Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kisahku, yang....!!!!

Siapakah yang akan menjadi pendamping hidup Ivan..?

  • Risya

    Votes: 243 68,3%
  • Alya

    Votes: 75 21,1%
  • Dinni

    Votes: 73 20,5%
  • Nadira

    Votes: 49 13,8%
  • Karakter baru

    Votes: 61 17,1%

  • Total voters
    356
  • Poll closed .
PULANG





POV Dinni


Haiii semua.. namaku Dinni Haryati K, aku buah hati dari pasangan Dani Arya K dan Nadia Lestari.. usiaku 17 tahun dan bersekolah di SMA FAJAR HARAPAN, salah satu sekolah favorit di kota ini.. aku ini adalah anak tunggal, jadi segala permintaanku selalu dipenuhi oleh kedua orang tuaku untuk anak semata wayangnya.

Ayahku seorang pria pekerja keras.. terbukti dari hasil kerjanya, ayah sudah memiliki sebuah rumah mewah, villa dipuncak dan beberapa mobil mewah keluaran terbaru..

Senang..?? Tentu aku senang sekali dengan apa yang sudah diraih oleh ayahku selama ini.. ayah menjadi salah satu orang kepercayaan di salah satu perusahaan besar di kota ini.

Yang kumiliki sekarang ini terkadang aku merasa ini semua terlalu berlebihan.. huufthh, tapi aku tetap menerima semuanya..


••••••

Disini aku duduk sendiri.. duduk menunggu kedatangan kereta, setelah satu minggu ku habiskan waktu dengan liburan.. namun, yang kurasakan hanyalah rasa bosan.. aku sama sekali tidak menikmati liburanku..

Aku pikir dengan liburan di kota kembang ini bakal menghilangkan rasa kesepianku.. namun nyatanya semua masih sama.. huufth

Gak dirumah, saat liburan pun aku masih tetap sendiri.. susah banget rasanya punya orang tua yang super sibuk.. hmmm, jadi rindu temen-temen sekolah..

Lama aku berdiam diri dalam lamunanku, kereta yang akan kutumpangi telah tiba.. aku lalu bergegas untuk segera menaiki kereta.. tak lupa aku mengambil koper kecil yang menjadi bawaanku segera menuju kereta..

Setelah berada didalam kereta, aku langsung menuju kursi yang akan kutempati.. namun sejenak aku berhenti melihat seorang pria yang duduk terlelap di sebelah kursi yang akan kududuki..

Perlahan aku berjalan ke kursiku, tak lupa meletakkan koperku di bagasi kereta.. lalu aku duduk di sebelah pria tersebut.. aku melihat kearah wajah pria itu, tanpa sadar aku malah tersenyum menatap wajahnya yang tertidur..

"hmm, ganteng juga cowok ini" ucapku pelan..

"oops" aku langsung menutup mulutku, karena takut dia bangun..

Aku menatap wajah pria itu yang terlelap, aku melihat dari raut wajah sepertinya dia sangat kelelahan.. lama aku menatapnya, tanpa terasa aku pun tertidur..
.
.
.

Aku terbangun dari tidurku, sepertinya keretanya baru tiba.. tampak penunpang lain hendak turun dari kereta.. lalu aku menoleg ke sebelahku, aku melihat pria tadi masih tidur dengan lelapnya.. aku mencoba membangunkannya mengingat kereta telah tiba..

"mas.. mas.. keretanya sudah sampai.." ucapku membangunkannya..

"mas turunnya dikota ini kan..? Karena ini tempat terakhir pemberhentian kereta.." kata ku lagi..

"ii..iiyaa mbak.." ucapnya agak terbata.. dia bicara sambil menatapku agak lama.. aku gak tau kenapa dia menatapku agak lama.. aku hanya tersenyum melihatnya..

"Hey.. mas.. mass.. kok malah melamun sih.. mau sampai kapan mas nya duduk disini terus. Ayo turun.." ucapku padanya..

"Iiyaa mbak.." jawabnya.. aku segera bangun dan mengambil koperku dibagasi.. lalu berjalan untuk turun dari kereta ini.. namun, aku sedikit terkejut dengan ucapan pria tadi..

"ASTAGAA." ucapnya dengan suara yang keras.. aku langsung menoleh kebelakang terlihat pria tersebut sangat panik sambil mencari sesuatu di saku celananya..

"kenapa mas, kok keliatan panik gitu..?" tanya ku padanya..

"Dompetku hilang, mbak.." jawabnya lemas..

"HAH... HILANG ???" ucapku kaget..

"Serius mas, dompet mas hilang..? mungkin mas lupa kali simpennya dimana.. didalam tas mas mungkin.." ucapku..

"gak mbak, seingat saya tadi simpennya disaku celana bagian belakang.. tapi udah gak ada mbak" katanya..

"aduuuhh, jadi gimana dong..? aku jadi gak enak ni mas.. soalnya aku tadikan duduknya sebelahan sama mas..!!" kata ku..

"eh, eh.. maksud mbak gimana ini..? saya gak ada maksud lho buat nuduh mbak yang ngambil dompet saya.. walaupun mbak duduknya sebelah saya tadi, gak ada dalam pikiran saya buat nuduh mbak kayak gitu.." jawabnya..

"terus masnya ada yang jemput gak nih..?" tanya ku padanya..

"gak ada mbak, hehe.." ucapnya sambil sedikit tertawa..

"gimana mas mau pulang coba, orang yang jemput pun gak ada, terus dompet mas pun hilang.. mas pulangnya bareng aku aja ya..? aku ada yang jemput kok.." kataku..

"hmm, gak usah mbak.. malah ngerepotin mbak jadinya.." jawabnya..

Hiuuffftttt.. huuuuuuu... heran liat ni cowok, padahal dompetnya hilang terus gak ada yang jemput.. gimana coba dia mau pulang.. aku mengambil beberapa lembar uang ratusan ribu buat ongkos dia pulang..

"nih buat bayar taksi mas ntar.." tawarku padanya..

"gak perlu mbak, ntar.." ucapnya tapi langsung ku potong..

"udah ambil aja mas.." ucapku sambil meraih tangannya dan meletakkan uang tadi di telapak tangannya..

"hmm, ok.. tapi ntar gimana saya ganti uangnya mbak..?" tanyanya..

"nah gitu dong, dari tadi kek.. hubungi aja nomor aku 0852XXXX4455..

"ya udah, yuk mbak kita turun.." ucapnya..

kami langsung turun dari kereta dan segera meninggalkan stasiun untuk pulang.. dan terlihat supir yang menjemputku pun telah tiba.. aku pun langsung menuju ke mobil..

"beneran nih mas gak mau bareng..?" tabya ku padanya..

"gak mbak, udah ada ini.." jawabnya sambil menunjukkan uang yang kuberikan tadi, yang masih berada ditangannya..

"oh iya mbak sampai lupa pula, saya Ivan.." ucapnya memperkenalkan diri sambil menjulurkan tangannya untuk bersalaman denganku.. lalu aku pun langsung menjaba

"hihihi.. jadi lupa.. saya Dinni mas.. mas, saya duluan ya.. pamitku langsung masuk ke mobil..

"makasih lho uang nya, mbak Dinni.." ucapnya saat aku hendak menutup pintu mobil.. namun aku hanya membalas mengangkat tangan kananku dan dengan jari seperti tanda "OK"..




POV Ivan


17.20 Wib

Saat ini aku telah sampai di depan sebuah rumah yang mewah, berdiri di atas tanah seluas 850 meter persegi di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.. dengan dihiasi lampu cantik didalam maupun diluar rumah semakin menambah kesan megah pada rumah berlantai dua yang dibangun dengan konsep modern..


ce836575ffb4c76d72a68dd3d15434fc.jpg



Aku berjalan menuju pintu gerbang yang sedikit terbuka dan memasukinya.. aku arah kan pandanganku ke sebelah kanan, terlihat olehku dua orang satpam yang duduk di pos security sedang berjaga, lalu seorang satpam yang terlihat masih muda datang menghampiriku..

"mohon maaf mas, mas nya mencari siapa ya..? tanya satpam yang menghampiriku tadi.. aku sedikit mengernyitkan dahiku, karena aku tidak mengenal satpam yang dihadapanku ini.. "mungkin dia baru bekerja disini.." batinku..

"maaf pak, apa benar ini rumahnya Bapak Aldiansyah..? tanyaku pada satpam yang menghampiriku tadi.. sekilas aku menoleh ke arah satpam yang berada di pos security dan tersenyum padanya, dan satpam itu pun membalas dengan senyuman lalu datang menghampiriku juga dia adalah pak Trisno..

"benar mas, ini rumah Bapak Aldiansyah.. mohon maaf sekali lagi, mas ini siapa ya..?" tanya satpam tadi..

"saya Ivan pak..(aku tidak tahu namanya, lalu aku melihat di seragamnya tertulis JAKA) pak Jaka.." jawabku..

Aku melihat pak Trisno seperti berbisik pada pak Jaka, namun aku tak dapat mendengarnya..

"maafkan saya tuan muda Ivan, saya tidak tahu kalau tuan muda anaknya Bapak Aldiansyah..!! mohon maaf sekali lagi tuan muda.." ucap pak Jaka dengan bibir bergetar dan kepala tertunduk..

"gak apa-apa kok pak Jaka, santai aja gak usah takut gitu.." kataku sambil tersenyum..

"Selamat datang tuan muda Ivan.. akhirnya tuan muda pulang juga.." ucap pak Trisno sambil menatapku tersenyum..

Aku langsung menoleh kearah pak Trisno dengan pandangan tajam.. karena dia masih memakai dua kata yang tidak kusuka dari dulu..

"Ivan pak Trisno, gak pake embel-embel tuan muda.. saya gak suka dengan dua kata itu.." ucapku tegas pada pak Trisno..

"kalau dua kata itu masih di pake, siap-siap titit pak Trisno tak potong nanti.." ucapku menatapnya tajam..

"Aduuuhh.." kata pak Trisno dan pak Jaka sambil memegang kemaluannya..

"Saya masuk dulu pak.." ucapku sambil berjalan..

" iya tuan.. eh, oh.. anu ii..i.Ivan.." ucap mereka salah tingkah.. aku terus berjalan sambil mengulum bibirku menahan tawa.. "hahaha, sukses juga.." batinku..

Aku terus berjalan menyusuri halaman yang luas didepan rumah.. dan ketika aku telah sampai didepan pintu rumah tersebut, perasaanku tiba-tiba menjadi gugup.. tanganku gemetaran meraih gagang pintu yang terbuat dari kaca tembus pandang.. terlihat didalam seorang wanita sedang duduk diruang tamu sambil membaca majalahnya.. tanganku yang gemetar ini lalu membuka pintu dan mengucap salam..

"Assalamu'alaikum.." ucapku..

"Walaikumsalam.." ucap wanita itu lalu menoleh kearahku..

"Ya Allah.. Ivan.. kamu sudah pulang, nak.. mama kangen banget sama kamu, sayang.." ucap mama dengan mata yang berkaca-kaca..

Ya, wanita itu adalah mamaku.. wanita yang paling kusayangi.. wanita yang dulu menangis saat aku dibawa kakek untuk tinggal bersamanya disebuah desa terpencil..

"Iya ma,, Ivan udah pulang.." ucapku dengan mata berkaca-kaca juga.. aku jalan mendekati mama, setelah berada didepan mama aku meraih tangannya dan mencium tangan mama sambil sedikit membungkukkan badanku.. ketika badanku kembali tegak setelah menyalami mama, mama langsung memelukku sambil menangis sesenggukan..

"Jangan tinggalin mama lagi, sayang.." kata mama yang masih menangis didadaku..

"Hmmm,, iya ma.." jawabku singkat..

Lama mama masih memelukku dengan erat, sepertinya mama masih merindukanku.. kurasakan didadaku mama sekarang sepertinya sudah berhenti menangis.. masih dalam pelukan mama kulihat dari arah belakang, turun dari lantai dua wanita cantik yang mirip dengan mama sambil menyapaku.. kak Risya..


Risya Zhahira Ararya
427203e4-5cf7-4d43-ba71-0f8c75357ce2



"Aduuuuh.. anak kesayangan mama udah pulang.." ucap kak Risya manja.. kak Risya berjalan mendekati aku dan mama..

Perlahan mama melepaskan pelukannya padaku, karena mendengar kak Risya udah ada dibelakangnya..

"I-iiya kak.. ucapku terkejut karena kak Risya sekarang keliatan sangat cantik.. jauh lebih cantik saat terakhir kali kami bertemu.. lalu kak Risya merentangkan kedua tangannya seolah meminta pelukan dariku..

"Kaaaaaangeeen.." ucap kak Risya manja.. akupun langsung memeluk kakakku..

"Lhoo, kok kamu jadi tambah manja gini sya.." kata mamaku..

"Biarin ma, mumpung ada pria kecil kita yanf manja ini.." ucap kak Risya..

"elehh, Ivan apa kakak yang manja.." jawabku pelan disamping telinganya..

"Hihihi.." kak Risya hanya tertawa cekikikan sambil memelukku makin erat..

Degh..

Makin kak Risya mempererat pelukannya, aku seperti kesetrum jadinya.. karena aku merasakan dadaku berhimpitan dengan sesuatu yang empuk.. akupun sadar ini payudara kakakku...!!!

GILA... aku jadi dilema dengan situasi ini.. mau dilepas, kayaknya kak Risya masih mau berada dalam pelukanku.. kalau tetap pelukan kayak gini, uuuhhhhh..... aku takut nantinya aku yang lepas kontrol..

(BAJINGAN KAU IVAN, kakak mu sendiri kau mesumin juga..)




To Be Continue....!!!!
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd