Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset Season II <------------------- ( UPDATE )

Walaupun pak Chandra keluarin d dalam, tp dewi seperti nya gk bakal hamil. Karena menurut ane masih ada pria selanjutnya yg ikut nikmati dewi
 
Season II - Malam ke-2

Malam kedua aku tak mengijinkan dan melepas istriku ke kamar pak chandra dan dengan pengertian pak chandra memaklumi keinginanku asalkan ia masih bisa untuk menikmati tubuh istriku, malah pak chandra bersedia untuk tidur di kamarku sehingga malam ini pak chandra sudah berada di kamarku.
"asal tetep bisa bikin enak.... gak apa-apa kan gung...?", ucap pak chandra yang katanya supaya bikin aku greng bisa liat istriku disetubuhinya. aku hanya mengangguk kepadanya yang mulai merangkul istriku dengan mesra sudah seperti miliknya. memandangi wajah cantik istriku sementara tangannya yang leluasa bebas menjamahm, meraba dan membelai sesukanya, sesekali rayuan dan cumbuan membuat istriku menggelinjang nikmat.

"aah... bapak gombal...hi hi..", terdengar canda manja istriku dengan rayuan dan cumbuan pak chandra kepadanya sambil tangannya yang merangkul pundak istriku. seperti sepasang kekasih bercengkerama mesra dengan sesekali saling mencumbu dengan kecupan dan ciuman mesra. sehelai kimono yang membungkus tubuh istriku seakan tak mampu untuk menutupi tubuh telanjangnya. kedua kakinya dengan paha mulusnya mengangkang membiarkan tangan pak chandra mengelus lembut bulu kemaluan istriku.
"emmhh...", lenguh istriku tersipu memandang pak chandra yang memandanginya, kedua kakinya semakin mengangkang lebar,
"ooohh...", menggeliat dan membuat pak chandra tersenyum sambil terus jarinya menjelajahi belahan vagina istriku.
"enak... bu dewi....", bisik pak chandra dan mengecup pipi istriku.
"geli.... kalo kena itil aku...", ucap istriku dengan manja.
"aaaah.... pak chaaaaan...", lenguhnya lagi, kulihat jari pak chandra yang mencolok lubang istriku keluar dengan berlumuran lendir.
"hoho... udah basah ya...". sambil kembali mencolokan ke dalam lubang vagina itu membuat istriku melenguh nikmat dengan kimono yang hanya menutupi tubuh atasnya sementara pinggang kebawah dibiarkan terbuka mengangkang di hadapan pak chandra.
"eeehh... basah banget... pak chan sih bikin basah...", balas istriku dengan manja dan menyambut kecupan pak chandra yang mengecup bibirnya dan memeluk istriu dengan mesra namun satu tangannya masih saja mencolok-colok vaginanya. aku mengelus kontolku melihat istriku yang berpagutan mesra dalam pelukan pak chandra yang terus saja satu tangannya di selangkangan istriku.

*-*
"uuuh... jadi tambah becek...", ucapku manja kepada pak chandra namun kubiarkan jarinya terus mengobok-obok vaginaku, kedua kakiku mengangkang lebar di hadapannya dengan sesekali aku menggeliat melenguh nikmat tersipu kepadanya. baju kimonoku hanya menutupi lenganku bahkan dadaku pun sudah terbuka memperlihatkan kedua buah dadaku yang tak ber BH. sesekali aku menoleh ke arah suamiku yang duduk di bibir ranjang, memandang dengan wajah menegang menyaksikan perbuatan pak chandra kepadaku dengan kedua kakiku yang semakin ku buka lebar di hadapannya.
"uummhhh...", lenguh ku menyambut kecupan pak chandra dan melumat bibirku kubiarkan tangannya yang melucuti kimonoku yang tak lagi berguna di tubuhku.
"pak chan... curang... masa aku doang yang telanjang...!", ujarku manja seraya ku elus kontolnya yang masih tertutup kimono dan terbungkus celana dalamnya, pak chandra hanya tertawa seraya membiarkan aku yang menelankanginya.
"liat gung... nakal istrimu... aku sampe ditelanjangi... ha ha ha..", godanya kepada suamiku namun aku tak peduli melorotkan celana dalamnya setelah kulucuti kimononya. kontol besarnya yang sudah mengeras tegak berdiri di hadapan wajahku. hangat dan berdenyut saat aku menggenggamnya dengan kepala yang membentuk helm indah ku kecup dan kujilat lubang nya.
"memang istri teladan... istrimu gung...he he he...", candanya lagi kepada suamiku yang mendekat melihatku yang menjilati dan mengulum seperti es lilin di mulutku. pak chandra meminta suamiku untuk ikut menikmati kuluman mulutku.
"buka gung...", ujar pak chandra dan suamiku menurut menyodorkan kontolnya kepadaku yang ku genggam dan kuhisap bergantian dengan kontol pak chandra. sesekali kepala kontol itu ku jejalkan ke mulutku bersamaan dari kanan dan kiri. tak lama suamiku menarik diri dan aku meneruskan hisapanku pada kontol pak chandra yang sudah semakin mengeras.
"eeemmhh... udah keras kontolnya... pengen di masukin...", pintaku sambil ku elus lembut kontolnya seraya wajahku menengadah memandang pak chandra yang berdiri membelai rambutku tersenyum dan membimbingku untuk merebahkan tubuhku di kasur, kedua kakiku di rentangkannya lebar-lebar.
"udah pengen ya...", ucapnya.
"he eh.. udah pengen banget...", balasku tanpa rikuh dan malu kepada pak chandra ataupun suamiku yang hanya menatap tegang penuh gairah kepadaku.
"eeemhh... ", lenguhku seraya tanganku menahan kepala pak chandra yang tak juga membimbing kontolnya ke vaginaku malah ia merunduk dan menciumi vaginaku.
"aaaaaaaaaaaaaahhhh...paaak.. chaaaaannn...", pekikku dengan kedua bibir vaginaku yang disibaknya dan membenamkan bibirnya melumat itilku. aku hanya bisa menggeliat seraya ku jambak rambut kepalanya.

"aaahh...", lenguhku lega, dengan mulut pak chandra yang terlepas dari vaginaku.
"uuuh... harum sekali...", pujinya yang sejak malam pertama kemarin selalu memuji vaginaku yang menurutnya masih begitu mulus dan sempit.
"aku suka memek istrimu gung...", ujarnya lagi kepada suamiku yang menganga menatap pak chandra.
"oohh... ", lenguhku hanya bisa melenguh dengan itilku yang di mainkan jarinya.
"ooh.. gak kuat...", ucapku sambil menggeliatkan tubuhku.
"gak kuat kenapa.. bu dewi...he...?", godanya tertsenyum kepadaku dengan jarinya yang semakin liar mencolok lubang vaginaku. aku hanya bisa menggenggam tangan suamiku yang duduk di sampingku dengan mata tertuju memperhatikan tangan pak chandra yang mencolok-colok vaginaku.
"iyaaa... eeeh... udah pengen di kontolin...", ucapku menatap suamiku membuat pak chandra tertawa dan semakin memancingku untuk semakin liar.
"pengen di kontolin...", ucapku lagi.
"pengen di entot kontol...", lanjutku mengucapkan kata-kata yang vulgar yang membuat suamiku semakin mendidih birahinya melihat aku yang semakin liar di hadapan pak chandra.
"gung... kamu mau duluan gak ?", ucap pak chandra menawarkan kepada suamiku yang hanya terpaku.
"biar saya duluan ya gung...", ucap pak chandra tanpa menunggu jawaban suamiku, seraya bersiap dengan menggenggam kontolnya dan mengarahkan di vaginaku.

"ooohhhh....", akhirnya aku menikmati hujaman kontol besar itu lagi. kedua tanganku memeluk tubuh pak chandra, aku menyambut lumatan bibirnya sambil menindih diatas tubuhku, pinggulnya bergerak naik turun dengan batang kontolnya yang menghujam-hujam lubang vaginaku dan aku kembali mereguk kenikmatan seperti malam kemarin.
"uuh. gung... nikmat banget memek istrimu gung.. uuh...", ucap pak chandra kepada suamiku sambil menatap wajahku yang terengah nikmat oleh hujamannya. kurentangkan kedua kakiku saat pak chandra memperlihatkan kepada suamiku saat-saat kontolnya bergerak keluar masuk di vaginaku.
"lihat gung... kamu pasti suka...", ucap pak chandra lagi sementara suamiku terpaku di sampingku entah apa yang di rasakannya melihat vagina istrinya sendiri sedang dihujam-hujam kontol orang lain di hadapannya.
"ooohh...eesssshh... oooh...", desahku sambil melihat suamiku yang mengocok sendiri kontolnya di sampingku.

*-*
"uugghh...", geramku dengan tangan gemetar dan dada ku yang bergemuruh antara cemburu yang membakar dan napsuku yang meledak-ledak melihat di depanku vagina mungil istriku yang terlihat monyong terjejal kontol pak chandra yang besar, lendir putih membaluri batang kontol pak chandra yang memperlihatkan kepadaku. berkali-kali ia memuji kenikmatan vagina istriku, apalagi ia sudah lama menduda pasti membuatnya begitu menikmati.
"sini... sini gung kau masukan dulu sebentar...", ujar pak chandra kepadaku seraya beralih di samping istriku mencabut kontolnya dari vagina istriku yang menganga basah berlendir, aku hanya menurut seraya beringsut ke hadapan selangkangan istriku yang menganga kemudian aku membimbing kontolku dan kuhujam lubang vagina isrtiku ini.
"ooohhh... cepet enjot paah..", pinta istriku dan aku menggenjotnya namun terasa longgar lubang vaginanya karena baru saja lepas dari kontol pak chandra yang besar aku terus menggenjot namun tak lama pak chandra menarik pundakku.
"sudah gung... gantian lagi...", ujar nya dan aku mencabut kontolku dari vagina istriku dan beringsut di samping istriku.
"oooaaahhssssss.... kontol gedeeee... aaaahh...", lenguh istriku saat mulai kembali terjejal lubang vaginanya oleh kontol pak chandra. tubuhnya menggelinjang dan menggeliat nikmat.
"enak sayang...?", ucap pak chandra kepada istriku dengan kata "sayang"
"enak banget...", jawab istriku tanpa sungkan dan malu.
"enakan mana sama punya suamimu he he he..", ujar pak chandra melirikku
"enakan kontol pak chandra.... ", jawab istriku, "maaf ya pah...", lanjut istriku kepadaku dan memandangku sambil tangannya menggenggam tanganku dan aku hanya mengangguk.
"asal kamu bisa puas...", ujarku lirih.
"iya pah aku puas sama pak chandra... tapi aku tetepm cinta papah...", ucap istriku menggenggam erat tanganku. aku tersenyum membalas genggaman tangannya.
"aku akan memuaskan istrimu gung...", sahut pak chandra sambil terus menggenjot kan pinggulnya.

aku sedikit beringsut mundur di bibir ranjang sambil terus ku kocok kontolku sendiri sambil menyaksikan pak chandra yang terus menyetubuhi istriku.
"ooohh... pak chaaan...ooohh...", lenguhan terdengar semakin sering dengan desahan nafas yang berat.
"enak banget... kontolnya....", ucap istriku yang menoleh kearahku dengan mata sayup.
"terussss... pak chaaan... ooohh... ", ucapnya lagi menggenggam tanganku.
"ooohhh.. paaah... gak kuaat... ", tangannya menggenggam tanganku semakin erat.
"oooh... oooh... pak chaan... gak kuaat..", pekik istriku, aku terus mengocok kontolku sendiri dan menyaksikan istriku meregang kenikmatan mencapai orgasmenya dalam pelukan tubuh pak chandra.
sesaat pak chandra menghentikan pinggulnya, tangannya membelai rambut istriku yang masih terengah, memandang wajah cantiknya yang sayup dan mencium pipi istriku.
"sungguh cantik istrimu gung....", puji pak chandra kepadaku lagi dan sesaat kemudian mengecup bibir istriku dan melumat nya saling berpagutan.

pak chandra beranjak mencabut kontolnya dari vagina istriku.
"gantian kamu dung...", ujarnya seraya beringsut ke samping istriku dan aku menggenjot istriku dengan penuh semangat walau terasa lubang vagina ini longgar dan berlendir. kuhentakan dengan penuh birahi sambil kusaksikan pak chandra yang menyodorkan kontolnya yang berlendir ke mulut istriku yang dengan senang hati mengulum dan melumat membersihkan lendir itu dari batang kontolnya.
"uuughh...", geramku sambil pinggulku terus bergoyang sambil kunikmati pemandangan di hadapanku, istriku yang sedang menjilati dan mengulumi kontol pak chandra yang terjejal di mulutnya dan tak lama aku tak kuat menahan orgasmeku, ku semburkan spermaku di dalam vagina istriku.
aku berbaring di samping istriku yang masih sibuk dengan kontol pak chandra.
"sudah gung...?", tanya pak chandra, aku mengangguk menyerahkan kembali istriku kepada pak chandra.

*-*
aku hanya terseyum melihat agung yang begitu cepat orgasme menyetubuhi istrinya sendiri sambil melihat kontolku yang dijilati istrinya.
"Sudah gung...", tanyaku melihatnya berbaring di samping istrinya yang masih ku jejali mulutnya dengan kontolku. kubelai rambutnya yang terurai hitam tebal terlihat cantik sekali malam ini. ku belai lembut buah dadanya yang kenyal dengan puting yang merona kemerahan, kulihat bulu jembutnya yang basah dengan kedua kaki yang masih dibiarkannya mengangkang.
"pak chan.... pengen dikontolin lagi...", ucap wanita cantik ini dengan manja membautku tertawa dengan bahasa vulgarnya yang membuat laki-laki akan terbakar birahinya.
"hehe he... pengen apa ?', pancingku.
"dikontolin...", jawabnya
"apanya sayang...?", godaku lagi
"memek aku... pengen dikontolin lagi...", sahut istri agung ini dengan tersipu kepadaku.
"sini naik...", ujarku seraya aku berbaring dengan menegakkan kontolku.
"di bersihin dulu... sayang... memeknya biar gak terlalu banjir... ", pintaku sambil kuperhatikan tangan lentik itu membersihkan lubang vaginanya dari sisa-sisa sperma suaminya tadi dan sesaat kemudian berdiri mengangkangiku tangan lentiknya meraih kontolku dan membimbingnya ke mulut vaginanya yang mulai terjejal saat tubuhnya mulai diturunkannya bersamaan dengan kepala kontolku yang menghilang menyeruak lubang nikmat itu. hanya jembutnya yang tercukur rapi terlihat dari pandanganku dengan vagina yang melumat seluruh kontolku di dalamnya.

tubuh telanjang istri agung yang mulus ini meliuk menari diatas pangkuanku, sesekali ku jamah kedua buah dadanya, sesekali kuremas bokongnya sesukaku. sungguh luar biasa perempuan ini pikirku, sudah cantik, mulus, tubuhnya indah, vaginanya yang masih sempit, sungguh sempurna agung memiliki istri seperti ini. kubiarkan tubuh itu terus naik turun dipanggkuanku, aku hanya berbaring dan menikmati empotan vaginanya disaksikan suaminya yang duduk menatap dengan wajah nanar istrinya ku setubuhi.
"uugghh... tersus... sayang...", pintaku agar terus menaik turunkan tubuhnya. kontolku terlihat keluar masuk dengan semakin cepat.
"luar biasa istri mu gung... coba lihat...", ucapku melihat kearah selangkangan istrinya yang mengangkang di atas pinggulku dengan kontolku yang keluar masuk.
"'uuuh... nikmat banget.... empotannya...", pujiku semakin menggelinjhang nikmat. sambil kuminta agung untuk melihat vagina istrinya yang terjejal kontolku.
"uuggh.. gak kuat... ooohhhh... biar ku hamili istrimu gung...", ucapku yang sesaat kemudian aku memejan hebat kuminta istrinya untuk terus menaik turunkan tubuhnya sementara aku menyemburkan spermaku di dalam vaginanya. crooothh... crooothh... pinggulku mengehentak-hentak berkali kali bersamaan dengan spermaku yang menyemprot dengan hebat membanjiri lubang memek istrinya bahkan mungkin hingga rahimnya yang kupenuhi dengan spermaku..
istri agung mencabut kontolku dari vaginanya yang melelehkan spermaku yang banjir begitu banyak. nikmat sekali bisa melepas di dalam vagina tanpa beban yang akan ku tanggung apalagi kepada perempuan cantik seperti istri agung ini. aku mengucapkan terima kasih kepada agung yang hanya mengangguk melihat istrinya membersihkan sisa sisa spermaku di vaginanya.

malam ini, aku tidur memeluk tubuh telanjang istri agung lagi walau di sampingnya ada agung yang sudah tertidur. ku kecup kening istri agung dengan lembut, ada "rasa"
yang kutumpahkan dari hatiku, entah "rasa" apa, namun sudah lama tak kurasakan sejak perceraianku. aku memandang wajah cantik istri agung, sungguh cantik pujiku dalam hati dan sungguh sayang sekali agung tak dapat menjaganya, tapi aku merasa beruntung bisa menikmati tubuhnya. ku kecup keningnya dan tangannya yang lentik bergerak memeluk tubuhku semakin erat. aku merasa sudah memilikinya serpti aku memiliki istri lagi.

malam hati aku bangun dari tidurku, kulihat agung yang masih terlelap sementara istrinya masih dalam pelukanku ku belai dan ku ciumi wajahnya.
"eemhh...", lenguh nya mulai terbangun karena ku pagut bibirnya. matanya terbuka dan tersenyum kepadaku.
"bangun sayang...", bisikku kubangunkan tubuhnya yang masih telanjang dan ku ajak untuk ke sofa. tubuh yang indah sempurna gumamku dalam hati sambil ku elus bokongnya. dengan masih terkantuk istri agung pasrah menuruti kemauanku, duduk diatas pangkuanku di sofa.
"masih ngantuk sayang...?", bisiku sambil kurengkuh pinggulnya, kubelai dan ku elus kedua pahanya.
"he eh...", jawabnya manja
"eeeh... kontolnya nge-ganjel...", ucapnya lagi seraya meraih dan menggenggam kontolku yang tegak berdiri dihadapan selangkangannya yang mengangkang di pangkuanku. aku hanya tertawa sambil ku belai rambutnya sementara kubiarkan juga kontolku yang di elusnya.
"pak chan mau lagi...?", ucapnya aku mengangguk seraya ku lirik agung yang masih terlelap dalam tidurnya.
"aku mau pipis dulu...", pintanya namun aku menahannya.
"gak usah biar tambah enak nantinya... ", ujarku seraya kujelaskan kalo ia bisa pipis nanti bersamaan dengan orgasmenya. kupeluk tubuh telanjangnya, kupagut bibirnya dan kuremas buah dadanya.
"aaah... nanti pipis kemana-mana...", ujarnya lagi
"gak apa-apa... kan nanti dibersihkan...", bujukku.
"main di sofa aja ya wi...", ujarku tak lagi memanggilnya dengan bu dewi. "biar suamimu gak terganggu tidurnya..", ujarku lagi.

puas rasanya kucumbui tubuh mulus dan indah istri agung ini, mulai dari kupagut bibirnya berkali-kali, kuremas buah dadanya bahkan ku hisap putingnya yang membuatnya menggelinjang dan mendesah. sementara selangkangannya yang kujamah dan kuraba tak lupa aku menjilati vaginanya yang mulus dan wangi ini hingga basah berlendir lubangnya.
"eehh... pak chaan... gak kuaat...", rintihnya dengan kedua kaki mengangkang lebar duduk di sofa sementara aku bersimpuh terus menjilati vaginanya.
"pengen dimasukin kontol...", ucapnya membuatku menghentikan jilatanku. aku tersenyum menatap wajahnya yang sudah sayup.
"udah sange ya wi...?", ucapku tersenyum mendekati wajahnya dan ku pagut lagi bibirnya.
"masukin ya...", ucapku masih bersimpuh di hadapannya, kuarahkan kontolku ke vaginanya yang sudah merekah di sofa.
"eeemhhh...", lenguhnya menatapku menunggu kepala kontolku untuk masuk menyeruak lubangnya.
"masukin pak chaan...", pintanya dan perlahan kudorong membuatnya menggeliat dengan mulut menganga. perlahan namun pasti kubenamkan semua hingga seakan kepala kontolku mentok di rahimnya.
"uuuhh... kooontool...", desahnya dan aku tersenyum dengan memulai menggenjotkan pinggulku maju mundur.
"aah..", gumamku vagina ini nikmat sekali menjepit kontolku dengan kuat, seperti menghisapnya. sungguh luar biasa empotannya.aku menggenjotnya dengan cepat tanpa memberinya kesempatan untuk bernafas lega. lenguhan dan desahan nya semakin membuatku bergairah.
"uuuh.. pak chaan... aaduuuh... gak kuat aaaahhh... aaaaahhh.. aahhh...", rintihnya dengan tubuhnya yang semakin bergetar hingga saat mulai mengejang aku mencabut kontolku seketika.
"ooooooaaaaaahhh.... ooohhh oohh...". tubuhnya bergetar dan bersamaan dengan menyemburnya air dari vaginanya dengan deras.disaat air itu tak lagi keluar aku kembali menghujamkan kontolku dan menggenjotnya dengan cepat hingga membuatnya kembali bergetar dan kucabut lagi sehingga air kembali menyembur dari vaginanya hingga berulang 3 kali.

"uuuh...", lenguhnya saat kembali kumasukan kontolku. tubuhnya lunglai hanya melenguh lemas.
"enak kan wi...? sambil pipis..". ujarku
"he eh enak banget...", jawabnya perlahan dan aku kembali menggenjotnya dengan cepat dan ia kembali melenguh dan merintih namun terus ku genjot
"wiii... terima wi.... ", ujarku dengan tekad aku ingin menumpahkan kembali spermaku di dalam vaginanya, aku ingin menghamilinya.
"wiii biar kamu hamil wiii...", ujarku dan sesaat kemudian kuhentakkan pinggulku berkali-kali dan kusemburkan spermaku di dalam rahimnya.
perlahan kucabut kontolku dan melelehlah spermaku yang membanjiri liang vaginanya. terlihat indah sekali vaginanya yang mulus berhias spermaku, pikirku. aku duduk disampingnya kurangkul dan ku kecup keningnya dan kubenamkan kepalanya di dadaku memeluknya. aku sudah menganggapnya istriku, sambil kulirik agung yang masih terlelap dan tanpa sepengetahuannya aku sudah kembali menyetubuhi istrinya bahkan aku sudah menumpahkan spermaku di rahim istrinya.



Bersambung ke Halaman 11 <<------------------
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd