Kisah Kelam Artis Berjilbab Dan Keluarganya (13)
“slruuuphhhh....slruppphhhhh......hmmmmmmhhh...” suara ricis yang menyedoti dan menghisap serta menjilati anus suko
“muuuuuuuaaaaaaaachhh....”sedotan yang luar biasa kencang dianus suko mengakhiri cuci tubuh yang dilakukan ricis.
Ricis kemudian segera menghempaskan tubuhnya di kursi karena mulut dan lidahnya yang ngilu dan kesal setelah melayani cuci tubuh suko.dan sukopun kemudian membalikkan tubuh dan dudukdi samping ricis. Untuk menambah pura pura cintanya. Suko mencium pipi ricis dan menyeka peluh yang membasahi jilbab dan wajahnya itu. Kontol suko masih menegang keras, tetapi suko masih bisa untuk mengontrol nafsunya kepada ricis. Keduanya kemudian terlibat percakapan.
Suko : “makasih ya dikkk..”
Ricis : “sudah menjadi kewajibanku untuk melayanimu mas..”
Suko : “maaf ya dikk..tadi mas bilang kata-kata kotor, habis kenakan sichhh di jilat sama dik ricis”
Ricis : “ahhh..***k papa mas...justru ricis senang kok, berarrti kalau mas suko sampai bilang kata-kata kotor itu berarti ricis sudah bisa membuat mas senang..”
Suko :” ahhhh...kamu memang bisa membuat mas semakin cinta sama kamu”.
Ricis : “hihihihi....”
Saat percakapan mereka berdua semakin asyik dan mampu membuai ricis, suko kemudian merangkul dan memeluk ricis kepundaknya. Kemudian tangan suko mengarahkan tangan ricis ke kontolnya agar di pegang. Dan ini menjadi kesempatan suko untuk terus memberikan racun kenikmatan kepada ricis agar bisa membantunya mendapatkan wanita yang diinginkannya. Suko kemudian mengajak kembali ricis kedalam sebuah perbincangan yang akan membuat ricis takluk dan menyerahkan segalanya.
Suko : “dik kamu kan sudah tahu bahwa aku memiliki hubungan dengan kakak mu oki, tapi aku tetap pilih dirimu kok”. (suko mencoba mengambil hati ricis)
Ricis : “mas sebenarnya aku gak rela jika kamu dimiliki oleh mbak oki saja, tetapi biarlah semua sudah terjadi. Aku akan menerima mas”.
Suko : “jujur saja dik, aku sangat mencintaimu, dari ketulusanmu melayaniku, kamu memberikan kepuasan yang sempurna dari pada kakakmu. Jujur saja, sebenarnya hanya anus oki yang membuatku bergairah sedangkan dirimu memiliki semuanya dikk. Mulutmu, memekmu dan anusmu sungguh membuatku bisa melayang”. (suko terus menebarkan rayuan setannya kepada ricis)
Ricis : “ahhh..mass...mendengar pengakuanmu aku semakin sayang dan aku berjanji apapun kepadamu agar dirimu senang aku akan melakukan apapun itu mas”.
Suko :” terimakasih dikk.., aku sangat tersanjung sekali dengan pengakuanmu yang tulus itu”
Ricis : “iya mas..” (sambil mencium pipi suko)
Suko :”dikk..seandainya ada wanita lain yang kuinginkan..tetapi hanya penyalur nafsuku saja..apakah kamu akan marah..” (suko mencoba untuk memantapkan hati ricis)
Ricis : “ selama itu hanya nafsu dan bukan cinta..silahkan mas..lakukan semaumu, bahkan di depanku aku terima jika itu hanya nafsu..kalau kamu memintaku mencarikan wanita untuk membuang hasratmu aku rela melakukannya..asal kamu MENCINTAIKU mas..” (dan ricis akhirnya sudah memang benar-benar jatuh kedalam lembah hitam kenikmatan suko)
Suko : “ terimkasih ya dik ricis..atas kesediaanmu itu..dan satu lagi dikkk, kamu jangan sekali kali melapas jubah gamismu dan jilbabmu bila tidak aku perintahkan. Karena aku sangat suka sekali ngentot kamu saat masih memakai jilbab..”.
Ricis : “ iyaaaa...bawelll amat sich masss..kamu panggil aku lonte, pelacur, toilet atau apa saja sesukamu aku terima kok mas...masak cuma gamis sama jilbab aja jadi masalah..hahah ..”. (sambil menggigit puting suko)
Mereka kumdian tetap melakukan akitvitas berdua, hanya saja ricis lebih agresif memaikan semua tubuh suko. Tetapi suko hanya datar saja, pikirannya mampu untuk meredam nafsunya agar tidak menyetubuhi ricis.
Suko kemudian menyuruh ricis untuk mandi dan membersihkan badannya lagi. Belum satu hari ricis sudah mandi tiga kali.
“dikk...kamu mandi lagi ya..mas suko mau entotin kamu nanti diatas balkon..”
‘iya mas...ricis mau mandi dulu ya..” sambil beranjak dari suko
Lalu ricis berlalu dari suko menuju kamar mandi, belum sempat ricis melepaskan jilbab dan gamisnya suko datang mengikuti ricis kekamar mandi.
“lohhh...mas suko kok ngikutin ricis ke kamar mandi..apa mau mandi bareng sama ricis..” tanya ricis tersenyum.
“hahaha...siapa yang mau mandi..katanya mas gak boleh mandi...sama dik ricis..”
“ lha terus ngapain mas suko ke kamar mandi...” tanya ricis sedikit cemberut.
“dedek mas suko mau pipis...minta mulutnya dik ricis ini buat nampung... sekalian bersihin ya dikkk..”.jawab suko sambil memgang kontolnya ke arah ricis.
“ihhhh..***k bilang dari tadi mas suko ini...” sambil ricis bersimpuh dilantai kamar mandi mengarah kontol suko.
“currrrrrrr....currrrrr....glekkkk.... glekkkkkk...” suara kencing suko dan air kencing yang di telan ricis.
Ricis kemudian membersihkan kontol suko dihisap sisa kencingnya dan di urutnya dengan tangan batang kontol suko sampai tidak lagi ada air kencing yang keluar. Tapi sekarang justru kontol suko yang menegang. Tau kontol suko yang tegang, ricis mau berdiri dan menyiapkan anus dan memeknya untuk dipilih suko untuk dientot.
“sudah tegang lagi mas..ini ricis siapin anus apa memek ricis yang mau dimasukin..” kata ricis sambil akan beridir.
“jangan berdiri dekkkk...” jawab suko sambil menekan pundak ricis untuk bersimpuh seperti tadi.
“lha terus mau pakek mulut ricis lagi mas...” tanya ricis menduga.
“enggak dekkk...mas mau cari sensasi lain....kamu bersimpuh aja seperti tadi...ikutin mas aja nanti pasti kamu tau dan senang juga kok..”. jawa suko.
“ahhh...kamu suka buat adekkk penasaran mas...” jawab ricis.
Suko kemudian melihat bh ricis yang tidak terpakai tergantung di dinding kamrmandi, kemudian diambilnya bh itu. Suko kemudian mengikat tangan ricis ke belakang dengan bhnya. Setelah setelah itu suko kembali lagi ke depan ricis. Ricis masih tampak bingung dengan apa yang dilakukan suko terhadapnya, namun ricis diam saja menunggu apa yang dilakukan suko. Suko mempermainkan kontolnya di muka ricis sambil gesekkan pipi hidung dan mata ricis. Bahkan ricis membuka mulutnya berharap kontol suko masuk, tetapi suko hanya mempermainkan emosi ricis.
“mass...jangan gitu...mulut ricis sudah terbuka siap dientot...jangan memperminkan ricis masss”. Kata ricis menghiba kepada suko.
Suko yang mengetahu ricis mulai emosi, kemudian menggesekkan kontolnya di dahi ricis yang masih memkai jilbab. Suko kemudian memasukkan kontolnya ke dalam jilbab ricis. Yahhh.. suko kini memasukkan kontonya diantara dahi dan jilbab yang membungkus kepalanya. Praktis akibat dimasuki kontol suko jilbab nya menjadi sesak, akibatnya dagu ricis tertarik oleh jilbabnya sendiri.
“ohhhh...ini sensasi dekkkk... ngentott kepalamu yang terbungkuss jilbab....” sambil memegangi kepala ricis dengan kedua tangannya. Gesekan rambut, kulit kepala, dahi ricis dan jilbabnya membuat suko begitu bernafsu. Dan kontolnya menjadi geli karena di jepit jilbab dan kepala ricis.
“ ohhh...dikkk ini yang aku suko...dirimu selalu membuatku bergairahhh...tidak ada dari tubuhmu yang tidakk membuatku segembira ini....ougghhhh...” racau suko sambil terus memaju mundurkan kontolnya. Sementara ricis ternyata juga menikmati, karena kantung pelir suko yang bergoyang memukul hidung dan mulutnya. Dan ricis pun akhirnya terangkat birahinya.
“ouupphhh...oupphhh...massphhh.....kelupppphh arrgggrpphh.....” ricis bicara terbata bata karena terpukul kantung pelir suko di mulutnya.
Gesekan kotonlnya di jilbab dan kepala ricis ternyata membuat kontol suko panas, karena tidak ada pelumas. Suko kemudian mengarahkan kontolnya kemulut ricis dan segera di sambut.
“kasihh ludahmu yang banyak dekkkhh....” sambil memasukkan kontolnya kemulut ricis.
Setelah di rasa cukup kemudian suko memasukkan kembali kontolnya di jilbab ricis, dan melakukan penetrasi. Di peganya kepa ricis yang tertutup jibab dengan kuat agar jilbabnya tidak terlepas. Lima menit kemudian, suko mendekati klimaksnya. Sambil memegang kepala ricis kuat kuat, suko membuang pejuhnya.
“aku keluarrgghhh dekkkk.....” erang suko sambil menembahk pejuhnya di kepala ricis yang tertutup jilbab. Suko mendiamkan sebentar kontolnya yang terjepit diantara kepala dan jilbab ricis. Dengan terengah engah suko masih tetap berdiri dengan kontol yang menancap diantara kepala dan jilbab ricis. Rambut dan jilbab ricis tersiram pejuh suko. Tak berapa lama kemudian, suko ternyata berasa ingin kencing dan yang terjadi kontol suko akhirnya kencing di dalam kepala ricis yang tertutup oleh jilbab dan terjepit diantara kepala dan jilbab nya. Setelah selesai suko mengeluarkan kontolnya dan segera melepas ikatan bh ricis di tangannya.
“makasih ya dikkk...kamu mandi dulu nanti aku kasih kenikmatan lain ya..” ucap suko sambil menepuk lembut pipi ricis dengan lembut. Dan berlalu dari kamar mandi.
Bersambung