Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kisahku bersama Ibu ku( kisah nyata)

Edisi panjang tanpa kentang..

Melepas rasa haru dan sayang terbalut nafsu dii gubuk pesisir pantai dengan Mama

Aku terbangun ketika kaki ku kaku tertindih Mama.. Suara ombak terdengar lirih, angin begitu kencang untung nya saat itu bulan purnama jadi suasana masih bisa melihat keadaan sekitar. Dipangkuan ku nampak seorang wanita tertidur nyenyak. Wajahnya yg Ayu terlihat lelah bibir yg sensual seperti sedang tersenyum.. Ahh mungkin mama sdg bermimpi yg indah, mimpi seorang Nyonya pengusaha Salon. Saat aku melamun tiba-tiba kaki mama bergerak menggigil. Aku lihat pahanya yg putih mulus nampak sedikit kotor karena Lumpur yg mulai mengering. Ya mama kedinginan dengan posisi tidur seperti ini.
Aku coba rebahkan mama di lantai gubuk yg terbuat dari batang pohon kelapa, pelan aku rebahkan agar mama tidak terbangun

Saat aku merebahkan mama.. Aku lihat Bukit kemaluannya yg menghiasi pertemuan antara dua paha yg mulua dgn perutnya yg masih datar... Aku sedikit mulai ada rangsangan yg mengalir dan membuat badanku ku merasa hangat... Ah mungkin kalau mama merasakan hal serupa bisa mengurangi rasa dinginnya..

Aku peluk tubuh yang tadi malam kelihatan molek dengan pakaian penari sampai telanjang bulat dan membuat hampir semua mata tertuju dangan keinginan untuk menyetubuhi nya tertidur menggigil di depan ku, tubuh wanita yang telah banyak berkorban, wanita yang menyangi ku.. Tapi melihat penderitaan mama saat ini yg membuat ku sangat mencintai mama, sangat menyangi lebih kepada mama, aku ingin bisa menjaga nya...
"Mama.. Maafkan aku, andai kan aku bisa menjadi kan pendamping mu..

Aku cium pipi mama pelan sembari aku mulai menindihnya agar mama tidak kedinginan
Beberapa saat kemudian ciumanku berpindah ke lehernya yang jenjang terpancar dan kulitnya mulus Sambil kusedot-sedot kulit leher mama dengan hidungku, tanganku berpindah ke buah dadany mama. Buah dada yang terasa kenyal dalam remasan tanganku. putingnya kutekan-tekan dan kupelintir-pelintir dengan jari-jari tanganku. Puting itu terasa mengeras.
berdiri tegak di ujung gumpalan payudara. Putingnya berwarna coklat, sementara puncak bukit payudara di sekitarnya berwarna coklat tua dan sedikit menggembung dibanding dengan permukaan kulit payudaranya.


“Ahhh… sss… mulai terdengar desahan mama

Aku menghirup kuat-kuat lembah di antara kedua bukit payudaranya itu. Kemudian wajahku kugesek-gesekkan di kedua bukit payudara itu secara bergantian, sambil lidahku terus menjilati kulit payudara mama. Puncak bukit payudara kanannya pun kulahap dalam mulutku. Kusedot kuat-kuat payudara itu sehingga daging yang masuk ke dalam mulutku menjadi sebesar-besarnya. Mama menggelinjang.

“Aahhhh..sayang …,” rintih mama

Gelinjang dan rintihan mama semakin membangkitkan hasratku. Kuremas bukit payudara sebelah kirinya dengan gemasnya, sementara puting payudara kanannya kumainkan dengan ujung lidahku. Puting itu kadang kugencet dengan tekanan ujung lidah dengan gigi. Kemudian secara mendadak kusedot kembali payudara kanan itu kuat-kuat. sementara jari tanganku menekan dan memelintir puting payudara kirinya. Mama semakin menggelinjang-gelinjang seperti ikan belut yang memburu makanan sambil mulutnya mendesah-desah.

“Aduh sayang… ssshh… ssshhh… sayang ssshhh… geli… geli…,” cuma kata-kata itu yang berulang-ulang keluar dan mulutnya yang merangsang.

Aku tidak puas dengan hanya menggeluti payudara kanannya. Kini mulutku berganti menggeluti payudara kiri. sementara tanganku meremas-remas payudara kanannya kuat-kuat. Kalau payudara kirinya kusedot kuat-kuat. tanganku memijit-mijit dan memelintir-pelintir puting payudara kanannya. Sedang bila gigi dan ujung lidahku menekan-nekan puting payudara kiri, tanganku meremas sebesar-besarnya payudara kanannya dengan sekuat-kuatnya.

“…. ssshhh… ssshhh… ngilu sayang… geli…” mama tidak henti-hentinya menggelinjang dan mendesah manja. Dan baru kullihat wajah mama sudah tidak kelihatan pucat, matanya bersinar menandakan kebahagiaan

Setelah puas dengan payudara, aku meneruskan permainan lidah ke arah perut mama yang rata dan berkulit amat mulus itu. Mulutku berhenti di daerah pusarnya. Aku pun berkonsentrasi mengecupi bagian pusarnya. Sementara kedua telapak tanganku menyusup ke belakang dan meremas-remas pantatnya yang melebar dan menggembung padat. Kedua tanganku
, tanganku mengelus-elus pahanya yang berkulit licin dan mulus. Elusanku pun ke arah dalam dan merangkak naik. Sampailah jari-jari tanganku di tepi kiri-kanan bibir luar bukit kemaluan mama Tanganku pun mengelus-elus kemaluannya dengan dua jariku bergerak dan bawah ke atas. Dengan gerakan yg pelan mama menggerakkan menikmati permainan ini.

Perlahan kusibak bibir vagina mama dengan ibu jari dan telunjukku mengarah ke atas sampai kelentitnya menongol keluar. Wajahku bergerak ke vaginaa, sementara tanganku kembali memegangi payudaranya. Kujilati kelentit mama perlahan-lahan dengan jilatan-jilatan pendek dan terputus-putus sambil satu tanganku mempermainkan puting payudaranya.

“Au ohh… shhhhh… betul… betul sayang… di situ… … shhhh…,” mama mendesah-desah sambil matanya merem-melek. Bulu alisnya yang tebal dan indah bergerak ke atas-bawah mengimbangi gerakan merem-meleknya mata. Keningnya pun berkerut pertanda dia sedang mengalami kenikmatan yang semakin meninggi.

Aku meneruskan permainan lidah dengan melakukan jilatan-jilatan panjang dan lubang anus sampai ke kelentitnya.

Karena gerakan ujung hidungku pun secara berkala menyentuh kemaluan mama. Terasa benar bahkan dinding vaginanya mulai basah. Bahkan sebagian cairan vaginanya mulai mengalir hingga mencapai lubang anusnya. Sesekali pinggulnya bergetar. Di saat bergetar itu pinggulnya yang padat dan amat mulus kuremas kuat-kuat sambil ujung hidungku kutusukkan ke lobang kemaluan ya

“sayang...enak sekali sayang…,” mama mengerang dengan kerasnya. Aku segera memfokuskan jilatan-jilatan lidah serta tusukan-tusukan ujung hidung di vaginanya. Semakin lama vagina itu semakin basah saja. Dua jari tanganku lalu kumasukkan ke lobangnya. Setelah masuk hampir semuanya, jari kubengkokkan ke arah atas dengan tekanan yang cukup terasa

“Auwww…ohh..ohhsss..sayang…!” jerit mama sambil menyentakkan pantat ke atas. sampai-sampai jari tangan yang sudah terbenam di dalam vaginaterlepas. Perut bawahnya yang ditumbuhi bulu-bulu kemaluantu pun menghantam ke wajahku. Bau harum dan bau khas cairan vaginanya merasuk ke sel-sel syaraf penciumanku.

“sayang… sayang… ohhhhsss,” hanya kata-kata itu yang dapat diucapkan mama karena menahan kenikmatan yang semakin menjadi-jadi.

Permainan jari-jariku dan lidahku di kemaluannya semakin bertambah ganas. Mama sambil mengerang*-erang dan menggeliat-geliat meremas apa saja yang dapat dia raih. Meremas rambut kepalaku, meremas bahuku, dan meremas payudaranya sendiri.

“saayangggsss mama...sudah tidak tahan lagi… Masukin punya mu ya sayanggsss Ohhh… sekarang Sshhh. . . ,“ erangnya sambil menahan nafsu yang sudah menguasai segenap tubuhnya.

Namun aku tidak perduli. Kusengaja untuk mempermainkan mama terlebih dahulu. Aku mau membuatnya orgasme, dan nampaknya keringat mulai keluar dari pori-pori mama. sementara aku masih segar bugar. Karena itu lidah dan wajahku kujauhkan Kemudian kocokan dua jari tanganku di dalam vaginanyaa semakin kupercepat. Gerakan jari tanganku yang di dalam atas-bawah, sampai terasa ujung jariku menghentak-hentak dinding atasnya secara perlahan-lahan. Sementara ibu jariku mengusap-usap dan menghentak-hentak kelentitnya. Gerakan jari tanganku di kemaluannyaa yang basah itu sampai menimbulkan suara crrk-crrrk-crrrk-crrk crrrk… Sementara dan mulut mama keluar pekikan-pekikan kecil yang terputus-putus:

“Ah-ah-ah-ah-ah…ohh.. Ohss

Crrrk! Crrrk! Crrek! Crek! Crek! Crok! Crok! Suara yang keluar dan kocokan jariku di kemaluan mama semakin terdengar keras. Aku mempertahankan kocokan tersebut. Dua menit sudah mama mampu bertahan sambil mengeluarkan jeritan-jeritan yang membangkitkan nafsu. Payudaranya tampak semakin kencang dan licin, sedang putingnya tampak berdiri dengan tegangnya.

Sampai akhirnya tubuh mama mengejang hebat. Pantatnya terangkat tinggi-tinggi. Matanya membeliak-*beliak. Dan bibirnya yang sensual itu keluar jeritan hebat, “sayangggsss ohhhass…!“ Dua jariku yang tertanam di dalam vagina mama terasa dijepit oleh dindingnya dengan kuatnya. Seiring dengan keluar masuknya jariku dalam vaginanya, dan sela-sela celah antara tanganku dengan bibir memeknya terpancarlah semprotan cairan vaginanya dengan kuatnya. Prut! Prut! Pruttt! Semprotan cairan tersebut sampai mencapai pergelangan tanganku.

Beberapa detik kemudian mama terbaring lemas di atas gubuk Matanya memejam rapat. Tampaknya dia baru saja mengalami orgasme yang begitu hebat. Kocokan jari tanganku di vaginanya pun kuhentikan. Kubiarkan jari tertanam dalam vaginanya sampai jepitan dinding vaginanya terasa lemah. Setelah lemah. jari tangan kucabut dan. Cairan vagina yang terkumpul di telapak tanganku pun kubersihkan

Ketegangan otong ku belum juga mau berkurang. Apalagi tubuh telanjang mama yang terbaring diam di hadapanku itu benar-benar aduhai. seolah menantang diriku tetap memberikan kehangatan pada tubuh mulusnya. Aku pun mulai menindih kembali tubuh mama sehingga otong ku .
terjepit di antara pangkal pahanya yang mulus dan perut bawahku sendiri. Kehangatan kulit pahanya mengalir ke batang kontholku yang tegang dan keras. Bibirku kemudian melepaskan bibir sensual mama Kecupan bibirku pun turun. Kukecup dagu mama yang bagus. Kukecup leher jenjang mama, Kuciumi dan kugeluti leher indah itu dengan wajahku, sementara pantatku mulai bergerak aktif sehingga otong ku menekan dan menggesek-gesek paha mama. Gesekan di kulit paha yang licin itu membuat batang kontholku bagai diplirit-plirit. Kepala kontholku merasa geli-geli enak oleh gesekan-gesekan paha mama

Akhirnya aku tidak sabar lagi. tanganku membimbing Otong ku untuk mencari liang kemaluan. Kuputar-putarkan dahulu kepala Otonglku di sekitar bibir kemaluan mama. Bulu-bulu kemaluan itu bagaikan menggelitiki kepala otong ku
"Sayang… masukkan seluruhnya sayang masukkan seluruhnya…
Jan-jari tangan mama yang lentik meraih batang otong ku yang sudah amat tegang. Pahanya yang mulus itu mama buka agak lebar.
mengarahkan kepala ke lobang kemaluan nya

Sesaat kemudian .. Ohhhsss....

“sayang teruskan masuk, Sssh… enak… jangan berhenti ,,Sementara bibir dan hidungku dengan ganasnya menggeluti lehernya yang jenjang, lengan tangannya yang harum dan mulus, dari ketiaknya yang bersih dari bulu ketiak. Mama menggelinjang-gelinjang dengan tidak karuan.

“Sssh… sssh… enak… enak… geli… geli, sayang Geli… ahhass sayanggg”

Bibirku mengulum kulit lengan tangannya dengan kuat-kuat. Sementara gerakan kukonsentrasikan pada pinggulku.
Aku diam sesaat, membiarkan kontholku tertanam seluruhnya di dalam lobang kemaluan mama tanpa bergerak sedikit pun.

Aku pun mulai menggerakkan otong keluar-masuk kemaluan mama

“Bagaimana ma..apa mama masih kedinginan tanyaku

“Sssh… enak sekali… enak sekali… mama sudah ga kedinginan lagi..jawab mama

Aku meningkatkan lagi kecepatan keluar-masuk otong kpada kemaluan mama Kontholku terasa bagai diremas-remas dengan tidak karu-karuan.

“ sssh… sssh… Terus… terus… mama hampir keluar nih ..

sedikit lagi… kita keluar sama-sama ya …,” mama jadi mengoceh tanpa kendali.

mau keluar… ah-ah-ah-ah-ah… sekarang ke-ke- asss

Tiba-tiba kurasakan otong ku dijepit oleh dinding kemaluan mama dan akupun sudah mulai mencapai tujuan dan akhirnya kita mengejang berbarengan oohhhsss.. Ahhh.. Ahh.. Aaammm

Setelah beberapa saat aku dan mama terdiam..
Kita sama mengatur nafas..
Ku lihat mama dan mama tersenyum kepada ku

Seblum terang kita harus keluar dari sini dan minta pertolongan sayang dan mama putus kan kita kembali ke Jakarta saja

Akhirnya aku berikan celana pendek yg aku pakai untuk dipakai mama. sehingga
Tubuh mama sudah tidak telanjang lagi. Sedangkan aku masih memakai c-d dan menggunakan plastik tutup atap gubuk untuk kujadi kan model sarung.. Kita berjalan berdua dan meninggalkan gubuk yg menjadi saksi kalau kita pernah terdampar dalam Susanna yang Kaacaau...

Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd