Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kisahku , menjadi budak sex korporasi..(bersambung)++ gambar

Kamu tim apa ?

  • #teamAlice

    Votes: 261 65,1%
  • #teamVero

    Votes: 21 5,2%
  • #teamBela

    Votes: 84 20,9%
  • #teamViona

    Votes: 35 8,7%

  • Total voters
    401
  • Poll closed .
Wahhhhh gara2 si toljo menggeliat nih pasti
Selamat eniwei
 
Anjir lu Hu.... Ini Cerita seks apa cerita Roman Picisan sih, seharusnya kan normalnya kalo kita baca Cerita seks ya ngaceng dong Hu, Lah ini ngapa jadi dada gw yang nyesek baca cerita lu Hu..............................

Gw bisalah ngerasain apa yang lu rasain di pantai itu Hu, pas alice ngomong mau kawin ama kevin, asli ngeri bgt itu perasaan Hu, Kalo di jepang udah pada Bunuh Diri kali tuh orang ngerasain hal kayak gitu.
 
Cerita yang dicampur bumbu romansa emang ga ada matinya. Walaupun gatau rasanya gimana ditinggal cewe yang paling disayang tapi cerita lu cukup menggambarkan gimana rasanya kehilangan sesuatu hu. Walaupun sekali lagi gue gatau rasanya gimana yang bisa jadi lebih dari itu but i really appreciate your story. Membangun kisah dari yang awalnya gue rada kesel sama lu jadi respect. Sorry to say, walaupun ini terlihat lebay tapi this story bisa dinikmati dari dua sisi, dan ga harus cerita MLnya aja. Hebat hu semoga bahagia
 
wuihh, KEJUTAN !!!!!!

ane update nih, buat temen berbuka puasa...enzoy ya :beer:



"Give Up?" Tanya bela kepada ku.

Jujur aku tidak tau harus menjawab pertanyaan bela dengan kata apa saat itu.

"Saya tidak bisa di sini bu, setiap sudut kota ini selalu mengingatkan saya terhadap nya, mungkin, ini yang terbaik untuk saya" jawab ku lagi saat itu.

Bela terlihat menarik nafas dalam, kita diam sesaat saat itu.

"Oke, tapi kamu harus lakukan sesuai prosedur, Email saya dan hrd" buka bela saat itu sambil berdiri.

"Baik bu, kalau begitu saya permisi dulu" jawab ku sambil berdiri dan bersiap meninggalkan ruangan.

Di saat langkah ku sudah berada di pintu ruangan itu, Bela memanggil.

"Frans..." panggil bela.

Saya hanya membalik badan saya melihat Bela. Terlihat bela jalan menghampiriku, dan memeluk ku. Dengan muka yang berada di pundak ku bela berkata.

"Pikirkan lagi, saya akan mendukung apa pun keputusan mu, all the best for you" kata bela saat itu, sambil mengelus punggungku dengan tangan nya.

Saya pun kembali ke tenpat saya saat itu, saya jalani hari dengan normal.

Seminggu kurang lebih dari hari pertemuan saya dengan Bela. Saya sempat mengangap mungkin saat itu otak saya masih belum² jernih, saya pun urung mengirim Email pengunduran diri saya, bela pun senang mendengar saya mengurungkan niatan saya, saat itu saya di pinjamkan ke perusahaan Martin yang memang sedang ada Project baru, selain kerja benar di sana sesekali saya di berikan tugas "khusus" sama Martin.


Tugas khusus itu adalah tentang masalah perlenderin rekan² bisnis Martin, saya di suruh mencari wanita untuk mereka para bos² dan pejabat hidung berbeda warna. Selain sibuk dengan kerjaan di kantor, saya juga di sibukkan dengan pencarian para wanita sesuai spesifikasi yang di minta oleh Client kita. Itu mengharuskan saya blusukan ke kota² besar saat itu. Saya mencari dari beberapa agency model, bebrapa dari Management artis dll. Saat itu saya sibuk sekali, lumayan lah itu bisa memenuhi isi kepala saya, jadi saya bisa sedikit melupakan Alice.

Uang yang saya hasilkan saat itu banyak sekali, saya lupa pasti nya berapa, di umur yang belum mencapai 40 saya sudah memiliki beberapa apartemen, rumah, mobil. Semua dapat saya dapatkan. Saat itu yang kurang dari diri Frans cuma 1.

Cinta...

Ya terdengar lebay dan lembek memang. Tapi emang itu yang saya rasakan. Tak terasa mungkin sudah sekitar 4 bulanan dari hari terakhir saya bertemu Alice saat itu.

Saya sedang memacu mobil saya ke sebuah kantor perusahaan yang memiliki Project bersama dengan kita. Setelah sanpai kita mulai meeting seperti layak nya orang yang sedang meeting normal, meeting berakhir terlihat pak Anton menghampiri ku yang sedang merokok saat Break makan siang.

Obrolan basa basi, SKSD pun terjadi di sana. Dalam hati saya tau maksut nya, dia bermaksut me loby² saya agar project dari kantor saya biar jatuh pasti ke mereka.

"Pak Frans sudah berkeluarga?" Tanya pak anton.

"Oh belum pak, saya masih single" jawab saya tersenyum terpaksa.

"Wah, kenapa nih belum mencari, kayanya sudah pantas, udah ganteng & mapan gini, nga mungkin nga ada yang mau kan?" Buka pak anton lagi saat itu sambil ketawa tawa nga jelas.

"Ya mungkin pak, nga laku nih saya" jawab saya lagi masih tak nyaman ada dia di sebelah saya, karna ya sbener nya saya mau sendiri saja saat itu.

"Hahahahaha, nga mungkin ah, kalo pak Frans nga ada yang mau, apa lagi saya,Hahahah, saya aja udah 3 istri saya pak" jawab anton lagi saat itu.

"Hah 3 pak?" Jawab saya kaget mendengar pengakuan nya.

Kalo masih 2 sih menurut saya masih wajar dan banyak, tapi kalo sudah 3 itu sih udh master menurut saya.

Kami pun membahas istri² pak anton, jadi yang 2 hanya nikah siri. Anak dia sudah 3, 2 dari istri pertama, 1 dari istri ke 2, dan istri ke 3 nya belum memiliki anak. Istri pertama pak anton ber umur 51th, yang ke 2, 35th dan yang paling terakhir 26th. Saya mendengarkan ocehan² pak anton di sebelah saya dengan respon se adanya. Sampai saat itu.

"Pak Frans, saya ada teman, saya mau kenalkan ke pak Frans, namanya Dewi, mahasiswi, umurnya yaaa kira kira 22th lah, orang ba***ng kulitnya putih bersih..uhh mantep deh" buka Anton lagi saat itu.

"Kebetulan dia baru dateng ke sini pak dari kampung halaman nya, malem ini katanya bingung tidur mana, mungkin pak frans mau ngobrol² sama dia malem ini" samber anton lagi saat itu tanpa menunggu respon ku dengan ucapan dia sebelum nya.

"Hehehe, nga usah pak." Jawab saya lagi saat itu menolak halus.

"Eh gpp pak frans, Ngobrol dulu..anak nya sih masih malu² cuma saya yakin lah pak Frans bakal suka..anak nya masih perawan" jawab anton lagi saat itu sambil berbisik.

Saya kaget dengan perkataan anton barusan yang menyebutkan kata Perawan saat itu, saya hanya melihat Anton dengan expresi kaget. Terlihat mimik brengsek muka anton saat itu, sambil menatap saya dia tersenyum lebar sambil menaik turun kan alis nya.

"Udah pak Frans bawa saja, kalo sudah PUAS pak Frans hubungi saya... nanti saya suruh orang saya jemput dia....ya walau kalo mau pak frans simpen gpp juga sih...hahahahha" buka anton lagi saat itu.

Obrolan itu selesai tak berama lama dari itu di barengi dengan rokok saya yang sudah habis saya hisap. Kami kembali meneruskan meeting kita.

Meeting pun selesai, saya bersiap meninggalkan gedung kantor ini dengan laptop yang saya tenteng menuju parkiran mobil.langkah Saya di hentikan dengan suara yang memanggil saya.

"Pak Frans....pak Frans" suara lelaki memanggil.

Terlihat Anton berlari Kecil menghampiri saya sambil menggandeng seseorang.

"Oh iya pak, ada apa lagi?" Tanya saya sambil melepas kacamata hitam saya agar lebih sopan.

"Ini....Dewi, yang tadi saya bilang" jawab pak Anton sambil tersenyum menarik tangan seorang wanita di belakang nya.

Terlihat seorang gadis muda, kulit nya putih, wajah nya cantik, rambut nya panjang ter urai menunduk sesekali mengangkat kepalanya dan tersenyum malu kepada ku.



Wah gile cantik juga nih cewe, dalam hati saya berucap.

Singkat cerita, saya berkenalan dengan nya, setelah kode² dari anton akhir nya saya bawa Dewi untuk pergi bersama dengan saya. Karna saat itu udah sore, saya tidak kembali lagi ke kantor, saya langsung memacu mobil saya ke sebuah hotel di kota ini. Dengan Dewi yang mengikuti aku dari belakang, kami pun sampai di kamar hotel saat itu.

"Santai saja Wi" buka saya saat itu.

Terlihat dewi masuk ke kamar itu, dia berjalan dan duduk di sisi kasur kamar itu.

"Saya mau mandi dulu, kamu santai saja, kalau mau pesan makan atau minum juga gpp, telfon saja ke reception minta di antar ke sini." Buka ku lagi saat itu sambil melepas kancing kemeja ku.

Dewi hanya menganguk tersenyum malu kepadaku.

Saya pun mandi beberapa menit untuk membersihkan diri dan menghilangkan ke penatan di kepala saya di bawah siraman shower air panas saat itu.

Selesai mandi dengan hanya mengenakan handuk saya keluar dari kamar mandi saat itu. Saya di kagetkan dengan Dewi yang sudah duduk di tepi ranjang tapi kini sudah dengan ke adaan bugil, dia hanya mengenakan stocking hitam transparan se paha nya. Melihat aku keluar dari kamar mandi, dia berdiri dari duduknya dan menghampiriku dengan membawa tas kecil di tangan nya.



"Aku boleh ke kemar mandi dulu?" Buka Dewi saat itu memandang ku malu.

"Ya....silahkan" jawab ku masih bengong melihat Dewi saat itu.

Dia terlihat sangat menggoda saat itu, dengan muka cantik Polos nya dia berjalan melewatiku untuk masuk ke kamar mandi. Saya menunggu Dewi di kasur sambil menonton Tv masih mengenakan handuk saat itu. Dalam hati saya penasaran dengan memek munggil nya yang mengintip tadi dari sela sela paha nya.

Dewi ini memang memiliki badan yang kecil langsing, mungkin tinggi nya hanya 160cm di padukan dengan kulit putih Khas orang su**a dan muka Khas Abg lugu saat itu.

Tak berapa lama Dewi terlihat keluar dari kamar mandi, dia menghampiri ku dengan pelan sambil tertunduk. Terlihat dia mulai duduk di sebelahku, dia membuka handuk ku yang saat itu menutupi penis ku. Sontak penis ku yang memang sudah tegang keluar bebas dari handuk itu.

Terlihat wajah Dewi sedikit kaget saat itu.

"Mas, boleh saya pegang?" Tanya dewi saat itu sambil memandangku.

Saya hanya menganguk sambil melihat wajah nya. Dewi pun memegang penis ku, terlihat dari pegangan nya, dia tidak terbiasa memegang penis, terlihat kaku sekali dan seperti nya dia bingung saat itu harus di apakan. Terlihat dia mulai mengocok penis ku pelan, dan terlihat dia mulai mendekatkan wajah nya di penisku. Terlihat Dewi mulai menjilati batang penis ku, jilatan nya pun tidak jelas, hanya asal menjilat, seperti anak kecil sedang menjilat eskrim batang saat itu.

Saya terus memperhatikan Dewi, terlihat dia membuka mulut nya, dan memasukan penis ku ke mulut nya yang kecil itu. Karena mulut nya yang kecil sensasi terjepit terasa di penisku. Dia mulai menaik turunkan mulut nya. Terasa sangat tidak profesional, sesekali penis saya kena gigi nya saat itu walau tetap saja enak rasanya saat itu. Sesekali dia terbatuk karena penis ku masuk sangat dalam ke mulut nya, dan di ulangi nya lagi.

Saya mulai gemas, nafsu mulai memuncak saat itu, saya angkat muka Dewi dari selangkangan ku saat itu. Saya tidurkan dia telentang dan saya buka ke 2 paha nya, terlihat lah Vagina mungil di depan mata ku saat itu.



Terlihat putih sama dengan kulit nya saat itu dengan sedikit warna merah muda di hiasa dengan jembut tipis di atas vagina nya. Saya jilat sekali 2 kali saat itu saya rasakan manis nya vagina gadis muda ini, beberapa menit saya jilat² memek Dewi, terlihat dewi menggelinjang ke gelian, saya angkat kepala saya dari selangkangannya. Saya menatap wajah nya.

Terlihat Dewi hanya terpejam, saya bisa melihat air mata turun dari mata nya. Sedetik kemudian saya jadi ter ingat kata² Anton saat itu.

"Anak nya masih perawan...hahahha" ter ingat kata² anton saat itu di kepala saya.

Entah kenapa saat itu saya rasa muka Dewi perlahan berubah....ya berubah, jadi Alice. Saya teringat memory lama, saat dimana hari itu saya menjebol keperawan Alice, terlihat Alice juga menangis saat itu walau bukan dengan ke adaan paksaan.

Tangan ku yang memegang paha Dewi untuk merentangkan nya saat itu terasa lemas. Saat bayang² Alice mulai hilang saya terduduk di depan vagina Dewi saat itu. Melihat aku berhenti, Dewi pun bangun dari rebah nya dengan muka panik.

"Kenapa mas? Apa Dewi salah?" Tanya dewi dengan muka panik, masih menyisakan air matanya di muka nya.

"Kamu.......masih perawan?" Tanya saya saat itu tak memandang nya.

"Iya mas, Dewi berani sumpah, Dewi masih perawan" jawab dewi dengan nada takut dan panik meyakinkan ku.

Saya pun langsung berdiri dari kasur saat itu, mengambil handuk yang ada di bawah ranjang memakinya kembali, saya berjalan menuju lemari baju di kamar hotel itu, saya mengambil baju Dewi dan melemparkan nya kepadanya nya.

"Pakai baju mu wi" buka ku sambil duduk di sisi ranjang.

Terasa Dewi menghampiriku, memegang lengan ku.

"Kenapa mas? Dewi salah apa? Maafin Dewi mas, bisa kita ulangin lagi? Dewi belum pernah melakukan ini, jadi Dewi nga tau harus gimana." Buka dewi sambil menangis takut.

Saya menghadap Dewi saat itu yang berada di belakangku. Saya lihat dewi menangis tertunduk ketakutan. Saya angkat wajah nya, saya hapus air matanya.

"Ngaa...Dewi nga salah apa², udah jangan nangis" buka ku saat itu.

"Terus kenapa atuh?" Tanya dewi lagi sambil ter isak.

"Wi, kenapa kamu jual keperawanmu?" Tanya ku saat itu.

Dewi terlihat kaget saat itu memandangku. Akhirnya setelah meyakinkan nya, Dewi mau cerita. Dewi ini mahasiswi semester awal di sebuah perguan tinggi negri favorite di ba***ng. Ayah nya harus di oprasi menanam ring di jantung nya, karena ingin membantu meringkan beban keluarga, dewi terpaksa menjual sesuatu yang sangat berharga di dalam diri nya, ya itu keperawanannya. Sambil bercerita terlihat Dewi menangis tak bisa membendung kesedihan nya. Dia di janjikan uang 40JT untuk melayani ku malam ini kalau aku bisa merasa puas.

"Jadi seperti itu...baiklah" jawabku sambil berdiri.

"Ayo mas, kita lanjutin, tolong bantu Dewi mas" pinta dewi sambil memegang tangan ku saat itu.

Saya hanya tersenyum kepadanya sambil meninggalkannya, saya menuju meja kamar hotel itu, saya ambil tas saya, Dewi terlihat menangis saat itu, mungkin dia berfikir saya tidak mau melanjutkan nya dan dia gagal menjalankan tugas nya.

"Wi, ini PDC, kamu cairkan ini ke bank, buat nambah biaya bapak mu dan untuk mu melanjutkan Kuliah mu, mungkin ini tak seberapa, tapi saya harap ini berguna untukmu." Buka ku menghampiri Dewi sambil memberi kertas PDC / Chek kepadanya.

Saya memberi Dewi 60jt saat itu, terlihat expresi kaget dewi menerima PDC itu dariku. Ya itulah memek "wanita lain" termahal sempanjang perjalanan hidup saya sampai hari ini, di mana cuma saya lihat dan jilat..huuh!

"Untuk masalah Anton kamu tenang saja, saya akan bilang, saya sangat puas terhadap service mu malam ini" jawab saya sambil tersenyum.

Terlihat dewi memandangku dengan tatapan penuh haru, dia langsung meneluk ku dengan erat sambil menangis sejadi jadi nya. Saya hanya bisa mengelus punggung nya saat itu.

"Jaga kehormatan mu baik² untuk suami mu nanti Wi, Belajar yang bener, jadi kamu bisa membanggakan ayah mu" bisik ku saat itu di ikuti dengan makin erat nya pelukan dewi saat itu.

Malam itu kami tidur ber 2, dewi tampak tidur lelpap di rangkulan ku. Aku hanya bisa terdiam memandang langit² kamar ini, dengan ingatan Alice yang mulai muncul kembali saat itu.

Ok singkat cerita, saya kembalikan Dewi ke anton ke esokan hari nya, saya berikan FR yang saya karang. Anton tampak bangga saat itu mendengar Fr ku terhadap Dewi. Sampai hari ini saya tidak tau kabar Dewi kembali, Beberapa kali saya cari dia di Social media cuma tidak bisa menemukan nya, karna saya cuma tau nama panggilan nya saja. Saya harap dia baik² saja di luar sana dan sudah sukses lulus sekarang.

Melihat pekerjaan ku yang rasanya jauh dari kata Lurus saat itu, ingatan saya untuk mundur pun datang kembali, akhir nya saya meneguhkan hati saya untuk resign dari topan group. Saya sampaikan niatan saya terhadap bela, dengan berat hati bela me ngizinkan ku pergi. (Walau pake drama juga sih, panjang juga ni cerita, kalo ane ceritain mah jadi 1 cahpter , karna sedang kebut setoran nanti aja ya saya buat spin off nya kalo ada mood)

Singkat cerita saya resign dari topan group. Saya keluar dengan status Layoff / PHK bukan mengundurkan diri. Padahal saat itu jelas² saya yang mengundurkan diri, karena status layoff itu pun perusahaan wajib membayar pesangon terhadap saya. Saat itu kalo nga salah keluar sekitar 20x dari gaji pokok saya jumlah uang pesangon yang saya terima, dimana yang di wajibkan menurut undang² hanya sebesar 4x gaji, dan biasanya perusahaan² memberi sekitar 8-12x gaji, tergantung alasan dan besar nya perusahaan. Bukan sombong, saya tau di atas langit masih ada langit, di atas langit masih ada hotman paris di atas hotman paris masih ada pak budi (owner dj***m) di atas pak budi masih ada bill gates wkkwkwkw. tapi Saat itu uang di rekening saya terasa banyak sekali. Dari sebelum nya hasil kerja saya yang sudah menghasilkan 9 digit 0 di rekening tabungan saya di tambah lagi uang pesangon saya yang berjumlah 20x lipat dari gaji saya tiap bulan, gaji saya nga nyampe milyaran kok saat itu, hanya sampai puluhan juta, tapi saya bisa menghasilkan uang segitu banyak, karena "Komisi" yang di kasih Martin & bela, yang mana setiap bulan nya bisa beberapa kali lipat jumlah nya dari gaji saya.

Saya rasa uang segini cukup untuk saya beli 1 rumah di ausie dan modal hidup saya sambil mencari pekerjaan baru. Kalo masih kurang, ya saya masih bisa jual aset saya pikir saya saat itu.

Keputusan saya sudah mantap, hari keberangkatan saya pun sudah final. Kurang lebih 2 minggu lagi sebelum berangkat dari hari itu. Saya terduduk di apartemen saya saat itu, saya membuat list kepada siapa saja saya harus pamit saat itu. Sampai saya teringat seseorang saat membuat list itu.

"Mama nya Alice" saat itu aku terucap.

Saya terdiam untuk beberapa saat, sambil memikirkan sebab akibat nya jika saya ke sana. Akhirnya saya mantapkan hati saya untuk pergi ke rumah Alice, saya memang kenal dekat sama mama nya Alice, ya gimana ga deket, orang hampir selama Kuliah yang main sama Alice cuma saya doang.

Singkat cerita, saya sampai di depan rumah Alice saat itu, masih terdiam di mobil Perasaan galau untuk mutar balik mulai berdatangan saat itu.

"Ayo Frans, jangan cemen lu tai, bisa jadi ini kesempatan terakhir lu ketemu mama nya Alice" bicara ku dalam hati saat itu, mengigat kondisi Mamanya yang di ceritakan Alice tempo hari.

Dengan hati yang mantap akhirnya saya turun dari mobil. Saya bel dari depan gerbang. Tak berapa lama saya melihat pintu mulai terbuka di buka oleh seorang anak muda saat itu. Dengan mata bingung pemuda itu bersuara.

"Ada apa mas?" Tanya pemuda itu.

"Ah ini, saya mau ketemu ibu rina" jawab saya saat itu.

"Mas nya siapa ini? Biar saya bilang dulu ya ke ibu" jawab pemuda itu kembali.

"Frans....saya Frans" jawab saya lagi saat itu.

Pemuda itu tampak mau mulai menutup pager besar itu kembali. Sampai terdengar suara dari arah dalam.

"Ucillll, siapa itu teh?" Terdengar suara wanita.

"Ah ini bu, orang katanya Frans mau bertemu ibu rina" jawab pemuda itu.

"Hah ??" Terdengar suara wanita itu semakin dekat dan membuka pager lagi saat itu.

Terlihat sosok wanita tua di depan ku, terlihat ranbut nya sudah banyak memutih dengan expresi kaget menatapku.

"Masss.....Frans? Ini teh mas Frans kan bener?" Buka wanita itu kaget.

Samar² ingatan saya mulai kembali.

"Bi Ipoh????" Tanya saya lagi.

"Iyaaaaa masss ini bibi...aduhh gustiiii mimpi apa bibi semalem ketemu mas Frans lagi." Terlihat expresi senang di wajah nya bi ipoh saat itu. Bi ipoh ini adalah pembantu dan pengasuh Alice dari dulu, sebelum saya brangkat ke ausie dia sudah kerja di rumah Alice selama 35tahun. Dia juga yang membantu merawat Alice dari kecil.

"Hehehe, apa kabar bi?" Jawa saya saat itu.

"Baik mas...baik..ini kenalin anak bibi, panggil aja Ucil dia ikut bantu di sini sekarang" jawab bi ipoh masih excited mengenalkan pemuda tadi yang membuka gerbang.

"Saha iye bu?" tanya ucil berbisik ke bi ipoh saat itu sambil berjabat tangan dengan ku.

"Pacar nya neng Alice" jawab bi ipoh berbisik masih senyam senyum senang melihatku.

"Lah bukan nya pacarnya Neng Alice kang kepin bu? Kan mau lamaran bentar lagi." Balas ucil kembali kaget.

Terlihat wajah bi ipoh berbeda, menatap ucil dengan sebal dan menginjak kaki nya. Saya cuma bisa tertawa salting saat itu.

"Masukk....masukk mas, Ibu lagi di dalam, kebetulan kondisinya juga lagi bagus," ajak bi Ipoh.

Saya pun masuk, bi ipoh dan ucil mengikuti dari belakang, samar² saya mendengar ucil mengeluh kesakitan di belakang sana, saya ga tau ada apa. Saya pun masuk ke rumah itu, saya duduk di ruang tamu saat itu tak berapa lama bi ipoh izin masuk memanggil mamanya Alice.

Aku memandang setiap sudut rumah ini, rumah ini banyak menyimpan kenangan saya dulu ber sama Alice, walau kami nge kost, tapi setiap weekend kita pasti pulang ke rumah, dan pasti saya selalu mengantar Alice pulang saat itu, kalo mau pergi malmingan juga saya pasti jemput di sini atau hanya main di sini.

"Frans..." terdengar suara memanggil memecah lamunku.

Terlihat Mamanya Alice menghampiriku. Dengan wajah tersenyum lebar saat itu.

"Waduhhhhh, mimpi apa tante semalam bisa ketemu kamu lagi. Sambil memegang tangan ku yang berdiri di depan kursi sofa saat itu.

"Tante sehat? Maaf Frans baru dateng sekarang tante" buka saya kepada Mama Alice.

"Ya begitulah Frans, sukur hari ini tante masih bisa bangun..duduk" jawab mama Alice.

"Jangan gitu dong tante, harus semangat" buka saya lagi sambil tersenyum.

Kami pun mengobrol panjang di sana, inti nya ingin pamit ke beliau dan meminta maaf karena baru sempat menengok nya hari ini.

"Hah...okelah kalo begitu Frans, tante doakan kamu semoga lancar semua urusan nya" buka mama alice sambil menghela nafas.

" terima kasih tante, tante juga harus tetep semangat ya demi Alice juga." Jawab saya saat itu.

"Waktu itu, saat Alice cerita ke tante, kalau dia mau di lamar, tante menebak itu kamu..tapi ternyata bukan, tante masih inget saat pertama kali lagi Alice ketemu kamu saat itu, dia pulang cerita ke tante, kalau dia seneng banget saat itu" jawab mama alice tersenyum tanpa memandangku.

Saya hanya bisa tertunduk saat itu.

"Kamu marahan sama Alice? Kaya ABG aja kalian itu" buka mama alice lagi saat itu heran.

"Ada banyak masalah tante, ini semua kesalahan saya, tapi maaf saya nga bisa cerita lebih jelas, cuma hubungan saya baik kok dengan Alice" jawab ku saat itu.

"Hahhhhhh, yasudah lah, ini semua keputusan kalian, tante bisa apa, Frans tante bisa minta tolong untuk yang terakhir kali nya ke kamu?" Buka mama alice kembali sambil menarik nafas putus asa.

"Kok ngomong nya begitu tante? Jelas boleh dong, tante mau apa emang?" jawab ku saat itu.

"Kamu tau kan, mungkin tante ga lama lagi bisa hidup. Kalau tante ga ada, tolong kamu perlakukan Alice sebagai adik mu, tolong bantu tante jaga dia.."jawab mama alice saat itu.

Saya tak bisa menjawab perkataan mama alice saat itu. Saya hanya tertunduk menganguk, walau saya juga ga tau bagaimana bakal menepati janji saya nanti.

Kami kembali mengobrol saat itu. Dari obrolan itu saya tau alice akan mengelar perayaan lamaran 3 minggu lagi. Undangan sudah di cetak, tempat juga sudah di pesan, mama alice memperlihatkan undangan itu kepada saya. Sakit hati ini rasanya membaca undangan itu. Waduhhh ga bisa begini nih, gawatt gw harus cabut. Merasakan sepertinya mata ku mulai berat, ga lucu kalo tiba² air mata netes, malu setengah mati ke mama alice. Akhirnya saya memutuskan pergi dari rumah itu.

"Tante aku pulang dulu ya." Jawab ku langsung berdiri.

"Loh kok tiba²" tanya mama alice heran.

"Iya tante maaf, saya baru ke inget di tunggu orang"jawab ku mengalihkan muka ku.

"Ah kamu....kebiasan dari dulu nga pernah ilang, lupaan hahah" balas mama alice lagi sambil tertawa.

"Nanti deh Frans, Alice kayanya udah mau sampai, dia mau datang ngasih undangan yang kurang buat temen tante" buka mama alice lagi saat itu.

Apaaaaa??? Alice mau dateng, ini di luar perhitungan ku. Bisa pingsan saya kalo ketemu dia dalam hati saya berucap.

Saya semakin panik saya malah segerakan niatan saya untuk pergi. Akhirnya dengan beberapa alasan saya bisa keluar dari ruang tamu itu. Saya pamit ke mama alice, bi ipoh dan keluar di antar ucil keluar gerbang. Saya membuka pintu mobil saya saat itu. Sampai saat saaya mau masuk, saya tersadar seperti ada yang sedang memperhatikan ku. Saya alihakan pandangan saya ke samping arah belakang mobil saya.

OMAIGAT...OMAIGAT....ALICEEEEEEEE dalam hati saya berteriak. Saya hanya bisa memandang nya, terlihat expresi terkejut di muka alice memandangku masih berdiri diam seperti orang baru keluar dari mobil dengan pintu yang masih terbuka.



Kami bertatapan untuk beberapa saat. Sampai saya melihat pintu bagian supir mobil itu terbuka, terlihat kevin keluar dari sana, dengan expresi bingung melihat Alice lalu melihat saya. Saya hanya tersenyum kepada mereka ber 2 dan bergegas masuk ke mobil.

BERSAMBUNG DULU COY.....

Lah kok bersambung lagi ? Katanya final chapter?? Giamana sih lu Frans...ya maap suhu² ternyata kondisi bini ane di luar perkiraan, cerita ini kayanya masih setengah lagi dari ini. Dari pada saya ngetik kepanjangan dan itu membutuhkan waktu yang lama, mending ane CUT dulu di sini ya. Wkwkwkkwkq lagian biar rasa kepoo kalian makin memuncak sampe ubun ubun..wkwkwkw

Udah like dulu sana sambil nunggu., anggap aja ini part 10 bagain 1, nanti akan saya rilis bagian 2 nya, jadi tetep abis 10 chapter, biar kaya pelem twilit wkwkkwkq.

 
Terakhir diubah:
Maaf kevin maaf aku gak bisa, bukan kamu yang aku mau, aku cuma mau frans dan hanya frans yang aku bisa bayangkan sebagai pasangan sampai akhir nafas. *mewek pake ingusan dari hidung sebelah kiri*
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd