Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset Season II <------------------- ( UPDATE )

Malam Seminar

jam menunjukan pukul 11 malam saat aku baru saja merebahkan tubuhku di samping istriku saat telepon berdering. aku mengangkatnya dan terdengar suara pak chandra disana.
"eh.. bo.. boleh pak...", jawabku dan sesaat kemudian aku menutup teleponku, aku mengambil nafas sesaat sambil kupandangi istriku yang berbaring di sisiku.
"tadi telepon dari pak chandra... dia minta kalo kamu mau dan bersedia menemaninya tidur malam ini...", ucapku dengan suara bergetar dan aku terdiam menatap istriku dengan rasa gelisah, cemburu namun bercampur napsu terbayang apa yang akan di lakukan pak chandra kepada istriku ini.
"aku sih mau aja... kalo papah mengijinkan...", jawab istriku, perlahan aku mengnngangguk, aku mengijinkannya.
"papah... yakin ?, gak apa-apa tidur sendiri di kamar ini ?", ucapnya memandangiku.
"gak pa-apa...", ucapku dengan nada masih gemetar seraya ku elus pundaknya.

istriku bersiap diri, aku memintanya untuk membuka seluruh pakaiannya, tubuh telanjangnya berdiri di hadapanku, kupandangi sesaat sebelum aku memberinya kimono untuk menutup tubuh, rambutnya terurai panjang sebahu.
"papah yakin gak apa-apa...?", ucapnya lagi aku meyakinkannya seraya ku peluk tubuhnya.
"bakalan aku dientot pak chandra semalaman kan pah...", bisiknya lagi, aku tak dapat menjawab dan berkata apa-apa, hanya dadaku yang bergemuruh menahan cemburu dan gejolak napsuku sendiri membayangkan istriku bakal di setubuhi semalaman oleh pak chandra, atasanku.
aku membuka pintu kamarku dan pak chandra pun sudah membuka pintu kamarnya yang tepat berhadapan.
"aku pinjam istrimu gung...", ucap pak chandra kepadaku suaranya hampir berbisik takut terdengar oleh tamu lainnya walau lorong hotel ini sudah sepi.
"i iy iya pak...", jawabku dan aku melepas istriku yang melangkah ke pintu kamar pak chandra yang menyambutnya, tangannya langsung melingkar memeluk pinggang istriku dan membawanya masuk dan menghilang di balik pintu. diatas kasur sendirian, aku elus kontolku yang mulai menggeliat terbayang istrku pasti akan kembal disetubuhi pak chandra.

*-*
"papah yakin...?", ucapku lagi kepada suamiku yang mengangguk dengan wajahnya yang menegang dan suara yang bergetar, entah apa yang terjadi dalam benaknya, apalagi sudah terjadi tadi sore, aku sudah disetubuhi oleh atasannya atas permintaannya sendiri malam ini ia akan melepas aku untuk menemani tidur pak chandra malam ini. aku sudah tak peduli dengan perasaannya yang begitu semakin menikmati melihat aku, istrinya sendiri di gauli laki-laki lain bahkan aku ikut menikmati ini semua dengan kepuasan yang tak kudapati dari dirinya yang begitu lemah sebagai suami. dalam batinku aku semakin menikmatinya dan semakin aku tak mendapatkan kenikmatan dan kepuasan dari suamiku semakin aku menikmati disetubuhi laki-laki lain.

aku menyeberangi lorong hotel dari pintu kamar suamiku melangkah ke pintu kamar pak chandra, tanpa aku menoleh suamiku yang melepasku ke pelukan pak chandra yang menyambutku. aku menyambut bibirnya yang mengecup sesaat sebelum ia membawaku kedalam dan menutup pintu. wajahnya tersenyum menatap wajahku, terucap pujian dari bibirnya dengan wajah gembira dengan mata penuh napsu kepadaku dan kembali ia memagut bibirku.
"eeemmhhhh...", lenguhku kubiarkan kimonoku semakin terbuka dan terlepas dari tubuhku, tangannya menjelajahi seluruh lekuk tubuh telanjangku dengan bibir yang merayap dari leherku terus kebawah. kedua buah dadaku tak luput dari remasan tangannya dan bibirnya yang menjilat dan mengecup hingga kedua putingku yang dilumat dan di jilatnya dengan ganasnya. aku hanya melenguh nikmat.
"ooohh....ooohh...". sambil ku peluk kepalanya yang membenamkan diri di dadaku.satu tanganku meraih kimononya yang kuurai dari tubuh kekarnya hingga terlepas, tubuh kekar itu pun sudah telanjang bulat mendekapku.
"uuughhh...", geramnya membaringkan ku di kasur, merentangkan kedua kakiku, matanya liar menikmati selangkanganku,
"ooohh... memek yang indah...", ucapnya.
vaginaku merekah di hadapannya yang tak lama kepalanya merunduk dan membenamkan mulut di selangkanganku.
"ooooohhhh...", lenguhku dengan tubuhku menggeliat nikmat merasakan jilatan dan ciuman bibirnya yang menyapu belahan vaginaku.

*-*
"sluuurrrrppphhh....", kuhisap dan kujilat dengan penuh napsu vagina indah ini merasakan aroma dan lendir yang sudah lama aku rindukan apalagi sungguh luar biasa indahnya vagina istri bawahanku ini, bibirnya masih terlihat mulus dengan bibir yang kemerahan menggairahkanku ditambah itilnya yang menghias indah mengeras membuatku gemas untuk melumatnya, lubangnya kenikmatannya yang berlendir masih terasa sempit saat tadi sore aku menyetubuhinya dan yang paling kusuka adalah cukuran bulu jembutnya yang begitu rapih membentuk angka satu dari perut bawahnya menjalar kebawah tepat di atas belahan vaginanya. sungguh agung memiliki istri yang berkelas menurutku, cantik, putih mulus, body aduhai, dan vagina cantiknya yang masih sempit seperti ini. sungguh beruntung aku bisa menikmati dan menikmati lagi malam ini.
"oooh.. geli banget...oooh...", desahannya membuatku semakin bergairah untuk menjilati itilnya yang semakin mengeras
"ooohh... gak kuaat.. oooh...", berkali-kali sambil tubhnya menggeliat-liat tak karuan.
"enak sayang...?", ucapku memandangnya
"uuuhh... gak kuat... geli banget...".
"sini sayang...", ucapku puas dengan menjilati vagina cantiknya aku menyodorkan kontolku. istri agung duduk bersimpuh sementara aku berdiri membiarkan kontolku yang di genggamnya yang tak lama mulutnya mulai menghisap dan menelan kontolku. ku sempatkan tanganku untuk membelai rambutnya yang tebal yang selama ini terbungkus kerudung panjang. ah aku tak menyangka bisa menikmati wanita berkerudung yang cantik ini, sungguh aku beruntung, pikirku. istriku dulu tidak berkerudung sehingga aku merasakan sesnsai lain yang kurasakan saat menyetubuhinya tadi sore dan malam ini aku akan kembali merasakan kempuasan dari nya.
"uuh... enak banget... kamu isepnya...", pujiku sambil memperhatikan bibirnya yang monyong dengan kontolku yang terjejal di sana, bergerak keluar masuk sesekali lidahnya menjiati kepala dan lubang kencingku.

aku menarik kontolku, kurasa sudah saat nya untuk membenamkan di vagina sempitnya. kurebahkan tubuh mulus nya, dengan kedua kaki yang sudah mengangkang seakan mempersilahkan aku untuk memulainya. kupandangi vagina cantik itu dengan penuh kagum dengan keindahannya merekah di hadapanku, ku elus kontolku yang kuarahkan kepalanya pada belahan vagina itu.
"eeesshhhh... eeemhhhh...", lenguh bibr mungil itu saat aku menggesekkan kepala kontolku pada belahan basahnya terasa hangat dan licin, ku gesekkan pada mulut lubangnya yang sudah begitu basah sambil ku lihat expresi wajah cantik istri agung yang sayup menatapku tak sabar.
"eeehhh.... paak chandraaaaa....", lenguhnya membuatku tersenyum mempermainkannya dengan terus menggesekkan di mulut lubangnya.
"oooh... pak chandraaaa... masukiiiin....", ucapnya lagi saat ku hentikan kepala kontolku tepat di lubang itu. pinggulnya menggeliat, tangannya menggapai kontolku agar cepat masuk.
"bu dewi pengen kayak tadi sore..?", godaku sambil menikmati kecantikan wajahnya yang sudah sange, benar-benar terangsang.
"iya paak...", jawabnya dengan pinggul meliuk-liuk, aku tersenyum.
"pengen diapain bu dewi...?", godaku lagi
"eemhh... pengen dientot pak... di entot kontol...", ucapnya membuatku terhenyak semakin merangsang buatku, wanita secantiknya apalagi berkerudung menyebutkan kata-kata yang vulgar sungguh terlihat seksi bagiku.
"kontol siapa bu dewiii...?".
"eeehh... kontol pak chandra...".
"enakan mana sama kontol suamimu...?".
"enakan kontol pak chandra...". jawabnya
"kenapa kok bisa gitu...", ujarku
"kontol suamiku kecil....", ucapnya membuatku tertawa puas. aku menarik kontolku seraya berbaring di sisinya.
"sini naik bu dewi...", pintaku dengan cepat wanita itu bangun dan mengangkangi pinggangku. kedua kakinya mengangkang sehingga dapat kulihat vaginanya merekah diatas kontolku yang diraihnya dengan tangan lentiknya yang membimbing kepala kontolku menuju lubang vaginanya. kehangatan kurasakan membalurinya yang semakin dalam dan membaluri seluruh batang kontolku.
"oooohhhhh....", lenguhnya saat tubuh mulusnya terduduk diatas pinggangku dengan kontolku yang terbenam di dalam vaginanya. sungguh luar biasa rasanya seperti aku kembali mengalami malam pertamaku. pinggulnya mulai mengayun dan kurasakan empotan nikmat dari vaginanya yang sempit ini. sungguh luar biasa nikmatnya.
"enak bu dewi...?", tanyaku seraya kuraih kedua buah dadanya yang kuremas-remas.
"he eh... enak... aahhh.... ooooh... ", desahnya.
"mana ngomong joroknya...?", ujarku seraya kuremas teteknya lebih keras.
"aaahhh.... kontol.... kontol...", ucapnya dan aku tersenyum membuat birahiku semakin bergelora.
"terus ngomong jorok apalagi...?", ujarku lagi dengan satu tangaku menggapai bokongnya yang kuremas-remas.
"kontol gede... ooohh... kontol enak...", ucapnya berulang-ulang.
"diapain kontolnya...?", kejarku lagi.
"dientot kontol gede... eh ... enak banget... aah kontol nya enak banget...". pinggulnya semakin cepat bergoyanng aku menari tangannya sehingga wajahnya tepat di atas wajahku yang ku lumat bibirnya yang mendesah-desah dan merancau kata-kata jorok itu. aku menghisap lidahnya yang ia julurkan, ku lumat bibir atas bawahnya, bokongnya semakin cepat bergerak naik turun.
"oooohh... ooohhh... ooohhh...", lenguhnya, menarik bibirnya dari bibirku dan kembali terduduk di pinggangku dengan pinggulnya yang maju mundur semakin cepat disertai ucapan kotornya yang terus mengiringi.
"ooohh... kontol gede enak banget... oooohhh .oooohhhh .... kontooooll....", lengkingnya dan bersamaan dengan tubuh mulusnya yang menggelinjang dan bergetar hebat di atas tubuhku, kurasakan empotan vaginanya begitu habat, kubiarkan tubuhnya menggelepar diatas pinggangku dan jatuh terkulai diatas tubuhku. nafasnya terengah-engah dalam pelukan ku. tanganku membelai rambutnya.
"enak bu dewi... keluarnya...", bisiiku, perlahan aku membaringkannya di sampingku dan aku merentangkan kedua kakinya. kuarahkan kontolku ke vaginanya dan blesssshhh... kembali masuk dan ku genjot dengan penuh nikmatnya.
"ooohhhh.... aaahhh..", lenguhnya kepalanya menggeleng dengan liarnya menahan rasa nikmat yang terus ku alirkan kedalam vagina sempitnya.
aku memperlambat gerakan pinggulku, seraya kupandangi wajahnya dan kubelai kepalanya, aku menatap wajah cantik sayupnya, sungguh cantik sekali istri bawahanku ini, gumam hatiku berkali-kali dan aku kembali memagut bibirnya sambil tetap pinggulku bergerak perlahan.
"enak bu dewi..?", ucapku.
"enak pak...", jawabnya sambil menganggul dan bibirnya menyambut kembali bibirku yang mengecupnya. perlahan pinggulku mengayun tak lagi kuperlambat.
"oooohhh..... pak chandraaaaaa...", lenguhnya dengan kepala menengadah keatas membuatku spontan menyupang lehernya yang putih mulus hingga terdengar desahan dan lenguhannya yang penuh kenikmatan.

aku mancabut kontolku dari vaginanya. kubimbing tubuh mulusnya untuk menungging, bokongnya menyembul indah di hadapanku, aku meremas-remasnya, menamparnya dengan gemas. dari belahan bokongnya kulihat lubang vaginanya yang kemerahan berlendir ku colok dengan jariku.
"ooohhh...", lenguhnya kurasakan kehangatan dan lendir yang membanjiri lubang ini dan aku ingin kembali membenamkan kontolku lagi disini, pikirku. kuarahkan kepala kontolku dan blessshhh... terbenamlah dengan nikmatnya sambil kedua tanganku yang mencengkeram bokongnya yang sesekali ku tampar-tampar dengan gemas dan aku mulai mengayun pinggulku maju mundur. tubuhnya menghentak-hentak beradu dengan gerakan pinggulku sehingga bokongnya berbunyi ceplok... ceplok... membentur pinnggangku. nikmat sekali rasanya dan aku memacu semakin cepat namun tiba-tiba bu dewi melenguh dan mendesah-desah dengan liarnya dan ucapan kotor dari mulutnya kembali keluar.
"oooohhh... kontolll...", pekiknya dan kulihat rubuhnya mengejang dan bergetar hebat dengan tetap berusaha menungging di hadapanku. sesaat kemudian aku melepas cengkeraman tanganku dari pinggulnya kubiarkan tubuhnya yang toboh lunglai di kasur dengan kontolku yang tercabutn dari vaginanya namun aku tak memberinya waktu untuk mengatur nafasnya. ku rentangkan kedua kakinya dan kembali aku menjejalkan kontolku di vaginanya dan menggenjotnya dengan penuh nnapsu.
"oooohhh...". lenguh bu dewi namun aku terus menggenjotnya seraya sesekali aku memagut bibirnya.
"uuugh...", geramku dengan rasa yang semakin memuncak aku semakin memercepat pinggulku, batang kontolku mengaduk-aduk lubang vaginanya dengan cepat. teringat persetubuhan tadi sore saat hampir saja aku telat mencabut kontolku dari vaginanya pada detik-detik spermaku yang hampir menyembur keluar namun malam ini aku seakan enggan untuk mencabutnya, ya aku ingin menuangkan spermaku di dalam rahim wanita secantik bu dewi ini, aku ingin menumpahkan rasaku pada wanita berjilbab ini, birahiku sudah memenuhi kepalaku, aku sudah tidak peduli jika sampai istri bawahan ku ini hamil karena aku tak mencabutnya, aku sudah bertekad ingin menyemburkannya di dalam vaginanya. aku tak peduli jika ia hamil, aku tak peduli jika ia hamil, ucapku dalam benakku hingga aku tak dapat lagi menahan orgasmeku aku benar-benar tak mencabut kontolku.
"uuuuuuuhh..... uughhh... uuughh...", geramku sambil menghentakkan pinggulku mereguk kenikmatan orgasmeku, aku membenamkan dalam-dalam batang kontolku dan menumpahkan spermaku di dalam rahimnya sambil ku peluk erat tubuh mulus itu dengan erat.
"uuh...", puas rasanya dengan kenikmatan yang begitu lengkap kurasakan. aku mencabut kontolku dan berbaring di sisi bu dewi yang terkulai lemas dengan nafas terengah bersama. aku meraih telepon di sampingku.
"gung... sudah aku tutup dulu ya...", ucapku dan ku letakkan gagang telepon itu di tempatnya dan aku memandangi wajah cantik istri nya, perlahan aku mendekatkan wajahku dan mengecup bibirnya.
"maaf bu dewi... saya keluarin di dalem...", ucapku dan kulihat wajah cantiknya hanya tersenyum mengangguk.

*-*
"ooh...", sergahku dengan tangan gemetar memegang gagang telepon agar tetap di telingaku, terdengar suara lenguhan nikmat istriku bahkan rancauan istriku mengucapkan kata-kata vulgar dari mulutnya. ku kocok kontolku semakin cepat sambil terus mendengar suara istriku yang sedang disetubuhi pak chandra di kamarnya.
"ooohh... enak banget kontol...". terdengar suara istriku.
"uh... bu dewi suka kontol gede... hem...". terdengar suara pak chandra.
"iya paak... enak kontol yang gede kayak... punya pak chandra ini...".
"enak diapain ?'"
"enak dientot... kontol paak...", terdengar lagi suara istriku hingga aku tak kuasa membendung kenikmatan ku seraya ku kocok kontolku dengan semakin cepat dan sesaat kemudian spermaku menyembur di lantai berserakan.

Bersambung ke Halaman 7 <-------------
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd