Kisah Kelam artis Berjilbab dan Keluarganya (14)
Suko yang berlalu dari kamar mandi kemudian bergegas menuju ruang keluarga, dan segera menghempaskan tubuhnya di sofa. Diatas meja tinggal dua botol bir dan satu botol minuman keras. Tinggal hari ini dirinya dan ricis bisa dengan bebas melakukan seks, apalagi kini ricis sudah terbuai dengan permainan nafsunya. Suko sendiri merasa keberuntungan yang ada di pihaknya, akan memberikan sensasi dan imijinasi liar untuk ricis. Setelah tadi melakukan penetrasi kontolnya di kepala ricis yang terbungkus jilbabnya. Rasanya baru kali ini dia bisa merasakan sensasi lain dalam berhubungan seks. Bahkan suko belum pernah melakukannya kepada oki kakak ricis.
Sambil membuka botol minuman keras terakhirnya kemudian suko mencampunya dengan setengah botol bir. Mungkin untuk yang terakhir kalinya di villa milik keluarga ini, suko akan menuntaskan imajinasinya kepada ricis sang budak seks barunya ini. Dirinya akan mengentot ricis di balkon lantai dua. Tapi suko masih ada rencana lain, dengan ricis setelah memberikan entotan singkat di balkon. Dirinya ingin tahu sisi liar ricis yang lain jika dirinya sudah dalam pengaruh alkohol.
Sambil sedikit demi sedikit menguk minuman kerasnya, suko kembali menyalakan rokok. Setelah itu dirinya melangkah menuju balkon dan menunggu ricis di sana.
Sementara itu ricis yang masih dikamar mandi mulai membersihkan tubunya yang penuh bau, apalagi bau pejuh dan kencing di kepala dan jilbabnya. Sambil mandi di bawah guyuran shower, ricis ternyata menikmati apa yang barusan dilakukan oleh suko kepadanya. Dirinya bisa orgasme saat kontol suko itu mengocok diatas kepalanya yang tertutup jilbab. Sangat berbeda tadi apa yang dilakukan oleh suaminya itu. Tapi yang jelas saat suko ngentot diantara jilbab dan kepalanya tadi, memberikan pengalaman baru untuk menjadi pelayan dan pemuas nafsu seks suko yang tinggi. Kontolnya yang besar yang tiada kenal lelah setelah mengeluarkan pejuh. Bisa tegak kembali.
Setelah selesai mandi, ricis segera kembali memakai jubah dan jilbabnya. Tanpa riasan make up hanya minyak wangi yang disemprotkan ke badannya agak berlebihan sehingga baunya sangat tajam di kamar tidurnya. Karena sesuai dengan perintah suko dirinya harus wangi saat melayani nafsunya. Kali ini ricis sengaja tidak memakai BH dan celana dalam agar suko suaminya bisa langsung memasukan kontolnya.
Ricis kemudian melangkah keluar kamar dan mencari suko yang sudah menunggunya di balkon. Saat dirinya tiba di lantai dua villa itu, ricis melihat suko duduk di kursi dengan telanjang sambil menikmati rokoknya. Dengan perlahan-lahan ricis kemudian mendekati suko. Bau harum tubuh ricis seperti menjadi perantara suko bahwa ricis sedang menuju kearahnya. Dengan seolah tidak tahu kedatangan ricis suko tetap tenang.
Ricis yang datang dari belakang suko kemudian dengan lembut memijit pundak suko dengan lembut, seolah menjadi tukang pijat profesional. Suko masih tetap tenang dengan apa yang dilakukan oleh ricis. Hanya saja suko membuang rokonya yang masih belum habis agar tidak mengenai ricis yang berkativitas ditubuhnya. Suko kemudian dengan rileks menyandarkan kepalanya di bahu kursi, menikmati pijatan ricis. Melihat suko yang rileks dengan pijatannya ricis yang masi berdiri di belakang suko kemudian membungkukkan badannya. Sambil terus memijit pundak suko, kepala ricis sudah berada di samping kepala suko. Seiring telapak tangan ricis mulai berpindah ke dada suko, lidah ricis bermain di telinga suko. Menggelitik di dalam rongga telinga sampai telinga suko basah dengan liur ricis. Dan tak mau kalah denga lidahnya, jari jemari ricis mulai meremas, mengusap dan memelintir puting suko.
“hmmmm....kamu pandai sekali dikk”, kata suko pelan. Kamu bisa membuatku terangsang....ayo cepet kasih pelumas kontol mas, gak sabar rasanya pingin ngentot kamu di balkon sambil melihat pemandangan di bawah sana”.
Ricis yang mendapatkan angin segar segera beralih kedepan dan segera berimpuh di depan suko yang masih duduk. Dirinya langsung memegang kontol yang masih setengah tegang itu ke mulutnya.
“slruupphhh..slruppphhhh...” suara lidah dan mulut ricis saat menyepong kontol suko.
Setelah dirasa cukup banyak liur ricis di kontolnya. Suko kemudian meminta ricis menungging di balkon dengan berpegang pagar balkon. Segera disingkap jubah ricis sampai ke pinggang dan ditusukkan kontolnya ke memek ricis.
“slpeehhhh...auuuughhhh....” suara kontol suko dan mulut ricis saat kontol suko menembus memeknya.
“sleepphhh...sleeepphhhh....slepppphhh” suara kontol suko mulai mengocok memek ricis. Sambil terus memomp kontolnya tangan suko menelusup kedalam jubah ricis dan langsung meremas payudara ricis, sedangkan tangan satunya menampari pantat ricis.
Suko terus memompa kontolnya sampai akhirnya ricis orgasme untuk yang pertama kalinya.
“auggghhhhhh...massss...enakkkkkkk...aku keluaaarrrrhhh...arrrrghhhh...” erang ricis sambil kakinya bergetar. Hampir saja ricis terjatuh karena pegangan tangan ricis terlepas dari pagar balkon, seandainya tangan suko tidak menopang dadanya.
Melihat ricis orgasme, suko kemudian berhenti sebentar untuk memberikan waktu bagi ricis. Dirinya kemudian menarik kontolnya dari memek ricis. Ricis yang masih menungging spontan menoleh ke belakang. Dan berkata, “ lohhh...mas kenapa di cabuttt...ricis masih sanggup lho kamu entot di balkon”, sambil agak kesal dengan yang dilakukan suko.
“ ahhh...abis ini kita lanjut lagi dekkk...jangan panggil nama mas suko kalau gak bisa membuat kamu sampai pingsan ...hahahahaha..”. jawab suko.
“Lha terus kita mau ngentot dimana lagi mas ?” tanya ricis.
“ gampang itu nanti...ayo kita pindah ke dalam aja di ruang keluarga...ketahuan orang bisa masalah nanti dikk..”. sambil suko berlalu duluan menuju ruang keluarga.
Tak lama kemuian ricis mengikuti langkah suko menuju ruang keluarga. Entah akan ada permainan apa lagi yang akan di persiapkan suko untuknya. Yang jelas semua yang dilakukan suko terhadap dirinya akan bisa memuaskan nafsu seks nya yang ternyata besar.
Bersambung..