Episode 7
Tokoh :
Ana
Umur 23 Tahun,
tinggi 162 cm,
bb 46 kg
ukuran toketnya 34 D.
Aku terbangun dari tidurku dan rupanya hari sudah siang, aku segera mencari pakaianku dan mengenakannya kembali. Aku lihat mas hendra sedang tertidur pulas disamping Ilham.. akupun kembali kerumahku dengan cara jalan yang sedikit aneh karena vaginaku masih terasa ngilu.. Aku teringat bahwa tadi mas hendra menumpahkan semua spermanya dirahimku, aku buru-buru mencari pil KB di lemari obat yang biasa dikonsumsi ibuku dan akupun meminumnya agar aku tidak hamil..Aku akhirnya harus mandi junub sebelum aku sholat.. Setelah selesai beribadah aku tiduran dikamarku dan menatap kelangit-langit. Aku masih memikirkan apakah hal yang kulakukan tadi itu nyata atau hanya mimpi.. Namun aku melihat kebawah dan kuraba vaginaku..Memang vaginaku sudah tidak seperti saat perawan.. Berarti itu benar-benar terjadi..Apa yang aku perbuat dasar bodoh!! Aku memaki diriku sendiri dalam hati.. Bisa-bisanya aku melakukan hal itu dengan laki-laki yang bukan muhrimku.. Aku menangis dan menyesali perbuatanku itu, harusnya aku tidak melakukan hal itu.. Harusnya aku bisa melarang mas hendra berbuat seperti itu.. Mulai saat ini aku harus melupakan hal itu. Aku tidak boleh melakukanya lagi..
Seminggu setelah kejadian itu aku terus menjaga jarak dengan mas hendra dan tidak pernah bertamu kerumahnya, begitu pula dengan Udin yang saat ini tidak lagi dekat denganku karena ternyata dia sudah berpacaran dengan seorang wanita yang bekerja disalah satu pabrik dikota ini. Dia hanya sempat bercerita beberapa hal padaku dan memperlihatkan foto pacarnya itu.. Aku ikut senang karena dia akhirnya memperoleh pasangan yang cocok denganya.. Sementara aku malah merasa hina karena sudah mengotori tubuhku dengan berzina.. Hubunganku dengan Rozak juga masih terjalin baik namun aku yang canggung saat kemarin dia mengatakan bahwa dia cocok denganku.. Sepertinya dia memang mulai menyukaiku, aku juga senang karena dia begitu perhatian dan beberapa kali dia mendatangiku untuk sekedar mengajakku makan sepulang kerja maupun membelikanku makanan yang aku suka.. Dia begitu baik dan perhatian dan yang jelas kami selalu nyambung saat ngobrol. Hal itu semakin membuatku nyaman padanya. Namun aku ragu apakah dia bisa menerima keadaanku seperti ini. Aku sudah tidak suci lagi untuknya..
Akhirnya sampai kepenghujung minggu.. Hari ini aku mendapat jatah libur dan kebetulan Rozak akan mengajakku untuk jalan.. Aku meminta ijin pada orangtuaku dan akhirnya berangkat ketempat kami janjian untuk ketemu.. Dia mengajakku ketaman kota dan kami bisa menikmati suasana taman yang indah dan begitu menyegarkan..
Rozak : “Ana, aku mau ngomong sesuatu…”
Aku : “Mau ngomong apa mas?”
Rozak : “Aku pengen nikahin kamu. Aku pengen kita tunangan secepatnya..”
Aku : “Kok buru-buru gitu sih mas? Aku belum siap..”
Rozak : “Kalau belum dijalani memang kita gak akan pernah siap. Semua akan indah seiring berjalanya waktu.”
Aku : “Kamu serius mas??Aku bukan perempuan yang baik..”
Rozak : “Dan aku juga bukan laki-laki yang baik, tapi aku berusaha untuk semakin baik. Aku serius sama kamu. Aku akan mengajak orangtuaku untuk datang kerumah kamu secepatnya.”
Aku : “Tapi mas,, aku memang bukan perempuan yang baik..”
Rozak : “Tapi dimataku kamu itu baik Ana.”
Aku : “Mas, kalau masa laluku buruk apa kamu bisa menerimanya?”
Rozak : “Tentu saja, yang kita bangun nanti itu masa depan. Masa lalu biar kita simpan untuk diri masing-masing.”
Aku : “Maaf sebelumnya mas, kalau aku jujur apa kamu akan marah?”
Rozak : “Buat apa aku marah kalau apa yang kamu ucapkan itu jujur?”
Aku : “Walaupun itu menyakitkan apa kamu gak akan marah?”
Rozak : “Tentu aja, itu lebih baik daripada kamu berbohong. Kebohongan itu yang gak baik..”
Aku : “Apa kamu akan tetap terima aku meskipun aku…” aku menjadi ragu untuk meneruskan kata-kataku..
Rozak : “Kamu kenapa An?? Ngomong aja gakpapa kok..”
Aku menghela nafas panjang dan melanjutkan perkataanku padanya..
Aku : “Aku,, aku sudah tidak perawan mas..”
Setelah aku mengucapkan hal itu aku menoleh kearah wajahnya, dia terdiam tanpa ekspresi..Aku kembali memalingkan wajahku, aku tau dia pasti tidak akan menerima hal itu…Rasanya aku tidak dapat menahan kesedihanku lagi kali ini.. Tiba-tiba kurasakan tanganya memegang erat tanganku..
Rozak : “Apa karena hal itu kamu merasa ragu?” Aku menoleh kearahnya saat dia menanyakan hal itu..
Aku : “Iya mas, aku takut kamu gak bisa terima hal itu..”
Rozak : “Apa kamu mau mengulangi kesalahan itu lagi?”
Aku : “enggak mas..” aku menjawabnya sambil menggelengkan kepalaku..
Rozak : “Kalau gitu semua akan baik-baik saja. Kita akan lebih baik jika belajar dari kesalahan dan tidak mengulanginya lagi..Aku juga punya masa lalu yang buruk tapi aku tidak mengulanginya lagi..Aku tetap pada niatku untuk melamar kamu Ana..”
Aku : “Kamu serius mas?? Kamu gak bohong kan sama aku??”
Rozak : “Mana mungkin aku bohong pada bidadari secantik kamu..”
Seketika airmataku menetes karena aku begitu bahagia ternyata ada lelaki yang mau menerimaku walaupun aku sudah seperti ini.. Dia begitu tulus padaku.. Sejak saat itu aku sudah bertekad untuk memberikan hatiku hanya untuknya…Dia menghapus airmataku dan mencubit pipiku perlahan.. bukanya marah aku malah menyukai hal itu.. Dia akhirnya menceritakan kisah-kisah lucu dan beberapa kisah masa lalunya. Kami saling terbuka satu sama lain dan bisa menerima kekurangan masing-masing..
Satu bulan kemudian dia membuktikan ucapanya padaku. Dia datang bersama orangtua dan sanak saudaranya untuk melamarku.. akhirnya kamu bertunangan dan kami sudah selangkah menuju tahap yang lebih serius..
Setelah bertunangan kami menjadi lebih terbuka dalam setiap urusan termasuk beberapa hal yang bersifat pribadi..Dari ceritanya juga aku tau bahwa mas Rozak pernah melakukan hubungan intim dengan mantan kekasihnya dulu.. Awalnya aku juga kecewa saat dia jujur mengatakan hal itu namun aku juga tidak ada bedanya karena sudah pernah melakukan hal itu dengan mas hendra. Jadi akan tidak adil jika aku marah padanya sementara dia bisa menerima kejujuranku..
Sejak aku bertunangan aku tidak pernah lagi terfikir untuk mengulangi perbuatanku itu sebelum aku menikah, apalagi dengan lelaki lain selain tunanganku. Namun sepertinya hal itu tidak mudah.. Singkat cerita karena Mas Rozak mendapat pekerjaan diluar pulau akhirnya kami berpisah. Dia mengatakan padaku akan pulang sebelum lebaran tahun depan untuk meneruskan hubungan yang lebih serius ke jenjang pernikahan. Hal itu membuatku bahagia sekaligus sedih harus berpisah darinya dalam waktu yang cukup lama.. Sempat kami bercanda dan beberapa kali menjerumus pada hal mesum..
Aku : “Mas kalau pergi jauh nanti aku kesepian kita jadi jarang ketemu..”
Rozak : “Sabar sayang kan demi masa depan kita. Nanti kalau udah nikah kamu bisa ikut aku kesini kita tinggal bareng..”
Aku : “Nanti kalau aku ikut kamu kesana kerjaku gimana? Aku juga gak mau jauh dari orangtuaku..”
Rozak : “Yah kalau kamu gak mau nanti aku gak bisa dapet jatah donk..”
Aku : “Ihh apaan sih jatah-jatah..”
Rozak : “Iya kan harus sering dek biar cepet dapet momongan..”
Aku : “Belum nikah kok udah bahas itu sih..”
Rozak : “Gakpapa kan udah pernah. Gausah malu gitu.”
Aku : “tuh kan dibahas lagi ihh nyebelin..”
Rozak : “Emang kenapa kalau dibahas sayang??” Melihat pertanyaan itu aku iseng untuk menggoda mas rozak..
Aku : “Kalau bahas gitu terus aku kepengen gimana hayo??”
Rozak : “Kalau pengen ya dikeluarin
. gausah repot-repot sayang hehehe..”
Aku : “Ihh gitu masak aku harus main sendiri sih.. L..”
Rozak : “Kan kamu biasanya gitu main sendiri kan..” memang aku beberapa kali bercerita pada mas Rozak bahwa aku mulai menyukai kegiatanku untuk masturbasi namun dia tidak melarangku selama aku tidak melakukan hal itu dengan lelaki lain..
Aku : “udah ah gamau bahas lagi nanti kepengen.. kamu lagian kerja jauh gak taku aku digodain laki-laki lain?”
Rozak : “iya gakpapa kalau kamu digodain berarti kamu itu cantik..”
Aku : “Nanti kalau aku dijailin gimana?”
Rozak : “Iya gausah kamu tanggepin,, emang kamu mau main sama lelaki lain?”
Aku : “ya enggaklah sayang..kecuali kamu ijinin
.” aku membalasnya dengan sedikit candaan untuk menggoda mas rozak..
Rozak : “gakpapa asal kamu gak main hati sama laki-laki itu
..” melihat jawabanya justru membuatku berfikir apa benar dia tidak mempermasalahkan kalau ada lelaki lain yang menggodaku..
Akhirnya karena obrolan semakin jauh aku menyudahinya.. Aku kemudian memutuskan untuk tidur karena sudah larut malam..
Singkat cerita mas Rozak sudah berangkat dan kini dia berada jauh dariku. Walaupun awalnya aku gak mau tapi karena ini demi masa depan ya aku harus rela untuk LDR denganya. Akupun kini pindah tempat kerja di Rumah Sakit yang berada di kota sehingga jarak yang cukup jauh dari rumah.. Karena hal itulah aku memutuskan untuk kos saja. Aku mencari kos yang murah mengingat aku juga harus menabung dan memikirkan kebutuhan lain. Walaupun gaji lebih besar tapi karena harus kos sendiri aku juga harus berhemat.. Setelah mencari kos beberapa hari setelah pulang kerja akhirnya aku mendapatkan kos yang cukup murah walaupun jaraknya lumayan kurang lebih 2 km dari tempat kerjaku. Tapi karena disini lingkungan pabrik jadinya tidak begitu mahal mengingat gaju umr yang tidak terlalu besar untuk buruh pabrik..Awalnya waktu kos disini kukira khusus untuk perempuan rupanya kos disini cukup bebas.. Aku bisa tau karena beberapa tetangga kosku membawa teman lelakinya untuk menginap.. Mungkin pergaulan pegawai pabrik seperti itu atau gimana aku kurang paham.. Akupun tidak terlalu memperdulikan selama hal itu tidak menggangguku.. Salah satu tetangga kos yang kamarnya tepat bersebelahan denganku adalah Anggun.. Umurnya hampir sama denganku dan dia sudah cukup lama bekerja di pabrik dekat kos ini..Dia juga beberapa kali kulihat membawa teman prianya untuk menginap.. Bahkan suatu malam aku tidak sengaja mendengar suara desahan yang cukup kencang dari arah kamarnya saat aku hendak sholat tahajud di tengah malam.. Aku yakin itu suara anggun saat sedang bercinta dengan teman lelakinya.. Namun aku tidak pernah membahas hal itu saat ngobrol denganya.. Kami hanya berkenalan biasa supaya lebih akrab..Setelah dua minggu aku menjadi sangat akrab denganya.. Bahkan dia juga tidak canggung untuk membicarakan hal bersifat pribadi sekarang ini..Dia mengaku sudah tidak perawan sejak SMA bersama mantan kekasihnya sehingga hal itu membuatnya ketagihan untuk melakukan hubungan seks.. Hal itu pula yang membuatnya saat ini selalu melakukan seks dengan pacarnya saat ada waktu luang..Karena sudah akrab akupun mengatakan bahwa aku juga sudah tidak perawan saat dia bertanya tentang hal itu padaku.. Namun tentunya aku mengatakan bahwa hal itu kesalahan yang aku perbuat dan aku tidak mau melakukanya lagi sebelum aku menikah..
Singkat cerita pas weekend aku libur namun tidak bisa pulang kerumah karena badanku kurang sehat.. Setelah mencuci semua pakaian kotor aku memutuskan untuk tidur walaupun masih pagi.. Baru aku ingin tidur kudengar suara desahan dari kamar Anggun.. Memang semalem pacarnya datang. Namun apakah mereka gak malu melakukan hal itu pagi-pagi pasti banyak yang denger.. Akupun baru ingat bahwa penghuni kos banyak yang pulang karena weekend.. Pantas saja mereka berani melakukan hal itu pagi-pagi.. Tidak dapat kupungkiri mendengar desahan anggun walaupun perlahan namun hal itu membuatku terbayang bahwa dia menikmati hal itu..Syahwatku kini mulai naik.. Secara sadar aku membuka pakaianku aku membayangkan sedang disetubuhi, aku meremas kedua payudaraku secara bergantian.. Ahhhhh sudah lama aku tidak melakukan masturbasi..Aaahhh nikmat bangeett ouuhh.. Kemudian aku memainkan klitorisku dan mulai memasukkan jariku kedalam lubang vaginaku yang mulai basah…Aaahhhhh ouuuhhhh enak banget.. Aku kembali terbayang saat mas hendra merenggut kesucianku.. Aku terbayang penis nya yang begitu besar masuk kedalam vaginaku.. aaahhh hal itu membuatku semakin bernafsu… aaahhhhhhhh aku percepat gerakan jariku .. aaahh aaahhhhhh… tubuhku terasa semakin panas dan bersemangat..aaaahhhh… uuhhhhhh.aaaahhhhhhhh aahhhhhh….. ihhhhhhhhhh… ehhmmmm… aaahhhhhhh… ledakan orgasme menghentikan gerakan jariku.. Aku pun merubah posisi ku yang tadi berbaring terlentang menjadi miring kesebelah kanan. Sambil memeluk bantal guling, aku menatap kearah yang tak pasti.. Kenapa aku jadi menjadi mudah bernafsu seperti ini? Apa aku salah melakukan hal ini??.. Namun aku kembali mengingat mungkin ini lebih baik disbanding aku berzina dengan lelaki.. Karena badanku sudah lemas aku memutuskan untuk tidur…
Jdaar….Aku terbangun karena terkejut mendengar sambaran petir.. Aku kaget saat kulihat atap kosku ada yang bocor.. Sialnya air yang bocor membasahi pakaian yang tadi aku lepaskan dilantai.. Akupun membawa pakaianku yang basah kekamar mandi dan merendamnya di ember.. Astaga aku baru ingat jemuranku diluar.. Aku buru-buru mengenakan handuk dan segera keluar kamar.. Benar saja saat aku membuka pintu kulihat jemuranku basah semua kena air hujan, aku buru-buru mengambilnya dan menggantung jemuranku didepan kamar kosku.. Haduh bisa-bisanya aku gak denger kalau hujan mulai turun.. Apa karena lagi kurang enak badan ditambah tadi habis masturbasi jadi tubuhku tidur sangat nyenyak.
Hujan yang begitu deras membuat air mulai masuk ke teras depan kamar karena kurang hati-hati aku terpeleset saat berbalik hendak berbalik..Tiba-tiba ada tangan yang menopangku saat akan terjatuh kelantai. Aku menengok kebelakang ternyata itu pacarnya Anggun..Saat aku ingin kembali berdiri tidak sengaja kaitan handukku lepas dan handukku jatuh kebawah, kini tubuh telanjangku terlihat jelas didepan pacar Anggun.. Aku yang terkejut buru-buru mengambil handukku namun haduk itu basah terkena air hujan.. Kulihat pacar Anggun melihatku sambil menelan ludah.. Akupun buru-buru mengenakan handuk yang basah itu dan masuk kekamarku. Saat aku hendak berjalan kekamar mandi kudengar suara pintu kamarku terbuka aku terkejut melihat pacar Anggun masuk kedalam kamarku. Belum sempat aku merespon dia menarik tanganku dan melepas handukku. Dia menarik tubuhku dan mendorongku keatas kasur.. Dia melepaskan celana dan Cd nya dan langsung naik keatas tubuhku yang sudah terlentang.. Dia mencium bibirku dengan ganas.. Aku berusaha berontakk namun karena tubuhku sedang tidak sehat dan badanku lemas aku tidak dapat berbuat banyak.. Tanganya mulai meremas-remas payudaraku dan mencubit putingku, rasa geli dan sakit bercampur aduk..Walaupun ini pelecehan namun hal itu membuat vaginaku mulai basah.. Tubuhku seakan haus dengan belaian laki-laki sehingga walaupun aku tidak menginginkan hal ini namun tubuhku menikmatinya.. Dia melepas ciumanya dan mulai memainkan lidahnya dipayudaraku.. Dia menciumi payudaraku dan beberapa kali menyedot putingku..
“aaahhh .” aku mendesah perlahan mendapat perlakuan seperti itu.. tanganya mulai bermain diarea sensitifku , jari-jarinya dengan lihai memainkan klitorisku … ouuhhh nikmat sekali.. memang beda melakukan masturbasi sendiri dengan bermain bersama laki-laki.. Nafsuku tidak dapat kubendung.. Setelah beberapa menit jarinya bermain divaginaku kini kulihat penisnya sudah siap menerobos liang vaginaku..Dia mulai menggesekkan kepala penisnya itu dibibir vaginaku.. Tiba-tiba dia menghentikan aktivitasnya..
“Kamu mau lanjut? Namaku Rian” dia mengenalkan dirinya padaku..
Aku hanya mengangguk pelan karena nafsuku sudah tidak dapat aku bending..
“Jawab dulu siapa nama kamu?”
“Aku Ana..”
“Kamu mau aku masukin kontolku?”
Dengan malu-malu aku menjawabnya dengan pelan.. “Iyaa aku mau..”
“Tapi kamu harus merahasiakan hal ini dari Anggun..”
“Memang anggun kemana kok dia gak curiga kamu disini?”
“Dia sedang keluar cari makan, sepertinya terjebak hujan jadi masih lama dia pulang..”
Sambil menjawab pertanyaanku dia kembali menggesekkan kepala penisnya dilubang vaginaku..
“aaahhh iya aku gak akan bilang sama Anggun..”
Nafsuku mengalahkan akal sehatku.. Aku benar-benar menginginkan penis itu masuk kedalam vaginaku..
“Kamu mau kontolku masuk memek kamu?”
Aku mengangguk pelan tanpa mengatakan apapun, hanya desahan pelan yang keluar dari mulutku..
“Kamu harus bilang dulu aku mau kontol..”
“Aku gak mau ngomong kasar gituhh, aahh masukin cepet..” vaginaku terasa semakin gatal dan geli karena gesekan penisnya.
“Kalau gak mau gak bakall aku masukin nih.. nanti kamu gak bisa mendapatkan kenikmatan yang kamu mau..”
“aaahh iyyaahh aku mau..”
“sekarang bilang kamu mau kontol..”
“iyaahh aahh aku mau kontol.”
“sekarang bilang aku mau kontol mas Rian masuk memekku..ceepet!”
“aahh aku mauuh kontol mas Rian masuk memekku..” aku sangat malu harus mengatakan hal kotor seperti itu, namun kurasakan penisnya itu mulai masuk kedalam vaginaku..
“aaaaaaahhhh ouuhh teruus masukin..” Akhirnya penisnya masuk semua kedalam vaginaku.. memang ukuranya tidak sepanjang milik mas hendra, namun kupikir sama besarnya..Rian mulai melakukan penetrasi secara perlahan..Gerakan maju mundur penisnya dalam vaginaku membuatku merasakan kenikmatan yang sudah lama aku rindukan..
“ouuhh sempit banget memek kamu gak kayak anggun yang udah lower..” ucap rian padaku..
“ahh iyaah enak banget,, kontol kamu juga gede…”
Rian semakin semangat menggenjotku
“aahh apanya yang enak sayang??coba ulangi lagi..” pinta rian padaku..
“kontool kamuhh enak aahhhhh ouuuhhh aahahhhhh”
Persetubuhan kami semakin panas, keringat mulai bercucuran.. Kedua payudaraku ikut bergoyang seirama dengan sodokan penis rian yang aku rasakan.. walaupun diluar hujan deras namun yang kurasakan justru kehangatan dari persetubuhan ini..
“aahhh Rain… terruuussss.. aaahhhh nikmaaatttt aaaaahhh” aku makin menceracau tak jelas. Pikiran ku semakin jauh dari kebenaran. Yang ada dalam otak ku hanya kenikmatan seks dan orgasme. Aku hampir mencapai orgasmeku..
“aaahhhhhh eeemmmm aaahhh aku mau nyampee aouuhhh..”
“sabar sayang.,. aku juga mau sampai..”
“aaahhhhhhhhhhhhhhhh aaaaahhh ouuuhhhh…” tubuhku menggenjang hebat saat mencapai orgasme ku.. Rian masih terus menggenjot tubuhku yang sudah lemas..
“aaahhh aku mau sampee..”
“jangan didalem aaahhh,,” dengan nafas yang tidak beraturan aku menyuruhnya untuk tidak menumpahkan spermanya didalam vaginaku.. Rian mencabut penisnya dan mengocok penisnya dengan cepat tak berselang lama.. crooot croooot crooot.. semburan spermanya tumpah diatas perutku, namun kulihat tidak terlalu banyak.. mungkin karena dia sudah banyak menumpahkan spermanya bersama Anggun..
“aahh enak banget memek kamu Ana..jepitanya kerasa banget…” belum sempat Rian mengatur nafasnya terdengar suara motor di depan gerbang kos dan bunyi hujan sudah mulai mereda, Anggun pasti udah pulang.. Rian buru-buru memakai CD dan Celananya dan keluar dari kamar kosku.. Aku mengambil tisu dan membersihkan sisa sperma Rian diatas perutku.. Seketika aku teringat kepada tunanganku..Maafkan aku mas aku malah melakukan zina lagi dengan lelaki lain..
-Bersambung-
