Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kisah si Badan Babi (NO SARA)

Wanita mana yang seharusnya dipilih Faza?

  • Zahra

    Votes: 282 55,7%
  • Hani

    Votes: 113 22,3%
  • Winda

    Votes: 232 45,8%

  • Total voters
    506
  • Poll closed .
Bimabet
untuk update berikutnya mungkin bisa malam ini atau besok tergantung ane udah sampe apa belum, karenaa ane sekarang lagi di jalan balik dari tanah kelahiran. Jalanan macet banget bro parah :tidak:.
Tetep stay tune yaa suhu-suhu :cup:
Hiahahajaj

Ditungu si babi bbrrbuat apaa lagi jgn lupa tianya hu...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
sengaja gaan ahaha biar dapetin semuanya, biar nanti gampang dikembangin kemana manaa.
makasih hu sarannya. semoga cerita ini jadi lebih baik lagi. tetep stay tune ya hu. karena ane butuh saran2 dan kritik yg membangun biar ceritanya makin bagus

Hahaha kan, penulis selalu idealis, punya jalanya sendiri buat cerita. Jadi ngembangin kasusnya setelah dapet semua toh, paham paham. Kita mah selaku pembaca menikmati aja karya, kasi masukan kalo ada. Lanjutan cerita itu ranah penulis. Btw cepetan ih apdet :)
 
Part 3

[HIDE] Winda:

[/HIDE]
Aku yang masih menunggu Winda untuk bangun dari tidurnya, bermain hp dan mengirim beberapa foto Winda ke Zahra. Zahra yang kaget atas foto yang kukirim akhirnya meledek “Katanya ga tega liat mukanya pas kesakitan? Tuhh buktinya diembat juga hahaha” ledeknya.

“dia tadi pingsan didepan kosanku hihihi, daripada di embat orang lain, mending langsung kubawa pulang aja” jawabku iseng

“bohong banget hahahah, eh btw foto Hani yang di grup itu kamu yang ngirim kan?” tanyanya yang sepertinya hanya memastikan.

“iya ahahaha, parah ya aku nyebar-nyebar foto orang sembarangan”

“iya emang kamu parah :p hahaha, itu rencana mau diapain aja si Winda?”

“ya biasa laaaah kayak yang aku lakuin ke kamu dan Hani :3 hahahah” kusedikit menyelipkan beberapa emoticon untuk membuat chat lebih seru.

“ah gaseru doooongg, yang lain cobaa, ajak satu temenmu kekk biar 3some :o” jawabnya yang membuatku kaget karena Zahra tau beberapa istilah di dalam dunia hitam ini.

“gak mau aaahhh, kasian si Winda hahaha, biarin ngerasain punyaku dulu, nanti kalo jam terbangnya udah tinggi baru deh 3some 4some bahkan 5some hahahaha”

“yaampuunn kamu tuh yaaa hahaha, yaudah deh Za aku tidur dulu, salam buat Winda nanti hahaha” pamitnya dan langsung kujawab “selamat tidur ya bidadari cantikku :3” dan pesanku tidak ia balas lagi

Tepat setelah selesai chatting dengan Zahra, Winda merintih menandakan kesadarannya sudah mulai datang. Aku langsung bersiap-siap dengan melepas semua pakaianku sehingga penisku langsung terbebas dari belenggunya. Winda yang akhirnya membuka mata sempat bingung karena bangun bukan di kamarnya, melainkan di kamar yang belum pernah ia datangi. Aku yang melihat Winda bangun dari tidurnya langsung menerjang Winda dan langsung mencium bibirnya.

“eeeemffhhhh emmmmfhhhh” desahan Winda yang membuatku makin bernafsu.

Tanganku langsung menuju payudaranya, menyingkap BH-nya dan meremas-remas dengan lembut sambil mencari-cari letak putingnya. Setelah mendapatkan putingnya, kupelintir, ku cubit-cubit dan ku tarik-tarik kecil puting itu sampai badan Winda menegang. Aku langsung melepaskan ciumanku di bibirnya dan langsung menuju payudaranya untuk nyusu di payudara Winda. Bibirku memainkan payudara kirinya, tangan tangan kiri bermain dengan payudara kanannya dan tangan kanan turun kebawah dan siap untuk bermain dengan vaginanya.

“uuhhhhhhhhhhhhhhhh Fazaaaaaaaaa aaarrrrrrrggghhhhhhhh” desahnya setelah tanganku mencapai vaginanya yang masih dibalut celana dalam. Kumainkan jariku di vaginanya dan langsung mengocok vaginanya yang sudah becek itu. Tak berapa lama tubuh Winda menegang menandakan ia mendapatkan orgasmenya yang pertama.

Winda yang masih lemas akibat orgasmenya, langsung kubalikkan badannya untuk melepas sisa pakaiannya. BH dan celana dalam dengan mudah kulepas dari badannya, dan aku mengangkat sedikit pantat Winda untuk melakukan gaya bercinta favoritku. Aku langsung memposisikan penis di depan bibir vaginanya dan seraya mengucapkan “Winda, siap-siap yaa”. Winda tidak menggubris perkataanku dan langsung saja kudorong dengan kencang penisku menembus vaginanya dan selaput daranya. Kulihat ada bercak darah yang keluar dari vaginanya dan merembes melewati penisku “dapet perawan lagi nih hahaha” gumamku

“aaarrgghhhgg hhhhhhhhhhhhhmmmm” desahnya yang kutahan dengan cara menekan kepalanya ke kasurku. Aku takut tetangga kos ku mendengar jeritan winda dan akhirnya memutuskan untuk bergabung.

Aku mainkan payudaranya yang menggantung dengan indahnya sambil menunggu vaginanya yang berdaptasi dengan penisku. Setelah beberapa saat, kugenjot penisku dengan kecepatan sedang selama 10 menit dan Winda mendapatkan orgasmenya yang kedua.

Kucabut penisku dan langsung membalikkan tubuhnya. Kulihat mata Winda yang penuh dengan air mata dan saat mata kita bertemu ia hanya memandangiku yang seolah berkata “kamu kok tega za?”

Aku yang tidak tega melihat tatapan itu langsung menuju bibirnya dan menciumnya dengan sangat lembut dan payudaranya tidak lepas dari tangan nakalku. Setelah sekiranya Winda sudah cukup beristirahat aku langsung menancapkan lagi penisku di vaginanya dan menggenjotnya selama 5 menit dan selama itu aku terus memandanginya dan iapun memandangiku sambil menahan desahannya. Aku yang bosan dengan posisi itu langsung mengangkat tubuh Winda tanpa melepas penisku dan akhirnya menjadi gaya WOT.

Aku terus memegang pinggangnya seraya menggenjotnya dengan kecepatan sedang dan Winda tidak bisa menahan desahannya

“aaaaahhhh ahhhhhhhh ahhhhhh” desahnya yang makin menjadi.

Sekitar 10 menit aku bercinta dengan posisi itu, aku dikagetkan oleh ketukan pintu kamarku. Aku yang saat ini sedang nikmat-nikmatnya dan tidak sempat berpikir apa-apa langsung melepas penisku dari vagina Winda dan langsung menutup tubuh Winda dengan selimutku dan mencari celana pendekku. Aku langsung membuka pintu kamar.

“woeee broo, ada apa nih malem-malem?” tanyaku kepada Tama teman sekelasku dengan nada yang sedikit kesal karena diganggu.

“kamarlu berisik banget dah za? Nonton bokep lu? Pelanin laah volumenya” katanya sambil mengintip-intip isi kamarku

Aku yang menyadari gelagatnya langsung menutupi pandangannya. “iya iya sorry, headset nya gasadar belum gua pasang hahaha”

“coba sini gua liat” katanya seraya memaksa masuk ke kamarku.

Dan Tama berhasil masuk ke kamarku dan tidak mendapati video bokep yang sedang aku tonton. “mana nihh bokepnya, laptop lu mati gitu, gua curiga nih” katanya sambil menyapu pandangannya keseluruh kamarku.

Dia menyadari ada gundukan selimut di kasurku dan langsung saja menuju gundukan itu, aku tidak berhasil mencegahnya karena gerakan tangannya yang dengan cepat langsung menepis tanganku yang ingin mencegahnya. Akhirnya Tama membuka gundukan selimut itu dan langsung mendapati Winda yang sudah tanpa busana.

“gilee gileee Winda brooooo, lu lagi ngentot sama Winda? Gak ngajak-ngajak lu parah. Temen macam apa lu hahahah” katanya seraya mendekap tubuh Winda dan menjilati seluruh tubuh bagian atas Winda.

Payudara Winda yang mungil menjadi santapan paling favoritnya. Aku yang tidak bisa apa-apa akhirnya hanya menutup pintu dan menguncinya kembali.

Rintihan Winda kembali terdengar karena Tama memainkan payudaranya cukup kasar dan salah tangannya sudah turun ke daerah vaginanya dan langsung mengocoknya.

“aaaaarrrrgggghhhh tam ampuuunnnnn taaaaaammmmaaaa aaaarrrrgghhhhh” rintihan Winda karena diperlakukan kasar oleh Tama.

“Tam, selow ajeee, nanti tetangga yang lain denger juga” kataku dan ia tidak menggubris permintaanku

Setelah puas mengocok dan menetek Winda, ia langsung melepas semua pakaiannya dan langsung menyodok penisnya ke vagina Winda dengan sangat kasar. Kecepatannya langsung tinggi dan aku melihat tubuh Winda terlonjak-lonjak seirama dengan sodokan Tama. Payudaranya ikut berguncang seiring sodokoan Tama. Hal itu membuat juniorku kembali bangun karena gemas melihat payudara mungil itu.

“aarrrggghhhhhh arrrghhhhhh sakiiiitttt Taaaammmm uuuuuurrrgggghhhh” rintih Winda yang kesakitan akibat perlakuan Tama.

“enak banget memeklo win hahahaha sempit dan legit” kata tama memuji vagina Winda.

Cukup lama Tama menggenjot tubuh Winda dengan kasar dengan posisi seks standar. Bibir dan payudara Winda tidak luput terkena serangan Tama.

“aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhh” erang Tama sambil mencabut penisnya dari vagina Winda. Nampaknya Tama sengaja menunda orgasmenya

Winda yang saat itu telah merasakan sedikit kenikmatan yang diberikan Tama, terkejut ketika Tama mencabut penisnya. “uuuuuuuuhhhhhhhh hhhmmmmmm” desah Winda yang tertahan.

Tama langsung membalikkan tubuh Winda untuk ganti gaya menjadi gaya doggy. Aku yang mulai curiga dengan gerik-gerik Tama langsung menuju Winda dan langsung mencium bibir Winda.

Ternyata benar dugaanku. Tama bukannya memasukkan penisnya ke vagina Winda, melainkan ke lubang duburnya.

Penis Tama cukup perkasa dalam menembus langsung dubur Winda dan penisnya langsung ambles semua kedalam dubur Winda.

“EEEEEEEMMMMMFFFFFHHHHHHHHH” teriak Winda yang tertahan oleh ciumanku.

Tama langsung menggenjot dubur Winda namun dengan kecepatan yang cukup pelan, karena sempitnya lubang dubur yang belum pernah dimasuki oleh benda apapun.

Tangan winda langsung mencekram erat sekali tanganku untuk menahan rasa sakitnya.

“EEEMMMMFFFHHHH EEEEEEMMMFFFHHHH EEEEEMMMMMMFFFF” erangan Winda sabil meneteskan air mata

Ciuman antara aku dan Winda menjadi sangat basah, bukan karena pertukaran air ludah yang kami lakukan melainkan air mata Winda yang keluar banyak sekali.

Aku yang belum bisa melakukan apa-apa hanya mencium Winda dan sedikit memberi rangsangan di bagian putingnya dengan tujuan sedikit mengurangi rasa sakit yang diderita oleh Winda.

Hanya sebentar saja Tama menggenjot Winda dan Tama nampaknya mendapatkan orgamenya dan menyemprotkan spermanya di dalam dubur Winda.

“aaaaaaaahhhhhhhhhhhhh” desah Tama setelah mendapat orgasmenya. Tama lalu mencabut penisnya dari dubur Winda dan ambruk di samping tubuh Winda yang sama-sama ambruk.

“Gilaaaaaaaaaaa gua bisa ngentotin juara satu Qiroat se Kabupaten” teriak Tama dengan bangganya.

“kapan-kapan kalo lu mau ngentotin Winda ajak-ajak gua lah Za, jangan sendirian hahaha, rezeki tuh harus dibagi-bagi”

“yakali Tam gua bagi-bagi barang bagus sembarangan hahahaha, ini kebetulan aja lu datang. T*ik emang lu hahaha” candaku

Winda sepertinya tertidur karena sudah kecapean. Aku bisa mendengar suara nafanya saat tidur.

“Btw, kok lu bisa sih ngentotin Winda Za?, perasaan lu deket sama Zahra deh. Parah lu tukang selingkuh, gatau untung udah dapet Zahra juga hahahaha”

“Winda yang mau sama gue hahaha, gua kaga sama Zahra, Zahra gamau sama gue, katanya gue jelek, jdnya cocok jd tukang ojeg sama security nya dia doang” kataku dengan nada yang kubuat seolah sedih”

“T*ik laah lu zaaa, mana mau Winda mau sama elu hahaha. Serius lu? Kasian amat dah lu”

“serius gue hahaha, kasian ya gue Tam. Cariin gue cewek dong haha, lu kan banyak kenalan cewek”

“ngapain lu nyari-nyari sih, ini di depan lu udah ada, pepet aja terus nanti juga mau sama lu walaupun lu udah perawanin dia hahah”

Aku langsung tak bisa berkata apa-apa lagi karena memang sudah malas meladeni Tama

Tama beranjak dari kasurku, memakai pakaiannya lagi dan langsung membuka hp-nya. Ia langsung membalik tubuh Winda dan mengambil beberapa foto yang aku tak tahu tujuannya apa.

Alangkah terkejutnya aku, ternyata Winda hanya pura-pura tidur karena saat badannya dibalik, ia masih mengerang dan aku melihat matanya ditutup dengan tidak alami olehnya dan seketika itu aku langsung menyesali segala perkataanku saat mengobrol dengan Tama.

“yaudah Za, gua duluan yaa. Lain kali kalo lu ngentot di sini, suaranya dipelanin malah kalo bisa gaada suara sama sekali. Lu masih untung yang denger cuman gua, kalo yang lain sampe denger, kasian ceweknya nanti” katanya seraya meninggalkanku.

Aku langsung menutup pintu dan menguncinya.

Melihat Winda, seperti biasa aku mencari handuk untuk membasuh badannya yang berkeringat dan tisu untuk membasuh vaginanya dari sisa-sisa pertempuran tadi. Hal ini dikarenakan aku tidak tega melihat badan perempuan telanjang yang tergolek lemah akibat sebuah pertempuran. Aku mengambil pakaiannya yang sudah kusimpan sebelum permainanku bersama Winda. Selagi membasuh tubuh beserta vagina Winda. Winda mengerang “hhhhhhhmmmmmmmmmmm.”

Aku yang belum sempat merasakan orgasme dan terlalu tega untuk menggarap winda lagi, memutuskan untuk masturbasi saja.

Belum lama aku masturbasi, Winda bangun dan sempat kaget saat melihatku sedang melakukan hal itu. Karena posisiku persis di depannya, Winda dengan lemas bangun dari tidurnya dan langsung memegang penisku dan mengocoknya dengan pelan meniru gerakanku.

Sebagai pemula, kocokannya cukup buruk karena ia mengocok tetapi jembutku ikut tertarik sehingga membuatku meringis. Akhirnya kuajarkan cara mengocok dengan benar dan dia belajar cukup cepat dan rasanya sangat luar biasa.

“aaaahhhhhh haasssshhh” desahku.

“kasian ya kamu Za hahaha, belum nyampe ya tadi eh si Tama masuk” kata Winda seraya meningkatkan ritme kocokannya

“haasssshhhh Wiiinnn pelaan-pelaaaannnn sshhhhhh enak bangeeeeettt” desahku sambil kelonjotan.

Ini merupakan pengalaman pertamaku diberi hand job oleh perempuan lain. Padahal selama ini, Zahrapun belum pernah memberikan hand job kepadaku.

Puas dengan mengocok penisku, Winda menundukkan kepalanya dan mulai mengulum penisku

Awalnya Winda hanya memasukkan memasukkan dan mengeluarkan penisku tapi setelah aku beri kode untuk sambil dijilatnya, iapun langsung menjilat penisku sambil memasukkan dan mengeluarkannya dari mulutnya

“slurrrrpp slurrrpp” kira-kira seperti itulah bunyinya saat Winda mengulum penisku

Aku sempat sekilas berpikir darimana Winda tau gerakan-gerakan nyepong, tp pikiran itu hanya terlintas begitu saja tanpa aku pikirkan lebih dalam karena aku merasakan kenikmatan yang tiada tara

“aaaaauuuhhhhhhhh wiiiiiiinnnnn enaaakkk banggetttttttt” desahku

Winda masih sibuk bermain dengan penisku dan juniorku nampaknya sudah mulai menunjukan akan mengeluarkan isinya.

“aaaaaaaaahhhhhhhhhh sssssshhhhhhh” desahku yang sudah mecapai klimaks dan menyemprotkan spermaku di dalam mulut Winda

Aku memang sengaja tidak memberi tau Winda bahwa aku ingin mengeluarkannya.

“eeemmmmmmmmm” erang Winda sambil berusaha menelan semua sperma yang ada dimulutnya.

Melihatnya seperti itu, aku langsung mengambil tisu dan langsung membasuh mulut Winda.

Winda yang sepertinya sudah berhasil menelan semua spermaku, langsung menyambar bibirku dan menciumku. Aku yang tidak menduga bahwa Winda melakukan itu, hanya mengikuti gerakan lidahnya saja di dalam mulutku. Disini aku kembali terkejut darimana Winda belajar berciuman.

Selesai ciuman, kami masih berpelukan untuk waktu yang cukup lama sampai Winda tertidur dipelukanku. Aku yang tidak tega membangunkannya akhirnya memutuskan untuk merebahkan diri dengan pelan takut bahwa Winda terbangun. Kamipun tidur sambil berpelukan dan telanjang tentu saja di kamarku.

Keesokan Harinya

Winda yang terbangun lebih dahulu, langsung memakai pakaiannya dan langsung membangunkanku. Ia ingin pulang ke kosannya untuk mandi karena akan ada kelas pada pagi itu.

“Zaaaa, banguunnnn zaaaaaa” katanya sambil menggoyang goyangkan badanku agar aku segera bangun.

“hhhhhhhhhmmmmmmm” erangku sambil membangkitkan diri dari kasur. Aku yang masih telanjang membuat Winda cekikikan

“Masih berdiri tuh Za” katanya sambil menunjuk penisku

“Haassyaaahhhh, awas-awas” kataku sambil mengibas-kibaskan tanganku ke mukanya agar dia tidak melihat penisku yang tegang. Aku langsung menyiapkan peralatan untuk mandi tetapi dicegah oleh Winda.

“mau ngapain kamu? Anterin aku dulu ke kosan”

“yaelaah wiinn deket itu, gelinding juga nyampe”

“gamauu, pokoknya anterin!!”

Aku dengan malas mengambil beberapa pakaian sekenanya untuk mengantar Winda ke kosannya.

Pagi ini untungnya yang punya jadwal pagi hanya aku dan Tama sehingga saat aku keluar dari kamar, aku hanya bertemu dengan Tama yang sedang siap-siap mandi dan dia hanya menyapa dan tersenyum kepada Winda.

Aku pun mengantar Winda ke kosannya dan melihat cara jalan Winda yang sepertinya masih kesakitan.

“Win, masih sakit yaaa”

“ehhh iya Za haha, gapapa kokk tinggal deket doang itu”

Akupun melihat keadaan sekitar dan sepertinya masih sedikit orang yang lewat, dan aku langsung menggendong Winda dan karena tubuh Winda tidak terlalu berat bagiku, aku bisa dengan sedikit berlari menuju kosannya

“kyaaaahhhh, Zaaaa ngapainnn hahaha, turuuunniinnnnnnnn” protesnya karena sudah kugendong

Aku tidak menghiraukan protesnya dan langsung menurunkan Winda saat sudah di depan gerbang kosnya.

“Dasar NAKAL!” kata Winda sambil mencubit perutku. “kalo ada yang liat gimana” lanjutnya

“aauuwww sakkitt wiinn, gabakal kokk, tadi aku udah liat-liat makanya berani hahaha.”

“TETEP AJA ZAA, awas kamu kalo lain kali kayak gitu lagi” katanya cukup jengkel

“emang kita mau ngapain lagi win? Kok bisa aku tbtb gendong kamu lagi hahahaha”

“hihhhhhhh dasaarrr cowoooo, yaudah makasih yaa udah nganterin aku dan GENDONG aku” katanya sambil matanya berkaca-kaca

Aku yang menyadari hal itu langsung mengusap matanya, mencium matanya dan bibirnya dengan lembut. Ciuman itu kulakukan dengan cepat karena takut dilihat orang.

“iya sama-sama gadiskuu, jangan nangis doongg” kataku sambil meremas payudaranya

*PLAKK* “Hihhhhhhhhhhh masih sempet aja yaa kamu” protesnya sambil menepis tanganku dan menamparku dengan cukup keras.

Winda yang kesal, langsung masuk ke kosannya dan meninggalkanku. Aku hanya cekikikan melihat tingkahnya dan langsung kembali ke kosku.

Tanpa mereka sadari ada sebuah kamera yang merekam semua aksi selama perjalanan Faza ke kos Winda hingga Winda masuk ke kosnya.

=======########=======
[HIDE] Zahra:
[/HIDE]​

Seperti biasa, kuliah pagi itu sangat membosankan. Aku tidak tau kenapa, padahal materi yang diberikan dosen cukup menarik apabila dipelajari lebih lanjut, tapi saat dosen itu yang menjelaskan, materi itu menjadi hal yang membosankan.

Pagi itu aku duduk disebelah Zahra karena seperti biasa pagi tadi ia minta dijemput olehku. Saking bosannya aku sempat bermain-main dengan payudara Zahra yang masih dibungkus oleh bajunya karena memang posisi kami yang berada di pojok dan itu memudahkanku untuk bergerak tanpa terlihat oleh siapapun dan faktor Zahra juga yang sudah bisa menahan desahannya saat kumainkan payudaranya. Bosan bermain dengan payudara Zahra, aku melihat sekitar dan aku kali ini memandangi punggung-punggung teman sekelasku (yang perempuan tentu saja) dan beberapa ada yang BH-nya nyeplak dan itu membuat rasa ingin mencopot sekalian saja BH-nya. Aku melihat Winda dari belakang, seperti biasa dia berpakaian tertutup depan-belakang jadi aku tidak tau apakah BH Winda nyeplak. Aku tidak melihat Hani pagi itu

“Zah, si Hani kemana ya? Gak keliatan” tanyaku lirih

“Tak tahu lah Za emang aku emaknya hahaha, ngambek kali fotonya kamu sebar” jawabnya lirih juga

“padahal ia lebih manis gak pake jilbab loh”

“husshhh ngomong sembarangan, dia nyoba buat bikin cowok-cowok yang modelnya kayak kamu biar jaga pandangannya” katanya yang cukup menohokku

“kamu engga mau bikin aku jaga pandangan Zah hahaha” kataku yang telinganya langsung disentil dengan keras oleh Zahra. “aaaahhhhhssss sakkkiiitttt tauuuu” kataku dan langsung membalas perbuatan Zahra dengan meremas payudaranya dengan cukup kasar

“aaaaooohhhhh” desah Zahra yang cukup keras dan membuat semua orang di kelas melirik ke arah kami berdua

“SSSSSHHHHHH!!” kata mereka serempak

Skip skip skip

Setelah selesai kuliah, aku berencana untuk me wawancarai narasumber yang sudah kudapatkan bersama Wahyu untuk tugas wawancara. Namun, Wahyu langsung menghilang begitu saja setelah selesai kuliah. Aku yang cukup kesal dengannya, akhirnya mengirimkan Wahyu pesan yang berisi alamat narasumber dan langsung menuju lokasi tersebut.

=======########=======
[HIDE] Tia:

[/HIDE]
Di suatu ruang kelas di kampus

“eeeerrrrggggghhhhh haassssssssshhhhhh sssssshhhhhhh” desahan seorang wanita yang sedang digenjot oleh seorang pria dari belakang sambil berdiri

Kondisi kemeja si wanita yang masih melekat di tubuhnya sudah cukup kusut karena mendapat perlakuan oleh si Pria. Jilbabnya masih menempel di kepalanya namun kondisinya sudah hampir lepas dan roknya sudah disingkap untuk jalan masuk penis ke vaginanya.

“plokkk plokk plokkk” suara gesekan alat kelamin yang cukup keras.

“haasssssshhhhhh cepetttinnn lagii yuuuu haaasssssshhhhhh” desah sang wanita yang tidak sabar ingin mencapai orgasmenya

“uuurrrrghhhhhh haaasssshhh aarrrrgghhh” desah pria sambil meningkatkan tempo genjotannya.

“waaahhhyuuuuu uurrrrrghhhhhhh haaassshhhhh” erangan sang wanita yang mencapai orgasmenya.

Sang pria yang belum mendapat orgasmenya masih terus menggenjot tubuh sang wanita walaupun sang wanita sudah mencapai orgasme

“wahyuuuu hsssssssssshhhh udaaaaahhhhssssssss geeliiiiiiiiii aaahhsssssss” desahannya sambil melepaskan diri dari tubuh sang pria.

Sang wanita berhasil lepas dari cengkraman pria dan kelonjotan akibat orgasmenyaa

“hadeeuuu Tiiiii aku belum sampe nihhhh” protes sang pria

“iyaaa sabarrr, geli bangett tadi sshhhh nanti aku teriak kenceng dan kita ketauan gimana” katanya yang masih menahan sisa-sisa orgasmenya.

Akhirnya sang pria mengocok penisnya sendiri untuk menuntaskan hasratnya.

“udududu sayang-sayang kasian banget sihh udududu” kata sang wanita sambil jongkok dan memegang penis sang pria

Sang wanita langsung mengocok penis pria itu dan mengulumnya dengan sangat lihai.

Sang pria merasakan kenikmatan dan selang beberapa lama iapun mencapai klimaksnya dan menyemprotkan spermanya di mulut sang wanita.

Sang wanita yang kaget karena mendapat sperma dalam jumlah besar di mulutnya, langsung melepaskan mulutnya dari penisnya dan menelan semua spermanya.

“Kalo mau keluar tuh bilang bilaanggg hhhhhh” katanya sang wanita yang kesal

“iya iya maaafff, abisan enak banget sih sayang” katanya yang langsung menyambar bibir sang wanita.

Setelah selesai, sang pria mengecek hp-nya karena tadi sempat ada bunyi notification bahwa ada pesan masuk.

“oh iyaaaa, aku ada janji dengan Faza. aduhhh dia pasti marah deh” katanya seraya merapikan pakaiannya

Sang pria juga ikut membantu sang wanita merapikan pakaiannya serta jilbab yang hampir terlepas dari kepalanya. Sang pria lalu melihat sekeliling untuk memastikan apakah ada yang tertinggal atau tidak. Lalu ia pamit ke sang wanita.

“Sayang, aku duluan ya, udah ditunggu Faza nih, nanti dia bakal marah”

“iyaaa hati-hati yaaa, makasih buat yang ini hihihi” katanya sambil mengecup kening sang pria

“yaaa sampai ketemu nanti malam hehehe”

Sang pria pun meninggalkan wanita itu dan bergegas menuju lokasi yang diberikan oleh si pengirim pesan.

=======########=======​

Aku baru saja selesai me-wawancarai seorang tokoh masyarakat dan cukup puas saat mendengar ulang wawancara tadi yang ku rekam. Setelahnya aku bersiap-siap dan membereskan alat-alat yang kugunakan dan langsung pamit kepada tokoh masyarakat tersebut. Setibanya aku diluar rumah sang narasumber aku melihat Wahyu yang baru saja sampai.

“Kemane aja brow, telat lau” kataku kesal

“waah maaf maaf Zaa, ada urusan mendadak tadi”

“yaudeh udah terlanjur, nih rekamannya. Lu edit rekamannya, soalnya tadi ada beberapa pertanyaan yang kayaknya kurang pas dan tadi ada beberapa gangguan jdnya agak kepotong-potong”

“sama lu sekalian bikin laporannya yaa hahaha” lanjutku

“banyak banget Za, gak siap aku kalo sebanyak itu, mana deadline-nya tinggal beberapa hari lagi kan” jawabnya sambil mengeluh

“yeeee pake protess lagi, narasumber udah gue yang nyari, gue juga yang nge-wawancara-in. trus nanti lu ngapain kalo cuman ngedit doang?”

“Mau gua kasih nilai 60 di penilaian teman kelompok?” gertakku

“ehh jangan-jangann, nanti apa jadinya nilaiku kalo tugas ini aja dapet nilai jelek, yaudah gue deh yang ngerjaim sisanya” jawabnya agak gugup

“naaah gitu dooongg, udah yaaakk gua duluan yak yuu, ada urusan nih”

“oke Zaa, ati-ati”

“oiya yu satu lagi, kalo bisa senin besok udah kelar yak biar cepet kelar”

“wadduuhhh, okedeh Zaa, tapi nanti kasih gue nilai 100 ya hahaha”

“maksimal 85 dodool hahaha, yaudah yu duluan” kataku sambil berlalu dari pandangan wahyu

“KAMPREETTTTT si Faza emang, gua pake juga nih Zahra baru tau rasa dia” umpatnya dalam hati.

Wahyu akhirnya kembali ke kosannya dengan perasaan kesal karena banyak tugas yang harus diselesaikan.

=======########=======
[HIDE] Hani:

[/HIDE]​
Aku sampai di depan kosan Hani. Aku kesini karena ingin meminta maaf karena kelakuanku yang sudah menyebar foto-foto yang seharusnya tidak dilihat oleh orang banyak.

“tok tok tok” ketukku di pintu depan kosan Hani.

Pintu dibuka oleh seorang wanita paruh baya yang kuduga adalah ibu kosnya

“nyari siapa ya mas?” tanyanya

“ada Hani bu?” tanyaku tanpa ragu

“oh Hani saya panggilin dulu ya mas, mas duduk aja dulu”

“iya bu terimakasih”

Setelah cukup lama menunggu Hani yang tak kunjung keluar juga, aku memutuskan untuk keluar sekedar mencari minuman dingin. Sekembalinya aku dari membeli minuman, aku melihat Hani yang tidak menggunakan jilbabnya berdiri di depan pintu depan kosannya dan aku melihat matanya yang berkaca-kaca saat melihatku sambil menutup mulutnya.

Bersambung…………….
 
Terakhir diubah:
Pantes sih masuk di kamar "Pemerkosaan" ternyata dipake orang lain selain Faza dan kayaknya bau2 NTR nih :D
 
Muaannttaaspppp.. Keren hu, lbh banyakin lg mulustrasinya... :p
 
mantap jiwa huu, jaga ritme updatenya hu, ane suka model kaya gini, apa lagi kalo model pembinalan akhwat, ditambahin girl friend experience, biar serasa lebih mengalir bacanya huu, jangan terlalu terburu buru, yang jelas jangan mandek, ini genre yang paling riskan buat mandek, sukses dan cepet tamat huu (y) :D
 
Anjay, Winda oh Winda, baru juga lepas prewi, udah dihajar aja ma konti baru :whoa:

Ini si Winda nya perlu dikesianin ato keenakan sih :bingung:

Tp yg paling beruntung & kurang ajar kayaknya si Tama nih, gak perlu ngolah, maen langsung hajar aja :galak:

:mantap: update-nya Suhu, Ane tunggu kelanjutan ceritanya :konak:
 
Mantab meeennn...
Teruskan hu...
makin lama makin mantab, tapi jgn jauh dari alur "pemerkosaan" :pantat:
 
Usul, hu @dragoace klo kira2 ceritanya masih panjang & banyak pengembangan, baeknya dimasukkan k SF Cerbung aja

Biar tambah rame :baris: yg view & kasih komen +banyak juga yg akan like :panlok2:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd