Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[KOMPILASI] FROM OFFICE AFFAIR (CopasEdit dari Tetangga)

-------------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------------

Cerita 134 – Sex Only..!!


[Part 1] – Mewujudkan Fantasi Seks..!

Kenalkan.. nama gue Andy.. 26 tahun domisili di kota Malang. Pacar gue Yanti.. berusia 25 tahun.
Orangnya cantik.. wajahnya alim.. polos.. bodynya bagus.. dadanya ukuran standar.

Kulitnya juga putih. Dan yang paling mengesankan dari bagian tubuhnya adalah Pantatnya..!
–Bagi gue sih.. mengalahkan pantat J-LO. Sungguh padat dan berisi.. hehe..–

Kalau kami bergandengan berdua.. melihat dari tampang kami yang alim.
Sungguh tidak akan ada yang menyangka bahwa kami menyimpan gairah yang gila di dalam diri kami.
Kami berdua kebetulan keturunan Tionghoa. Oke deh.. sekian pengenalannya.

Gue dan Yanti pacaran sudah lebih 2 tahun, dan bercinta sudah lebih dari 200x.
Kami sangat puas dengan pengalaman seks kami..
Hanya saja sejak 1 tahun lalu.. gue memiliki suatu kelainan yang cukup aneh.

Gue sangat bergairah jika mengkhayalkan Yanti bercinta dengan orang lain.
Tidak peduli siapa.. pokoknya dengan membayangkan hal itu, gairah gue meledak.

Semula Yanti agak risih dengan fantasi gue.
Akan tetapi dengan rayuan maut, dia dapat bergairah juga membayangkan hal itu.

Singkat cerita.. kami pun dapat mewujudkan ide gila tersebut..
Dan sampai sekarang.. tidak ada yang berubah di antara kami, tetap saling mencintai, dan saling percaya.

Semula Yanti takut dianggap selingkuh dan murahan.. tetapi bagi gue jika hal itu dilakukan:
Atas pengetahuan dan anjuran gue.. bagaimana hal itu dapat dikatakan selingkuh dan murahan..?
–Setuju nggak..?– Kita cuma menganggapnya: SEX ONLY.. tak lebih.

Berikut akan gue ceritakan pengalaman-pengalaman ML dengan yanti dengan mengikut sertakan pihak ketiga.
-------ooOoo-------

Peristiwa Pertama

Kami biasanya bercinta di rumahnya pada saat kedua ortunya bepergian.
Suatu malam.. gue sedang berduaan di rumahnya.. kita lagi bercanda sofa..

Tiba-tiba dengan genitnya Yanti menyingkapkan kaos gue, menggigit puting gue.
"Hmm.. gila loe.. ntar aku nggak tahan lo.." ucap gue asal.
Dia cuman melirik dengan mata binal dan kembali menjilat-jilat puting gue.. sesekali mengisapnya kuat.

"Agghh.. jangan Yan.. ntar Herry pulang, kita belom tau dia malam ini nginap di rumah temannya ato nggak.."
"Tenang aja.. bentar aja.. masukkan bentar aja.. gue pengen loe muncrat, dah 2 minggu ga liat loe muncrat..”
Kata Yanti enteng, sambil meremas pantat gue kuat.

Pembaca.. perlu diketaui.. Yanti ini walau dari luar kesannya sangat alim, justru menyimpan gairah yang binal.
Dia sangat suka dimaki sewaktu bercinta. Semakin jorok kata-kata yang keluar.. dia semakin gila.
Di tengah permainan dia juga suka dikasari.. –Tapi kita tidak menganut seks sadisme.. hanya variasi liar dan kasar..–

Sementara dalam kehidupan sehari-hari Yanti sangat menjaga tutur katanya.
Nyaris tidak pernah gue mendengar dia mengucapkan kata kotor.. kecuali kalau dia sangat marah.
Singkatnya alim deh. Halus orangnya..!

"Nhh.. nggak ah Yan, jangan.. ga enak tiba-tiba Herry pulang, ntar kepergok lagi.."
"Bangsat loe.. tenang aja. Kedengaran kok bunyi motornya kalo dia pulang.. elo konsen aja.. segera keluarin mani loe..
Gue lagi haus.. cepet..!" Katanya sambil menurunkan celana pendek gue dan CD gue.

Penis gue yang belum tegang sepenuhnya langsung nongol.. dia cuman meliriknya dengan pandangan binal..
sambil menggodanya dengan menyentuhkan ujung lidahnya di kepala penis gue.

"Tuh liat dah keluar cairannya.. elo tenang aja.. laki-laki nggak tau diuntung.. udah bagus gue mau jadi budak kontol loe.."
kata-kata yang kasar tapi menggairahkan kembali keluar dari mulutnya..

Kami melakukan ini di rumahnya di lantai 2 di sofa ruang keluarganya..
Yanti dengan sangat sangat lihai meng-oral gue.

O ya.. satu hal lagi.. Yanti memiliki kemampuan yang sangat Spektakuler dalam oral sex dan Hand JOB.
Sangat expert..! Kalau dia lagi mens, dan gue butuh.. dia hanya butuh 3 menit..
untuk mengeluarkan mani gue dengan mulutnya.

Sementara kalau bercinta.. gue bisa tahan 30 menit untuk orgasme.
Yah.. kami menganggap itu sebagai suatu kelebihan..–

Kalau berbicara soal ukuran.. gua rasa gua tidak dapat membanggakan ukuran gua.
Yahh.. normallah.. ukuran orang Asia..!

"Hmm.. gimana rasanya..? Cepat bilang..! Apa yang dirasakan kontol lu sekarang..!?”
Tanya Yanti di sela-sela kesibukannya mengisapi penis gua.
"Hehe biasa aja.. nggak ada yang spesial.." pancing gue untuk membangkitkan kemampuannya.

"Bangsat, bagaimana dengan ini..!?” Yanti langsung mengisap kuat penis gue dan melepaskannya.
Kedengaran bunyi PLOP..!! Diisap kuat lagi sambil disedot-sedot di dalam mulutnya..!

Ya ampun.. ini gua nggak tahan. Dia pintar sekali..!!
"Arrhh..!!" Cuman itu yang bisa keluar dari mulut gue. Tangan gue meremas rambutnya..

"Kalau yang ini bagaimana..?" Dilepaskannya isapannya..
Lalu dikocoknya batang gue dengan lihai.. sambil mengisap testis gue ganas.

"Agghh..!!" Kembali cuma kata itu yang dapat keluar dari mulut gue.
"Bagaimana dengan yang ini..!?” Ucapnya sambil tetap mengocok batang gue dan mengisap puting gue.
Gue sangat sensitif dengan puting dada.

Perlu diketaui.. semua percakapan kami dengan menggunakan bahasa mandarin –Chinese..–
Tapi di sini gue terjemahkan dalam bahasa Indonesia.. –Yahh.. tentu supaya pembaca mengerti..–

"Ampun Yan.. jangan yang itu.. uggh..!!" Yanti terus mengocok batangku, sambil mengisapnya dengan lihai.
Gue merasakan sperma gue berdesakan akan keluar. "Yan.. cepat Yan.. dikit lagi gue dah mau muncrat.. plzz.."

"Oh ya.. mau keluar ya..? Elo mau keluar di mana.. di tangan gue ato di mulut gue.. hmm..?" Goda Yanti lagi.
"Mulut lu Yan.. mulut..!! Gue pengen muncrat di mulut loe.."

"Oh ya.. boleh.. boleh.." kata Yanti seraya memperlambat kocokkannya.
Dia ingin menggoda ku, membuat gue memohon-mohon padanya.
"Cepat Yan.. jangan lambat gitu.. plzz.."

"Mau keluar ya..? Kaciaan.. nggak deh.. kalo mau keluar, elo bayar gue dulu.. elo harus anggap gue tuh Pelacur..
Gue tuh pelacur.. tau nggak..? 1 juta..!
Elo boleh muncrat di mulut gue. Gue telan mani loe sampe kering.. mau nggak..!?" Goda Yanti lagi..

Bangsat nih anak..!! Pikir gue. Soalnya kalo gue janji.. bener-bener gue harus kasih 1 juta buat dia.
Tapi desakan untuk muncrat udah nggak tertahankan..

"Anjing lo.. Bangsat.. pelacur..!! Keluarkan gue..! Keluarkan mani gue di mulut lu..!! Cepatt..!!"
Erangku sambil mendorong kepalanya dengan cepat.

Yanti tidak menunggu lama lagi.. tangan kanannya mengocok batang kemaluanku..
Slroppp.. clropp..!! Mulutnya segera menyedot kepala penisku.

Gerakannya sangat-sangat cepat.. Argghhhh.. gue bener-bener nggak tahan lagi..!!
"Anjing lo..!! Gue dah mau keluarr.. aaghh..!!" Gue tekan kepala Yanti dalam-dalam..

Sedetik itu.. cratt.. crett crett.. crett..!! Sperma gue dengan derasnya keluar berkali-kali di mulut Yanti.
Yanti agak kewalahan menghadapi banyakknya sperma gue.. sampai-sampai mengalir keluar dari mulutnya..
Yanti terus mengisap penis gue.. dan benar, tidak setetes pun yang tersisa.

Kemudian Yanti terduduk di lantai sambil memperhatikan gue yang sedang meregang menikmati sisa orgasme gue.
Dia memandang gue dengan pandangan mata yang aneh.. seolah-olah ikut merasakan apa yang gue rasakan..

Tiba-tiba dengan sangat tiba-tiba.. mungkin karena serunya permainan tadi..
kami tidak mengetahui ada sosok yang berdiri di atas tangga memperhatikan apa yang kami lakukan tadi.

JIMMY..! Temannya adik cowo Yanti yang kebetulan disuruh Herry mengambil barang yang ketinggalan di rumah..
berdiri menjublak tidak percaya atas apa yang dilihatnya.

Tangannya kuat meremas ujung tangga, dengan mulut yang terbuka.
Jimmy 23 tahun.. teman adik kandung Yanti, sedang berdiri memperhatikan kami.

Bak disambar kereta api.. Yanti sampai menjerit, dan dengan wajah pucat seperti kertas.
Sementara gue dengan gerak refleks kecepatan cahaya.. langsung menaikkan celana gue..! Syuutt..!!

Beres semuanya.. seperti tidak ada kejadian apa. Hanya saja Yanti tetap duduk didepan gue di lantai..
Pas di depan selangkangan gue.. dengan sisa sperma masih mengalir dari sela-sela mulutnya..

Dengan sekejap pula gue berpikir ..
Wah.. kesempatan mewujudkan fantasi sex kami bisa terwujud sekarang..
jika Jimmy diikutsertakan, sekalian dia jadi bisa tutup mulut.

Kalo dia ikut terlibat.. tentu dia nggak berani bilang ke orang lain, masa’ dia mau pacarnya tau..?
Jadi.. sekali tepuk 2 lalat sekalian.. hehe..


Gue merasa kalau ide ini terwujud.. Yanti tidak akan keberatan.. kami tau betul Jimmy ini orangnya bagaimana.
Tidak berandalan.. ganteng.. tubuhnya atletis, jauh lebih atletis dari tubuhku.
Dan yang paling penting, dapat dipercaya..!

"Ehm.. Jim, elo kok bisa masuk..?" Tanya Yanti mendahuluiku
"Ah..? Uhh.. eh.. nggak.. sorry.. gue nggak tau.. eh.. Herry kasih kunci rumah ke gue.
Dia nggak tau lu orang ada di rumah.. ehm.. ada barang ketinggalan.."
Sahut Jimmy gugup dengan wajah yang nggak kalah pucat.

"Jim, pliz jangan bilangin ke orang lain yach, pliz ya.." mohon Yanti.
"Nggak deh.. nggak bakal.. percaya deh.." sahut Jimmy cepat.

Gue segera kedipin mata ke Yanti, suruh dia pergi bentar.
Untung Yanti nggak banyak tanya, langsung ngeloyor ke kamar mandi.

Gue hampirin Jimmy. "Jim.. gue tau lu bisa dipercaya, lu mau nggak ikutan..?" Tanya gue langsung.
"Hah..? Ikut apa..?" Masih tanya Jimmy dengan wajah begonya.
Dalam hati gue happy banget, Jimmy ini ganteng.

"Kita ML bertiga mau nggak..? Gak pa pa kok, Yanti pasti mau. Kita sudah lama inginkan hal seperti ini.."
"Tapi loe harus janji.. ini hanya antara kita bertiga, dan ini cuman SEX, tidak melibatkan perasaan.." jelasku.

Singkatnya.. setelah segala perjanjian disetujui dan skenario telah dirancang. Jimmy akan pura-pura pergi.
Gue dan Yanti akan bercinta.. dan Jimmy harus muncul di tengah-tengah permainan.

Setelah Jimmy pura-pura pergi.. "Yan.. cepet dong.. yang tadi belom selesai..!!" Teriakku.
Yanti keluar dari kamar mandi.. "Jimmy dah pergi..? Dia bisa dipercaya..?" Tanya Yanti bertubi-tubi.

Gue tidak menjawab pertanyaannya.. langsung gue peluk dia sampai dia merapat ke dinding.
Tanpa basa basi, gue turunkan celana dan CD gue. "Andy.. gila loe ya..!? Gue masih syok.." protes Yanti.

"Diem aja loe bangsat. Isap kontol gue.. lanjutin yang tadi..!" Sahutku pura-pura garang..
sambil menekan pundaknya untuk jongkok mengisap penis gue.

Yanti mulai mengisap penis gue yang mulai keras. Tiba-tiba gue balikkan badan Yanti..
Kemudian langsung gue buka roknya dan CDnya.. Yanti dalam posisi menungging..

Lalu dengan kasar dan buru-buru gue tempelkan penis gue di bibir vaginanya yang sudah terbuka.
"Andy.. jangan dong, gue masih syok.. jang .. aahh..!!" Yanti belum sempat menyelesaikan kata-katanya.
Penis gue sudah menghujam dalam vaginanya. Gue nggak beri dia kesempatan.

Dengan memegang pinggulnya.. gue kocok dengan cepat penisku di dalam vaginanya.
"Aaghh.. bangsat lu.. suka-suka lu aja fuck gue..!" Erang Yanti.

Setelah merasa cukup.. gue cabut penisku, gue dorong Yanti ke sofa.. gue kangkangin dadanya..
sambil jejalkan penis gue ke mulutnya.. selagi Yanti menyedot penis gue..
gue ambil handuk yang tadi dah gue persiapkan untuk ngikat matanya.

"Andy.. kok..?" Protes Yanti.
"Stt.. nikmati aja.." sahutku cepat. Yanti yang masih bingung.. gue telungkupkan..

Kemudian gue masukkan dikit-dikit kemaluan gue ke dalam vaginanya.. masuk dikit, gue cabut lagi.. masuk cabut lagi..
"Arhh.. mau lu apa sehh..? Jangan gitu..!! Masukkin semuanya, bangsat..!! Hujam dalam-dalam..!!" Protes Yanti.

Pas.. saat itu Jimmy datang dengan senyap-senyap.
Gue tersenyum sambil tetap godain Yanti dengan penetrasi yang setengah-setengah..
"Masukkin dong Dy.. Plzz.." erang Yanti.. yang tidak tau Jimmy sudah didekat kami.

Segera gue kode Jimmy untuk gantiin posisi gue.. dia ngerti.. langsung buka pakaiannya sampai bugil.
Wow.. kemaluannya sudah tegang.. Hebat nih anak.. pikir gue..

Gue kode lagi Jimmy untuk basahkan kemaluannya.. supaya Yanti nggak curiga.
Jimmy pelan-pelan dengan senyap membasahi kemaluannya dengan ludahnya sendiri.
Hmm.. batang kemaluannya cukup besar.. setidaknya diameternya lebih besar dari punya gue.

"Dy.. cepat dongg.." pinta Yanti.. yang masih dalam keadaan tertutup matanya dan posisi membelakangi kami.
Segera dengan cepat kami berganti posisi.. dengan sangat senyap..
Jimmy langsung menempelkan penisnya di bibir vagina Yanti..

Gue di samping mereka tidak terlalu jauh.. melihat jelas.. sekarang pacar gue Yanti..
Orang yang paling gue cintai.. sebentar lagi kemaluannya akan dimasuki penis lain, selain penis gue.

Yanti masih perawan waktu pertamakali ML sama gue, dan cuman pernah ML sama gue saja..
Sekarang.. sesaat lagi.. dia akan merasakan penis yang kedua dalam hidupnya..

Perasaan gue campur aduk.. gairah yang meledak-ledak melihat keadaan itu.. cemburu, menyesal, senang..
Kayak gado-gado deh. Sekujur badan gue jadi dingin, gemetar..

Ketika melihat Jimmy mulai memegang pinggul Yanti..
dan mulai mengesek-gesek kepala penisnya di bibir vagina Yanti.
Dan sekarang.. slebbbb.. clebb.. mulai memasukkan kepala penisnya ke dalam vagina Yanti..

Gue sangat bergairah menyaksikan ini semua.. "Masukin Ndy.. plizz.. tunggu apa lagi..?
Gue dah lama nggak ngerasain sperma loe muncrat di vagina gue.. plizz.. shake gue.. plizz..!
Gue pelacur.. gue murahan.. entotin gue plizz.. gue.. aahh..!!"

Jerit Yanti yang belum menyelesaikan perkataan mesumnya..
Karena Jimmy sudah menghujam habis batangnya di dalam vagina Yanti.

"Ugghh.. gilaa..!! Dalam banget.. bangsat loe..! Kenapa kontol loe jadi .. ahh..!!"
Jerit Yanti lagi.. yang tidak sempat menyelesaikan kata-katanya..
Karena Jimmy dengan cepat mengocok penisnya di dalam kemaluan Yanti.

Gue bener hampir pingsan menyaksikan ini.
Yanti yang kucintai sedang merasakan penis yang kedua dalam hidupnya.
Dia sedang merasakan kenikmatan yang diberikan oleh orang lain..

Dan perasaan gue yang amburadul menyadari ada seorang pria yang sedang meraih kenikmatan..
dengan menggunakan tubuh pacar gue yang sangat gue cintai.

Kedua orang ini sedang merasakan kenikmatan yang sangat.
Jimmy terlihat sangat berusaha menahan erangannya.

Yanti menjadi sangat liar.. berteriak tanpa peduli apa yang terjadi..
"Anjing loe.. enak banget.. kontol loe gede banget..! Kontol loe tambah gede, tambah perkasa..
Bangsat loe.. kenapa jadi begini..? Shiitt..!! Kocok gue cepat..!! Kasari gue..!!" Ceracau Yanti nggak karuan.

Jimmy tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Langsung menampar pantat Yanti dengan keras.
Jlebb.. jlebb.. jlebb.. jlebb..! Dia menghujamkan kemaluannya dengan mantap dalam-dalam.

Tiba-tiba selagi mereka asik.. gue kode Jimmy untuk mundur, gue pengen ngerasain jepitan Yanti.
Jimmy mundur teratur, langsung gue gantiin. Jlebb..!! Gue hujam dalam penis gue yang agak menciut..

"Ahh.. kok.. kenapa.. kontol loe..!?"
Belum selesai perkataan Yanti.. penisku sudah membengkak kembali di dalam vagina Yanti.

Jlebb-jlebb-jlebb-jlebb-jlebhb-jlebb..!! Gue kocok terus dengan kasar dan dalam..!!
Mungkin karena sensasi yang begitu besar.. gue merasa sperma gue sudah di ujung-ujung mau muncrat.

Segera gue kode Jimmy untuk ambil alih.. Jlebb..! Jimmy kembali menghajar vagina Yanti..
Ini saatnya Yanti diberi kejutan pikir gue. Segera dengan senyap gue ke hadapan Yanti.

Pelan-pelan mengarahkan penisku yang sudah mau muncrat ke mulut Yanti.
Sementara Jimmy dengan cepatnya tetap mengocok batangnya di liang vagina Yanti.

Lalu dengan tiba-tiba gue pencet mulut Yanti..
Dan kemaluan gue yang sudah di hadapan Yanti langsung menyeruak masuk di mulutnya.

Yanti tersentak dan refleks membuka penutup matanya.. "Aahh.. loee.. kok..!?"
Yanti langsung melihat ke belakang.. mendapati Jimmy sedang menghujami liang vaginanya.

Dari parasnya gue tau Yanti sangat syok.. dia langsung melihat ke gue.. dan saat itu..
"ANJING.. loe.. kokk..!?" Belum sempat Yanti menyelesaikan perkataannya..
Cropph..! Mulutnya sudah dipenuhi oleh sperma gue yang muncrat dengan banyaknya.

Pada saat hampir bersamaan itu juga.. Jimmy sudah mau klimaks juga.
Dia dengan kasar membalikkan tubuh Yanti..
Dan tanpa basa basi memasukkan kemaluannya di vagina Yanti.. langsung mengocoknya dengan ganas.

Yanti yang masih belum menyadari apa yang sedang terjadi..
langsung menerima semprotan sperma Jimmy di dadanya.. sangat banyak.. dan sangat mengesankan.
Aahhh.. suatu peristiwa yang sangat dahsyat bagi gue.

Setelah segala ketegangan berlalu.. "Yan.. sorry deh.." kata gue lembut.
"Iya.. gue juga sorry.." timpal Jimmy. Yanti masih diem aja.. syoknya masih tertinggal.

"Gue jaga rahasia kok.. dan ini cuman kita bertiga yang tau. Suerr..! Gue juga nggak mau cewe gue tau.
Mati gue dibunuhnya.." ucap Jimmy penuh perasaan.
Gue kode Jimmy untuk berlalu.. Jimmy pun berlalu meninggalkan kami berdua.

"Yan.. udahlah.. elo jangan gini deh.. gue cuman mau wujudkan sensasi kita.
Gue jamin deh nggak ada yang berubah antara kita. Gue tetap cintai lu.. ga ada yang berubah.
Percayalah .. tadi cuman SEX. Anggap aja dia tuh vibrator.." jelasku panjang lebar.

Setelah diam lama.. Yanti menyahut.. "Gue marah nih..!"
"Plzz.. udah deh.. marah napa..?"

"Marah..! Karena elo napa nggak bilang dari awal..?
Supaya gue bisa lebih nikmatin kontol Jimmy yang gede.." ucap Yanti sambil tertawa.

CONTIECROTT..!!
---------------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------------
 
mantap bang
 
---------------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------------

Cerita 134 – Sex Only..!!

[Part 2] – Fantasi Kedua..!!

Semenjak peristiwa itu..
Jimmy pernah menelepon gue dan ngajak main bareng lagi.
Tapi kami tolak dengan tegas. Kami punya komitmen.. sekali untuk seorang.
Tidak boleh berulang dengan orang yang sama..!

Bukan tidak percaya pada Yanti.. hanya saja untuk mencegah orang lain memiliki perasaan kepada Yanti.
Karena Yanti ini sangat dahsyat dalam bercinta.

Siapa yang pernah merasakan tubuh Yanti pasti akan kecanduan.. percaya deh pembaca.
Atau di antara pembaca ada yang berminat dikeluarin spermanya oleh Yanti..? He he he..

2 minggu sejak peristiwa itu kami mulai memikirkan mangsa baru lagi. Kali ini Yanti yang agak heboh.
Ia pengen merasakan ML bareng yang sebenarnya. Soalnya waktu itu dia nggak bener-bener menikmatinya.

Tapi kami masih bingung lelaki mana yang akan beruntung kali ini..? Kami belum menemukan orang yang tepat.
Praktis sejak peristiwa malam itu kami tidak melakukan hubungan badan.. soalnya pengen rame-rame seh.

Nah.. ceritanya gue punya seorang teman yang akrab, namanya Wilsen.
Wilsen ini orangnya agak-agak ‘loser’.. walau otaknya encer, tapi loser deh. Nerd mungkin lebih tepatnya.
Orangnya baik.. tidak ganteng, agak pendek.. dan banyak bulu.

2 tahun lalu Wilsen ini melepas perjakanya dengan seorang pelacur seharga 80 ribu..!
Semenjak itu selalu mengumbar nafsunya sama para pelacur..

Akan tetapi ia tetap menyimpan keinginan yang begitu besar untuk bercinta dengan cewe baik-baik.
Dan tidak pernah kesampaian, tentu saja. Orangnya jelek amat seh. Hehehe..

Sudah sejak lama temanku ini menyimpan obsesi yang begitu besar kepada Yanti.
Sebagai teman.. walau dia tidak pernah mengatakannya secara langsung kepada gue.
Tapi jelas gue tau obsesinya.. baik dari saat dia bercanda atau saat dia memandang Yanti.

Suatu hari.. Sabtu siang gue bersama Yanti sedang menikmati weekend di sebuah hotel berbintang di kota kami.
Rencana kami sebenarnya gila. Saking tidak ada cowok yang tepat untuk diajak main bareng..
kita kemudian berencana untuk menggoda room boy hotel untuk ML mah Yanti.

Tetapi kami masih sangsi untuk melakukannya. Perjanjian tetap perjanjian.
Kami tidak boleh ML berdua saja.. harus bertiga.
Sekarang kami lagi bingung memilih cowok yang tepat untuk weekend ini.

Di kamar hotel.. Yanti hanya memakai baju tidur dan tidak memakai pelindung di dalam sama sekali.
"Dy.. mana upetimu..? Udah 2 minggu nih..! Udahlah.. kita nggak usah sama cowo lain.." rengek Yanti.

"Sabar dong.. masih siang neh.. ntar malam kita ke disco deh, nyariin yang tepat buat lu.."
"Nggak deh.. nggak bakal ketemu.. tampang kita baek-baek.. mana ada yang ketarik.. sekarang aja deh.
Room boy juga nggak papa.." ucap Yanti sambil meremas penisku yang masih kecil.

Tiba-tiba muncul ide gila gue.. diem-diem gue SMS ke Wilsen..
Sen.. datang ke hotel xx kamar 703. Gue ada kejutan buat loe.. dalam 30 menit harus nyampe loe.

Gue nggak gitu yakin ide ini bagus.
Yanti emang senang tiapkali gue bilang Wilsen syur mah dia.. dan sering onani bayangin dia.
Gue juga nggak tau apa Yanti mau mah Wilsen. Tapi gue cuek aja.

Ada sensasi sih.. lihatin cewe gue di-fuck mah teman gue yang udah kebelet amat mah Yanti.
He he he Jahil emang. Tapi ya namanya juga fantasi. Ada kalanya ingin diwujudkan, kan..?

Membayangkan beauty and the beast bakal bercinta, penis gue tiba-tiba bereaksi.. walau belum keras penuh.
Langsung gue tindih tubuh Yanti.
Tanpa basa basi.. gue singkap daster bawah Yanti.. jlebb..! Dan segera gue masukkan batang kemaluan gue.

"Agghh Gila loe ya.. sakit tau.. jangan ahh..!!" Jerit Yanti.
"Diem aja loe.. gue nggak tahan lagi.." ucapku sambil menarik keluar penisku dan menghujamkannya lagi.

Vagina Yanti emang dahsyat.. baru begitu saja udah langsung ready to fuck..!! Cairannya sudah keluar.
Gue dengan bernafsu membayangkan sebentar lagi Yanti akan merasakan penis yang ketiga dalam hidupnya.

Yanti menjerit-jerit nikmat.. pada saat itu gue nggak sadar lagi.. berbareng rasa cemburu..
dan sensasi yang begitu dahsyat.. gue kocok dengan dahsyatnya dengan kasar dan liar.

Lantas dengan tiba-tiba gue tampar wajah Yanti.. "Anjing lu.. pelacur.. elo pengen kontol..!? Huh..!?
Pengen berapa kontol..!? Murahan..!" Makiku sambil menampar wajahnya lagi.

Yanti hendak membalas menampar wajah gue..
dengan sigap gue tangkap kedua tangannya, dan tetap menghajar kasar vaginanya.
Gue nggak peduli dia adalah orang yang kucintai.. saat ini gue cuman menganggap dia pelacur..!

Yanti tidak berdaya di bawah gue, matanya liar menatap mata gue. Tangannya gue cengkeram kuat.
Tiba-tiba gue pencet mulutnya sampe terbuka..
Phuii..!! Gue ludahin mulutnya.. gue teteskan ludah gue ke dalam mulutnya.

Perlakuan kasar gue ini rupanya membuat Yanti seperti orang kesurupan.
Dia dengan ganas menggoyang pinggulnya dan mencakar punggungku. Kami bercinta seperti orang gila.

Tiba-tiba.. Ding.. Dong..!! Bel berbunyi. Kami terdiam. Gue tau itu Wilsen yang datang.
Yanti masih bingung..
Antara kesal karena nafsunya yang lagi tanggung dan heran.. siang-siang gini siapa yang datang..?

"Elo tenang aja, baring aja.. jangan tutup vagina loe.. gue liat bentar siapa yang datang.
Ingat.. jangan tutup vagina loe..! Biarkan terbuka.. pelacur murahan.." canda gue. Yanti cuman meringis.

Begitu pintu terbuka, gue bisikkan ke Wilsen.. "Sen, Yanti lagi terbaring, nafsunya lagi tinggi.
Gue kasi kesempatan sekali seumur hidup buat loe.."
"Heh..? Anjing loe..? Yang bener..? Gue bole..!?" Ucap Wilsen yang masih bingung.

"Nggak mau loe..? Ini cuman sekali seumur hidup loe..! Tapi ingat.. ini cuman sex.
Dan cuman diantara kita aja. Ini cuman sekali saja..!" Wilsen tidak dapat menyembunyikan rasa gugupnya.

Tubuh dia gemetar seperti orang kedinginan. Gue langsung tutup pintu kamar.
Terdengar suara Yanti.. "Siapa sayy..? Cepat kemari dong.. vagina gue dah terbuka lebar neh.."

Wilsen hampir pingsan mendengar itu.. dia nggak berani bersuara.
Tangannya yang satu menopang ke dinding, takut jatuh kali dia.

Tidak lama kemudian, gue mah Wilsen dah muncul didepan Yanti. Senyap.. sunyi.. kita bertiga terdiam.
Saling memandang.. kemudian dengan kecepatan 1/1000 detik, Yanti menyambar selimut menutupi badannya.

"Ndy.. GILA LOE YAA..!!?" Jerit Yanti agak histeris. Wilsen langsung pucat wajahnya.. jakunnya turun naik..
"Eh.. gue cabut dulu deh.." masih dalam keadaan gemetar yang amat sangat.

"Huahahaha.. jangan dong Sen. Yan.. ini Wilsen udah lama pengen nyobain loe.
Loe kasi dia pengalaman sekali seumur hidup deh.." ujar gue enteng sambil melangkah duduk di sofa.

Wilsen masih tetap di posisinya, sangat teguh.. seolah kakinya terpatri di lantai.
Nafasnya ngos-ngosan.. menderu-deru bak angin topan.. nafsunya sudah di ubun-ubun..

Gue tarik Yanti keluar dari selimut. Yanti masih tetap menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Perlahan gue bisikkan ke Yanti.. "Tenang aja say.. apa loe nggak merasa sensasi yang dahsyat..
Loe fuck ama orang yang dah lama jadi pengagum loe..? Yang tiap hari onani dengan ngebayangin loe..?
Elo bakal membuat dia merasakan peristiwa terhebat dalam hidupnya.
Maninya bakal muncrat di tubuh loe.. waktu itu, dia seolah nggak percaya.."

Berhasil..! Yanti cukup terangsang dengan kata-kata maut gue tadi.
Perlahan dia melepaskan tangannya kemudian memandang Wilsen yang masih gemetar.

Tiba-tiba Yanti ketawa.. "Ha ha ha.. Sen, kok gemetar gitu..? Oke deh.. relaks aja..!"
Ucap Yanti.. namun gemetarnya Wilsen tetap nggak berkurang.

Gue ambil inisiatif untuk mencairkan suasana. Gue lepaskan handuk yang membungkus penis gue.
Penis gue yang udah lemes segera menggantung keluar.

Kemudian gue tarik Yanti untuk duduk di pinggir tempat tidur.
Gue arahkan penis gue yang masih lemes ke mulutnya. Agak ragu Yanti membuka mulutnya..
Clropp..! Namun kemudian ia menerima penisku masuk ke mulutnya.

Slrupp.. clruppp.. diisapnya perlahan.. disedot-sedotnya. Hmm nikmat sekali..!
Sesekali gue lihat Yanti sambil mengisap penis gue, sambil melirik ke arah Wilsen.. gue tau ini saatnya..!

Gue cabut penis gue dari mulut Yanti.. lantas gue tarik Wilsen ke posisi gue.
Wajah Yanti kini tepat di depat kemaluan Wilsen yang masih terbungkus rapi.
Mereka secara bergantian menatap wajah gue yang senyum-senyum aja.

"Yan.. elo tau nggak.. gue tuh dah lama menghayalkan ada peristiwa seperti ini.." ucap Wilsen sambil gemetaran.
Yanti masih tetap diam, hanya memandang lurus ke arah kemaluan Wilsen yang terbungkus jinsnya.

Wilsen berdiri tepat di depan Yanti yang duduk di pinggir tempat tidur.
"Emang loe.. sering khayalin apa tentang gue..?" Tanya Yanti tiba-tiba.. balik bertanya.

"Andy sering cerita kemampuan loe yang dahsyat dalam bercinta, isapan mulut loe, gue pengen coba.."
"Oke deh.. gue wujudkan khayalan loe sekarang. Tapi ada syaratnya:

Elo nggak bole menyentuh gue sebelom gue suruh..! Elo diam aja.. nikmatin aja.. setuju..?"
"Hah..? Kok .. oke deh.." ucap Wilsen bingung..

Gue duduk di tempat tidur menyaksikan pemandangan yang spektakuler. Yanti duduk di pinggir tempat tidur.
Dengan wajah yang hanya berjarak 15 cm dari kemaluan Wilsen yang masih terbungkus.

Wilsen berdiri di hadapan Yanti. Gue sangat terangsang melihat posisi awal ini.
Di mana sebentar lagi Yanti pacarku.. akan memberikan kenikmatan yang dahsyat kepada laki-laki lain.

Perlahan terlihat tangan kanan Yanti terangkat, menyentuh kemaluan Wilsen dari luar celananya..
"Dah keras ya..? Cepat amat..?" Sindir Yanti mengoda Wilse, Wilsen cuma diam aja.. dan tetap gemetar.

Yanti mengelus-elus lembut kemaluan Wilsen dari luar.. meremasnya perlahan.
Sontak wajah Wilsen merah padam.. sementara Yanti sudah dapat mengontrol dirinya.

Yanti sangat relaks.. nafasnya agak memburu.. merasakan sensasi yang hebat.
Mungkin dia menyadari.. sebentar lagi dia akan memuaskan penggemarnya.

Dengan perlahan.. sangat perlahan Yanti menurunkan ritslueting jeans Wilsen.. membuka kancing jeansnya.
Kemudian dengan gerakan sangat perlahan.. jins Wilsen jatuh ke lantai.

Suasana sangat senyap, yang terdengar hanya deru nafas Wilsen.
Yanti memainkan telunjuknya di kemaluan Wilsen yang masih terbungkus CD..

"Sudah sangat keras.. Sen.. elo mau muncrat di mulut gue ato di vag gue..?" Ucap Yanti..
dengan suara yang serak namun seksi.. terasa suara Yanti yang berat.
Hmmm.. itu tandanya dia juga nggak kuat menahan sensasi.

Yanti tetap mengelus-elus kemaluan Wilsen sambil menatap seksi mata Wilsen.
Wilsen cuma diam.. seolah tidak berani bernafas.. dia tidak menjawab pertanyaan Yanti.

"Elo mau nggak kontol lu ini gue masukkin di mulut gue..? Hmm..?" Goda Yanti dengan erotisnya..
sambil tetap menatap Wilsen dan tangannya tetap mengelus-elus kemaluan Wilsen.

"Mau nggak.. gue isap..? Gue sedot-sedot di dalam mulut gue..?" Goda Yanti lagi dengan nakalnya.
Terlihat Wilsen sangat gemetar mendengar kata-kata Yanti.
Gue jadi yakin bener.. spermanya tuan Wilsen ini sudah mau muncrat akibat sensasi ini. Haha..

Tiba-tiba.. Yanti mendekatkan wajahnya dikemaluan Wilsen.
Walau masih terbungkus celana dalam.. embusan nafas Yanti mengelitik kemaluannya.

Yanti lalu menjulurkan lidahnya.. slreppp.. lantas menyentuh kepala penis Wilsen.
Secara tidak diduga Yanti dengan agak ganas melumat-lumat batang kemaluan Wilsen dari luar.
“Arghhhhhhh..!!” Seketika Wilsen mengerang hebat ketika mendapat sergapan luar biasa Yanti itu.

Yanti menghentikan kegiatannya.. memandang lurus hasil perbuatannya. Penis Wilsen terbayang jelas.
Kini tercetak jelas dari luar CD nya yang telah basah kuyup oleh ludah Yanti.
Hmm tidak terlalu besar. Kepunyaanku lebih besar. Gue yakin pada saat itu, Yanti juga berpikiran sama.

"Gimana Sen..? Enak nggak..? Mau rasakan langsung kontol loe ini masuk di mulut gue..?
Merasakan isapan gue..? Hangatnya berada di dalam mulut gue..?" Goda Yanti lagi.
Wilsen cuman mengangguk.. seperti memohon dengan sangat.

Srettt..!! Yanti menurunkan CD Wilsen. wow.. sekarang Wilsen terbuka polos di bagian bawah.
Gila.. kemaluannya tegak ke atas, keras.. walau tidak besar.. namun urat-uratnya menonjol semua..
rambut kemaluannya lebat.. sangat lebat. Menimbulkan aroma yang khas.. aroma kejantanan pria.

Yanti, untuk pertamakalinya merasakan aroma kemaluan pria selain kepunyaanku..
menimbulkan sensasi yang meledak di dadanya.. Wilsen belum sunat. Walau sudah tegang penuh..
masih ada sedikit kulit yang menutupi kepala penisnya.

Yanti lantas mengambil inisiatif.
Dengan tangan kanannya Yanti menyentuh ujung kemaluan Wilsen yang langsung gemetar hebat.
Perlahan-lahan Yanti menarik turun kulit yang menyelimuti kepala penis Wilsen.

Yanti tersenyum nakal.. melirik ke arah gue yang juga sedang menahan nafas menyaksikan ini semua..
Yanti dengan posisi setengah jongkok diatas tempat tidur.. perlahan-lahan.. sangat pelan.. membuka mulutnya.
mengembuskan nafasnya dari mulut.. menerpa ujung kemaluan Wilsen.

Dan di detik yang lain.. seluruh kemaluan Wilsen telah amblas di mulut pacarku tercinta, Yanti..
"Agghh.." cuma itu yang terdengar dari mulut Wilsen..

Sementara itu kemaluan Wilsen tetap terbenam di mulut Yanti. Yanti tidak bergerak..
hanya membiarkan kemaluan Wilsen bersarang di dalam mulutnya.

Hebat Yanti ini, dia tau cara membuat orang kesurupan dan tergila-gila.
Yanti mulai mengetatkan otot mulutnya.. namun tetap tidak bergerak.

Dia merasakan sensasi mengulum kemaluan pria lain selain pacarnya..
dia merasakan dengan jelas kedutan-kedutan.. denyutan yang kencang yang berasal dari kemaluan Wilsen.
Dia ingin merasakan sensasi ini lebih lama.

Tapi perbuatannya ini membuat 2 orang pria yang di sekitarnya menahan nafas menahan gejolak nafsu.
Bertanya-tanya.. apa yang akan diperbuatnya setelah ini..

Setelah puas merasakan denyut-denyut kemaluan Wilsen.. Yanti mulai mengerakkan mulutnya di kemaluan Wilsen.
Menarik kemudian mengisapnya dengan perlahan.. seolah mau menarik mulutnya.

Tapi dengan tiba-tiba membenamkannya lagi.. mengisap dan menyedot kuat.
Di dalam mulut Yanti.. kemaluan Wilsen digelitik oleh lidah liar Yanti.

Yanti sekarang sudah tidak mempedulikan apa-apa lagi..!
Dia kini bener-bener menikmati kemaluan orang lain, laki-laki lain.. sensasi yang dahsyat..

Tiba-tiba Yanti meludahi ujung kemaluan Wilsen.. dan melumurinya disepanjang batang kemaluan Wilsen.
Yanti mulai mengocok batang Wilsen dengan tangannya.. perlahan.. cepat.. perlahan lagi.

Sambil sesekali menjilat ujung kemaluan Wilsen.
Tanpa disadarinya.. Yanti ikut mengerang bercampur dengan erangan Wilsen.
Wah.. mereka bener-bener menikmati sensasi ini..

Pembaca.. sungguh sangat menggairahkan suasana saat itu.. erangan mereka berdua..
Hmm.. tanpa sadar.. tanganku ikut bermain di kemaluanku yang menjadi keras..

"Yan.. ahh.. plzz.. stop Yan.. gue nggak tahan.. gue dah mau keluar.. plzz.. ugghh.. jangan .."
Mohon Wilsen yang sperma nya sudah di ujung-ujung..
"Hmm.. ehmm.. nikmati aja.." sahut Yanti singkat.. tanpa mempedulikan Wilsen yang sudah mau keluar..

"Jangan .. gue masih belum menghujamkan kontol gue di Vag loe..
belum merasakan jepitan dan pijatan vegi loe.. jangan.. uhh.."
ceracau Wilsen yang tidak begitu yakin apakah harus menghentikan kenikmatan ini..

Yanti menjerit-jerit kecil.. sambil mengocok kemaluan Wilsen dengan cepatnya tanpa belas kasihan.
Gue nggak mengerti.. kenapa Yanti tidak menghentikan kocokannya..
Yahh.. mungkin dia ingin pamer kemampuannya.

"Enak..? Enak bangsat..! Ini yang loe mau khan..? Loe mau ini khan..!? Elo dah lama inginkan ini kan..!?
Bangsat loe.. napa mau berhenti..? Keluarin..! Cepat keluarin..! Gue izinin loe keluar.. muncrat di mulut gue..
Di dada gue.. cepat..!" Erang Yanti makin liar.

Wilsen menjerit keras.. dia tidak dapat membendung lagi arus spermanya.. diremasnya rambut Yanti.
"AAGGHH.. AANJING LOOEE..!! Pelacurr..!!" Jerit Wilsen..
Tepat saat itu Yanti merasakan kedutan yang dahsyat di tangannya yang sedang mengocok kemaluan Wilsen.

Dan sedetik kemudian.. terdengar teriakan 3 orang. Wilsen.. Yanti.. dan Gue..! Crott.. crott.. crott..cott..!!
Wilsen muncrat dengan dahsyatnya di mulut Yanti yang sedang menjilat kepala penis Wilsen.

Muncrat terus.. seolah tidak habis-habisnya.
Muncrat ke wajah Yanti.. lehernya.. dadanya yang terbuka sebagian.

Wuihhh.. sangat kental pembaca..! Kental dan banyak..!
Inilah akibat menahan sensasi yang sudah lama dipendam.

Penis Wilsen mengecil secara perlahan ditangan Yanti.. yang masih menggenggam kemaluan Wilsen.
Wuahhh..!! Sebuah pemandangan yang sangat spektakuler.
Yanti dengan wajah yang tidak percaya.. Wilsen juga.. gue juga.

Yanti dengan tangan berlepotan sperma.. dan masih menggenggam kemaluan Wilsen yang menciut.
Wajah.. mulut.. leher dan dada Yanti berlepotan sperma Wilsen..

Kita bertiga terdiam lama. Wilsen terjatuh baring di tempat tidur dengan sperma yang berlepotan.
Yanti yang sedang termangu dan perlahan membersihkan dirinya dengan handuk.
Gue.. yang terduduk di tempat tidur.. dengan tangan masih menggenggam kemaluan gue.

Perlahan dan tidak terduga.. Yanti perlahan-lahan membuka bajunya. Yanti kini telanjang.
Dengan dada yang montok.. padat.. putingnya yang kecil.. pantatnya yang sekal.

Berdiri seolah ingin memamerkan tubuhnya. Rambut kemaluannya yang tipis sungguh menggoda..!
Oh.. jangankan Wilsen.. gue aja yang sudah sering melihat tubuhnya.. kali ini merasa sangat berdebar.

Yanti telanjang di depan 2 orang cowok.. dengan body language yang hebat.. merangsang.
Disertai dengan tatapan matanya yang redup, nanar, dan liar..!

Tiba-tiba.. dengan tidak diduga oleh kami 2 orang cowok.. Yanti mengambil posisi membelakangi kami.
Kemudian ia menekukkan lututnya di atas sofa. Yanti menungging.. tangannya memegang kepala sofa..
Lututnya di atas sofa.. kakinya terkangkang lebar. Uhh.. pantatnya yang seksi terlihat.

Dan yang paling spektakuler celah vaginanya terbuka lebar menghadap kami. Sungguh kejutan yang dahsyat..!!
Gue sendiri tidak menyangka Yanti akan mengambil posisi seperti itu.

Yanti seolah-olah hendak berkata.. ‘Inilah liangku.. siapa yang ingin merasakan jepitannya..? Inilah liangku..!
Siapa yang akan menumpahkan spermanya di dalam ini..?’

Wilsen yang baru meraih kenikmatannya.. langsung mangambil posisi duduk. memandang ke arah Yanti.
Seolah ingin berkata.. ‘Bangsat..!! Sengaja ya..? Mau mempermainkan gue.. godain gue.. siaall..!!’

Tentu saja sial. Spermanya baru keluar.. tentu nggak bisa lagi sekarang menikmati tubuh Yanti. Hehe..
Sekarang giliran gue..!! Gue menghampiri Yanti yang sedang pamer di sofa.. gue hampiri dari belakang.

Penis gue yang sudah tegang gue arahkan di liangnya.
Yanti tidak berbalik melihat siapa yang sedang menempelkan penisnya. Jlebbb.!

Lantas dengan sekali hentakan.. masuklah seluruh batang kemaluan gue di dalam vagina Yanti.
“Auwwhhh..!!” Yanti menjerit kecil.. kepalanya terdongak. Jlebb.. jlebb.. jlebb.. jlebb.. jlebb..!!

Gue jambak rambutnya sambil shake penis gue di dalam vagina Yanti yang jauh lebih kesat daripada tadi.
Maybe nafsunya udah di puncak. Erangan kami.. desahan nafas kami bersatu.
Menimbulkan sensasi bagi yang mendengarnya.

Sejenak gue melirik kearah Wilsen yang sibuk seolah menyuruh kemaluannya tegang kembali.
Hahaha.. kasian banget dia.

Lagi enak-enaknya nyodokin liang veginya.. tiba-tiba Yanti bergerak menjauh.. plopp..!
Batang kemaluanku tercabut dari vaginanya. Gue jadi penasaran.. kenapa lagi nih anak..!?

Rupanya Yanti bergerak menuju tempat tidur.. di mana Wilsen masih terbaring.
Dia jalan begitu aja melewatiku.. seolah tidak peduli denganku yang lagi heran..

Dia segera menghampiri Wilsen yang tidak kalah bingungnya.
Kemudian secara tiba-tiba lagi.. Yanti langsung mengangkangi wajah dada Wilsen.

Yanti mengesek-gesekkan Vaginanya yang basah kuyup di dada Wilsen.
Sontak saja Wilsen gelagapan.. terkejut.. karena dadanya digesek oleh vagina yang selama ini dia impikan.

Dan sekarang vagina itu tepat berada di depan wajahnya..!! Plepp.. plepp.. plepp..!
Yanti segera mengangkangi wajah Wilsen.. membenamkan vaginanya di wajah Wilsen.

CONTIECROTT..!!
-----------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd