja hingga tibalah saatnya Pak Tanba merasakan orgasme datang. "Ouuggghhhhhh....telan pejuhku ya Shin" ucap Pak Tanba meminta sambil menggeram merasakan spermanya muncrat begitu deras di dalam mulut Shinta.

Pak Tanba masih ingin mereguk kenikmatan lebih banyak bersama Shinta. maka ia pun menarik lepas Penisnya dari Mulut Shinta. Banyak Sperma yang tidak mampu ditampung untuk Mulut Shinta dan berlepotan di sekitar Bibir Shinta. Pak Tanba meraih Lengah Shinta untuk mengangkat tubuhnya hingga tengah ranjang. Pak Tanba memasukan Penisnya kedalam Vagina Shinta, persetubuhan pun kembali berlangsung. “Oohh…aakkhh…uugh!” desah Shinta makin tak karuan. Shinta mengerang keenakan, Pak Tanba pun makin asyik menyetubuhi Shinta. “Gimana Shinta,..enak kan?” tanya Pak Tanba yang dijawab Shintai dengan anggukan, “Pernah menyangka bercinta seenak ini?” tanyanya lagi.“Nggak pernah Pak…eenngghhh…uuhhh !” jawab Shinta ditengah desahannya.Tubuh Shinta makin menggelinjang, lendir yang keluar dari Vagina semakin banyak dan menyebabkan

Penis Pak Tanba itu semakin lancar menusuk-nusuknya. Hingga pada suatu titik ia merasakan Tubuhnya menggigil dan Kontraksi Otot Vaginanya semakin cepat, ketika sudah diambang orgasme itu, Pak Tanba semakin mempercepat frekuensi genjotannya,hingga membuat Shinta merintih-rintih menikmati kenikmatan yang luar biasa. Setiap hentakan kedua manusia ini, memberikan kenikmatan yang luar biasa bagi keduanya. Shinta pun merasakan orgasmenya ia mencoba menahannya.Dalam hatinya Ia salut akan keperkasaan Pak Tanba diusia senja namun masih perkasa, padahal dirinya sudah orgasme berkali kali namun Pak Tanba masih belum menunjukkan tanda-tanda akan orgasme. Hingga 10 menit kemudian Pak Tanba klimaks dan menyemprotkan Spermanya ke dalam Vagina Shinta.

Waktu sudah menunjukan cukup dinihari membuat keduanya tidur setelah bersetubuh. Keduanya bangun dengan kondisi cukup lelah. Siangnya Ayah Shinta menandatangani surat pernyataan pernikahan. Kemudian mereka pulang, setelah memberikan berberapa nasihat untuk Shinta. Shinta sebenarnya ia tidak terlalu mempedulikan selama Pak Tanba masih mencintainya itu tidak jadi masalah. Selama ia masih diterima oleh 3 istrinya yang lain, maka ia menerima saja menjadi Istri ke-4 Pak Tanba. Pernikahan siri tidak terpengaruh untuknya. Maka ketika Pak Tanba dan Burhan pulang ke desa tidak lama surat itu disah kan hanya dalam 1 minggu saja. Shinta pun resmi menjadi Istri ke-4 Pak Tanba, demikian Fatma yang menjadi Istri ke 2 Pak Burhan.

Status Shinta semakin nyaman, mengumbar hubungannya dengan Sherly dan teman-teman yang lain. Meski untuk itu, Shinta harus sedikit menerima sindiran karena suaminya lebih tua dari usianya. Namun ia tidak peduli, ia pun lebih fokus menjaga rumah tangganya bersama Pak Tanba. Bahkan 1 bulan kemudian, dia diajak Sherly untuk melakukan Foto Maternity yang membuat suami mereka menelan ludah karena kesexyan mereka.

Bersambung...
D tnggu lanjutan nya ya, suhi
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd