Part 1
Desa Margo Mulyo adalah sebuah desa kecil yang berada dibawah kaki gunung Berfire.
Dengan pemandangan sawah yang membentang luas dan juga tiga gunung yang terdapat di sisi Utara, Selatan dan timur. Pemandangan yang cukup indah bila kita lihat di pagi hari maupun sore saat matahari tenggelam.
Disana pun terdapat banyak sumber air disekitar desa Margo Mulyo,tak heran jika air di sungai, kali/parit disana selalu bening. Sawah para warga juga jarang terlihat kering,sebab air disana benar benar melimpah. Sungguh daerah yang menjadi sebuah surga bagi para petani.
Suatu hari dirumah pinggir desa Margo Mulyo, terdapat 2 sosok anak laki-laki dan perempuan sedang mencoba memperagakan sebuah aksi yang seharusnya tidak dilakukan oleh mereka yang masih sangat belia.
Mereka melakukannya dikamar orang tua si anak perempuan hanya dengan beralaskan tikar dan masih berbusana utuh.
dia adalah gembul dan nonong panggilan akrab mereka berdua. Gembul bernama lengkap Muhammad Al Fatah (7tahun), anak ke3 dari pasangan Sujono (40tahun) dan Juminten (34tahun). Sedangkan nonong bernama lengkap Dwi Ratnasari (7tahun) anak ke2 dari pasangan Giwarno (32tahun) dan Suyanti (30tahun).
Gembul yang sedang ditindih nonong, berbaring sambil bertanya tanya didalam hati "ini aku diapain, ini ngapain, ini beginian biar apa siihhh?"
Tidak heran jika pertanyaan tersebut difikirkan oleh gembul yang saat itu baru menginjak kelas 2 SD sama seperti orang yang menindihnya.
Akan tetapi yang di pertanyakan didalam hati gembul berbeda dgn apa yang difikirkan nonong,dalam hatinya dia bertanya tanya "kayaknya tadi malam ibu sama bapak melakukan hal seperti ini terus ibu ah uh ah uh kayak kepedesan. tapi aku mempraktekkan kok gak ngerasain pedes ya?"
Untuk memastikan hasil prakteknya dari sumber visual semalam,nonong sudah mencoba semirip mungkin yang dilakukan sang ibu dengan ayahnya.
Setelah bosan nonong turun dari tubuh gembul lalu dia mengingat kejadian semalam yang secara tidak sengaja dia lihat, sambil bercerita ke gembul agar teman sebayanya tahu penyebab nonong mengajaknya melakukan adegan tersebut.
"Eh mbul sori yo tadi tiba-tiba kutindih, soalnya aku tuh penasaran sama gerakan tadi..
aku liat ibuk nindih bapak kek gitu semalem,terus mereka berdua ah uh ah uh kayak kepedesan gituu..."
mendengar cerita temannya tersebut,gembul hanya bisa diam sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal karena rada jengkel dengan tingkah nonong.
Bagaimana tidak, gembul yang sedang asyik2nya bermain gundu dengan teman lelaki sepantarannya tiba-tiba dipanggil panggil dan ditarik oleh nonong agar ikut dengannya. tidak sampai disitu,gembul disuruh telentang di atas tikar tanpa bantal dikepalanya lalu perutnya ditindih bocah yang beratnya hampir sama dengannya.
kaget, jengkel dan mual. itulah yang dirasakan gembul,akan tetapi langsung terobati setelah mendengar alasan dari nonong.
"Mungkin mereka habis makan pedes nong.." timpal gembul.
Nonong yang masih belum yakin dengan hasil prakteknya hanya bisa mengiyakan sambil sok berfikir keras dengan gaya ala ala detektif.
gembul yang kegelian melihat tingkah temannya pun dengan gemas mencubit dagu nonong yang tadi dielus2, seolah mengelus jenggot panjangnya.
Karena tidak terima,nonong ingin membalas cubitan temannya tetapi gembul ngacir duluan keluar rumah. tertawa terbahak-bahak sambil mengejek nonong dengan menjulurkan lidahnya.
Sementara itu,Suyanti (ibu nonong) yang berada di dapur menahan tawa dan geleng-geleng kepala mengingat apa yang dilakukan bocah2 tadi didalam kamarnya.
Walaupun hanya sebentar..
ternyata Suyanti sudah mengamati aksi nonong dan gembul karena kepo, terpancing dengan suara teriakan gembul untuk melepaskan tangannya yang ditarik nonong dengan paksa.
<<<<<<<<<<<<<<<<<< •_• >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Malam hari lebih tepatnya jam 10, tampaknya nonong tertidur lelap dikamar bersama kakak perempuannya Eka Agustin yang berusia 9 tahun terpaut 2 tahun lebih tua dibandingkan nonong.
Suara jangkrik dimalam hari dan nyanyian burung hantu liar dibelakang rumah mengiringi sunyinya malam itu.
mengetahui kedua anaknya sudah tertidur, Suyanti berinisiatif mengajak suaminya untuk mengairi sawah miliknya yang sudah dirasa kering.
disingkapkan sarung yang dikenakan sang suami keatas dan meloloskan celana dalam yang dengan rapatnya menutup akses pribadi Suyanti menuju satu satunya jet pam yang bisa membuat sawah miliknya basah dan tidak haus lagi.
Dipeganglah satu satunya selang tersebut.
ia jilat ujung selang sampai pangkalnya, sambil mengocok pelan dengan tangan kanan. Sekiranya sudah basah lalu dia mengulum dan menyedot selang tersebut hingga dia sendiri terbatuk2 karena saking semangatnya masukkan semua selang itu. ajaibnya selang tersebut mengembang dan memanjang,yang akhirnya ujung selang menyentuh tenggorokan Suyanti.
Merasakan ada sebuah kenikmatan dibawah pusarnya, Giwarno terbangun dan mendesis menahan nikmatnya kuluman sang istri.
ia tahu bahwa istrinya adalah tipe istri yang aktif dan sangat gemar dengan persetubuhan, hingga terkadang ia merasa bersalah karena kesibukannya membuat sang istri sering cemberut karena tidak dipuaskan seperti dulu. bagaimana tidak, Giwarno yang dahulu adalah sosok pria yang perkasa. hampir setiap hari Suyanti merasakan lemas dengan perlakuan suaminya diatas ranjang, siang dan malam terkadang mereka lakukan.
Sadar suaminya sudah bangun, Suyanti lebih giat lagi mengulum penis Giwarno hingga terdengar suara benturan dengan tenggorokannya
"glok glok glok glok glok..."
tak tahan dengan perlakuan istri, Giwarno meminta suyanti mengakhiri kulumannya.
bangunlah dia lalu menyerobot bibir tipis Suyanti sambil melolosi sarung dan celananya sendiri.
diremaslah payudara istrinya yang berukuran 38D itu,yang ternyata Susanti sudah lepas sebelum dia menengok anak2nya dikamar sebelah. desahan suyanti sudah tak terhindarkan, karena merasa geli dan nikmat dengan perlakuan suaminya yang mulai memlintir puting susu Suyanti..
"Aahhhhh.... ayo mas,udah gak tahan" pinta sang istri kepada suaminya
Dengan semangat 45, Giwarno menidurkan istrinya lalu menyibakkan daster yang ternyata hanya kain itulah penutup satu2nya yang dikenakan Suyanti.
Giwarno pun tersenyum mesum lalu memposisikan penis kebanggaannya didepan vagina berjembut lebat itu
"Aahhhh... Ma a aaaassss... Ge.. geliiiihhhh... Aaahhhhhh..."
sungguh iseng sekali Giwarno. dia hanya menggesek2kan penisnya, menusuk2 lubang depan belakang milik Suyanti tetapi tidak sampai masuk. tangannya pun tak kalah iseng, tangan kanan mengerjai klitoris istrinya
sedangkan tangan kiri meraba paha bagian dalam dan selangkangan Suyanti yang membuat efek geli, sehingga tanpa sadar vagina tersebut telah banjir pelan hingga air kenikmatan tersebut mengalir melewati lubang belakang.
Karena sudah tak tahan dan tak sabar ingin merasakan penis itu mengobok-obok vaginanya,Suyanti pun berencana seperti persetubuhan sebelumnya saat sang suami dengan sengaja menyiksa dia seperti ini. Dia akan mengapit pinggang Giwarno dengan harapan agar penis tersebut segera melesak masuk kedalam sangkar. dan suyanti sangat menyukai sensasi hentakan itu.
Dan karena sudah hafal dengan gelagat maupun gerak gerik sang istri,Giwarno paham. Pasti ia akan diapit dengan kencang seperti persetubuhan yang dulu pernah mereka lakukan, memaksanya agar segera menyetubuhi Suyanti.
Giwarno pun berinisiatif, dia mengambil ancang-ancang dan berencana menghentakkan pinggulnya juga apabila kaki Suyanti sudah mulai terasa mengapit.
Dengan harapaaann... agar sodokan Giwarno yang tiba-tiba tersebut jadi lebih masuk lebih dalam divagina istrinya dibantu dengan apitan kaki sang istri.
Karena dilanda nafsu,mereka lupa dengan kata2 motivasi "Moonton" yang cangkeman
"Kepuasan lebih bisa dirasakan setelah merasakan kegagalan"
Tanpa komando,Suyanti mengapit pinggang suaminya dengan sekuat tenaga
Sedangkan Giwarno menghentakkan pinggul sekuat tenaga pula ditambah dorongan yang dihasilkan dari japitan kaki dari sang istri.
"Uughhh..." Desah Giwarno,kali ini ia merasakan penisnya masuk didalam lubang yang lebih sempit dan tidak kalah nikmatnya.
Suyanti matanya melotot, mulutnya menganga.
tak kuasa menahan rasa aneh di lubang pembuangan. ngilu, panas, perih dan deg2an
Semua terjadi begitu saja. Keduanya juga tidak mengira bakal terjadi aksi "peng anal an" dimalam itu.
Apesnya penis Giwarno dengan gerakan reflek sebelumnya, yang cap cip cup hanya menekan bergantian antara lubang depan dan belakang...
dengan cepat masuk ke lubang dubur istrinya,karena saat itu si dubur dapet bagian setelah ditusuk pelan oleh Giwarno.
Giwarno sadar jika penisnya "salah lubang",tetapi dia tersenyum mesum dan meludahi tangannya lalu mengoleskan di batang penisnya. Dia melihat baru kepala penisnya yang masuk,lalu dia coba tekan paksa hingga penisnya masuk semua.
dia diamkan penisnya didalam lubang itu lalu jempol tangan kirinya memainkan clitoris sang istri.
Dia melihat sang istri meringis kesakitan, tetapi tangan sang istri meremas remas payudaranya sendiri.
karena tak tega, Giwarno mendekati wajah sang istri lalu mengecup keningnya..
"Makasih ya Bu,bapak gak nyangka kalau lubangmu yang satu ini bisa dipakai juga hehehe"
"Terserah kamu pak,udah terlanjur...
tapi kalau mau lanjut, yang pelan dulu yo pak..
perih banget inii..." timpal Suyanti yang masih meringis menahan perih
"iya bu ne..."
"Pokoknya tenang aja,tak puasin wis to.. hehehee"
lalu mereka berciuman dengan buasnya
Giwarno pun mulai menggerakkan pinggulnya. Menarik penisnya pelan2 hingga menyisakan si kepala,lalu meludahi tangan dan dioleskan dibatang penisnya. Dengan harapan agar penetrasinya lebih lancar dan rasa perih yang dirasakan sang istri berkurang.
didorongnya penis itu hingga mentok lalu di cabut menyisakan palkonnya, didorong, dan dicabut lagi...
ia ulang terus menerus dengan kecepatan sedang
Tangan Giwarno tidak mau diam, dua jari tangan kanannya dimasukkan kedalam vagina Suyanti. Sedangkan jempol tangan kirinya ia ludahi lalu menggosok gosok klitoris Suyanti,agar istrinya bisa lebih menikmati persetubuhan ini.
"Aahhhh aaahhhh uughhh aaahhhhh..."
"Ma aaa aaaassssss.... kooo...oook laaa maaahhh.. lamaaa enaaakk... Aaaahhhhh..."
Mendengar desahan dan ungkapan sang istri, Giwarno makin meningkatkan tempo sogokan didalam dubur istrinya. kedua tangan sudah berpindah ke ke2 payudara Suyanti yang terombang ambing karena sogokan Giwarno yang makin lama makin cepat.
ia remas kedua payudara tersebut, mulutnya mulai menyedot kedua puting secara bergantian, kadang menggigit gemas, kadang ia mainkan dengan lidahnya.
Suyanti hanya bisa pasrah menahan semua rangsangan dari suaminya.
dia tidak mau ambil pusing jika pantatnya sudah diperawani sang suami,karena ia mengira penis tersebut masuk karena dipaksa oleh japitan keras dari kaki suyanti.
Suyanti hanya bisa mendesah pelan dan menggeleng-gelengkan kepala,menahan kesadaran agar tidak lepas kendali merasakan kenikmatan yang luar biasa karena hal baru ini
"Eehhmmmmmmm..... aaahhh.....
ayo maaasss... dikit lagiiihhhhh...."
merasa dapat tantangan dan merasa pertahanannya akan jebol juga,dengan liar Giwarno menggenjot dubur sang istri
"aaahhh.... eee...naaaakkk maaa...ssssss teee...rruuusssss aaa...hhhhhh"
"aaammm....pun maaa...aaaaaasssssss"
"teeee....rrruuuuussss... aaaaa...."
"Aaahh... Uughhh.... Maaaa aaaaaa aaaaaass....
piiii.... piiiiissssss....."
seerrrrrr seerrrrrr seeeerrrrrrrr
Suyanti mengangkat pinggul keatas karena orgasme pertamanya.
Giwarno makin menggila,ia genjot terus dubur istrinya tanpa ampun dengan kecepatan tinggi.
2 menit kemudian pertahanannya jebol,ia semburkan didalam dubur wanitanya
Mendapat semprotan mani didubur, Suyanti mengangkat pinggulnya kembali tanda orgasme yang kedua sambil kejang kejang hebat.
cairan putih dari vagina Suyanti makin terlihat mengalir,dari yang sebelumnya hanya menetes pelan.
Giwarno merasa puas,dan baru kali ini ia melihat istrinya bisa kejang2 seperti ini.
biasanya setiap orgasme hanya mengangkat pinggul keatas dan kejang kejang sebentar.
Lalu tiba tiba..
ccuuuuuuurrrrrrrrrrrrr............
Suyanti yang sudah berkepala 3 dan mempunyai 2 anak "ngompol"
matanya melotot,lalu tiba-tiba pupil matanya tenggelam keatas
sambil nunggu konco-konco ngumpul
bagi suhu-suhu yang kelupaan disebut namanya
.
