Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Kyai Walang Sungsang

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Tunggu Minggu di update lagii biar di editing dulu biar enak dibaca walaupun sudah di editing juga masih banyak typo yang tertinggal suhu.

Mohon maaf atas terbatasnya fungsi pengelihatan.

Salam sehat
ROO238
Sekedar berbagi pengalaman saja nih waktu saya pernah membantu merapikan dan menyusun buku untuk kepentingan tertentu lah kira2.
Untuk Typo itu sangat wajar bos, saya saja yang hanya copy paste tulisan orang lalu di design untuk kepentingan cetak saja, kadang begitu di check sama orang lain lagi ada yang salah dari sumbernya tapi terlewatkan oleh saya juga bahkan yang saya paste khan ada yang terpotong atau ke paste 2-3 kali, itu karena faktor kejenuhan mata dan otak yang melihat hal yang sama berulang-ulang.
(Tolong koreksi kalau saya salah) Informasi yang saya dapat, Editor sebuah surat kabar atau majalah baik online maupun offline itu selain melakukan konfirmasi apaka sebuah berita atau artikel itu berdasarkan fakta dan data yang bisa di pertanggung jawabkan sehingga tidak akan menjadi sebuah masalah bagi surat kabar atau majalah tersebut, seorang Editor juga sebagai pemeriksa pertama dan terakhir tulisan tersebut apakah ada typo atau salah ejaan dan lain sebagainya. Salah satu dari Tim Editor hanya akan mengecek 1-2 kali saja sebuah tulisan, selanjutnya akan di serahkan kepada orang lain dalam tim editor tersebut untuk menghindari faktor kejenuhan mata dan otak.

Jadi ngak usah takut typo, serahkan kepada pembaca sebagai editor untuk menghindari kejenuhan mata dan otak dirimu bos, dirimu fokus saja berkarya, hehehehe

;);):semangat::semangat:
 
Masih banyak typo bertebaran

Kiai Walang Sungsang

Part 65: Bersatu dalam satu jiwa


Masih di dalam sanggar pemeleng duduk bersila Rangga masih meditasi yang di temani oleh ki Rogojati sendiri memberi petunjuk petunjuk dalam menyempurnakan meditasi dalam menyatukan kekuatan dari semua warongkonya dalam suatu wadah sehingga mendapatkan membangunkan kekuatan kyai Walang Sungsang sediri yang kini bersemayan dalam Tubuh Rangga yang di simpan dalam katung raksajati

Dalam konsentrasi penuh Rangga dan ki Ragajati yang masih di tengah tengah sanggar pemeleng sedang ibu Ratu berhadapan dengan Andini, di samping kirinya ibu Sekar berhadapan dengan dengan Astrit dan di sebelah kirinya lagi ibu Roro berhadapan dengan Arum sehingga sebelah kanan Andini dan ibu sekar adalah Arum dan ibu Roro masih dalam suasana hening pengolahan hati dan pikir yang semakin lama masuk kedalam alam keheningan yang membat jiwa menjadi tenang sebagai dasar untuk memulai memesukan dasar dasar kehidupan dalam keheningan yang hakiki

Dalam keheningan ibu Ratu berbicara dengan Andini dengan komonikasi batin seperti yang dikalukan ki Rogojati dengan Rangga

“Nini Andini” kata ibu Ratu membuka komunikasi batin

“Iya ibu” jawab Andini

“Sebagai orang pertama yang ditakdirkan membuka selubung pewaris kyai Walang Sungsang yang kini di pegang oleh anak mas Rangga yaitu suamimu sendiri katakan sejujurnya apakah kamu ilkas se iklas iklasnya dari dasar lubuh hati yang paling dalam nini terutama dengan kehadian adik adikmu nini Astrit dan nini Arum anakku” kata ibu Ratu dengan penuh kesabaran

“Sejak awal aku mendenga kalau aku salah satu dari warongko kyai Walang Sungsang aku sudah mengikaskan mas Rangga untuk memiliki wanita lain selain diri aku dan aku sudah siap untuk berbagi ibu siapaun orangnya dan setelah aku tahu dari kangmas Rangga kalau wanita yang menjadi kerangka kyai Walang Sungsang selain diri aku berada di sekitar aku yang satu teman sejawat aku guru dimana kami saling berteman walau aku tidak begitu akrap dengan dia dan yang satu lagi murid aku ibu aku jugalah yang mengusulkan pada kangmas Rangga untuk menemani aku dalam acara serah terima perusahan romo dari romo ke mas Rangga sebagai pewaris kyai Walang Sungsang aku pikir dengan cara itu aku akan lebih akrap dengan semua warongko kyai Walang Sungsang ada pepatah tak kenal maka tak sayang ibu dan setelah pertemuan itu aku usulkan ingin mengangkat saudara kemapa mereka dan di sambut dengan baik ibu, aku sudah iklas se iklasnya dengan dik Astrit dan dik Arum” kata Andini

“Sunggah ibu sangat terharu mendengar ceritamu nini dan itu adalah awal yang terbaik untuk melangkah sebab dengan iklas menerima apa yang menjadi bagianya adalah kunci keberhasilannya” kata ibu Ratu

“Iya ibu” kata Andini

“Ketahuilah dalam dirimu terdapat potensi yang sangat luar biasa nini dan ini bawaan dari lahir yang sudah menyertaimu sejak hembusan nafas yang pertama kamu dapatkan nini dan kekuatan itu harus di latih sesuai dengan kodratnya, banyak orang tidak tau hal ini tapi ini sangat mendasar nini salah satu latihan denga olah raga dan olah rasa, kalau olah raga mudah di pahami kalau olah rasa inilah yang harus di bina sejak awal kehidupan untuk mengenal semesta adalah mutlak untuk di lakuan nini, aku hanya akan memberi petunjuk olah rasa seperti yang kamu lakukan dengan para dayang dayang mu nini itu sangat bagus dan aku disini akan menyempurakan saja” kata Ibu Ratu

“Iya ibu aku mengerti” kata Andini

“Potensi yang kamu dapatkan dari sejak lahir adalah warna merah yang mempunyai arti khusus adalah keberanian untuk bertindak dalam megambil keputusa sehingga nini dengan mudah memimpin sekolah dan itu memeng sudah jatahmu nini, disamping keberanian juga kelembutan jika berdampingan dengan warna putih coba menjadi apa kalau merah di campur degan warna putih” kata ibu Ratu

“Pink atau merah muda” kata Andini

“Lalu bagaimana menurut pendapatmu kalau sifat sifat dari pink yang kamu sebutkan tadi” kata ibu Ratu

“Lembut dan penuh cinta” kata Andini

“Bugus sekali nini sekarang kamu rasakan jika nini berdekatan dengan anak mas Rangga apa yang nini rasakan”kata ibu Ratu

“Cinta bunda” kata Andini

“Jadi nini mulai mengerti semuaya dengan kekuatan cinta api yang sebesar apapun bisa padam, karena itu nini adalah kekuatan terbesar sebagai kunci keberhasilan yang nyata” kata ibu Ratu, lanjutnya “Sekarang kamu lakukan meditasi seperti yang di ajarkan oleh para dayang dayangmu nini”

“Baik ibu” kata Andini

Andini lebih dalam lagi kedalam masuk kedalm meditasinya dan di rasakan ada kekuatan untuk mengangkat dirinya ke angkasa badan terasa ringan dan enteng seperti melayang layang di angkasa mau bergerak kemanapun badan seakan mengikuiti kemudian ada rasa takut dalam diri Andini seakan sukmanya juga mau ikut lepas dan kini ada sinar merah menyelubuinya

“Nini apa yang kamu rasakan sekarang” kata ibu Ratu

“Ibu Ratu tubuh ku merasa sangat ringan seakan terangkat keatas dan ada rasa takut ibu seakan akan sukmaku ingin keluar dari ragaku dan aku merasanan ada aura warna merah yang selalu menyelubungi seluruh tubuh aku ibu” kata Andini

“Jangan takut nini kamu sudah terlindungi oleh auramu sendiri nini ikuti saja terus kehedak angan anaganmu nini aura mu akan melindungimu nini” kata ibu Ratu

“Baik ibu” kata Andini selang beberapa lama” ibu aku takut sekali”

“Ada apa nini” jawab ibu Ratu

“Ada cahaya putih mengejar aku ibu cahaya putih sangat menyilaukan mata ibu aku takut” kata Andini

“Nini sebisa mungkin kamu menghidar nini lari menjauh dari nya nini” kata ibu Ratu

Sinar putih berusaha berlari dan menyusup ke semua arah dan tetep saja sinar putih terus mengekornya dan akhirnya

“Ya ya ya …. ahhh ibu aku tertangkap tubuhku seakan terbugkus sinar putih dan aura merah aku tidak berfungsi ibu membuat warna merah aku sedikit memudar ibu, yang melindungi aku seakan memudar dan aahhhhhh” teriak Andini

“Gimana nini, apa yang nini rasakan” kata ibu Ratu

“Ibu dimana aku ibu terperangkap terperangkap dan lilitan warna putih menyilaukan itu ibu tapi lama kelaman membuat hati ini tentram ibu dan ada rasa bahagia di dalammya” kata Dini

“Tidak apa apa nini berarti kamu sudah masuk kedalan kantung raksajati nini coba rasakan dengan mata batim mu nini” kata Ibu Ratu

“Baik ibu aku merasa kembali ringan dan ini ada rasa nyaman dan tentran di hati ibu” kata Andini

“Ya nini sekarang berada di dalam kantung raksajati yang sudah menyatu dengan aura suamimu sendiri ini” kata ibu Ratu



Semetara itu di tempat yang lain Astri yang baru berhadapan dengan ibu Sekar juga mengalami peristiwa yang sama dengan yang di rasakan oleh Andini

Kini Astrit duduk berhadapan denga ibu Sekar dan mareka memulai meditasi yang di ajarkan oleh para emban

“Nini apa nini sudah siap untuk menerima ini” kata ibu Sekar dalam komonikasi batin

“Ya ibu Astrit sudah siap” jawab Astrit

“Ketahuilah dalam dirimu terdapat potensi yang sangat luar biasa nini dan ini bawaan dari lahir yang sudah menyertaimu sejak hembusan nafas yang pertama kamu dapatkan nini dan kekuatan itu harus di latih sesuai dengan kodratnya, banyak orang tidak tau hal ini tapi itu sangat mendasar nini salah satu latihan denga olah raga dan olah rasa, kalau olah raga mudah di pahami kalau olah rasa inilah yang harus di bina sejak awak kehidupan untuk mengenal semesta adalah mutlah untuk di lakuan nini, aku hanya akan memberi petunjuk olah rasa seperti yang kamu lakukan dengan para dayang dayang mu nini itu sangat bagus dan aku disini akan menyempurakan saja” kata Ibu Sekar

“Iya ibu aku mengerti” kata Astrit

“Juga perlu kamu ketahuilah nini tidak semua orang beruntung seperti nini yang mendapat anugrah dari semesta menjadi jodoh sang pewaris kyai Walang Sungsang dan sebagai warongkonya atau tempat pusaka kyai Walang Sungsang adalah anugrah nini dan itu harus di syukuri nini ada beberap ada banyak cara untuk mensyukuri angrah semesta ini salah satunya memberi kekuatan untuk sang pewaris itu sendiri nini, di dalam meditasi yang sekarang baru kita lakuan ini adalah salah satu rasa syukur yang akan mendukung kekuatan sang pewaris coba nini rasakan dengan naluri seorang wanita mempunyai naluri kelembutan yang sangat hakiki dan itu bisa mempengarui cinta seseorang dengan kelembutan seorang wanita bisa meneluknan seorang yang mempuyai sifat angkara murka dengan kelembutan seorang wanita juga bisa memberi semangat pada orang yang di citainya nah ini adalah kunci untuk memiliki hati seorang laki laki kelembutan dan ini adalah sifat aslimu nini yang mempunyai aura kuning yang sudah kau miliki semenjak nini menghirup udara aura kuning juga melambangkan sebuah ke inginan tapi perlu di ingat kalau warna ini tidak punya pendirian yang kuat tinggal siapa yang berada di kekatnya kalau warna merah maka kemarahan yang akan terjadi tapi sebaliknya kalau warna biru akan kelembutan tapi kalau pengaruh nya warna putih maka kememulyaan yang akan kamu dapat nini” kata ibu Sekar

Setelah memberi petunjuk petunjuk dan membahas warna kuning yang membuat Astrit semakin jakin atas kodratnya sebagai selububg sang pewaris

“Coba nini sekarang rasakan apa yang kamu rasakan dalam meditasi yang nini kaluan ini adakah perbedaan yang nini rasakan jika di bandingkan dengan meditasi biasa yang sering kamu lakukan sebelumnya nini” kata ibu Sekar

“Benar ibu seperti meditasi sebelumnya aku hanya merasa ketenangan tapi sekarang ada rasa takut ibu seakan akan aku diajak terbang dan melayang sehingga aku merasakan sukmaku akan meninggalkan raga ibu aku takut sekali di samping ada cacaya kuning menyelimuti diriku seakan akan ikut mendorong sukmaku meninggalkan ragaku ibu, aku takut sekali” kata Astrit

“Jangan takut nini tidak akan mungkin sukmamu meninggalkan ragamu sebab raga dan sukma sudah terikat oleh sinar kuning yang sebagai sinar auramu sudah muncul nini sekarang nini ikuti kehendak angen angen mu yang melayang layang di alam semesta ini” kata ibu Sekar memberikan petunjuk nya

“Baik ibu Sekar aku akan mengikuti hendak kemanakah angen angen aku” jawabn Astrit

Setelah sekian lama Astrit mengikuti kehendak angen angen

“Apa yang kamu rasakan saat ini nini” kata ibu sekar

“Ada ibu dalam meditasi ini lebih tenang dan lebih bisa merasakan kedamai dan aku juga merasakan kalau tubuh ku menjadi sangat ringan selayang layang dengan rasa tenang damai dan nyaman menyelimuti aku ibu” kata Astrit

“Coba lah sekali lagi tarik nafasmu lebih dalam dan keluarkan nafasmu pelan usahanan dalam hitungan 10 nafas mu habis dan lakukan terus menerus berulang ulang nini” kata ibu Sekar

Astrit melakukan apa yang diminta oleh ibu sekar dalam bermeditasi

“Apa yang nini rasakan kini” kata ibu Sekar

“Nafas aku bertanbah lega ibu, seakan semua panca indraku lebih bisa bekerja seca naksimal ibu dan rasa tentram menyelimuti aku rasanya nyaman sekali ibu aku ingin belama lama di sini ibu” kata Astrit

“Boleh tapi harus tetap waspada ya nini” kata ibu Sekar

Tidak begitu lama ada cahaya putih yang sangat menyilaukan melingkar lingkar di batut warna merah yang tipis mengejar ketempat Astrit yag baru merasakan ketenagan dan ketentraman dan ini membuat Astrit sangat terkejut dan berteriak

“Ahhhh …. ibu tolong aku ibu” kata Astrit dalam keterkejutan dan dalam keadaan panik menyelimuti dirinya

“Apa yang terjadi nini Astrit” kata ibu Sekar

“AAkkuuu di kejerrr kejaaarrr oleh sinar putih yang sanangat menyilaukan dan terbelit sinar merah ibu aku takut” kata Astrit

“Berlarilah nini sebisamu” kata ibu Sekar dengan suara kepanikan yang amat sangat

Mendengar anjuran ibu dekar Atrit pun mencoba lari sebisa mungkin menjauh gumpalan sinar putih yang terbungkus dengan sinar merah itu Astrit melihat ada poho besar dan Astrit menuju kesana untuk berlindung tapi tetap saja gumpalan sinar putih berselubug merah itu tetap mengejarnya dan semaki lama semakin dekat dan akhirnya ….

“Ibuuuuu aahhhhhh” teriak Astrit

“Ibbuuuu aku tertagakap” disusul teriakan Atrit menggema

Dan seketika itu sinar putih berselubung merah itu dapat menangkap Astrit da membungkusnya semua permukaan dan sinar kuning miliknya membaur semakin lama berubah menjadi warna emas bagai sinar matahari pagi yang sangat menyejukkan membuat seluruh semesta mejadi teduh dan membuat harapan baru yang terpancar dari jiwa Astrit

“Ibu apa yang terjadi aku merasakan dan ada sinar teduh menyelimuti diri aku pancaran sinar itu sinar emas ibu sangat indah dan warna bagai sinar metari pagi menyinari alan semesta ini ibu” kata Astrit membuat laporan yang rinci pada ibu Sekar

“Ya nini kamu sekarang berada di kantung rasajati sudah bertuggal dengan suamimu sendiri yang membuat kamu merasa nyaman terlindungi dan penuh warna nini, bersyukurlah” kata Ibu Sekar



Sementara itu di lingkaran meditasi Arum juga duduk bersila di depan ibu Roro yang membimbing maditasi kali ini setelah beberapa lama ibu Roro membuka komunikasi dengan Arum

“Nini apakah kamu udah siap menerima anugrah semesta ini” kata ibu Sekar dalam komunikasi dengan Arum

“Ibu aku sudah siap tapi kok rasanya semua tubuh merinding ibu semua bulu bulu pada tubuh aku berdiri ibu dan ada rasa takut juga ibu” kata Arum

“Nini itu adalah suatu kewajaran dalam situasi seperti ini nini tekan rasa takutmu dengan raya syukur kepada semesta ya nini” kata ibu Roro

“Baik ibu” jawab Arum

Arum pun mulai memekan rasa takut yang berlebihan itu dengan rasa syukur kepada semesta yang semakin lama semain berkurang saya takut dan menjadi rasa nyaman

“Ibu rasa takut kini berubah menjadi rasa nyaman ibu” kata Arum

“Nini adakah perbedaan ketika kamu melakukan meditasi yang sekarang dengan meditasimu sebelumnya” kata ibu Roro

“Ada ibu bila senelumnya latihan yang di berikan oleh Jangerbi hanya sebatas lathan pernafasan belaka dan ini di tambah sekujur tubuh aku menjadi ringan ibu seakan akan seluruh tubuhku juga ikut ringan melayang layang” kata Arum

“Ketahuilah nini didalam dirimu sudah terdapat potensi yang sangat luar biasa nini dan ini bawaan dari lahir yang sudah menyertaimu sejak hembusan nafas yang pertama kamu dapatkan nini dan kekuatan itu harus dilatih sesuai dengan kodratnya, banyak orang tidak tau hal ini tapi sangat mendasar nini salah satu latihan denga olah raga dan olah rasa, kalau olah raga mudah di pahami dan kamu juga sering melakukan ini nini tapi kalau dengan olah rasa ini hal yang baru buatmu nini tapi harus selalu di bina sejak awak kehidupan untuk mengenal lebih jauh semesta adalah mutlah utuk dilakuan nini, aku hanya akan memberi petunjuk olah rasa seperti yang kamu lakukan dengan para dayang dayang mu nini itu sangat bagus dan aku disini akan menyempurakan saja” kata Ibu Ratu

“Iya ibu aku mengerti” kata Arum

“Sekarang jawablah dengan jujur ya nini semua pertanyanku ini” kata ibu Roro

“Ya ibu” jawab Arum

“Usiamu saat ini berapa nini” kata ibu Roro

“Saat ini aku 18 tahun lebih 1 bulan ibu” jawab Arum

“Wow suggung masih dangat muda sekali tapi inilah yang harus nini syukuri sebab dalam usia yang relaif muda ini nini sudah terpilih sebagai warongko kyai Walang Sungsang, coba ceritakan asal usul mu siapa ayah dan ibumu nini” kata ibu Roro

“Ayah berasal dari tanah pasudan dan masih ada hubugannya dengan raja Siliwangi yang berkuasa di daerah ciamis sekarang dan ibu berasal dari kesunanan Surakarta Hadiningrat ibu tapi setelah aku berusia 13 tahun ibu sakit dan meninggal dunia aku sangat terpukul dan sangat scok ketika aku menyadari kehilangan sosok ibu yang menjadi panutanku yang selalu menyayangi aku ibu, aku putus asa ibu aku sakit ibu pada saat itu tapi ayah aku tidak mau tahu akan keadaan ku ibu selang 3 bulan ayah nikah lagi, aku suggung terpukul ibu meninggal sudah membawa beban yang cukup berat di tambah lagi ayah menikah lagi dengan teman sekantornya seakan akan ibu di korbankan ayah agar bisa menikah lagi dua pulukan ini yang membuat aku stress berat ibu untung ada eyang dari ibu datang menjemput aku sampai satu tahun kemudian aku hanya bisa menyesali dan setelah eyang memberi wejangan yang banyak sehingga aku lambat laun bisa meneima takdir ku harus kehilanga ke dua orang tuaku” kata Arum mengingat masa sulit waktu itu

“Ketahulah nini pada saat peristiwa itu terjadi di sadari atau tidak nini baru di uji oleh kyai Walang Sungsang apakah pantas nini menjadi salah satu warongko kyai Walang sungsang ini salah satu pertimbangan dari kyai Walang Sungsang dan yang menguwatkan kamu di pilih menjadi warongko dari sang pewaris karena satu lagi nini adalah keturunan dari prabu Siliwangai terakhir sebelum masuk nya islam nini dan nini adalah titisan nyai Dayang Sumbi salah satu legenda dari tanah pasundan dan ibu pesan ini jangan sekali kali nini bocorkan sebab akan menjadi tertawan public dan ini masih rahasia semesta” kata ibu Roro

“Baik ibu semua yang di ucapkan ibu akan aku simpan dalam hati ibu” kata Arum

“Seperti yang ibu ucapkan tadi nini mempunyai potensi yang sangat luar bisa dan tentunya kamu bisa merasan dari saat ini coba kamu renungkan kembali nini dengan mudah dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan anaknas Rangga yang sekarang masih berstatus calon dan dengan mudahnya kamu terpilih sebagai pasukan pengibar bendera pusaka satu dari satu juta anak anak seusiamu yang menginginkan menjadi pasukan pengibar bendera pusaka itu dan banyak lagi potensi potensi yang lainnya kerena apa nini mempunyai aura biru yan membuat kesejukan juga mewakili ketenagan dan tanggung jawab dan ini adalah aura yang kamu dapat semenjak kamu menghirup udara di bumi ini nini, aura yang nini punyai ini akan menjadi kekuatan yang amat dasyat bila bergabug dengan aura putih milik tunaganamu ninin peleburan daya kekuatan biru milik mu dan daya putih milik calon suamimu menjadikan warna biru muda atau biru laut itu adalah warna kelanggengan nini warna yang kuat dan semua cahaya akan melebur menjadi satu wadah dalam biru muda warna kelanggengan dan bisa di kembangkan menjadi sebuah potensi yang memberi enerji yang menyegarkan, jika di campur dengan warna lain warna merah muda atau pink dan warna kuning ke emasan akan memjadi kekuatan yang maha dasayat, mengerti nini” kata ibu Roro

“Mengerti ibu tapi bagaimana bisa menyatukan kekuatan dari potensi pink milik mbak Dini yang sudah bercampur dengan potensi putih milik mas Rangga demikian juga kekuatan kuning emas milik mbak Astrit yang sudah membaur dengan kekuatan mas Rangga itu ibu” kata Arum

“Caranya melebur menjadi satu nini” kata ibu Roro

“Baik ibu saya mengerti apa yang ibu sampaikan” kata Arum

“Nah sekarang apa yang kamu rasakan setelah kamu melakukan meditasi bersama aku nini” karta ibu Roro

“Ya ibu dalam meditasi kali ini terasa beda ibu, badan ini terasa ringan dan ingin melayang layang dan ada rasa tentram dan nyaman di dalamnya ibu semakin lama ada loncatan loncatan badan semakin sering ibu seakan sukmaku akan keluar dari dalam tubuh ku sendiri ibu dan itu membuat aku takut sukmaku akan meloncat keluar meninggalkan ragaku ibu” kata Arum

“Pertahankan posisimu seperti itu nini terus dengan mengatur nafasmu nini” kata ibu Roro

Sementara meditasi terus berjalan dan Arum masih melakukan pernafasan yang pernah di ajarkan oleh para dayang dan tak lama kemudian ada sinar biru menyelimuti dirinya dan itu membuat terkecut sabab dirinya sudah dilindungi aura biru miliknya

“Ibu aku merasakan ada cahaya biru yang menyelimuti tubuh aku ibu” kata Arum

“Bersyukurlah nini kamu sudah berhasil membangkitkan auramu sendiri, sekarang ikuti kemauan angan anganmu ikuti kemana mau bergerak” kata ibu Roro

Arum yang sudah terbungkus dengan cahaya biru menyelubungi tubuh nya dan mulai bergerak dengan lincah seakan baru saja terlepas dari belenggu dengan lincah kesana kemari dengan suka cita yang meliputi aura Arum yang lincah tiba tiba Arum merasa ada aura lain yang lebih besar dari miliknya mengejarnya sehingga aura biru milik Arum di kejar kejar dengan aura lain warna putih cemerlang berselang seling dengan warna merah dan kuning seakan membelit jadi satu kesatuan yang tak terpisahkan aura biru tampak sekali kewalahan untuk menghindar dari kejaran aura

“Ibu aku di kejar oleh seberkas sinat putih menyilaukan yang terlilit oleh sinar merah dan kuning ibu aku hampir tertangkap ibu” kata Arum

“Berkelitlah nini dan masuklah di celah celah lilitan antara warna merah dan kuning nini” kata ibu Roro

“Baik ibu” jawab Arum

Dengan kelincahan aura biru dapat menyusup antara lilitan kuning dan merah sehigga aura putih berusaha menagkapnya selalu gagal karena kelincahannya tapi tetap saja usaha aura biru gagal sehingga dengan susah payah aura putih berhasil menagkapnya dan di persatukan dengan aura merah dan kuning

“Nini apa yag terjadi” kata ibu Roro cemas

“Iya ibu aku tertangkap juga dan di masukkan kedalam sebuah tempat yang sangat lentur” kata Arum

“Ya sudah tertagkap ya” kata ibu Roro

“Ngak papa nini artinya kamu sudah bersatu di dalam katung raksajati keempatnya sudah menyatu nini dan rasakan apa yang kau dapat setelah kamu dapat tertangkap oleh sinar putih itu” kata ibu Roro

“Ya ibu sekarang aku diliputi rasa terang benderang yang berada di suatu tempat yang sejuk dan tentram sekali seakan semua beban terlepas ibu” kata Arum

====

Esok harinya

Rangga bersama ki Rogojati berada di alun alun pasanggrahan Halimun putih untuk mendapat ilmu kanuragan cemeti suci yang sangat sesuai dengan tasbeh miliknya pamberian dari kyai

Zaenal dari puncak lawu yang sampai saat masih di pergunakan untuk membela diri sebagai dari gangguan yang bersifat fisik senjata cemeti sama lenturnya dengan tasbeh yang terdiri dari rangkaian klungsu (biji asem) yang di rangkai melingkar berjumlah 100 biji yang biasa dipakai untuk dikir setelah solat

Ilmu kanuragan Cemeti suci terdiri atas rangkain gerakan pencak yang terdiri dari 7 jurus antara lain jurus cemeti memetik teratai dalam gerakan ini tasbeh yang tadinya lemas bisa berubah menjadi sangat kaku dan setajam pedang ini salah satu kelebihan jutus cemeti suci ada lagi jurus yang lain seperti cemeti menembus awan dimana jurus ini mempunyai gerakan yang amat cepat bagai petir di awali denagn ledakan yang dasyat ada satu jurus yang dinamai cemeti melayang diatas samodra jurus ini mengandalkan peringan tubuh sehingga dapat menghapus gravitasi bumi seakan melayang ada lagi jurus cemeti menghantam badai membuat tubuh dapat bergerak secepat angin dan secara detail ki Rogojati memberi petunjuk petunjuk berakan pencak cemeti suci dan kegunaannya gerakan gerakan dasar ke 7 jurus itu dalam waktu singkat dapat di kuasai dengan baik tinggal berlatih secara rutin sehingga bisa menyatu dengan raga, kini setelahnya tinggal pematangan diri dengan berlatih dan mengembangkan gerakan pencak cemeti suci

Disamping itu Rangga juga mendapat petunjuk dari jurus jurus pencak Sekar Kedaton yang sudah dia miliki tinggal menyempurnakan gerakan gerakan sehingga lebih indah, lebih mantab dan lebih sempurna

Sedang Andini, Astrit dan Arum mematangkan diri dalam penyatuan 3 aura merah milik Andini, kuning milik Astrit dan biru milik Arum sambil duduk bersila membentuk garis segi tiga dengan menyatukan ke dua telapak tangan ke telapak tangan yang berada di posisi di sebelahnya

Kini Andini duduk di apit oleh Astrit di sebelah kirinya sedang Arum ada di sebelah kanannya membentuk garis segitiga dengan menempelkan kedua telapak tangan ke masing masing warongko tangan kiri Andini bersinggungan tangan dengan tangan kanan Astrit sedang tangan kirinya Astrit bersinggungnan dengan tangan kanan Arum sedang tangan kiri Arum bersinggungan denga tangan kanan Andini

Kilatan cahaya merah, kuning dan biru saling bertabrakan di tengah tengah lingkaran dan menimbulkan kekuatan enerji yang maha dasyat dari tiga warna menyatu dan bergerak bersama dan berubah menjadi warna putih yang cemerlang dan meloncat keatas menerobos genteng langsung jatuh menyambar di tempat latihan Rangga yang sedang berlatih olah kanuragan

Begitu melihat sinar putih datang kearah tubuhnya dan di sambutnya dengan mengangkat kedua telapak tangan keatas untuk menerima kekuatan sinar putih yang langsung menyelubungi badan wadak Rangga dan mengikuti kemana Rangga bergerak dengan di selubungi cahaya putih bersinar sehingga membuat kagum semua orang yang berada di pelatan pasanggrahan halimun putih dan tampak ki Rogojati tersenyum puas dengan peristiwa itu menyatunya kyai Walang Sungsang dengan ke tiga warongkonya suguh dasyat kemampuan gerakan Rangga terasa lebih ringan lebik mantab dan bertenaga besar sekali kali ada loncatan cahaya warna putih cemeralang jika bertumbukan dengan benda keras akan menimbulkan ledakan sekali pukulan tangan kanan mengenai pohon cemara dan menimbulkan ledakan yang dasyat dan membuat pohon cemara itu terbakar sampai habis tak bersisa dan Rangga terbengong menyaksikan kedasatan tenaga yang di hasilkan dari penyatuan ke empat kekuatan kasat mata, coba bayangkan kalau menenai tubuh sseseorang kira kira bagai mana nasip orang tersebut

“Bagus Rangga kamu berhasil menyatukan semua kekuatan potensial dari kyai Walang Sungsang dan ini adalah latihan terakhir kamu kamu harus bisa mengalahkan pasukan pilihan dari Argodumilah ini laskar garuda sedayu dengan formasi garuda menukik yang terdiri dari 8 orang yang menempati 8 titik penting dari seekor burung garuda” kata ki Rogajati

“Baik bopo aku akan menggunakan jurus cemeti suci dengan tasbeh ini aebagai senjaku pemberian dari kyai Zaenal dari puncak Lawu bopo” karta Rangga

Ki Rogojati segera bertepuk tiga kemudian 3 jari terangkat keatas denga cepat muncul 8 orang berpakaian ke emasan berdiri di depan ki Rogjati kemudian ki Rogojati memberi peintah pada ke 8 orang anggota lascar garuda sedayu

“Bersiap Rangga” perintah ki Rogojati

Rangga memasang kuda kuda dengan kedua kaki di rentangkan tangan kiri di depan dada sedang tangan kanan membawa tasneh di rentangkan ke atas sedang lawannya membentuk formasi garuda menukik formasi andalan mereka satu orang berada di depan sebagai kepala garuda tiga berada di belakangnya yang kanan sebagai sayap kanan dan kiri sebagai sayap kiri sedang yang di tengah dada yang bisa bergerak ke kiri dan kanan sesuai kebutuhan satu orang berada di tengah dan di belakang orang yang di tengah di belakangannya satu orang bertugas di pinggul sebagai pusat komando menyerang atau bertahan dan sebagai pertahanan dan tiga orang di bekalanganya sebagai kaki kaki garuda yang berfungsi sebagai tenaga tenaga cadangan dan pertahankan dan melindung dari serangan lawan yang mengarah ke kepala, sayap kiri, sayan kanan kanan dan dada formasi yang hebat kata hati Rangga

Serangan laskar garuda sedayu ini di buka dengan serangan dari sayap kanan langsung menyerang ulu hati Rangga tapi dengan mudah Rangga bisa menghidar ke kanan dan dari sayap kiri pasukan Garuda sedayu dengan formasi gaduda menukik yang dilancarkan dan ketika itu Rangga masih berada pada posisi melayang sebuah pukulan mendarat di kaki kiri Rangga yang tak sempat lagi menghidar dan ketika kaki kiri Rangga menginjak tanah dan terhuyun kehilangan keseimbangan walau tidak sampai jatuh tersungkur dari serangan yang tiba tiba dari belakang kaki kanan garuda melayang ke atas dan melakukan seraga tiba tiba posisi Ranggan dalam keadaan tidak stabil dan akhirnya terjatuh dan dengan kecepatan yang luar biasa Rangga menggunakan jurus cemeti melayang di atas samodra sehingga tubuh Rangga ringan seringan kapas jatuh ke bumi dengan ke dua kaki dan kambali memasang kuda kudanya sambil melayang dan serangan balik dari Rangga kearah kepala garuda dengan menggunakan jurus cemeti memetik teratai tiba tiba tasbeh yang lentur tak bertenaga berubah menjadi kaku dan senjata Rangga yang berupa tasbeh yang sudah burabah seakan seperti pedang dengan di lambari kekuatan kyai Walang sungsang sebuah benturan keras menerupai ledakan setelah senjata tasbeh menangkis dengan pedang ganda dan dari arah dada segera memutup serangan Rangga dengan tendangan kearah purut Rangga disebelah kiri dan dari kanan serangan datang dari sayap kakan yang sudah siap dengan serangan ketika Rangga mau membalas serangan itu sudah terlebih dahulu di tutup dari laskar Garuda Sedayu dari posisi perut yang merupakan inti kekuatan pasukan garuda sedayu

Kembali Rangga terhuyun kebelakang kehilangan kesembangan dan dari arah belanag tau tau sebuah pukulan yang tak dapat dihindari laki kanan laskar garuda sedayu mengarah ke dada Rangga dan kini Rangga benar benar tersungkur ke tanah dengan punggu menghantam tanah dengan keras “Bobraaakkk” dan serangan laskar garua sedayu berhenti untuk memberikan jeda supaya Rangga bisa berdiri tegak dan formasi garuda menukik dari lascar garuda sedayu kembali seperti semula dan kini Rangga terkurung di tenangah tengan pasukan garuda sedayu

Rangga berdiri sambil tersenyum sebagai penghornatan pada formasi yang bagus dan cepat mereka saling bantu satu dengan yang lain secara kompak menutup serangan lawan dan menyerang kembali susul menyusul sehingga membuat lawan tidak tau arah serangan laskar garuda sedayu

Rangga berdiri tegak membuat kuda kuda yang unik tangan kanan yang membawa tasbeh keatas denag juruscemeti memtik teratai sedang tangan kiri kearah dada dengan telapak tangan terbuka dengan jurus sekar mawar dan kamboya salah satu jurus dari sekar kedaton dan pasa saat bersamaan sinar putih mulai memancar di selubungi sinar merah, kuning dan biru yang merupakan enerji dari ketiga warongkonnya yang telah menyatu dengan kekuatan enerji dari kyai Walang Sengan sendiri dan ketiga warongkonya yang maru meditasi menghampiri dan kangsung di serap oleh tangan kanan sehingga tubuh Rangga sehingga tubuh Rangga diselimuti cahaya tranfaran pitih yang dililit oleh ketiga sinat merah, kuning dan biru saling berpadu menjadi pemandanga yang sangat indah tapi tidak semua orang dapat melihat perubahan pada diri Ranggan tersebut hanya orang yang mempuyai batin yang kuat aja yang bisa melihat seperti ki Rogojati dan ke delapan laskar garuda sedayu yang memeng sudah terlatih tenaga dalamnya sedang orang lain hanya melihat tasbeh yang di bawa Rangga yan tadinya lemas terkulai lemah kini berdiri tegak bagai sebilah pedang di tangan Rangga

Sekarang Rangga membuka serangan dengan tangan kanan terayun kedepan menyerang dengan kecepatan tinggi orang yang ada di depan sudah siap untuk menerima serangan Rangga tapi itu adalah gerakan pengecok seragan sebenar nya untuk orang yang berada di sebelah kanan tasbeh Rangga kearah kanan dan dapat di tangkis dengan mudah orang yang beada di kanannya kemudian disusul orang yang berada di belakang menyerang dengan tusukan pedang ke arah tungkuk dan dapat di angkis dengan senjata andalannya tasbeh dari klungsu asem tapi tangksan Rangga berantai dengan serangan kearah kiri untuk orang yang beada di kanan segera di tutup serangan Rangga dengan orang di sebelah kiri dan itu terjadi dalam kecepata yang tinggi kalau di lihat dengan mata telanjang hanya berkas siar putih yang terkurung dengan sinat emas yang menggulung gulung dan itu terjadi dalam waktu yang cukup lama

Dengan perpaduan antara ilmu kanuragan Sekar kedaton yang bergeak secara lambut tapi mematikan yang di ragakan dengan tangan kiri tapi punya pukulan yang keras dan mematikan sedang tangan kanan menggunakan ilmu kanuragan cemeti putih yang bersifat lunak ternyata kombinasi ke dua olah kanuragan yang bersifat bertolak belakang itu dan juga dilembari kekuatan kyai Walang Sungsang warna putih yang menyelubung dan menyatu dengan warna merah, kuning dan biru dari semua warongko warongnya membuat Rangga semakin tangguh dan dapat mengatsi semua kesulitan sebesar apapun dan akhirnya Rangga memmukan titik terlemah dari laskar garuds sedayu

Dan setelah tau kekuatan inti dan kelemahan dari laskar garuda sedayu yang hebat itu akhirnya serangga Rangga tertuju ke titik yang paling lemah dan orang yang mempunyai posisi di tengah di lindungi oleh tiga orang yang bertugas di daerah kaki dan pusat kekuatan yang sebenarnya merupakan inti kekuatan dari laskas garuda sedayu dan juga merupakan pusat kelemahan dari laskar garuda sedayu tersebut di mana pusat kekuatan adalah titik terlemah dari serangkaian paskar andalan dari Argodumilah

Setelah tau titik lemah dari kekuatan inti dari pasukan garuda sedayu dan setelah titik di serang tapi segera di tutup oleh anggota laskar garuda sedayu yang lain tapi Rangga tetap berkonstrasi pada serangan ke titik terlemah dan dengan menggunakan jurus cemeti membus awan dan di padikan dengan jurus sekar merah delima dan dapat menjatuhkan titik terlemah sehingga jatuh tersungkur sehingga membuyarkan semua kosentrasi dari ke 8 laskar garuda sedayu dengan satu gebrakan saja pasuka garuda sedayu tersungkut ke tanah ke delapa orang jatuh dengan satu satu pukulan di masing masing anggota pasukan garuda sedayu beranggotakan 8 orang

Tepuk tangan meriah dari orang orang yang meyasikan pertarungan kelas tinggi yang sulit di lihat oleh mata telanjag tau tau semua anggota je delapan anggota laskar garuda sedayu jatuh tersungkur di atas tanah

Ki Rogojati berdiri dari tempat duduk dan menghampii Rangga dan memberi selamat

“Bagai mana keadaanku anak mas Rangga” kata ki Rogojari

“Baik bopo tidak kurang apa apa tapi aku memuji kekompakan laskar garuda sedayu saling bantu sehingga hingga membingungkan tapi dengan sabar aku berhasil membaca titik kelamahan nya bopo” kata Rangg

“Bagus anak mas Rangga apa yang kamu dapat kan hari ini jangan kamu gunakan untuk perbuatan yang tidak terpuji anak mas Rangga, boleh kalu gunakan kalau kamu dalam keadan terpepet dan juga atas dukungan ketiga warongkomu yang sudah menyatu dengan dirimu tapi kalau ada salah satu warongkomu tidak sarujuk atau tidak setuju juga kan mengurangi kekuatan kyai Walang sungsang sendiri sehingga sebisanya kalau bersama ke tiga waronkomu harus sehati sejalan dan sepikir sehingga akan menbiat kekuatan kyai Walang Sungsang semaksimal mungkin dan ini juga berlaku dalam kehidupan sehari hari mu anak mas Rangga dalam mengambil keputusa haruslah ada dukung dari ke tiga warongkomu sehingga hasil akhir dapat di nikmati semaksimal mukin hanya satu kunci keterbukaan yang bisa mencerminkan ke jujuran, kesabaran dan saling membagi kasih” kata akhir dari ki Rogojati

“Terima kasih bopo semua nasehat bopo akan selaku aku ingat dan siap melaksanakannya” jawan Rangga


Bersambung …..
Part 66
 
Masih banyak typo bertebaran

Kiai Walang Sungsang

Part 65: Bersatu dalam satu jiwa


Masih di dalam sanggar pemeleng duduk bersila Rangga masih meditasi yang di temani oleh ki Rogojati sendiri memberi petunjuk petunjuk dalam menyempurnakan meditasi dalam menyatukan kekuatan dari semua warongkonya dalam suatu wadah sehingga mendapatkan membangunkan kekuatan kyai Walang Sungsang sediri yang kini bersemayan dalam Tubuh Rangga yang di simpan dalam katung raksajati

Dalam konsentrasi penuh Rangga dan ki Ragajati yang masih di tengah tengah sanggar pemeleng sedang ibu Ratu berhadapan dengan Andini, di samping kirinya ibu Sekar berhadapan dengan dengan Astrit dan di sebelah kirinya lagi ibu Roro berhadapan dengan Arum sehingga sebelah kanan Andini dan ibu sekar adalah Arum dan ibu Roro masih dalam suasana hening pengolahan hati dan pikir yang semakin lama masuk kedalam alam keheningan yang membat jiwa menjadi tenang sebagai dasar untuk memulai memesukan dasar dasar kehidupan dalam keheningan yang hakiki

Dalam keheningan ibu Ratu berbicara dengan Andini dengan komonikasi batin seperti yang dikalukan ki Rogojati dengan Rangga

“Nini Andini” kata ibu Ratu membuka komunikasi batin

“Iya ibu” jawab Andini

“Sebagai orang pertama yang ditakdirkan membuka selubung pewaris kyai Walang Sungsang yang kini di pegang oleh anak mas Rangga yaitu suamimu sendiri katakan sejujurnya apakah kamu ilkas se iklas iklasnya dari dasar lubuh hati yang paling dalam nini terutama dengan kehadian adik adikmu nini Astrit dan nini Arum anakku” kata ibu Ratu dengan penuh kesabaran

“Sejak awal aku mendenga kalau aku salah satu dari warongko kyai Walang Sungsang aku sudah mengikaskan mas Rangga untuk memiliki wanita lain selain diri aku dan aku sudah siap untuk berbagi ibu siapaun orangnya dan setelah aku tahu dari kangmas Rangga kalau wanita yang menjadi kerangka kyai Walang Sungsang selain diri aku berada di sekitar aku yang satu teman sejawat aku guru dimana kami saling berteman walau aku tidak begitu akrap dengan dia dan yang satu lagi murid aku ibu aku jugalah yang mengusulkan pada kangmas Rangga untuk menemani aku dalam acara serah terima perusahan romo dari romo ke mas Rangga sebagai pewaris kyai Walang Sungsang aku pikir dengan cara itu aku akan lebih akrap dengan semua warongko kyai Walang Sungsang ada pepatah tak kenal maka tak sayang ibu dan setelah pertemuan itu aku usulkan ingin mengangkat saudara kemapa mereka dan di sambut dengan baik ibu, aku sudah iklas se iklasnya dengan dik Astrit dan dik Arum” kata Andini

“Sunggah ibu sangat terharu mendengar ceritamu nini dan itu adalah awal yang terbaik untuk melangkah sebab dengan iklas menerima apa yang menjadi bagianya adalah kunci keberhasilannya” kata ibu Ratu

“Iya ibu” kata Andini

“Ketahuilah dalam dirimu terdapat potensi yang sangat luar biasa nini dan ini bawaan dari lahir yang sudah menyertaimu sejak hembusan nafas yang pertama kamu dapatkan nini dan kekuatan itu harus di latih sesuai dengan kodratnya, banyak orang tidak tau hal ini tapi ini sangat mendasar nini salah satu latihan denga olah raga dan olah rasa, kalau olah raga mudah di pahami kalau olah rasa inilah yang harus di bina sejak awal kehidupan untuk mengenal semesta adalah mutlak untuk di lakuan nini, aku hanya akan memberi petunjuk olah rasa seperti yang kamu lakukan dengan para dayang dayang mu nini itu sangat bagus dan aku disini akan menyempurakan saja” kata Ibu Ratu

“Iya ibu aku mengerti” kata Andini

“Potensi yang kamu dapatkan dari sejak lahir adalah warna merah yang mempunyai arti khusus adalah keberanian untuk bertindak dalam megambil keputusa sehingga nini dengan mudah memimpin sekolah dan itu memeng sudah jatahmu nini, disamping keberanian juga kelembutan jika berdampingan dengan warna putih coba menjadi apa kalau merah di campur degan warna putih” kata ibu Ratu

“Pink atau merah muda” kata Andini

“Lalu bagaimana menurut pendapatmu kalau sifat sifat dari pink yang kamu sebutkan tadi” kata ibu Ratu

“Lembut dan penuh cinta” kata Andini

“Bugus sekali nini sekarang kamu rasakan jika nini berdekatan dengan anak mas Rangga apa yang nini rasakan”kata ibu Ratu

“Cinta bunda” kata Andini

“Jadi nini mulai mengerti semuaya dengan kekuatan cinta api yang sebesar apapun bisa padam, karena itu nini adalah kekuatan terbesar sebagai kunci keberhasilan yang nyata” kata ibu Ratu, lanjutnya “Sekarang kamu lakukan meditasi seperti yang di ajarkan oleh para dayang dayangmu nini”

“Baik ibu” kata Andini

Andini lebih dalam lagi kedalam masuk kedalm meditasinya dan di rasakan ada kekuatan untuk mengangkat dirinya ke angkasa badan terasa ringan dan enteng seperti melayang layang di angkasa mau bergerak kemanapun badan seakan mengikuiti kemudian ada rasa takut dalam diri Andini seakan sukmanya juga mau ikut lepas dan kini ada sinar merah menyelubuinya

“Nini apa yang kamu rasakan sekarang” kata ibu Ratu

“Ibu Ratu tubuh ku merasa sangat ringan seakan terangkat keatas dan ada rasa takut ibu seakan akan sukmaku ingin keluar dari ragaku dan aku merasanan ada aura warna merah yang selalu menyelubungi seluruh tubuh aku ibu” kata Andini

“Jangan takut nini kamu sudah terlindungi oleh auramu sendiri nini ikuti saja terus kehedak angan anaganmu nini aura mu akan melindungimu nini” kata ibu Ratu

“Baik ibu” kata Andini selang beberapa lama” ibu aku takut sekali”

“Ada apa nini” jawab ibu Ratu

“Ada cahaya putih mengejar aku ibu cahaya putih sangat menyilaukan mata ibu aku takut” kata Andini

“Nini sebisa mungkin kamu menghidar nini lari menjauh dari nya nini” kata ibu Ratu

Sinar putih berusaha berlari dan menyusup ke semua arah dan tetep saja sinar putih terus mengekornya dan akhirnya

“Ya ya ya …. ahhh ibu aku tertangkap tubuhku seakan terbugkus sinar putih dan aura merah aku tidak berfungsi ibu membuat warna merah aku sedikit memudar ibu, yang melindungi aku seakan memudar dan aahhhhhh” teriak Andini

“Gimana nini, apa yang nini rasakan” kata ibu Ratu

“Ibu dimana aku ibu terperangkap terperangkap dan lilitan warna putih menyilaukan itu ibu tapi lama kelaman membuat hati ini tentram ibu dan ada rasa bahagia di dalammya” kata Dini

“Tidak apa apa nini berarti kamu sudah masuk kedalan kantung raksajati nini coba rasakan dengan mata batim mu nini” kata Ibu Ratu

“Baik ibu aku merasa kembali ringan dan ini ada rasa nyaman dan tentran di hati ibu” kata Andini

“Ya nini sekarang berada di dalam kantung raksajati yang sudah menyatu dengan aura suamimu sendiri ini” kata ibu Ratu



Semetara itu di tempat yang lain Astri yang baru berhadapan dengan ibu Sekar juga mengalami peristiwa yang sama dengan yang di rasakan oleh Andini

Kini Astrit duduk berhadapan denga ibu Sekar dan mareka memulai meditasi yang di ajarkan oleh para emban

“Nini apa nini sudah siap untuk menerima ini” kata ibu Sekar dalam komonikasi batin

“Ya ibu Astrit sudah siap” jawab Astrit

“Ketahuilah dalam dirimu terdapat potensi yang sangat luar biasa nini dan ini bawaan dari lahir yang sudah menyertaimu sejak hembusan nafas yang pertama kamu dapatkan nini dan kekuatan itu harus di latih sesuai dengan kodratnya, banyak orang tidak tau hal ini tapi itu sangat mendasar nini salah satu latihan denga olah raga dan olah rasa, kalau olah raga mudah di pahami kalau olah rasa inilah yang harus di bina sejak awak kehidupan untuk mengenal semesta adalah mutlah untuk di lakuan nini, aku hanya akan memberi petunjuk olah rasa seperti yang kamu lakukan dengan para dayang dayang mu nini itu sangat bagus dan aku disini akan menyempurakan saja” kata Ibu Sekar

“Iya ibu aku mengerti” kata Astrit

“Juga perlu kamu ketahuilah nini tidak semua orang beruntung seperti nini yang mendapat anugrah dari semesta menjadi jodoh sang pewaris kyai Walang Sungsang dan sebagai warongkonya atau tempat pusaka kyai Walang Sungsang adalah anugrah nini dan itu harus di syukuri nini ada beberap ada banyak cara untuk mensyukuri angrah semesta ini salah satunya memberi kekuatan untuk sang pewaris itu sendiri nini, di dalam meditasi yang sekarang baru kita lakuan ini adalah salah satu rasa syukur yang akan mendukung kekuatan sang pewaris coba nini rasakan dengan naluri seorang wanita mempunyai naluri kelembutan yang sangat hakiki dan itu bisa mempengarui cinta seseorang dengan kelembutan seorang wanita bisa meneluknan seorang yang mempuyai sifat angkara murka dengan kelembutan seorang wanita juga bisa memberi semangat pada orang yang di citainya nah ini adalah kunci untuk memiliki hati seorang laki laki kelembutan dan ini adalah sifat aslimu nini yang mempunyai aura kuning yang sudah kau miliki semenjak nini menghirup udara aura kuning juga melambangkan sebuah ke inginan tapi perlu di ingat kalau warna ini tidak punya pendirian yang kuat tinggal siapa yang berada di kekatnya kalau warna merah maka kemarahan yang akan terjadi tapi sebaliknya kalau warna biru akan kelembutan tapi kalau pengaruh nya warna putih maka kememulyaan yang akan kamu dapat nini” kata ibu Sekar

Setelah memberi petunjuk petunjuk dan membahas warna kuning yang membuat Astrit semakin jakin atas kodratnya sebagai selububg sang pewaris

“Coba nini sekarang rasakan apa yang kamu rasakan dalam meditasi yang nini kaluan ini adakah perbedaan yang nini rasakan jika di bandingkan dengan meditasi biasa yang sering kamu lakukan sebelumnya nini” kata ibu Sekar

“Benar ibu seperti meditasi sebelumnya aku hanya merasa ketenangan tapi sekarang ada rasa takut ibu seakan akan aku diajak terbang dan melayang sehingga aku merasakan sukmaku akan meninggalkan raga ibu aku takut sekali di samping ada cacaya kuning menyelimuti diriku seakan akan ikut mendorong sukmaku meninggalkan ragaku ibu, aku takut sekali” kata Astrit

“Jangan takut nini tidak akan mungkin sukmamu meninggalkan ragamu sebab raga dan sukma sudah terikat oleh sinar kuning yang sebagai sinar auramu sudah muncul nini sekarang nini ikuti kehendak angen angen mu yang melayang layang di alam semesta ini” kata ibu Sekar memberikan petunjuk nya

“Baik ibu Sekar aku akan mengikuti hendak kemanakah angen angen aku” jawabn Astrit

Setelah sekian lama Astrit mengikuti kehendak angen angen

“Apa yang kamu rasakan saat ini nini” kata ibu sekar

“Ada ibu dalam meditasi ini lebih tenang dan lebih bisa merasakan kedamai dan aku juga merasakan kalau tubuh ku menjadi sangat ringan selayang layang dengan rasa tenang damai dan nyaman menyelimuti aku ibu” kata Astrit

“Coba lah sekali lagi tarik nafasmu lebih dalam dan keluarkan nafasmu pelan usahanan dalam hitungan 10 nafas mu habis dan lakukan terus menerus berulang ulang nini” kata ibu Sekar

Astrit melakukan apa yang diminta oleh ibu sekar dalam bermeditasi

“Apa yang nini rasakan kini” kata ibu Sekar

“Nafas aku bertanbah lega ibu, seakan semua panca indraku lebih bisa bekerja seca naksimal ibu dan rasa tentram menyelimuti aku rasanya nyaman sekali ibu aku ingin belama lama di sini ibu” kata Astrit

“Boleh tapi harus tetap waspada ya nini” kata ibu Sekar

Tidak begitu lama ada cahaya putih yang sangat menyilaukan melingkar lingkar di batut warna merah yang tipis mengejar ketempat Astrit yag baru merasakan ketenagan dan ketentraman dan ini membuat Astrit sangat terkejut dan berteriak

“Ahhhh …. ibu tolong aku ibu” kata Astrit dalam keterkejutan dan dalam keadaan panik menyelimuti dirinya

“Apa yang terjadi nini Astrit” kata ibu Sekar

“AAkkuuu di kejerrr kejaaarrr oleh sinar putih yang sanangat menyilaukan dan terbelit sinar merah ibu aku takut” kata Astrit

“Berlarilah nini sebisamu” kata ibu Sekar dengan suara kepanikan yang amat sangat

Mendengar anjuran ibu dekar Atrit pun mencoba lari sebisa mungkin menjauh gumpalan sinar putih yang terbungkus dengan sinar merah itu Astrit melihat ada poho besar dan Astrit menuju kesana untuk berlindung tapi tetap saja gumpalan sinar putih berselubug merah itu tetap mengejarnya dan semaki lama semakin dekat dan akhirnya ….

“Ibuuuuu aahhhhhh” teriak Astrit

“Ibbuuuu aku tertagakap” disusul teriakan Atrit menggema

Dan seketika itu sinar putih berselubung merah itu dapat menangkap Astrit da membungkusnya semua permukaan dan sinar kuning miliknya membaur semakin lama berubah menjadi warna emas bagai sinar matahari pagi yang sangat menyejukkan membuat seluruh semesta mejadi teduh dan membuat harapan baru yang terpancar dari jiwa Astrit

“Ibu apa yang terjadi aku merasakan dan ada sinar teduh menyelimuti diri aku pancaran sinar itu sinar emas ibu sangat indah dan warna bagai sinar metari pagi menyinari alan semesta ini ibu” kata Astrit membuat laporan yang rinci pada ibu Sekar

“Ya nini kamu sekarang berada di kantung rasajati sudah bertuggal dengan suamimu sendiri yang membuat kamu merasa nyaman terlindungi dan penuh warna nini, bersyukurlah” kata Ibu Sekar



Sementara itu di lingkaran meditasi Arum juga duduk bersila di depan ibu Roro yang membimbing maditasi kali ini setelah beberapa lama ibu Roro membuka komunikasi dengan Arum

“Nini apakah kamu udah siap menerima anugrah semesta ini” kata ibu Sekar dalam komunikasi dengan Arum

“Ibu aku sudah siap tapi kok rasanya semua tubuh merinding ibu semua bulu bulu pada tubuh aku berdiri ibu dan ada rasa takut juga ibu” kata Arum

“Nini itu adalah suatu kewajaran dalam situasi seperti ini nini tekan rasa takutmu dengan raya syukur kepada semesta ya nini” kata ibu Roro

“Baik ibu” jawab Arum

Arum pun mulai memekan rasa takut yang berlebihan itu dengan rasa syukur kepada semesta yang semakin lama semain berkurang saya takut dan menjadi rasa nyaman

“Ibu rasa takut kini berubah menjadi rasa nyaman ibu” kata Arum

“Nini adakah perbedaan ketika kamu melakukan meditasi yang sekarang dengan meditasimu sebelumnya” kata ibu Roro

“Ada ibu bila senelumnya latihan yang di berikan oleh Jangerbi hanya sebatas lathan pernafasan belaka dan ini di tambah sekujur tubuh aku menjadi ringan ibu seakan akan seluruh tubuhku juga ikut ringan melayang layang” kata Arum

“Ketahuilah nini didalam dirimu sudah terdapat potensi yang sangat luar biasa nini dan ini bawaan dari lahir yang sudah menyertaimu sejak hembusan nafas yang pertama kamu dapatkan nini dan kekuatan itu harus dilatih sesuai dengan kodratnya, banyak orang tidak tau hal ini tapi sangat mendasar nini salah satu latihan denga olah raga dan olah rasa, kalau olah raga mudah di pahami dan kamu juga sering melakukan ini nini tapi kalau dengan olah rasa ini hal yang baru buatmu nini tapi harus selalu di bina sejak awak kehidupan untuk mengenal lebih jauh semesta adalah mutlah utuk dilakuan nini, aku hanya akan memberi petunjuk olah rasa seperti yang kamu lakukan dengan para dayang dayang mu nini itu sangat bagus dan aku disini akan menyempurakan saja” kata Ibu Ratu

“Iya ibu aku mengerti” kata Arum

“Sekarang jawablah dengan jujur ya nini semua pertanyanku ini” kata ibu Roro

“Ya ibu” jawab Arum

“Usiamu saat ini berapa nini” kata ibu Roro

“Saat ini aku 18 tahun lebih 1 bulan ibu” jawab Arum

“Wow suggung masih dangat muda sekali tapi inilah yang harus nini syukuri sebab dalam usia yang relaif muda ini nini sudah terpilih sebagai warongko kyai Walang Sungsang, coba ceritakan asal usul mu siapa ayah dan ibumu nini” kata ibu Roro

“Ayah berasal dari tanah pasudan dan masih ada hubugannya dengan raja Siliwangi yang berkuasa di daerah ciamis sekarang dan ibu berasal dari kesunanan Surakarta Hadiningrat ibu tapi setelah aku berusia 13 tahun ibu sakit dan meninggal dunia aku sangat terpukul dan sangat scok ketika aku menyadari kehilangan sosok ibu yang menjadi panutanku yang selalu menyayangi aku ibu, aku putus asa ibu aku sakit ibu pada saat itu tapi ayah aku tidak mau tahu akan keadaan ku ibu selang 3 bulan ayah nikah lagi, aku suggung terpukul ibu meninggal sudah membawa beban yang cukup berat di tambah lagi ayah menikah lagi dengan teman sekantornya seakan akan ibu di korbankan ayah agar bisa menikah lagi dua pulukan ini yang membuat aku stress berat ibu untung ada eyang dari ibu datang menjemput aku sampai satu tahun kemudian aku hanya bisa menyesali dan setelah eyang memberi wejangan yang banyak sehingga aku lambat laun bisa meneima takdir ku harus kehilanga ke dua orang tuaku” kata Arum mengingat masa sulit waktu itu

“Ketahulah nini pada saat peristiwa itu terjadi di sadari atau tidak nini baru di uji oleh kyai Walang Sungsang apakah pantas nini menjadi salah satu warongko kyai Walang sungsang ini salah satu pertimbangan dari kyai Walang Sungsang dan yang menguwatkan kamu di pilih menjadi warongko dari sang pewaris karena satu lagi nini adalah keturunan dari prabu Siliwangai terakhir sebelum masuk nya islam nini dan nini adalah titisan nyai Dayang Sumbi salah satu legenda dari tanah pasundan dan ibu pesan ini jangan sekali kali nini bocorkan sebab akan menjadi tertawan public dan ini masih rahasia semesta” kata ibu Roro

“Baik ibu semua yang di ucapkan ibu akan aku simpan dalam hati ibu” kata Arum

“Seperti yang ibu ucapkan tadi nini mempunyai potensi yang sangat luar bisa dan tentunya kamu bisa merasan dari saat ini coba kamu renungkan kembali nini dengan mudah dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan anaknas Rangga yang sekarang masih berstatus calon dan dengan mudahnya kamu terpilih sebagai pasukan pengibar bendera pusaka satu dari satu juta anak anak seusiamu yang menginginkan menjadi pasukan pengibar bendera pusaka itu dan banyak lagi potensi potensi yang lainnya kerena apa nini mempunyai aura biru yan membuat kesejukan juga mewakili ketenagan dan tanggung jawab dan ini adalah aura yang kamu dapat semenjak kamu menghirup udara di bumi ini nini, aura yang nini punyai ini akan menjadi kekuatan yang amat dasyat bila bergabug dengan aura putih milik tunaganamu ninin peleburan daya kekuatan biru milik mu dan daya putih milik calon suamimu menjadikan warna biru muda atau biru laut itu adalah warna kelanggengan nini warna yang kuat dan semua cahaya akan melebur menjadi satu wadah dalam biru muda warna kelanggengan dan bisa di kembangkan menjadi sebuah potensi yang memberi enerji yang menyegarkan, jika di campur dengan warna lain warna merah muda atau pink dan warna kuning ke emasan akan memjadi kekuatan yang maha dasayat, mengerti nini” kata ibu Roro

“Mengerti ibu tapi bagaimana bisa menyatukan kekuatan dari potensi pink milik mbak Dini yang sudah bercampur dengan potensi putih milik mas Rangga demikian juga kekuatan kuning emas milik mbak Astrit yang sudah membaur dengan kekuatan mas Rangga itu ibu” kata Arum

“Caranya melebur menjadi satu nini” kata ibu Roro

“Baik ibu saya mengerti apa yang ibu sampaikan” kata Arum

“Nah sekarang apa yang kamu rasakan setelah kamu melakukan meditasi bersama aku nini” karta ibu Roro

“Ya ibu dalam meditasi kali ini terasa beda ibu, badan ini terasa ringan dan ingin melayang layang dan ada rasa tentram dan nyaman di dalamnya ibu semakin lama ada loncatan loncatan badan semakin sering ibu seakan sukmaku akan keluar dari dalam tubuh ku sendiri ibu dan itu membuat aku takut sukmaku akan meloncat keluar meninggalkan ragaku ibu” kata Arum

“Pertahankan posisimu seperti itu nini terus dengan mengatur nafasmu nini” kata ibu Roro

Sementara meditasi terus berjalan dan Arum masih melakukan pernafasan yang pernah di ajarkan oleh para dayang dan tak lama kemudian ada sinar biru menyelimuti dirinya dan itu membuat terkecut sabab dirinya sudah dilindungi aura biru miliknya

“Ibu aku merasakan ada cahaya biru yang menyelimuti tubuh aku ibu” kata Arum

“Bersyukurlah nini kamu sudah berhasil membangkitkan auramu sendiri, sekarang ikuti kemauan angan anganmu ikuti kemana mau bergerak” kata ibu Roro

Arum yang sudah terbungkus dengan cahaya biru menyelubungi tubuh nya dan mulai bergerak dengan lincah seakan baru saja terlepas dari belenggu dengan lincah kesana kemari dengan suka cita yang meliputi aura Arum yang lincah tiba tiba Arum merasa ada aura lain yang lebih besar dari miliknya mengejarnya sehingga aura biru milik Arum di kejar kejar dengan aura lain warna putih cemerlang berselang seling dengan warna merah dan kuning seakan membelit jadi satu kesatuan yang tak terpisahkan aura biru tampak sekali kewalahan untuk menghindar dari kejaran aura

“Ibu aku di kejar oleh seberkas sinat putih menyilaukan yang terlilit oleh sinar merah dan kuning ibu aku hampir tertangkap ibu” kata Arum

“Berkelitlah nini dan masuklah di celah celah lilitan antara warna merah dan kuning nini” kata ibu Roro

“Baik ibu” jawab Arum

Dengan kelincahan aura biru dapat menyusup antara lilitan kuning dan merah sehigga aura putih berusaha menagkapnya selalu gagal karena kelincahannya tapi tetap saja usaha aura biru gagal sehingga dengan susah payah aura putih berhasil menagkapnya dan di persatukan dengan aura merah dan kuning

“Nini apa yag terjadi” kata ibu Roro cemas

“Iya ibu aku tertangkap juga dan di masukkan kedalam sebuah tempat yang sangat lentur” kata Arum

“Ya sudah tertagkap ya” kata ibu Roro

“Ngak papa nini artinya kamu sudah bersatu di dalam katung raksajati keempatnya sudah menyatu nini dan rasakan apa yang kau dapat setelah kamu dapat tertangkap oleh sinar putih itu” kata ibu Roro

“Ya ibu sekarang aku diliputi rasa terang benderang yang berada di suatu tempat yang sejuk dan tentram sekali seakan semua beban terlepas ibu” kata Arum

====

Esok harinya

Rangga bersama ki Rogojati berada di alun alun pasanggrahan Halimun putih untuk mendapat ilmu kanuragan cemeti suci yang sangat sesuai dengan tasbeh miliknya pamberian dari kyai

Zaenal dari puncak lawu yang sampai saat masih di pergunakan untuk membela diri sebagai dari gangguan yang bersifat fisik senjata cemeti sama lenturnya dengan tasbeh yang terdiri dari rangkaian klungsu (biji asem) yang di rangkai melingkar berjumlah 100 biji yang biasa dipakai untuk dikir setelah solat

Ilmu kanuragan Cemeti suci terdiri atas rangkain gerakan pencak yang terdiri dari 7 jurus antara lain jurus cemeti memetik teratai dalam gerakan ini tasbeh yang tadinya lemas bisa berubah menjadi sangat kaku dan setajam pedang ini salah satu kelebihan jutus cemeti suci ada lagi jurus yang lain seperti cemeti menembus awan dimana jurus ini mempunyai gerakan yang amat cepat bagai petir di awali denagn ledakan yang dasyat ada satu jurus yang dinamai cemeti melayang diatas samodra jurus ini mengandalkan peringan tubuh sehingga dapat menghapus gravitasi bumi seakan melayang ada lagi jurus cemeti menghantam badai membuat tubuh dapat bergerak secepat angin dan secara detail ki Rogojati memberi petunjuk petunjuk berakan pencak cemeti suci dan kegunaannya gerakan gerakan dasar ke 7 jurus itu dalam waktu singkat dapat di kuasai dengan baik tinggal berlatih secara rutin sehingga bisa menyatu dengan raga, kini setelahnya tinggal pematangan diri dengan berlatih dan mengembangkan gerakan pencak cemeti suci

Disamping itu Rangga juga mendapat petunjuk dari jurus jurus pencak Sekar Kedaton yang sudah dia miliki tinggal menyempurnakan gerakan gerakan sehingga lebih indah, lebih mantab dan lebih sempurna

Sedang Andini, Astrit dan Arum mematangkan diri dalam penyatuan 3 aura merah milik Andini, kuning milik Astrit dan biru milik Arum sambil duduk bersila membentuk garis segi tiga dengan menyatukan ke dua telapak tangan ke telapak tangan yang berada di posisi di sebelahnya

Kini Andini duduk di apit oleh Astrit di sebelah kirinya sedang Arum ada di sebelah kanannya membentuk garis segitiga dengan menempelkan kedua telapak tangan ke masing masing warongko tangan kiri Andini bersinggungan tangan dengan tangan kanan Astrit sedang tangan kirinya Astrit bersinggungnan dengan tangan kanan Arum sedang tangan kiri Arum bersinggungan denga tangan kanan Andini

Kilatan cahaya merah, kuning dan biru saling bertabrakan di tengah tengah lingkaran dan menimbulkan kekuatan enerji yang maha dasyat dari tiga warna menyatu dan bergerak bersama dan berubah menjadi warna putih yang cemerlang dan meloncat keatas menerobos genteng langsung jatuh menyambar di tempat latihan Rangga yang sedang berlatih olah kanuragan

Begitu melihat sinar putih datang kearah tubuhnya dan di sambutnya dengan mengangkat kedua telapak tangan keatas untuk menerima kekuatan sinar putih yang langsung menyelubungi badan wadak Rangga dan mengikuti kemana Rangga bergerak dengan di selubungi cahaya putih bersinar sehingga membuat kagum semua orang yang berada di pelatan pasanggrahan halimun putih dan tampak ki Rogojati tersenyum puas dengan peristiwa itu menyatunya kyai Walang Sungsang dengan ke tiga warongkonya suguh dasyat kemampuan gerakan Rangga terasa lebih ringan lebik mantab dan bertenaga besar sekali kali ada loncatan cahaya warna putih cemeralang jika bertumbukan dengan benda keras akan menimbulkan ledakan sekali pukulan tangan kanan mengenai pohon cemara dan menimbulkan ledakan yang dasyat dan membuat pohon cemara itu terbakar sampai habis tak bersisa dan Rangga terbengong menyaksikan kedasatan tenaga yang di hasilkan dari penyatuan ke empat kekuatan kasat mata, coba bayangkan kalau menenai tubuh sseseorang kira kira bagai mana nasip orang tersebut

“Bagus Rangga kamu berhasil menyatukan semua kekuatan potensial dari kyai Walang Sungsang dan ini adalah latihan terakhir kamu kamu harus bisa mengalahkan pasukan pilihan dari Argodumilah ini laskar garuda sedayu dengan formasi garuda menukik yang terdiri dari 8 orang yang menempati 8 titik penting dari seekor burung garuda” kata ki Rogajati

“Baik bopo aku akan menggunakan jurus cemeti suci dengan tasbeh ini aebagai senjaku pemberian dari kyai Zaenal dari puncak Lawu bopo” karta Rangga

Ki Rogojati segera bertepuk tiga kemudian 3 jari terangkat keatas denga cepat muncul 8 orang berpakaian ke emasan berdiri di depan ki Rogjati kemudian ki Rogojati memberi peintah pada ke 8 orang anggota lascar garuda sedayu

“Bersiap Rangga” perintah ki Rogojati

Rangga memasang kuda kuda dengan kedua kaki di rentangkan tangan kiri di depan dada sedang tangan kanan membawa tasneh di rentangkan ke atas sedang lawannya membentuk formasi garuda menukik formasi andalan mereka satu orang berada di depan sebagai kepala garuda tiga berada di belakangnya yang kanan sebagai sayap kanan dan kiri sebagai sayap kiri sedang yang di tengah dada yang bisa bergerak ke kiri dan kanan sesuai kebutuhan satu orang berada di tengah dan di belakang orang yang di tengah di belakangannya satu orang bertugas di pinggul sebagai pusat komando menyerang atau bertahan dan sebagai pertahanan dan tiga orang di bekalanganya sebagai kaki kaki garuda yang berfungsi sebagai tenaga tenaga cadangan dan pertahankan dan melindung dari serangan lawan yang mengarah ke kepala, sayap kiri, sayan kanan kanan dan dada formasi yang hebat kata hati Rangga

Serangan laskar garuda sedayu ini di buka dengan serangan dari sayap kanan langsung menyerang ulu hati Rangga tapi dengan mudah Rangga bisa menghidar ke kanan dan dari sayap kiri pasukan Garuda sedayu dengan formasi gaduda menukik yang dilancarkan dan ketika itu Rangga masih berada pada posisi melayang sebuah pukulan mendarat di kaki kiri Rangga yang tak sempat lagi menghidar dan ketika kaki kiri Rangga menginjak tanah dan terhuyun kehilangan keseimbangan walau tidak sampai jatuh tersungkur dari serangan yang tiba tiba dari belakang kaki kanan garuda melayang ke atas dan melakukan seraga tiba tiba posisi Ranggan dalam keadaan tidak stabil dan akhirnya terjatuh dan dengan kecepatan yang luar biasa Rangga menggunakan jurus cemeti melayang di atas samodra sehingga tubuh Rangga ringan seringan kapas jatuh ke bumi dengan ke dua kaki dan kambali memasang kuda kudanya sambil melayang dan serangan balik dari Rangga kearah kepala garuda dengan menggunakan jurus cemeti memetik teratai tiba tiba tasbeh yang lentur tak bertenaga berubah menjadi kaku dan senjata Rangga yang berupa tasbeh yang sudah burabah seakan seperti pedang dengan di lambari kekuatan kyai Walang sungsang sebuah benturan keras menerupai ledakan setelah senjata tasbeh menangkis dengan pedang ganda dan dari arah dada segera memutup serangan Rangga dengan tendangan kearah purut Rangga disebelah kiri dan dari kanan serangan datang dari sayap kakan yang sudah siap dengan serangan ketika Rangga mau membalas serangan itu sudah terlebih dahulu di tutup dari laskar Garuda Sedayu dari posisi perut yang merupakan inti kekuatan pasukan garuda sedayu

Kembali Rangga terhuyun kebelakang kehilangan kesembangan dan dari arah belanag tau tau sebuah pukulan yang tak dapat dihindari laki kanan laskar garuda sedayu mengarah ke dada Rangga dan kini Rangga benar benar tersungkur ke tanah dengan punggu menghantam tanah dengan keras “Bobraaakkk” dan serangan laskar garua sedayu berhenti untuk memberikan jeda supaya Rangga bisa berdiri tegak dan formasi garuda menukik dari lascar garuda sedayu kembali seperti semula dan kini Rangga terkurung di tenangah tengan pasukan garuda sedayu

Rangga berdiri sambil tersenyum sebagai penghornatan pada formasi yang bagus dan cepat mereka saling bantu satu dengan yang lain secara kompak menutup serangan lawan dan menyerang kembali susul menyusul sehingga membuat lawan tidak tau arah serangan laskar garuda sedayu

Rangga berdiri tegak membuat kuda kuda yang unik tangan kanan yang membawa tasbeh keatas denag juruscemeti memtik teratai sedang tangan kiri kearah dada dengan telapak tangan terbuka dengan jurus sekar mawar dan kamboya salah satu jurus dari sekar kedaton dan pasa saat bersamaan sinar putih mulai memancar di selubungi sinar merah, kuning dan biru yang merupakan enerji dari ketiga warongkonnya yang telah menyatu dengan kekuatan enerji dari kyai Walang Sengan sendiri dan ketiga warongkonya yang maru meditasi menghampiri dan kangsung di serap oleh tangan kanan sehingga tubuh Rangga sehingga tubuh Rangga diselimuti cahaya tranfaran pitih yang dililit oleh ketiga sinat merah, kuning dan biru saling berpadu menjadi pemandanga yang sangat indah tapi tidak semua orang dapat melihat perubahan pada diri Ranggan tersebut hanya orang yang mempuyai batin yang kuat aja yang bisa melihat seperti ki Rogojati dan ke delapan laskar garuda sedayu yang memeng sudah terlatih tenaga dalamnya sedang orang lain hanya melihat tasbeh yang di bawa Rangga yan tadinya lemas terkulai lemah kini berdiri tegak bagai sebilah pedang di tangan Rangga

Sekarang Rangga membuka serangan dengan tangan kanan terayun kedepan menyerang dengan kecepatan tinggi orang yang ada di depan sudah siap untuk menerima serangan Rangga tapi itu adalah gerakan pengecok seragan sebenar nya untuk orang yang berada di sebelah kanan tasbeh Rangga kearah kanan dan dapat di tangkis dengan mudah orang yang beada di kanannya kemudian disusul orang yang berada di belakang menyerang dengan tusukan pedang ke arah tungkuk dan dapat di angkis dengan senjata andalannya tasbeh dari klungsu asem tapi tangksan Rangga berantai dengan serangan kearah kiri untuk orang yang beada di kanan segera di tutup serangan Rangga dengan orang di sebelah kiri dan itu terjadi dalam kecepata yang tinggi kalau di lihat dengan mata telanjang hanya berkas siar putih yang terkurung dengan sinat emas yang menggulung gulung dan itu terjadi dalam waktu yang cukup lama

Dengan perpaduan antara ilmu kanuragan Sekar kedaton yang bergeak secara lambut tapi mematikan yang di ragakan dengan tangan kiri tapi punya pukulan yang keras dan mematikan sedang tangan kanan menggunakan ilmu kanuragan cemeti putih yang bersifat lunak ternyata kombinasi ke dua olah kanuragan yang bersifat bertolak belakang itu dan juga dilembari kekuatan kyai Walang Sungsang warna putih yang menyelubung dan menyatu dengan warna merah, kuning dan biru dari semua warongko warongnya membuat Rangga semakin tangguh dan dapat mengatsi semua kesulitan sebesar apapun dan akhirnya Rangga memmukan titik terlemah dari laskar garuds sedayu

Dan setelah tau kekuatan inti dan kelemahan dari laskar garuda sedayu yang hebat itu akhirnya serangga Rangga tertuju ke titik yang paling lemah dan orang yang mempunyai posisi di tengah di lindungi oleh tiga orang yang bertugas di daerah kaki dan pusat kekuatan yang sebenarnya merupakan inti kekuatan dari laskas garuda sedayu dan juga merupakan pusat kelemahan dari laskar garuda sedayu tersebut di mana pusat kekuatan adalah titik terlemah dari serangkaian paskar andalan dari Argodumilah

Setelah tau titik lemah dari kekuatan inti dari pasukan garuda sedayu dan setelah titik di serang tapi segera di tutup oleh anggota laskar garuda sedayu yang lain tapi Rangga tetap berkonstrasi pada serangan ke titik terlemah dan dengan menggunakan jurus cemeti membus awan dan di padikan dengan jurus sekar merah delima dan dapat menjatuhkan titik terlemah sehingga jatuh tersungkur sehingga membuyarkan semua kosentrasi dari ke 8 laskar garuda sedayu dengan satu gebrakan saja pasuka garuda sedayu tersungkut ke tanah ke delapa orang jatuh dengan satu satu pukulan di masing masing anggota pasukan garuda sedayu beranggotakan 8 orang

Tepuk tangan meriah dari orang orang yang meyasikan pertarungan kelas tinggi yang sulit di lihat oleh mata telanjag tau tau semua anggota je delapan anggota laskar garuda sedayu jatuh tersungkur di atas tanah

Ki Rogojati berdiri dari tempat duduk dan menghampii Rangga dan memberi selamat

“Bagai mana keadaanku anak mas Rangga” kata ki Rogojari

“Baik bopo tidak kurang apa apa tapi aku memuji kekompakan laskar garuda sedayu saling bantu sehingga hingga membingungkan tapi dengan sabar aku berhasil membaca titik kelamahan nya bopo” kata Rangg

“Bagus anak mas Rangga apa yang kamu dapat kan hari ini jangan kamu gunakan untuk perbuatan yang tidak terpuji anak mas Rangga, boleh kalu gunakan kalau kamu dalam keadan terpepet dan juga atas dukungan ketiga warongkomu yang sudah menyatu dengan dirimu tapi kalau ada salah satu warongkomu tidak sarujuk atau tidak setuju juga kan mengurangi kekuatan kyai Walang sungsang sendiri sehingga sebisanya kalau bersama ke tiga waronkomu harus sehati sejalan dan sepikir sehingga akan menbiat kekuatan kyai Walang Sungsang semaksimal mungkin dan ini juga berlaku dalam kehidupan sehari hari mu anak mas Rangga dalam mengambil keputusa haruslah ada dukung dari ke tiga warongkomu sehingga hasil akhir dapat di nikmati semaksimal mukin hanya satu kunci keterbukaan yang bisa mencerminkan ke jujuran, kesabaran dan saling membagi kasih” kata akhir dari ki Rogojati

“Terima kasih bopo semua nasehat bopo akan selaku aku ingat dan siap melaksanakannya” jawan Rangga


Bersambung …..
Part 66
Mantap …. Mau ending ni kayak e ya romo @Roo238
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd