Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG (Kisah Nyata) Bumbu Kehidupan

Apa perlu aku begadang demi menunggu kelanjutan cerita keren mu hu?

Ceeeeeeebbbbbb
 
Gak iso turu. Lanjut bae.

----

Ais masih sibuk dengan urusan elus-mengelus. Si Junior tampak berontak. Ingin segera lepas dari sarang. Aku mulai enak.

"Sssssh." Desahan nikmat keluar dari mulut Ais.

Lah. Kenapa tu cewek. Woi, belum diapa-apain nih. Kuduga memang gampang on juga si Embak. Cocok aku wis.

"Lepasin aja, Sayang." Pintaku.

Tak keluar satu patah katapun. Ais menjawab dengan kerja nyata, bukan kata-kata. Ais loh, Ais.

Benar saja. Boxer ditariknya keluar, agak memaksa, kesulitan terhalang Si Junior yang makin tegak menantang. Celana hitam itu segera disingkirkan dari arena permainan. Dilempar entah kemana. Semoga masih bisa kutemukan nanti.

Gak pake lama. Dijilatinya barangku. Perlahan dari bawah, naik ke atas. Di sekitar helm lidahnya bergoyang. Pantatku tak tahan, turut bergoyang, seirama.

Aduh, Jenderal.

Meriam panas, Komandan.

Berharap ia segera menyudahi penderitaanku. Tak kejadian. Bolaku dimainkannya. Juga dengan hisapan mulut dan lidah yang makin liar. Kerusuhan terjadi. Junior menggelepar. Tangan kiri Ais tak tinggal diam. Digenggamnya batangku. Dikocok-kocok.

Alamak. Double Pedal.

Bisa crot duluan. Gawat. Otak kupaksa bekerja. Berat, tapi harus. Keseimbangan harus dijaga. Energi dalam reaktor sudah sedemikian besar. Dapat meledak sewaktu-waktu. Panel pengendali perlu segera ditemukan.

Ada. Ketemu.

Kucubit puting Mbak Ais. Terasa keras, tidak sekeras Titanium. Masih bisa ditowel manjah. Kumainkan agak kasar. Kutarik-tarik. Sekenyal karet. Menyenangkan. Gantian Ais yang kegelian. Ah, Selamet guweh.

Mbak Ais masih berlutut di sampingku. Tangan kananku di susu kiri beliau. Bermain puting, sesekali meremas gundukan elastis tanpa per itu. Sementara tangan kiri berusaha membelai rambutnya. Susah, kejauhan. Sejauh masa lalu.

Tangan kiri Ais masih mengawal Junior, mengusap naik-turun. Kadang, mungkin karena gemes, digenggam kuat-kuat. Awww. Tangan kanannya menjelajah area paha-dengkul-kaki. Mengusik rambut-rambut si sekitar sana. Mulut tetap sibuk. Bolaku sudah luar biasa basah. Pun bagian bawah batang. Rambut sekitar kemaluan yang berjumlah tak seberapa itu, turut menikmati hisapan surgawi. Sebagian tercabut. Nempel di gigi kurasa. Tapi Ais nampak tak perduli. Tetap digempur area itu. Sesekali berhenti. Sekadar mendesah dan melirikku. Nakal, Kopral.

Aku pun gemas sekali dengan susu Ais. Kucubit kuat-kuat. Mendesah gak karuan dia. Hisapannya langsung lepas. Lirikan matanya langsung menusuk. Kini lebih tajam. Mungkin kapok, pindah posisi dia. Kini ia berlutut di sekitar kakiku. Tak jelas seperti apa bentuknya. Aku sudah kehilangan akal sehat. Konsentrasi darah segar tak lagi di otak. Pindah ke kepala bagian bawah. Berusaha menahan setiap serangan yang musuh lancarkan.

Kali ini lebih ganas. Mbak Ais langsung mencaplok Junior. Semuanya. Dihisapnya kuat-kuat. Lalu perlahan dilepaskan. Dapat lollipop dia.

Kembali ia mengulum daging berurat itu. Sedikit cepat. Naik-turun. Ada sensasi hisapan kurasa, berkolaborasi dengan sapuan lidah yang tampak terlatih.

Geli. Lembut. Hangat. Basah. Terlalu enak. Puncak kenikmatan.

Lahar di bawah terasa panas. Mendesak di ujung pintu pagar. Siap dobrak. Sekujur tubuhku bergetar. Tremor lagi. Stroke maneh??

"Boleh kukeluarin, Mbak?" Entah darimana kata-kata itu. Tak ingin ku mengucapnya. Spontan, keluar begitu saja rupanya. Tanpa perintah. Kenikmatan belum sampai otak. Baru sampai kerongkongan. Sudah dikumandangkan. Duh.

"Blbblbebbblebb." Jawab Ais. Entah apa artinya.

Ah iya, mulutnya masih tersumpal Junior. Atau Juniorku tersangkut?

Hening.

...bersambung
 
Terakhir diubah:
14 hlaman tak lewati. Durung rampung ternytaaaa. Lnjut komndan. Ijin parkir riyen kulo
 
Si otong laporan ke jendral "maaf jendral kita kena serangan beruntun, pertahanan kita lemah jendral"

Si jendral berkata "semprotkan cairan putih tanda kita menyerah round pertama"

Dan akhirnya marimar berkata "hore gue dapat chicken dinner nich, hahaha"
 
Keren ini...
Gaya bertutur yang berbeda...
Mengingatkan pada tulisan tulisan lama yang pernah ada di forum sini...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd