telassso
Adik Semprot
- Daftar
- 17 Feb 2016
- Post
- 122
- Like diterima
- 353
Perkenalkan namaku Liza aku seorang istri saat ini berusia 43 tahun,statusku saat ini menikah dan dikaruniai 4 orang anak (dari suami yang berbeda). Posturku dengan tinggi 162 cm dan berat 50 kg cukup proporsional di usiaku yang tidak muda lagi, namun dengan buah dadaku yang berukuran 34B dan penampilanku yang suka berbaju sexy cukup menjadi perhatian para laki laki kemanapun aku pergi. Suamiku seorang pekerja kantoran biasa yang merupakan perkawinan kedua , ini adalah kisah nyata perjalanan hidupku sebelum menikah dengan suami yang sekarang dan banyak mengalami pasang surut kehidupan, beberapa nama disamarkan , semoga bisa dinikmati oleh pembaca sekalian.
https://ibb.co/dpZ4pbF
BAB I
Awal Petualangan
Kisah ini bermula ketika awal perkawinan ku dengan mas Har (bukan nama sebenarnya) sekitar awal tahun 2000 an, awalnya sejak pacarana sebenarnya kami baik baik saja dan cukup romantis, bahkan melakukan hubungan suami istri cukup rutin. Tapi begitu memasuki dunia perkawinan banyak yg berubah dari Mas Har dia jadi suka marah dan berlaku kasar. Puncaknya ketika dia mulai main tangan kepadaku. Sekali dua kali aku masih bisa memaafkan tapi ketika dia melakukan yang ketiga kalinya aku habis kesabaran aku pergi dari rumah dan menggugat cerai.
Selama masa mediasi yang diberi waktu oleh hakim KUA selama sebulan aku galau tak tau mau ngapain dan merasa serba salah dan aku berfikir untuk mencari kerja saja pikirku. Sulitnya mencari kerja membuatku BT dan terkadang ingin mencari kesibukan untuk melupakan masalah. Sampai pada suatu hari aku ingin bersantai di mal dan melakukan window shopping kesukaanku diwaktu senggang, lalu aku masuk ke satu butik ternama dengan ini sial “Z” ingin melihat model2 terbaru sampai ketika ada yg mencolek bahuku dari blakang
“Bu Liza”
Ketika ku menoleh aku kaget ini Pak Rio atasan suamiku di kantor kita pernah ketemu di acara outing kantor dan acara ulang tahun yang diadakannya di hotel mewah
“Eh Pak Rio,sama siapa kok bisa ketemu disini”
“Iya bu saya juga lagi liat2 baju kok terus dari belakang liat kok kaya kenal ternyata emang kenal hehe. Ngomong ngomong saya dengar sama Pak Har lagi ada masalah?"
“ Ii iya pak..kok Bapak tau”
“ Iyalah Bu kan saya pimpinan di kantor, semoga semua baik baik saja ya, “
“Terima kasih , ya Pak…”
Kami melanjutkan melihat-lihat di butik tersebut sampai aku tertarik dan memilih satu dress dan ketika sampai dikasir Pak Rio dengan sigap mengeluarkan kartu kreditnya, dalam hati aku senang juga dibelikan dress oleh atasan suamiku, dan orangnya cukup simpatik dimataku. Beliau bertubuh tegap dengan perawakan tinggi 178 cm dan berat 80kg dan fashionya cukup trendy di umurnya yang saat itu sudah 40 -an.
Setelah berbelanja kami memutuskan untuk makan siang bersama dan sepertinya obrolan kita nyambung mulai dari masalah kehidupan rumah tangga, dunia pekerjaan, dan juga soal soal lifestyle. Setelah pertemuan itu kami bertukar nomor telepon dan intens berkomunikasi . Dari ucapan dan pesan singkat yang dikirimnya aku bisa mengetahui kalo pak Rio ada hasrat terhadapku. Namun karena disaat itu aku juga kesepian dan butuh teman bicara dan jalan aku jalani saja hubungan rahasiaku dengan pak Rio walaupun aku tahu dia sudah berkeluarga, pernah berkenalan dengan istrinya juga dan beberapa kali ketemu di acara-acara kantor namun kami tidak begitu akrab.
Setelah pertemuan di mal itu kami melanjutkan untuk meet up atau ngedate bahasa anak sekarang sekedar hangout atau menghabiskan waktu berdua di jam-jam kantor atau terkadang sampai malam. Kesibukannya yang memegang jabatan sebagai direktur di kantor suamiku membuatnya mudah membikin alasan kepada istrinya untuk pulang terlambat .
Kami sering hangout dan menghabiskan waktu bersama ke mall , café , resto ataupun club dan hubungan kami semakin dekat. Sejauh ini hubungan kami seperti orang berpacaran tapi tetap aku batasi aku sebagi teman yang mendampinginya hanya disaat saat tertentu dan waktunya pas saja, jadi ya lebih seperti TTM sih kalo kata orang sekarang. Seperti pada hari itu pertengahan 2007 kami ingin menghabiskan waktu dengan ke club bersama menghabiskan waktu dengan teman temannya Rio juga (aku sudah tidak memanggilnya pak hanya memanggilnya nama, seperti dia juga melakukan hal yang sama terhadapku)
Di club yang cukup ternama di Jakarta Selatan saat itu kami menghabiskan waktu bersama melantai mendengarkan music dan sedikit minum (karena aku tidak suka mabuk2an ). Malam semakin larut dan suasana juga semakin hangat. Sepanjang kita bergoyang bersama tangannya tak lepas dari tubuhku menggerayangi dari atas kebawah. Malam itu aku mengenakan dress ketat warna cokelat dan juga stiletto yang membuatku tampak semakin sexy karena bokongku semakin menonjol kebelakang. Sesekali aku juga menyentuh tonjolan celananya yang kurasakan beberapa kali mengeras saat itu.
Karena semakin ramai dan sudah kurang nyaman kami memutuskan untuk keluar dari club dan begitu di mobil rupanya Rio menyimpan hasrat sejak didalam club. Kami berpelukan saling kiss , meraba dan saling meremas . Tangannya yang kekar menggerayangi dan menjelajahi tubuhku , sambil melumat bibir ku. Tak ada yang bisa kulakukan selain pasrah dan meladeninya. Karena kondisi tidak nyaman Rio menjalankan mobilnya dan sepanjang jalan tangan kita berpegangan dan sesekali dia mengelus2 pahaku yang mengenakan dress terusan sehingga Rio leluasa mngusap2 pahaku sampai ke pangkal paha.
Ternyata Pak Rio mengarahkan kendaraanya ke hotel di kawasanan Thamrin, setelah kami cek in dan begitu kami naik ke ke kamar baru saja pintu di tutup kami berpelukan dan berciuman dengan penuh gairah dan menggebbu2. Maklum saja saat itu aku sudah 6 bulan berpisah dari suamiku dan belum pernah berhubungan seks dengan siapapun
Aku dipeluk dilumat dicumbu olehnya, dengan masih mengenakan dress lengkap aku dibaringkannya diatas kasur dan menindihku menciumi bibirku dan memelorotkan bagian dada dressku sehingga putting susuku mencuat keluar. Roy meremasku menghisap meraba buah dadaku dengan penuh gairah. Aku cuma bisa meremas2 kepalanya dn menerima pasrah seranganya yang sangat gencar.
“ssh ah Rio terus Rioo..aah sshhh”
Sesekali kurasakan mulutnya menghisap putingku begitu kuat sehingga sedikit terasa nyeri. Tanganyapun tak berhenti menggerayagni meraba vaginaku, jari2nya sudah berada dibalik celana dalamku, cairan cintaku memang mudah sekali mengalir tapi karena sejak perpisahan dengan suami aku belum pernah bercinta kali ini benar benar membuatku lepas kendali.
Dengan sigap Pak Rio melucuti semua bajuku dan dalam sekejap kami berdua sudah dalam keadaan telanjang bulat bergumul, mencumbu dan berpacu dalam birahi,seluruh tubuhku tak luput dicumbuinya dari wajah dada dan terutama selangkanganku. Lidahnya begitu lihai menyapu titik titik sensitifku dan menghirup cairan cintaku. Pak Rio yg sudah terburu nafsu akhirnya merangkak menaiki tubuhku sambil mencumbu saling mencium dengan penuh gairah batangnya menerobos, berusaha mendorong masuk mencari cari celah vaginaku.
Naluri kewanitaanku membuatku reflek merenggangkan pahaku dan memberi jalan batang perkasa itu untuk memasuki liang vaginaku, akupun tak tahan untuk melenguh dan memeluknya
“ahh Rio teruss…. Aah sh aahah”
Rio tak mnjawab lenguhanku hanya mnciumku dan batangnya terus menerobos masuk, lalu memompanya dengan intens dengan santai
“eeehh eeeh sssh aaah terus Riooo”
Aku meracau tak henti smbil memeluk punggungnya mencengkeram bahunya menyambut ciumannya, hilang sudah rasa malu dan sungkan yang selama ini ku tahan ketika berhadapan dengannya.
Pantatnya yang kekar mulai mompa dengan intens tubuhku terhentak-hentak seirama dengan sodokan Rio
“oh ohh sh oh Rio aahh”
“enak sayag…oh oh oh…”. Rio menatapku dengan tajam seolah inni menikmati reaksiku saat berpacu dalam birahi
“iyah aduh gede banget ini..aahh ga kuat akuu ohh shh “
Rio menjawab desahanku dengan sodokan yg lebih keras dan lebih cepat sehingga aku kewalahan dan merasakan syaraf-syaraf di vaginaku berdenyut dan terasa kedutan - kedutan kontraksi kecil disaat persetubuhan itu
“Rio aku ampirr aduh .terus sayangg ah ahh..."
Kubalas sodokanya dengan liukan pingulku sambal memeluk erat bahu Rio dan itu berakibat g spotku tergesek dengan sempurna dan akhirnya aku mencapai titik puncak kenikmatanku.
“..yank aku dapeettt” seraya aku kejet- kejet mnggelinjang liar menyambut orgasme pertamaku malam itu Rio menatapku dengan tajam seolah menikmati ekspresiku saat dibuatnya orgasme pertama kali malam itu.
Tak ingin ketinggalan dengan oragasmeku , Rio semakin mempercepat genjotanya. Sodokanya semakin liar dan buas. Tangnku ditahannya di kiri kanan kepalaku dan pantat kekarnya mnghentak2 keras serasa menyundul nyundul rahimku dan tak berapa lama Rio menggeram.
“ argggh grr…sayang aku mauu..”
Sambil mempercepat sodokanya hentakan Rio semakin terasa kasar dan buas akhirnya Rio tak sanggup menahan lebih lama klimaksnya…geramannya menggelegar dan memecah ruangan kamar hotel itu smabil memnyemburkan air maninya kedalam rahimku
“Yannk…. Ouhh hos hoss”
Ku peluk tubuh Rio yg ambruk diatasku dan berkejet2 beberapa kali sambal kuusap2 pungungnya yg berekringat seperti telah melakukan kerja keras menggarap vaginaku
Malam itu pertama kali aku disenggamai laki lalki yang bukan suamiku dan aku masih terikat perkawinan dengan Mas Har karena saat belum ada keputusan dari Pengadilan Agama. Tapi persenggamaan ku malam itu merupakan awal dari petualanganku menjadi seorang wanita yang memburu kepuasan dan kenikmatan sex , menabrak semua norma dan aturan yang berlaku
Bersambung
Teruntuk Mas R , thanks for everything
(seperti yang diceritakan pelaku kepada penulis)
BAB I & II ------- Page 1
BAB III -----------Page 3
BAB IV -----------Page 5
BAB V -----------Page 6
BAB VI------------Page 7
https://ibb.co/dpZ4pbF
BAB I
Awal Petualangan
Kisah ini bermula ketika awal perkawinan ku dengan mas Har (bukan nama sebenarnya) sekitar awal tahun 2000 an, awalnya sejak pacarana sebenarnya kami baik baik saja dan cukup romantis, bahkan melakukan hubungan suami istri cukup rutin. Tapi begitu memasuki dunia perkawinan banyak yg berubah dari Mas Har dia jadi suka marah dan berlaku kasar. Puncaknya ketika dia mulai main tangan kepadaku. Sekali dua kali aku masih bisa memaafkan tapi ketika dia melakukan yang ketiga kalinya aku habis kesabaran aku pergi dari rumah dan menggugat cerai.
Selama masa mediasi yang diberi waktu oleh hakim KUA selama sebulan aku galau tak tau mau ngapain dan merasa serba salah dan aku berfikir untuk mencari kerja saja pikirku. Sulitnya mencari kerja membuatku BT dan terkadang ingin mencari kesibukan untuk melupakan masalah. Sampai pada suatu hari aku ingin bersantai di mal dan melakukan window shopping kesukaanku diwaktu senggang, lalu aku masuk ke satu butik ternama dengan ini sial “Z” ingin melihat model2 terbaru sampai ketika ada yg mencolek bahuku dari blakang
“Bu Liza”
Ketika ku menoleh aku kaget ini Pak Rio atasan suamiku di kantor kita pernah ketemu di acara outing kantor dan acara ulang tahun yang diadakannya di hotel mewah
“Eh Pak Rio,sama siapa kok bisa ketemu disini”
“Iya bu saya juga lagi liat2 baju kok terus dari belakang liat kok kaya kenal ternyata emang kenal hehe. Ngomong ngomong saya dengar sama Pak Har lagi ada masalah?"
“ Ii iya pak..kok Bapak tau”
“ Iyalah Bu kan saya pimpinan di kantor, semoga semua baik baik saja ya, “
“Terima kasih , ya Pak…”
Kami melanjutkan melihat-lihat di butik tersebut sampai aku tertarik dan memilih satu dress dan ketika sampai dikasir Pak Rio dengan sigap mengeluarkan kartu kreditnya, dalam hati aku senang juga dibelikan dress oleh atasan suamiku, dan orangnya cukup simpatik dimataku. Beliau bertubuh tegap dengan perawakan tinggi 178 cm dan berat 80kg dan fashionya cukup trendy di umurnya yang saat itu sudah 40 -an.
Setelah berbelanja kami memutuskan untuk makan siang bersama dan sepertinya obrolan kita nyambung mulai dari masalah kehidupan rumah tangga, dunia pekerjaan, dan juga soal soal lifestyle. Setelah pertemuan itu kami bertukar nomor telepon dan intens berkomunikasi . Dari ucapan dan pesan singkat yang dikirimnya aku bisa mengetahui kalo pak Rio ada hasrat terhadapku. Namun karena disaat itu aku juga kesepian dan butuh teman bicara dan jalan aku jalani saja hubungan rahasiaku dengan pak Rio walaupun aku tahu dia sudah berkeluarga, pernah berkenalan dengan istrinya juga dan beberapa kali ketemu di acara-acara kantor namun kami tidak begitu akrab.
Setelah pertemuan di mal itu kami melanjutkan untuk meet up atau ngedate bahasa anak sekarang sekedar hangout atau menghabiskan waktu berdua di jam-jam kantor atau terkadang sampai malam. Kesibukannya yang memegang jabatan sebagai direktur di kantor suamiku membuatnya mudah membikin alasan kepada istrinya untuk pulang terlambat .
Kami sering hangout dan menghabiskan waktu bersama ke mall , café , resto ataupun club dan hubungan kami semakin dekat. Sejauh ini hubungan kami seperti orang berpacaran tapi tetap aku batasi aku sebagi teman yang mendampinginya hanya disaat saat tertentu dan waktunya pas saja, jadi ya lebih seperti TTM sih kalo kata orang sekarang. Seperti pada hari itu pertengahan 2007 kami ingin menghabiskan waktu dengan ke club bersama menghabiskan waktu dengan teman temannya Rio juga (aku sudah tidak memanggilnya pak hanya memanggilnya nama, seperti dia juga melakukan hal yang sama terhadapku)
Di club yang cukup ternama di Jakarta Selatan saat itu kami menghabiskan waktu bersama melantai mendengarkan music dan sedikit minum (karena aku tidak suka mabuk2an ). Malam semakin larut dan suasana juga semakin hangat. Sepanjang kita bergoyang bersama tangannya tak lepas dari tubuhku menggerayangi dari atas kebawah. Malam itu aku mengenakan dress ketat warna cokelat dan juga stiletto yang membuatku tampak semakin sexy karena bokongku semakin menonjol kebelakang. Sesekali aku juga menyentuh tonjolan celananya yang kurasakan beberapa kali mengeras saat itu.
Karena semakin ramai dan sudah kurang nyaman kami memutuskan untuk keluar dari club dan begitu di mobil rupanya Rio menyimpan hasrat sejak didalam club. Kami berpelukan saling kiss , meraba dan saling meremas . Tangannya yang kekar menggerayangi dan menjelajahi tubuhku , sambil melumat bibir ku. Tak ada yang bisa kulakukan selain pasrah dan meladeninya. Karena kondisi tidak nyaman Rio menjalankan mobilnya dan sepanjang jalan tangan kita berpegangan dan sesekali dia mengelus2 pahaku yang mengenakan dress terusan sehingga Rio leluasa mngusap2 pahaku sampai ke pangkal paha.
Ternyata Pak Rio mengarahkan kendaraanya ke hotel di kawasanan Thamrin, setelah kami cek in dan begitu kami naik ke ke kamar baru saja pintu di tutup kami berpelukan dan berciuman dengan penuh gairah dan menggebbu2. Maklum saja saat itu aku sudah 6 bulan berpisah dari suamiku dan belum pernah berhubungan seks dengan siapapun
Aku dipeluk dilumat dicumbu olehnya, dengan masih mengenakan dress lengkap aku dibaringkannya diatas kasur dan menindihku menciumi bibirku dan memelorotkan bagian dada dressku sehingga putting susuku mencuat keluar. Roy meremasku menghisap meraba buah dadaku dengan penuh gairah. Aku cuma bisa meremas2 kepalanya dn menerima pasrah seranganya yang sangat gencar.
“ssh ah Rio terus Rioo..aah sshhh”
Sesekali kurasakan mulutnya menghisap putingku begitu kuat sehingga sedikit terasa nyeri. Tanganyapun tak berhenti menggerayagni meraba vaginaku, jari2nya sudah berada dibalik celana dalamku, cairan cintaku memang mudah sekali mengalir tapi karena sejak perpisahan dengan suami aku belum pernah bercinta kali ini benar benar membuatku lepas kendali.
Dengan sigap Pak Rio melucuti semua bajuku dan dalam sekejap kami berdua sudah dalam keadaan telanjang bulat bergumul, mencumbu dan berpacu dalam birahi,seluruh tubuhku tak luput dicumbuinya dari wajah dada dan terutama selangkanganku. Lidahnya begitu lihai menyapu titik titik sensitifku dan menghirup cairan cintaku. Pak Rio yg sudah terburu nafsu akhirnya merangkak menaiki tubuhku sambil mencumbu saling mencium dengan penuh gairah batangnya menerobos, berusaha mendorong masuk mencari cari celah vaginaku.
Naluri kewanitaanku membuatku reflek merenggangkan pahaku dan memberi jalan batang perkasa itu untuk memasuki liang vaginaku, akupun tak tahan untuk melenguh dan memeluknya
“ahh Rio teruss…. Aah sh aahah”
Rio tak mnjawab lenguhanku hanya mnciumku dan batangnya terus menerobos masuk, lalu memompanya dengan intens dengan santai
“eeehh eeeh sssh aaah terus Riooo”
Aku meracau tak henti smbil memeluk punggungnya mencengkeram bahunya menyambut ciumannya, hilang sudah rasa malu dan sungkan yang selama ini ku tahan ketika berhadapan dengannya.
Pantatnya yang kekar mulai mompa dengan intens tubuhku terhentak-hentak seirama dengan sodokan Rio
“oh ohh sh oh Rio aahh”
“enak sayag…oh oh oh…”. Rio menatapku dengan tajam seolah inni menikmati reaksiku saat berpacu dalam birahi
“iyah aduh gede banget ini..aahh ga kuat akuu ohh shh “
Rio menjawab desahanku dengan sodokan yg lebih keras dan lebih cepat sehingga aku kewalahan dan merasakan syaraf-syaraf di vaginaku berdenyut dan terasa kedutan - kedutan kontraksi kecil disaat persetubuhan itu
“Rio aku ampirr aduh .terus sayangg ah ahh..."
Kubalas sodokanya dengan liukan pingulku sambal memeluk erat bahu Rio dan itu berakibat g spotku tergesek dengan sempurna dan akhirnya aku mencapai titik puncak kenikmatanku.
“..yank aku dapeettt” seraya aku kejet- kejet mnggelinjang liar menyambut orgasme pertamaku malam itu Rio menatapku dengan tajam seolah menikmati ekspresiku saat dibuatnya orgasme pertama kali malam itu.
Tak ingin ketinggalan dengan oragasmeku , Rio semakin mempercepat genjotanya. Sodokanya semakin liar dan buas. Tangnku ditahannya di kiri kanan kepalaku dan pantat kekarnya mnghentak2 keras serasa menyundul nyundul rahimku dan tak berapa lama Rio menggeram.
“ argggh grr…sayang aku mauu..”
Sambil mempercepat sodokanya hentakan Rio semakin terasa kasar dan buas akhirnya Rio tak sanggup menahan lebih lama klimaksnya…geramannya menggelegar dan memecah ruangan kamar hotel itu smabil memnyemburkan air maninya kedalam rahimku
“Yannk…. Ouhh hos hoss”
Ku peluk tubuh Rio yg ambruk diatasku dan berkejet2 beberapa kali sambal kuusap2 pungungnya yg berekringat seperti telah melakukan kerja keras menggarap vaginaku
Malam itu pertama kali aku disenggamai laki lalki yang bukan suamiku dan aku masih terikat perkawinan dengan Mas Har karena saat belum ada keputusan dari Pengadilan Agama. Tapi persenggamaan ku malam itu merupakan awal dari petualanganku menjadi seorang wanita yang memburu kepuasan dan kenikmatan sex , menabrak semua norma dan aturan yang berlaku
Bersambung
Teruntuk Mas R , thanks for everything
(seperti yang diceritakan pelaku kepada penulis)
BAB I & II ------- Page 1
BAB III -----------Page 3
BAB IV -----------Page 5
BAB V -----------Page 6
BAB VI------------Page 7
Terakhir diubah: