Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

LASTRI

Bimabet
LANJUTAN


Detik jarum jam terus berputar, hari berganti hari dan bulan berganti bulan. Tak terasa Lastri sudah 5 bulan bekerja pada Bu Siska, majikan yang sangat baik dan pengertian. Setiap gajian, selalu Lastri kirimkan ke kampung halaman untuk keperluan sekolah dan biaya hidup anak dan ibunya. Lastri semakin tambah semangat bekerja, karna punya teman seperti Tini dan Pak Yosep, yang selalu mensuport dan membantunya dalam menyelesaikan pekerjaan. Namun disaat dia lelah, tidak ada bahu untuk bersandar dan teman dalam berkeluh kesah dalam menjalani hidup. Bayang-bayang dan cinta kasih kepada suaminya yang sudah meninggal, masih jelas terasa. Membuatnya sulit untuk membuka kembali hatinya yang kosong. Janji setia sehidup semati berkobar dalam ingatannya. Sehingga , perhatian-perhatian kecil yang tunjukan pak Yosep padanya. Belom mampu menggoyahkan kesetiaannya. Baginya pak Yosep adalah teman yang baik dan tidak lebih dari itu.

Sementara bagi pak Yosep dalam 5 bulan ini, dalam mengamati perilaku dan sikap Lastri yang penuh sopan santun itu. Membuat asmaranya berkobar-kobar, cinta dan kasihnya kepada Lastri semakin menggelora. Namun, dirinya masih belom cukup berani untuk mengungkapkan isi hatinya itu. Terkadang, dirinya juga sempat curhat kepada si Tini, tentang perasaannya kepada Lastri. Dan si Tini pun menyarankan pak Yos, untuk bersabar dan menunggu momen yang pas dalam mengungkapkan isi hatinya itu.

Suatu siang selepas dzuhur, Lastri dan Tini sedang duduk diteras. Menikmati cemilan diwaktu istirahat mereka.
" tri...kamu merasa gak sih? Tanya Tini.

" apaan sih tin?" Jawab Lastri.

" selama ini ada orang yang suka sama kamu" lanjut Tini.

" siapa.....pak Yosep? Kata Lastri.

" nah itu....kamu tau. Pak Yosep itu suka dan cinta sama kamu, soalnya dia pernah curhat sama aku " jawab Tini.

" dari sikap dan gelagatnya sih gitu, tapi gimana ya....aku tu kesini niatnya kerja untuk kebutuhan keluargaku dikampung, meskipun aku janda karna suamiku meninggal, cintaku padanya masih utuh dan aku gak kepikiran untuk membuka hati bahkan nikah lagi Tin " jelas Lastri.

"Wah berat ini..." kata Tini pelan.

"Apanya yang berat? Tanya Lastri kembali.

" ya pikiranmu " jelas Tini.

" maksudmu.....? Tanya Lastri

" gimana gak berat coba ? Saat ini semua beban tanggung jawab ada dipundakmu, disaat kamu letih,bahkan sakit. Kamu tetap harus bekerja keras, seandainya kamu punya pasangan lagi, setidaknya bisa membantu meringankan beban itu.
Lagian, se usia kamu segitu. Masih perlu dan butuh pundak untuk bersandar, sekaligus memberimu pelukan hangat " jelas Tini.

" jadi ngelantur gini to Tin...ayo kerja lagi " kata Lastri sambil pergi meninggalkan Tini.

Mereka pun bekerja kembali hingga malam. Disaat pekerjaannya tlah selesai, Lastri dan Tini beristirahat dikamar masing-masing. Malam itu Lastri sulit untuk memejamkan matanya, kembali ter ngiang-ngiang omongan si Tini tadi siang. Terutama, bahwa dirinya masihlah butuh, kehangatan dan pelukan dari seorang lelaki. Sudah 3 tahun dia terpaksa puasa, dari belaian dan kenikmatan bersenggama.
Namun kekuatan cinta dan kesetiaan, mampu membuatnya kuat sendiri sampai saat ini.



Bulan Desember sang majikan laki-laki ada suatu urusan pekerjaan di Bali selama 3 hari. Bu Siska dan kedua anaknya pun diajak sekaligus liburan. Sementara itu Lastri dan Tini ditugaskan untuk menjaga rumah sang majikan, dan pak Yosep jika siang hari libur untuk malam hari ditugaskan untuk menjaga keamanan rumah itu.

Tak terasa sudah malam minggu, malam terakir sang majikan berada dibali dan minggu siang sudah pulang kerumah.
Sore menjelang magrib, si Tini dijemput suaminya, kebetulan suami si Tini ini kerja dipabrik sepatu yang tak begitu jauh dari rumah sang majikan. Sehingga meninggalkan Lastri dirumah itu sendirian.
Sehabis isya, udara terasa begitu panas. Mungkin pertanda akan turun hujan malam itu.
Untuk menghilangkan penat, Lastri membaca-baca buku di teras kamarnya. Belom ada satu halaman membaca, dia di kagetkan oleh kedatangan pak Yos.
" malam tri.... " sapa pak Yos.

" eh ...malam pak yos,,,kaget aku. Kirain siapa? Kata Lastri.

"Kiraian hantu ya...." ledek pak Yos.

" aku gak bilang lo " jelas Lastri.

" oiya....si Tini kemana tri ? Tanyanya.

" tadi dijemput suaminya,,,mau makan diluar katanya" jawabnya.

" wah...mau enak-enak tu anak,
Brarti kamu sendirian donk tri, aku temenin ya, sambil jaga rumah ini ? Tawar pak yos.
"Ya boleh aja pak, sambil nunggu Tini pulang, sapa tau aja bawa makanan...hehe" jawabnya.

" ya kalau dibawain, kalau nggak.....ngaplu kita....hahahha" kata pak yos.

" bentar ya pak, tak buatkan kopi. Itung-itung buat teman ngobrol " kata Lastri.

" iya tri...biar tambah gayeng " jawab pak yos.

Lastri pun pergi ke dapur untuk membuat kopi. Daster panjang motif bunga-bunga dipadu jilbab borgo warna krem menambah aura kecantikannya malam itu.
Sementara itu pak yosep, memencet HPnya untuk kirim WA ke si Tini.

"Dimana kamu Tin ?"
"Lagi makan sama suami "

"Pulang ke sini gak malam ini ?"

"Kenapa emangnya?"

"Kamu pulang kekosan suamimu saja, minta antar pulang besok pagi. Aku ada momen untuk menyatakan cinta dan sekaligus berduan dengan Pujaan Hati "

"Wah...siap,kalo jadian jangan lupa traktir makannya"

" beres...."


Lastri dari dapur membawa nampan berisi 2 cangkir kopi untuk pak Yos dan dirinya sendiri.
" monggo diminum pak kopinya " kata lastri.

" iya makasih tri...." jawabnya

Keduanya sedang asyk menikmati kopi dan bercerita. Disaat semua sudah kehabisan bahan obrolan, malam itu terasa hening. Bunyi hewan jangkriklah yang bersuara. Dengan berat kata pak Yosep berucap.
" tri,,,aku mau ngomong sesuatu sama kamu " kata pak Yos.

" iya...silakan" jawab Lastri dengan tenang karna dia sudah bisa menebak apa yang akan dikatakan.

" jujur tri....dari hati bibir berucap, Aku Mencintaimu...." jelas Pak Yos.

sambil menghela nafas. " apa yang kamu sukai dari aku Pak Yos, aku hanyalah janda desa yang sudah punya 2 anak. Diluar sana masih banyak wanita yang lebih segalanya dari aku" jawabnya.

" jujur ya tri,,,diantara puluhan bahkan ratusan wanita yang aku temui, hanya dirimu yang membuat hatiku bergetar, dari awal ketemu sampai saat ini, prilaku dan tutur katamu semakin meyakinkan aku untuk mencintaimu sekaligus menikahimu" terangnya.

" maaf beribu maaf....pak Yos. Bukan berarti aku berniat melukai perasaanmu. Sampai saat ini, aku belom bisa membuka hatiku untuk lelaki lain. Karna cintaku masih utuh untuk suamiku" jelasnya.

Pak Yos berdiri, kemudian bersimpuh dihadapan duduknya Lastri. Tangan pak Yos memegang tangan Lastri.

" percayalah Tri,,, suami mu tercinta disurga sana, pasti juga akan ikut berbahagia melihat mantan istrinya dicintai dengan sepenuh hati serta dibahagiakan lahir bathinnya" katanya mengiba.

"Maaf ....sekali lagi maaf,, aku tidak bisa pak" jawabnya tegas.
" maaf saya ngantuk,,,saya mau tidur dulu" kata Lastri sambil melepaskan pegangan tangan pak Yos.

Merasa cintanya ditolak....pak Yos mulai gelap mata. Gemuruh suara air hujan mulai membahana malam itu, seolah tak terima keputusan yang diterima.
Lastri pun pergi meninggalkan pak Yos menuju kamarnya. Membuka pintu kemudian menutupnya, namun pintu kamarnya belom bisa tertutup sempurna. Rupanya ada sebuah kaki yang berupaya mengganjalnya, kaki siapa lagi kalau bukan milik pak Yos. Sekuat tenaga pak Yos mendorong pintu itu agar terbuka, Lastri pun terdorong kedalam hampir jatuh dibuatnya. Setelah berhasil membuka pintu dan masuk kedalam, pak Yos malah menutup dan mengunci pintu kamar itu.

" tolong...keluar pak, keluar dari kamarku " bentak Lastri.

" diluar hujan tri...." jawabnya santai.

" apa mau mu, jangan kurang ajar " kata Lastri mulai panik.

" kamu boleh menolakku, tapi aku akan memberikan kenang-kenangan yang tak akan pernah kau lupakan " jawab pak Yos.

Seperti orang yang kesetanan, pak Yos menyergap tubuh Lastri yang berdiri mepet tembok. Sadar akan terjadi sesuatu yang tidak baik, Lastripun berontak sekuat tenaga. Tangannya memukul-mukul, kakinya menendang, mulutnya berteriak....tolong....tolong...tolong. berharap ada orang yang menolongnya.

" berteriak sekencang apapun, tak kan ada orang yang mendengar untuk menolongmu tri, karna rumah ini sangat luas dan diluar lagi turun hujan lebat " bisik pak Yos ditelinga Lastri.

Lastri masih meronta sekuat tenaga, pak Yos pun berusaha memeluk tubuhnya dan ditempelkan ketembok agar geraknya tak leluasa.
" tenanglah...aku tak akan menyakitimu, aku hanya ingin memberimu kenikmatan sekaligus kebahagiaan " kata pak Yos.

" tidak....tolong pak, lepaskan aku, jangan sentuh aku...." teriak Lastri.

Bagaikan singa yang lapar, pak Yos mencium bibir Lastri dengan buasnya. Lastri masih berusaha menolaknya dengan menggelengkan kepalanya kekiri kekanan. Pak Yos memeluk erat tubuh Lastri yang tersender ditembok, bibirnya masih berusaha keras untuk melumat bibir Lastri. Lastri yang mulai kelelahan, akhirnya bibirnya terlumat oleh bibir pak Yos, namun giginya berusaha mengatup kuat agar mulutnya tak terbuka.
Mengetahui mangsa yang gerak-geriknya mulai melemah, pak Yos berusaha menggelebakkan tubuh Lastri kekasur dilantai kamar itu. Kemudian menindihnya dengan tubuhnya yang kekar agar korban tak bergerak bebas. Tak henti-hentinya bibir pak Yos meluamat bibir Lastri bahkan menciumi seluruh wajah Lastri. Dengan gesitnya kedua tangan pak Yos, bergerilya meremas-remas kedua gunung kembar Lastri yang merupakan salah satu titik sensitifnya. Diperlakukan seperti itu, tangan Lastri masih berusaha mencakar-cakar punggung pak Yos. Akibat birahi yang begitu tinggi, cakaran dipunggungnya hanyalah seperti gelitikan saja baginya.
Puas tangan-tangannya meremasi kedua gunung kembar itu dari balik bajunya, jari-jari terampilnya berusaha melepaskan satu persatu kancing baju yang dipakai Lastri.
Setelah disibakkan, nampaklah indahnya gunung kembar yang dibalut BH warna krem berukuran 34 B yang masih nampak lumayan kencang meskipun Lastri sudah punya 2 anak.
Dengan buasnya, mulut pak Yos mencaplok puting susu Lastri yang berwarna coklat tua. Susu sebelah kanan dikenyot-kenyot mulut pak Yos, dan susu disebelah kiri diremas-remas serta dipelintir-plintir puting tangan nakal, membuat birahi Lastri perlahan-lahan naik.

"Mhmhmhmhmhmmmm..".suara mulut pak Yos ketika masih mengenyot susu Lastri. Lincahnya tangan kanan pak Yos, menyibakkan daster yang dipakai Lastri, dielus-elusnya paha yang begitu mulus tanpa cacat itu. Puncaknya adalah ketika jari-jarinya menelusup kebalik celana dalam renda-renda yang dipakai lastri malam itu. Bulu jembutnya begitu lebat, jari-jari tangan pak Yos menelusup ke liang surgawi milik Lastri yang sudah mulai terasa basah. Jari tengahnya mulai mengobel-obel memeknya, sesekali memainkan kacangnya membuat lastri mengelijang tidak karuan. Diperlakukan seperti itu, Lastri hanya bisa pasrah. Karna melawan sekuat apa pun, dirinya akan kalah. Senjata terakhirnya adalah berdoa semoga pak Yos sadar dan menghentikan aksinya.

Kemudian pak Yos berdiri, melucuti semua pakaian yang dipakainya. Setelah telanjang bulat, dia berdiri didepan Lastri yang tergolek dikasur. Dengan sengaja dia mengelus-elus kontol yang dibanggakannya, jembutnya begitu lebat dan kontolnya sudah sangat Ngaceng bagaikan rudal balistik Korea Utara yang siap untuk ditembakkan ke sasarannya.

Melihat itu, Lastri pun bergidik dan merinding. Karna itu adalah kontol ke 2 yang pernah dia lihat selain milik suaminya. Ukurannya 2 atau bahkan 3 x lipat dibanding milik suaminya dulu, ujungnya seperti jamur padi yang masih kuncup, ditambah bentuknya melengkung seperti pisang Ambon.

"Tolong pak...jangan lakukan...." pinta Lastri mengiba.

Tanpa banyak kata, pak Yos menubruk Lastri dikasur. Mulutnya berusaha melumat bibir Lastri, lastripun kembali meronta-ronta namun tak sekuat tadi. Kedua pahanya yang mencoba mengatup kuat, kini telah dikangkangkan oleh tangan pak Yos. Segera pak Yos menindih ketika paha Lastri tlah terkangkang. Secepat tangan maling, celana dalam renda-renda yang dipakai Lastri telah lepas dari tempatnya. Nampaklah memek berjembut lebat yang tlah mulai basah. Mulut pak Yos, dengan rakusnya kembali menyosor bibir Lastri. Tangannya meremas-remas kedua gunung kembarnya untuk menambah daya rangsang. Sementara kontolnya yang siap tempur dan sudah berpengalaman itu tlah melesak dibibir memek Lastri. Tanpa bantuan tangan pun Kontol pak Yos sudah tau arah sasaran tembaknya.
Dicium bibirnya, diremas susunya, digesek-gesek liang memeknya dengan ujung kontol, membuat birahi Lastri meledak-ledak. Akal pikirnya masih menolak, namun tubuhnya menginginkannya.

Perlahan -lahan ujung kontol pak Yos mulai membelah bibir memek Lastri. Ciumannya dilepaskan, kemudian kedua tangan pak Yos memegang pinggul Lastri.
Dengan satu hentakan keras, pak Yos menusukkan kontolnya kememek Lastri.
"Jleeeebbbbbbbb "
" arrrrrgggghhhhhhhhhhhh...." teriak Lastri kesakitan.
" uhhhhhggg..." ucap pak Yos meresakan sempitnya memek Lastri.

Sengaja pak Yos mendiamkan sejenak kontolnya yang tlah masuk seluruhnya ke memek Lastri, agar kedua alat kelamin itu saling bersilaturohmi dan saling mengenal. Dan agar syaraf-syaraf memek Lastri bisa beradaptasi dengan kontol pak Yos yang besar dan panjang.
Terasa nyaman, pak Yos mulai menarik ulur dan menggenjotkan kontolnya ke memek Lastri. Yang hasilnya membuat Lastri merem melek menahan nikmat yang tiada tara. Giginya menggigit, mulutnya mengeram dan jari-jari tangannya mencengkeram kasur, menahan nikmat ketika kontol pak Yos disodokkan dimemek sempitnya.
Sambil terus menggenjot Lastri, pak Yos tersenyum-senyum melihat wajah Lastri merem melek menahan kenikmatan yang diberikannya. Rupanya pak Yos punya rencana khusus agar Lastri bisa bertekuk lutut kepadanya. Sodokannya mulai dipercepat, membuat tubuh lastri terguncang-guncang. Pak Yos ingin tau seberapa kuat Lastri bertahan. Alhasil cukup 5 menit digenjot dengan kontol perkasanya, membuat Lastri menggeliat tak karuan bagaikan cacing kepanasan. Kedua tangannya semakin kuat mencengkeram sprei kasur dan kedua kakinya mulai dikaitkan ke paha pak Yos. Itu artinya, dalam beberapa detik lagi Lastri akan meraih Orgasmenya.

" ploppppp...." tiba-tiba pak Yos mencabut kontolnya dari memek Lastri. Kemudian dia berdiri untuk mengambil minum dimeja kamar itu. Diminumnya air mineral itu sambil melihat Lastri yang tergolek dikasur.

Memek yang barusan terasa penuh sesak itu, tiba-tiba kosong. Lastri yang sudah merasa melayang-layang diawan kenikmatan itu, tiba-tiba terasa dihempaskan kebumi lagi. Rasa nikmatnya orgasme yang seharusnya sebentar lagi dia raih seperti bersama suaminya dulu, tiba-tiba hilang ketika kontol pak Yos dicabut dari memeknya.

Dilain sisi, setelah minum pak Yos malah memakai pakaiannya kembali.
Rasanya masih nanggung dan menggantung, pikiran Lastri berkecamuk soal birahinya minta penuntasan. Sementara pak Yos sudah mengakhiri permainannya.

Pak Yos menghampiri Lastri yang masih tergolek dikasur.
" maafkan aku tri....aku khilaf " tuturnya.

Lastripun hanya terdiam, tatapannya kosong.

" lebih baik, aku pergi saja " kata pak Yos sambil melangkah ke arah pintu kamar.

Sesaat Lastripun teringat kata-kata si Tini ( kamu masih butuh bahu untuk bersandar dan pelukan hangat dari seorang lelaki yang mencintaimu). Spontan Lastri berkata...

" pak Yos...." panggilnya

Pak Yos yang sudah memegang gagang pintu kamar pun kemudian menoleh.

" selesaikan apa yang tlah kamu mulai " kata lastri

Kemudian pak Yos pun tersenyum, sebagai lelaki dewasa dirinya sudah paham arti dari kata-kata yang di ucapkan Lastri barusan. Rupanya sang buruan sudah masuk dalam perangkapnya. Dengan langkah Gontai, pak Yos mendekati Lastri.

" sekali lagi maafkan aku tri...aku tlah memaksamu, dlam suatu hubungan tidak lah baik jika ada suatu paksaan, aku benar-benar khilaf " kata pak Yos.

Tanpa diduga, Lastri duduk lalu meraih dan menggenggam tangan pak Yos.

" dari kejadian ini, aku bisa paham bahwa pak Yos benar-benar tulus dan cinta kepadaku" kata Lastri.

Tak ada kata-kata lagi dari pak Yos, dia hanya diam memandang wajah Lastri. Lastripun juga balik memandang pak Yos. Keduanya saling beradu pandang, pak Yos mulai mengerti jika ini adalah sebuah kode dari Lastri.
Pak Yos pun mencoba meremas-remas jari-jari tangan Lastri, Lastri pun membalas dengan senyuman.

Kemudian Lastri menyandarkan kepalanya dibahu pak Yos, kemudian pak yos mengelus-elus kepala Lastri. Entah siapa yang memulai, kini bibir keduanya tlah berpagutan. Lastri mulai aktif membalas lumatan-lumatan dari pak Yos. Lidahnya saling bertaut dan membelit, itu artinya keduanya saling menginnginkan. Jari jemari pak Yos mulai meremas-remas kedua gunung kembar, yang membuat birahi lastri kembali naik. Tangannya meraba-raba punggung pak Yos.

" ayo buka bajumu tri...kita akan sama-sama telanjang" kata pak Yos.

Bagai kerbau yang dicolok hidungnya, Lastri pun menuruti ajakan Pak Yos. Lastri mulai melucuti semua pakaian yang melekat pada tubuhnya, begitu juga dengan pak Yos. Kini keduanya tlah sama-sama telanjang, hanya menyisakan jilbab borgo Lastri yang tidak dicopot. Sebenarnya Lastri ingin mencopotnya, tapi pak Yos melarangnya, karna Pak Yos akan Lebih terangsang jika Lastri pakai jilbab.

Bibir mereka kembali bertemu,
Mmmmhhhh....mhhmmnhh
Begitulah suaranya...
Mulut pak Yos mulai menyusuri leher Lastri, disibakkanya jilbab itu, kemudian leher serta telinga dijilati dengan lidahnya yang kasar membuat Lastri semakin terbakar birahinya. Bagai ular berbisa, mulut pak Yos mematuk leher Lastri meninggalkan bekas bercak merah.
Puas dengan leher, mulut pak Yos menjelajah ke gunung kembar yang putingnya mulai mencuat dan sangat menantang untuk di kenyot. Diremas dan dikenyot susunya oleh Pak Yos membuat lastri mendesah.

"Ahssss....ahhhh....ahhhhhh "

Bibir atasnya menggigit-gigit bibir bawahnya, menandakan dia sangat menikmatinya.
Mulut pak Yos juga meninggalkan bekas cupangan-cupangan di susu dan dada Lastri.

Melihat birahi Lastri yang mulai meninggi.
" aku masukin ya tri...." ucap pak Yos ditelinga Lastri.

" lakukanlah pak...." jawab Lastri sambil berbisik.

Kontol pak Yosep yang sudah ngaceng maksimal itu dengan mudah bisa menyeruak dan membelah sempitnya memek Lastri.
" sleeeeeebbbbbbb...."
Rasanya sampai menyentuh dinding rahim Lastri.
" Anget, enak, sempit memekmu tri " bisik pak Yos.

"Emhhh...uhh...emmm uuhhh...ahhhh "
Desah Lastri.
" sleeebbb....sleeebbb....sleeebbb "
" plok...plok...plok..."
" uh ah uh ah "

Disodok kontol pak Yos yang besar dan panjang dan ditambah guli-guli yang ada dikontol pak yos yang membuat memek Lastri seperti digaruk-garuk nikmat. Tak sampai 5 menit, paha Lastri dijepitkan ke paha pak Yos dan tangannya meraih leher pak Yos.

" pak...aku...Aaaarrrrrggghhhh....creerttt....vreeeerrrt....creeettt. " teriak Lastri ketika meraih orgasme pertamanya. Nafasnya memburu sampai tersengal-sengal. Kontol pak Yos sengaja didiamkan untuk memberi kesempatan Lastri menikmati orgasmenya. Inilah orgasme terhebat yang pernah didapat Lastri, membuat kontol pak Yos seperti diurut-urut.

Tanpa mencopot kontolnya, pak Yos memiringkan posisi Lastri. Memeluk tubuhnya dari belakang,meremas susunya dan dia sodokkan kembali kontol perkasanya. Membuat Lastri kembali menjerit-jerit menahan nikmat.

" ummm agh...ahhh ahhh ahhh enak pak..." racaunya.

" plok...plok...plok...plok...plok..."
Suara benturan pantat Lastri dan paha pak Yos.

Puas dari posisi itu, pak Yos mencopot kontolnya dan menyuruh Lastri untuk nungging. Dengan lugunya Lastri nurut saja.

"Jleeeebbbbb.....ahhhhhh" desah Lastri
Lastripun kaget, ketika pada posisi nungging kontol pak Yos, tetap bisa menusuk lebih dalam sampai kedasar memeknya. Beda dengan suaminya dulu yang cuma masuk kepalanya saja.

Dengan berpegangan pinggul Lastri, pak Yos terus menyodok memek Lastri sampe mentok.
" ahh...ahhh...ahhh uuhhhh"
" terus pak....terusss....enakkkk....ahhhhh"
"Plok....plokkk...plokkk...plokkkk"

Disodok secara brutal membuat Lastri tak bisa membendung badai orgasmenya yang kedua kali.

" aggggrrrrrrhhhhhh pakkkkk.........cretttttt....crrrrrtttt....crreeeeeett" teriak Lastri sampai ambruk tengkurap dikasur. Karna Lastri ambruk, otomatis kontol pak Yos tercabut. Pak yos pergi mengambil minum dimeja, diteguknya air mineral itu. Kemudian membawanya dan diberikan untuk Lastri.

" minum dulu tri" tawar pak yos

" trima kasih pak,,," jawab Lastri sambil senyum kemudian meminumnya.
Perhatian-perhatian kecil yang pak Yos berikan, membuatnya semakin nyaman. Dia merasa bahwa dirinya benar-benar dicintai.

" kok masih tegak aja punyamu pak " katanya sambil melirik punya pak Yos.

" kan blom keluar tri, bantu keluarin donk sayang" pinta pak Yos.

" ya udah,,masukin lagi aja" ajak Lastri.

" emhhh....coba kamu emut aja dulu tri " kata pak Yos.

" aku blom pernah pak " jawabnya polos

" hehehe...masa to, udah 2 anak kok blom pernah ngemut kontol" ledek pak Yos.

" iya....serius " jawabnya lugu.

" ya udah...sini aku ajarin. Kaya ngemut es krim aja kok. Jilat-jilat dulu aja ujungnya, lalu nanti kulum batangnya " jelas pak Yos.

Pak Yos duduk dikursi dekat meja, Lastri disuruh bersimpuh didepannya.

" ayo tri...jilat-jilat dulu aja" pinta pak Yos.

Mula-mula Lastri agak bergidik ketika memegang kontol pak yos yang begitu besar dan panjang. Dia juga jijik ketika harus menjilatnya, namun karna rasa penasaran dia mulai mencobanya. Karna berkat kontol ini dia sudah dua kali keluar, sementara kontol milik pak Yos belom keluar, rasanya tak adil jika dia menolak ajakan pak Yos.

Pak Yos hanya bisa senyum-senyum melihat Lastri belajar ngemut kontolnya. Masih lugu dan amatir tapi membuat kontolnya sedikit ngilu. Jilbabnya yang sudah acak-acakan membungkus wajah manisnya ketika mengoral kontolnya, membuat kontolnya semakin tegang dan ingin segera memuntahkan pejuhnya. Ditariknya Lastri kekasur, kemudian dikangkangkan. Gaya klasik misionary jadi pilihan, segera kontol perkasanya itu di tusukkan kememek Lastri.

Slebbb....sleeebbb...slebbbb
Ahhh ahahh ahahah hahh
Plok plok plok plok
Tak sampai 3 menit nafas keduanya semakin memburu...
"Pak....aku....
"Tahan....sayang...kita keluar bareng..
Plok....plokkk plokkk plokkk

Arggghhhhhh pak. .......
Ughhhhhhh........
Crerttttt.....cretttttt
Crot.....crot.....crooootttt.....crooooottttt

Dengan nafas yang masih tersengal-sengal,mereka berpelukan. Menikmati sisa-sisa orgasme yang mereka raih bersama.


Bersambung......
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd