Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY [REAL STORY] Tante Meli Fantasy ku Dengan Nyokap Teman

PecintaToket-

Suka Semprot
Daftar
29 Mar 2018
Post
9
Like diterima
209
Bimabet
Hallo suhu semua. Setelah lama menjadi silent reader di forum ini. Ijinkan gw turut berkontribusi untuk meramaikan forum tercinta ini melalui cerita yg gw tulis. Cerita ini merupakan pengalaman pribadi gw yg sebenarnya sudah lama ingin gw share, namun baru sekarang gw punya waktu untuk menuliskannya dalam bentuk cerita.

Kisah ini bercerita tentang pengalaman sex yg menjadi fantasy gw sejak lama dan akhirnya menjadi kenyataan, dimana gw memiliki fantasy untuk bisa meniduri seorang wanita yg merupakan nyokap sahabat gw sendiri. Cerita ini akan cukup panjang, karena untuk mewujudkan fantasy tsb bukanlah yg yg mudah bg gw. Karena ini merupakan tulisan pertama gw, mohon maaf apabila banyak kesalahan dan kekurangan didalamnya, dan apabila ada masukan dan saran boleh suhu2 sampaikan di kolom komentar. Oke tanpa berlama2 kita mulai ceritanya.

Prolog
Perkenalkan nama gw Ariel, usia gw saat cerita ini ditulis sekitar 27 tahun. Gw lahir di salah satu kota dijawa timur. Untuk fisik, gw cukup PD dengan penampilan gw saat ini, dengan tinggi badan 175 cm serta bentuk tubuh yg menurut gw cukup proporsional. Gw mulai rutin merawat tubuh di usia 17 tahun, dmn gw sedang mengalami masa2 pubertas, tentunya tidak lain dan tidak bukan tujuannya adalah untuk menarik lawan jenis.

Cerita ini dimulai dengan flashback masa kecil gw, dmn gw memiliki teman di kampung yg bernama Dio. Gw dan Dio bukanlah teman sebaya, dmn Dio lebih muda sekitar 4 tahun dri gw. Kedekatan gw dengan Dio dimulai saat gw SMP, dimana waktu itu sedang hype2 nya rental PS dan warnet. Karena gw dan Dio punya hobi yg sama yaitu main game, akhirnya kami tergabung dalam satu tongkrongan yg berisikan sekitar 6 org dan mereka jg merupakan anak kampung gw. Semenjak saat itu, hubungan kami terjalin baik hingga sekarang.

Lanjut ke cerita background keluarga Dio. Dio merupakan anak ke 2 dmn dia pnya kakak cewek bernama Ima yg seumuran dgn gw. Walaupun seumuran gw jarang sekali berinteraksi dgn Ima, karena menurut gw tidak ada yg menarik dri Ima. Baik dari segi penampilan wajah, maupun bentuk tubuh, tidak ada yg special dri ima. Bisa dibilang ima merupakan cewek yg jauh dri standar gw. Namun siapa sangka penampilan Ima yg sprti, sangat berbeda 360 derajat dengan nyokapnya, tante Meli. Mungkin karena secara genetik Ima lebih banyak menurun gen dari bokapnya yaitu pak Eko, yg fisiknya memang kecil, hitam dan pendek. Lanjut ke pembahasan tentang nyokap Dio dan Ima, yaitu tante Meli. Tante Meli merupakan wanita keturunan Sunda yg memiliki fisik yg sangat sempurna dimata gw. Dari ujung kepala sampai ujung kaki gk ada satupun bagian yg menurut gw kurang dri tante Meli. Wajahnya putih, mulus dan kencang, sama sekali tak terlihat kerutan ataupun keriput di kulit wajahnya, dari awal gw mulai mengagumi doi, pada saat umurnya masih 30 an hingga saat ini dimana doi sudah menginjak usia 40 tahun. Hampir tidak terlihat perubahan diwajahnya. Begitu jg dengan bentuk tubuhnya, tante Meli memiliki type tubuh yg jenjang dan proporsional, yaitu tidak kurus ataupun gemuk, atau bisa dibilang montok. Ditambah lgi bagian aset terpentingnya yaitu toketnya, beuh dipastikan semua lelaki gk akan bisa melepaskan pandangannya dari toket doi. Walaupun sudah turun mesin 2 kali, toket tante Meli masih kencang dan menggantung dgn sempurna. Ukurannya yg lumayan gede dan bentuknya bulat, selalu berhasil membuat gw berkhayal bagaimana rasanya jika kontol gw dijepit kedua gunung kembarnya sembari di blowjob oleh tante Meli, ataupun sekedar meremas kedua toketnya sambil memeluknya dari belakang. Uuhh pasti nikmat rasanya. Begitulah fantasy yg selama ini terbayang2 di otak gw ketika melihat tante Meli. Semenjak gw mengenal yg namanya Coli, Tante Meli merupakan salah satu wanita yg jadi bahan favorit gw sejak dulu. Seringkali setelah gw bertemu tante Meli di kampung, seperti pas doi menyapu halaman rumah, atau ketika ibu2 volly disore hari. Sesampainya dirumah pasti gw langsung coli sambil membayangkan tante Meli.


Sedikit intermezzo kisah keluarga gw & tante Meli. Tante Meli merupakan tipe2 ibu2 sosialita yg suka mencari perhatian org dan ingin terlihat sebagai yg terbaik dilingkungannya. Tpi maksudnya doi bukan tipe2 wanita gampangan ya, yang suka memancing perhatian semua org. Doi masih tergolong tipe2 wanita yg berkelas, maksudnya doi hanya mau bersaing dgn org yg doi anggap pantas atau setara dengannya. Karena sifatnya yg seperti itu keluarga gw tepatnya nyokap, pernah memiliki cerita sedih dgn tante meli. Cerita ini terjadi kira2 saat gw SMA, saat itu nyokap gw yg jg seumuran tante Meli memiliki usaha rumahan. Seiring berjalannya waktu usaha nyokap mulai berkembang dan akhirnya nyokap mulai merekrut ibu2 sekitar kampung untuk membantu usahanya, termasuk jg tante Meli. Namun suatu ketika terjadi perdebatan antara nyokap dan tante Meli terkait usaha rumahan nyokap gw. Saat itu karena nyokap gw sebagai owner, akhirnya nyokap memutuskan untuk mengikuti pilihannya dan menolak usulan tante Meli. Dari situlah timbul konflik antara nyokap dan tante Meli, singkat cerita setelah itu tante Meli yg merasa masukannya tidak didengar memilih keluar dari usaha nyokap. Dan beberapa waktu setelah tante Meli keluar dri usaha nyokap, doi merasa pamornya dilingkungan kampung mulai redup, tante Meli merasa pendapatnya kurang di dengar oleh ibu2 lain, khususnya di lingkungan PKK. Tante Meli menuduh nyokap telah mempengaruhi ibu2 lainnya, khususnya yg saat itu membantu usaha nyokap. Karena itu tante Meli mulai menyebar fitnah untuk merusak usaha nyokap, akhirnya singkat cerita usaha nyokap pun tutup karena masalah tersebut, dan menyisahkan dendam antara nyokap gw dan tante Meli. Gw menulis ini berdasarkan cerita yg gw dengar dri nyokap saat itu. Namun untungnya hubungan keluarga gw dan tante Meli tetap berjalan dengan baik, termasuk hubungan gw dengan Dio. Nyokap dan tante Meli berkomitmen untuk memendam masalah ini secara pribadi dan tidak melibatkan keluarga mereka. Tpi setelah gw mendengar cerita ini dri nyokap, gw secara tidak langsung menyimpan sedikit dendam kpd tante Meli. Gw merasa hanya karena ego tante Meli menyebabkan ekonomi keluarga gw sedikit terpuruk saat itu.

Lanjut ke cerita utama, yaitu perjuangan gw untuk mendapatkan tante Meli. Well saat gw SMP hingga kuliah, gw hanya bisa coli sambil membayangkan tante Meli. Sama sekali tak terpikir kan bagaimana cara agar gw bisa mewujudkan fantasy gw saat itu. Pernah suatu waktu, ada kejadian yg gk bisa gw lupain sampe skrg tentang tante Meli. Saat itu gw dan temen2 tongkrongan mabar di rumah Dio, kita duduk di sofa ruang tamu, dan gk lama setelah itu tante Meli membawakan minuman untuk kita. Saat itu tante Meli mengenakan daster yg lumayan ketat namun bagian lehernya agak longgar, sehingga terlihat jelas belahan dada tante Meli. Saat tante Meli menyuguhkan minuman yg ada di nampan ke meja ruang tamu, doi menunduk sambil menaruh minuman. Nah posisi gw duduk saat itu ada didepan meja menghadap tante Meli. Pada posisi itu gw bisa melihat dengan jelas tonjolan gunung kembar tante Meli yg seakan memberontak ingin keluar dari balik dasternya yg ketat. Melihat pemandangan indah itu, joni gw pun terbangun dgn sendirinya. Ingin rasanya gw terkam kedua gunung kembar yg ada di depan gw saat itu. Namun apa daya gw hanya bisa berimajinasi menahan konak sambil menelan ludah, gw pun iseng melihat keadaan sekitar. Saat itu gw melihat Ical yg duduk disebelah gw, mematung sambil menelan ludah menatap kearah gunung kembar tante Meli dengan penuh nafsu. Disitu fantasy gw semakin bermain, pikiran liar berkecamuk dikepala gw. Sampai akhirnya gw merasa saat itu kontol gw sudah tegang maksimal, kepala gw mulai pusing, karena tak tahan akhirnya gw pun ijin ke toilet. Disana gw langsung mengocok kontol gw sembari mendesah keras, gw membayangkan apa yg gw lihat di dpn mata gw tdi. Gw membayangkan kontol gw dijepit toket tante Meli, dan gw genjot dgn tempo cepat sampai doi mendesah minta ampun. Tak lama setelah itu gw merasa sudah tak tahan lgi, hingga akhirnya kontol gw pun memuntahkan lahar dinginnya yg muncrat dengan keras hingga menempel di tembok2 kamar mandi, saking nikmatnya gw pun mengerang dgn keras. Setelah gw keluar dri kamar mandi, gw melihat Ical yg sudah berdiri di depan pintu. Dengan nada curiga, Ical bertanya knp gw lama sekali di dalam. Gw pun menjawab sambil tersenyum tipis "Lu, jg liat kan tdi? šŸ˜". Tanpa menjawab Ical pun nyelonong masuk ke kamar mandi, sekilas gw melirik kearah celana Ical, terlihat jelas tonjolan dri balik celananya. Selain itu tidak ada kejadian yg menarik dengan tante Meli hingga gw kuliah, mungkin hal2 yg sedikit nekat yg pernah gw lakuin saat itu adalah coli sambil menghirup bh dan cd bekas tante Meli di kamar mandinya. Lalu cum tribute di foto tante Meli yg gw ambil diam2 waktu doi menyapu halaman, ataupun saat bermain voly.


Cerita berlanjut setelah gw lulus kuliah, saat itu gw dan Dio sudah jarang sekali berinteraksi, kami hanya berbalas status di instagram karena sibuk dengan urusan masing2. Singkat cerita gw pun diterima bekerja di salah satu startup dgn salary yg cukup lumayan, dan saat itu gw diharuskan merantau. Setelah 2 tahun berlalu, di tahun 2020 pandemi menyerang, untungnya saat itu perusahaan gw menerapkan kebijakan WFH lebih awal, sehingga gw bisa pulang ke kampung halaman sebelum diterapkannya lockdown. Gw yg memang dasarnya introvert hanya berdiam diri dirumah selama pandemi, karena hal itu, gw pun memiliki tabungan yg jumlahnya lumayan, apalagi selama dirumah seluruh pengeluaran bulanan sudah dicover oleh org tua gw. Palingan gw cm harus membayar internet, listrik dan air bulanan. Berbeda dgn gw, Dio yg emg bukan anak rumahan, meskipun kasus covid sedang tinggi2nya, doi tetap hangout dgn teman2nya. Apalagi saat itu doi sedang kasmaran dgn pacar barunya. Hingga satu waktu tiba2 ada pesan WA dari Dio.

D: "Bang, gw boleh pinjem duit lu gak? "
A: "Boleh, buat ap yo? Brp emg? "
D: "3juta aj bang, buat bayar UKT, soalnya mama blm bisa kasih bln ini"
A: "Wah gede ama yo? Terus kapan kira2 lu bisa balikin"
D: "Nanti gw cicil 3 bulanan bang, dri gaji gw kerja di cafe"
A: "Oke beneran 3 bulan ya"
D: "Siap bang"

Awalnya gw merasa heran dgn alasan Dio meminjam uang ke gw. Padahal yg gw tahu selama ini ekonomi keluarga Dio bisa dibilang cukup lumayan. Namun karena gw percaya dgn Dio dan keluarganya, tanpa ragu akhirnya gw memberikan pinjaman tsb. Setelah sekitar 6 bulan berlalu gw belum menerima kabar apapun dr Dio terkait hutangnya. Akhirnya gw mencoba untuk mengubungi Dio untuk sekedar menanyakan kabar & mengingatkan, namun doi selalu memberikan janji ke gw hingga akhirnya perlahan doi mulai menghilang tanpa kabar. Sebagai teman yg baik, gw pun penasaran apa yg sebenarnya terjadi pd Dio. Akhirnya gw memutuskan untuk kerumahnya, dan benar saja saat itu Dio tidak ada dirumah, hanya ada tante Meli disana. Saat itu Tante Meli memberi tahu gw bahwa akhir2 ini Dio jarang sekali plg kerumah, seringkali ia plg larut malam bahkan tidak plg. Karena penasaran gw pun bercerita ke tante Meli tentang hutang Dio ke gw, mendengar hal itu tante Meli cukup kaget, karena doi merasa sudah memberikan uang kuliah semester kpd Dio. Namun tante Meli mengakui bahwa akhir2 ini doi mengurangi jatah uang saku Dio, karena kondisi ekonomi keluarganya sedang kurang bagus. Tante Meli bercerita bahwa usaha mebel suaminya pak Eko, sedang penurunan karena pandemi. Bahkan saat ini mereka telah menjual beberapa asetnya untuk menutupi biaya operasional usahanya. Tante Meli meminta maaf ke gw karena saat ini doi tidak bisa mengganti hutang Dio ke gw. Mendengar cerita tsb gw sebenarnya sempat merasa senang, sekilas terlintas dipikiran gw, apakah ini karma untuk keluarga tante Meli karena pernah merusak usaha nyokap gw dulu. Namun disatu sisi gw jg merasa kasihan dan ingin menjaga hubungan pertemanan gw dgn Dio. Akhirnya gw mengiyakan janji tante Meli, dan memberi tahu tante Meli bahwa gw kesini hanya ingin tahu kabar Dio, dan untuk masalah hutang tsb mereka bisa membayarnya kapan saja.

Beberapa bulan berlalu. Tiba2 gw mendapat chat dri nomor tak dikenal yang ternyata adalah tante Meli. Doi mengundang gw kerumahnya karena doi ingin meminta bantuan, namun doi tidak ingin menyampaikannya lewat chat. Doi berkata ingin bertemu empat mata dgn gw. Saat itu tiba2 saja hati gw merasa berdebar2, karena tidak biasanya tante Meli menghubungi gw secara langsung, bahkan mengundang gw untuk bicara empat mata dengannya. Dihari yg sudah ditentukan gw pun merasa bersemangat karena akan bertemu tante Meli. Sesampainya disana gw langsung mengetuk pintu rumahnya, dan tak lama gw pun disambut oleh tante Meli. Saat itu doi mengenakan daster yg biasa ia pakai, gw sempat tertegun sejenak melihat kecantikan tante Meli. Tak terasa mata gw pun terfokus pada belahan dadanya yg menyempil dibalik dasternya. Melihat hal itu doi pun menegur gw.

M: "He, Ril ayo masuk! kamu ngeliatin apa? "
A: "Eh enggak tante, hari ini tante cakep banget"
M: "Eh buset, bisa2 an kamu godain ibu2"

Gw yg keceplosan hanya nyengir dan langsung mengikuti tante Meli masuk ke ruang tamu. Melihat suasana rumah yg sepi gw pun bertanya kmn anggota keluarga yg lain. Tante Meli bercerita bahwa pak Eko sedang keluar kota untuk mengantar pesanan mebelnya, Ima selama pandemi masih di jakarta karena terikat kontrak pendidikan di tempat kerjanya, sedangkan Dio ntah kmn mungkin kerja ataupun nongkrong diluar karena memang akhir2 ini doi jarang dirumah, dan tante Meli pun sudah lelah menasehati Dio. Setelah mengambilkan gw minuman, tante Meli menyampaikan alasan doi mengundang gw kerumahnya. Doi bercerita bahwa usaha pak Eko sedang mengalami kesulitan, dan saat ini mereka butuh bantuan modal untuk menjalankan usahanya. Tante Meli bercerita bahwa sebenarnya mereka bisa saja meminjam uang di bank, tpi karena kondisi tidak menentu dan harus ada jaminan aset yg digadai, tante Meli takut nantinya mereka tidak bisa membayar hutang dan asetnya akan disita. Perlahan suara tante Meli hilang, dan mulai terdengar sesenggukan di sela2 ceritanya, hingga akhirnya tante Meli terdiam dan akhirnya tangisnya pecah. Gw yg kebingungan melihat hal itu, reflek memeluk tante Meli, doi pun bersandar di bahu gw dan menangis sekencang2nya sambil sesenggukan. Namun ntah knp gw malah merasa konak, melihat air mata tante Meli menetes melewati leher hingga jatuh di belahan toketnya. Disitu gw bisa melihat jelas belahan dada tante Meli yg basah karena air mata, ditambah lgi saat itu toket doi menempel karena doi bersandar di bahu gw. Tante Meli bercerita bahwa ia malu jika harus meminjam ke org lain selain gw, dan doi jg tau bahwa gw sedang punya tabungan dari cerita Dio. Bukannya merasa sedih, saat itu gw justru merasa konak melihat tubuh tante Meli dari dekat. Apalagi toket yg kenyal menempel di bahu gw ditambah lgi air mata yg mengalir ke leher dan dadanya, menambah kesan eksotis layaknya keringat yg membasahi tubuh. Ingin rasanya gw robek dasternya dan memperkosa tante Meli saat itu jg. Sempat jg gw berpikir untuk menarik kepalanya lalu mengecup bibirnya, sembari meremas payudaranya. Tpi gw tau tante Meli, doi adalah sosok yg pintar dan manipulatif. Gw takut apabila terjadi penolakan malah akan membuat masalah bagi gw. Gw pun diam dan berpikir sejenak, mencoba menyusun strategi yg tepat dng memanfaatkan keadaan. Dan tiba2 gw kembali teringat tentang kejahatan tante Meli kepada nyokap gw dulu. Akhirnya dengan kombinasi rasa dendam dan sange terpikirlah rencana yg sangat cemerlang. Setelah menunggu agak lama agar tante Meli tenang, gw pun mencoba untuk tetap stay cool dan calm. Gw mencoba untuk berpura2 menjadi org bijak yg ingin membantu tante Meli. Gw berkata kepada tante Meli bahwa gw akan membantunya. Gw bilang bahwa gw mau meminjamkan semua uang tabungan gw, namun dalam hati gw berspekulasi bahwa doi tidak akan bisa mengembalikan semua uang gw tepat waktu dengan kondisi saat ini. Singkat cerita gw pun sepakat untuk meminjamkan uang gw sebesar 30jt dgn tenggat waktu 3 bulan. Gw beralasan tidak bisa memberikan tenggat waktu yg lama karena gw akan menikah. Awalnya doi sempat ragu dan meminta waktu lebih, namun gw menegaskan bahwa hanya itu yg bisa gw tawarkan. Take it or leave it!!, akhirnya dengan berat hati doi menyetujuinya. Bahkan doi sempat berkelakar, agar gw menikahi anaknya saja Ima, disitu sempat terbesit dipikiran gw untuk menikahi Ima, dan melakukan affair(selingkuh) dengan tante Meli sebagai mertua gw wkwk... Namun setelah gw pikir2 karena gw sma sekali tidak tertarik dgn Ima, gw pun tidak menghiraukan guyonan tante Meli. Saat itu jg, gw langsung mentransfer uangnya dan berpamitan plg, sambil berharap2 cemas tante Meli bakal masuk kedalam jebakan gw.


Tiga bulan kemudian... Waktu yg gw tunggu2 akhirnya tiba. Beruntungnya sesuai dugaan gw, tidak ada kabar atau pertanda dri tante Meli untuk membayar hutangnya. Dengan semangat dan tenang gw pun mencoba menghubungi tante Meli, dan menanyakan perihal hutangnya. Sambil harap2 cemas gw pun menunggu balasan dri tante Meli, sehari, dua hari, hingga di hari ketiga gw belum mendapat jawaban dri tante Meli. Gw pun mencoba menghubungi tante Meli lewat telepon dan akhirnya gw mendapat jawaban. Saat itu tante Meli sempat beralasan bahwa pesan gw tidak terbaca dan menumpuk di hpnya, dan dengan nada kebingungan doi menjelaskan perihal hutangnya. Akhirnya gw meminta untuk bertemu empat mata saja dirumah doi, dan tante Meli pun mengiyakan. BINGO!!, dengan semangat gw berangkat kerumah tante Meli. Seperti biasa, setibanya disana, rumah dalam keadaan sepi, hanya ada tante Meli seorang. Gw pun langsung membahas perihal hutang kemarin, tante Meli tampak ragu dan kebingungan menjawab pertanyaan gw. Doi berkata bahwa doi belum sanggup untuk membayar, dan beralasan bahwa waktu yg gw berikan terlalu singkat. Akhirnya gw pun memberikan keringanan dan memperbolehkan tante Meli untuk mencicil 30% saja, namun... JACKPOT!! Tante Meli mengakui bahwa ia tidak bisa membayar hutangnya sepeserpun, malahan doi butuh tambahan modal lgi untuk usahanya. Karena uang pinjaman kemarin ia gunakan untuk menutup hutang sebelumnya yg sudah jatuh tempo. Tante Meli sempat memohon2 kepada gw untuk menunda pembayaran, namun gw berpura2 tegas dan mengatakan bahwa uang itu akan gw gunakan untuk persiapan menikah. Karena tante Meli bingung dan tak tau harus melakukan apa, doi pun hanya terdiam pasrah. Melihat hal tsb gw pun langsung melancarkan aksi gw. Saat itu gw berpura2 menghubungi seseorang, bahwa gw ingin mengubah tanggal pernikahan. Setelah tante Meli mempercayai drama gw. Gw pun melanjutkan aksi gw.

A: "Tante, gmn nih? gara2 tante persiapan nikah Ariel tertunda"
M: "Hhhmmm... Maaf Ya Ril"
A: "Tante tau kan, yg namanya org mau nikah pasti karena udah kepengen gk tahan. Tau tanggung jawab donk"
M: "Iiiyaa.. Maaf Ya Ril"
A: "Iya Ariel sih maafin tante, tpi gmn tanggung jawabnya. Klo Ariel kepengen emg tante mau tanggung jawab? "
M: "Kepengen gmn maksudnya? "
A: "Ya kepengen hubungan sama lawan jenis tante. Ariel udah penasaran gmn rasanya berhubungan dgn lawan jenis"
M: "Maksud kamu hubungan sex? Kenthu? "
A: "Iya tante!, kan klo nikahan Ariel ditunda, Ariel harus nahan lgi"
M: "Terus mau kamu gmn? "
A: "Ya tante harus tanggung jawab gmn caranya! "
M: "Terus tante harus ngapain? "
A: "Gini deh tante, tante Meli mau gak jdi partner sex gantiin calon istri Ariel? "
M: "Lho, maksudnya tante gantiin jadi istri kamu? Kenthu sama kamu? "
A: "Iya kan Ariel udah rela buat nunda nikah. Klo tante gamau ya gpp, tpi balikin uang Ariel skrg"
M: "Udah gila ya kamu!!! Tante ini udah punya suami lho!!! Apalagi tante ini ibu temen kamu sendiri, masa kamu minta begituan sama tante, ga waras kamu Ril! "

Setelah berteriak tante Meli menutupi wajahnya lalu menangis sesenggukan. Sebenarnya gw agak takut, tpi gw udah terlanjur kepalang dan sudah sampe di posisi ini. Klopun gw gagal resiko hanya ada 2, antara gw kehilangan duit gw. Atau kita malu bareng. Karena gw yakin tante Meli gk akan berani expose ini ke org2, akhirnya gw beraniin untuk sekali lgi menggertak doi.

A: "Yaudah tante, Ariel kasih 2 pilihan. Tante mau turutin permintaan Ariel tadi, atau bayar utang tante gmnpun caranya"

Sambil menangis histeris tante Meli menjawab.

M: "Yaudah tante mau turutin permintaan kamu!!! Tpi tante ga siap dan blm mau klo harus berhubungan badan sama kmu skrg!!! "
A: "Yaudah Ariel kasih keringanan, tante gaperlu berhubungan badan sama Ariel. Sekarang Ariel cm minta tante sepongin kontol Ariel sampe keluar."

Setelah terdiam dan berpikir cukup lama, akhirnya tante Meli menganggukkan kepalanya tandai bahwa doi menyanggupi permintaan gw. Tanpa babibu gw pun langsung berdiri lalu membuka resleting celana, gw tarik kepala tante Meli kearah kontol gw, dan doi pun duduk bersimpuh didepan gw. Setelah gw keluarin kontol gw dri dalam celana, gw arahin tangan tante Meli untuk mengocok kontol gw. Lalu gw tarik kepala doi kearah kontol gw, perlahan tante Meli mulai menjilat batang kemaluan gw. Disitu gw merasakan sensasi yg belum pernah gw rasakan sebelumnya. Rasa sange dan takut bercampur menjadi satu, menciptakan sebuah adrenaline yg belum gw rasakan sebelumnya. Tante Meli yg selama ini hanya menjadi fantasy gw selama bertahun2 akhirnya skrg bisa terwujud. Setiap kali doi menjilat barang kontol gw, rasa nikmatnya bener2 terasa hingga ke ubun2. Ditambah lgi ekspresi wajahnya yg terlihat sedih & terpaksa bener2 menambah kepuasan batin gw. Seakan2 gw berkuasa atas tubuh tante Meli, dan skrg gw merasa sedang memperkosa doi. Setelah puas bermain2 dengan jilatan tante Meli, gw mulai mengarahkan kepala doi untuk mengulum kontol gw maju mundur. Slupp.. Sluupp.. Sluupp... Sesekali tante Meli berhenti dan menahan tangan gw untuk mengambil nafas, tanpa sadar gw pun mengerang ke enakan, merasakan setiap kuluman tante Meli. Sluupp... Sluupp.. Sluupp... Plok... Ahh.. Irama tersebut terus berulang, hingga akhirnya tak sampai 5 menit gw merasa pertahanan gw akan jebol. Gw cepatkan tempo maju mundurin kepala tante Meli. Hhmmphhh... Hhhmmphhh.. Hhmphh... Sambil gw tekan kepala doi agar kontol gw masuk ke tenggorokannya, tante Meli sempat menahan gw dgn tangannya sambil menggelengkan kepala, sembarj menahan nikmat gw pun berkata "Plisss.. Tahan sebennntarr taannn, Uuhhh.. Enakk.." Setelah merasakan kedutan di kontol gw, segera gw lepas kontol gw dri mulut tante Heni, lalu gw lanjutkan mengocok dengan tangan sembari mengarahkan ujung kontol gw ke muka tante Meli. Dan crrrrttt.. Caasss... Tante Meli sempat terkaget dengan semburan peju gw yg kencang kearah muka doi. Terlihat tetesan sperma gw memenuhi muka serta kedua payudaranya. Sungguh benar2 kenikmatan yg belum gw rasakan sebelumnya. Setelah itu tante Meli, berlari menuju ke kamar mandi, sedangkan gw pergi pulang tanpa berpamitan ke doi.

Bersambung...

Part 2 hal 11
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd