Untuk cerita ini saya bikin slow burn, maksudnya saya mau bikin cerita yang mendalami tiap karakter gan. Jadi nanti jangan kaget kalau ceritanya jarang ada adegan panas. Untuk chapter 1 sendiri isinya baru pengenalan 2 tokoh utama kita. Saya sendiri terbuka untuk saran gan, jadi nanti saya minta kritikannya yaa.
CHAPTER 1: KEDATANGAN
Bel kereta berbunyi nyaring dan membuat seisi gerbong terbangun. Perlahan kecepatan kereta menurun dan mulai memasuki stasiun. Matahari fajar mulai terlihat saat sinarnya masuk melalui jendela lebar kereta. Menyinari wajahku, yang membuatku terbangun dan sadar bahwa kereta sudah berhenti, namun ini bukan pemberhentianku. Masih ada 2 jam perjalanan lagi sampai aku tiba dan sisa waktu itu cukup bagiku untuk tidur lagi, kereta malam memang membuat badanku terasa remuk. Aku mencoba menyamankan diri lagi dan menutup mataku.
"Mas, sebelah masnya ada orang?" Tanya seseorang yang sepertinya baru masuk. Dia membawa banyak sekali barang bawaan layaknya orang yang mau pulang kampung.
"Nggak kok mas,gabung aja" jawabku menggeser badan agar ada cukup ruang bagi pendatang baru itu. Aku memang tidak pernah suka jika tidur diganggu orang lain, tapi kesopanan adalah sesuatu yang aku pelajari sejak kecil. Orang itu lalu menaruh barang bawaannya dan langsung duduk, mencoba menyamankan diri. "Mas, Mau ke Jakarta juga?" Orang itu bertanya lagi, sekarang mulai terdengar logat kentalnya. "Iya mas,mau kuliah disana" jawabku mencoba seramah mungkin. "Wah,sama mas,kampus saya di daerah timur" muncul nada senang,mungkin karena senasib juga denganku. "Lho, sama juga dong mas sama saya" aku juga senang, setidaknya di Jakarta sana nanti dia punya teman. Aku memang ke Jakarta sendiri, mengurus semua keperluannya sendiri, dan berangkat juga sendiri. Keluargaku hanya memberinya cukup uang dan doa. "Masnya udah ada kost?" Aku balik bertanya, Memang akusekarang juga bingung mau nge-Kost dimana. Setahuku kost di Jakarta tergolong mahal, mungkin orang itu tahu beberapa tempat yang cukup untuk kantongku yang tipis ini. "Masnya lagi nyari? Ikut sama saya aja mas di Kost punya tanteku, entar saya bilangin biar harganya harga temen hehehe" ketawanya lucu. Aki mulai suka dengan orang ini, awalnya memang ganggu tapi sekarang malah membawa berita bagus. Tanpa pikir panjang ku ambil saja kesempatan ini "Ooo siap mas kalau itu, Saya Desta mas, daritadi belum kenalan ya?". "Namaku Aji mas, masnya asal mana?" Sambil menyalamiku seperti kawan lama. Orang ini ramah juga ternyata. "Surabaya mas, makasih lho udah diajak ke kostannya, saya awale bingung mau tinggal dimana" aku mencoba untuk tidak kaku lagi dengan Aji. Kita berdua lalu berbincang-bincang tentang kampus kita dan apa yang akan menanti di Kost milik Tante.
*Diedit di hp,nanti kalau udah pulang saya rapihin hehe
CHAPTER 1: KEDATANGAN
Bel kereta berbunyi nyaring dan membuat seisi gerbong terbangun. Perlahan kecepatan kereta menurun dan mulai memasuki stasiun. Matahari fajar mulai terlihat saat sinarnya masuk melalui jendela lebar kereta. Menyinari wajahku, yang membuatku terbangun dan sadar bahwa kereta sudah berhenti, namun ini bukan pemberhentianku. Masih ada 2 jam perjalanan lagi sampai aku tiba dan sisa waktu itu cukup bagiku untuk tidur lagi, kereta malam memang membuat badanku terasa remuk. Aku mencoba menyamankan diri lagi dan menutup mataku.
"Mas, sebelah masnya ada orang?" Tanya seseorang yang sepertinya baru masuk. Dia membawa banyak sekali barang bawaan layaknya orang yang mau pulang kampung.
"Nggak kok mas,gabung aja" jawabku menggeser badan agar ada cukup ruang bagi pendatang baru itu. Aku memang tidak pernah suka jika tidur diganggu orang lain, tapi kesopanan adalah sesuatu yang aku pelajari sejak kecil. Orang itu lalu menaruh barang bawaannya dan langsung duduk, mencoba menyamankan diri. "Mas, Mau ke Jakarta juga?" Orang itu bertanya lagi, sekarang mulai terdengar logat kentalnya. "Iya mas,mau kuliah disana" jawabku mencoba seramah mungkin. "Wah,sama mas,kampus saya di daerah timur" muncul nada senang,mungkin karena senasib juga denganku. "Lho, sama juga dong mas sama saya" aku juga senang, setidaknya di Jakarta sana nanti dia punya teman. Aku memang ke Jakarta sendiri, mengurus semua keperluannya sendiri, dan berangkat juga sendiri. Keluargaku hanya memberinya cukup uang dan doa. "Masnya udah ada kost?" Aku balik bertanya, Memang akusekarang juga bingung mau nge-Kost dimana. Setahuku kost di Jakarta tergolong mahal, mungkin orang itu tahu beberapa tempat yang cukup untuk kantongku yang tipis ini. "Masnya lagi nyari? Ikut sama saya aja mas di Kost punya tanteku, entar saya bilangin biar harganya harga temen hehehe" ketawanya lucu. Aki mulai suka dengan orang ini, awalnya memang ganggu tapi sekarang malah membawa berita bagus. Tanpa pikir panjang ku ambil saja kesempatan ini "Ooo siap mas kalau itu, Saya Desta mas, daritadi belum kenalan ya?". "Namaku Aji mas, masnya asal mana?" Sambil menyalamiku seperti kawan lama. Orang ini ramah juga ternyata. "Surabaya mas, makasih lho udah diajak ke kostannya, saya awale bingung mau tinggal dimana" aku mencoba untuk tidak kaku lagi dengan Aji. Kita berdua lalu berbincang-bincang tentang kampus kita dan apa yang akan menanti di Kost milik Tante.
*Diedit di hp,nanti kalau udah pulang saya rapihin hehe
Terakhir diubah: