Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kuda Hitam Dari Seberang Pulau

Eps 4

Sore tepat jam 5 perahu kecil yang dinaiki seorang pemuda dari Pulau yang dihindari kebanyakan masyarakat pun sampai di tepi pantai yang terdapat banyak sekali perahu dan rumah rumah yang berdampingan dimana hal ini adalah pemandangan yang asing bagi pemuda tersebut dia pun bergegas menambatkan perahunya dan mengikatkanya disebuah pohon yang kokoh, namun kedatangan pemuda tersebut ternyata mengundang banyak mata terutama nelayan yang sedang berada di perahu masing masing karena satupun dari mereka tidak pernah melihat pemuda yang gagah, berkulit kehitaman dan lebih tinggi daripada penduduk di sekitar pantai tersebut, pemuda tersebut pun sadar bahwa banyak pasang mata yang tertuju kepadanya, karna maklum tak satupun dari mereka pernah melihat Nico begitu juga sebaliknya, namun tak ada satupun dari nelayan disana yang bertanya kepada pemuda yang cukup tinggi tersebut.

Ya badan Niko memang cukup tinggi sekitar 185 cm tingginya, kulitnya memang kehitaman khas penduduk yang tinggal di tepi pantai, namun raut wajahnya terlihat tegas dan cukup tampan meskipun kulitnya hitam, selepas mengikatkan perahunya ke sebuah pohon iya pun berjalan disekitar pantai dengan tatapan wajah kagum akan banyak hal yang belum pernah dia lihat secara langsung, bahkan betapa dia mengagumi lampu jalan diatas tiang tiang yang mulai menyala ketika memasuki maghrib dan hari bertambah gelap dan ia pun sadar bahwa kerlip kerlip sinar yang dilihat dari pulau tempat tinggalnya adalah lampu lampu jalan yang berjajar menghiasi bibir pantai, hari pun lambat laun semakin gelap ia pun berjalan kembali menuju perahu kecilnya dan mengambil nasi yang dibungkus daun pisang yg dibawakan oleh ibunya untuk bekalnya, sembari duduk bersandar di perahu kecilnya iya pun menatap bibir pantai sambil menikmati bekal buatan ibunda tercinta.

Selepas melahap bekal makan malamnya ia pun kembali berjalan seorang diri menyusuri pantai, hingga seorang pria bertubuh agak tambun berusia sekitar 46 tahun dan dari wajahnya terlihat senyum ramah bertanya kepada seorang pemuda yang baru dilihatnya

“Masnya dari mana dan sedang cari siapa”

“saya Niko Pak dari Pulau seberang saya tidak sedang mencari siapa siapa pak” sahut Niko

Pria tersebut pun kaget bukan main, dari wajahnya nampak terheran heran dan niko pun bisa melihat itu, dan ia pun kembali menimpali obrolan pria tambun yang menegurnya tersebut.

“Kenapa Pak” sahut sang pemuda kembali dan membuyarkan lamunan sang pria tambun yang sedang terheran heran tadi.

“Apa betul masnya dari pulau seberang, mohon maaf yang konon angker tersebut, maaf jangan tersinggung ya mas” jawab pria tambun kembali

“Benar pak, saya tinggal bersama orang tua saya dari saya kecil disana dan hari ini saya beranikan diri untuk mencari pengalaman tinggal ditempat lain pak”

“Oh Nama saya Gatot mas, kalau memang masnya belum ada tujuan yuk mari ikut tinggal bersama saya” pria tambun tersebut memperkenalkan dirinya dan mengajak pemuda tersebut ke rumahnya

Niko yang memang tidak mempunyai tujuan itu pun mengiyakan ajakan pak Gatot si pria tambun yang dilihatnya cukup baik dan bersahaja tersebut.

“Mari Mas Niko” timpal Pak Gatot sambil berjalan dan diikuti oleh Niko yang berjalan di sampingnya, sepanjang perjalanan pak gatot yang memang seorang yang ramah memperkenalkan daerah sekitar pantai kepada niko dan mereka pun mulai terlihat sangat akrab saat mengobrol, dan memang niko meskipun jarang berkomunikasi dengan orang lain pun nampaknya bisa dengan cepat menyesuaikan diri berkat wejangan wejangan dari kedua orang tuanya.

Perjelanan merekapun akhirnya sampai di kediaman pak Gatot dan dengan segera pria tambun yang ramah tersebut mempersilahkan Niko untuk masuk.

“Masuk mas Niko” ajak pak gatot.

Niko pun terkejut dengan betapa besarnya rumah pak Gatot yang mungkin sepanjang perjalanan melewati banyak rumah tadi iya merasa inilah yang terbesar, rumah tersebut terdiri dari 3 lantai dengan pekarangangan yang sangat luas dan dihiasi banyak lampu.

Sedikit perkenalan dengan Pak Gatot, ia merupakan penduduk asli yang sangat sukses dalam usaha nya ia memiliki usaha dibidang perikanan iya memiliki banyak sekali kapal dan hampir semua penduduk desa yang berprofesi sebagai Nelayan bekerja pada nya, ia pun sangat dermawan dan sederhana sehingga penduduk desa pun sangat menyukainya.

“Mas mari masuk” pak gatot menegur lagi dan membuat niko tersadar akan kekaguman sesaat akan hal hal yang baru dijumpainya.

Pemuda tersebut pun mengikuti pak Gatot berjalan melalu perkarangan rumah menuju ke Rumah dimana Pak Gatot tinggal, dan ia pun kembali tercengang ketika memasuki teras rumah pak gatot yang terlihat megah dengan lantai marmer yang sangat bersih dan dengan beberapa ornamen kapal kayu yang membuat teras rumahnya kental suasana tradisional, pak gatot yang melihat niko pun hanya tersenyum melihat keluguan sang pemuda yang diajaknya untuk tinggal dirumahnya.

Memasuki Pintu rumah Niko pun kembali terkesima dengan apa yang dilihatnya, lantai lantai marmer yang seolah membuatnya bisa melihat dirinya sendiri yang tak pernah dilihatnya di pulau kediamanya dimana rumahnya beralaskan tanah.

Pak gatot si pemilik rumah pun memanggil ke tiga istrinya, keempat anaknya dan para asisten rumah tangganya dan kemudian memperkenalkan Niko kepada seluruh penghuni rumah.

Hari ini kita ada tamu baru namanya mas Niko dari pulau seberang iya baru hari ini sampai ke desa ini dan saya mengajaknya untuk tinggal disini karena mas niko tidak punya keluarga, terang pak gatot memperkenalkan pemuda yang baru saja dikenalnya itu.

Seisi rumah pun terkejut karena mereka tak pernah menyangka bahwa pulau seberang yang mereka kenal angker itu memiliki penghuni yang kini ada dihadapan mereka, keempat anak pak niko yang masih kecil kecil dimana paling tua masih berusia 8 tahun dan yang termuda berusia 3 tahun, dimana dia memiliki 3 anak dari istri pertamanya dan 1 orang anak dari istri keduanya sementara dari istri termudanya yang baru dinikahinya 2 tahun terakhir pak gatot belum memiliki anak.

Seusai perkenalan pak Gatot meminta bu yani salah seorang asisten rumah tangga untuk mempersiapkan kamar tamu yang kebetulan ada dibagian belakang rumah untuk ditinggali Niko nantinya, bu yani pun dengan ditemani seorang asisten rumah tangga lainya bergegas menuju kamar belakang untuk membersihkanya.

Anak anak pak gatot dengan cepat sudah akrab dengan Niko dimana mereka dengan antusias mendengarkan cerita dari Niko dimana ia sedang menceritakan tentang pulau tempat tinggalnya yang dianggap angker oleh masyarakat disana.

Niko yang sedang asik bercerita sambil memangku anak pak gatot yang paling kecil pun begitu antusias dengan keluarga yang baru dijumpainya tersebut.

Tanpa ia sadari sebenarnya disana ada sepasang mata yang indah yang sedang memperhatikan pemuda berkulit gelap dan bertubuh cukup tinggi dan gagah tersebut dari ujung kepala sampai ujung kaki.



-Bersambung-

Notes : Bersambung setelah Lebaran...
Lebaran masih 2 minggu nih....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd