UPDATE
~ AKHIRNYA ~
“brrruuuuuaaaaaakkkkkkk...” terdengar suara sangat keras yang berasal dari ruang keluarga membuatku lari bergegas melihat apa yang terjadi.
Belum juga aku sampai disumber suara, terdengar suara ibu mertuaku
“mas Ihsan toloooooonnnggg....” segeralah aku mempercepat jalanku.
Ternyata bapak mertuaku jatuh pingsan dan sepertinya beliau sebelum pingsan bersandar dilemari kayu kecil tempat menyimpan album foto, majalah dan lain sebagainya. Tapi untungnya ayah mertuaku tidak tertimpa lemari tersebut.
Tanpa komando dan aba-aba langsung saja aku memeriksa bapak mertuaku, tampak beliau pucat dan dingin badannya. Seketika aku dibantu dengan ibu mertuaku membopong bapak mertuaku kearah mobil karena akan aku bawa kerumah sakit terdekat. Dalam perjalanan aku melihat ibu mertuaku yang kesehariannya terkesan acuh dan cuek pada bapak mertuaku terlihat cemas dan menangis, wajar saja karena mereka berdua sudah menikah dan hidup bersama lebih dari 27 tahun.
Sampailah kami bertiga dirumah sakit dengan keadaan bapak mertuaku masih belum sadarkan diri, segera aku hentikan mobil didepan pintu masuk UGD dan ibu mertuaku langsung masuk memanggil pertolongan. Tidak berselang lama terlihat ibu mertuaku dengan 2 orang perawat laki-laki membawa kasur roda (ga tau namanya) kearah mobilku. Dan langsung mereka berdua dan aku juga mengangkat tubuh lemas bapak mertuaku keatas kasur roda itu dan langsung membawanya masuk. Melihat aku dan ibu mertuaku panik, dengan inisiatifnya seorang satpam menghampiriku dan menawarkan diri memarkirkan mobilku dan seketika aku iyakan dengan memberikan kunci mobilku.
Terlihat penanganan awal diberikan oleh dokter jaga dan 3 orang perawatnya. Seperti dipasangkan selang oksigen, dipasangkan infus, dan sebuah alat berupa seperti kabel yang ditempelkan didada untuk melihat kestabilan detak jantung yang aku sendiri tidak tahu apa namanya. Terlihat ibu mertuaku masih dalam keadaan panik dan menangis, aku hanya bisa diam saja memandangnya karena aku sendiri juga masih dalam keadaan panik.
“suami saya tidak apa-apa kan dok?” tanya ibu mertuaku memcahkan keheningan
“tidak apa-apa ibu, saya cek tekanan darah dan detak jantungnya juga normal” jawab dokter yang menangani
“tolong dok selamatkan suami saya, apapun dan bagaimanapun caranya” tampak ibu mertuaku sambil menitihkan air mata
“kami akan berusaha semaksimal mungkin ibu, dan kami juga masih memerlukan pengecekan lebih lanjut” jawab dokter yang membuat aku dan ibu mertuaku agak sedikit lega
Setelah itu aku memutuskan untuk keluar ruangan sekedar mencari udara segar setelah kejadian menegangkan tadi. Dan sekalian aku mau memberikan kabar pada istriku yang sedang zumba tentang keadaan bapaknya. Aku putuskan menelepon istriku dikantin rumah sakit sekalian aku memberi minum untukku dan untuk ibu mertuaku.
“iya pap gimana aku masih zumba ini” terdengar suara istriku disertai suara musik pengiring zumba
Aku menjelaskan kalau aku sedang dirumah sakit mengantar bapak karena aku bilang saja kecapean agar istriku tidak panik. Akhirnya istriku memutuskan untuk menyusulku dirumah sakit menggunakan taxi.
Waktu menunjukkan pukul 7 malam saat istriku sampai diruangan bapak mertuaku dirawat, kondisi bapak mertuaku sudah sadarkan diri hanya perlu banyak istirahat karena terlalu capek mengurusi proyek barunya. Disaat kondisi seperti inilah keluarga dari istriku terlihat akur dan saling memberi perhatian. Tampak ibu mertuaku dengan sabar menyuapi makanan pada suaminya, kalau orang yang melihat pasti tidak akan menyangka kalau sebenarnya kehidupan rumah tangga mereka bisa dibilang tidak seharmonis kelihatannya. Dan terlihat dengan sabar dan pengertiannya mengelap sisa makanan dimulut suaminya dilanjutkan mengambilkan obat dan minum.
“ sudah jam 9 mas, ibu sama istrimu diantar pulang dulu yuk terus nanti ibu diantar kesini ibu mau nginep rumah sakit aja” ajak ibu mertuaku.
Aku pun mengiyakan ajakannya seraya pamit pada bapak mertuaku, sedang istriku terlihat menelepon suster untuk meminta agar bapaknya selagi ditinggal kami pulang ada yang meladeni.
Sampailah kami dirumah, ibu mertuaku langsung menuju kamarnya untuk mandi dan membereskan pakaian untuk dibawa kerumah sakit. Sedang aku dan istriku juga menuju kamar kami untuk aku istirahat dan istriku mandi karena dia dari pulang zumba belum mandi karena terburu-buru menuju rumah sakit.
“tok..tok...tok” terdengar pintu kamarku diketuk yang aku tau pasti ibu mertuaku
“ibu diantar kerumah sakit yuk mas,istrimu mana?” ajak ibu mertuaku dan menanyakan istriku
“masih mandi bu” jawabku
“yasudah kamu pamit istrimu dulu kalau nganter ibu kerumah sakit nanti dia nyariin”
Baru berapa langkah ak berjalan menuju kamar mandi tampak istriku juga keluar dari kamar mandi
“aku nganter ibu dulu mah kerumah sakit nanti aku pulang agak malem” pamitku
“kamu nginep rumah sakit sekalian aja mas, kan kamu besok juga mesti ketemu klien dan katanya janjian didaerah deket rumah sakit daripada kamu bolak balik dan siapa tau bapak apa ibu butuh bantuanmu” suruh istriku
“nanti kamu sendirian dirumah? Terus nanti aku tidur mana kan bed penunggu pasien Cuma ada 1?” jawabku
“ah kamu tidur sofa kan bisa, lagian nanti aku telpon mbak Diah buat nemenin kan bisa” jawabnya lagi, jadi mbak Diah adalah pembantu rumah tangga kami dia datang pagi jam 6 dan pulang jam 4 sore.
“yaudah kalau gitu aku nginep rumah sakit aja”
Aku langsung mengemasi baju dan beberapa berkas untuk keperluan besok ketemu klien.
Akupun bergegas menuju keluar dan ternyata ibu mertuaku sudah menunggu digarasi dengan kopernya.
“maaf lama bu soalnya aku disuruh nginep rumah sakit juga buat nemenin ibu sekalian kalau bapak atau ibu butuh bantuanku. Lagian besok aku juga ada janji dideket rumah sakit”
“nanti istrimu sama siapa mas” tanyanya cemas
“katanyamau minta temenin mbak Diah bu” jawabku
“yaudah kalo gitu asal jangan sendirian, ayo kita jalan kasihan bapak kalau ga ada temennya” ajaknya
Akhirnya aku bergegas menyalakan mobil dan langsung menuju kerumah sakit. Dalam perjalanan tidak banyak obrolan yang kami lakukan, dan aku sempatkan berhenti di minimarket untuk memebeli sekedar minuman dan makanan kecil jaga-jaga lapar malam-malam dirumah sakit.
Sesampainya diruangan tempat bapak mertuaku dirawat tampak suster sedang berjaga menunggui bapak mertuaku. Setelah itu aku persilahkan suster untuk kembali keruangannya dan memberi sedikit tip padanya.
“udah enakan pak?” tanya ibu mertuaku
“udah agak mendingan ini paling cuma agak pusing dan mual sedikit” jawab bapak mertuaku
Aku sedang sibuk menata tas dan koper ibu mertuaku kedalam lemari yang disediakan rumah sakit. Setelah itu aku merebahkan diri disofa ruangan tempat bapak mertuaku dirawat.
ILUSTRASI RUANGAN
Tampak ibu ku menyuapi suaminya dengan sabar dan terlihat sangat perhatian sekali. Aku hanya melihat tv sambil berkomunikasi dengan klien tentang janji besok siang. Dan lagi-lagi aku tidak terlalu banyak obrolan dengan ibu mertuaku karena beliau tampak sibuk dengan suaminya. Tidak berselang lama, datang 2 suster dan 1 orang dokter untuk visit dan mengecek keadaan pasien.
“keadaan suami saya sekarang bagaimana dokter?” tanya ibu mertuaku setelah dokter memeriksa keadaan bapak mertuaku
“suami ibu baik-baik saja, hanya kecapean saja. Ini saya berikan vitamin dan obat penenang supaya suami ibu bisa beristirahat dengan total” jawab dokter
“kapan suami saya bisa pulang dok?”
“kalau kondisinya sudah memungkinkan bisa 2-3 hari lagi boleh pulang bu” jelas dokter
“syukurlah kalau gitu dok, terimakasih sebelumnya”
“sama-sama bu” seraya dokter dan 2 susternya meninggalkan ruangan
Tanpa diberi aba-aba ibu mertuaku langsung mengambil minum dan obat dari dokter tadi dan menyodorkannya ke suaminya
“diminum ya pak biar cepet sembuh dan bisa pulang cepet kerumah” rayu ibu mertuaku
“iya bu, makasih” jawab bapak mertuaku yang langsung meminum obat tersebut
Tampak setelah itu mereka ngobrol-ngobrol, dan aku sekarang sedang sibuk dengan laptopku mempersiapkan presentasi besok pada klien. Dan tanpa sadar ibu mertuaku duduk disebelahku.
“sibuk banget lagi bikin apa mas?” pertanyaannya yang mengagetkanku
“ini bu lagi ngecek slide buat presentasi besok sama klien” jawabku
“ooo...besok mau ketemu siapa emang mas?”
“mau ketemu sama orang Jawa Barat bu dia minta dibikinin desain buat kantor barunya, dan besok dia mau minta contoh portfolio”
“wah proyek besar mas? Semoga deal ya”
“iya amin bu”
“ibu duduk sini dulu ya mau nonton tv sambil nunggu ngantuk”
“iya bu silahkan, aku juga lagi mau beresin ini dulu kok”
“bapak udah tidur bu” tanyaku
“udah itu habis minum obat penenang dari dokter langsung tidur” jawab ibuku
Tidak terasa sudah pukul 1 dinihari, pekerjaanku sudah selesai dan laptop sudah aku matikan. Tampak ibu mertuaku masih semangat nonton tv saat itu dan sepertinya belum kelihatan lelah atau mengantuk. Posisi kami waktu itu duduk bersebelahan disofa panjang dan posisiku berada dibelakang ibu mertuaku saat menonton tv.
“ibu sambil tiduran ya mas capek duduk terus”
“iya bu silahkan ga papa” seketika aku mengiyakan karena aku pikir dia mau dikasur penunggu pasien ternyata dugaanku salah dia dengan santai rebahan disofa dengan posisi kepalanya berada diatas pahaku.
Seketika aku kaget dan mencoba pindah posisi disofa yang kecil karena takut bapak mertuaku melihat kami dalam posisi ini.
“mau kemana mas? Udah disini aja ga papa kok”
“engga enak kalau dilihat bapak nanti bu” tolakku
“gausah kuatir bapak udah tidur, apalagi tadi udah minum obat penenang pasti bangunnya besok siang”
Mendengar penjelasan ibu mertuaku, pikiranku agak sedikit tenang dan akhirnya aku membiarkan kepala ibu mertuaku tergeletak diatas pahaku. Normalnya seorang laki-laki jika ada dalam posisiku pasti tidak akan tahan, dan akhirnya kontolku mengeras karena entah sengaja atau tidak gerakan kepala ibu mertuaku berkali-kali menyentuh batang kontolku. Dan sepertinya ibu mertuaku menyadariakan hal aneh ini.
“loh kok keras mas?” sambil tersenyum dia bicara padaku
“iya bu habisnya kepala ibu nyenggol-nyenggol terus daritadi” jawabku menggoda karena memang aku sudah agak sedikit sange
“iiiihhhh nakal ya!” sambil dia memencet batang kontolku
“suruh tidur dong, ganjel dikepala nih” katanya lagi sambil ketawa
“coba ibu yang nyuruh sapa tau mau” jawabku lagi
“coba sini mana biar aku yang bilangin suruh tidur”
Tanpa basa basi aku lepas kancing dan resleting celana pendekku, dan ibu mertuaku tampaknya sadar dan dia langsung memalingkan wajahnya kearah kontolku
“ssslllluuurrrrppp...nnnngggghhhhh iiinnniiiiihhh yang ga mauuuhhh tiiidduuurrrhhh” ucapnya sambil mulai mengulum batang kontolku
“mmmppphhhh....sssllluuurrrrpppp...ssssllllllooooppphhh...” terdengar sepongannya kini semakin bersemangat saja
“bapak bagaimana bu” tanyaku menyela kegiatannya itu
“tutup saja tirainya tidak apa-apa dia tidak akan bangun” perintahnya dan ak langsung berdiri menutup tirai yang melingkar menutupi tempat tidur pasien.
Waktu ak berjalan menuju kesofa kembali ak lihat ibu mertuaku sudah mencoba melepas BH nya dan sekarang dia telanjang dada. Setelah itu dia berdiri dan membuka celana dan celana dalamnya sekaligus. Jadilah dia telanjang didepanku dan disebelah suaminya yang sedang sakit.
Aku lalu mendekatinya dan langsung ak cium bibirnya
“mmmpppphhhh...aaaahhhh...nnnggghhhh...” desahannya yang menggugah birahi mengisi sepinya ruangan saat itu.
Entah kenapa saat itu birahiku sangat menggebu-gebu padahal tepat disebelahku hanya berjarak beberapa meter ada sosok bapak mertuaku dimana suami dari wanita yang saat ini sedang akan aku nikmati tubuhnya.
Dengan cekatan ibu mertuaku mulai melepaskan baju ku, dan disusul dengan membuka celanaku. Jadilah kami berdua sekarang telanjang bulat didalam ruangan rumah sakit. Sapuan lidah dan bibirku sekarang turun keleher dengan posisi kami masih sama-sama berdiri, akhirnya kini aku dapat menikmati dada ibu mertuaku. Aku jilat-jilat, aku sedot agak keras dan aku gigit putingnya karena aku tau dia pasti akan meminta itu
“aaaaahhhhmmm...sssshhhhhh...enaaaakkkkk maaaasssss...” desahannnya
Dan kini aku mencoba merebahkan ibu mertuaku disofa. Setelah dia tiduran disofa aku langsung ambil posisi dengan mendekatkan wajahku diantara pahanya, dan dia juga paham karena dia juga membuka pahanya lebar-lebar.
Tampak memek indahnya mengkilat karena ternyata dia juga sudah nafsu berat daritadi. Tanpa pikir panjang langsung aku nikmati saja rejekiku pagi dinihari ini, aku jilat itilnya, aku sedot dengan keras dan aku gigit-gigit kecil juga.
“aaaaaaahhhhhh....eeeennnnaaaakkkk bangggeeeetttthhhh saaaayyyaaaaannnnggg” desahannya semakin keras
“terusin sayaaannnggghhh...yang kasaaarrrr...mmmmpppphhhhh....ssssssshhhhhh...”
“suamiku tidak pernah bikin aku kayak gini sayaaaaannnngggghhhh...” kata-katanya semakin membuatku ganas untuk menggarapnya
“aaaaaaahhhhhh...cepetin sayaaaaaannnnggggghhh...aaaaaakkkkuuuuuhhhh..”
“ssssrrrreeetttt...sssseeeeettttttt...cccrrrrreeeettttt” belum selesai ucapannya kurasakan cairannya sudah masuk kesela-sela mulutku dan lagi-lagi ada sebagian yang tertelan
Tampak ibu mertuaku seperti kejang-kejang setelahnya.
Setelah itu aku ambil posisi tiduran, sepertinya ibu mertuaku paham maksudku. Dia langsung bangun dan merangkak menuju kontolku yang daritadi sudah mengeras, langsung digarapnya dengan semangatnya kontolku kini.
“sssssllllluuuuurrrrppp...sssslllloooopppp...sssllloooooppp...sssslllooopppp” tampak kontolku keluar masuk mulutnya
“sssssllllooooouuuurrrrppp...ssssslllluuuuuuuutttt...ssssllluuuuuttttt”
“kontoooolllmmuuuuhhh gedeeeehhh bangeeeeeetttt sayaaaaannngggg” tampak sekarang ibu mertuaku sudah beradaptasi dengan kontolku jadi dia sudah tidak tersedak lagi walaupun kontolku masuk semua
Setelah itu dia bangun dan mengambil posisi menduduki badanku lagi dan mengarahkan kontolku untuk masuk kedalam lubang memeknya
“ssssllleeeeeppppp...” akhirnya kontolku masuk tanpa perlawanan berarti
Langsung dia melakukan gerakan erotisnya memaju mundurkan badannya, memutar pinngulnya dan menaik turunkan pantatnya
“aaaaaoooooohhhh....mmmpppphhhh...aaaaahhhhh...enaaaakkkk baaannggeeeetttt sayaaaannnnggghhh”
“kontolmu masuk semuuuuaaaahhhh...aaaahhhhh...”
Dia semakin mempercepat gerakannya diatas badanku
“aaaaaahhhhhh...aaaassssshhhhh...aaaakkkuuuuu kkeeeeellluuuuuuaaaaarrrrrhhhh...”
“sssssrrrreeeeeettttt...ccccrrreeeeeetttt...” akhirnya dia orgasme kedua kalinya pagi itu, badannya langsung ambruk dibadanku dan mengejang cukup kuat. Aku biarkan dia beristirahat sebentar sambil mengumpulkan tenaga lagi.
Setelah beberapa lama ibuku rebahan diatas badanku dengan posisi kontolku masih menancap di memeknya, aku menyuruhnya bangun dan nungging karena aku ingin doggy style. Akhirnya dia bangun dan aku pun menyusulnya untuk bangun.
“sebentar mas” tampak ibuku pergi kearah pintu kamar dan mengunci pintu kamar.
Setelah itu dia tidaklangsung menuju padaku, tapi dia menuju lemari tempat penyimpanan pakaian membuka tas nya dan mengambil sebuah benda berbentuk tube dan memberikannya padaku. Aku yang kaget waktu itu langsung aku terima benda itu ternyata sebuah benda bermerk alat kontrasepsi, dan ternyata benda itu adalah lubrycan gel yang fugsinya untuk pelicin saat berhubungan sex. Aku yang bingung untuk apa benda itu menananyakan untuk apa pakai gel kan memeknya sudah sangat licin
“ibu pingin dimasukin di anus mas, kayaknya enak soalnya dulu aja cuma masuk kepalanya ibu udah ngerasain enak apalagi kalau masuk semua” jawabnya sambil tersenyum
Aku yang tadinya bingung sekarang jadi semangat dan tambah lagi nafsuku menggila. Dan tampak ibu langsung ambil posisi nungging dan tangannya bertumpu pada sofa tadi. Langsung aku buka gel itu aku oleskan agak banyak ke anus ibu mertuaku, dan aku oleskan juga yang banyak dikontolku sendiri, jadilah kontolku seperti sosis baru digoreng dan berlumur minyak.
Aku langsung ambil posisi dibelakang ibu mertuaku, aku gesek-gesekkan dulu kontolkupada lubang anusnya
“aaaaaaahhhhhh...mmmmpppphhhh...eeennnaaaaaakkkkk maaaasssshhhh...maaasssuuuukkkiiinnn pelllaaaannnn duluuuu...”
Aku langsung mencoba memasukkan kontolku kedalam lubang anusnya
“ssssllllooooopppp...” kepala kontolku kini masuk
“aaaaaahhhhhhhh...” diserati desahanpanjang ibu mertuaku
Dan ternyata gel ini sangat membantu untuk anal. Aku tekan lagi perlahan untuk lebih masuk, dan kini kontolku sudah masuk setengah dalam lubang anusnya dan perlahan ak kocok sebelum aku masukkan kontolku semua.
“aaaaaaaahhhhhhh....gedeeeee bangeeeeettttt maaaaaasssss...pantatkuuuuhhhh sobeeeeekkkk...teruuussssiiiinnnn sayaaaaannngggg cepetiiiinnnn”
“aaaaaakkkkkuuuuuu...keeeelllluuuuaaaaarrrrr...”
“sssssssseeeeeeerrrrrr....” dan ibu mertuaku langsung orgasme untuk kesekian kalinya, padahal aku belum ada 3 menit mengocok anusnya dan itu saja baru setengah kontolku yang masuk
Tampaknya dia lebih kuat sekarang karena setelah orgasme dan kejang dia tidak melemas.
Aku ambil lagi gel tadi, aku oleskan di batang kontolku karena akan aku masukkan semua kontolku kini.
“bbbllleeeeeesssssshhhhh...” akhirnya aku berhasil memasukkan seluruh kontolku kedalam anusnya
“aaaaaaoooohhhhh....” teriaknya agak keras
Aku yang sudah tidak peduli memulai kocokanku kini dianusnya, aku sodok-sodok lubang pantatnya sampai masuk semua batang kontolku. Baru sekitar 15-20 kali sodokan ibu meruaku sudah ingin orgasme lagi
“aaaaaaaaahhhhhh...mmaaaaassssshhhhh...eeeennnaaaaaakkkkk banggeeeetttt maaaassssshhh..akuuuu kelluuuaaaaaarrrrhhh lagiiiiihhhh”
“ssseeeeeeerrrrrr...” akhirnya di orgasme lagi untuk keempat kalinya
Aku yang sudah kesetanan tidak mengentikan kocokanku bahkan saat dia orgasme yang keempat.
“aaaaaaahhhhh...kontolmuuuuuhhh eeeennnaaaakkkkk sayyaaaaaannnnggg...teeerrruuuussssiiiinnnn sodokiiiinnnn paaaannnnttaaaaattttkkuuuuu”
“sssseeeeerrrrr....” dan lagi-lagi dia orgasme dan kali ini untuk kelima kalinya.
Tampak badannya kini mulai melemas dan akupun juga sudah akan mencapai puncaknya.
“iiibbuuuuu aku sudah mau keluuuuaaaarrrr....”
“keluaaarrrriiinnn baaaarreeeennnggg sayaaaaannnggghhh”
Akhirnya kupercepat lagi tempo kocokanku...
“keeeellluuuuaaaarrrr buuuuu...”
“ibu jugaaaaahhhh sssaaaayyaaaannngggg...”
“cccrrreeeeetttt...cccrrreeeetttt...sssseeeeerrrrrr...”
Akhirnya kami berdua keluar bersama-sama, dan akupunambruk dipunggung ibu mertuaku dan dia pun juga mengambrukkan badannya disofa.
Kurang lebih 5 menit kami istirahat, aku mengawali berdiri dari badan ibu mertua disusul dia membalikkan badan dan rebahan di sofa tadi.
Aku mengambil tisu dan handuk dikamar mandi untuk mengelap lantai dan sofa yang basah karena cairan ibu mertuaku
“ga usah bersih-bersih mas besok biar ibu minta cleaning servis buat ngepel lantai dan ganti sofa karena ini sudah basah”
“nanti kalau ditanya bu?”
“jawab saja air minum tumpah, sekarang kita bersih-bersih saja dikamar mandi” ajaknya
Akhirnya aku memapah badan ibu mertuaku yang sudah sangat lemas menuju kamar mandi, dan untuk pertama kalinya kami mandi bareng. Tidak terjadi hal apa-apa saat kami mandi karena memang sudah sama-sama capek.
TO BE CONTINUED...
