Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Kyai Walang Sungsang

Status
Please reply by conversation.
Astrid bener nih warangka nya juga...?
Kok belum terlihat oleh rangga?...padahal kan sinar biru dan kuning, sdh keluar saat rangga semedi...
Harusnya klo emang astrid warongko nya...rangga sdh bisa lihat donk saat pertemuan di RM, saat peresmian nya...minimal rangga "merasa" donk hu...
Maaf analisa saya jika salah...

Sama ini lagi hu ...dalam cerita ini..baik andini, rangga dan astrid kan sama sama pendidik ya hu? Di sekolah negeri...jika kedepannya astrid yang nota bene satu institusi dengan rangga dan dini saat ini jadi warongko nya, apakah akan ada konflik lain...
Dlm cerita ini mereka kan sama sama A*N hu...bisa gitu...rangga polygami sesama A*N..
Namun tanoa mengurangi rasa hormat dan selalu menunggu, mendukung...dan menantikan kelanyutan KWS ini..

Maju terus..pantang brenti sebelum crot...eh..sebelum tamat dhing hu...

1. Di RM memang belum terlihat oleh rangga karena aura andini terlalu kuat, rangga selalu dekat dengan andini sehingga cahaya kuning yang terpancar dari tubuh astrit ngak tampak dan kebetulan juga asrtit pakai pakian berwarna kuning

2. Yang di maksud di sini pp 10 ya.
He he he itu urusan kyai walang sungsang bukan urusan rangga suhu. Pasti ada jalan keluarnya kok. Percaya pada kyai Walang Sungsang suhu.

Makasih komen nya suhu.
 
Waaaahh :mantap:... udah di ksh bocoran infonya nih para warongko KWS.. tp lbh enak sih klo para reader disini nebak² siapa saja nti-nya para warongko itu slain andini.. namun itu kembali kepada TS.. ane hanya penikmat sajian cerita suhu @Roo238 ..
Lanjuuutt huu.. dinanti part berikutnya..
:semangat::beer:

Bagus tu ide reader nebak nebak siapa yang jad warongko nya dan ini cerita bisa kemana nana suhu sulit untuk di detiksi dan ini yang membuat banyak TS ngak bisa menyelesaikan cerita dengan baik putus tengah jalan karena tidak sesuai dengan alur yang sudah tersusun rapi suhu.

Maaf ya suhu
 
Menanti update.....bocoran sudah keluar....tinggal olahan dari suhu @Roo238 yang akan mendobrak imajinasi pembaca.....ini mah sop-iler tingkat dewa.... imajinasi liar namun sopan dalam penuturan.....

Makasih suhu komen nya dan nantikan part edisi khusus dari astrit maharani dan kartika arumsari. Biar agak nyambung ceritanya ngak kebingungan keluar karakter baru suhu ....
 
Makasih suhu komen nya dan nantikan part edisi khusus dari astrit maharani dan kartika arumsari. Biar agak nyambung ceritanya ngak kebingungan keluar karakter baru suhu ....
Sangat dinantikan edisi astrit dan kartika nya....akan bagaimana awal kedekatan mereka sehingga menjadi warongko....dan bagaimana intrik2 yg mereka semua hadapi serta alami ke depan nya....
 
Kiai Walang Sungsang

Part Spesial Edison
Pov : Astrit Maharani




Astrit Maharani, S.Pd

Pagi ini aku terbangun dari tidur semalam setelah bunyi alaram HP ku berbunyi sangat kencang ketika aku sadar dan melihat jam yang tertera di HP menunjukkan jan 05.00 dan mematikan HP ku dan aku merasa agak pusing mungkin semalam aku tidur terlalu malam sampai jam 23 lebih hal ini disebabkan tunaganku Ir. Dodi Suharto, M.Si datang dalam rangka wakuncar pacar

Aku pelan pelan bangun dari tidurku dan melangkah pelan ke kamar mandi yang berasa di belakang rumah, hari masih remang remang seakan matahari malu malu untuk memancarkab sinarnya lalu aku ambil air wudhu dan kembali ke kamar untuk melaksanaman sholat subuh dan setelahnya aku keluar dari kamar dengan memakai traning untuk oleh raga pagi yang selalu aku lakukan ketika hari libur dengan gerakan ringan dan bisa menghilangkan rasa pusing di kepala

“Trit sini bantu bapak dan ibu menanam tanaman toga di belakang rumah, ya” kata bapak

“Ia pak” jawabku sambil melangkah ke halaman belakang rumah yang masih luas itu yang rencananya di sudut kiri akan di tanami tanaman Toga sesuai anjuran PKK RW yang di harakan di setiap RT mempunyai kebun Toga dan di pertemuan PKK RW di putuskan di rumah ku ini sebagai percontohan penanaman Toga karena semua tahu aku guru Fisika yang sedikit banyak tau tentang tanaman obat obaan dan juga pengaruh dari Bapak juga

Bapakku bernama Kromo Widakdo pensiunan mantri kesehatan dan ibuku Sumiyem seorang ibu rumah biasa, kemarin baru mendapat kiriman bibit tanaman Toga dari kakak ku yang pertama Ir. Susatio yang kini bekerja di dinas Pertanian di kota propinsi sudah berkeluarga, sedang kakaku yang ke dua dosen di univ negeri di kota Karesidenan Drs Suwignya. M.Si sudah berkeluarga dan yang ketiga Ir Sudigdo yang kini bekerja di Jakarta di Departemen Pertambangan dan belum berkeluarga dan aku anak bontot dan cewek sendiri sehingga ibu dan bapak selalu menjaga aku dengan seksama.

“Tadi malam nak Dodi samapai jam berapa ya” tanya ibu di selah selah kegiatan menaman tanaman Toga

“Jam 11 san bu, aku sampai capai deh nungguin mas Dodi bercerita ngak ada habis habisnya” kata Astrit

“Ha ha ha mukamu itu lho Trit di tekuk kayak gitu” kata ibu

“Kalau ngak bapak yang minta aku di tunangkan dengan mas Dodi pasti aku tolak” guman Astrit pelan ke ibunya

“Sabar ya nduk dulu juga ibu sama bapak mu juga di jodohkan oleh eyang kakung mu Trit, malah ketemu pertama kali ketika ketika ijab kabul, tapi dengan seoringnya waktu dan lama kelamaan timbul rasa sayang dan saling mencinta” kata ibu

“Beda juga jaman ibu sama jaman sekarang, jaman ibu sih masih jaman Siti Nurbaya ha ha ha” kata Astrit sambil tertawa

“Bedanya di mana coba” kata ibu

“Pada jaman itu ibu umur berapa coba” kata Astrit

“Ia sih umur ibu baru taman SMP juga dan ajahmu tamat SMA kesehatan, lalu bekerja di dinas kesehatan kabupaten hingga pensiun” kata ibu

“Benar kan” kata Astrit

“Apa kamu selama kuliah di kota Propinsi punya pacar Trit” kata ibu

“Ngak punya kok bu, tapi aku pernah suka pada seorang pemuda dan aku juga percaya 100% kalau pemuda itu juga ada hati ke aku dan ketika aku di wisuda ibu ingat ngak ada teman aku yang memberi ku rangkaian bunga mawar bu” kata Astrit

“Ya ibu ingat, putih kan tinggi juga ya, namanya siapa Trit” tanya ibunya

“Namanya Rangga Adipati” kata Astrit, lanjutnya ”Setelah aku lulus aku dan Rangga los kontak bu, tapi aku tau kok sebab kehidupan sehari hari sangat memprihatinkan, ayahnya hanya supir trevel, ibunya juga jualan nasi pecel di rumahnya sedang Rangga sendiri kuliah sambil bekerja di bimbel sehingga sampai saat itu tidak berani pacaran walau banyak cewek yang naksir Rangga sermasuk aku dan semua nya kecewa sebab selalu Rangga selalu menjawab belum memikirkan hal itu” kata Astrit

“Ya kasian juga ya nasib temanmu Rangga” kata ibu

“Tapi bu dua minggu yang lalu Rangga datang ke sekolah ku dia diangkat sebagai guru capek dari Kabupaten dan di tempatkan di SMA aku” kata Astrit

“Jadi ini lah yang membuat kamu malas malas bertemu dengan nak Dodi ya Trit” kata ibu dan Astrit sempat menjawab dengan anggukan kepala

“Tapi ibu jangan kawatir bu sebab sekarang Rangga baru dekat dengan bu Andini kepala sekolahku kok, malah nanti siang mengundang semua guru dan karyawan untuk makan bersama di Resto Alam Indah dan aku dengar sendiri dari bu Andini Rangga sudah menyatakan cintanya ke bu Andini dan bu Andini menerima nya dan bertanya tanya tentang keluarga Rangga di kota Propinsi, membuat hati ku panas dan patah hati yang ke dua kalinya bu” kata Astrit

“Lho kan bu Andini masih jadi istrinya dalang kondang itu kan” tanya ibu

“Maksud ibu pak dalang Sudibyo ya” jawab Astrit

“Ia pak dalang Sudibyo” jawab ibu

“Aku sendiri ngak tahu kok bu, mau diapakan pak dalang itu dan bukan urusan Astrit kok bu tadi banyak juga teman teman guru yang pada kepo seperti ibu ha ha ha” kata Astrit pada ibunya

“Oh ia bu kemarin malam ya aku ingat Jumat malam Sabtu kemarin aku tu bermimpi di datangi eyang kakung Marto Harsono suargi (sebutan orang yang sudah meininggal)” kata Astrit

“Oh ia kok baru cerita, lalu” kata ibu

“Beliau pakai destar putih (Pakaian orang jawa terutama dari solo) dan kain kawung (jarit bermotif kawung) juga dasar juga putih kelihatan berwinawa sekali dalam mimpi tersebut eyang Marto suargi memberi sebuah kalung dengan bandul warna kuning bagus banget katanya nduk Astrit, ini ada kalung kamu pakai ya dan simpanlah di dalam hati mu jangan sampai tertukar dengan kalung yang lain ya nduk, kata eyang Marto kemudian aku terbangun dari tidur dan ternyata masih jam tiga kurang, lalu aku keluar lalu ambil air wudhu dan sholat Tahajud gitu bu” cerita Astrit ke ibunya

“Anehnya lagi” lanjut cerita Astrit “Kemarin malam mas Dodi memberi aku setelan baju gamis warna kuning gading bagus banget katanya itu dari ibu nya untuk calon mantunya, kok pas sekali ya bu, apakah eyang Marto Suargi juga setuju dengan pertunaganku dengan mas Dodi” kata Astrit

“Siapa tahu nak Dodi memang jadi jadohmu, makanya bulatkan hatimu dengan nak Dodi sementara laki laki yang kamu harapkan sudah memilih wanita lain dan itu kepala sekolahmu sendiri, kamu ngak akan mampu melawan arus” kata ibu

“Ya bu sekarang aku lebih mantab dengan mas Dodi mangkanya nanti saing aku ajak mas Dodi ke pertemuan syukuran ibu Andini katanya sih sudah 2 tahun di angkat jadi kepala Sekolah belum pernah syukuran” kata Astrit

“Jam berapa undangannya” kata ibu

“Jam 10 an, nanti jam 9 nan Astrit berangkat dengan mas Dodi biar mas Dodi juga berkenalan dengan teman teman Astrit di kantor” kata Astrit

“Sekarang udah jam 7.30 lebih, sana siap siap” perintah ibu

“Ya bu”jawab Astri

Astrit berdiri dan meninggalkan ibu dan bapaknya yang sedang berkebun menanam tanaman Toga Asrtit masuk ke dalam rumah dan mempersiapkan diri setelah mandi dan hampir satu jam Astrit mematut diri di depan cermin sampai terdengar panggilan bapak

“Astriiiit, nak Dodi udah menunggu” teriakan bapak

“Ia pak, astrit udah selesai” kata Astrit

Astrit keluar dari kamar memakai pakaian yang di belikan oleh ibu dari mas Dodi kemarin sore dan pandangan mas Dodi begitu terkagum kagum atas penampilan Astrit kali ini

“Mas Apa sih kok lihat aku saperti melihat hantu” kata Astrit

“Kamu semakin cantik aja dik Astrit tidak salah mama membelikan baju yang serasi dengan tubuh dan kulitmu” kata Dodi

“Itu kan kata mas tukang gombal” kata Astrit cemberut

“Aku ngak gombal dik, ini kenyataan kok coba sekarang dik Astrit berduri di samping pintu sebentar” kata Dodi sambil mengeluarkan HP mya dan memotretnya

“Kok malah di potret sih” kata Astrit ke Dodi

“Akan aku kirim ke mama ingin tau kommentar beliau” kata Dodi

“Mas nih ada ada saja, bikin malu” kata Astrit sambil mencubit pingga Dodi dengan mesra

“Aduh dik sakit” kata Dodi manja

“Wong di jawil lho kok sakit” kata Astrit

“Biar kelihatan mesra gitu dong dik” kata Dodi

“Tak buatkan kopi ya, pasti belum ngopi kan atau mau makan tu yu Darmi bikin nasi goreng mau ya” kata Astrit

“Ngak usah dik kopi aja” kata Dodi

“Ya udah, di tunggu ya” kata Astrit sambil meninggalkan Dodi di di ruang tamu dan Astrit membuatkan kopi di cangkir dan membawanya di ruang tamu dan meletakkan di meja depan Dodi duduk di sofa yang panjang

Astrit masuk kembali ke dalam rumah mengambil se piring nasi goreng dan membawanya di ruang tamu dan makan pagi di samping Dodi sang tunanganya

Astrit menyuapi dirinya sendiri dan menyuapi Dodi mula mula ngak mau tapi setelah agak di paksa akhirnya Dodi membuka mulutnya juga jadi sepiring berdua dan ketika Astrit baru menyuapi Dodi tiba tiba ibu Astrit masuk

“Ciieee, sepiring berdua nih, bikin iri aja” kata ibu Astri

”Ah ibu bikin kaget aja” kata Astrit

“Selamat pagi bu” kata Dodi

“Selamat pagi juga” kata ibu, mau kemana nih kok cantik sekali anak ibu” kata ibu Astrit

“Benerkan kataku, dik Astrit tu cantik banget pagi ini, benar kan bu” kata Dodi

Ibu hanya menjawab dengan acungan jempol

“Kan tadi aku udah kasih tau ke ibu mau datengi syukurun bu Andini di Resto Alam Sutra” Kata Astri

“Silahkan dulu nak Dodi di lanjutin deh suapinnya, ibu mau ke dalam dulu bersih bersih” kata ibu

Makan pagi mereka di lanjutkan sampai jam 9 kurang dan Astrit mengajak Dodi utuk berangkat

“Mas, naik apa kesininya tadi” kata Astrit

“Naik ojol dik mau naik mobil kemarin dari Jogya males capek nyetirnya” kata Dodi

“Sekarang naik montor aku aja ya” kata Astrit

“Ngak usak dik kita naik taksi online aja ya” kata Dodi

“Terserah mas Dodi aja, aku nurut” kata Astrit

Dodi mengeluarkan HP nya memesan Taksi Online melalui aplikasi dan 10 menit kemudian taksi pesanan Dodi sampai di depan rumah Astrit, setelah berpamitan dengan ibu dan bapak Astrit mereka berdua melangkah mendekati mobil jemputan dengan bergandengan tanganan

Sesampainya di Resto Alam Indah aku melihat sudah banyak teman teman yang sudah datang sambil bercengkrama dengan keluarga masing masing dan hampir bersamaan dengan kedatangku aku juga melihat mobil bu Andini juga memasuki area parkir di resto tersebut di belakangan nya mobil yang bisa di pakai Rangga

Hatiku menjadi panas melihat kemesraan yang di tunjukan Rangga dan ibu Andini, Ibu Andini memakai kebaya modern dengan warna hijau pupus menambah ke cantikan ibu Andini sedang di sebelahnya Rangga memakai setelan jas warna biru muda tampak lebih gagah dan berwibawa

Apakah aku cemburu dengan bu Andini yang sedang berjalan dengan Rangga akhirnya aku tapis sendiri rasa cemburuku ke bu Andini yang sudah berhasil merebut hati Rangga walau dalam waktu setengah bulan lha aku yang sudah mengenal Rangga 4 tahun menginjak tahun ke lima hanya dapat menghasilkan rasa cemburu

Kini di sampingku ada mas Dodi walau aku belum sepenuhnya aku mencintainya sebab baru 4 bulan yang lalu aku di perkenalkan dan langsung di jodohkan dengan priya ini, priya mapan yang kini bekerja sebagai dosen di universitas terkenal di kota gudeg, walau usianya sudah hampir 30 tahun tapi masih tampak gagah tapi kalau di bandingkan dengan Rangga masih kalah jauh

Aku tidak punya pilihan lain semenjak bu Andini jurhat ke aku 1 minggu yang lalu aku jadi mupus menerima nasib untuk itu aku mencoba menerima mas Dodi dan belajar mencintainya walau itu tidak mudah yang kini sudah menjadi tunaganku kali ini dengan besar hati dan lamunanku berhenti ketika tanganku di senggol mas Dodo yang memberi tahu kalau Rangga dan Bu Andini mendatangi tempat aku duduk bersanding dengan mas Dodi dan aku segera berdiri

“Nga kenalkan dulu ini tunanganku” kakaku ke Rangga dengan senyum mengambang

“Rangga” kata Rangga dengan mengulurkan tangan ke mas Dodi yang masih duduk di samping aku berdiri

“Dodi Suharto” jawab mas Dodi sambil berdiri dan menyambut tangan Rangga

Setelah mas Dodi dan Rangga bersalaman di susul bu Andini juga mengulurkan tangannya

“Ini tunagnan mu ya bu Astrit” kata Andini sambil mereka berjabatan tangan, lanjutnya “Kok baru diperkenalkan sekarang sih”

“Tugasnya di Jogya bu, jarang juga dia datang kemari kebetulan aja minggu ini bisa datang dan tidak setiap minggu juga mas Dodi ke kota Kabupaten” kata Astrit

“Trit pajaknya ya jangan lupa” kata Rangga sambil tertawa

“Beres” jawabku sambil tertawa kecil dan hati cukup dongkol, lanjutnya “Tapi hanya kalian bedua kalau untuk semua nya aku ngak kuat seperti bu Andini”

“Ya ngak papa” kata Rangga

“Kapan nih undangannya” kata bu Andini

“Masih ngumpulin dana dulu bu, he he he”jawab Astrit

“Pak Rangga teman Astrit di Falultas ya” tanya Dodi

“Benar pak, kali sefaluktas hanya beda jurusan saja, aku jurusan Matematika dan Astrit jurusan Fisika” jelas Rangga

“Wah nih critanay ber reonian ya” kata Dodi

“Begitulah kira kira” jawab Rangga, lanjutnya ”Saya tinggal dulu ya” kata Rangga dan Andini, lalu Rangga menggandeng tangan bu Andini dengan mesra dan aku sempat meneteskan air mata dan mas Dodi sempat melihat tetesan mataku

“Eh kok menagis dik” kata mas Dodi

“Ngak kok tu kelilipan debu” kataku berbohong dan untuk menghilangkan suasana yang serba canggung ini aku pamit sebentar untuk ke toilet ke mas Dodi

Aku kembali duduk di samping mas Dodi dan sebentar lagi acara di mulai dan akhirnya dari pihak keluarga ki Sudibyo mengumumkan kalau Rangga dan bu Andini sudah resmi menjadi suami istri walau masih perkawinan agama atau sirih tapi menurut agama ini perkawinan sudah sah dan aku kini menjadi galau sendiri setelah acara ramah tamah semua mengucapkan selamat dan aku juga berdiri dan untuk mengucapkan selamat kepada bu Andini dan Rangga.

Dan setelah acara selesai mas Dodi mengajak aku jalan dulu tapi aku tolak kerena capek dan akhirnya kami pulang ke rumah dan aku masih menemani mas Dodo sampai jam 3 an sebab sore nanti mas Dodi langsung pulang ke Yogya kembali

Setelah ms Dodi pulang aku masuk kamar dan aku menagis sejadi jadinya sampai ibu dan bapak heran semua dan menanyakan ada apa di kiranya aku berantem sama mas Dodi dan oleh ibu aku jelaskan kalau Rangga kini sudah menjadi suami dari ibu Andini dan Aku patah hati walau aku punya kekasih

And Special Edison
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd