Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kisah Kami - Mengerjai Laily, Istri ku

Bimabet
Update-4

"Sayang, kok lama banget sih, tadi sampek aku nyari kamu loh?", ucap mas Toni padaku dengan penuh tanda tanya

Aku yang sudah menyiapkan jawaban palsu pun menjawab,"Ah iya, aku sekalian buang air besar, Pa, terus aku ke area playground, siapa tau lain kali kita ajak baby kita. Mas Toni hanya mengangguk-anggukkan kepalanya dan tak terlihat marah sedikitpun

"Oh ya Ma, kamu kan kelihatan capek banget nih, itu badanmu juga kayaknya masih basah keringet deh, gimana kalau kita massage Ma?" tanya mas Toni

"Hmm. boleh juga sih mas, tapi emang di Hotel G ini ada layanan atau tempat massage nya ta?", jawabku

"Aku tadi baru kenalan sama mas-mas disini, badannya bagus Ma, tangannya berotot, kayaknya kalau mijit jago !", seru suamiku

"Jadi yang mijit cow...?", aku tak berhasil menyelesaikan pertanyaanku

Tiba-tiba saja ada seseorang yang melewatiku dan berhenti di samping mas Toni

"Mas Andii?" ucapku kaget, sontak tanganku mencoba menutup mulutku, namun apa daya aku sudah berkata

"Loh, jadi kalian sudah saling kenal ?" tanya mas Toni sambil bergantian menatapku dan mas Andi

"Oh tadi istrinya mas tanya ke saya lokasi toilet ada dimana." ucap nya santai sambil senyum-senyum menatapku dan akupun hanya manggut-manggut mengiyakan

Tiba-tiba aku merasa darahku berdesir cepat, gairah melanda, bayangan beberapa menit yang lalu muncul di pikiranku. Dalam hatiku sungguh sangat mau dan setuju kalau mas Andi akan memijatku, oh bukan dia saja yang memijatku, tapi aku juga akan memijat batang kontolnya dengan barang berhargaku. Pikiranku melayang kemana-mana, aku harus segera sadar, aku harus menyembunyikan perubahan sikap ku dari mas Toni. "Oh mas Toni, cepatlah tanyakan kesediaanku, aku mau, cepat ajak aku kembali ke kamar!" ucapku dalam hati.
 
Update-5

Aku resah menunggu, berdebar-debar jantungku, suhu air conditioner yang seharusnya dingin menusuk lingerie tipisku tak mampu mengalahkan gejolak api panas nafsuku. Aaaa, aku tak tahan, membayangkan bagaimana nanti kedua telapak tangan mas Andi menggosok seluruh tubuhku. Jemari nya yang besar-besar akan mengorek lubang kenikmatanku. Ohh bodohnya diriku, ini hanya pijat, tidak lebih, ada mas Toni, suamiku disini, mengapa justru aku membayangkan lebih.

Tak lama pintu kamar kami diketuk, mas Toni membukakan pintu dan sesuai prediksi, mas Andi. Ia datang tepat waktu. Aku tersenyum menyambutnya, tampak mas Toni keheranan melihatku. Lalu mas Toni menyuruhku berbaring dan meminta mas Andi segera memulai sesi pijat ini, sesi pijat memijat maksudku. Tanpa rasa canggung, mas Andi meminta agar lampu kamar dibuat redup, suamiku pun menyanggupi. Lalu kulihat mas Toni duduk selonjoran di sofa kamar, "Nanti kalau sudah selesai, bangunkan aku ya, aku juga mau mencoba pijatan mas Andi, aku mau istirahat sebentar, capek". Ucap mas Toni sambil menutup mata dan mencari posisi nyaman memulai tidurnya

Tak dapat ku pungkiri, aku sangat senang, aku tau kalau bakat suamiku yang paling menonjol adalah, ketika dia tidur, sangat susah untuk membangunkannya, bahkan pernah kuciprat-ciprat air, dia hanya mengusap saja dan tak mau bangun. "Akhirnyaaa, aku bisaa", batinku gembira

Sesi pijat pun dimulai, mas Andi memulai dari telapak kakiku, telapak tangannya yang sudah dibalur oleh minyak zaitun, meluncur licin tanpa hambatan. Aku mendesah pelan, aku ingin meminta segera memijat pahaku, tapi aku harus sabar, aku tak ingin terlihat barbar. Tak lama kemudian, yang kunanti-nanti datang, tangan mas Andi mulai naik ke betisku, sensasi geli-geli menjalari ketika ujung-ujung jarinya memainkan lekukan belakang lututku. "Oh mas Andi, kenapa kamu bisa tau, itu salah satu titik kelemahanku." batinku

"Ssshh", desisku

Sepertinya dia menyadari, bahwa aku sudah diburu nafsu, tangannya mulai naik perlahan, kurenggangkan kedua pahaku, dia tau, diusapnya cukup kuat di bagian dalam. "Aaah", aku tak tahan, aku kelepasan mendesah walau pelan. Aku menoleh ke belakang menatap mas Andi, berharap dia tau, muka sayuku adalah kode padanya untuk segera menuntaskan hasrat yang tertunda.

Aku membalikkan badanku, tak sabar menunggu mas Andi yang sepertinya segan untuk bertindak jauh lebih dulu. Kugenggam tangan kanannya, kuarahkan ke lubang kenikmatanku, kulihat mas Andi menoleh ke arah suamiku, kujelaskan padanya bahwa akan baik-baik saja. Ganti tangan kirinya kugenggam dan kuarahkan ke bukit kembarku, "ayo mas, cepat puaskan aku, aku juga puaskan kamu!" pintaku padanya.

Kubuka lingerie tipisku lalu kulempar jauh, mas Andi mulai memilin-milih pentilku bergantian, sedang jemari tangan kanannya, mulai mengelus, mengorek, dan menusuk memekku.

"Ssshh, Ahhh,Sshh, Aakh", desahku keenakan lalu ku tinggikan volume tv agar desahanku tak ketara

Tak mau kalah, kulepaskan satu per satu pakaian mas Andi, ternyata batang kontolnya sudah keras memanjang, aku tak tahan, segera kulahap saja ia, ku maju mundurkan kepalaku menikmati tongkat sakti ini, sambil sesekali kulirik mata mas Andi ala-ala bintang film biru, menambah tingkat kekerasan batang kontolnya, mas Andi juga mendesah keenakan, tangannya berusaha meraih gundukan payudaraku, diraih dan diremas-remas olehnya, menambah gairah kami berdua

Kurasa sudah cukup aku mengulum batang kontolnya, aku tak ingin dia muntah sebelum merasakan goyangan batang kontolnya dalam liang kenikmatanku, aku tak ingin menunda-nunda, aku tak ingin gagal kedua kalinya. Kuposisikan tubuhku ala kucing yang sedang birahi, kuludahi tanganku, kuusapkan lembut di lubang memekku, mas Andi pun tak tahan, batang kontolnya diusap-usap pelan di dinding memekku, sebelum dicobloskan masuk ke dalam

"Arggh", pekikku sambil menggigit jari tanganku, menahan batang kontolnya yang mulai maju mundur memompa ku

Desah kami beradu, dunia serasa milik berdua, tak kupedulikan ada mas Tini, suamiku disana.

Mas Andi mulai menambah kecepatannya, agar aman, dia akhirnya pegangan, meremas - remas kedua payudaraku dari belakang. Kecepak kecepok bunyi bokong semokku yang beradu dengan pahanya, aku suka dengan ke-liar-annya, membawa bayangan masa sebelum aku menikah, kenakalan-kenakalan yang aku lakukan, kenikmatan-kenikmatan yang kurasakan.

Cukup puas dengan doggie style, kuminta mas Andi berbaring di ranjang, kunaiki tubuhnya, kupegang dan kuarahkan batang kontolnya dan bless, tepat memasuki lubang memekku, kukendarai dia layaknya seseorang yang sedang naik kuda, kedua tanganku memegang tangannya menahan agar aku tak ambruk. Kupercepat gerakanku naik turun, aku merasa segera mendapatkan orgasme ku yang pertama daan..

"Aarggh.. aaaahkkkk", teriakku mendapat nikmat orgasme tak terhingga
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd