Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kisahku , menjadi budak sex korporasi..(bersambung)++ gambar

Kamu tim apa ?

  • #teamAlice

    Votes: 261 65,1%
  • #teamVero

    Votes: 21 5,2%
  • #teamBela

    Votes: 84 20,9%
  • #teamViona

    Votes: 35 8,7%

  • Total voters
    401
  • Poll closed .
Bimabet
Agung webe tuh saha? Kalo kata bi ippoh wkwkwkw

Hmm tunggu aja deh lanjutannya suhu :beer:



:beer::beer::beer:



Sabar... progres baru 70%an, kalo sempet di update antara jam 12 - 2, kalo bini ane lagi nga rewel, kalo nga sempet ya besok habis waktu berbuka:hore:


Anjiiir penasaran gue.... Malam ini sih klo bs :D.....

Biar ga rewel bininy dikasih jatah dlu hu.... :D :D :D :Peace: :beer:
 
Mon maap untuk final chapter ini sepertinya saya butuh sedikit waktu lebih lama untuk ngerjain nya, karena ternyata panjang banget, saya memutuskan menambal beberapa lubang yang saya buat di cerita ini dan itu mengakibatkan bagian 2 ini yang harusnya hanya sama panjang dengan bagian 1, menjadi lebih panjang dari plan awal. Sekian dan terima kasih.

Mangat hu. I came here for fapping material but all i got is damnfeels😣
 
Hadududu, tiba lagi saat update, sebener nya dari PART 8 kemaren entah kenapa ane sebenar nya jadi males lanjut. Sakit hati di hari itu jadi ke ingetan lagi walau kejadian itu udah beberapa tahun lalu. Walaupun saya tau ending nya bakal gimana, dan hari ini saya jadi apa, tetep kalo di suruh flashback mah males juga nginget nya.. karna udah kepalang basah dan ternyata respon nya ramee, yaudah dah saya lanjut nih, tapi maaf nih chapter ini gw rada lebay, bukan di lebay² in, tapi ya emang begitu kenyataan nya. Ya kalian juga ga tau sebener nya saya siapa, jd its ok lah ge cerita yang sejujur nya, ga malu² amat jd nya, cerita ini yang tau ya cuma orang yang bersangkutan sama orang yang jadi istri ane sekarang aja. Yaudah nih ya mari kita lanjut... enjoy !!!


Pengakuan Alice saat itu sontak membuat perasaan ku campur aduk, saya sampai ga tau apa nama perasaan itu karena se umur hidup, baru kali ini saya merasakan nya. Cuma sesek di dada yang bisa saya deskripsikan. Saya cuma bisa bengong menatap alice tanpa bisa ber ucap kata apa pun. Alice terlihat menangis kembali, dia memeluk ku dengan erat nya, di dalam pelukan ku dia menangis, teriak, menarik bajuku.



Beberapa menit kita di posisi itu, mata orang² yang tidak sengaja berjalan melewati kami pun sampai menunjukan ke heranan mereka.

Puas menangis, Alice mengangkat kepalanya lagi dari dadaku. Saat itu rasanya saya hanya seperti orang kena hipnotis, cuma diam tak bisa bergerak. Cuma bisa memandang wajah Alice. Air mata Alice tampak sudah mengering. Lamun ku ter pecah.

"Ayo kita jalan," buka Alice sambil tersenyum menatapku, mencoba tersenyum di wajah bekas nangis nya dan memegang pipiku.

Saya hanya jalan mengikuti Alice, dari belakang, kita jalan kaki susuri pantai itu.

"Kamu, nga mau ngomong sesuatu Frans?" Tanya Alice sambil menghadapku berjalan mundur.

"Hah...i....ya" jawab ku tertunduk.

Alice berjalan kembali membelakangi ku. Dalam hati rasanya masih shock, cuma saya berusaha menegarkan hati saya.

"Lice" buka ku sambil berhenti berjalan.

"Ya.." jawab Alice terhenti dan menengok ke belakang.

Saya hampiri Alice yang saat itu langkah nya terhenti yang berada di depan ku. Saya taruh tangan saya di atas kepalanya menyentuh rambut nya.

"Aku turut senang, berbahagialah Lice, kamu pantas mendapatkan nya" jawab ku sambil mengelus kepala atas Alice.

"Aku boleh minta sesuatu?" Tanya alice tertunduk.

Saya terdiam sesaat.

"Apa?" Jawab ku saat itu.

"Jangan pernah elus rambut ku lagi kaya gini, aku nga kuat" jawab alice lagi sambil memandangku, terlihat airmata merembes lagi di matanya.

"Hah ini?" Jawab ku sambil tersenyum tambah mengelus nya dengan cepat.

"Iya aku mau sedikit menghilangkan ingatan aku terhadapmu frans, jangan lakukan itu lagi okay?? Janji??" Jawab alice menatapku dengan air mata di pipi.

"Iya...iya.., aku juga mau minta sesuatu kalo gitu" jawab ku sambil menghentikan aktifitasku mengelus kepala alice.

"Apa?" Tanya alice.

"Stop crying, kamu nga boleh nangis lagi ya, apa lagi kalo nga ada aku." Jawabku sambil berjalan meninggalkan Alice.

Tak berapa lama aku jalan, terasa alice mengejarku, dia menggandeng tangan ku dengan tersenyum memandangku. Kami jalan beberapa saat sampai kami kembali ke motor.

malam itu terasa berbeda dari malam² sebelum nya, Kami makan malam di tenda seafood kaki 5 langganan kami dulu saat masih kuliah, kami berjalan memutari kota, menikmati ramai nya jalanan malam kota ini. Terasa kami sedang seperti tapak tilas kebiasaan kami dulu saat masih kuliah, jaman dimana waktu ku hanya ku habis kan sebagaian besar dengan wanita yang saat ini sedang duduk di belakang ku. Saat itu kami sangat bahagia, walau ke hujanan bareng, kepanasan bareng, keringetan masuk² tempat belanja konvensional nyari bahan kuliah dll.

Sama Alice juga saya pernah merasakan nga punya duit, Kami makan nasi goreng di pinggir jalan 1 piring ber 2 karena uang bulanan kami habis saat sok²an ikut party bersama teman² di club, dan kami nga di kasih duit lagi sama orang tua kami hahahhaha.

Tak terasa jam sudah hampir menunjukan tengah malam saat itu. Kami kembali ke apartemen Alice malam itu. Jam tampak sudah menunjukan pukul 01.00 dini hari. Saya mengantar Alice masuk dan naik ke atas. Saat sampai depan pintu Apartemen alice kami terdiam beberapa saat. Terlihat Alice membuka kunci Apartemen nya.

"Makasih ya Frans, buat hari ini" buka alice tanpa memandangku membuka pintu Apartmen nya.

"Iya lice, jaga diri kamu baik² , jangan lupa makan dan minum vitamin" jawab ku saat itu melihat alice mulai masuk ke apartemen nya.

Terlibat Alice mulai masuk ke apartemen nya, terenyum kepadaku, dan menutup pintu nya. Aku sempat terdiam beberapa saat di depan pintu apartemen nya sampai memutuskan untuk pergi. Saat itu lorong apartemen terasa sepi dan sunyi, hanya suara langkah kaki ku yang terdengar. Saya berhenti di depan lift menunggu lift datang menjemputku.

"Frans" teriak alice dari depan pintu.

Lamunan ku terpecah mendengar suara alice. Alice terlihat datang menghampiriku, dia berjalan sampai berada di depanku.

Alice mencium bibir ku dengan mata terpejam. Saya hanya bisa menatap wajah Alice dari dekat. Terasa bibir nya mengemut emut bibir ku saat itu. Sampai ciuman nya terlepas. Terlihat Alice menatapku, memegang tangan ku dan menarik tangan ku mengikuti langkah nya. Saya yang saat itu masih shock dengan apa yang saya terima barusan, hanya berjalan mengikuti tarikan alice di tanganku.

Alice menuntun ku masuk ke dalam apartemen nya sampai pintu menutup aku berdiri di belakang pintu alice melepaskan tarikan tangan nya, Alice terlihat membalikan badan nya menghadapku yang berada di belakang nya. Terlihat air mata kembali di pipi nya.

"Tadi janji nya apa?" Buka ku sambil menghampirinya dan mengelap air mata di pipi nya.

Alice tak menjawab pertanyaan ku, dia langsung mencium bibir ku dengan buas saat itu, mendapat ciuman seperti ini dari Alice di hati ku rasa sedih mulai kembali memenuhi perasaan ku. Ku balas ciuman alice juga saat itu. Terlihat alice mulai membuka kemeja flanel warna merah tua yang sedang di pakai nya tanpa di kancing nya saat itu. Begitu melepas kemejanya masih dengan posisi berciuman, alice tampak membuka kancing celana jeas ku resleting ku juga otomatis terbuka saat itu, ga tau saat itu apa yang saya rasakan di hati, cuma rasa sedih yang bisa saya rasakan saat itu. mengalahkan rasa sange yang saat itu juga ada. Tangan ku juga mulai membuka kancing celana jeans Alice saat itu, dengan sekali tarik melorot lah celana jeans alice sampai ke dengkul nya saat itu.

Aku menggendong Alice ke sofabed di depan tv saat itu, ku baringkan dia di sana, terlihat Alice menatapku dengan air mata yang masih memenuhi mata nya, saya tarik jeans Alice sampai lepas, saya buka tanktop hitam nya saya lucuti semua pakaian Alice saat itu, saya tiban tubuh alice, saya cium dari rambut, jidat, mata, hidung, pipi, dagu sampai ke leher nya.

Saya rentangkan ke atas ke dua tangan nya, saya benam kan hidung saya di ketiaknya, saya hirup dalam² aroma tubuh Alice saat itu, saya merasa ini adalah kesempatan terakhir saya, kesempatan terakhir saya untuk bisa mencium aroma tubuh nya, melihat senyum nya dari dekat, saya tak mau menyianyiakan nya dalam hati saya ber ucap. Saya cium semua bagian tubuh Alice, sampai ciuman itu berhenti tepat di selangkangan nya, dengan wajah yang sudah berhadapan dengan vagina nya Alice. saya melihat ke arah wajah nya, terlihat alice memandangku masih dengan expresi tangis nya, dia mengelus rambuku dan merebahkan kembali kepalanya hingga aku tak bisa melihat wajah nya lagi.

Kaki yang rapet itu perlahan lahan mulai membuka, se olah menggundang ku untuk masuk ke sana. Vagina alice yang saat itu rapat karena kaki nya merapat mulai terlihat terbuka, saya jilat langsung memek alice saat itu , saya mainkan lidah saya di sana, saya masukan lidah saya ke lubang vagina nya, sambil sesekali menjilat bagian atas vagina nya, ter rasa klitoris Alice mulai membesar, dengan malu malu klitoris itu terasa mengintip dari posisi nya. Saya jilat dengan cepat dengan sesekali menghisapnya agar ter emut dengan bibir ku.

Alice terus menggelinjang dengan Liar di atas sofabed saat itu. sambil merasakan jilatan ku terhadap memek nya, Setelah beberapa menit terus memainkan vaginaya sampai banjir dengan lendir² kenikmatan alice, alice meng isyaratkan ku untuk tidur di tempat nya saat itu, dengan membuka kaki nya, Alice tampak mengangkang di atas ku. Di posisi 69 lidah kami sibuk masing². Saya tetap menjilat vagina alice dengan penuh nafsu saat itu, sesekali jilatan ku ku arahkan ke lubang pantat alice, bermain di sana sebentar dan turun lagi ke vagina nya. Terlihat goyangan alice semakin liar di atasku sambil terus menghisap penis ku di bawah sana. Sesekali terasa Alice melepaskan emutan mulut nya dari penis ku, dia mendesah dan memasukan lagi penis ku ke mulut nya. 10 menit kita melakukan aktifitas itu, ruang apartemen terasa panas sekali saat itu walau ac menyala.

Saya angkat tubuh alice, saya rebahkan dia di lantai apartemen itu tanpa alas, saya buka ke 2 kaki nya , dan saya masukan penis saya ke dalam lubang vagina Alice. Terlihat Alice tersontak kaget saat penis ku masuk dengan cepat di vagina nya. Terlihat kepala alice ter dongak ke belakang, mulut nya membuka, mata nya terpejam.

Ku mulai sodok vagina alice dengan cepat, saya tak mengendurkan sedikitpun kocokan saya, saya tak mau melewatkan sedetik pun saat itu, karena saya tau ini lah saat saat terakhir saya bisa melakukan ini dengan Alice. Saya rebahkan badan saya menindih Alice saya cium kembali setiap jengkal tubuh nya yang bisa saya jangkau saat itu.

"Entotin aku Frans......Entotin aku seperti dunia akan berakhir besok...aaaaaaahhhh" bisik alice di kuping ku saat itu.

Tak merespon Alice ku tetap konsentrasi menghirup aroma tubuh Alice saat itu. 10 menit sudah kurang lebih saya mengocok vagina alice sambil menindih badannya saat itu. Alice mengulingkan badan nya, dengan penis ku yang masih berada di vagina nya, Alice kini sudah duduk di atas penis ku, dia kocok penis ku dengan menaik turunkan pantatnya. Alice tampak merebahkan badan nya menindih ku, sekarang giliran dia yang menciumiku habis²an, di cium semua muka ku, di emut nya dengan buas bibir ku, leher ku sanpai ke puting ku masih dengan vagina nya yang mengocok penis ku.

Beberapa menit kami di posisi itu, sampai rasanya aku sudah mulai mau menembakan sperma ku, ku putar lagi tubuh alice agar terbaring, ku kocok lagi dengan cepat dan...crot...crott..crott ku keluarkan peju ku di atas payudara alice yang terlihat mengembang ngempis saat itu dengan nafas nya yang ter engah engah.



Alice menatapku, mengelus ke 2 pipiku, aku hanya bisa menatap nya, ku rebahkan badan ku di sebelah nya yang masih tergeletak di lantai ruang tengah itu. Kami berdua mengatur nafas kami sambil melihat ke langit langit.

Beberapa menit kita terdiam, berbaring bersebelahan sampai alice terlihat mengulingkan badanya, memeluk ku, wajah nya di tempelkan di tangan ku, terasa alice mengis lagi saat itu, aku hanya bisa mengelus rambut nya tanpa memandang nya. Kami pun bebersih diri tanpa berbicara apa² saat itu.



saya memutuskan pulang sehabis itu.

Di jalan saaya memacu motor saya sekencang yang saya bisa, di jalan saya berteriak menyesal di kebutku. Membayangi Alice akan pergi ke suatu tempat yang mana tempat itu tak akan pernah bisa saya datangi.

Hidupku rasanya brantakan minggu itu, saya sesekali tak masuk ke kantor tanpa izin, sekali nya masuk saya hanya duduk terdiam di meja ku, di ajak ngomong nga nyambung dll, ya itu lah kata orang² saat itu kepada saya.

Sebulan kurang lebih saya menjalani hidup seperti itu. Di dalam bulan itu yang ku kerjakan hanya mabok, pergi dugem, pijet, ngejablay dan beberapa hal negatif lain nya, ya maklum lah duit emang lagi banyak - banyak nya saat itu. ( sebelum nya maaf nih rada congkak foto nye wkwkwkw ) abis banyak banget yang kepo, dari pada die orang ga bisa tidur kan.



yang ini maap buku nya ilang, ke sisa cuma foto buat ngajuin kredit rumah dulu, pake watter mark aja ya , btw itu di trf langsung dari bela , aduh duit nga ada harga nya deh buat gw saat itu.


Sesekali saya juga masih jalan dengan Veronica kadang dengan Viona malah beberapa kali juga dengan Evelyn. Semua hal saya lakukan untuk menghilangkan rasa sesak di hatiku, saya mem block nomor Alice & Social medianya, rasanya saya nga kuat melihat Alice lagi saat itu.

mbak pero


mbak epelin


Sampai saat itu, saat pikiran jernih saya sudah mulai kembali. Saya mulai brani mendatangi Bela, dengan perasaan sedikit was was karena takut di semprot saya ketok pintu ruangannya.

Tok..
Tok..
Tok..

Saya masuk ke ruangan Bela, saya mendapati bela sedang asik memeriksa beberapa file di mejanya, saya hanya diam saat itu di depan pintu nya. Sampai suara Bela memecah diam ku.

"Frans.....wow your back?" Buka bela masih asik dengan file di depan nya tanpa melihatku.

"Maaf bu, saya sudah bersikap tidak profesional akhir² ini." Jawab saya dengan tertunduk menyesal.

Tampak bela bangun dari duduk nya berjalan dan duduk di sofa yang ada di ruangan nya.

"Duduk" perintah bela..

"Kamu ada masalah apa ?" Tanya bela lagi setelah aku duduk di depan nya.

"Tidak ada apa² bu" jawab saya lagi.

"Frans.......dont lie to me" buka bela lagi sambil melihatku lebih tajam.

Akhir nya saya menceritakan masalah saya dengan jujur ke bela selengkap lengkap nya, dengan hati yang penuh ke sedihan saya hanya bisa tertunduk menceritakan masalah saya ke bela. Terlihat bela berdiri dari duduk nya, dia berjalan menuju jendela di belakang meja nya, menatap jendela sambil berdiri.

"Kalau masalah mu itu, maaf saya tidak bisa bantu" buka bela saat itu.

"Frans....are you really love her?" Tanya bela saat itu.

"I.....ya bu" jawab saya saat itu.

Terlihat bela hanya tersenyum memandangku.

"Bu, maaf, saya selain datang ke sini untuk minta maaf, saya juga mau bilang, per hari ini saya mengundurkan diri dari perushaan ini." Buka ku menatap bela.

Terlihat bela menoleh ke arah ku, dan mendatangi ku sambil duduk di depan ku kembali.

"Why?" Tanya bela di depan ku.

"Saya ingin kembali ke ausie bu, rasanya di sana akan lebih mudah menata hidup saya kembali dari 0" jawab saya.

"Give up?" Tanya bela lagi saat itu.

Jujur aku tak tau harus menjawab pertanyaan bela dengan jawaban apa saat itu. Saya hanya bisa terduduk diam di kursi itu.

BERSAMBUNG DULU COY...

Maaf ya sebelum nya part ini jauh lebih pendek dari part² sebelum nya, karena saya bingung mau nulis apa lagi. Nga mungkin saya CUT ceritanya lebih jauh dari sini, karena akan mengakibatkan kentang yang sangat besar, kalau saya lanjutin juga nga mungkin karena otomatis cerita ini akan abis di chapter 9 dan itu terlalu panjang untuk jadi 1 chapter. Pegel coy ngetik nya wkwkwk. So anggap aja ini chapter 9 bonus version ya. Cerita ini sepertinya sesuai dengan perhitungan saya, akan Habis di Chapter 10. So sorry not sorry chapter berkikutnya akan menjadi FINAL CHAPTER... akan saya ungkap semua di sana dan apa keputusan saya.. sambil nunggu, like dulu sana woi....sedi aku tu kalo like nya dikit.

Oke bye...bye
Waduh
Kok resign Hu?

Kalau boleh tahu,ortu Suhu kerja apa ya?
Bisa kuliah di Aussie,cuma pas lagi (mohon maaf)"kere" sampek makan nasgor sepiring berdua sama Alice
 
wuihh, KEJUTAN !!!!!!

ane update nih, buat temen berbuka puasa...enzoy ya :beer:

Sedikit QNA yang sering di tanyakan di cerita ini :

Q : Frans ini cerita asli apa palsu sih ???
A : Cerita ini seperti yang sudah sering saya bilang , ASLI No kaleng kaleng ,walau cerita asli tentu saya juga menambahkan unsur hiperbola sedikit dan beberapa improvisasi agar pembaca merasa terhibur , tentu saja tanpa merubah alur cerita jadi pengalaman yang saya dapat bisa tetap sama dengan apa yang pembaca baca saat ini.

Q: Frans masa bener ada orang Gaji 2M ? ngarang lu mana ada , hayal hayal babu.
A : Eh plastik lontong, lu tau nga gaji nya direktur BP*S tu berapa ? atau nga usah itu deh , gaji petinggi salah satu maskapai yang kemaren kena kasus deh brp ,gaji nya tok udah 400jt bro menurut berita belom ini itu nya , lagian dari awal saya tidak pernah bilang gaji , tapi PENDAPATAN , coba di bedakan ya suhu suhu yang budiman.

Q: Frans , enak banget hidup lu ngewe sana ngewe sini gratis , halu lo ?
A: namanya rezeki orang itu berbeda beda , masa iya rezeki orang sama semua , di luar sana atau salah satu suhu di sini juga pasti ada sering ngewe sana sini berkali kali. berbeda beda cewe malah , di samping itu bayar atau gratis balik lagi . tergantung rezeki.

Q:Frans Tulisan lu jelek , pusing gw baca nya.
A : maaf suhu , saya hanya newbee biasa yang sedang gabut di tengah pandemi ini , untuk mengisi waktu luang saya iseng aja nulis cerita saya , kali di angkat ke layar lebar kaya kisah" pesohor di negri ini yang di jadikan filem layar lebar. kan bangga juga gw nonton nya wkwkwkwkwk.

Q : Frans , pokonya gw nga percaya lah sama cerita lu.
A : SEKAREPMU . dari awal saya sudah bilang , nga usah fokus ke saya nya , fokus lah ke ceritanya , baca , hayati , resapi , prakteki , Crotii. ahhhhh~~~

Q: Frans, Gambar nya ga bisa di buka.
A : Coba pake VPN , kalo masih nga bisa ganti browser nya, kalo bisa pake CHROME kalo masih ga bisa , cari ampe bisa.


"Give Up?" Tanya bela kepada ku.

Jujur aku tidak tau harus menjawab pertanyaan bela dengan kata apa saat itu.

"Saya tidak bisa di sini bu, setiap sudut kota ini selalu mengingatkan saya terhadap nya, mungkin, ini yang terbaik untuk saya" jawab ku lagi saat itu.

Bela terlihat menarik nafas dalam, kita diam sesaat saat itu.

"Oke, tapi kamu harus lakukan sesuai prosedur, Email saya dan hrd" buka bela saat itu sambil berdiri.

"Baik bu, kalau begitu saya permisi dulu" jawab ku sambil berdiri dan bersiap meninggalkan ruangan.

Di saat langkah ku sudah berada di pintu ruangan itu, Bela memanggil.

"Frans..." panggil bela.

Saya hanya membalik badan saya melihat Bela. Terlihat bela jalan menghampiriku, dan memeluk ku. Dengan muka yang berada di pundak ku bela berkata.

"Pikirkan lagi, saya akan mendukung apa pun keputusan mu, all the best for you" kata bela saat itu, sambil mengelus punggungku dengan tangan nya.

Saya pun kembali ke tenpat saya saat itu, saya jalani hari dengan normal.

Seminggu kurang lebih dari hari pertemuan saya dengan Bela. Saya sempat mengangap mungkin saat itu otak saya masih belum² jernih, saya pun urung mengirim Email pengunduran diri saya, bela pun senang mendengar saya mengurungkan niatan saya, saat itu saya di pinjamkan ke perusahaan Martin yang memang sedang ada Project baru, selain kerja benar di sana sesekali saya di berikan tugas "khusus" sama Martin.


Tugas khusus itu adalah tentang masalah perlenderin rekan² bisnis Martin, saya di suruh mencari wanita untuk mereka para bos² dan pejabat hidung berbeda warna. Selain sibuk dengan kerjaan di kantor, saya juga di sibukkan dengan pencarian para wanita sesuai spesifikasi yang di minta oleh Client kita. Itu mengharuskan saya blusukan ke kota² besar saat itu. Saya mencari dari beberapa agency model, bebrapa dari Management artis dll. Saat itu saya sibuk sekali, lumayan lah itu bisa memenuhi isi kepala saya, jadi saya bisa sedikit melupakan Alice.

Uang yang saya hasilkan saat itu banyak sekali, saya lupa pasti nya berapa, di umur yang belum mencapai 40 saya sudah memiliki beberapa apartemen, rumah, mobil. Semua dapat saya dapatkan. Saat itu yang kurang dari diri Frans cuma 1.

Cinta...

Ya terdengar lebay dan lembek memang. Tapi emang itu yang saya rasakan. Tak terasa mungkin sudah sekitar 4 bulanan dari hari terakhir saya bertemu Alice saat itu.

Saya sedang memacu mobil saya ke sebuah kantor perusahaan yang memiliki Project bersama dengan kita. Setelah sanpai kita mulai meeting seperti layak nya orang yang sedang meeting normal, meeting berakhir terlihat pak Anton menghampiri ku yang sedang merokok saat Break makan siang.

Obrolan basa basi, SKSD pun terjadi di sana. Dalam hati saya tau maksut nya, dia bermaksut me loby² saya agar project dari kantor saya biar jatuh pasti ke mereka.

"Pak Frans sudah berkeluarga?" Tanya pak anton.

"Oh belum pak, saya masih single" jawab saya tersenyum terpaksa.

"Wah, kenapa nih belum mencari, kayanya sudah pantas, udah ganteng & mapan gini, nga mungkin nga ada yang mau kan?" Buka pak anton lagi saat itu sambil ketawa tawa nga jelas.

"Ya mungkin pak, nga laku nih saya" jawab saya lagi masih tak nyaman ada dia di sebelah saya, karna ya sbener nya saya mau sendiri saja saat itu.

"Hahahahaha, nga mungkin ah, kalo pak Frans nga ada yang mau, apa lagi saya,Hahahah, saya aja udah 3 istri saya pak" jawab anton lagi saat itu.

"Hah 3 pak?" Jawab saya kaget mendengar pengakuan nya.

Kalo masih 2 sih menurut saya masih wajar dan banyak, tapi kalo sudah 3 itu sih udh master menurut saya.

Kami pun membahas istri² pak anton, jadi yang 2 hanya nikah siri. Anak dia sudah 3, 2 dari istri pertama, 1 dari istri ke 2, dan istri ke 3 nya belum memiliki anak. Istri pertama pak anton ber umur 51th, yang ke 2, 35th dan yang paling terakhir 26th. Saya mendengarkan ocehan² pak anton di sebelah saya dengan respon se adanya. Sampai saat itu.

"Pak Frans, saya ada teman, saya mau kenalkan ke pak Frans, namanya Dewi, mahasiswi, umurnya yaaa kira kira 22th lah, orang ba***ng kulitnya putih bersih..uhh mantep deh" buka Anton lagi saat itu.

"Kebetulan dia baru dateng ke sini pak dari kampung halaman nya, malem ini katanya bingung tidur mana, mungkin pak frans mau ngobrol² sama dia malem ini" samber anton lagi saat itu tanpa menunggu respon ku dengan ucapan dia sebelum nya.

"Hehehe, nga usah pak." Jawab saya lagi saat itu menolak halus.

"Eh gpp pak frans, Ngobrol dulu..anak nya sih masih malu² cuma saya yakin lah pak Frans bakal suka..anak nya masih perawan" jawab anton lagi saat itu sambil berbisik.

Saya kaget dengan perkataan anton barusan yang menyebutkan kata Perawan saat itu, saya hanya melihat Anton dengan expresi kaget. Terlihat mimik brengsek muka anton saat itu, sambil menatap saya dia tersenyum lebar sambil menaik turun kan alis nya.

"Udah pak Frans bawa saja, kalo sudah PUAS pak Frans hubungi saya... nanti saya suruh orang saya jemput dia....ya walau kalo mau pak frans simpen gpp juga sih...hahahahha" buka anton lagi saat itu.

Obrolan itu selesai tak berama lama dari itu di barengi dengan rokok saya yang sudah habis saya hisap. Kami kembali meneruskan meeting kita.

Meeting pun selesai, saya bersiap meninggalkan gedung kantor ini dengan laptop yang saya tenteng menuju parkiran mobil.langkah Saya di hentikan dengan suara yang memanggil saya.

"Pak Frans....pak Frans" suara lelaki memanggil.

Terlihat Anton berlari Kecil menghampiri saya sambil menggandeng seseorang.

"Oh iya pak, ada apa lagi?" Tanya saya sambil melepas kacamata hitam saya agar lebih sopan.

"Ini....Dewi, yang tadi saya bilang" jawab pak Anton sambil tersenyum menarik tangan seorang wanita di belakang nya.

Terlihat seorang gadis muda, kulit nya putih, wajah nya cantik, rambut nya panjang ter urai menunduk sesekali mengangkat kepalanya dan tersenyum malu kepada ku.



Wah gile cantik juga nih cewe, dalam hati saya berucap.

Singkat cerita, saya berkenalan dengan nya, setelah kode² dari anton akhir nya saya bawa Dewi untuk pergi bersama dengan saya. Karna saat itu udah sore, saya tidak kembali lagi ke kantor, saya langsung memacu mobil saya ke sebuah hotel di kota ini. Dengan Dewi yang mengikuti aku dari belakang, kami pun sampai di kamar hotel saat itu.

"Santai saja Wi" buka saya saat itu.

Terlihat dewi masuk ke kamar itu, dia berjalan dan duduk di sisi kasur kamar itu.

"Saya mau mandi dulu, kamu santai saja, kalau mau pesan makan atau minum juga gpp, telfon saja ke reception minta di antar ke sini." Buka ku lagi saat itu sambil melepas kancing kemeja ku.

Dewi hanya menganguk tersenyum malu kepadaku.

Saya pun mandi beberapa menit untuk membersihkan diri dan menghilangkan ke penatan di kepala saya di bawah siraman shower air panas saat itu.

Selesai mandi dengan hanya mengenakan handuk saya keluar dari kamar mandi saat itu. Saya di kagetkan dengan Dewi yang sudah duduk di tepi ranjang tapi kini sudah dengan ke adaan bugil, dia hanya mengenakan stocking hitam transparan se paha nya. Melihat aku keluar dari kamar mandi, dia berdiri dari duduknya dan menghampiriku dengan membawa tas kecil di tangan nya.



"Aku boleh ke kemar mandi dulu?" Buka Dewi saat itu memandang ku malu.

"Ya....silahkan" jawab ku masih bengong melihat Dewi saat itu.

Dia terlihat sangat menggoda saat itu, dengan muka cantik Polos nya dia berjalan melewatiku untuk masuk ke kamar mandi. Saya menunggu Dewi di kasur sambil menonton Tv masih mengenakan handuk saat itu. Dalam hati saya penasaran dengan memek munggil nya yang mengintip tadi dari sela sela paha nya.

Dewi ini memang memiliki badan yang kecil langsing, mungkin tinggi nya hanya 160cm di padukan dengan kulit putih Khas orang su**a dan muka Khas Abg lugu saat itu.

Tak berapa lama Dewi terlihat keluar dari kamar mandi, dia menghampiri ku dengan pelan sambil tertunduk. Terlihat dia mulai duduk di sebelahku, dia membuka handuk ku yang saat itu menutupi penis ku. Sontak penis ku yang memang sudah tegang keluar bebas dari handuk itu.

Terlihat wajah Dewi sedikit kaget saat itu.

"Mas, boleh saya pegang?" Tanya dewi saat itu sambil memandangku.

Saya hanya menganguk sambil melihat wajah nya. Dewi pun memegang penis ku, terlihat dari pegangan nya, dia tidak terbiasa memegang penis, terlihat kaku sekali dan seperti nya dia bingung saat itu harus di apakan. Terlihat dia mulai mengocok penis ku pelan, dan terlihat dia mulai mendekatkan wajah nya di penisku. Terlihat Dewi mulai menjilati batang penis ku, jilatan nya pun tidak jelas, hanya asal menjilat, seperti anak kecil sedang menjilat eskrim batang saat itu.

Saya terus memperhatikan Dewi, terlihat dia membuka mulut nya, dan memasukan penis ku ke mulut nya yang kecil itu. Karena mulut nya yang kecil sensasi terjepit terasa di penisku. Dia mulai menaik turunkan mulut nya. Terasa sangat tidak profesional, sesekali penis saya kena gigi nya saat itu walau tetap saja enak rasanya saat itu. Sesekali dia terbatuk karena penis ku masuk sangat dalam ke mulut nya, dan di ulangi nya lagi.

Saya mulai gemas, nafsu mulai memuncak saat itu, saya angkat muka Dewi dari selangkangan ku saat itu. Saya tidurkan dia telentang dan saya buka ke 2 paha nya, terlihat lah Vagina mungil di depan mata ku saat itu.



Terlihat putih sama dengan kulit nya saat itu dengan sedikit warna merah muda di hiasa dengan jembut tipis di atas vagina nya. Saya jilat sekali 2 kali saat itu saya rasakan manis nya vagina gadis muda ini, beberapa menit saya jilat² memek Dewi, terlihat dewi menggelinjang ke gelian, saya angkat kepala saya dari selangkangannya. Saya menatap wajah nya.

Terlihat Dewi hanya terpejam, saya bisa melihat air mata turun dari mata nya. Sedetik kemudian saya jadi ter ingat kata² Anton saat itu.

"Anak nya masih perawan...hahahha" ter ingat kata² anton saat itu di kepala saya.

Entah kenapa saat itu saya rasa muka Dewi perlahan berubah....ya berubah, jadi Alice. Saya teringat memory lama, saat dimana hari itu saya menjebol keperawan Alice, terlihat Alice juga menangis saat itu walau bukan dengan ke adaan paksaan.

Tangan ku yang memegang paha Dewi untuk merentangkan nya saat itu terasa lemas. Saat bayang² Alice mulai hilang saya terduduk di depan vagina Dewi saat itu. Melihat aku berhenti, Dewi pun bangun dari rebah nya dengan muka panik.

"Kenapa mas? Apa Dewi salah?" Tanya dewi dengan muka panik, masih menyisakan air matanya di muka nya.

"Kamu.......masih perawan?" Tanya saya saat itu tak memandang nya.

"Iya mas, Dewi berani sumpah, Dewi masih perawan" jawab dewi dengan nada takut dan panik meyakinkan ku.

Saya pun langsung berdiri dari kasur saat itu, mengambil handuk yang ada di bawah ranjang memakinya kembali, saya berjalan menuju lemari baju di kamar hotel itu, saya mengambil baju Dewi dan melemparkan nya kepadanya nya.

"Pakai baju mu wi" buka ku sambil duduk di sisi ranjang.

Terasa Dewi menghampiriku, memegang lengan ku.

"Kenapa mas? Dewi salah apa? Maafin Dewi mas, bisa kita ulangin lagi? Dewi belum pernah melakukan ini, jadi Dewi nga tau harus gimana." Buka dewi sambil menangis takut.

Saya menghadap Dewi saat itu yang berada di belakangku. Saya lihat dewi menangis tertunduk ketakutan. Saya angkat wajah nya, saya hapus air matanya.

"Ngaa...Dewi nga salah apa², udah jangan nangis" buka ku saat itu.

"Terus kenapa atuh?" Tanya dewi lagi sambil ter isak.

"Wi, kenapa kamu jual keperawanmu?" Tanya ku saat itu.

Dewi terlihat kaget saat itu memandangku. Akhirnya setelah meyakinkan nya, Dewi mau cerita. Dewi ini mahasiswi semester awal di sebuah perguan tinggi negri favorite di ba***ng. Ayah nya harus di oprasi menanam ring di jantung nya, karena ingin membantu meringkan beban keluarga, dewi terpaksa menjual sesuatu yang sangat berharga di dalam diri nya, ya itu keperawanannya. Sambil bercerita terlihat Dewi menangis tak bisa membendung kesedihan nya. Dia di janjikan uang 40JT untuk melayani ku malam ini kalau aku bisa merasa puas.

"Jadi seperti itu...baiklah" jawabku sambil berdiri.

"Ayo mas, kita lanjutin, tolong bantu Dewi mas" pinta dewi sambil memegang tangan ku saat itu.

Saya hanya tersenyum kepadanya sambil meninggalkannya, saya menuju meja kamar hotel itu, saya ambil tas saya, Dewi terlihat menangis saat itu, mungkin dia berfikir saya tidak mau melanjutkan nya dan dia gagal menjalankan tugas nya.

"Wi, ini PDC, kamu cairkan ini ke bank, buat nambah biaya bapak mu dan untuk mu melanjutkan Kuliah mu, mungkin ini tak seberapa, tapi saya harap ini berguna untukmu." Buka ku menghampiri Dewi sambil memberi kertas PDC / Chek kepadanya.

Saya memberi Dewi 60jt saat itu, terlihat expresi kaget dewi menerima PDC itu dariku. Ya itulah memek "wanita lain" termahal sempanjang perjalanan hidup saya sampai hari ini, di mana cuma saya lihat dan jilat..huuh!

"Untuk masalah Anton kamu tenang saja, saya akan bilang, saya sangat puas terhadap service mu malam ini" jawab saya sambil tersenyum.

Terlihat dewi memandangku dengan tatapan penuh haru, dia langsung meneluk ku dengan erat sambil menangis sejadi jadi nya. Saya hanya bisa mengelus punggung nya saat itu.

"Jaga kehormatan mu baik² untuk suami mu nanti Wi, Belajar yang bener, jadi kamu bisa membanggakan ayah mu" bisik ku saat itu di ikuti dengan makin erat nya pelukan dewi saat itu.

Malam itu kami tidur ber 2, dewi tampak tidur lelpap di rangkulan ku. Aku hanya bisa terdiam memandang langit² kamar ini, dengan ingatan Alice yang mulai muncul kembali saat itu.

Ok singkat cerita, saya kembalikan Dewi ke anton ke esokan hari nya, saya berikan FR yang saya karang. Anton tampak bangga saat itu mendengar Fr ku terhadap Dewi. Sampai hari ini saya tidak tau kabar Dewi kembali, Beberapa kali saya cari dia di Social media cuma tidak bisa menemukan nya, karna saya cuma tau nama panggilan nya saja. Saya harap dia baik² saja di luar sana dan sudah sukses lulus sekarang.

Melihat pekerjaan ku yang rasanya jauh dari kata Lurus saat itu, ingatan saya untuk mundur pun datang kembali, akhir nya saya meneguhkan hati saya untuk resign dari topan group. Saya sampaikan niatan saya terhadap bela, dengan berat hati bela me ngizinkan ku pergi. (Walau pake drama juga sih, panjang juga ni cerita, kalo ane ceritain mah jadi 1 cahpter , karna sedang kebut setoran nanti aja ya saya buat spin off nya kalo ada mood)

Singkat cerita saya resign dari topan group. Saya keluar dengan status Layoff / PHK bukan mengundurkan diri. Padahal saat itu jelas² saya yang mengundurkan diri, karena status layoff itu pun perusahaan wajib membayar pesangon terhadap saya. Saat itu kalo nga salah keluar sekitar 20x dari gaji pokok saya jumlah uang pesangon yang saya terima, dimana yang di wajibkan menurut undang² hanya sebesar 4x gaji, dan biasanya perusahaan² memberi sekitar 8-12x gaji, tergantung alasan dan besar nya perusahaan. Bukan sombong, saya tau di atas langit masih ada langit, di atas langit masih ada hotman paris di atas hotman paris masih ada pak budi (owner dj***m) di atas pak budi masih ada bill gates wkkwkwkw. tapi Saat itu uang di rekening saya terasa banyak sekali. Dari sebelum nya hasil kerja saya yang sudah menghasilkan 9 digit 0 di rekening tabungan saya di tambah lagi uang pesangon saya yang berjumlah 20x lipat dari gaji saya tiap bulan, gaji saya nga nyampe milyaran kok saat itu, hanya sampai puluhan juta, tapi saya bisa menghasilkan uang segitu banyak, karena "Komisi" yang di kasih Martin & bela, yang mana setiap bulan nya bisa beberapa kali lipat jumlah nya dari gaji saya.

Saya rasa uang segini cukup untuk saya beli 1 rumah di ausie dan modal hidup saya sambil mencari pekerjaan baru. Kalo masih kurang, ya saya masih bisa jual aset saya pikir saya saat itu.

Keputusan saya sudah mantap, hari keberangkatan saya pun sudah final. Kurang lebih 2 minggu lagi sebelum berangkat dari hari itu. Saya terduduk di apartemen saya saat itu, saya membuat list kepada siapa saja saya harus pamit saat itu. Sampai saya teringat seseorang saat membuat list itu.

"Mama nya Alice" saat itu aku terucap.

Saya terdiam untuk beberapa saat, sambil memikirkan sebab akibat nya jika saya ke sana. Akhirnya saya mantapkan hati saya untuk pergi ke rumah Alice, saya memang kenal dekat sama mama nya Alice, ya gimana ga deket, orang hampir selama Kuliah yang main sama Alice cuma saya doang.

Singkat cerita, saya sampai di depan rumah Alice saat itu, masih terdiam di mobil Perasaan galau untuk mutar balik mulai berdatangan saat itu.

"Ayo Frans, jangan cemen lu tai, bisa jadi ini kesempatan terakhir lu ketemu mama nya Alice" bicara ku dalam hati saat itu, mengigat kondisi Mamanya yang di ceritakan Alice tempo hari.

Dengan hati yang mantap akhirnya saya turun dari mobil. Saya bel dari depan gerbang. Tak berapa lama saya melihat pintu mulai terbuka di buka oleh seorang anak muda saat itu. Dengan mata bingung pemuda itu bersuara.

"Ada apa mas?" Tanya pemuda itu.

"Ah ini, saya mau ketemu ibu rina" jawab saya saat itu.

"Mas nya siapa ini? Biar saya bilang dulu ya ke ibu" jawab pemuda itu kembali.

"Frans....saya Frans" jawab saya lagi saat itu.

Pemuda itu tampak mau mulai menutup pager besar itu kembali. Sampai terdengar suara dari arah dalam.

"Ucillll, siapa itu teh?" Terdengar suara wanita.

"Ah ini bu, orang katanya Frans mau bertemu ibu rina" jawab pemuda itu.

"Hah ??" Terdengar suara wanita itu semakin dekat dan membuka pager lagi saat itu.

Terlihat sosok wanita tua di depan ku, terlihat ranbut nya sudah banyak memutih dengan expresi kaget menatapku.

"Masss.....Frans? Ini teh mas Frans kan bener?" Buka wanita itu kaget.

Samar² ingatan saya mulai kembali.

"Bi Ipoh????" Tanya saya lagi.

"Iyaaaaa masss ini bibi...aduhh gustiiii mimpi apa bibi semalem ketemu mas Frans lagi." Terlihat expresi senang di wajah nya bi ipoh saat itu. Bi ipoh ini adalah pembantu dan pengasuh Alice dari dulu, sebelum saya brangkat ke ausie dia sudah kerja di rumah Alice selama 35tahun. Dia juga yang membantu merawat Alice dari kecil.

"Hehehe, apa kabar bi?" Jawa saya saat itu.

"Baik mas...baik..ini kenalin anak bibi, panggil aja Ucil dia ikut bantu di sini sekarang" jawab bi ipoh masih excited mengenalkan pemuda tadi yang membuka gerbang.

"Saha iye bu?" tanya ucil berbisik ke bi ipoh saat itu sambil berjabat tangan dengan ku.

"Pacar nya neng Alice" jawab bi ipoh berbisik masih senyam senyum senang melihatku.

"Lah bukan nya pacarnya Neng Alice kang kepin bu? Kan mau lamaran bentar lagi." Balas ucil kembali kaget.

Terlihat wajah bi ipoh berbeda, menatap ucil dengan sebal dan menginjak kaki nya. Saya cuma bisa tertawa salting saat itu.

"Masukk....masukk mas, Ibu lagi di dalam, kebetulan kondisinya juga lagi bagus," ajak bi Ipoh.

Saya pun masuk, bi ipoh dan ucil mengikuti dari belakang, samar² saya mendengar ucil mengeluh kesakitan di belakang sana, saya ga tau ada apa. Saya pun masuk ke rumah itu, saya duduk di ruang tamu saat itu tak berapa lama bi ipoh izin masuk memanggil mamanya Alice.

Aku memandang setiap sudut rumah ini, rumah ini banyak menyimpan kenangan saya dulu ber sama Alice, walau kami nge kost, tapi setiap weekend kita pasti pulang ke rumah, dan pasti saya selalu mengantar Alice pulang saat itu, kalo mau pergi malmingan juga saya pasti jemput di sini atau hanya main di sini.

"Frans..." terdengar suara memanggil memecah lamunku.

Terlihat Mamanya Alice menghampiriku. Dengan wajah tersenyum lebar saat itu.

"Waduhhhhh, mimpi apa tante semalam bisa ketemu kamu lagi. Sambil memegang tangan ku yang berdiri di depan kursi sofa saat itu.

"Tante sehat? Maaf Frans baru dateng sekarang tante" buka saya kepada Mama Alice.

"Ya begitulah Frans, sukur hari ini tante masih bisa bangun..duduk" jawab mama Alice.

"Jangan gitu dong tante, harus semangat" buka saya lagi sambil tersenyum.

Kami pun mengobrol panjang di sana, inti nya ingin pamit ke beliau dan meminta maaf karena baru sempat menengok nya hari ini.

"Hah...okelah kalo begitu Frans, tante doakan kamu semoga lancar semua urusan nya" buka mama alice sambil menghela nafas.

" terima kasih tante, tante juga harus tetep semangat ya demi Alice juga." Jawab saya saat itu.

"Waktu itu, saat Alice cerita ke tante, kalau dia mau di lamar, tante menebak itu kamu..tapi ternyata bukan, tante masih inget saat pertama kali lagi Alice ketemu kamu saat itu, dia pulang cerita ke tante, kalau dia seneng banget saat itu" jawab mama alice tersenyum tanpa memandangku.

Saya hanya bisa tertunduk saat itu.

"Kamu marahan sama Alice? Kaya ABG aja kalian itu" buka mama alice lagi saat itu heran.

"Ada banyak masalah tante, ini semua kesalahan saya, tapi maaf saya nga bisa cerita lebih jelas, cuma hubungan saya baik kok dengan Alice" jawab ku saat itu.

"Hahhhhhh, yasudah lah, ini semua keputusan kalian, tante bisa apa, Frans tante bisa minta tolong untuk yang terakhir kali nya ke kamu?" Buka mama alice kembali sambil menarik nafas putus asa.

"Kok ngomong nya begitu tante? Jelas boleh dong, tante mau apa emang?" jawab ku saat itu.

"Kamu tau kan, mungkin tante ga lama lagi bisa hidup. Kalau tante ga ada, tolong kamu perlakukan Alice sebagai adik mu, tolong bantu tante jaga dia.."jawab mama alice saat itu.

Saya tak bisa menjawab perkataan mama alice saat itu. Saya hanya tertunduk menganguk, walau saya juga ga tau bagaimana bakal menepati janji saya nanti.

Kami kembali mengobrol saat itu. Dari obrolan itu saya tau alice akan mengelar perayaan lamaran 3 minggu lagi. Undangan sudah di cetak, tempat juga sudah di pesan, mama alice memperlihatkan undangan itu kepada saya. Sakit hati ini rasanya membaca undangan itu. Waduhhh ga bisa begini nih, gawatt gw harus cabut. Merasakan sepertinya mata ku mulai berat, ga lucu kalo tiba² air mata netes, malu setengah mati ke mama alice. Akhirnya saya memutuskan pergi dari rumah itu.

"Tante aku pulang dulu ya." Jawab ku langsung berdiri.

"Loh kok tiba²" tanya mama alice heran.

"Iya tante maaf, saya baru ke inget di tunggu orang"jawab ku mengalihkan muka ku.

"Ah kamu....kebiasan dari dulu nga pernah ilang, lupaan hahah" balas mama alice lagi sambil tertawa.

"Nanti deh Frans, Alice kayanya udah mau sampai, dia mau datang ngasih undangan yang kurang buat temen tante" buka mama alice lagi saat itu.

Apaaaaa??? Alice mau dateng, ini di luar perhitungan ku. Bisa pingsan saya kalo ketemu dia dalam hati saya berucap.

Saya semakin panik saya malah segerakan niatan saya untuk pergi. Akhirnya dengan beberapa alasan saya bisa keluar dari ruang tamu itu. Saya pamit ke mama alice, bi ipoh dan keluar di antar ucil keluar gerbang. Saya membuka pintu mobil saya saat itu. Sampai saat saaya mau masuk, saya tersadar seperti ada yang sedang memperhatikan ku. Saya alihakan pandangan saya ke samping arah belakang mobil saya.

OMAIGAT...OMAIGAT....ALICEEEEEEEE dalam hati saya berteriak. Saya hanya bisa memandang nya, terlihat expresi terkejut di muka alice memandangku masih berdiri diam seperti orang baru keluar dari mobil dengan pintu yang masih terbuka.



Kami bertatapan untuk beberapa saat. Sampai saya melihat pintu bagian supir mobil itu terbuka, terlihat kevin keluar dari sana, dengan expresi bingung melihat Alice lalu melihat saya. Saya hanya tersenyum kepada mereka ber 2 dan bergegas masuk ke mobil.

BERSAMBUNG DULU COY.....

Lah kok bersambung lagi ? Katanya final chapter?? Giamana sih lu Frans...ya maap suhu² ternyata kondisi bini ane di luar perkiraan, cerita ini kayanya masih setengah lagi dari ini. Dari pada saya ngetik kepanjangan dan itu membutuhkan waktu yang lama, mending ane CUT dulu di sini ya. Wkwkwkkwkq lagian biar rasa kepoo kalian makin memuncak sampe ubun ubun..wkwkwkw

Udah like dulu sana sambil nunggu., anggap aja ini part 10 bagain 1, nanti akan saya rilis bagian 2 nya, jadi tetep abis 10 chapter, biar kaya pelem twilit wkwkkwkq.

Wadidaw
Kalau di spoilet itu istri ente,wah manteb Hu
Ngelepas Alice,dapatnya itu

Sempat mikir Master nikah sama Dewi
Untung kagak,kayak g ikhlad aja kalau sama Dewi
Mending sama Evelyn kemana2 lah
Kalau Pero mah kagak deh

Tapi jangan dilaporin Istri ente ya,ntar bisa habis dimaki2 istri ente deh diriku

Ditunggu terus updatenya
:mantap: :fgenit:
 
Are you ready to EndGame ?????

#teamAlice manaaaaa suaraaanyaaa???
#teamVero manaaaaa suaraaanyaaa???
#teamBela manaaaa suaraaanyaaa???
#teamViona manaaa suaranyaaaa???

sebelumnya spoler dulu nih, ni PART bakal panjang banget , jadi yang mau boker atau makan dulu silahkan , agar bacanya nga ke sendet-sendet kwkwkwkw.

Oke langsung aja kita simak's.....


"Kami bertatapan untuk beberapa saat. Sampai saya melihat pintu bagian supir mobil itu terbuka, terlihat kevin keluar dari sana, dengan expresi bingung melihat Alice lalu melihat saya. Saya hanya tersenyum kepada mereka ber 2 dan bergegas masuk ke mobil."

Saya memacu kendaraan sekencang yang saya bisa, tapi entah kenapa kaki ini tak memiliki tenanga rasanya untuk menginjak pedal gas.

"Ayoo...ayooo injek lebih dalem begoo" buka ku di kesendirian mobil ku.

Saya berjalan meninggalkan komplek perumahan Alice saat itu. Di jalan perasaan saya campur aduk melihat Alice dan Kevin tadi, sampai saya tak sadar air mata jatuh dari mata saya, saya pun bingung dengan kondisi saya saat itu. Jujur sudah lama saya tidak pernah meneteskan air mata seperti ini, mengingatkan otak saya tentang rasa sedih yang amat dalam. Saya mencoba menghentikan air mata saya saat itu, justru tanpa saya pinta dan sadar melakukan nya, air mata itu jatuh lebih banyak lagi.

Saya menyerah dengan ke adaan ini, saya hanya bisa merasakan air mata saya terus jatuh dari mata saya sambil saya menyetir, aneh memang, padahal saat itu expresi saya biasa saja, cenderung datar, tapi entah kenapa air mata ini tak mau berhenti?.

Pikiran saya kosong, saya tidak tau harus berbuat apa saat itu, saya hanya bisa kembali ke salah satu rumah saya. Hari itu hanya saya habiskan di atas tempat tidur, di temani asbak dan rokok yang selalu habis walau tanpa saya hisap.


H-13 before departing:
Esokan nya, di saat otak dan alam sadar saya sudah kembali saya bercermin, saya mencoba bilang ke diri saya kalau dunia belum berakhir, masih ada masa depan cerah yang menanti saya di depan, masih ada Alice² lain yang menungu saya di luar.

Sedetik kemudian entah kenapa saya jadi memikirkan Veronica. Saya telfon dia minta bertemu, Vero pun dengan senang hati bertemu ku saat itu. Saya jemput dia di Apartemen dan jalan dengan nya ke salah satu mall kota ini.



"Jahat ah, ninggalin gw di sini sendiri." Buka Vero di sebuah meja restoran di mall saat kami makan siang.

Saya hanya bisa tersenyum kepadanya yang berada di depan saya sambil menghabiskan makanan saya.

"Alice, cewe aneh, cengeng, yang selalu nangis itu semenjak gw kenal dia, ga berasa udah mau nikah aja...huhhh!" Buka vero lagi saat itu sambil menghela nafas nya.

Saya masih tidak me respon omongan Vero saat itu, fokus saya hanya pada makanan yang sedang saya makan.

"Franss...." bentak Vero kesal.

"Hah ?" Jawab saya berhenti makan menatap nya.

"Lu nga dengerin omongan gua ya?" Jawab Vero BT.

"Denger kok.." balas saya

"Ya terus kenapa lu diem aja dari tadi?" Jawab Vero sewot.

"Ya terus gw musti jawab apa?" Tanya ku ke Vero.

Vero pun terdiam, kami menghabiskan makan kami, kami jalan memutari mall tersebut, kami juga nonton saat itu. Tak ada yang saya rasakan saat itu, rasanya hanya mengalir begitu saja, tidak senang, sedih, galau setelah hari itu.

Semenjak kejadian dengan Dewi tempo hari, entah kenapa pandangan saya terhadap SEX jadi berubah, ya berubah, yang dulu hanya saya anggap untuk sekedar memuaskan hasrat dan mudah di lakulan, kini sudah berubah menjadi suatu hall yang penting dan lebih di hargai untuk diri saya. Beberapa kali saya menghabiskan waktu dengan wanita yang unjung² nya ya urusan ranjang tapi tak 1 pun yang dapat memuaskan hasrat saya saat itu. Mau itu punya lokal, kazastan, rusia, uzbekiztan,cina sampe amerika pun sama.
Rasanya Sex tanpa adanya ikatan hati itu sangat biasa, puas...tapi hanya sementara, arti dari nya juga hilang bersamaan dengan rasa peju keluar.

Saya mulai menarik ke belakang lagi apa yang sudah saya lewatkan hingga saya menjadi seperti ini. Berhari hari saya mencari jawabanya tak urung ketemu sampai hari itu, hari di saat saya jalan kembali dengan Veronica, langkah kami terhenti di sebuah toko perhiasan di mall itu. Vero dengan mata berbinar terfokus kepada sebuah cincin yang ada di etalase toko itu.

H-12 before depart :
"Bagussss bangettt" buka vero excited melihat cincin itu.

"Ya beli lah, duit banyak buat apa" jawab ku di sebelah nya.

Terlihat Vero hanya terus tersenyum sambil terus memandangi cincin itu.

"Ngga ah..mau nya di beliin" jawab Vero menatapku.

"Oooogahh" jawab ku sambil berjalan keluar toko itu.

"Mas..mass ukuran jari saya 11, kalo orang ini mau beli ingetin ya mas" jawab vero kepada pegawai toko itu sambil menarik tangan ku mencegah keluar toko sambil tertawa.

Kami pun berjalan di mall itu kembali, kita berhenti di coffee shop untuk sekedar duduk menghabiskan waktu.

"Maksut lu apa sih tadi Ver, bikin malu aja ah" buka ku sebal.

"Loh, kenapa? Siapa tau lu mau ngelamar gw, gw mau cincin yang tadi ya" jawab vero senang sambil meminum kopi nya.

"Hey I will going to ausie" jawab ku lagi.

"So?" Jawab Vero singkat.

"Ya mana mungkin gw ngelamar lu" jawab ku lagi saat itu.

"Why not? Gw mau kok ninggalin ini semua, gw mau nemenin lu dari 0 lagi disana." Jawab vero serius menatapku.

"Hehe, tapi itu juga kalo lu punya nyali" buka Vero lagi, mengalihkan padangan nya dariku.

"Maksud lu?" Tanya ku rada terpancing ucapan Vero barusan.

"Lo itu pengecut Frans...Nyali lu nga sebesar Kontol lu, Gw bisa nebak kok, kenapa lu mendadak mau ke ausie gini, Alice kan?" Jawab vero memandangku sinis.

Aku hanya terdiam saat itu, tak bisa aku menjawab pertanyaan Vero yang rasanya dalam sekali menusuk ku.

"Run is not option" buka Vero lagi saat itu memegang tangan ku, menatapku

Kami pun berjalan, saya banyak diam setelah percakapan di coffee shop tadi dengan Veronica. Saya mampir ke tempat Vero setelah itu, kami menghabiskan malam hanya mengobrol dan minum wine bersama, nonton filem di saluran tv dan tidur bersama, di remang nya cahaya kamar itu, Vero terlihat sudah tertidur lelap meninggalkan ku yang masih terjaga. Ku pandangi wajah nya ku seka poni nya yang jatuh menutupi matanya. Tak sadar entah kenapa aku jadi senang melihat nya di ikuti dengan tawaku kecil saat itu.

H-11 before depart:

Tit...tut...tit..tut...

Suara alarm membangunkan ku dari tidur, ku lihat veronica juga mulai terbangun dari tidur nya di sebelah ku.

"Pagi..." buka veronica dengan mata masih terpejam mencium singkat bibir ku.

Kami ber 2 duduk ber sender di ujung kasur sambil berusaha mengumpulkan kesadaran kami.

"Sex?" Buka veronica memandangku, masih dengan muka ngantuknya..

"Hmmm, nope, maybe next time, i have a lot to do today" jawab ku tersenyum kepadanya di sebelahku.

Sebenernya saat itu vero sedang datang bulan hari pertamanya, pertanyaan dan jawaban itu hanya canda kami yang mana sudah sama² tau ke adaan saat itu.

Terlihat Vero tertawa di sebelahku, dia menciumku beberapa menit dan kami pergi mandi pagi itu.

"Frans...lu beneran mau ke kantor hari ini?" Buka vero sambil memakai sepatu kerjanya pagi itu.

"Yap, gw mau pamitan sama anak²" jawab ku sambil menuangkan segelas susu di gelas.

"Okay, see u soon" jawab vero menghampiri ku dan mengecup bibirku dan bersiap pergi.

"Eeee...susu nya minum dulu" buka ku saat itu melihat veronica ingin pergi.

"Aghhhh...Bela will kill me...i'm late" jawab vero kembali terburu² menghabiskan susu di gelas yang ku tuang.

Siang hari itu, aku pergi ke kantor, saya berdiri di depan lift, saya masih ingat rasanya hari pertama saya masuk sini saat itu. Sedih juga rasanya meninggalkan kantor ini yang sudah memberi ku banyak memory kurang lebih 1 tahun ini.

"Kak Fransss.." suara wanita memanggil. Memecah lamunku.

"Crystal.." jawab ku menoleh kebelakang.



Terlihat Crystal datang menghampiriku sambil tersenyum di wajah nya.

"Ngapain di sini kak? Nga jadi resignn ya? Asikk.." buka crystal di depan ku.

"Hahahha, jadi lah, ini aku mau pamitan sama temen² di atas, aku brangkat 11 hari lagi, loh kamu kenapa baru dateng udah siang begini? kebiasaan" jawab ku saat itu.

"Kak...aku mau cerita..ada waktu?" Jawab Crstal sambil tersenyum senang.

"Hmm boleh..mau cerita apa?" Tanya ku heran.

"Jangan di sini, sambil jalan yu.." ajak Crstal sambil menarik tangan ku.

Kami pergi ke taman kota saat itu, walau cuaca panas, tapi karena banyak pohon besar, suasana taman terasa rindang, terlihat beberapa ojol, tukang kebun juga tertidur dengan pulas di bawah pohon taman ini.

"Mau cerita apa tal?" Buka ku, kita duduk di sebuah kursi taman di bawah pohon besar saat itu.

"Project yang kita garap ber 2, sukses lebih besar lhoo semenjak terakhir kaka di kantor, Papi sampe seneng banget ngeliat nya." Buka crstal excited saat itu.

"I know it.. itu pasti akan berhasil" dengar ku senang sambil mengajak Crystal tos.

Kami memang saat itu sedang menjalankan suatu project, saat itu project yang kita ambil sungguh beresiko besar, jika gagal itu akan merugikan bagi perusahaan, kami memperjuang kan project itu mati²an agar bisa ter realisasi, karena kami yakin, jika ini sukses, ke untungan nya akan jauh lebih besar untuk perusahaan. bahkan saat itu Bela dan Martin sampai angkat tangan tidak memberi izin dan tidak mau bertanggung jawab jika ada apa² di tengah jalan. Approval langsung di berikan oleh pak Alex dengan syarat saat itu. Walau akhirnya Project itu jalan juga tapi awalnya penuh drama. Pak Alex mengancam akan memecat kami semua jika tetap mau melanjutkan Project ini dan misal gagal nanti. Saat itu tim kami ada 7 orang, semua mengundurkan diri dari Project ini karena takut dengan ancaman pak Alex. Saat itu hanya saya dan Crystal yang tersisa, bahkan head kami pun lepas tangan saat itu.

Mungkin kalian berfikir, ah Crystal mah enak orang anak nya si Alex begimana pun juga pasti gak akan knp², etis kalian salah besar kalo berfikir kaya gitu, ancaman untuk Crystal juga sadis sih menurut saya, dia si ancam akan start di perushaan ini sebagai ADMIN..ya admin coy, kebayang nga tau anak yang punya Perushaan jabatannya cuma admin, walau kalau di pikir² juga sereman gw sih, dia mengancam akan memberikan bad Review terhadap saya.

Kebayang nga tuh, udah di pecat, terus di kasih bad review, yang ngasih bukan orang main² lagi..mana ada yang berani ngasih gw kerjaan lagi kalo begitu, ok back to topic.

Terlihat wajah senang Crystal saat itu. Kami pun saling memuji kemampuan kita saat itu.

"Kak..ada 1 lagi good news nya" buka Crystal.

"Apa...apa?"jawab ku semangat.

"Sam ka, Sam..dia jadi penasaran banget sama aku, and guess what ? Dia sampe sujut² nyium kaki ku hahahahaha" jawab Crystal puas.

"Oya ? Hahahahhah" jawabku tertawa.

Jadi sedikit Flashback, saat itu adalah awal mula kedekatan ku terhadap Crystal, saya sedang mengerjakan project awal dengan Crystal saat itu. Jam sudah menunjukan tengah malam, kami masih terjebak di kantor karena di kejar deadline dari Martin. Saya bermaksut merokok saat itu, karena sudah malam, gedung sedikit melonggarkan peraturan tempat merokok saat itu jadi saya tak perlu ke smoking area. Saya merokok di depan taman kecil yang di hiasi air mancur di gedung ini. Biasanya kalo jam efektif tempat ini hanya boleh duduk saja tanpa merokok di area ini.

Saat itu saya melihat Crystal duduk dengan muka cemas memegang HP nya, sesekali dia tampak melihat layar HP nya dan menaruh nya kembali di paha nya.

"Hi tal" sapa ku saat itu menghampirinya.

Tampak Crystal tak merespon ku.

"Boleh aku duduk di sini" tanyaku saat itu.

"Duduk aja, tapi asepnya buang nya jangan ke arah aku ya" jawab Crytal melirik.

Beberapa menit kami duduk bersebelahan tanpa mengobrol saat itu, Crystal masih tampak gelisah dengan HP nya.

"Ishh" suara Crystal terdengar sambil seperti membaca pesan di HP nya.

"Knp tal?" Tanya ku kepo melihat tingkahnya.

"Gpp, aku duluan ya kak" jawab crystal sambil meninggalkan ku, kembali ke atas.

Kami terus sibuk di depan laptop kita masing² saat itu, Crystal yang duduk 1 meja di sebelahku masih tampak terlihat seperti orang was² dengan hp nya.

"Tal, file budgeting nya gimana? Udah selesai belum, mau aku masukin dalam slide presentasi sekalian" buka ku saat itu masih sibuk di depan laptop.

Terlihat Crystal tak menggubris pertanyaan ku, masih dengan terduduk menyandar fokus pada HP nya. Saya pun melirik ke laptop nya, melihat file yang saya butuhkan masih belum selesai dia kerjakan. Saya hanya menarik nafas dalam dan mengambil laptopnya untuk di pindah ke depan saya.

"Eh kak ngapain?" Tanya Crystal kaget melihat laptop nya ku ambil.

"Ini file budget belum selesai juga? Kita semua nungguin lhoo, udah gw lanjutin aja..team work please" jawab ku rada kesal

Terlihat expresi muka bersalah Crystal saat itu. Dia terlihat menarik nafas panjang sambil memijat matanya.

"Im sorry" jawab Crystal saat itu.

Saya tidak merespon Crystal saat itu, saya hanya fokus menyelesaikan tugas nya.

"Kak boleh aku tanya sesuatu?" Buka Crystal saat itu.

"Hah?" Jawabku singkat masih sibuk dengan laptop.

"Emang kalo cowo tu, suka Horny tiba² tanpa mandang situasi kondisi ya?" Tanya Crystal.

Aku pun kaget mendengar pertanyaan Crstal saat itu, aktifitasku mendadak berhenti.

"Kok nanya nya begitu?" Jawab ku heran memandang nya.

"Hmmm, ya gpp, mau tau aja" jawab Crystal salting.

"Hmm gimana ya jawabnya, tapi sih kayanya iya" jawab ku sambil memandang kembali ke layar laptopku.

"Kenapa bisa cowo gampang Horny liat perempuan padahal dia nga kenal? I meen like, kenapa cowo suka selingkuh dari pasangan nya? Kenapa nga puas hanya dengan 1 wanita" tanya Crystal lagi serius.

"If you ask me, i dont know for sure, but...hmmm, biasanya kalo cowo memilih "selingkuh" dari pasangan nya, itu dia tidak puas dengan pasangan nya yang sekarang" jawab ku kepadanya.

"How you can dont know? Kaka kan laki²" tanya Crstal rada BT dari nadanya.

"Kepribadian orang kan berbeda beda, tapi biasa alasan nya sama kok, cuma merasa tak puas" jawab ku

"Kenapa nga putus / bercerai saja? Kalo gitu, kenapa harus selingkuh" balas crystal.

"Hmmm, biasanya kebanyakan laki² itu selingkuh bukan karena hati, tapi karena nafsu, kalau hati nya sih tetep buat pasangannya, itu lah mengapa tak bisa semudah itu untuk putus atau bercerai" jawabku.

"Oooo.....terus gimana bikin lelaki puas ? tidak selingkuh." Tanya Crystal lagi kepo.

"Ini kenapa jadi bahas beginian sih? Kerjaan kita masih banyak lhoo" jawab ku saat itu.

"Oh iya sorry" jawab Crystal sambil mengambil kembali laptop nya dari ku.

Kami pun memyelesaikan semua tugas kami saat itu, jam sudah menunjukan 03.00 saat itu. Dengan badan dan mata yang lelah saya bermaksut ke kamar mandi untuk cuci muka sebelum pulang. Saat turun saya bermaksut menghabiskan sebatang rokok dulu baru pulang saat itu, terlihat Crystal duduk di tempat tadi awal kita bertemu.

"Thanks ya tal, akhirnya kelar juga...huaaaa" buka ku duduk di sebelah nya menguap.

"Sama² kak, maaf gara² aku jadi makin lama selesainya" jawab Crystal merasa bersalah.

"Ga usah di pikir, itulah guna nya kerja tim, saling back up, lagian kamu tu kenapa sih? Nga kaya biasa" jawab ku saat itu.

Terlihat Crystal malu saat itu, dia berusaha memalingkan wajah nya dari ku sambil meyakinkan ku tidak ada apa².

"Tadi kamu di atas nanya apa? Cara bikin lelaki puas?" Buka ku saat itu.

Terlihat Crystal kaget, dan langsung memandang ku serius.

"Iya gimana kak?" Jawab Crystal.

"Sebenernya ada 2 sih, 1 puas hati, 1 puas jasmani" jawabku saat itu.

"More specific please" jawab Crystal makin kepo.

"Puas hati ya pasangan nya harus bisa ngertiin dia, memprioritaskan dia semaximal yang di bisa, tulus memberi kasih sayang, kurang lebih sih itu ya.." jawab ku sebener nya juga bingung.

"Terus, puas jasmani maksut nya apa?" Balas Crystal.

"Kalo jasmani ya, urusan itu....." jawab ku malu menjelaskan nya

"Itu apa??" Jawab Crystal

"Ya itu...Begituan" balas ku makin malu.

"ML?" Tanya Crystal meyakinkan.

"Nah.." jawab ku lega akhirnya Crystal mengerti.

"Emang nya, ada beda nya ya? Bukan nya rasanya sama aja...cowo aja yang ga pernah puas" balas Crystal tertawa sinis.

"Ah norak, kata siapa nga ada beda nya? Kalo pasangan cuma memberi sex yang begitu² saja pantas saja lelaki nya selingkuh atau bahkan wanitanya, memang menurut mu untuk apa ada ber macam² gaya saat menikmati sex ? Ya itu semua karena setiap senasi yang di berikan gaya tersebut berbeda antara 1 dan yang lain." Jawab ku saat itu.

Tampak Crystal tertampar mendengar pernyataan ku barusan, muka nya bingung, dia pun bertanya lebih detail tentang apa beda nya, saya menjelaskan ke Crystal ke crytal ada beberapa senasi yang berbeda saat melakukan sex, dari yang rasanya biasa aja sampai tak terlupakan, Crystal pun mendengar penjelasan dari ku dengan serius, saya rasa malah lebih serius dari setiap pembahasan materi di meeting.

"Wah kakak hebat, pasti kaka sering ya" tanya Crystal kagum.

"Hah, sering?" Nga kok, itu..emm...pengetahuan dasar kali" jawabku malu.

"Kak aku tertarik deh sama yang kakak bilang barusan, what you call it ? Ayam apa tadi? Tanya Crystal berusaha mengingat.

"Empot ayam" jawab ku malu.

"Hahah, ya itu...so funny name" jawab Crystal tertawa.

"Lho, ngapain kamu tertarik? Buat apa juga.." tanya ku bingung.

Akhirnya Crystal mau terbuka kepadaku, sebenar nya Crystal kini sedang pacaran dengan seorang pria bernama Sam, dia teman Crystal saat kuliah, status solialnya juga tidak jauh dengan Crystal, anak orang kaya juga sama, bapak nya punya perushaan besar juga tapi berbeda industri dengan topan group. Dari yang ku tangkap, Crystal sepertinya cinta mati sama cowo ini, cuma cowo ini semakin lama semakin beda perlakuannya terhadap Crystal, kaya orang sudah jenuh, dia juga nga segan memamerkan ke dekatan dengan perempuan lain walau statusnya dia sudah pacar Crystal. Itu membuat Crystal cenburu, alih² marah Crystal malah di ancam putus sama Sam, karena masih sayang banget, akhirnya Crystal cuma bisa diam, padahal semua sudah di kasih ke sam, sampai Crystal memberikan keperawannya juga kepada Sam saat itu, awal nya Crystal nga mau jujur sepenuh nya, tapi karna aku nga mau menjawab semua pertanyaan aneh dia, akhirnya dia mau cerita, dan saya tau sekarang alasanya kenapa Crystal bertanya seperti itu. Dia inggin membuat Sam tunduk sepenuh nya terhadap nya itulah alasannya.

"Agghhh, kenapa kamu cerita ke aku masalah ini tal?" Buka ku saat itu ga habis pikir Crystal menceritakan masalah pribadi nya kepadaku.

"Hmmm, i think its fine, kak frans kan orang kepercayaan ce bela, aku yakin kakak bisa jaga rahasia aku sama seperti kakak menjaga rahasia ce Bela" lirik Crystal tersenyum penuh arti.

"Wait a sec, rahasia Bela apa?" Tanyaku perasaan mulai tak enak.

"Hahahah, come on, emang kaka pikir aku anak kecil ? Kakak pergi sama cece ke lantai B2 rumah kan? Pasti kaka masuk ke ruangan ga jelas itu dan melakukan "sesuatu" ya kan?" Jawab Crystal tertawa.

Aku tak bisa menjawab jawaban Crystal saat itu saya hanya terdiam kaget memandang nya.

"Ah sudahlah itu nga penting, yang penting sekarang kaka kasih tau aku lebih lengkap masalah ayam tadi dan how to do ?" Buka Crystal lagi

Saya pun menceritakan dengan lengkap apa itu "empot ayam" terhadap Crystal sepanjang yang saya tau. Terlihat Crystal takjub dan semangat mendengar nya saat itu.

"Itu yang aku tau sih...semoga kamu mengerti" jawab ku masih dengan perasaan malu.

"Rasanya kaya apa tuh kak? Kakak pernah merasakan itu?" Tanya Crystal masih excited saat itu.

" pernah beberapa kali, cuma ya nga sering..karena kemampuan kaya gitu nga semua wanita punya....rasanya yaa..emmm..enak banget gitu rasanya mau lagi dan lagi..susah deh di deskripsikan" jawab ku mulai tak nyaman di cercar pertanyaan oleh nya.

"Ajarin aku kak....plissss." terdengar Crystal memohon menarik narik tangan ku.

"Heh....aku mana bisa, itu kan skill yang di miliki perempuan" jawab ku saat itu kaget.

Terlihat Crystal mulai murung dan putus asa..melihat nya aku jadi tak tega.

"Oh iya.....aku jadi inget seseorang, kayanya ada deh yang bisa bantu kamu tal" jawab ku kaget.

Terlihat mood Crystal kembali naik.

"Hah...siapa...siapa?" Tanya Crystal penasaran.

"Anak business management temen ku dulu 1 tim, namanya Viona" jawab ku.

" hah karyawan sini juga?? Bagus dong..asikk" terlihat Crystal senang.

Akhirnya kami pulang saat itu, saya berjanji akan mengenal kan Viona kepada Crystal esok hari nya setelah kita lembur hari ini.

Hari yang di nanti Crystal pun tiba, saya mengajak viona ke sebuah ruang meeting kecil, di dalamanya sudah ada Crystal menunggu.

"Kenapa sih Frans?" tanya viona bingung saya menarik nya ke ruangan meeting.



Viona masuk ke ruang meeting, saya melibat expresi muka kaget Viona saat itu melihat Crystal sudah di dalam.

"Eh..sore mba Crystal" buka viona kaget melihat Crystal sambil menunduk kecil.

"Frans, ngapain kita di sini?, ada mba Crystal juga" tanya Viona berbisik kepadaku di sebelah nya.

"Udah tenang aja" jawab ku singkat.

"Kak Viona?" Buka Crystal saat itu.

"Iya mba, saya viona" jawab viona tertunduk malu².

"Kak aku dengar dari kak Frans, kak Viona udah kerja di sini 4tahun ya? Dan kata kak Frans performa kaka bagus." Buka Crsytal lagi.

"Iya mba saya sudah jalan 4 tahun mau ke 5, terima kasih pujiannya" jawab Viona masih tak nyaman berbicara sama Crystal, karena mau gimana pun Viona tau Crystal ini adik nya Bela dan anak nya pak Alex, jadi status Crystal memang sangat mengintimidasi staff biasa kaya Viona.

"Santai aja kak, ga usah tegang begitu. gini, aku suruh kak Frans manggil kakak, saya mau menawarkan sesuatu ke kak Viona" buka Crystal to the point.

Terlihat Viona hanya bisa tersenyum malu kepada Crystal.

"Aku akan bilang Ce bela untuk promosikan kaka naik sebagai Head based on my review." Buka Crystal saat itu.

Terlihat muka kaget Viona mendengar kata² Crystal tadi, dia hanya terdiam, matanya mulai berbinar, senyum nya mulai mengembang.

"Tapi kak Viona harus mau bantu aku" jawab Crystal saat itu sambil melihat ke arahku memberi kode terhadapku untuk menjelaskan maksutnya.

"Maksutnya mba? Bantu apa ya? Kalau saya sanggup pasti saya bantu tanpa mba minta" jawab Viona.

"Gini Vi, sebelumnya maafin aku...aku cerita ke Crystal masalah malam itu di taman, dan Crystal ada sedikit masalah pribadi yang kayanya butuh bantuanu" potong ku saat itu.

Terlihat wajah kaget Viona saat itu, dia memandang ku dengan expresi terkejut, yang perlahan berubah jadi expresi marah. Melihat viona Crystal bersuara.

"Kak Viona tenang aja, rahasia kakak aman sama aku, aku memaksa kak Frans untuk cerita saat itu, jadi ini semua bukan niatan dari kak Frans" buka Crystal.

Huh...untung pinter nih anak...jawab ku dalam hati lega, paling tidak saya memiliki alibi di paksa Crsytal untuk cerita saat itu kepada Viona.

Terlihat Viona mulai tenang dan malu terhadap Crystal.

"Terus apa hubungan sama aku?" Jawab Viona saat itu tertunduk.

"Gini Vi,hmm...gimana ya bilang nya..Crystal mau minta kamu ajari dia cara kamu bisa memberikan sensasi yang itu oleh vaginamu" buka ku malu.

Terlihat muka Viona memerah karena malu saat itu dia hanya malu tertunduk.

"Kakak bisa bantu aku? Pliss bantu aku kak, ajarin aku...plisss" buka Crystal.

Akhirnya setelah di bujuk rayu dengan Crystal viona menyanggupi permintaan itu, walau dia bilang dia juga bingung bagaimana mengajari nya, cuma dia berjanji akan memberi tau bagaimana dia melatih vagina nya agar bisa seperti itu. Saya pun lost nga tau kejadian setelah hari itu, saya menjalani hari² dengan normal sampai hari itu saya mendapat pesan dari Viona yang menyuruhku datang ke Hotel. Saya pun datang sesuai yang Viona informasikan,walau dengan perasaan bingung saat itu. Saya pun sampai di kamar yang di beri info oleh Viona dan mengetuk kamar itu.

"Ada apa sih Vi?" Tanya ku bingung kepasa viona saat membuka pintu kamar.

"Udah sini masuk dulu cepet" jawab Viona sambil menarik tangan ku.

Saya pun masuk ke kamar tersebut, karena kamar yang di pesan itu tipe presiden suit, saya masuk ke area ruang tamu kamar tersebut dan duduk di kursi.

"Ada apa sih Vi?" Tanyaku masin bingung.

"Itu mba Crystal yang manggil kamu sebenernya." Buka Viona.

"Kakkkk...kak Frans udah dateng???" Terdengar suara dari arah kamar ruangan ini, saya tau suara itu suara Crystal.

"Ayo cepet" buka Viona sambil menarik tangan ku terburu buru ke kamar.

Sampai di kamar saya terkejut melihat Crsytal sedang duduk di atas sex toys berbentuk setengah badan pria hanya dari bagian dada sampai paha saja, saya lihat juga benda itu memiliki penis yang tertancap di vagina Crystal.crystal tampak tanpa busana membelakangi ku dengan Viona yang baru masuk ke kamar itu.



Melihat pemandangan itu saya langsung berbalik badan tak melihat.

"Oooouuuu...what is this?" Buka ku sambil membalikan badan.

Saya tak melihat apa yang terjadi di belakng saya, saya hanya bisa mendengar Crsytal datang menghampiriku.

"Kak...kak..kayanya aku udah bisa deh"buka crsytal senang memegang tangan ku.

"Heeewhee...iya, glad to hear" jawab ku salah tingkah saat itu.

Terlihat Crystal mulai melepas genggaman tangan nya kepada ku, masih dengan posisi membelakngi mereka saya pun bingung saat itu apa yang harus saya lakukan.

"Kak sini.." buka Crystal saat itu.

Aku hanya mengentip ke belakang arah suara itu, saya melihat Crstal sudah memakai manel handuk nya, duduk di sisi ranjang. Saya pun duduk di kursi kamar itu bersama Viona, dengan wajah senang Crsytal bercerita kepadaku, dia ber terima kasih sudah membantu mengenalkan Viona kepada dirinya.

"Sukur deh, aku senang bisa membantu" jawab ku saat itu.

"Tapi kamu yakin mba, cengkraman nya sudah cukup?" Buka Viona saat itu.

"Ga yakin juga sih kak...tapi gimana dong?" Jawan crystal bingung.

Lama mereka berdiam diri saat itu terlihat berfikir, saya hanya bisa diam bingung memandang mereka ber 2. Kesunyian itu pecah bersmaan dengan cletuk Crystal.

"Ah i got some idea" buka Crystal.

"Apa?" Jawan Viona

"Aku tes aja ke kak Frans, nanti tinggal bilang aja kalo misal masih kurang" jawab crstal sambil berfikir.

"HAHHHHHH?" jawab ku bersama Viona bersamaan.

Terlihat Crystal tertawa geli saat itu, saya pun tidak mau saat itu menjadi kelinci percobaan Crystal, bukan gimana gimana ya, saat itu saya memang kurang tertarik kepada Crystal bukan karena fisik nya ga bagus, tapi memang saya bukan tipe cowo yang menyukai perempuan wajah imut² kaya anak remaja seperti dia. Karena seperti yang saya bilang, saya tidak menyaka umur Crystal sudah 24th saat itu karena memang perawakan nya yang kecil di padukan juga dengan muka imut² khas anak SMA.



Akhirnya setelah beberapa paksaan dan ancaman akan menyebarkan info saya dan viona main di taman saat itu saya pun menyetujui nya dengan terpaksa. Karena ini ada hubungan dengan Viona juga, Viona juga tampak merayuku saat itu.

"Vi gw takut nga bisa ngaceng maksimal, Crystal bukan tipe gw banget sih, tapi kan nga mungkin juga gw bilang" jawab ku kepada Viona berbisik.

Terlihat Viona menahan tawanya saat itu. tampak Viona memikirkan sesuatu saat itu juga mencari solusi terhadapku.

"Mba...maaf sebelumnya, boleh aku praktekin dulu, biar mba Crystal bisa lebih jelas lagi" Buka Viona saat itu.

"Eh.." jawab Crsytal seperti bingung.

"Iya....aku praktekin dulu, mba Crsytal bisa lihat nanti, biar makin lengkap pengetahuan mba tentang ini" Terang Viona.

"Mauuuu........Caranya?" Jawab crystal excited.

Aku pun bingung dengan maksut Viona saat itu. Viona tampak langsung berbalik menghadapku, dia menainan alis nya memandangku..dengan expresi bingung saya hanya menatap Viona saat itu.

Viona tampak membuka kancing celana ku, di lepas nya celanaku hinga menyisakan boxer dan kemejaku. Terlibat viona mulai membuka baju nya saat itu, dia melucuti semua pakaian nya hingga rok nya, kini Viona hanya tinggal menggunakan Bra dan Cd berenda bewarna Pink saja di depan ku. Aku yang masih shok hanya bisa diam saat itu. Viona mulai membalikan badan nya dan merapatkan punggung nya ke badan ku, terasa penis ku berada di panantatnya saat itu, Viona tampak seperti menari mengoyangkan badanya kepadaku, sesekali penisku terasa masuk ke belahan pantat nya yang masih di tutup boxer ku dan Cd nya Viona. Viona tampak membuka pengait Bra nya saat itu masih dengan geran erotis menggesek badanya kepadaku. Mendapat pemandangan dan perlakuan itu dari Viona penis ku rasanya sudah ereksi maksimal sampai sakit rasanya karena masih terjepit CD dan boxer ku.

Ku lihat mata Crystal melotot memandang Viona saat itu, saya bisa melihat keterkejutan Crystal yang terpancar dari matanya. Viona pun menarik ku ke ranjang saat itu, dia rebahkan badan ku, dan mulai melucuti Boxer dan CD ku, Crystal yang masih terduduk di ranjang yang sama bersama kami, hanya menatap kagum terhadap Viona saat itu. Viona tampak memasukan penis ku ke dalam mulut nya, dia sedot penis ku kuat, sesekali memainkan lidah nya di mulut nya mengelitik penisku di dalam.



"Aaahahhhhhhhh" desah ku ke enakan atas apa yang di lakukan viona saat itu.

Beberapa menit Viona mengulum penisku, sesekali viona juga melepaskan emutanya, dan lidah nya mengelitik daerah biji ku sampai perbatasan menuju sun hole ku. Aku hanya terpejam saat itu menikmati permainan mulut dan lidah Viona, saya berharap penis saya dapat bertahan mendapat serangan seperti itu dari Viona.

Viona memegang penis ku, dia memandang Crystal di samping ku.

"Liat yang aku lakukan tadi?" Tanya Viona ke Crystal.

Terlihat masih melogo Crystal hanya bisa menganguk.

"Coba sekarang mba ulangi yang barusan aku lakukan" jawab viona.

"Hah? Eh vi tapi" jawab ku kaget saat itu.

Terlihat Viona hanya tersenyum kepadaku, dan memberi tahu dari mata nya kalau dia bilang "udah gpp nikmatin aja loe jangan banyak bacot" mungkin itu yang mau di bilang Viona saat itu.

Tanpak Crystal mulai menghampiri penis ku, mendekatkan duduknya kearah Viona, dengan malu² dia memegang penis ku yang masih di pegang Viona juga saat itu.

Terlihat Crsytal mulai mempraktekan apa yang barusan di liat nya. Dia mulai kulum penisku. Aku mulai merasa linu saat itu, sesekali penis ku tergesek gigi nya, tapi dia tidak menyerah, dia ulangi lagi percis seperti yang di lakukan
Viona barusan di depan matanya.



Memang tidak se enak Viona barusan, tapi saya merasakan niatan yang besar pada Crystal saat itu. Viona sesekali memberi arahan di sebelah Crystal mengkoreksi geraknya. Saat itu aku hanya bisa tidur telentang diam tak bersuara, saya sudah percis boneka Sex toys saat itu, kontribusi saya ya cuma penis saya saja ini, yang menjadi seperti alat prakter belajar Crsytal dan bu guru Viona.

Terlihat Viona menyudahi aktiftas Crystal saat itu.

"Ok udah lumayan mba, nanti bisa di latih lagi kalo senggang, pakai pisang saja gpp kalo mba merasa nga nyaman dengan dildo yang kemarin kita beli" buka Viona

"Sekarang lihat baik² ini ya" buka viona lagi, tampak Crystal hanya bisa terdiam memperhatikan Viona dari sebelah nya.

Blesss.....ambles lah penis saya di dalam Vagina viona, tampak viona terpejam sesaat sambil menggit bibirnnya saat itu di atasku.

"Loh kak...kok nga pakai kondom?" Tanya Crystal kaget.

Terlihat Viona hanya tersenyum tipis ke arah nya, Viona mulai menaikan pantat nya dan menjatuhkan nya lagi dengan cepat.

"Aaaghhhhhhhhh..." desah ku saat itu, merasakan sensasi yang sama seperti di taman waktu itu.

Terasa vagina Viona memijit kuat penisnku, mungkin lebih tepat kalo di bilang meng gencet. Saat itu mataku hanya merem melek..meringis ringis ke enakan, sesekali saya tengok Crystal di samping, dia tampak menutup muka nya dengan ke 2 tangan nya, tapi terlihat mata nya mengintip dari celah² jari nya.

Kocokan Viona semakin liar, terdengar desah Viona mulai memenuhi ruangan ini. Beberapa menit Viona di atasku sampai dia berhenti dan mengeluarkan penisku dari Vaginanya, muka nya menuju pipiku, mencium pipiku dan berbisik..

"Udah tuh...udah ngaceng kan" bisik viona tertawa kecil dengan nafas masih ter engah².

"Mba sekarang giliran mu" buka Viona sambil duduk di sisi kanan ku, saat itu Crystal berada di sisi kiri ku.

"Hah?" Jawab Crstal kaget.

"Iya sekarang giliran mba, kan tadi katanya mau nyoba ke Frans buat dapet feedback hasil latihan kita" jawab Viona

"Eh..oh..iya" jawab crystal bingung, mulai bangun dari duduk nya.

"Dah tuh, kondom nya udah aku pasang, ayo cepet nanti loyo lagi burung nya Frans hi...hi..hi" buka viona sambil memakaikan kontolku kondom tertawa.

Terlihat Vagina Crystal mulai berada di atas penisku,



dia menurunkan nya pelan². Dia tampak memlihat wajahku dengan malu saat itu. Terlihat viona memegang burung ku mengarahkan nya ke Vagnia Crystal.

"Aaaahhhhhghghgh" desah Crystal saat penis ku masuk ke Vagina nya.

Vagina nya terasa kecil dan sempit, walau saat itu saya memakai kondom, saya masih bisa merasakan jepitan dinding Vagina Crystal. Dengan tangan menahan di dada ku. Terlihat Crsytal mengatur nafasnya sambil terpejam. Perlahan lahan saya mulai merasakan dinding vagina nya bergerak...menjepit kontol ku di sana.

"Aaahhhhhhhh" buka ku kaget mendapat jepitan yang menurutku sangat kuat saat itu dari vagina Crystal, saya sendiri sampai kaget dan terduduk saat itu.

Posisi badan saya kini menempel dengan badan Crstal, reflek saya memeluk badan nya, hidung kami saling bersentuhan, memisahkan jarak antara bibir ku dan bibir nya

"Kenapa kak..hah..hah" tanya crystal di depan wajahku masih ter engah².

"Kayanya kekencengan deh tal, coba di turunin lagi power nya" jawab ku saat itu antara sakit dan enak.

"Oh iya sorry" jawab Crystal.

Aku mulai merebahkan lagi badanku, tampak Crytal melanjutkan lagi aksinya, kini dia mulai dari jepitan pelan...pelannn lama² naik ke arah kencang lalu dengan cepat dia lepas lagi, setidak nya itu yang saya rasakan saat itu. Sesekali saya memandang Viona yang berada di sebelah ku terlihat menahan tawa nya.

Kocokan demi kocokan dan jepitan demi jepitan di terima oleh penis ku saat itu, saya rasa dengan jam terbang sedikit lagi skill Crystal bisa berada di atas Viona, karena mau bagaimana pun posisi Crystal saat itu yang masih jauh lebih muda dari Viona dan belum pernah menikah, ML pun jarang² dengan pacar nya menurut pengakuan nya.



"Udah tal, enak kok ini pas banget menurut aku...kamu bisa berenti, kamu udah jago ini mah" buka ku sambil meringis ke enakan.

Crystal tanpak tak menjawab ku, dia masih terpejam diatasku, sibuk menaik turunkan pantat nya dan menggerakkan otot vagina nya sambil terpejam.



"Plok....plok...plokk" suara pantatnya ber adu dengan paha ku saat itu.

"Tal..." buka ku lagi sambil meremas seprei saat itu karena saking enak nya saat itu.

"Brisik...aaahhh...ah" cletuk Crystal masih terpejam.



Tak lama dari itu tampak tangan Crystal yang ada di dadaku meremas dadaku dengan kuat..kocokan nya semakin cepat..desahannya semakin liar.

"Agaghhhhhhhhhhhhhhhhh" desah Crsytal panjang merebahkan badanya menindih badan ku,

Tampak Crsytal seperti orang kena setrum di atasku, tubuh nya ber kedut mengelinjang di atas tubuh ku, rupa nya Crystal mendapat orgasme nya saat itu.

Beberapa menit Crystal berada di atasku dengan penis yang masih tertancap di Vagina nya. Setiap aku menggerakan tubuh ku atau berusaha mencabut penis ku Crystal marah protes.

"Kak..diem duluuuuuu, geli banget..aduhhhh..aduhhh ga bisa gerak" rintih Crystal.

"Ya terus mau sampe kapan ini?" Tanya ku mulai bingung.

"Ga tau ahh, geli bangettttt jangan gerak duluuu" bentak Crystal.

Dengan sigap Viona mencabut penis ku dari Crsyal dan mendorong tubuh nya berguling ke sebelah ku.

"Ahhhhhh" rintih Crystal ter engah² lemas berbaring di sebelahku.



"Apaan sih itu tadi, kok aku jadi nga bisa gerak.. rasanya juga gelii banget" tanya Crystal heran masih terpejam ter engah².

"Loh itu namanya orgasme mba, emang mba Crystal belum pernah merasakan itu ?" Jawab Viona.

"Hah orgasme? Emang cewe bisa juga ya? Aku baru ngerasain yang kaya gini" jawab Crystal saat itu membuka matanya.

Aku dan viona menahan tawa ku agar tidak menyakiti hati Crystal saat itu. Akhirnya Crystal cerita pengamam sex nya kepada kami selama ini dia dan sam hanya main paling lama 5 menit, karena begitu penis Sam masuk ke Vagina nya, hanya butuh beberapa kocokan Sam langsung ejakulasi. Mendengar itu rasanya aku mau ketawa sejadi jadi nya, tapi aku takut melukai perasaan Crystal. Terlihat Viona juga menahan tawa nya saat itu sesekali tertunduk dan membuang muka nya ke belakang. Crystal pun terkulai lemas di seblahku setelah cerita.

"Mba ini ga boleh di sisain, lanjutin dong, kesian Frans nya kan juga mau enak" buka Viona saat itu.

"Enga deh, ga kuat aku, nangkat tangan aja rasanya aku ga kuat" jawab Crystal saat itu.

"Yah...kesian deh kamu Frans dapet kentang" Goda Viona.

Aku hanya tersenyum saat itu, melepas kondom yang ada di penis ku dan bersiap berdiri. Gerakan ku terhenti oleh tangan Viona yang memegang tangan ku. Dengan tatapan penuh maksut Viona menarik ku ke sisi ranjang. Viona menyuruhku duduk di tepi ranjang , tanpa ba bi bu ambles lah langsung penis ku ke dalam vagina dengan dia membelakangiku.



dia naik turunkan perlahan hingga cepat pantat nya pun ber adu dengan paha ku saat itu, sekitar 5 menit kami di posisi itu, sampai Viona memutuskan berganti posisi , kini Tampak viona mulai membungkukkan badan nya, berpegangan pada sisi ranjang menungging, kaki kananya di angkat ke atas kasur saat itu, jadi terlihat lah jelas vagina nya kini di depannku. Ku mulai jilat Vagina Viona saat itu, terdengar desah lembut nya. Saya arahkan penis kunke Vagnina nya.

Jlebb...masuk lah penis ku. Ku kocok beberapa saat desah viona mulai memenuhi kembali ruangan ini.



"Ahhh....ahh....ahh..." desah viona mengimbangi pantat nya maju mundur sesuai irama sodokan ku.

Beberapa menit aku di poisi itu, viona merebahkan badan nya, terlihat mata sayu Viona metapku menunggu Vagina di masukan kembali oleh penisku.



dengan posisi missionary saya kocok Vagina Viona dengan RPM tinggi, terlibat Crystal mengacuhman aktifitas kami di sebelah nya, dia hanya terbarang lemas terpejam.
Saya kocok beberapa saat sampai saya rasa penis saya sudah mulai mau bersin. Saya rebahkan badan saya menindih Viona, saya berbisik di kuping nya,

"Di dalelam lagi masih gpp kan?" Bisik ku kepada Viona.

Tampak Viona hanya tersenyum, dia menyambar bibir ku, di lumat nya dengan buas, saya jilat² ke 2 payudara nya yang beguncang heboh saat itu.

Crot...crot..crot keluarlah peju ku di dalam vagina nya.

Kami terkulai lemas saat itu.

Singkat cerita akhirnya kami ber 3 kembali ke kantor saat itu, semua berjalan biasa saja, tak lama dari itu Viona naik jabatan, sekarang level nya sama dengan pak Jimmy dulu bekas head kami. Setelah itu semua berjalan normal, saya masih bekerja seperti biasa dengan Crystal sampai project ke 2 kami yang td saya ceritakan di atas. Saat project itu sudah selesai saya resign dari sini, tanpa tau bagaimana hasil nya sampai hari ini di update Crystal. Hubungan ku dengan Crystal hanya sebatas itu jujur saja, setelah itu saya tak pernah lagi macam² dengan nya, hubungan kami malah lebih mendekati kakak adik saja di kantor, kalau dia punya masalah dia curhat dll ya seperti anak pada umum nya lah.

Crystal bercerita, sekarang Sam nga brani macam² lagi dengan nya, karena sudah ketagihan memek nya, Crystal pun sering memberi hukuman padanya, kalu tidak menurut Crystal tidak mau di tiduri Sam dan pernah sesekali Crystal menyuruh Sam minum Viagra agar tahan lama, begitu minum dan ngaceng Crystal hanya mencelup beberapa kali penis Sam ke memek nya dan tidak melanjutkan nya, alhasil Sam hanya bisa terima nasip hasrat nya tak tersalurkan. Dia memohon mohon sampai mencium kaki Crystal agar di bolehkan merasakan nikmatnya vagina nya saat itu. Tak terasa mendengar cerita Crystal hari sudah sore, kami kembali ke kantor saat itu, saya pamitan kepada bekas rekan² saya dulu di kantor ini, saya mendatangi Viona ke ruangan nya, kami berpelukan, Viona tampak mencium pipi ku saat itu sambil dia berkata akan mendoakan aku semoga selalu sehat & sukses. Saat itu Bela sedang meeting di luar kantor, jadi saya tidak bertemu dengan nya. Hari itu aku pulang setelah mengantar Vero ke apartemen nya. Ku mulai packing sedikit² barang ku hari itu di rumah.

"Tes" bunyi pesan watsapp masuk ke hp ku, ku lihat itu dari mama nya Alice

Karena saya menyangka itu bukan suatu hal yang penting, saya tidak membalas pesan itu, saya masih tetap sibuk packing sampai malam.

H-10 before depart.
Saat itu siang hari, saya sedang santai di teras rumah di temani secangkir kopi & rokok mengecek smartphone saya, saya melihat pesan WA, saya lihat pesan "tes" mama Alice semalam, saya pun memutuskan menelfon beliau.

"Halo" buka ku

"Iya..siapa ini?" Tanya suara mama Alice

"Loh ini Frans tante" jawab ku bingung.

"Oh Frans...aduh, maaf.. ini nomor kamu? Ada apa nak?" Tanya mama Alice.

"Gpp tante, semalem tante Wa frans tes ada apa tante?" Tanya saya.

"Hah? Masa? Tante nga sadar, mungkin kepencet Frans" jawab mama Alice

"Oh seperti itu, oke lah tante, Frans takut penting makanya Frans tlp" jawab ku

"Nga..nga ada apa², eh Nak kamu sudah mau jalan?" Tanya mama Alice.

Saya menjelaskan ke mama Alice akan berangkat 10 hari lagi, kami ngobrol panjang saat itu , mama Alice cerita bagaimana ribet nya membantu mengurus proses lamaran Alice dengan Kevin, saya hanya bisa diam iya iya saja saat itu sampai diam ku terpecah.

"Frans...kenapa bukan kamu yang melamar Alice sih? Setidak nya kalau kamu yang melamar Alice hati tante jadi tenang, karena tante tau dari dulu kamu anak baik" buka mama Alice.

Saya kaget mendapat pengakuan itu dari mama Alice. Saya langsung meng introspeksi diri saya, melihat perjalan hidup saya dan brengsek nya saya dulu, saya menganggap pernyataan Mama Alice barusan berlebihhan kalo di sematkan ke saya, ya tapi saya hanya diam saja saat itu.

"Loh kok ngomong nya gitu tante? Saya yakin kevin bisa kok jaga Alice" jawab ku

"Iya...semoga aja deh" jawab Mama Alice saat itu sambil menarik nafas nya.

Di situ mama Alice cerita, kalau kemarin dia sempet ga setuju Alice balikan dengan Kevin, karena mama Alice tau waktu mereka pacaran dan mereka putus Kevin itu ketawan beberapa kali selingkuh dari Alice, saat itu Alice sedih banget, maksut mau mencari pengganti ku malah dapat yang begitu. Alice tak keluar kamar 2hari saat itu, mungkin kalau dia tau nomor ku aku sudah di suruh pulang ke indonesia karena tau Alice cuma mau denger dengan serius perkataan ku.

Alice memang menceritakan kepadaku siapa Kevin saat itu, tapi dia tidak pernah cerita kenapa mereka berpisah jadi ya sebenernya saya baru tau dari mama Alice barusan. Melihat history hubungan mereka dalam hati mama Alice jadi khawatir saat tau pertama kali Alice mau di lamar Kevin, apa lagi seperti yang sudah kita tau, kondisi mama Alice ini sedang sakit cancer stadium akhir, dia takut jika udah nga ada nanti dan Alice kenapa napa tidak ada yang bisa membantu. Itulah alasan permintaan mama Alice tempo hari kepadaku untuk menganggap Alice adik ku dan membantu menjaganya.

Mendengar curhatan mama Alice darah ku jadi naik, mendadak saya membayangan muka kevin rasanya ingin saya pukul saat itu mendegar perlakuannya terhadap Alice.

"Doakan saja tante, semua akan baik² saja" jawa ku saat itu.

"Iya...tapi...emang kamu udah nga sayang ya sama Alice?" Tanya mama Alice.

Aku terdiam beberapa saat mendapat pertanyaan itu dari mama Alice.

"Saya masih sayang sama Alice tante...sayang banget rasanya, nga pernah perasaan sayang saya terhadap Alice hilang sejak dulu..saya sampai ga tau gimana saya menjalankan sisa hidup saya tanpa Alice, tapi ini semua sudah pilihan Alice, saya ikhlas dan mendoakn semoga dia bahagia selalu" jawab ku ke mama nya Alice

"Hahhh....payahhhh..kalo sayang kejar dong.." jawab mama alis menghela nafas BT.

"Gpp tante, saya ikhlas kaya yang saya bilang tadi" jawab ku se adanya.

"Yaudah deh, ngomong sama kamu tante jadi emosi..udah ya..daaa" tutup mama Alice saat itu.

Setelah telfon di tutup, saya jadi memikirkan lagi perkataan mama alice barusan..

"Hahhh....payahhhh..kalo sayang kejar dong.."

Kata² itu terus terngiang ngiang di kepalaku.

"Alice udah bahagia Frans, nga usah lu ganggu² lagi, kaya orang ga ada kerjaan aja lu" terdengar suara batin saya mulai riuh.

H-7 before depart.
Tak terasa hari terasa berlalu sangat cepat, seminggu lagi saya siap meninggalkan kehidupan saya di sini untuk waktu yang belum saya tentukan. Sesekali saya masih jalan bersama Vero menghabiskan waktu ber 2 dengan nya sampai hari ini Vero memberitahu kalau dia demam, dia minta di bawakan makanan kesukaan nya saat itu. Aku pun membelikan nya di mall tak jauh sebelum sampai tempat vero.

Saya berjalan di mall ini sendiri membeli makan vero dan langsung bersiap bergegas kembali ke mobil saya sampai langkah saya terhenti.

"Itu cincin yang di mau Vero" saat itu saya ber ucap dalam hati.

Ehtah hari itu saya ke sambet setan apa, pikiran saya langsung di penuhi dengan vero, memory otak saya tampak mengulang semua memory saya dengan Vero saat itu, dari pertemuan pertama kami, pertemuan after saya s2 , sex pertama, hari vero menyatakan cinta, hari saat vero merawat ku yang sedang sakit saat itu karena sedang lost contact dengan Alice, sampai kata² Vero yang dia bilang :

"Why not? Gw mau kok ninggalin ini semua, gw mau nemenin lu dari 0 lagi disana."

Senyum ku mulai terbuka di bibir ku, saya membeli cincin itu...dalam hati saya berfikir..saya akan melamar vero malam ini.....


CUTTT BERSAMBUNG DULU COY.......

Eits tapi boong, tegang ya tegang ya , dan mulai terkuak nih dikit² siapa bini ane kan? Gimana gimana? Masih kepo nih ??? Mau lanjut??? Sabar...sabar.. minum dulu gua...
Ok dah lanjut yu kita....


Bermodalkan makanan dan sebuah cincin saya menuju apartemen Vero malam itu. Sejak saya beli cincin tadi Vero terus menelfonku..menanyakan posisiku dan bertanya kenapa aku tak sampe², saya hanya bisa bilang sabar sambil tertawa menggodanya, tampak Vero mulai BT di balik telfon.


"Ver..." buka ku sambil masuk.

"Lamaaa bangettt sihhh???? Abis selingkuh lu ya???" Terlihat vero dengan kimono tidur nya menyambutku dengan muka BT.



Saya hanya tersenyum sambil masuk..tak lupa aku mencium pipi nya saat itu saat aku jalan melewatinya. Vero terlihat terkejut saat itu, karena kalo boleh jujur saya hampir tidak pernah melakukan itu semenjak hubungan kami semakin dekat.

Saya tau Vero kaget & senang saat itu, terlihat dari mata nya, tapi dia dengan jaim menutupinya.

"Aku masih mens, belum selesai, harusnya 2 hari lagi selesai sih tapi." jawab Vero saat itu

"Hah...iya tau kok gw, emang kenapa?" Jawab ku sambil menyiapkan makanan untuk Vero memindahkan nya ke piring.

"Yaaaa gapapa...kan takutnyaaa kamu lupaaa gituuu"jawab vero malu².

Saya pun menemani makan Vero malam itu sambil nonton filem favorite nya malam itu. Sesekali Vero minta di suapian dan bermanja manja kepadaku, entah kenapa saya mulai menyukai tingkah Vero terhadap saya yang biasanya saya Risih kalo dia seperti itu.

Malam semakin larut, saya duduk di balkon, memandang langit yang saat itu indah karena banyak bintang sambil merokok. Vero terlihat menghampiriku dan duduk di pangkuan ku sambil menyenderkan badan nya dan menaruh pipi nya di dadaku, cukup lama kami duduk terdiam saat itu.

"Ver..." buka ku saat itu.

"Ya?" Jawab vero sambil menangkat kepadanya dari dadaku menatapku.

Saya angkat vero saat itu agar turun dari pangkuan ku, aku berdiri dan mengambil sesuatu di tasku di dalam. Vero tampak masih duduk bingung melihat ku kembali dari dalam. Saya ambil kotak cincin yang saya beli tadi, saya jongkong di depan kaki nya yang saat itu sedang duduk di depan ku.

"Ver...will you marry me?" Buka ku menatap nya , sambil membuka kotak cincin tersebut dan memperlihatkan cicin yang sama yang saat itu dia minta.

Terlihat vero hanya bengong memandangku, dari mata nya mulai jatuh air matanya. Dia terpejam menunduk, terlihat Vero menahan tangis nya saat itu..beberapa menit saya melihat kondisi Vero saat itu masih dengan duduk di depan kaki nya.

Vero tampak membuka matanya dan tersenyum kepadaku, dia ambil kotak cincin itu dari tangan ku.

Dia memperhatikan cincin itu di tangan nya dan menutup kotak nya kembali.

"Aku bahagia Frans....bahagiaa baget rasanya" buka Vero dengan senyum di wajahnya menyisakan expresi tangis nya.

Aku tersenyum menatap nya, aku dekatkan wajah ku ke wajah Vero saat itu bermaksut mencium bibir nya, tapi tampak vero menghindari nya, dia menundukan wajah nya saat itu sambil air mata terus keluar dari matanya.

"Hei...kenapa? Udah jangan nangis terus, bukan Vero yang gw kenal tuh" buka ku sambil mengangkat kepalanya dan menghapus air matanya.

"Frans....kamu masih sayang sama Alice?" Buka Vero tiba² saat itu sambil menatapku.

Aku bak mendapatan serangan kilat saat itu, saya hanya terdiam sambil mengalihkan pandangan saya dari Vero.

Aku duduk di depan Vero lagi saat itu, Vero tampak tetap memperhatikan ku. Kami lama berdiam diri saat itu. Dalam hati inggin saya bicara, NGA...Alice? Siapa Alice? Di depan Veronica, tapi entah kenapa bibir ku kaku saat itu, saya tidak bisa ber ucap apa².

Vero jalan menghampiriku, sambil berdiri dia tampak tersenyum kepadaku dengan air mata di pipinya dia menarik tangan ku masuk ke dalam. Vero menyuruhku menunggu saat itu, terlihat dia masuk ke dalam kamar dan mengganti baju nya, kami tetap tidak bicara apa² saat itu, vero hanya menarik tangan ku keluar dan menuju mobil, Vero yang menyetir saat itu, saya hanya bisa diam di sebelah nya sambil memainkan sleting tas kecil ku yang saat itu ku bawa.

"Kita mau kemana Ver?" Tanya ku kepada Vero.

Vero tampak tidak menjawabku, dia hanya fokus menyetir sambil saya liat airmata nya turun dari matanya. Saya tidak ada gambaran saat itu Vero mau membawa saya kemana, sampai saya di kagetkan dengan Vero yang masuk ke area apartemen Alice dan parkir.

"Ver ngapain kita ke sini?" Tanya ku bingung + panik.

Vero masih tidak menjawabku, dia mengeleluarkan Hp nya dari kantong depan sweeter yang yang saat itu dia pakai dan hendak menelfon.

Saya hanya memperhatikan Vero dari samping.

"Gw tau loe di atas..gw di B2..gw tunggu di bawah ya..ada yang mau gw omongin." Buka Vero di telfon saat itu tanpa ku tau dia menelfon siapa saat itu.

Terlihat Vero menaruh hp nya kembali ke dalam saku sweeternya, dia menatapku dan tersenyum sambil masih menyisakan expresi ke sedihan di muka nya.

Dalam hati saya saat itu sudah ga enak banget perasaan saya...pikiran saya kosong, hanya perasaan was² yang saat itu ku rasakan. Kemi menunggu kurang lebih 10 menit. Pandangan ku mendadak terfokus ke depan, saya melihat Alice dari ke jauhan mobil ini terlihat Alice mengenakan sweeter rajut coklat nya dengan celana panjang piyama teddy bear nya dia tampak seperti orang bingung melihat kanan dan kiri.



"Ayo" buka Vero hendak keluar mobil.

"Ver" sautku sambil memegang tangan nya mencegah nya keluar mobil.

Vero hanya mengusap taangan ku sambil tersenyum menatapku. Vero pun keluar dari mobil, aku mengikuti nya dengan perasaan takut saat itu..ya takut..entah kenapa saya takut sekali kalo Alice sampai melihatku saat itu.

Vero menghampiriku, dia menggandeng tangan ku berjalan menuju Alice saat itu.
Alice mulai menyadari kedatangan kami saya bisa melihat expresi muka terkejut Alice saat bertatapan dengan ku.

"Lice" buka vero di depan Alice.

"Ver" balas Alice sambil menatap vero berusaha tersenyum tanpa melihatku di sebelah Vero.

"Barusan, Frans propose me and told me to marry him." Buka Vero kembali.

Terlihat dari matanya Alice kaget saat itu..mata nya mulai berkaca sepengelihatan ku, dia menunduk dan menatap wajah Vero kembali sambil tersenyum.

"Congrats ya Ver...happy to hear that" jawab Alice kepada Vero sambil memegang tangan nya.

Terlihat vero hanya tersenyum memandang tangan Alice yang mememegang nya.

"Frans..selamat ya..aku turut seneng" buka Alice lagi memandangku.

Aku melihat wajah Alice saat itu, terlihat senyum di wajah Alice tapi mata nya berkaca kaca saat itu, sedetik kemudian jatuh lah airmata di pipinya.

Terlihat Alice mulai mengalihkan pandangan nya ke samping, dia menyeka air matanya dan menatap kami kembali dengan senyum nya.

"Gw tinggal kalian ber 2, mungkin kalian ada urusan yang mau di selesaikan" buka Vero berjalan menjauh dari kami.

Kami hanya bisa berdiri berhadapan, saya tertunduk di depan Alice, sesekali saya melihat Alice juga sama,.

"Lice" buka ku saat itu.

Alice hanya menatapku..terlihat mata nya mulai berkaca kaca kembali.

"Kamu sehat? Kok kurusan?..pasti masih suka lupa makan" buka ku saat itu tersenyum menatap nya

Terlihat Alice mulai tak bisa menahan tangisnya, dia mulai menangis di depan ku, tangan nya menutupi wajah nya saat itu..beberapa menit dia mulai bisa mengendalikam emosi nya.

"Aku baik...kamu apa kabar?" Balas Alice tak menatapku, sibuk menghapus air matanya.

Saya hanya tertunduk diam saat itu.

"Wow..you getting married ? Sounds not like you" buka Alice kembali sambil tersenyum lebar kepadaku.

"Aku ga tau kamu udah tau apa belum, aku akan brangkat ke ausie seminggu lagi, mungkin aku akan stay di sana dalam waktu yang lama. Mumpung aku di sini, aku juga mau pamit ke kamu" buka ku saat itu.

"Yaa...aku tau dari mama, tempo hari saat aku ketemu kamu di depan rumah, mama cerita ke aku, kenapa mendadak Frans?" Jawab Alice.

OKE....OKEE CUT BENTAR , Kalo bisa coba sambil denger lagi di bawah ini ya biar lebih dramtais...kalo nga bisa yaudah. wkwkwkwk


"Lice aku mau jujur" Buka ku saat itu.

"Iya?" Jawab Alice menatapku.

"Aku....aku cinta kamu Lice, nga ada sedetik pun aku nga mikirin kamu selama hampir 4 bulan ini..aku nga bisa bisa ngelupain kamu lice, aku...aku nga kuat lice melihat kamu akan menikah dengan orang lain bukan dengan ku..akuu...aku sayang kamu Alicia." Ucap ku saat itu.

Mata ini rasanya berat sekali waktu itu...seperti ada yang sedang memaksa keluar dari mataku..aku berusaha sekuat tenanga menahan nya saat itu, aku nga mau kelihatan menitihkan air mata di depan Alice.

Tangis Alice pecah saat itu, dia memeluku dengan erat dia menangis sejadi jadi nya di dada ku. Saya hanya bisa membalas pelukan Alice saat itu, saya peluknya dia juga dengan Erat. Pandangan ku ber alih ke samping ujung parkiran ini, terlihat Vero memperhatikan kita dari sana, tampak air mata juga di pipi nya saat itu, dia tersenyum ke arahku dan terlihat menghanpiriku.

Dengan Alice yang masih menangis di pelukan ku, dia berdiri di sebelahku, dia tersenyum tertunduk menangis saat itu ku lihat wajah nya. Dia tampak mengeluarkan kotak cincin pemberian ku tadi. Dan menaruh nya di kantong belakang ku berjalan meninggalkan ku.

"Ver" panggil ku.

Terlihat vero menghentikan langkah nya. Aku mengangkat kepala Alice yang masih menangis terbenam di dadaku. Ku pandang dia, dan ku cium kening nya saat itu, ku lepaskan pelukan ku. Aku berjalan menghampiri Veronica.

"Mau kemana Ver?" Buka ku sambil memegang tangan nya.

Terlihat vero hanya menatapku tersenyum dengan Expresi tangis nya dia menyentuh pipi ku dan menggeleng pelan sambil air mata terus jatuh dari matanya.

"Alice cinta sejati kamu, jaga dia...sayangi dia..jangan pernah sakiti hatinya.." buka Vero.

Terlihat vero mengalihkan pandangannya ke Alice.

"Cengeng...gw titip Frans ya" teriak Vero kepada Alice sambil tertawa.

Vero pun meninggalkan ku di sana, Alice menghampiriku dan menggandeng tangan ku, kami memandang vero meninggalkan kami dengan Mobil nya...

Saya hanya memandang Alice saat itu memeluknya dengan Erat..

Singkat cerita, saya naik ke kamar Alice saat itu, kita melakukan Sex yang tak pernah saya lupakan sampai hari ini saya menulis cerita ini, saya sangat menikmati detik demi detik saat kami berciuman dan melalukan beberapa posisi saat itu..dengan sprei yang tampak sudah tidak karuan bentuknya itu, kita berbaring bersebelahan setelah selesai, saya pribadi saat itu hanya mengingat kenangan saya terhadap Alice saat dari pertama kami bertemu dulu sampai hari ini.

"Frans..." buka Alice saat itu

Aku hanya berguling menatapnnya..

"Makasih....makasih kamu udah kembali kepadaku, jujur aku ga tau harus berbuat apa saat itu...aku mau terus berada di sisi kamu Frans..aku nga pernah mau ada lelaki lain menggantikan tempat kamu di hati ku..aku nga mau ada lelaki lain yang melakukan Sex dengan ku..sampai hari ini, cuma kamu Frans...cuma kamu yang mencium bibir ku, meniduriku, memuaskanku, bersama Kevin dia hanya ku bolehkan mencium pipiku, terserah kamu mau percaya atau ngak...aku sayang kamu Frans...sayang banget...jangan pergi lagi Frans...jangan pergi ningalin aku lagi." Ucap Alice sambil menangis memeluk ku saat itu.

Aku pun bangun dari tidur ku saat itu, ku angkat tubuh Alice yang menindih memeluku. Aku berjalan mengambil passport ku di tasku, ku robek Visa australi ku saat itu di depan nya.

"Aku nga akan kemana mana Lice, aku akan temani kamu selama yang ku bisa" jawab ku sambil tersenyum

"Lice, sebenar nya cicin ini ku beli untuk Veronica, tapi, aku rasa Vero juga mengerti, so Alicia will you marry me? Dampingi aku, temani aku....kamu mau?" buka ku lagi saat itu sambil menunjukan cincin kepadanya.

Alice hanya mengangguk, dari matanya keluar air mata bahagia dia memeluku dengan erat, waktu terasa terhenti saat itu, aku bahagiaaaa. sebuah memory yang indah, yang bisa saya ceritakan someday nanti kepada anak saya kelak jika dia bertanya bagaimana saya bisa menikah dengan ibu nya dulu... ya Alice lah istriku saat itu, hari ini dan semoga mencapai selamanya sampai maut memisahkan nanti. Sampai hari ini saya tidak pernah menyesali apa yang sudah terjadi dalam hidupku..aku bersyukur bisa mendapatkan ini semua..

Singkat Cerita kami menikah 2tahun lalu, hidup kami sangat bahagia sampai hari ini dan semoga selamanya.. waktu ku hanya ku habiskan dengan Alice saat itu, kami bulan madu ke beberapa tempat selama setahun tahun lalu, dari maldives sampai santorini.



dari bora-bora sampai rio



kami sangat menikmati waktu kami...cukup sekian cerita saya semoga kalian menikmatinya dan bisa mengambil hikmah dari pengalaman saya, bukan hanya sekedar sex nya saja.

Sampai hari ini saya masih berhubungan baik dengan semua tokoh yang ada di sini.
Bela adalah investor bisnis saya saat ini, hubungan kami hanya sebatas teman dekat & partner bisnis tak lebih.

Crystal saat ini masih di London menurut info terakhir.

Viona pacaran dengan Bule berkebangsaan belanda dia tinggal di amsterdam, info nya sih tahun depan merit dan Vio akan tinggal di sana.

My sweet Vero..nga lama dari kejadian itu , vero juga resign , dia pergi ke ausie, menetap di sana, info nya di buka butik dan salon di sana, lagian dia mah duit nya banyak ga usah bingung juga. dia dapet "komisi" dari bela lebih banyak dari saya sepengetahuan saya, sebenenya kalo nga ada corona gini harusnya kami datang mengunjunginya bulan lalu, tapi terpaksa harus di tunda..

Mungkin sampai sini dulu ya ceritanya, kita sambung ke spinoff nanti kalo saya ada mood nulis lagi...terima kasih saya ucapkan pada kalian yang sudah dengan setia menunggu kelanjutan chapter demi chapter cerita saya..terima kasih juga untuk apresiasi nya..saya mohon maaf jika ada salah kata dan sebagainya..salam...ciaoooo
 
Terakhir diubah:
Congrats !!!!


Cinta kalau jodoh pahit alurnya pasti manis diujungnya.

Kirain endingnya seperti You Are the Apple of My Eye ternyata tidak, buat serial drama cocok nih :D

ini yang
Aku datang dari masa depan~

Liat SS ku dibawah

 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd