Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG KISAH INDAH (KLASIK) PERKANTORAN

Siapa profil perempuan yang anda favoritkan dalam cerita ini hingga Chapter 16 terakhir?

  • 1. Merry

    Votes: 33 19,5%
  • 2. Mirna

    Votes: 66 39,1%
  • 3. Rachma

    Votes: 55 32,5%
  • 4. Winda

    Votes: 15 8,9%

  • Total voters
    169
KISAH INDAH (KLASIK) PERKANTORAN

Oleh:
ReynalWriter

289998811e2336c6569024574b32be3f3167b3f6.jpg

Ilustrasi Merry yang mendekati

Chapter 11
POV MERRY - Lanjutan


Tiba-tiba semua kenikmatan itu terhenti, jari-jari itu meninggalkan buah dadaku dan jilatan di leherku juga berhenti. Aku membuka mataku, akan tetapi tidaklah menunggu lama ternyata. Karena kemudian ada sesuatu yang sangat hangat di sekitar area dadaku, dan terus rasa hangat lembut itu berhenti di putingku. Saat meliriknya, ternyata dia sudah mulai asyik menjilati puting buah dadaku dan kini bahkan mulai sesekali diapun coba menghisapinya. Tidak perlu kugambarkan lagi betapa dia begitu lembut melakukannya dan menghadirkan rasa nikmat dan asyik. Sungguh aku tak mau itu cepat berlalu.

Tentunya aku semakin meresapi sejuta kenikmatan yang telah ditimbulkan dan dirangsang oleh permainan jari-jari tadinya dan kini digantikan oleh lidah pak Jacky yang sedemikian lihay dan lembut di dadaku. Sesaat ku membuka mata tadi, dan kini, sempat menyaksikan bagaimana pak Jacky dengan amat teliti dan telaten menjelajahi setiap lekuk tubuhku. Terlihat dia begitu menikmati dan juga bersemangat dalam usahanya mengisap, mengemot dan lidahnya terus menerus mempermainankan putingku dan menghadirkan kenikmatan tak tertahan.

Tentu saja aku mendesah dan merintih panjang pada saat aku merasakan ada kemotan yang sangat variatif dan melambungkan gairahku mencapai ke langit ketujuh. Terlebih ketika ada sesuatu yang menyentuh dan merambat bersamaan di daerah perutku dan masih terus menjalar secara perlahan-lahan ke memekku. Rambatan jemarinya itu seakan membangunkan pori-poriku, mengembang dan menambah nafsuku seakan ingin meledak. Terlebih sesaat kemudian, ketika rupanya jari-jarinya tiba di sasaran utamanya dan kemudian mulai mengelus-elus memekku. Lembut. Dan membuat memekku meski masih pagi-pagi benar tetapi sudah basah sekali.

“Ooouuuccchhh...... “ tubuhku melengkung hebat menerima kombinasi cumbuan yang maha dahsyat pada saat itu. Tak tertahankan, gairahku menanjank dahsyat dan membuatku mendesis, merintih dan mengeluh tak beraturan.

Serangan fajar sekali ini sungguh frontal, dan rasanya langsung mengarah ke area-area vital dan mengeksplorasi daerah vital itu untuk kenikmatan berdua. Karena sambil dia terus memainkan lidahnya di puting buah dadaku yang sudah sangat mengeras, sebagaimana dipraktekkannya di mobil dan semalam, sambil menghisap, lidahnya itu ters menerus memutar-mutar puting susuku, sesekali dia menggigitnya lembut. Sehingga aku menjadi berkelojotan tak tertahankan. Tentu saja keadaan ini membuatku mencapai high viltase dalam waktu yang singkat, dan membuatku ingin segera disetubuhinya dengan rela.

“Yanggggg, addduuuuhhh.... sssshhhhhhh.... “ lenguhan dan rintihanku coba menahan kenikmatan yang mendera,

Pada saat aku masih terengah-engah untuk sekedar mengambil nafas dan juga menikmati serangan fajarnya, dia tiba-tiba memindahkan serangannya bibirnya ke area vital yang lainnya. Bibirnya meninggalkan buah dadaku, dan kini sudah mulai bergeser ke arah bawah dengan tidak melonggarkan serangannya. Bibir hangat itu menerjang pertahanan perut, meniup dan menghempas area perutku dan sesekali menggigit kecil dan lembut disana.

Akan tetapi, segera jelas dan nyata bahwa target utamanya bukan perut. Tentu saja ini dapat dimengerti. Karena semalam aku sudah mengalaminya sampai beberapa kali dan berkelojotan karenanya. Benar saja, karena bibir itu setelah semenit, teruata tidak berhenti disana, di area perut, akan tetapi terus bergeser ke arah bawah. Bersamaan dengan lengannya kembali meraih buah dadaku dan segera meremas-remas lembut, seakan benda kenyal yang sedang dia permainkan dan dengan sesuka hatinya itu adalah benda mainan.

“Nggggggg, oooughhhhh...... “

Sontak aku menarik nafas dalam-dalam dan merengek manja sewaktu lidahnya yang basah dan hangat di pagi hari ini secara perlahan menyentuh vaginaku. Memekku. Sekali lagi. Dia mencapai sasaran barunya setelah mengemoti buah dadaku. Dan aku hanya bisa mendesah tertahan saat lidahnya dengan lihaynya mencari dan bertemu dengan klitorisku, menyentuhnya. Bukab, bukan sekedar menyentuhnya. Karena bodoh jika hanya sekedar begitu.

Harus diakui, bermain dengan pak Jacky yang banyak pengalamannya berbeda dengan saat bermain dengan Dodo. Pacarku. Akan tetapi, memang baru satu itu yang bisa menjadi pembandingku saat ini. Aku memang masih terhitung cetek dalam dunia percintaan seperti ini. Akan tetapi, cukup mahir dan ahli jika diukur dari belajar mandiri melalui buku dan vcd bajakan. Karena itu, aku bisa dengan mudah membedakan kelihayan pak Jacky jika dibandignkan dengan pacarku. Keahlian mereka berbeda, cara mereka mengeksekusi pasangan juga terasa amat berbeda. Kualitas rasa, juga beda.

Lihainya pak Jacky segera terasa dan berbeda demikian jauh dengan Dodo saat pak Jacky cepat sekali menemukan dan kemudian memelintir klitorisku dengan bibirnya. Sekaligus dengan segera dia memesrainya, mengekslorasi setiap sudut yang mungkin dan tidak sekalipun aku diberi jeda untuk berpikir dan memeriksa semua yang dilakukannya atasku. Dan episode ini yang benar-benar membuatku merem-melek dalam perasaan keenakan dan sudah nyaris di tahapan ekstase. Aku seperti tersetrum karena tidak tahan, dan merasakan reaksiku yang saat itu bagaikan tersengat hebat, dan membuat pak Jacky malahan semakin ganas dan membuatnya terus memelintir klitorisku. Tentu saja dengan menggunakan bibir dan lidahnya, secara bergantian.

"Ouuuughhhh, aaaaaach, ah.. oh.. ach.. awww yang.. " jeritan dan leguhanku dan diiringi dengan geliat, gelinjang dan berkelojotan itu semain terus menerus dan dengan irama yang tak beraturan. Kuakui, semua itu terjadi karena naluri saja dan bukan karena kurancang seperti itu.

Serta juga terasa bahwa aku sudah tidak tahu memperdulikan lagi bagaimana keadaanku pada waktu itu, yang jelas mataku semakin terpejam dan tidak tahu apalagi yang kupandangi. Apalagi karena semua terasa buram, bahkan semua serasa berputar-putar sehingga mataku terpejam. Badanku menjadi lemas dan nafasku seperti orang yang baru selesai bekerja keras seperti tadi malam. Baru tadi malam kami bekerja sama, bekerja keras, meski hanya kisaran 30 menit, tetapi energy yang kami gunakan sungguh besar.

“Ouuugh, ach, ach, ach..... “ hanya itu suara yang bisa kukeluarkan menyusul kenikmatan yang dikerjakan dan dihadiahkan pak Jacky padaku.

Aku mengejang, mendesah, merintih makin keras sambil berkelojotan. Kedua belah kakiku meronta dan lenganku terpaksa meremas kepalanya, menekan lebih ke dadaku. Selebihnya aku memejamkan mataku, ada lonjakan-lonjakan nikmat di badanku yang bermula dari selangkangan merambat ke pinggul lalu bergerak ke dada dan akhirnya membuat badanku kejang-kejang tanpa bisa dan tanpa mampu kukendalikan lagi.

Sungguh, aku benar-benar sudah tidak sanggup lagi mengontrol seluruh organ tubuhku, termasuk suara dari mulutku. Bahkan sudah bisa kupastikan, jika aku kembali meracau sembarangan dan tidak seperti aku yang biasanya. Suara dan lenguhanku semakin kacau, semakin tak beraturan dan semakin ribut seperti yang tadi malam terjadi,

“Oooooccccch, yaaaang, ouuuch, sssssshhhhhhh, gila yang, enak yang, ouuucccch, ssschhhhh, terus, terus.... “

Diapun kutahu sempat memandangi wajahku yang sedang menikmati puncak kenikmatan yang sedang dia berikan dengan penuh semangat itu, dan terlihat sedang tersungging senyuman senang dan puas terlintas di sana. Siapapun lelaki yang bisa mencumbu dan membuat kekasihnya menggelinjang bagai kesetanan dalam bercinta, pasti akan tersenyum dengan cara seperti itu. Ini hal yang wajar mestinya.

Pemandangan wajahnya yang tersenyum senang dan puas itu membuatku coba untuk memberinya kenikmatan sepertiku dan karenanya akupun mencoba guna mengatur nafasku sendiri. Apalagi, ketika ternyata diapun menginginkan gaya yang lain, dan yang tak kurang sensasioal dan menyenangkan itu. Dia merubah posisi kami dan beberapa saat kemudian, diapun menyodorkan kontol kekarnya dan memang sudah terasa demikian keras. Kupastikan kontolnya sudah tegak dan sempurna pada puncaknya.

Sekarang kontolnya yang keras bagai batu dan tegak mengacung kekar itu ada dan mengacung hampir maksimal di depan mukaku, sementara itu bersamaan lengan kanannya digunakan untuk memegang batang kontolnya. Sedangkan tangan kirinya dengan gemas dan sayang terus membelai rambutku namun itu dilakukannya secara amat lembut. Kupastikan dia menyiratkan rasa disana dan tak sekedar asal mengelus.

Dari posisi itu, tentu saja meski aku belum berpengalaman namun paham dan tahu bahwa dia menginginkan aku untuk melakukan oral terhadap batang kekar yang mengacung gagah dan sombong didepanku ini. Sesungguhnya baru sekali aku melakukan oral seks dan itu kulakukan kemaren bersamanya. Boleh dibilang jika dialah yang memerawani mulut dan bibirku dengan kontolnya. Meskipun, tentu saja akupun telah cukup mahir secara teori melalui tontonan film biru. Oral bukan sesuatu yang asing buatku, sudah berkali-kali aku menontonnya. Bahkan pernah bareng Kak Mirna, Winda dan Rachma berempat setelah jam kantor.

Saat itu akupun merasa bahwa akan sangat tidak adil rasanya apabila saat dia menginginkannya dan tidak kuberikan. Sekalipun seberapa amatirnya aku dalam soal oral mengoral pastilah bakalan kulakukan saat dia menginginkanku untuk bisa melakukannya atas kontol gagahnya itu. Yang jelas, dia sudah membuatku menggelinjang kegelian dan kenikmatan sejak semalam, dan pagi inipun dia sudah memberikan aku sarapan pagi penuh serta sejuta kenikmatan.

Maka tanpa pikir panjang dan nyaris secara otomatis akupun membuka mulutku dan perlahan-lahan dengan penuh sensasi dan penuh kegemasan kujilat sedikit demi sedikit kontol itu. Dan selanjutnya aku menggapai kepala kontolnya dengan mengolahnya, tentu saja dengan menggunakan lidahku sendiri. Terasa hangat pada awalnya, dan terus saja kulakukan dengan semangat. Akan tetapi ternyata mulai membuatku merasa agak ketagihan melakukannya. Terlebih ketika kutahu pak Jacky ternyata merem melek saat kuoral kontol gagahnya itu.

Getaran dalam tubuhku terasa lain. Barulah kusadari bahwa ternyata oral seks atau mengoral kekasihku ini bukan hanya membawa kenikmatan yang dapatlah kulihat dari ekspresinya. Akan tetapi, terutama karena getaran hebat kurasakan dari tubuhnya, juga membuatku semakin bersemangat dan bersedia memberi dia kenikmatan yang sangat. Hal ini membuatku senang dan merasa bermakna baginyam, merasa mampu melambungkannya. Bahwa diapun ternyata, dalam ketakberpengalamanku, mampu dan bisa kubuat merem melek dan meresapi kenikmatan tiada tara yang kuberikan. Kontolnya kukulum habis, kucoba untuk tidak menyentuh kontol gagah itu dengan gigiku.

Mulai kuberanikan diriku untuk terus menjilat dan menjilat lagi, terus dan terus tak berusaha untuk berhenti. Sementara pak Jacky kurasakan membaringkan diri dan membuatku lebih leluasa dalam melakukan eksplorasi dan penjelajahan dan sambil belajar bagaimana membuat seorang lelaki puas dengan mengoralnya. Bahkan, aku ingin belajar bagaimana membuatnya tumpah dengan pekerjaan yang satu ini. Hal yang sampai akhir tak mampu kulakukan.

Setelah beberapa saat lamanya, kurasakan sekarang jikalau kedua kakinya kini sudah dibiarkannya telentang. Kemudian akupun bersimpuh di depannya dan dengan membungkuk sedikit, kupegang batang kontol kekarnya itu dengan tangan kiriku. Sementara itu, tangan kananku menahan badanku agar tidak jatuh kedepan menindihnya. Terutama pada saat mulutku sedang bekerja memberinya sejuta kenikmatan sorgawi melalui oral seks.

Memang mula-mula cuma menjilati, tetapi kemudian terus saja aku lakukan sampai kucoba untuk seperti semalam mengulum kepala penisnya itu. Aku lalu menghisap sedikit demi sedikit dan terus kumasukkan semuanya ke mulutku yang kutahu cukup mungil. Kepala kontolnya sampai menyodok ujung mulutku dan itu berarti semuanya tenggelam dalam lahapan mulutku, meskipun kutahu masih ada sedikit yang tak terlahap olehku. Hanya sedikit saja. Tetapi, itupun telah membuatku amat senang.

Aku tidak mau memaksakannya hingga menyodok leherku tentunya, dan aku mulai menggerakkan naik turun sambil aku menghisap dan malah sesekali aku gosok batang kontol kekar membatu itu dengan memakai tangan kiriku. Telak. Karena kulihat kini dia berkelojotan dan matanya sampai tertutup dan kepala mendongak kebelakang menikmati sajian kenikmatan dariku. Sepertinya oral memang ampuh terhadapnya. Sepertinya ilmu oral ini perlu kudalami, tetapi bukan saat ini. Ini saat praktek, bukan saat belajar, jikapun belajar maka learning by experience. Mempelajari melalui apa yang kulakukan. Apa yang membuatnya sangat senang dan apa yang membuatnya tidak terlampau merasa nikmat.

Kesan bahwa pak Jacky sepertinya memang mulai merasa puas dan semakin bisa menikmati oral dan permainan amatirku dalam praktek, dan mahir dalam teori ini, kurasakan memang benar. Karena kemudian dia mulai memperhatikan bagaimana asyiknya aku mengkaraoke batang kontol kekarnya itu, dengan bisa sesekali dia membuka mulut sambil mendesah. Kulakukan itu dengan semangat meski hanya sekitar lima menit belaka.

Setelahnya, akhirnya kembali Pak Jacky yang berinisiatif untuk mengganti gaya setelah kurang lebih lima menit berlalu. Kubiarkan saja karena sampai sejauh ini, masih belum juga terlihat ada tanda-tanda kalau dia akan segera menyemburkan spermanya keluar. Kalau terlampau lama pegal juga leherku soalnya. Meskipun ini merupakan olahraga pagi yang menyenangkan. Atau, malahan sangat nikmat dan sangat menyenangkan.

Lalu dia segera melepaskan batang kontol kekarnya itu dari mulutku yang masih merasa agak penasaran karena belum mampu membuatnya tumpah ruah. Itulah target yang ingin kucapai akan tetapi belum mampu dan belum bisa kuwujudkan sampai sekarang. Hanya, terlampau lama melakukan oral, terasa pegal juga baik posisi maupun otot mulutku. Meskipun demikian, terbersit tanda tanya dan juga rasa heran dan penasaran sambil aku berpikir,

“Mungkin karena aku memang masih agak amatir soal oral.... “ ini dugaanku dan aku ingin belajar lebih baik lagi nantinya. Karena suatu saat nanti, aku harus bisa dan mampu sampai membuatnya tumpah hanya melalui oral seks yang akan kupelajari lebih jauh nanti.

Sementara itu, pak Jacky bangkit duduk dan kemudian berinisiatif dalam usaha untuk membaringkan tubuhku. Dia mendorong tubuhku ke ranjang dengan amat lembut dan membuatku kini kembali terlentang dan menunggunya untuk segera menindih dan memasukiku. Perlahan akupun mengangkangkan kedua belah pah dan kemudian membukanya lebar sambil menunggunya untuk memasukiku. Aku melakukannya dengan naluri, dan tidak berpikiran lain.

“Gila, kenapa aku ini sedemikian antusias menunggunya untuk bisa memasukiku dengan segera..... ?“ desisku tak mengerti, dan memang tidak usah mengerti di dalam posisi dan saat seperti ini. Nikmati saja. Berpikir nanti saja, bukan waktu yang tepat untuk berpikir.

Ada waktu berpikir, ada waktu mengerjakannya.
Tak perlu dia membuka pahaku, karena justru kulakukan itu secara sukarela. Itu kulakukan segera dengan membuka kedua belah pahaku lebar dan kukira pada awalnya, sudah saatnya aku akan dimasukinya dengan memasukkan kontolnya yang keras membatu itu kememekku. Akan tetapi, ternyata dia menundanya dan memilih untuk melakukan aksi yang lainnya terlebih dahulu. Yakni dia menjilati vaginaku sebagaimana posisiku tadi.

Jelas, jika sebelum dia mengoralku, memekku sudah sangat kebanjiran. Alias sudah tentu basah kuyup sejak tadi. Siapa yang tidak basah kuyup memeknya dengan perlakuan seperti pak Jacky sebagaimana pagi ini? akan tetapi, ternyata tidak lama dia menjilatinya, tak lebih dari 2 atau 3 menit saja. Sepertinya diapun sama denganku, sudah sangat ingin melakukan persetubuhan.

Karena beberapa saat kemudian dipegangnya kepala kontolnya yang ternyata sudah berukuran maksimal. Dan kemudian pak Jacky menuntun kepala penis itu, yang saat itu sedang demikian keras membatunya, dan nampaklah dia perlahan mengarahkan batang kontolnya itu ke vaginaku. Dan akupun memejamkan mata dengan nafas terengah-engah, karena episode itu amat sangat erotis dan telah melambungkanku dan gairahku kepuncaknya.

“Ngggggg, ayo yang...... “ desis dan rintihku nikmat. Sungguh aku penasaran dan tak sabaran menunggunya menusuk vaginaku. Memekku. Memekku sudah amat gatal dan menunggu sodokannya, sungguh kurasa waktu itu sudah saatnya dan sudah siap aku menyambutnya.

Akan tetapi, ternyata dia sangat sabar dan tidak langsung dia masukkan kontol kekar membatu itu ke memekku yang sudah sangat rindu dimasukinya. Dia baru sekedar menggosok-gosokkan kepala kontolnya itu dengan melingkari bibir dan tepian memekku. Dia sepertinya menikmati proses ini, karena semalam dalam dua kali kesempatan, sekali jika tidak keliru mengingat, dia melakukannya. Dan dilakukan dengan perlahan serta dengan wajah dan ekspresinya yang demikian menikmati dan perlahan-lahan dilakukannya.

Bahwa dia sangat menikmati episode tersebut, dapat kubuktikan dengan melirik dia pada saat itu. Dan bisa kupastikan saat kulirik matanya yang menatap terus kedaerah pertemuan dan persentuhan kpntol dan memek kami, sementara dia memainkan kepala kontolnya dan mengkilik-kilik memekku. Dia melakukannya dalam lima atau enam lingkaran, sesekali menekannya lembut. Tetapi masih belum melahap dan menelankan kontolnya kedalam vaginaku yang sudah rindu menelannya bulat-bulat sejak tadi.

Akan tetapi, setelah itu beberapa detik kemudian dia perlahan menempatkan kontol kekar membatu itu tepat di lubang kenikmatanku dan perlahan kumenutup mata, memejamkan mata. Nampaknya sudah saatnya, ini dugaanku. Sangatlah mungkin jika sekali ini telah tepat waktunya, dia akan datang. Karena itulah maka akupun mendesis dalam hati dengan tak sabar,

“Waktunya sudah tiba... “ dan perasaan senang luar biasa karena akan kembali menerima masuknya benda perkasa itu.

“Blep...... “

Masuk......

“Slep...... “

Masuk lagi......

“Slepppp..... “

Masuk lebih dalam lagi.

Kini sudah terasa benda yang keras padat hangat dan kekar memaksa masuk ke dalam memekku, terus menerus menggesek dinding memekku yang tentu sudah berlendir. Menggesek dan memelintir lorong-lorong memekku dan membuatku bisa merasakan pergesekan itu yang melambungkan rasa. Sementara aku mulai mendesah-desah tak keruan menikmati episode yang maha nikmat ini. Maklum, moment pergesekan didalam itu, adalah moment yang paling memukau, paling berkesan dan mendatangkan nikmat berjuta rasa.

“Sssshhhhhh, oooughhhhh..... oh my.... “

Aku benar-benar merasakan dan menikmati sambil berkejap-kejap bagaimana kontolnya itu sejak dari kepalanya sampai batangnya masuk dengan terus dan terus menggosok-gosok dinding memekku. Episode itu tentu saja mengundang datangnya rasa nikmat yang luar biasa dan terus menjalari sekujur tubuhku dan segenap perasaan dan jiwaku.

Entah bagaimana, secara tiba-tiba kontol Pak Jacky memaksa masuk dan terus melesak ke dalam memekku hingga membuat tubuhku berkelojotan tak karuan menahan nikmat. Dia menghentaknya agak keras sehingga tubuhku otomatis bergetar dan menggeletar menahan nikmat. Aku sudah menduga kalau seperti semalam, pasti dia akan mengkombinasikan keras dan lembut, cepat dan lambat dan bahkan kutahu nanti akan ada gerakan liar dan sangat cepat. Irama tak beraturan yang melemparkanku ke dunia tak bertepi.

Selanjutnya pak Jacky mulai menggerakkan pinggangnya naik turun. Kontolnya terus menerus secara berirama dan konstan menggesek-gesek memekku, mula-mula lambat dan lalu semakin lama semakin cepat. Sesekali sangat cepat dan diakhirinya dengan hembusan nafas terengah karena kecepatan yang liar. Akan tetapi, ini membuatku menjerit agak keras,

“Aaaaauuuughhhh, yang..... ooooooocccch, enak..... terus yang.... “ desisku sambil menggerak-gerakkan pinggulku mengimbangi tusukannya. Sesekali malah pinggulku memutar dan menghadirkan situasi dan kenikmatan baru yang belum kurasakan semalam. Ternyata dengan lebih aktif, aku akan mampu serta bisa menikmati keindahan yang berbeda.

Aku menjerit berkali-kali, terutama ketika kecepatan tinggi dia menggenjotku dan sambil menahan pantatku sehingga dia bergerak dengan amat cepat, sementara pinggulku dalam kekuasaannya dengan gerakan terbatas. Ini benar-benar suatu gaya dan cara yang sangat membius. Dan untung dia cepat menyelesaikannya, mungkin hanya dalam 30-40 detik, jika tidak, tanggung aku pasti sampai. Boleh jadi dia juga akan sampai.

Karena memang ada rasa nikmat yang begitu luar biasa setiap kali pak Jacky menusukkan kontolnya dan menarik kontol itu lagi dalam gerakan cepat, terlebih saat dalam kecepatan sangat cepat dan liar. Tetapi pak Jacky semakin cepat dan semakin keras mengocok dan mencecar memekku, sementara aku sendiri sudah merem-melek tidak tahan merasakan nikmat yang terus mengalir dari dalam memekku itu, semakin lama semakin tak tertahan.

Saat rasa nikmat itu semakin menggumpal dan hampir tumpah keluar, makin terasa cepat dan konstan pak Jacky menyetubuhiku. Dan kurasakan bahwa dia sendiripun sudah mendekati klimaksnya maka akupun segera ikutan berusaha, berusaha mencapai puncak segera. Sambil menjerit dan mendesah lirih yang pertanda jika akupun makin mencapai dan mendekati puncak.

“Yang, keluarin yang, ayo yang, entotin yang, keras yang, terus.... “ racauku untuk mempercepat, dan kurasakan diapun mempercepat dan berusaha untuk mencapai puncaknya.

Kuangkat pantatku ke atas, dan aku tahan menyambut sodokan cepatnya dan kamipun berupaya dengan cara kami dan sedikit liar untuk saling memberi dan menerima. Dia terus memasukkan kontolnya dengan cepat, akupun terus bergerak liar menyambutnya.

Dan aku merasa semakin melayang, tubuhku bergerak-gerak tidak karuan dan mataku berkejap-kejap keenakan. Pada akhirnya aku merasa benar-benar tidak kuat lagi, serasa seperti ada aliran setrum yang sedang menyerang tubuhku dan menyebar ke segala arah. Bersamaan dengan itu aku merasa kepala kontol pak Jacky membesar di dalam lubang memekku.

“Ouuuuchhhhh, yang, yang, cepat yang, tusuk yang, entotin yang..... “ racauku dengan tak tahu apa yg kugumamkan.

Terus menerus aku menjerit dengan sejuta kenikmatan, terlebih karena akupun sadar dan tahu, dia akan sampai. Dan memang episode itupun bersamaan tiba, karena setelah menjerit hebat dan melambung ke langit ketujuh, aku menjerit halus dan ambruk ke atas kasur. Batang kontolnya masih terus mempermak memekku, akan tetapi sebentar kemudian terdiam, perlahan menusuk dan ada akhirnya diapun mengeluh lirih,

“Aaaaarrrccgghhhhh......... “

Semburan hangat segera membanjir di memekku dan terus ke rahimku, terasa lembut dan hangat. Sementara pak Jacky terlihat terdiam selama beberapa saat dan hanya menggerakkan tubuhnya seadanya. Kelihatannya dia selama berapa saat memang menikmati dan menghayati puncak kenikmatan yang dia dapatkan melalui persetubuhan dan percintaan kami barusan. Baru setelah mereda, dia

kemudian berusaha dengan kedua tangannya yang aktif bergerak membantuku ikut meresapi setiap detik kenikmatan di relung tubuhku dan tentu hatiku. Lagi, satu persetubuhan yang luar biasa dahsyat bagiku. Melambungkan dan sekalian juga terasa amat memabukkan.

Sambil menikmati sisa-sisa gelombang orgasme yang masih terus menjalar, aku coba pegang rambut pak Jacky dan kujambak meski tentu tidak keras dan kuat, dan tanpa ada pembatas lagi antara kami dan tidaklah canggung kulakukan setelah semua yang kami lewati bersama. Untuk kemudian selama beberapa saat, kami meredakan nafas, dan saat pak Jacky akan mengeringkan keringatku seperti semalam, aku berkata sambil tersenyum lembut padanya dengan suara berbisik. Tentu saja dengan mesra

"Kita sekalian mandi sayang.... ",

Pak Jacky menatapku mesra sebagaimana semalam, akan tetapi ternyata sekali ini dia menurut dan berkata,

“Baiklah yang...... “ desisnya tersenyum.

Maka selanjutnya kamipun kemudian mandi bersama, atau lebih tepatnya saling mandi dan memandikan satu dengan yang lainnya. Meskipun tidaklah sampai setengah jam, kami mandi bersama. Tentu saja dengan kemesraan yang tidak bakal bisa kuhapus dari memoriku. Tetapi, tanpa ada persetubuhan lagi. Sebab setelahnya, kamipun bersama menyiapkan diri untuk ke kantor.

(Bersambung)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd