------------------------------------------------------ooOoo------------------------------------------------------
Cerita 225 – TTM [Tetangga-Tetangga Mesra/Mesum]
Kasus 07: –Lagi– Tetangga Tetap Mesum
Dewi bonus Ratna
Seperti yang sudah aku ceritakan dalam TTM the series.. –Tetangga-Tetangga Mesra–
Di sekitar rumahku hampir semuanya adalah pasangan muda.
Dan sebagian besar diantara mereka adalah ibu rumah tangga biasa.. alias tidak bekerja.
Sedangkan aku adalah seorang kontraktor.. tapi hampir tidak pernah pergi ke lapangan.
Karena perusahaanku adalah warisan Ortu.. dan semua sudah diatasi oleh ahlinya.
Alhasil.. aku hanya sesekali mengunjungi proyek dan kebanyakan tidak sampai tujuan.
Alias belok kanan-kiri mencari mangsa. Hahaha..
Singkat cerita.. pada suatu pagi ada seorang tetangga yang datang bertamu. Dia adalah Haji Bambang.
Umurnya sekitar 50an.. tapi mempunyai 3 orang istri. Istri pertama dan kedua hampir seumuran.
Tapi istri yang ke-3-nya.. saat menikah masih ABG dan dia sekarang baru berumur 23 tahun..!!
Sudah bisa ditebak.. istri semuda itu pasti makan hati dan perasaan.
Pak Haji datang ke sini bukan tanpa alasan.
Dia meminta tolong kepadaku untuk membantu mencari istrinya yang sudah 3 hari tidak pulang.
Asal tau aja.. pak Haji memang tetanggaku. Rumahnya sekitar 50 meter dari rumahku.
Tapi dia lebih banyak tinggal di rumah istri pertamanya.
3 hari yang lalu istri ke-3nya –Sebut saja Dewi..– meminta mobil.. tapi dijanjikan 2 bulan lagi.
Dia lantas ngambek dan pergi entah ke mana.
Aku dimintai tolong.. karena di lingkungan sini akulah yang paling terkenal suka keluyuran malam.
Dan Pak Haji takut Dewi nekat terjun ke dunia malam.
Yah.. aku iyakan saja permintaan Pak Haji. Padahal dalam hati aku bingung harus mencari ke mana.
Satu hari.. dua hari hingga 4 hari pencarianku tidak membuahkan hasil.. Pak Haji semakin bingung dan panik.
Dengan sangat terpaksa aku menyerah untuk mencarinya karena sama sekali tidak ada titik terang.
Keesokan harinya aku mengantar istri berbelanja di sebuah supermarket..
Dan secara tidak sengaja aku melihat seseorang yang mirip sekali dengan Dewi.
Tanpa sepengetahuan istriku aku mendekatinya kemudian menyapanya. Dan ternyata dia memang Dewi.
Dia sempat menghindar dariku dan menolak pulang.
Tapi aku tak pernah putus asa dalam menghadapi seorang wanita.. apalagi wanita secantik Dewi.
Tingginya sekitar 170cm.. bodinya sangat seksi dan langsing seperti tubuh Cut Tari.
Mengenakan jilbab tapi modis.. dan yang bikin sempurna adalah kulit putih mulusnya.
“Wi.. aku kepengen ngomong serius..!
Aku tidak akan memaksamu pulang.. tapi setidaknya izinkalah aku untuk membantumu..!”
Kataku sambil menggenggam tangannya dan menahanya agar tidak pergi.
“Benar mau bantu..??” Jawabnya dengan nada ketus
“Pasti aku akan membantumu..!” Jawabku meyakinkan Dewi
“Okey.. entar jam 7 malem temui aku di XXX Cafe..!” Jawabnya
Dewi langsung berjalan menuju ke parkiran dan pergi dengan Scoopy Pink kesukaanya.
Aku tertegun melihatnya. Mataku memejam.. mengingat Dewi berjalan dengan goyangan pantat yang seksi.
Baju panjangnya tidak mengurangi keseksiannya, ternyata. Ahhhh..
Ohhhh.. aku harus BISA..!!!! Teriakku dalam hati.
Seperti yang sudah kami sepakati, tepat jam 7 malam aku sudah berada di XXX Cafe..
Kemudian memesan meja di deretan paling ujung agar tidak terlihat orang yang mungkin mengenali Dewi.
Tapi yang aku tunggu tidak kunjung datang, padahal aku menunggunya hampir satu jam.
3 gelas ice juice dan 2 porsi makanan ringan sudah aku habiskan. Sial, aku di kerjain Dewi.
Aku menggerutu dalam hati. Dengan kesal dan kecewa aku pergi meninggalkan Cafe..
Tapi sesaat setelah memasuki mobil aku dikejutkan oleh kehadiran Dewi yang mengetuk pintu mobilku.
Malam ini Dewi tampak sangat berbeda.. dengan gaun merah marun Dewi terlihat sangat anggun dan seksi.
Lekukan tubuhnya terlihat sempurna.. liukan pantatnya sangat menggoda.
Dan yang paling menyita perhatianku adalah belahan di gaunnya yang sangat lebar..
Sehingga samar-samar aku dapat melihat sebagian gundukan di dadanya.
Sangat kontras dengan keseharianya sebagai tetanggaku..
yang selalu memakai baju tertutup, berjilbab dan pendiam.
“Cuma segini niatmu membantuku..??” Kata Dewi.
“Maksudmu..?? Aku kan sudah tepat waktu..!” Jawabku.
“Jam 19:06 WIB.. kamu telat 6 menit..!” Katanya dengan santai.
“Jadi kamu tau aku ..” kataku terputus.
Ternyata Dewi sudah datang beberapa menit sebelum kedatanganku.
Dia melakukan ini untuk mengetaui dan antisipasi kalau-kalau aku datang bersama Pak Haji suaminya.
Akhirnya pembicaraan kami berlanjut di dalam mobil..
Berputar-putar ke sana kemari dan menepi di sebuah parkiran hotel.
“Mau apa ke sini, jangan aneh-aneh deh..!?” Sergah Dewi
“Mau dinner dengan sang Dewi..” rayuku
“Cuma makan..?” Tanya Dewi.
“Selanjutnya terserah anda..!!” Jawabku sambil tertawa mencoba mencairkan suasana
Pada saat makan malam itu kami berbincang..
tentang apa sebenarnya yang menjadi alasan Dewi kabur dari suaminya.
Rupanya Dewi merasakan sangat kesepian.. 2 bulan tanpa nafkah batin karena Pak Haji mengalami impoten.
Dan masalah mobil bukan hanya untuk sekedar alasan ngambek dan kabur.
“Aku masih muda Mas.. aku sangat butuh.
Setiap pagi aku melihat istri Mas Adith keramas.. hatiku seperti diremas-remas. Aku iri dan cemburu..!!”
Kata Dewi keceplosan. “Kamu cemburu dengan istriku..!?” Tanyaku mengejutkannya.
“Hhhhhh.. iya Mas.. setiap hari aku iri dan iri.. entah sejak kapan iri itu menjadi suka dan cinta.
Setiap malam aku berandai-andai kalau kamu adalah suamiku, pasti batinku tidak akan sesakit ini..!!”
Kata Dewi dengan tegas.
“Jujur.. sempat terbersit dalam pikiranku, andai saja kamu mau menjadi istriku..”
Kataku mengalir memberi apa yang dia mau sambil menggenggam jemarinya dan memeluknya.
Untuk beberapa saat kami lupa kalau sedang berada di tempat umum..
Kami seperti dua sejoli yang sedang dimabuk cinta.
Tidak ada lagi kata yang terucap.. seakan cukup hati yang berbicara dan mengikatkan cinta.
Suasana menjadi semakin romantis, kami saling bersuapan dan bercanda mesra.
Sungguh aku tidak mengira akan menjadi semudah ini.. ternyata Dewi suka kepadaku..!
Aku tertawa dalam hati. Dengan bisikan setan.. Dewi mengiyakan saja saat aku mengajaknya check-in.
Tanpa adanya penjelasan lagi.. kami berjalan menuju kamar sambil berpelukan.
Entah seberapa besar nafsunya yang tertahan.. sebab begitu memasuki kamar..
Dewi langsung memelukku dengan erat dan menciumi wajah serta leherku terus menerus.
Aku membalasnya dengan ciuman yang sama.. isapan dan lumatan yang benar-benar buas.
Lidah kami salin memilin, menggelitik dan menjelajah ruang di mulutnya.
“Emuah.. emuah.. emuah.. emuah.. emuah.. emuah.. emuah.. emuah.. emuah.. emuah..”
Secepat kilat, tangan Dewi menyambar ritsletingku.. membukanya dan mengeluarkan batang kontolku dari CDku.
Dewi mengelus, mengocok dan memijit-mijitnya dengan lembut dan penuh perasaan.
“Ooooohhhh..” aku hanya melenguh.. merem melek menikmati setiap embusan nafasnya membelai kontolku.
Dengan penuh semangat Dewi menurunkan wajahnya dan mengisap kepala kontolku dengan kuat.
Sementara pangkal kontolku dikocoknya dengan sangat cepat..
membuat sekujur tubuhku menjadi tegang seakan melayang di awang.
Sekitar 10 menit dalam sepongannya membuatku semakin kewalahan.
Dan jujur.. saat itu spermaku hampir saja menyembur keluar.
Untuk menjaga image bahwa aku adalah pejantan tangguh..
Dengan cepat aku mengatur tempo dan lebih aktif merangsangnya.
Aku jambak rambut Dewi ke atas dan menghujaninya dengan ciuman.. dari bibir ke leher hingga ke toketnya..
Yang kurasa kini semakin kenyal cenderung keras. Sangat menawan.
Bagaimana tidak.. Dewi lebih banyak diangguran oleh Pak Haji..
Sehingga gairah dan nafsunya serta keseluruhan tubuhnya masih sangat istimewa.
Aku gendong tubuh Dewi menuju ranjang..
Kemudian langsung menindihnya sambil terus mencumbu setiap inci tubuhnya.
Dewi terlihat sangat menikmati.. desahan dan rengekan memanjanya semakin keras terdengar.
Dan itu membuat semangat tersendiri untukku. Tampaknya Dewi sudah sangat ingin aku entot.
Tangannya begitu cekatan melepaskan semua kain yang membelit tubuh..
hingga akhirnya kami benar-benar bugil.
‘Mas.. aku di atas ya..!?” Pintanya serasa mencium telingaku dengan manja..
Embusan nafasnya serta merta membuat bulu kudukku berdiri.
Tanpa menjawab.. aku posisikan diri terbaring di sisinya dan Dewi langsung duduk bertahta di atas kontolku.
Dewi mencoba mempermainkan nafsuku.. bukanya langsung memasukkan kontol ke memeknya..
Tapi Dewi hanya menggesek-gesekan memeknya ke seluruh kontolku.. maju.. mundur.. maju.. mundur..
Teruss.. teruss.. dan sesekali dijepitnya dengan belahan pantatnya yang seksi.
“Ahhh.. Ahh.. ahh.. Ahh..” aku kembali dibuatnya merem melek.
Memeknya diangkat sedikit di atas kontolku.. hingga hanya jembutnya yang membelai kontolku.
Uwahhhh..! Sangat geliiiii..!! Dewi sangat ahli dan lihai memacu birahiku.
Keringat dan nikmat membasahi sekujur tubuh kami.. melicinkan tanganku meremas-remas toketnya.
Tiba-tiba Dewi mengejang, menghentikan semua gesekan dan dengan bertumpu pada lutut dan tangannya.
Inilah saatnya.. pikirku dalam hati. Slebbb.. Jlebb..!!
Dari bawah.. langsung saja aku tusukkan kontolku ke dalam memeknya yang sudah banjir untuk keduakalinya.
Bless.. Bless.. Slepp.. Slepp..!! Dengan sedikit memaksa dan menghentak kontolku menerobos memek sempitnya.
“Aghhhhh..!!” Jeritan panjang Dewi kembali memenuhi ruangan. ‘Auuuuuhhh Mas.. pelan-pelaaannn masshh..
Hhemm.. mmm.. Jangan cepat-cepat.. aku berasa ingin pipis nih..! Aahh.. akuu.. geliiiiii..!!”
Rengeknya sambil mencakar dadaku.
“Enak kan..!? Aku akan memberikan kenikmatan yang belum pernah kau rasakan..!”
Jawabku sambil menciumnya.. dengan kontolku masih menggenjot memeknya di bawah sana.
Goyangan naik-turun semakin aku percepat, lebih cepat, lebih dalam.. lebih.. dan lebiiiihhhh lagi..!!
Membuat tubuhnya berguncang mengikuti hentakan goyanganku.
Tetes-tetes keringat nikmatnya menghujani tubuhku.. wajahnya memucat tak sanggup menahan nikmat.
“Ouhh.. Bajingaann..!!” Curr.. Curr..!! Dewi mengerang dan mengejang..
Menyemprotkan air kencingnya ke kontol dan tubuhku.. sambil mencengkeram lenganku.
Aku yang terkejut langsung menghentikan goyanganku.. deras kencingnya terasa begitu panas dan pesing.
Ini adalah pengalaman pertamaku ngentotin wanita hingga terkencing-kencing.
Mendadak nafsuku berkurang, tersiram kencing yang deras.
‘Maaf Mas.. aku.. aaaaa.. aaku benar-benar gak kuat.. aku belum pernah dibuat mengejang hingga seperti ini.. \
Uhhhhh.. kamu hebat Massss..” bisiknya sambil menciumi leherku.
“Iyaa.. sayaaanggg.. kamu juga hebat..!!” Jawabku.
Mendengar sanjungan dan pujiannya.. aku menjadi semakin bernafsu dan bergairah lagi.
Langsung aja aku membalik tubuhnya dan mengangkat kedua kakinya ke depan dadaku..
Serta tak lupa mengganjal pantatnya dengan sebuah bantal.
Jari lentik Dewi menggenggam kontolku dengan eratnya.. lantas digesek-gesekkan ke bibir memeknya..
Slebbb.. clebb..!! Baru dan kemudian kembali dibenamkan ke liang hangat memeknya.
“Uhhhh.. kontolmu kekar Mas.. keras dan berotot banget.. sering fitnes ya..?” Kata Dewi dengan wajah centilnya.
“Iya.. fitnes sehari 3 kali saaayyy..” jawabku.
“Pantesan tiap pagi istri Mas keramas melulu.. aku juga mau Mas, sehari 3 kali..” rayunya.
“Emmhh.. bisa diatur.. apa sih yang tidak untuk maha-Dewi-ku..!?” Aku merayu.
Plak.. Plak.. Plak.. Plak..!! Aku genjot memek Dewi hingga menthok di dalam.
Toketnya berayun kesana-kemari mengiringi goyanganku.
Sementara mulutnya tak henti-hentinya bernyanyi nikmat dan geli dengan suara setengah mendesah.
“Ahh.. Nikmaattt.. Ayo Mmaasss.. Puaskan Akuuhh.. Ouh.. hhh..!!” Jerit Dewi dengan tubuh menegang.
Untuk keduakalinya Dewi mengencingi aku dan aku balas dengan kocokan yang jauh lebih cepat dan dalam.
“Ahh.. hh.. Bajingan Kamu Masss..!! Kamu Apakan Memekku.. hingga bocor Begini..!? Auuww..!!
Ayo Mas.. Pompa Aku.. aku Ingin anak darimu massss..!!” Kata Dewi sambil menggaruk-garuk memeknya.
“Ayo.. sssaaaayy.. kita nyemprot bareng ya..?” Bisikku lirih di telinganya.
‘Hiiya Mass.. ohhh ohhhh.. aku.. aahhhh..hampirrr.. nnnniiiiihhhhhh..” jawabnya.
Dalam hitungan menit.. aku dan Dewi menyemprotkan lendir orgasme secara bersama-sama.
Hingga beberapa saat aku tetap membenamkan kontolku ke dalam memeknya..
Sembari berciuman mesra dan bercumbu rayu.
Nampak jelas kepuasan di wajah Dewi. Senyuman manisnya seakan melukis bahagia di hatinya..
dan elusan lembutnya mempertegas keputusanya untuk menerimaku menggantikan Pak Haji.
–Sebagai pemuas..–
Dalam perbincangan.. kami sama-sama sepakat untuk memulai 'perselingkuhan'..
Bagaimana memposisikan diri saat di rumah dan saat di ranjang.
Dalam semalam Dewi meminta jatah perkenalan –Kontolku vs Memeknya..– sebanyak 5 kali..
Hingga kami terkulai lemas dan ketiduran dalam pelukan bugil.
Ujung-ujungnya kami bangun kesiangan.. dan setelah selesai makan dan belanja bersama aku mengantarnya pulang.
Pak Haji sangat berterimakasih kepadaku.. bahkan aku sempat diberi amplop pengganti bensin tapi aku kembalikan.
-------ooOoo-------
Hari demi hari hubunganku dengan Dewi semakin dekat..
Apalagi Dewi melakukan pendekatan terhadap istriku dan mencoba menjalin pertemanan.
Seringkali Dewi bermain ke rumahku, untuk sekedar mengobrol dengan istriku dan kadang shoping bersama.
Aku sempat was-was tapi Dewi buru-buru menenangkan aku dan berjanji menjaga sikap.
Untuk minggu pertama sejak kepulangannya.. aku dan Dewi hanya sekali ngentot..
Utu pun di hotel yang sama dengan tempat pertama ngentot.
Pak Haji meminta anak angkatnya menemani Dewi agar tidak kesepian sekaligus untuk mengawasinya..
Tentu saja agar Dewi tidak kabur lagi. Dia masih sekolah kelas 3 SMA. Namanya Ratna.
Alhasil.. rencana awal yang aku susun dengan Dewi untuk ngentot di rumahnya menjadi berantakan dan gagal total.
Hingga dengan sangat terpaksa aku menyusun rencana untuk membuat Ratna terlibat dalam hubunganku dengan Dewi.
Awalnya Dewi menolak keras dengan alasan cemburu..
Tapi akhirnya luluh karena inilah satu-satunya jalan untuk memuaskan nafsunya.
Dari diary dan laptop Ratna.. Dewi mengetahui kalau Ratna baru aja putus dengan pacarnya.
Dan di laptop Dewi terdapat berjubel koleksi bokep indo dan barat.
Yang istimewa lagi, di history ada halaman forum seks..!! Wowww..
Sore itu Dewi membeli dua porsi sate. Di mana yang satu sudah ditaburi dengan obat perangsang dengan dosis extra.
Show Time..!!! Ratna melahap sate tanpa ada curiga dan kembali ke kamarnya begitu selesai makan.
Sesuai rencana.. Dewi pura-pura akan pergi berbelanja dan berpamitan akan pulang agak malam.
Tepat jam 18:30 Dewi SMS aku.. bahwa semuanya berjalan lancar.. Silakan dilanjutkan.
Tapi awas jangan pakai hati, cukup memerawaninya saja..!!! Aku hanya menjawab singkat dengan kata.. Oke.
Dalam hati aku senang bukan kepalang.. akan menjadi aktor yang memerawani Ratna.
Sebagai bayangan.. Ratna jampir berumur 18 tahun.. tingginya 165 cm.. Tocil dan mengenakan jilbab.
Wajahnya sangat imut.. bibir tipis.. hidung mancung serta lesung pipit lengkap menambah kekagumanku padanya.
Tanpa ragu.. aku menuju rumah Dewi yang tertutup dan sepi.
Dengan kunci duplikat yang diberikan Dewi.. aku langsung masuk dan mengendap-endap menuju kamar Ratna.
Sedang apa ya..? Tanyaku dalam hati penasaran.
Dari celah atas pintu aku nekad mengintip ke dalam kamar.. dan surprise banget..!!
Ternyata Ratna sedang ber-camefrog mesum dengan laptopnya.
Benar-benar topless.. tanpa sehelai benang yang menutupi mulus tubuhnya.
Mendadak HPku bergetar dan diikuti oleh dering DJ Tiesto.. spontan aku langsung membuka dan mencopot batreinya.
Dag-dig-dug jantungku berdetak cepat.. setelah menunggu beberapa saat aku kembali mengintip ke dalam.
Dan ternyata semuanya damai-damai saja.
Terlihat jelas Ratna tengah memakai Headset.. duduk bersila sambil mengelus-elus memeknya.
Pelan-pelan aku membuka pintu kamarnya dengan kunci duplikat. Ceklekk..!!
Aku buka sedikit demi sedikit.. hingga menganga lebar.. tapi Ratna dengan kusyu’nya tetap menghadap laptop.
Disajikan pemandangan sepertiitu.. kontolku langsung tegang sejadi-jadinya.. nafasku terengah penuh gairah.
Kemudian dengan secepat kilat aku mengarahkan HaPeku ke arahnya.. begitu tau Ratna memandang ke arahku.
Secepat kilat Ratna menyambar selimut dan membungkus tubuh mulusnya dengan wajah memerah malu.
“O-ommm.. kok bisa masuk, sih..!?” Katanya gemetar.
“Makanya pintu itu dikunci..! Begini ya kelakuannya anak Pak Haji..?” Tanyaku sok bijak.
“Aku kunci kok..! Maaf om, tolong jangan ceritakan ke Ayah atau Mama Dewi.. aku bisa dibunuh kalau ketauan begini..!”
Jawabnya memohon.
“Begini apaan..?” Tanyaku sambil melihat laptopnya.
Ratna tidak menjawab.. wajahnya semakin ketakutan dan mata berlinang.
Satu per satu aku buka koleksi bokepnya, sangat banyak dan semuanya termasuk extreme.
Ada yang main dengan kuda.. main di tepi jalan.. pemerkosaan.
Dan yang paling mengejutkan adalah tresome serta berbagi pasangan.
“Aku boleh nonton kan..?” Tanyaku.
“Iiii.. iya.. ooommm..” jawabnya ragu.
“Sini.. nonton bareng..!” Ajakku.
Ngg.. enggak om.. aku.. maluuuuuu..” jawabnya sambil menggeleng.
“Malu apa.. aku sudah tau semuanya.. malu mana kalau ketauan Pak Haji dan tetangga..?” Ancamku.
Ratna terdiam seribu bahasa.. aku tau dalam hatinya sangat malu..
Takut dan tidak mau.. tetapi harus membuatku tutup mulut.
Tanpa kata.. aku duduk di sebelahnya dan menaruh laptop tepat di hadapannya.
Aku diam dan dia pun diam.. jalan tengahnya: aku kencangkan saja suara videonya.
Satu.. dua.. tiga.. hingga sepuluh menit kemudian.. tanpa sadar tangan Ratna mulai mengelus memeknya..
yang masih berada di bawah selimut.. dan nafasnya terengah meresapi setiap aksi di dalam video.
Ini saatnya..! Setan membisik telingaku.
Dengan cepat aku sambar dan tarik selimutnya.. hingga aku kembali melihat tubuh bugilnya.
Aku lantas menindihnya dan membekap mulutnya dengan tangan kananku.
“Ratna.. aku bantu ya..? Aku puaskan kamu dan aku akan merahasiakan ini..!
Kalau kamu tidak mau.. aku akan menyebarkan video yang aku rekam ini..!”
Ancamku sambil memegang HaPe.. padahal HaPeku dalam keadaan mati.
Dengan terpaksa Ratna mengangguk pelan.. dan itu sudah cukup untukku bebas menjamah tubuhnya.
Ciuman aku daratkan di bibirnya.. aku lumat dan aku isap.
Aku sangat senang karena bibirnya langsung aktif membalas ciumanku.
Ini nafsu atau karena obat perangsang..!? Aahhh.. masa bodoh..! Gumamku dalam hati.
Ciuma Ratna tidak kalah hebat, liukan lidah kecilnya menjelajah mulutku hingga ke sela bawah lidahku.
Isapan demi isapan menyedot lidahku masuk lebih dalam ke mulutnya..
Sementara jari-jari halusnya menjelajah punggungku.
Alim di luar.. tapi binal di ranjang.. berjilbab di luar tapi bugil di kamar.
Anak Pak Haji.. tapi tak kuat menahan birahi..! Dasar ABG labil..! Aku tertawa dalam hati.
Takut Dewi akan segera pulang, aku langsung memutar posisi berganti dengan 69 style.
Kami saling isap dan menjilat daging yang tersaji. Kurasakan hanya kepala kontolku yang masuk di mulutnya..
sedangkan sebagian besar berada di luar dan digenggam dengan 2 tangannya.
Sementara di sisi lain, aku terpesona pada nikmatnya melahap daging mudanya.
Memek merah yang tembem dan imut begitu bersih, hanya jembut halus yang tumbuh di beberapa sisinya.
Lidahku menjulur mencicipi lezat memeknya, aku usap-usap dan terus aku mainkan semauku.
Jepitan pahanya tidak menghalangi lidahku.
Teruuuuuussss.. dengan gemes aku maju-mundurkan kepalaku dan mengocok memeknya dengan lidahku.
“Aaaaaauuuuwww.. ooommmm.. geliiiiiiiiiiii.. enak om.. nikmat banget..!!!” Desah Ratna.
Mendadak aku ingat kata Dewi yang akan pulang sekitar jam 8 malam..
Slepp.. clepp..!! Langsung aja jari telunjukku menusuk sedikit memeknya dan menggelitiknya.
Aku tidak rela kalau darah keperawananya sobek oleh jariku.
Setelah kurasa cukup.. aku mengambil posisi untuk mengeksekusi memeknya.
Pertama-tama aku menuangkan minyak pelicin ke tanganku dan mengusapnya merata ke kontolku.
“Omm.. gede banget, apa muat..!?” Tanya Ratna agak takut.
“Tuh.. di film bokep kan banyak yang segede ini..” jawabku.
Ratna hanya mengangguk pelan.. dan aku mulai menggesek-gesekkan kepala kontol ke bibir memeknya..
Slepp.. slepp.. slepp.. slepp.. maju-mundur maju-mundur maju-mundur.. Ufhhhh..! Wuenakkkk..!!
Tapi karena sempit.. semua itu menjadi sia-sia.. kontolku terlalu jumbo untuk memeknya.
Waktu semakin memburu..
Akhirnya aku tuangkan minyak pelicin ke dalam memeknya dan ke kontolku hingga tercecer di sprei kasur.
Dengan memaksa aku tekan kontolku ke dalam memeknya. Slebb.. Jlebbb..!!
Satu hentakan kuat hanya membuat sepertiga kontolku masuk.
Slebb.. aku tekan.. aku tahan.. slebbb.. aku tekan.. aku tahan.. slebb.. slebb.. teruss..!!
“Aahh.. Oomm.. Ssaakkiitt..!!” Teriaknya.
Aku abaikan teriakannya dan menyumpal mulutnya dengan selimut.. sementara kontolku terus merangsek masuk.
Tetes darah perawan terlihat jelas memerahkan kontolku.. rasa puas hinggap di hatiku.
Apakah ini sekedar puas mendapatkan perawan ataukah puas membuatnya merintih..? Entahlah.
Yang pasti aku menikmati ini.
Slebb.. clebb.. clebb.. clebb.. clebb..!! Aku mulai memompa lebih dalam tapi tetap pelan dan sedikit-sedikit.
Dengan mulut tersumpal.. Ratna hanya bisa bergumam dan menggeleng-gelengkan kepala..
Dan sesekali tangannya meremas lenganku. Terlihat jelas air matanya menetes di pipinya.
Aku pun menutup mata dan menggenjotnya lebih cepat..
karena aku tidak mau acara memerawani Ratna diganggu Dewi.
Hampir 10 menit aku terpaku dalam posisi yang sama.
Yang membedakan.. hanya sikap Ratna yang sudah mulai merem melek.
Aku lantar melempar selimut yang menyumpal mulutnya.
Dan benar saja.. "Ouwghhhhhh..!!"
Seketika itu keluarlah desahan Ratna yang sedang menikmati desakan kontolku di liang memeknya.
Kembali aku teteskan minyak pelicin ke kontol dan memeknya agar tambah nikmat dan licin.
Aku semakin mempercepat goyanganku.. maju-mundur.. naik-turun.. kiri-kanan.
Bahkan sesekali memutar-mutar kontolku yang separuh di luar memeknya.
Ergghhhh..!! Kok dangkal amat sih, apa gara-gara kontolku yang kegedean..? Gumamku dalam hati.
Dari rasa mungkin belum maksimal tetapi dari sensasi aku sangat menikmati Ratna.
Kurasakan memek Ratna berkedut semakin cepat, semakin terasa memijit dan menyedot kontolku.
Aahhh.. memek sempit memang bisa menyedot-nyedot.
‘Oommmm.. Oomm.. ada Mama..!” Kata Ratna.. mengingatkanku.
Aku menengok ke belakang tapi tetap menggoyangkan kontolku dengan cepat bahkan lebih cepat.
Aku tidak mau diganggu saat aku memasuki detik-detik orgasme.
“Ahhhh..!!” Aku memasuki masa orgasme.. dengan memencet kepala kontol aku menahan spermaku.
Aku lantas berdiri dan menghadap ke arah Dewi yang memelototi Ratna.
Dengan tangan kiri aku menarik bajunya ke arahku. “Lupakan sandiwara.. tolong isepin kontolku..!!”
Pintaku sambil meringis. Dewi langsung berjongkok dan membuka mulutnya lebar-lebar..
menampung semua spermaku dan menelannya tanpa sisa. Crott.. Crott.. Crottt.. Crott..!!
Dewi seakan baru ON.. dan meminta jatah dengan mengisap kontolku dan memainkan dengan lidahnya.
Terpaksa aku harus berbagi nikmat tanpa beristiraahat.
Hanya kepalanya saja yang maju-mundur mengocok kontolku..
sementara tangannya mencopoti kancing baju dan celana..
Kemudian melemparkanya ke arah Ratna yang tak berkedip menatap kami.
Sedikit aku mundur ke belakang dan duduk di kasur, menikmati sepongan Dewi yang dahsyat.
Aku rebahkan tubuhku ke pangkuan Ratna dan menundukkan kepalanya ke arahku.
Aku dan Ratna berciuman mesra.. seakan merasa lega karena Mama Dewi-nya tidak akan mengadu ke Pak Haji.
Bahkan semakin hot saja.. tangan Ratna meraba dan menggelitik dadaku..
Sedangkan lidahnya turun hingga ke leher dan telinga.
“Oommm.. dan Mamaaaa.. ngerjain aku ya..!?” Bisiknya.
“Hmm.. enggak tuh..!” Jawabku.
“Ngaku aja deh Om.. kalau begini aku mau aja kok..! Sekarang aku gak takut lagi dengan Mama Dewi..!
Makasih ya Ommm..!!” Kata Ratna setengah meledek.
Dewi mendadak duduk di atasku dan menggoyang kontolku dengan memeknya.. memutar-mutar seperti goyang inul.
Sepertinya ada sedikit cemburu di hatinya.. karena mulutku terus menempel mulut Ratna.
Apa yang dipikirkan Dewi ya..!? Tanyaku dalam hati.
Jujur goyang memutar dengan arah berlawanan dengan jarum jam adalah kelemahanku..
Dan dalam posisi ini aku bisa crot hanya dalam waktu 15 menit.
Aahhh.. kakiku mulai mengejang, otot-ototku menegang terangsang oleh Anak dan Mama secara bersama-sama.
Ohh.. betapa beruntungnya aku.
Mendadak Ratna menggigit bibirku dan sakit sekali.
Aku terkejut dengan sikapnya.. dan menatapnya meringis seperti menahan sakit.
Ternyata memeknya ditusuk jari telunjuk dan jari tengah oleh Dewi.
Semakin cepat dan cepat lagi.. Dewi melampiaskan kemarahan dan cemburunya ke memek Ratna.
Hanya dalam 5 menit Ratna tersungkur..
kocokan yang super cepat membuatnya orgasme instan dan terkulai lemas di atas dadaku.
Dengan wajah meringis menahan.. Dewi memandangku.. Currr..!
Dewi kembali mengencingiku tapi tidak mau menghentikan goyangannya.
Kerutan dan isapan memeknya bertubi memijat kontolku, membuat kontolku terangsang hebat.
Aku tahan untuk tidak bergumam apalagi mendesah kalah.
Aku tahan.. terus bertahan hingga mencapai puncak orgasme yang benar-benar puncak.
Hanya dua semprotan yang disemburkan kontolku..
Tapi jangan salah.. semprotannya begitu panjang dan lama sampai-sampai perutku sakit menahannya.
Mendadak Dewi ikut merebahkan diri di dadaku.. menindih Ratna yang masih terkulai lemas.
Hingga kami bertiga berpelukan erat sampai tanpa sadar ketiduran dalam keadaan trio bugil.
-------ooOoo-------
Saat terbangun, aku lihat sudah menunjukkan angka 4 pagi.
Setelah mengenakan pakaian.. aku menyelimuti mereka berdua dan pulang ke rumah.
Saat ditanya istri.. aku beralasan pulang ronda.. dan apesnya lagi istriku meminta setoran sperma.
Karena sudah seminggu gak aku entot.
Hingga pagi menjelang aku puaskan istriku dengan sisa-sisa tenaga yang ada.
Hubunganku dengan Dewi dan Ratna terus berlanjut.. bahkan semakin mesra saja.
Kepandaian Dewi mendekati istriku berbuah manis.
Hasilnya.. aku pernah 2 kali ngentot darurat di rumahku saat istriku mandi dan berbelanja.
Ratna pun demikian.. dia sempat aku entotin di kamar mandi rumahku.
Aku semakin spot jantung dibuatnya..!! Huuuuuhhhh.. semoga gak menjadi buah simalakama..! (. )( .)
-------------------------------------------------------ooOoo------------------------------------------------------