Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Kyai Walang Sungsang

Status
Please reply by conversation.
Kiai Walang Sungsang

Part 68: Malam Pertama bagi Arum (18++)



Pov 3rd


Rangga dan Arum di antar oleh ayah Bambang Wijaya dan seorang supir cadangan menghantarkan Rangga dan Arum sampai di bandara Ngurah rai Internasional dan selama perjalan ke bandara Arum tak mau melepaskan tangannya dari tangan Rangga

“Bapak terus pulang ke kabupaten ya” kata Rangga pada bapaknya

“Ya Nga bapak terus pulang ke kabupaten dan akan langsung ke kota propinsi Nga, sudah hampir 2 minggu ini ngak nengokin ibumu” kata pak Bambang Wijaya

“Ya sudah pak, Sungkem buat ibu dan salam buat adik adik ya pak” kata Rangga sambil mencium biku biku tangannya, lanjutnya “Setelah ngtar di Arum ke Jakarta Rangga juga mau pulang ke kota propisi juga kok pak”

“Arum juga sungkem buat ibu ya pak, maaf belum bisa sowan ke kota propinsi” kata Arum sambil mencium biku biku tangan bapak

“Ya ngak papa nak Arum ibu tau kok kesibukan nak Arum” jawab bapak Bambang

Kemudian Arum dan Rangga pamit pada bapak Bambang dan melangkah menuju pintu keberangkatan dalam negeri dan di antar oleh petugas ke pintu VVIP khusus untuk tiket bisnis yang Rangga persiapkan dalam perjalanan dengan istri ketiganya yang tampak imut, manja dan mengemaskan, sampai mereka di pandu untuk masuk pesawat maskapai GIA dengan no penerbangan 238 menuju bandara Sukarno Hatta Internasional dan mendapat perlakuan yang istimewa dari para Kru pesawat GIA tersebut

Dalam perjalanan Arum tidak banyak berbicara ke Rangga, ada perasaannya canggung yang disebabkan Arum nanti malam adalah malam petamanya sebagai nyonya Rangga Dipati laki laki yang sangat dicintainya dan Arum sudah bertekat bulat untuk menjerahkan miliknya yang paling berharga dan di jaganya selama 18 tahun yang akan terakhir pada hari ini, keperawanan yang samapai saat ini masih di pertahankan

Duduk di korsi penumpang pesawat Garuda Indonesia Airways masih menahan rasa deg deg gan sampai sampai Rangga kebingungan atas sikap Arum gadis cantik yang kini duduk di sampingnya dan Rangga pun berusaha mencairkan Susana tapi setiap pertanyaan dijawabnya dengan singkat tidak seperti biasanya Arum dengan kepolosanya dan kelincahan apa yang bisa menjadi bahan pembicaran walaupun sikap manjanya tidak berkurang tangan Arum selalu digenggamnya tangan Rangga dengan masra tak mau terlepas sama sekali

“Dik Arum kok diam saja sih dari tadi” kata Rangga mencoba memecahkan kebisuan diantara mereka tapi jawab Arum seotong sepotng dan singkat singkat dan seperti orang cuek

“Ngak papa mas” jawab Arum singkat

“Bagaimana perasaan di Arum saat ini” pancing Rangga

“Biasa saja mas” jawab Arum

“Besok harus kumpul di pemusatan latian jam berapa dik” kata Rangga

“Jam 2 siang mas” jawab Arum singkat

“Kapan sih pertemuannya di buka” kata Rangga

“Jam 3 siang mas” jawab Arum

“Pertemuannya di buka oleh siapa sih” kata Rangga

“Kalau ngak salah kepala staf angkatan laut” jawab Arum

“Lho kok gitu si dik, jawaban kok sepotong potong” kata Rangga kemudian

“Udah lah mas, Arum baru menikmati penerbangan ini” kata Arum sambil menaruh kepadanya di sandaran kursi pesawat dan memejamkan mata

Rangga menjadi heran atas sikap Arum kali ini sangat cuek dan ketus gitu sampai sampai Rangga memangil Janggerbi inang pengasuh Arum untuk bertanya ada apa sebenarnya yang terjadi dengan Arum dan mendapat jawaban dari inang pengasuh Arum bahwa biasalah kalau seorang gadis mengadapi malam pertama cenderung posesif jangan terlalu di pikirkan

Rangga pun tersenyum dalam hati setelah tau duduk permasalahan yang sebenarnya atas perubahab sikap Arum semenjak masuk Bandara Ngurah Rai Den Pasar Bali tadi padahal sebelumnya biasa saja

Perjalama satu setengan jam antara Denpasar Bali ke Jakarta terrasa sangat singkat oleh Arum tapi oleh Rangga merasa sangat lama mereka punya penlaian sendiri sendiri dalam hal ini Arum merasa perjalan yang satu setengah jam ini sangat singkat kerena ada rasa was was pada dirinya bisakah Arum ingin membahagiakan Rangga dan masih meragukan apakah Arum bisa membuat Rangga bahagia seperti mbak Andini dan mbak Astrit yang selalu membuat Rangga merasa puas, apakah dengan kehadiran Arum diatas ranjang akan mambuat mas Rangga akan merasa puas bagai mana kalau malah sebaliknya menjadikan mas Ranggan kecewa dan masih banyak pertanyaan yang seakan tak bisa terjawab tapi berbeda dengan Rangga perjalan ini sangat lama karena akan medapatkan kesenangan untuk menikmati keperawanan Arum yang diyakini masih perawan 100 pesen dan membayangkan saja penis Rangga sudah tegang belum lagi masuk ke liang vagina Arum yang pastinya masih sempit banget dan sangat menggigit sehingga Rangga tidak sabar menenti malam nanti apa lagi melihat sikap Arun saat ini sungung menggemaskan ahhh … lamunan Rangga terpecahkan dengen datangnya pramugari yang menawarkan minman untuk Rangga dan Rangga memilih secangkir kopi untuk dapat menenangkan pikiran yang sudah treveling ke mana mana

Sepanjag perjalanan dari Bali ke Jakarta mereka banyak diamnya dan Rangga juga tidak banyak bertanya ke Arum yang masih galau dalam pesawat yang dinaiki Ragga bersama Arum

Sebentar kemudian ada pegumuman dari kapten yang menerbangkan pesawat ini bahwa sebentar lagi pasawat akan mendarat di bandara Internasiomal Soerkatno Hatta dan para penumpang di harapkan duduk di tempat duduk sampai pesawat benar benar berhenti

Arum pum segara duduk santai kembali sambil meraih tangan Rangga dan di genggamnya kuat kuat dan setelah mendarat Rangga mengajak Arum turun melalui lorong dan sampai di pintu ke datangan dan mengambil barang bawaan Rangga dan Arum untuk di bawa keluar dari bandara dan mencari taksi untuk mengatarkan mereka di sebuah hotel yang sudah Rangga pesan sebelumnya dan dalam taksi tampak Arum tambah ketakutan dan badannya tambah panas dingin

“Dik Arum sakit” kata Rangga kawatir

“Ngak kok mas, cuma agak deg deg gan saja” Jawab Arum

“Udah dek ngak usah dipirkan kalau dik Arum memang belum siap ngak papa kok” jawab Rangga dan Arum tau tujuan Rangga ngomog semacam itu

“Ngak kok mas Arum siap untuk itu, yang menjadi kekawatiran Arum nanti setelahnya Arum takut mas Rangga akan kecewa sebab Arum belum berpengalaman sama sekali dalam hal ini” kata Arum

“Apapun hasilnya aku ngak akan kecewa karena ini atas kehendah Kyai Walang Sungsang kita hanya melaksanakan kehendak nya” kata Rangga sambil mencium kening Arum yang duduk di samping Rangga masih di dalam taksi yang menghantarkan Rangga dan Arum menuju ke hotel yang dimaksud

“Janji ya mas, ngak akan kecewa apapun yang terjadi” kata Arum sambil mengacungkan kelingking dari tangan kirinya dan di sambut dengan kelingling tangan kanan Rangga dan menyarukan kedua kelingking dan di akhiri dengan kecupan di kening Arum kembali

“Dik Arum jangan terlalu berpikir terlampo jauh sebeb aku Rangga Dipati sangat mencintai Kartika Arumsari dengan segenap jiwa ragaku sampai ajal menjemput aku” kata Rangga lirih sambil memegang tangan Arum dan menciumnya dengan lembut penuh perasaan yang semula tangan Arum dingin kini kembali normal setelah Rangga berhasil menenangkan Arum sehinga lambat laun Arum bisa kembali tersenyum

Satu jam lebih Rangga dan Arum menaiki taksi dari bandara sampai ke hotel dimana mereka kali ini menginap sebuah hotel bintang 5 yang sangat megah berlantai 25 dengan lantai atas merupakam kolam renang yang cukur indah seperti kolam renang nirwana dan dari sana terlihat pemandangan kota Jakarta dengan gedung gedung penyakar langitnya

Sesampainya Rangga di hotel dan membayar ongkos taksi dan menggandeng Arum masuk kedalam kedalam untuk ke lobby dan seorang pegawai langsung menyambut dengan semacan kereta dorong dan memasukan semua bawaan Rangga dan Arum di masukan ke dalam kereta dorong dan Rangga menghantar Arum supaya duduk di salah satu korsi yang ada di sama dan Rangga menuju ke ruang resepsionis dan melaporkan kedatangannya atas nama Rangga Dipati setelah regrestasi selesai Rangga dan Arum masuk ke dalam kamar yang sudah di pesan oleh Rangga

Rangga dan Arum mendapat kamar no 8 di lantai 23 yang merupakan kamar VVIP yang di pesan Rangga untuk menunaikan tugas dari kyai Walang Sungsang setelah kemarin Rangga dan Arum sudah resmi dan syah menjadi suami istri dan ini adalah malam pertama mereka

Ruang kamar super deluxe ini yang berukuran cukup besar ada ruang kekuarga yang berisi sofa dan ada TV 52 inci, kamar tidur terpisah dan hanya di pisahkan dengen sekat dan ada kamar mandi yang cukup mewah dan mutakhir

Sesampainya di dalam kamar Arum langsung duduk di sofa dan bell boy yang menghantar mereka membuka lanpu lampu yang ada meninggalkan mereka berdua setelah mendapat tip dari Rangga

“Mas aku mandi dulu ya, gerah banget” kata Arum melangkah masuk kedalam kamar mandi sebelum membuka kopernya mengeluarkan daster tanpa lengan dengan belahan dada yang cukup melebar

“Ya, mau minum apa dik” kata Rangga

“Colkat susu mas yang panas” kata Arum sebelum melangkah masuk ke dalam kamar mandi semi transparan yang tersekat dengan dinding tembus pandang awalnya Arum binggung karena kamar mandi yang terbuka

“Mas gimana nih menutupnya” kata Arum

Ranggapun melangkah masuk ke kamar mandi menutup tirai dari plastic yang ada di dinding kaca tersebut

“Udah ya sayang” kata Rangga mendekati Arum dan memberi ciuman di bibir Arum yang masih terbengong, lanjutnya “Udah sana mandi, takut di intip ya”

Arum tidak menjawab perkatan Rangga tapi wajah Arum menjadi semu merah Rangga keluar dan memesan segelas susu coklat panas dan secangkir kopi item melalu telp yang ada di kamar itu

Sebentar kemudian Arum seleai melalukan ritual mandi kini badan Arum amat segar dan memekai baju yang sudah di siapkan dan keluar dari dalam kamat mandi dan melihat Rangga malah terbengong melihat penampilan Arum

Bagi Rangga sendiri melihat kecantikan istri ketiganya dengan balutan daster yang terbuat dari saten tipis yang yang tak mampu menutupi semua lekuk tubuh Arum seorang remaja putri berusia 18 Tahun ini, ada rasa bangga di hati Rangga melihat kecantikan Arum tanpa polesanan apapun di wajah Arum yang berambah cantik alami

“Sini Dik duduk di samping mas” kata Rangga dan mayambit kehadiran Aeum dengan berdiri dari sofa yang di dudukinya

“Mas ngak mandi, segar lo mas setelah mandi pakai air dinggin membuat badan menjadi segar” kata Arum setelah berdiri di hadapan Rangga

Rangga meraih tangannya dan mencium kening Arum

“Aduh cantiknya istis aku ini” kata Rangga sambil memegang tangan Arum

“Disini ngak ada yang jualan gombal kan mas” jawab Arum tersenyum sambil mencubit perut Rangga pelan dan manja

“Ya sebentar lagi lah dik baru menikmati kecantikan istri mas ini kok” kata Rangga sambil tersenyum

“Sana mas mandi dulu” kata Arum sambil mendorong Rangga masuk ke dalam kamar mandi dan melangkah menyiapkan pakaian Rangga sebagai ganti dengan pakaian yang bersih di siapkan di depan pintu kamar mandi

“Mas pakaian ganti Arum taruh di depan pintu ya” teriak Arum

“Ya dik makasih” jawab Rangga dari dalam kamar mandi

Arum mendengar suara pintu di ketuk dari luar

“Ya sentar” kata Arum dan melankah ke depan pintu masuk kamar dan membukanya

“Ini pesanannya kak” kata pegawai hotel yang mengantar pesanan Rangga sebuah kopi panas dan colkat panas

“Makasih mas” jawab Arum setelah menerima pesanan tersebut dan memebawanya di ruang keluarga yang ada di dalam kamar tersebut


Rangga pun selesai dengan memekai celana boxer dan kaus lengan pendek tanpa krah dan menyusul duduk di samping Arum yang baru membuka HP dan membalas chat dari sahabat sahabat nya yang baru wisata di pulau dewata

“Diminum dik coklatnya dingin ngak enak nanti” kata Rangga sambil duduk di samping Arum dan meminum kopi pesanannya tadi

“Ya mas sebentar” jawab Arum sambil tersenyum ke Rangga, Arumpun meletakan HP nya dan meraih coklat hangat dan memeunumnya

Dan Rangga menarik Arum dan di pangkunya dan jatuh ke dalam pelukan Rangga

“Mas belum ashar kan” kata Arum

“Di Arum juga belum kan” kata Rangga sambil mengbelai rambut Arum

“Ayo sholat dulu” kata Arum, kemudian berdiri dan membuka tas nya mengeluarkan sajadah dan mukena juga di susul Rangga mengeluarkan sarung dan sajadahnya dan mereka sholat berjemaah 4 rakaan

Selesai melakukan ritual sholat sudah menjukan jam 17 sambil mananti mahrib sambil duduk bersanding dengan melihat acara TV nasional dan berbincang bincang Rangga menceritakan rencana kedepannya untuk membangun bisnis nya setelah Rangga berhasil mengembangkan perusahaan oto Bima sakti dan rencana ke depannya akan membangun pabrik grement yang rencanaya akan di bangun di daerah Boyolali biar yang terletak di tengah tengah kota proponsi dan kota kabupaten untuk lahan sudah ada tinggal pembangunan fisik yang akan dimulai bulan depan dan sengaja Rangga baru cerita ke Arum karena Rangga ngak mau konsentrasinya terganggu dalam menghadapi ujian kenaikan kelas setelah selesai Rangga baru cerita

“Mengapa mas kok memilih mendirikan pabrik Gremant” kata Arum

“Ya mungkin ini ada hubungannya dengan dik Astrit yang mempunyai hobby merancang busana sekalian mamberikan peluang kerja pada penduduk di sekitarnya” jawab Rangga

“Menggapa kok dipilih di daerah Boyolali mas” lanjut tanya Arum ingin tau

“Ya di daerah itu cukup tenang, belum banyak industrinya, dan yang terpenting ada akses ke jalan toll mudah jadi nantinya pengiriman barang juga akan mudah” Jawab Rangga

Tak lama kenmudian terdengar suara adhan mahrib dan mereka melalukan sholat magrib berjemaah kembali

“Dik lapar ngak” kata Rangga

“Lapar lah mas, tadi makan sarapan di Denpasar dan siang hanya makan didalam pesawat saja” jawab Rangga

“Ya sudah kita cari makan ya di resto dekat sini saja” kata Rangga

“Aku ganti dulu ya” kata Arum

“Dandan yang cantik ya” kata Rangga

“Mas bisa aja” jawab Arum dan meninggalkan Rangga masuk ke dalam kamar unuk memilih pakaian untum makan malam bersama Rangga yang baru pertama kali di lakukannya bersama dengan Rangga

Setengah jam kemudian Arum sudah berada du sebuah rumah makan yang terletak di sebuah mall yang ada di moll itu

“Dik mau makan apa malanm ini” tanya Rangga

“Teserah mas sajalah, aku ngikut” jawab Arum

“Ya sudah itu ada resto yang menyediakan makanan Jepang, mau” kata Rangga, Arum hanya menjawab dengan anggukan

“Ya sudah ayok” kata Rangga sambil menggandenga tangan Arum sambil melangkah menuju ke sebuah café yang menyediakan masakan jepang dan masuk dan mengambil tempat duduk di samping kiri dekat etalase sebentar kemudian datang seorang waiter

“Malam pak” Sapa waiter tersebut

“Malam juga” jawab Rangga

“Mau masak sendiri atai di masakin” kata Waiter tersebut

“Gimana dik” kata Rangga ke Arum

“Masakin saja mas, kan aku belum pernah juga” kata Arum

“Ya sudah mbak minta di masakin saja” kata Rangga

“Sebentar ya pak tunggu akan di siapkan alat masaknya” kata Waiter tersebut, lanjutnya “Silahkan pilih bahan nya di sana”

“Ngak ada bahan dari babi kan” kata Rangga

“Ngak ada pak kalau bapak mau di sediakan sendiri tidak bercampur dengan olahan ikan laut dan di sana ada tertulis ikan apa” kata Waiter tadi

“Ya sudah terima kasih” jawab Rangga

Sementara para waiter menyiapkan alat masak Rangga dan Arum berdiri untuk mengambil bahan bahan yang mau di masak yang semuanya terdiri dari olahan ikan laut

Rangga dan Arum makan menu olahan ikan laut ala masakan jepang yang sangat terasa rempah rempah kas olahan masakan jepang, Rangga dan Arum saling menyuapin dan saling sendau gurau tertawa senang dan hati mereka saling berbunga bunga, mereka saat ini lah Arum dan Rangga bisa melepas kemesraan di depan umum jauh dari jangkauan mbak Andini dan mbak Astrit, bagi Rangga dan Arum sesi seperti ini sangat jarang bisa di rasakan selama mereka ini

“Mas aku merasa bahagia saat ini moment seperti ini jarang aku rasakan hanya berdua dengan mas Rangga bercanda dan berkasih hanya aku dan mas Rangga saja” kata Arum setelah mereka kembali dari makan malam di resto di moll tersebut kini mereka duduk bersanding di kamar hoter sambil mendengarkan lagu lagu romantis

“Ya dik mas juga minta maaf ya dik Arum, mungkin mas terlalu sibuk akhir akhir ini dengan banyaknya kegiatan untuk membangun perusahaan warisan romo, dan mengembangkan yang disesuaikan dengan jaman dan era digital ini, seuanya berjalan cepat dik, maaf kan mas ya” kata Ragga sambil membelai rambut Arum yag terurai lepas sebahu denga lembut

“Ngak papa kok mas, Arum tau kok mas Ragga mempuyai kesibukan yang luar bisa, tapi mas Rangga selalu ada diantara mbak Dini, mbak Astrit dan aku” kata Arum sambil mencium bibir Rangga dengan mesra

Rangga membalas ciuman Arum sambil menarik tubuh Arum dalam pelukan dan mengagkat tubuh mungil itu di dalam pangkuannya

Arum berada di dalam pangkuanya saling berhadap hadapan Rangga bersandar di sofa sedang Arum duduk melangkahi tubuh Rangga tangan Arum pada pudak dan tangan Rangga di pinggul sambil terus berciuman

Saling memberi kenikmatan pada pasangan masing masing tangan Rangga mulai bergeser ke atas menjamah buah dada Arum yang masih terbugkus gaum malam yang di pakainya dinner bersama Rangga malam ini

Remasan lembut yang diberikan Rangga pada buah dada Arum yang membuat Arum meleguh kenikmatan sabil merasaka remasan remasan yang di berikan oleh Rangga

“Mas lepasai saja baju aku” bisik Arum lembut di teligga Rangga

Rangga pun merespon dengan menerik rit pada gaun yang dipakai Arum yang di punggung sekalian melepas ikatan bra yang juga ada di punggung dengan sekali tarik Arum sudah bertelanjang dada terlihat buah dada 32 B sangat ranum mencuat dan Rangga sempat melihat buah dada Arum yang seukuran pas di tanga Ragga dengan putting coklat muda menghiasai pada buah dada Arum

“Cantik banget sih” kata Rangga sambil membelai buah dada Arum dengan lembut, lanjut “Boleh di cium ngak” sambil melihat paras Arum dan dijawabya dengan angukkan

Tanpa berlama lama bibir Rangga langsung mencium putting Arum dengan lembut ini pertama kalinya bibir Rangga menyentuh putting Arun dalam keadaan sadar tidak sepeti sebelumnya Rangga menyentuk putting Arum dalam keadaan mimpi dan baik Rangga maupun Arum merasakan sensasi yag berbeda dari sebelumnya

Sambil memejamkan mata dan menggigit bibir bawah Arum menikmati sentuhan pada payudara nya dan merasaka remasan lembut dari payudara di sebelahnya

“Maaaassss ooohhhh … niiikkkmmaaaatttt mmaaaasssss” kata Arum tanpa sadar yang terdengar jelas oleh telingga Rangga yang sempat melirik ke wajah Arum yang tampak lebih lebih ayu dengan mata sayu dan sedang dalam menikmati ranggsangan yang Rangga berikan

Dalam hati Rangga hanya tersenyum senang melihat istri ketiganya menggeliat seperti seorang penari perut sabil diiringi suara suling dan katipiung, daya rangsang yang di berikan Rangga sunguh luar biasa sehingga tanpa sadar selalu memangil mana Rangga dalam setiap gerakan tubuhnya

Dan ketika Rangga menarik tubuh Arum dalam gendongan menuju ke tempat tidur king zise dan meletakannya di ranjang itu dengan lembut dan tangan Arum pun terlepas dari leher Rangga

Rangga melepas kaus yang di pakainya sehingga mereka sama sama telanjang dada kemudian rebah di samping Arum yang terlentang juga dalam telanjang dada

Mata mereka saling tatap dan bagi Arum, Rangga adalah laki laki yang bisa menggetarkan hati semenjak mereka bertemu demikian juga bagi Rangga, Arum adalah wanita yang sangat nenawan hati terlepas dari keikut sertaan kyai Walang Sunggang yang memang sudah di gariskan dari sana

Sebentar mereka berpandangan dan ketika Rangga memajukan kepalanya mendekati kepala Arum dengan serta merta Arum memejamkan mata merasakan sentuhan lembut pada bibirnya yang basah dan sedikit terbuka, setelah bibir mereka bertemu Rangga segera menciumnya dengan penuh pesaraan sembil tangannya meremas buah dada Arum yang sudah terbukan Arum meleguk merasakan sensasi yang luar biasa dengan mata terpejam menikmati sensasi ciuman yang di berikan malam ini oleh Rangga walaupun ini bukan ciuman yang pertama bagi Arum yang sudah di ambilnya ketika bersama sama dengan mbak Dini dan mbak Astrit pada waktu yang lalu sebelum mbak Dini dan mbak Astrit menjadi suami istri yang sah nya mas Rangga

Dipeluknya tubuh Rangga dan di dorongnya ke samping hingga terlentang, sehingga Arum ada di atas tubuh Rangga, diciumnya bibir Rangga dan kedua bibir mereka menyatu Arum yang menyerang Rangga dengan ciuman ciuman di seluruh permukaan wajah Rangga, setelah puas Arum melai menjelajah ke leher Rangga, hanya sebentar kemudian turun lagi mulai menjilati putting Rangga yang kecil dan diareolanya yang di tumbui banyak rambut kecil kecil

Arum masih memainkna putting Rangga dengan mejilatinya yang kiri dan yang kanan Rangga pun hanya bisa pasrah menikmati apa yang di lakukan Arum sambil memegang kepala Arum dan membelai rambut Arum

Dengan sangat lembut Arum kembali menelusuri tubuh Rangga kebawah lagi sambil mencium perut Rangga dan memainkan pusarnya ke dua tangan Arul merisaha menelas celana jien yang di pakainya dan meloloskannya ke bawah bersama celana dalam nya

Arum menjadi bengong sendiri dan ngeri melihat penis Rangga masih setengah tegang

“Mas apa muat nanti masuk ke dalam vagina Arum” kata Arum sambil tersenyum pada Rangga ketika mereka bertatap muka

“Muat lah dik” jawab Arum

“Arum takut pasti sakit” kata Arum lagi

“Pastilah sakit dik karena akan merobek selaput dara dik Arum, tapi mas akan melakukan dengan perlahan lahan untuk mengurangi rasa sakit tapi mas berjanji nati setelahnya dk Arum akan merasa nyaman” jawab Rangga sambil membelai rambut Arum yang dengan serius mendengarkan penjelasan Rangga dengan angukan kepala

Arum melanjutkan dan mulai mencium kepala penis Rangga yang berdiameter 5 cm lebih dan penuh dalam genggaman tangan mungil Arum

Dikecupnya kepala penis Rangga dengan hati hati, di jilatnya lubang kencingnya dan Arum merasa ada sedikit cairan yang rasanya nano nano ada asin, manis dan gurih, di naikan batang kemaluan Rangga dan Arum mulai menciumi dua testis Rangga dijilat, di kulum sehingga di penui oleh air liur Arum dan mulai menjilat batang penis Rangga dari pangkal sampai ke atas dan itu di ulang hingga merata kesemua permukaan batang penis nya legukan Rangga pun memenui kanar itu

Di genggamnya penis Rangga yang sudah tegang maksimal sambil memalingkan wajahnya k Rangga mata mereka bertemu dan segera Rangga mengambil alih segera duduk dan mendorong Arum segera terlantang di tempat tidur

Rangga berbaring di sisi Arum dan mulai mencium bibir Arum kembali dengan penuh mesra dengan tangan merabai payudara Arum yang sudah terasa menegang di dalam genggeman tangan Rangga dan ketika Rangga hendak memberi tanda kepemilikan di leher Arum di dorongnya kuat kepala Rangga menjauh

“Mas jangan di cupangi di situ, adik malu besok harus masuk ke pemusatan latihan” kata Arum

“Maaf dik mas lupa, kalau di sini boleh” kata Rangga sambil menunjuk ke pacudara Arum” kata Rangga dan di jawab dengan tersenyum oleh Arum

Rangga segera mengarahkan ciumannya pada putting Arum di sebelah kiri sambil menbelai putting sebelah kanan sambil mengigit kecil di sebelah kanan puncak putting sebelah kiri sehingga membelas warna merah yang sunggung menggairahkan Arum hamya bisa merasakan sensasi yang baru petama kali ini di rasakan di dunia nyata walau dalam mimpi sering juga Rangga lakukan cupangan di sekirtar leher dan buah dadanya tapi terasa lain sensasi yang berbeda

Lima menit berlalu Rangga masih memainkan putting dan buah dada Arum dan tangan nya mulai merabai perut Arum yang masih sangat rata memang perus gadis berusia 18 tahun ini, dan ketika ciuman Rangga sampai keperut Arum dan tangan Rangga sudah pada posisi di atas vagina Arum yang masih tertutup celana dalam g-sting yang menutupi belahan memeknya saja dengan menyibak ke kiri sambil menbelai garis melintang yang membelah vagina Arum dari atas samai kebawah

Ketika tanngan Rangga menyentuh kelentit Arum untuk pertana kalinya terdengar legukan dari mulut Arum

“Massss aaahhhh” kata Arum yang terdengar manis di telingga Rangga

Dengan terdengar legukan Arum membuat Rangga lebih bergairah lagi

Ciuman Rangga bergeser ke bawag dan secara otomatis menyentuh kelentit Arum dan memberi ciuman yang panjang

“Maaaassss aahhhhh di apaaa kaaannn” kata Arum sambil melongok ke bawah ingin tau apa yang di perbuat Rangga atas vaginanya

“Nikmati saja ya dik Arum” kaya Rangga menghentikan ciumannya di bibir vagina Arum yang sudah merekah merah muda sambil menggeser g-sting yang di pakai Arum hingga terlepas sehingga kini Arum dan Rangga sudah dalam keadaan telanjang bulat tanpa penitup sehekai benagpun di antara tubuh mereka

Rangga bergeser ke bawah dan memosisikan duduk di bawah pinggul Arum dan mendekatkan bibirnya ke bibir vagina Arum dam mulai menjilat garis melintang dari atas kebawah dengan perlahan dan sesampainya menyentuk kelemtitnya di sedotnya dengan sedikit kekuatan sehingga Arum merasakan dirinya terbang menembus awan yag pertama kali merasakan sensasi seperti ini yang membuat tubuh Arum terangkat keatas dengan tonjolan buah dada menjulang keatas segera tangan Rangga meraihnya melalui celah celah pantat Arum

Kini Rangga tengkurep di bawah tubuh Arum kepalanya masih di atas vagina Arum tangan kanannya menyentuk putting Arum sebelah kiri dan tangan kiri Rangga mulai membelai lambut lubang perasanan Arum dan mulai menggosok nya dengan lembut mula mula satu jari masuk lubang dan ditambang satu jari lagi kini ke dua jari Rangga masuk kelubang vagina Arum yang mulai mendesah desah ngak karuan dengan tubuh cenderung mengeliat seperti cacing kepanasan dengan pinggul pun ngak mau diam di naikan ke atas menginginkan sesuatu yang lebih sehingga tangan Arum meraih kepala Rangga dan menehannya masuk kedalam selangkangannya dan menaikan pinggulnya keatas menekan seuatnya dan disana cairan cinta Arum keluar membasahi permukaan vagina dan mulut Rangga dengan nafas yang tersengga senggah Arum menghentikan aksinya setelah cairan citanya mengalir keluar

“Maaaa oohhhh ….eennaaaakkkk” kata Arum, seerrrtttt sseerrrtttt sseerrrttttt

Rangga menghentikan aksinya dan merangkak ke atas dan mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Rangga dengan posisi di atas tubuh Arum sambil memberi ciuman di bibir Arum yang sudah siap menerima ciuman mesra dari sang kekasih

Sambil berciuman kaki Arum masih dalam posisi melebar dan tubuh Rangga di atas sehingga penis Rangga yang sudah tegang maksimal menyentuh lubang vagina Arum dengan sedikit bimbingan tangan Rangga yang mengarahkan penis Rangga tepat di atas lubang peranakan Arum yang sudah basah walau demikian ketika penis Rangga di tekan ke bawah tetap meleset dari lubang senggamanya

Usaha Rangga untuk memasukan penisnya ke lubang peranakannya gagal kemudian di geser gersernya kepala penis Rangga ke belahan vagina Arum sehingga kepala penis Rangga ikut basah kerena pelumas cinta dari Arum

Rangga memandang Arum penih cinta dan d balas tatapan mata Arum dan senyum Arum membuat ketepatan hati Rangga untuk memasukan penis nya ke lubang peranakan dengan sedikit demi sedikit menekan akhirnya kepala penis Rangga masuk dicelah celah lubang senggama Arum yang sedit menggoyang dan perlahan lahan ditenekan masuk kedalam lubang peranakannya

“Maaassss oohhhhh” leguk Arum halus

Arum meraih kepala Rangga dan menciumnya dengan lembut dan Rangga pun menerima ciuman Arum sambil menekan sedilit masuk kedalam lubang perasakan Arum sehingga arum menjerit

“Maaaasss aaahhhhh ssaaakkiiittttt” kata Arum sambil mengeluarkan airmata ketika Rangga menekan lebih dalam dan merobek selaput dara Arum

Rangga segera mencium bibir Arum kembali sambil kedua tangannya meremasi payudara Arum mambuat Arum tenang kembali dan merasakan sakit nya berangsur angsur berkurang

“Masih sakit dik” bisik Rangga di telingga Arum

Arum hanya menggelengkan kepalanya

Rangga pum mulai menusukan penis nya kembali sedikit demi sedikit dengan gerakan maju mundur dengan pelan dan lembut yang membuar cairan cinta Arum mulai membasai penis Rangga yang semakin lancar dan Rangga menambah kecepatan hentakan pinggulnya dan 10 menit kemudian Arum menjerit dan di akhiri dengan tubuh yang menegang dan Rangga mamberi jeda agar Arum menikmati orgasme yang ke dua

Setelah Reda dengan kecepatan sedang yang berangsur angsur cepat Rangga menggoyangkan pinggulnya yang tak lama kemudian Rangga menggentakan pinggulnya lebih dalam do sertai tekanan dan itu membuat Rangga merasakan cairan cinta nya keluar ccrrooootttt ccrroooottt ccrrooottt dan di akhirri dengan tubuh kejang Rangga yang di susul dengan tubuh kejang Arum sambil mereguh pusa seerrrttt sseeerrtt sseeerrrrt

Keduanya terkapar bermandikan peluh disekujur tubuhnya dan Rangga bergelir kesamping tubuh Arum dan mereka berciuman sambim tersungging senyuman kepuasan setelah reda Rangga mengangkat tubuh Arum masuk kedalam kamar mandi untuk bersih bersih dan melakukan persetubuhan kembali du dalam kamar mandi dalam posisi berdiri sampai satu ronde lagi dan Arum ampai mencar tiga kali lagi dan setelahnya mereka kambali kedalam kamar dan tertidur karena kelelahan dengan hanya berselimut bed cover dari holel tersebut

------


Esok harinya Rangga mengantar Arum ke Cibubur untuk memasuki pemusatan latihan paskibraka tinggkat nasional sampai 4 minggu lamanya sebelum melakukan tugas negara sebagai pesukan pengibar bendera pusaka pada hari 17 Agustus


Bersambung
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd