Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kisah kehidupan kami

Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Part 12



Pov abdul



Setelah sampai di rumah segera Ku lepas semua baju ku lalu mandi membersihkan badanku, setelah selesai mandi aku menuju ruang tengah dan menyalakan tv.


Tak lama hp ku berbunyi, ternyata istri ku video call, lalu ku angkat telponnya.
"Halo mah" ku sapa istriku selah kuangkat telponnya, terlihat istriku sedang berada di ruang keluarga menonton tv bersama mertuaku.

"Iya halo pah, baru pulang ya?" Tanya istriku yang sekarang sedang menggunakan kaos hitam lengan pendek, tapi ada yang berubah dari istriku, setelah ku perhatikan kini aku menyadari bahwa rambut panjang istriku kini sudah berubah warna.

Jika sebelumnya rambut istriku berwarna hitam kini terlihat berwarna pirang, aku pun terkejut melihat rambut istriku yang sudah berubah warna.

"Iya nih mah baru pulang, kok rambut mamah jadi kaya gitu sih" tanyaku pada istriku. "Iya tuh dul istri kamu rambutnya jadi kaya orang ngga bener" terdengar suara ibu mertuaku menyahutiku.

"Maaf pah, mamah salah beli cat rambut, kirain warna item giliran udah di pake rambut mamah malah jadi pirang" kata istriku menjelaskan penyebab rambutnya berubah menjadi pirang.

"Ya udah entar di itemin lagi rambutnya" ucapku pada istriku. "Iya pah entar aja, ini juga baru kemaren di cat, kalo di cat lagi ntar rambut mamah malah jadi rusak, jadi nunggu 3 bulan lah hehee" jawab istriku sambil terkekeh.

"Lama amat 3 bulan, entar ada yang liat rambut mamah gimana?" Ucapku pada istriku. "Tenang aja pah, mamah kan klo keluar rumah pake kerudung, jadi ngga bakal ada yang liat" jawab istriku menenangkan ku yang sedikit panik.

"Lagian mamah tuh pake acara warnain rambut segala, biasanya juga ngga pernah" ucapku pada istriku yang sebelumnya tidak pernah mewarnai rambutnya.

"Maaf pah, mamah salah milih warna, pengen yang item biar jadi tambah item, ehh malah jadi pirang gini" jawab istriku sambil cengengesan.


Tapi jika di perhatikan, istriku memang terlihat menjadi sedikit lebih nakal dengan warna rambutnya yang pirang, mungkin karena aku baru pertama kali melihatnya, sehingga aku merasa sedikit ada kesan nakal pada istriku, aku pun tak mempermasalahkannya.

"Terus mamah kapan nyusul berangkat ke kota?" Tanyaku pada istriku.
"Entar ya pah, de sini papah nanyain tuh mamah boleh berangkat ngga?" Bukannya menjawab pertanyaan ku, istriku justru memanggil anak ku untuk menjawab pertanyaanku, kemudian kini terlihat anakku yang memegang hp dan berbicara kepadaku.

"Mamah ngga boleh berangkat, mamah di rumah aja sama ika, biar papah sendirian aja di kota" anak ku masih saja melarang keras ibu nya untuk menyusul ayahnya.

Mendengar omongan anak ku membuat mereka semua tertawa, karena anak ku berbicara sangat menggemaskan, aku pun tersenyum mendengar omongan anak ku, aku lalu mencoba membujuk anak ku agar dia mengijinkan ibu nya berangkat.

"Entar kalo mamah berangkat, papah beliin boneka deh yang besar buat dede gimana mau ngga" bujuk ku pada anaku.
"Ngga mau, ntar ika minta boneka aja sama mamah" jawabnya sambil menyerahkan hp nya pada istriku.

"Tuh pah denger sendiri kan, mamah tuh ngga boleh berangkat sama anak kamu" jawab istriku menjelaskan alasannya.

"Ya udah tapi jangan lama lama di kampung, kangen tau hehee" jawabku sambil mengedipkan mata. Istriku pasti tau apa yang aku maksud.

"Ya liat aja entar lah pah, kalo udah boleh berangkat ya entar mamah berangkat, udah makan belum pah?" Tanya istriku.
"Udah mah" jawabku singkat.

Aku lalu melanjutkan obrolan obrolan ringan dengan istriku, dan tidak memberi tahu rencana ku yang akan menginap di rumah temanku selama 4 hari.

_______ ______

Hari yang di tentukan pun datang, aku dari kantor langsung pulang kerumah untuk mengambil pakaian yang akan ku pakai selama menginap nanti, tidak lupa aku membersihkan badan ku dulu sebelum pergi kerumah partnerku.

Setelah semua sudah beres tak lupa aku mematikan kelistrikan dirumahku, untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan karena aku akan pergi untuk beberapa hari kedepan.

Aku pun pergi kerumah partnerku, dan di sambut hangat oleh salah satu wanita tercantik yang pernah menjadi partnerku.

Aku lalu masuk kedalam rumahnya, lalu dia membawa masuk koper berisi pakaianku kedalam kamarnya,

"Mau minum apa mas, udah makan belum?" Tanya nya sopan padaku.
"Belum nih" aku menjawabnya sambil tersenyum.
"Ya yuk makan bareng, kebetulan tadi aku udah masak hehee" jawabnya mengajakku makan bersama. Aku tidak menolaknya, lalu kami menuju meja makan, dimana sudah tersedia berbagai menu yang di masak oleh istri temanku.

Kumakan dengan lahap makanan yang telah di masak oleh istri temanku ini, rasanya lumayan, hampir sama dengan masakan istriku.

Setelah selesai makan, dia lalu membawa piring kotor ke dapur untuk di cuci, kupandangi tubuhnya yang tinggi semampai dengan body yang aduhai, dress yang ia gunakan saat ini semakin menambah keseksiannya.

Apalagi profesinya yang sebagai teller sebuah bank ternama di negri ini, tentu saja dia merawat tubuhnya dengan sangat baik.

Aku menjadi tidak sabar ingin menjamah tubuh istri partner ku ini. aku di perkenalkan dengan partnerku ini oleh salah satu partnerku sebelumnya, dan sejak saat itu kami menjadi akrab,

Aku yang masih duduk di meja makan terus memandanginya dari belakang, dia yang sedang berdiri mencuci piring terlihat semakin seksi.

"Mba Fara gimana kerjaannya di kantor" aku membuka obrolan dengan Fara yang masih mencuci piring.

Faradillah yosi adalah nama dari istri partnerku, wanita yang kini sedang mencuci piring, dan biasa ku panggil mba Fara.

"Ya gitu lah mas namanya juga kerja di bank tiap hari nglayanin customer yang berbeda beda" ucapnya sambil melanjutkan aktivitasnya mencuci piring.

"Tapi enak lah mba, ngga jenuh ketemu sama yang itu itu mulu" kataku padanya.
"Ehh ngomong - ngomong jangan panggil mba dong, panggil fara aja atau yosi juga boleh" ucapnya menolehkan kepalanya ke arahku sambil tersenyum manis.

Aku langsung meleleh dengan senyumannya itu,membuatku semakin tidak kuat menahan nafsu yang sudah di ubun - ubun, aku bangkit dari kursi ku, lalu berjalan mendekatinya.

Kupeluk tubuhnya dari belakang dan kuletakan dagu ku di atas pundaknya, Fara yang tiba - tiba ku peluk sedikit terkejut, karena dia tidak melihatku mendatanginya.

"Ihhh mas abdul ngagetin aja, untung piringnya ngga jatuh" ucapnya kaget karena tiba - tiba ku peluk. Kemudian Fara melanjutkan pekerjaanya.

"Hehe maaf" jawabku sambil terkekeh.
"Kayaknya ada yang mulai keras nih" Fara mengerakan bokongnya di selangkanganku yang merasakan kontol ku telah mengeras.

"Aduhh jadi malu ketahuan udah keras" balasku bercanda. "Hahaa sabar ya bentar lagi kelar nih" ucapnya sambil membilas gelas terakhir.

Kemudian Fara memutar tubuhnya hingga kini kami saling berhadapan dan melingkarkan tangannya di leherku.

"Kasian yang di tinggal istrinya jadi ngga bisa enak - enak sama istrinya" ucapnya meledek ku karena istriku tidak ikut lagi denganku.

"Kata siapa, nih bentar lagi aku mau enak - enak sama istriku" ucapku membalas ledekannya.

"Dihh mana istrimu ngga ada sih" sambil kepalanya celingak celinguk mencari istriku.

"Ngapain celingak celinguk, orang istri aku ada di depan ku kok" ucapku memberi tahu bahwa istri yang kumaksud adalah dirinya.

"Enak aja, aku kan istrinya mas dhody bukan istrimu" jawabnya menimpali pernyataanku.

"Istrinya dhody istri aku juga lah hahahaa" ucapku sambil tertawa.
"Terus istrimu, istrinya mas dhody juga?" Tanyanya padaku.

Aku lalu menganggukan kepalaku, kemudian langsung mencium bibirnya, dia membalas ciumanku sambil memejamkan matanya.

Tanganku bergerak dari pinggangnya menuju pantatnya, dan langsung meremasi bongkahan montok pantatnya dengan gemas, Fara lalu menaikan kaki kanannya dan melingkarkannya pada kakiku.

Ciuman kami semakin panas, ku angkat dresnya hingga ke pinggang, ku masukan tanganku kedalam celana dalamnya dan langsung meremas remas dengan gemas, kulit bokongnya terasa begitu halus di tanganku.

Ku angkat tubuhnya, kedua kakinya kini melingkar di pinggangku dan kubawa menuju kekamarnya sambil berciuman.

Ku rebahkan tubuhnya di atas ranjang, kami saling bergumul di atas ranjang pengantinnya, saling mencium dan meraba.

Ku lepaskan ciuman ku lalu berdiri membuka seluruh bajuku hingga telanjang, Fara melakukan hal yang sama, dia angkat bajunya sambil tetap terlentang di ranjang, di lemparkan bh dan cd nya ke wajahku secara bergantian.

Ku tangkap celana dalamnya nya saat dia melemparnya, ku dekatkan ke hidungku dan ku cium aroma yang begitu menggoda.


Kini Fara mengangkangkan kakinya lebar - lebar dan tersenyum menyuruhku untuk medekatinya, ku naiki ranjangnya dan memasuki kakinya ya yang terbuka lebar, lalu merebahkan tubuhku di atasnya kemudian ku ciumi bibirnya yang begitu seksi.

Ciumanku mulai turun ke arah lehernya, menyapu semua permukaan kulit lehernya yang mulus dengan lidahku, "aaaggghhhhhh......" desahnya panjang saat mulutku telah sampai di puncak bukitnya yang menjulang indah, susunya tak sebesar punya istriku, tapi terasa sangat enak untuk di gengam dan di remas karena ukurannya pas dengan genggaman tangaku.

"Akkhhhhhh.... maaasss......." desahannya semakin membuatku bernafsu untuk menikmati tubuhnya.

Mulutku terus bergantian menghisap susunya kanan dan kiri sambil meremas remasnya, Fara hanya mendesah dan menggeleng - gelengkan kepalanya menahan kenikmatan yang ku berikan pada tubuhnya.

Lidahku lalu turun menyusuri perutnya yang rata, hingga akhirnya lidah ku sampai di atas memeknya, ada bagian yang aku kurang sukai dari Fara, yaitu jembutnya, meskipun tidak banyak tapi entah kenapa aku lebih suka memek yang bersih tanpa bulu. Itu sebabnya aku selalu menyuruh istriku untuk mencukur bulu jembutnya sampai habis.

Tapi biar bagaimanapun saat ini aku tidak boleh egois, karena wanita yang saat ini sedang ku nikmati bukanlah istri, melainkan istri partnerku sehingga aku harus bisa memuaskannya.

Kuciumi memeknya yang berbulu, meskipun tidak banyak tapi cukup mengganggu pekerjaanku mengoral memeknya. Tak terlalu lama aku mengoral memeknya.

Jilatanku beralih ke pahanya, ku jilat dan ku ciumi kedua pahanya yang putih dan mulus.

"Aahhhhhhh..maaassss... aaagghhhhhh..."
Aku terus menjilati pahanya kemudian aku naik ke atas tubuhnya hingga kontolku berada tepat di depan mulutnya.

Fara langsung menyambar kontolku dengan mulutnya, dan menghisapnya penuh nafsu, ku pegang kepalanya yang sedang bergerak maju mundur memasukan kontolku kedalam mulutnya.

"Aaaaahhhh.." aku menikmati mulut Fara saat lidahnya ikut menggelitik lubang kencingku.

Aku sudah tidak tahan dan langsung mengarahkan kontolku ke dalam memeknya dan perlahan mendorongnya masuk sampai kontolku hilang tertelan oleh memeknya.

Ku diamkan kontolku untuk menikmati empotan dinding vaginya yang terasa seperti sedang memijit kontolku.

Ku tarik perlahan kontolku lalu memasukannya kembali, ku lakukan dengan ritme lambat dan berangsur - angsur menjadi sangat cepat, hingga membuat Fara mendesah tidak karuan.

"Aaaakkhhhh... aaagggghhh... teruuusss.. mass.. enaakkk.. aggghhhh...." desahan Fara menerima hujaman kontolku.

"Ahh.. ahhh.. memek mu legit banget Far.. ahh.." aku terus menyodok memek Fara dengan kecepatan penuh hingga membuat susunya yang tidak terlalu besar ikut bergoyang mengikuti sodokan kontolku.

"Aahh terruuuss maasss... mauuu.... keelluuuaaarrr... aahhhhhh....." creett.. ccreeettt .. creeettt. Terasa cairan memeknya mengguyur kontolku yang masih tertancap di dalam memeknya.

Terasa nikmat sekali dinding vaginanya seperti meremas - remas kontolku dari dalam, ku biarkan Fara untuk menikmati sisa - sisa orgasmenya.

"Aku genjot lagi ya" ucapku pada Fara yang masih terlihat lemas setelah orgasme.
Fara hanya menganggukan kepalanya pelan.

"Nungging far, aku pengen nusuk dari belakang" perintahku pada fara. Dengan sisa tenaganya fara menunggingkan pantatnya di depanku.

Setelah fara sudah menungging sempurna, aku kembali masukan kontolku kedalam memeknya yang sudah sangat basah.

"Aaahhhhhhhhh...." lenguhnya saat kontolku kembali bersarang di dalam tubuhnya, ku genjot memeknya dengan kecepatan tinggi.

"Aahhhhh... aaagghhhhhh.... terruuuss maass... ennaaakkkk.. aahhhh.." fara terus mendesah di bawah sodokan ku.

Hanya butu waktu 3 menit untuk membuat fara kembali mengalami orgasmenya yang kedua.

"Aahhhhh... akkuuuuu.. keelluuuaarrrr.... maaasss...." kembali cairannya menyiram kontolku yang masih tertancap di dalam memeknya.

Tangan fara tak mampu lagi menahan tubuhnya, sehingga tubuhnya ambruk dengan pantat yang masih menungging di depanku.

Entah kenapa aku merasa lebih perkasa jika bercinta dengan orang lain ketimbang saat bercinta dengan istriku, dengan wanita lain aku bisa membuat mereka orgasme berkali kali, tapi dengan istriku paling sering hanya sekali, dan hanya beberapa kali aku bisa membuat istriku orgasme sampai 2 kali, justru lebih sering aku yang keluar duluan, aku tak tau apa penyebabnya.

Kontolku masih tertancap dengan sempurna di dalam memeknya, aku tersenyum saat melihat lubang pantat fara yang berkedut seperti memanggilku untuk memasukinya.

Ku gerakan jariku menyentuh lubang itu fara mendesah pelan saat jari telunjuk ku mulai memasuki lubangnya.

Ini yang aku sukai dari swinger yang pernah aku lakukan, karena aku bisa mendapatkan yang belum pernah aku dapatkan dari istriku yaitu anal.

Fara memang sudah sering di anal oleh suaminya, aku pun sudah pernah merasakannya, saat melakukan tukar pasangan.

Mulai ku gerakan jariku di dalam duburnya pelan - pelan, "aaahhhh..." yanti kembali mulai mendesah saat kumasukan 2 jari di duburnya.

"Far aku masukin di sini ya?" Ucapku pada fara meminta ijin untuk menggunakan lubang pantatnya.

Fara mengangguk pelan, kemudian ku cabut kontolku dari memeknya dan mulai ku masukan kedalam duburnya.

"Aahhhhh seret banget far" ucapku menikmati sempitnya lubang pantat istri temanku.

Setelah perlahan memasukinya, kini kontolku telah masuk seluruhnya, mulai ku genjot lubangnya, dengan gerakan yang cepat.

"Ahhh.. enak banget far pantat mu ahhh" aku ke enakan merasakan sempitnya lubang dubur fara yang kini terisi penuh oleh kontolku.
"Ahhh.. ahhhh.. kontolmu jugaaa enaakk.. mass... aahhhh"

Setelah 10 menit aku sudah tidak kuat lagi menahan pejuhku. " ahhh faraa akuu udaahh mauu keluarr far"
"Bareenngg masss ahhh...."
Croott ....creeettt ...crroott ..
creeett.. aku dan fara keluar secara bersamaan.

Tubuhku ambruk menimpa tubuhnya, keringat sudah membasahi tubuh kita berdua. Setelah itu kami melakukannya lagi hingga larut malam.


Selama 4 hari aku menginap di rumah temanku, aku merasa seperti tidur dirumahku sendiri, setiap pagi fara selalu membangunkanku dan membuatkanku sarapan.

Aku pun selalu mengantar jemput fara bekerja, dan setiap malam fara selalu melayaniku dengan baik di ranjang, terkadang fara sengaja melakukan video call dengan suaminya saat sedang bercinta denganku.

Dhody suami fara terlihat begitu bernafsu ketika melihat istrinya yang cantik jelita ku buat tak berdaya di atas ranjang pengantinnya.
#####



Bersambung
 
Bimabet
Makasih suhu...ujan ujan bgini lsg horni ...pengin crotzzz
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd