Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Liza Story (The Series)

Bimabet
BAB III

Mantan Iparku Memuaskanku







Seperti yang sudah aku ceritakan sebelumnya , Hubungan aku dengan mantan suami yg telah melakukan KDRT terhadapku akhirnya dikabulkan pengadilan agama akhirnya jatuh talak atas gugatanku kepada suami. Namun karena sikapku yang baik dan mudah akrab dengan keluarga mantan suami beberapa saudara dari mantan suami kerap menghubungiku dan menginginkan agar aku membatalkan rencana gugatan cerai. Bahkan ketika sudah sampai pada keputusan pengadilan agama mereka masih kerap menghubungiku agar mau rujuk.



Salah satu yang bertugas menjalankan misi perdamaian dengan menghubungiku adalah Mas Aryo (nama samaran) beliau adalah kakak tertua dari mantan suami. Dia saat itu masih berusia 30 an akhir dengan postur yang lebih tinggi dari mantan suamiku. Beliau kerap menghubungiku , selain menanyakan kabarku juga membujukku agar mau rujuk kembali dengan Mas Har.Walaupun sikapku keras namun Mas Aryo tidak putus asa menasihati agar aku mau memaafkan adiknya.

Hingga pada suatu waktu karena akupun menghargainya aku diajak ketemu di salah satu resto di Jakarta selatan untuk membicarakan hal ini.aku pun datang dengan mengenakan baju casual biasa dan Mas Aryo sepertinya dari kantor siang itu

“Hai mas”

“hai Liz apa kabar.” Mas Aryo ramah smbil mnjabat tanganku

“baik mas”

“silakan Liz mau pesen apa”

Akupun memang pada dasarnya memang akrab dan ramah dengan semua saudara saudara mas Har sehingga tak canggung lagi apalagi hanya dengan Mas Aryo. Akupun memesan sandwich dan air jeruk karena memang aku ga suka makan yang berat siang siang.

“Jadi gini Liz seperti yang Mas pernah bicarakan, Ibu minta mohon banget sama kamu, sampai sekarang masih kepikiran terus nasib mas Har setelah menduda kayak ga jelas aja kehidupannya.”

“iya mas aku ngerti gimana perasaan ibu tapi aku udah ga kuat dengan perlakuannya, kalo main tangan masih bisa diobati tapi kalo udah menghina dan kata kata kasarnya itu lho”

“iya atas nama keluarga Mas mohon maaf sekali lagi”

“Mas Aryo dan yg lain ga salah kok mas, emang cuma Mas Har aja itu..yang aku ga bisa terima”

Siang itu misi Mas Aryo gagal total karena aku ga bergeming sedikitpun walaupun sudah di rayu sedemikian rupa dan Mas Har katanya berjanji akan berubah dan tak mengulangi perbuatannya, namun tekadku sudah bulat.

“lalu sekarang kesibukanmu apa Liz”

“iya ini lagi coba2 ngelamar kerjaan aja, daripada dirumah gak ngapa ngapain”

“Semoga lancar ya Liz, kalo ada perlu apa2 jangan sungkan2 menghubungi Mas lho..soalnya kamu kan sendirian sekarang”

“ iya mas makasih lho”

Sehabis makan kamipu ngobrol ngobrol ringan sebelum berpisah. Tapi sejak pertemuan pertama itu anehnya Mas Aryo jadi sering BBM aku. Seperti menanyakan apakah sudah makan atau belum, lagi ngapain atau pertanyaan lainya tapi waktu dia menghubungi aku itu seperti waktu2 dimana istrinya sudah tidur, . Kalo kupikir yang memang paham tabiat lelaki sepertinya dia ada modus tapi biarlah pikirku daripada sepi sendiri dan Pak Rio juga kadang lagi sibuk atau keluar kota, menambah pertemanan bagi janda seperti aku memang diperlukan untuk terus move on dan aku juga senang diberi perhatian walaupun dari mantan iparku.

Setelah hubunganku dengan Mas Aryo semakin akrab, akhirnya Mas Aryo mengajaku jalan sekedar makan siang di sela sela jam kantor atau ke mal, Pernah saat dia bolos kerja itu mengajakku nonton dan di dalam bioskop tanganya meremas tanganku dan bahkan mndekatkan tubuhnya padaku dan belakangan Mas Aryo juga terkadang mengantarku pulang ke kontrakan., Hingga pada suatu hari Sabtu Mas Aryo datang kerkontrakanku, aku yang baru saja beres -beres kaget juga dia tiba -tiba datang siang itu. Aku yang hanya mengenakan daster atau lebih tepatnya lingerie berbahan satin bertali satu dan tanpa mengenakan bra karena tak sempat berganti baju Ketika Mas Aryo mengetuk pintu rumahku dan aku segera membukakan

“Mas, kok mendadak sih ga bilang dulu mau dateng”

“iya lagi pengen mampir aja”

“lho mas ga kumpul atau jalan sama mbak dan anak anak”

“kebetulan lagi nggak Liz”

“oh gitu, masuk deh mas ..”



Kupikir hari itu mungkin dia ingin bersantai dan sekedar mengobrol di kontrakanku yang memang baru kali itu dia datang bertamu, Akupun tidak menggnti pakaianku karena ketika masih bersama Mas Har pun bila bertemu saudara-saudaranya aku juga berpakaian seadanya dan tidak sungkan mengenakan daster tipis atau yang sedikit terbuka seperti tank top.

“dari mana mas”

“dari rumah ni Liz"

“tumben sih pake dateng ke sini, biasanya ngajakin jalan hihi”

“iya lagi pengen aja abis kan biasanya cuma ngedrop , sekali-sekali boleh kan bertamu”

“ya iya boleh dong Mas Aryo, mau minum apa”

“Apa saja deh Liz, tapi jangan ngerepotin lho"

Akupun ke dapur menyiapkan teh buat Mas Aryo dan menyuguhi dengan kue kue seadanya

“silakan mas,” aku membungkuk menyuguhkan teh, aku tau belahan dadaku mungkin terlihat sama Mas Aryo tapi aku tak berpikir macam-macam saat itu karena sejauh ini bila jalanpun kami hanya pegangan tangan dan tidak pernah melakukan hal yang tabu. Kami ngobrol santai sambil bercanda tapi tanpa kusadari posisi duduk kami sudah semakin berdekatan .

“emang hari ini ga ngeym Liz?"

“ah nggak biasanya sore tp kalo weekend gini suka penuh mas , tergntung mood sih"

“pantesan kamu bodynya tetap terjaga ya…seneng deh liat bodymu..kenceng"

“ah mbak juga bagus kok bodynya”

“tapi kalo kamu beda Liz”

“beda apanya?"

“beda rasanya pasti.."

“huu sok tau Mas Aryo ngeres deh”

“hehe ga papa kan dikit ini...”

Mar Aryo sambil becanda tanganya sambil memegang tanganku dan menggeser duduknya

Aku pun tak menghindar ketika tanganya melingkar di bahuku dan mengelus2 bahuku seperti sepasang kekasih saja. Aku menyadari Mas Aryo mulai melancarkan serangan awalnya aku pun tak mnghindar karena dalam hatiku juga ingin membalas perselingkuhan mantan suamiku dengan meniduri kakaknya, biar dia tahu akupun bisa melakukan hal hal yang dia llakukan .

"Katanya klo orang yg suka ngegym gairahnya libidonya beda ya, Liz”

“kok tau mas…ya sih kan aliran darah lancar dan juga metabolisme bagus mas termasuk soal sex sih…”

“jadi lebih bergairah dan tahan gitu dong mainnya?

“hi hi...iya lah mas tanya aja sama Mas Har”

“masa sih Liz, …jadi penasaran”

“Penasaran apa”

“penasaran nyobain”

Tiba-tiba Mas Aryo merangkul bahuku dan mengecup bibirku dengan lembut

"Cuphhmmmmm....."

“mass.." kataku berbisik lirih sambil membalas ciumanya

“ehh maas mua ngapain sshh...ummmmm”

“aku kangen kamu Lizz.....”

Mulutnya begitu rakus melumat bibirku, aku yg awalnya pasif menerima serangan ciuman bibir dan lidah Mas Aryo awalnya diam saja, tapi ketika tanganya mulai meraba buah dadaku mengusap2 permukaan celana dalamku aku pun semakin terhanyut dalam birahi.

Badai nafsu mulai menyerang sekujur tubuhku aku pun membalas ciuman Mas Aryo dengan tak kalah liarnya, lidahku beputar menjelajahi rongga mulut Mas Aryo, dia pun menyambut mencari-cari lidahku untuk dihisapnya., Ciuman kami sangat bergelora aku pun dalam keadaan horny memang seakan gelap dan melayang sehingga tak memandang status Mas Aryo dan tak lagi sadar apa yang sedang terjadi, tau tau tali lingeriku sudah dipelorotinya dan begitu aku sadar dan membuka mata Mas Aryo juga sudah membuka bagian atasnya sehingga dadanya yang bidang terpampang didepanku.



Mas Aryo lalu membungkuk meremasi buah dadaku lalu dengan rakus menghisap putingku dan sekitar aerolanya yg berwarna kecokelatan

“ aah mass uhhh aduh mas pelan”

“uh ummmpp Lizz... aku udah lama inign begini umm umpppp”

Mas Aryo meracau sambil sibuk dengan buah dadaku seperti anak kecil yang mendapatkan mainan baru, belum lagi tangan yg satunya dengan nakal masuk kebalik celana dalamku yang memang sudah basah sedari tadi. Jari-jarinya menggesek mencolok menggelitik kelentitku sehingga pertahananku semakin runtuh. Ketika Mas Aryo kepinggulku menarik karet celana dalamku aku pun makin pasrah malah membantu dengan mengangkat sedikit pantatku agar celana dalam itu lolos dengan mudah kearah kakiku.

Mas Aryo yg kini pun hanya mengenakan celana dalam saja mengangkangi kakiku yang saat itu aku sudah polos telanjang bulat di ruang tengah dan membiarkan mantan iparku yang biasa aku menghormatinya dan memandang keluarganya yang relijius namun kini wajahnya tepat di selngkanganku mencumbu dan menggosok-gosokkan wajahnya di vaginaku.Akupun membalasnya dengan mengangkangkan lebar-lebar pahaku sehingga Mas Aryo leluasa.



Mas Aryo menciumi bagian dalam pahaku kiri kanan sebelum ke target utamanya yaitu vaginaku yang aku yang rutin aku rawat sehingga jembutnya hanya sedikit tersisa.

Mas Aryo memainkan lidahnya dari bibir vagina, menjilati mengecupi lalu membuka celah vagina dengan jarinya lalu dengan rakus menjilati klit aku dan sesekali menghisapnya

“aww masss pelann ah ahh ssshh”

“umm kenapa Liz sakit yaa... umm ummm”

“pelan mas ngilu,.. duh isepnya kuat banget sih”

“ummmmm iya Liz habis mas gemes sih umm umm”

Pinggulku menggeliat geliat tak terkendali, pantatku sesekali terangkat-angkat menyambut mulut Mas Aryo, lendirku sudah semakin banyak mengalir tapi tanpa rasa jijik sedikitpun dihirupnya dengan rakus

“sluurrp surpmum sruppp…”

“ah ah ssh aah terus aah iyah... iyah mas ...aah enak itu”

Aku meracau sudah tak terkontrol, rangsangan pada syaraf-syaraf vaginaku membuat tak berdaya hanya bisa menikmati dan terhanyut oleh birahi yang semakin memanas. Saat aku memejamkan mata merasakan jilatan demi jilatan tiba-tiba aku merasa ada benda tumpul yang menyumbat mulut vaginaku, Ketika aku membuka mata ternyata Mas Aryo sudah ada diatasku , aku hanya bisa menatap dengan sayu ketika dengan pelan Mas Aryo mendorong kontolnya masuk. Aku cuma bisa reflek merenggangkan paha melemaskan tubuhku menerima batang kemaluan dari orang yang aku respek selama ini bahkan akrab dengan istrinya

“masss aaahh.. hhhh”

“sssh Lizzz aaah udah basah banget kamuuhh ssh”

“ ssh aah mass ohh Mas Aryoo”

Kedua tanganku bergayut memeluk lehernya dan Mas Aryo posisi merangkak diatasku sambil menekan kontolnya , aku Cuma bisa pasrah diatas sofa itu dan menikmati penetrasi dari mantan iparku sendiri. Mas Aryo lalu mulai memompa mengocok batang kontolnya maju mundur dengan intens. Aku akui Mas Aryo pinter banget memainkan tempo tidak terlampu buru buru tapi tidak juga terlalu pelan juga, pokoknya pas banget yang aku rasakan.

“oh oh oh ah ah mas terus mas ah ah..”

“hhh hh hh enak Lizz? Suka ya di kontolin….enak yaa hh hh..."

“ah ah aduh mas kena banget itu”

“gini yaa enak ya….lagi? gini?? gini??hos hoss!”

Peemainan Mas Aryo makin lama makin bergairah dan cenderung kasar. Batang kontol itu seakan ingin menjebol smpe kerahimku, Mas Aryo menekan dalam-dalam batang kemaluanya dengan hentakan keras, lalu menariknya lagi pelan pelan sebatas kepala kontolnya lalu menghentaknya lagi sehingga aku cuma bisa mengerang dan mendesah menerima sodokan Mas Aryo tersebut.

“terus mas ah ahh…mentokin mas..ah ….enaknya kontolmu mas… terus mass ah ahh”

Aku udah ga bisa kontrol, aku meracau terbawa birahiku yang semakin memuncak, ditambah lagi sodokan Mas Aryo yang semakin cepat, Pantatnya yg kekar mendorong2 masuk lebih dalam batang kontolnya. Aku berpegangan pada bahu Mas Aryo kucengkeram sesekali Mas Aryo jugua mendaratkan ciumanya ke bibirku dan aku pun tak mau kalah membalas ciumanya dengan tak kalah hot.

“Liz enak banget memekmu kamu ngejepit banget ini hh hss hss”

“ah ah iya mas kontol mas juga enak banget ah ah sh shhh”

“akhirnya kita ngentot juga ya lizz sh shh enak kan kontol mas Lizz hm enak kan? kamu suka kan ,,,hs shss”

“ iya iyaa ah terus mas ...entotin aku ah ah”

Seiring dengan desahanku Mas Aryo seperti semakin terpacu untuk menyodokku lebih cepat. Tubuhku terhentak2 tanpa ampun di sofa itu.Susuku terkentul2 seirama sodokan Mas Aryo, dia pun sesekali meremasi buah dadaku sambil tak berhenti menggenjot kontolnya. Sodokan demi sodokan menstimulasi syaraf2 vaginaku dn juga g spot ku aku merasakan denyutan denyutan disana dan Mas Aryo pun semakin cepat dan hamper mencapai puncaknya

“ ah ah Lizz mas mau ah ah ah”

“masss....ouh ouh ouhh terus maaas... Lizz jugaa ah ahh’

“oh oh oh mas mau ini ah ah ah ah…..!” Mas Aryo dengan kecepatan maksimal mengocok kontolnya dan suara geraman dan tubuhnya bergetar lalu kejet-kejet beberapa kali , Mas Aryo lalu menyemprotkan spermanya ,seiring rahimku yang langsung terasa basah dan hangat aku memeluk Mas Aryo erat-erat yang saat itu seperti kejang2 saat mencapai ejakulasinya, untuk menenangkanya tubuh Mas Aryo yang ambruk diatasku tubuhku aku sambil mengusap-usap pungugngnya dengan mesra

“udah mas? Keluar?..puas gak” bisiik ku di telinganya

“hoss hosss iya Liz mas puas..enak banget kamu..makaasih ya Liiz.. cuph”

Mas aryo mengakhiri persetubuhan itu dengan kecupan manis di keningku. Mas Aryo yg selama ini sejak petama kenal aku memandang hormat kepadanya , aku pun akrab dengan istrinya dan keluarga yang ku pandang relijius , kini menindihku dengan cairan spermanya yang memenuhi vaginaku.Seakan tak percaya saja Mas Aryo bisa melakukan ini terhadapku, Yang walaupun ada rasa ga enak pikiranku bagaimana kalo istrinya tau kebinalan suaminya tapi kenikmatan seks mengalahkan segalanya. Saat ini seks bagiku adalah nomor satu, walaupun statusku menjanda aku tak ingin kebutuhan primerku yang satu ini terabaikan.

Dari posisi diatasku kita pun melanjutkan cuddling berpelukan dan tanpa sehelai benang ditubuh kami , kami saling mengobrol , bersenda gurau sambil meraba dan dan mengeksplore tubuh masing2

“kamu masih bagus banget ya bodynya Liz menggiurkan banget deh”

“ah mas Aryo suka gombal ah., pasti ama cewek cewek lain juga gini deh”

“gak kok Liz aku kan bisa begini cuman sama kamu karena udah kenal, udah dekat, jadi bisa sampai begini...kalo sama wanita yang baru kenal aku pemalu tau”

“iya awalnya malu…tapi ujungnya ke kemaluan hihihi”

Mas aryo memang setau aku bukan tipe yang cunihin atau genit sama wanita misal diacara acara keluarga cenderung lebih kalem dan gak banyak bicara sehingga gak keliatan genit. Tapi misi perdamaianya ke aku malah lama lama melancarkan modus. Tapi aku senang juga sih ada laki laki lagi yang bisa menemani di sela sela kesendirianku. Hitung hitung buat cadangan lah kalo cem-cemanku yang lain sedang berhalangan atau sibuk dengan keluarga masing masing.

Di sofa ruang tengah yang merangkap ruang tamu itu pun kami terus salng membelai, memeluk , bercumbu dan berciuman. Tanganku dengan lembut dan mesra sambal nogbrol meraba menjelajah tubuhnya memainkan jari-jariku di dadanya dan semakn kebawah batangnya yang kurasakan sudah berdenyut-denyut lagi .

“mas koku udah gerak gerak lagi nih”

“iya kamu sih.. dipancing pancing..tanggung jawab ah”

“iya iya santai aja mas nanti dienakin lagi kok hihi”

“ah kamu Liz nakal ya ternyata...”

Tiba tiba mas aryo membopongku dan membawaku ke kamar tidur dan membaring aku diatas ranjang. Mas Aryo membuka pahaku dan mengkurep menghadap memeku, Rupanya Mas Aryo masih penasaran sama vaginaku dan ingin mengoralku lagi. Mungkin Mas Aryo kesengsem sama vaginaku yang memang kurawat, jembutnya pun tak lupa selalu kurapihkan sehingga cuma menyisakan jembut tipis di sekitar vagina . Aku membiarkan mantan iparku itu mencumbui vaginaku. Vagina yang adiknya dulu nikmati dan menghasilkan satu anak dari sana.

Aku membelai-belai mesra rambut Mas Aryo sambil Mas Aryo juga dengan lembut menjilat-ijilati labia ku dan membuka bibir vaginanya, lalu menggelitik klit aku dengan ujung lidahnya.

“aah mass pelan aah geli mass”

“geli apa enak Lizz.. llhh lhhhh”

“aw mass ah itunyaa... aduh enak mas ...ah ah”

“ini lll lell…enak ya..ini apa sih Liz lel elel”

“itil mass jilat itilnya mas iyah iyah gitu ah ah ahh....”

Mas Aryo sepertinya pemain pro banget lidahnya yang kasar pinter banget memainkan dan mengglitik klitorisku sehingga sebentar saja aku sudah mengleuarkan cairan cinta kembali bercampur dengan sperma Mas Aryo yang maish tersisa didalam karena aku belum mencucinya sejak tadi , vaginaku kembali dibeceki oleh lendir . Aku cuma bisa menggeliatkan pinggul, meliuk-liuk menahan rangsanganya yang semakin liar. Tangan Mas Aryo pun tak berhenti menggerayangi dadaku dan memuntir-muntir puting susuku yang sudah terasa agak nyeri karena dari persetubuhan sebelumnya Mas Aryo sangat kuat menghisap dan gemas dengan puting susuku.

Aku kini sambil meremas-remas bagian belakang kepala Mas Aryo dan aku menyambut dengan gerakan maju mundur selangkanganku menyambut mulutnya.

“mas pinter banget sih ngejilat nyaa sh shh”

“kenapa enak ya llellellllllpp”

“iya mas pasti Mbak Sari kewalahan ya hadapin kamu mass hh.. hh”

“lelelelll biasa aja Liz , mbak mu biasa aja mainnya ga kaya kamu lle elle”

“oh hhhh kalo aku kenapa mas sh sh”

“binal ummppppp”

“aww!! aah ngilu mass”

Mas Aryo memang suka iseng di sela sela jilatanya terkadang menghisapku kuat-kuat sehingga terasa ngilu dan menimbulkan sensasi sendiri hisapannya yang seperti vakum itu sehingga aku tak tertahan untuk menjerit.Mas Aryo setelah puas memforeplay menstimulasi vaginaku mulai menjelajahi mulutnya keatas ke perutku ke buah dadaku dan Kembali berciuman sambal berpelukan mesra, Kami berguling dan kini Mas Aryo posisi terlentang tanganku sudah dibawah menggenggam mengurut-urut lembut batang kontolnya. Aku secara naluri mulai mengeksplore , menjelajai tubuhnya dengan tanganku, mulutku dan tubuhku, aku menggelosor kebawah dan mendekatkan mulutku ke batang kontolnya.Aku memulai dengan mengecup2 mesra bagian kepalanya. Aku ingin meberikan sepongan yang berkesan buat Mas Aryo karena pas di sofa tadi aku belum memberikan sepongan kepadanya. Karena aku tau banget semua laki laki pasti senang bila batangnya dihisapi.

Aku mululai mengulum2 lembut kepala kontolnya di variasikan dengan jilatan jilatan. Kucumbui dari kepala kontol, bagian bantanya, kebawah ke bagian bijinya, Ku hisap kedua telur itu sampai menimbulkan bunyi

“clpok..clpokk”

“ah Liz..enaknya isapanmu”

“hmmm enak mas? Suka? Hmmm”

“he eh Lizz ahh bisa jebol nih mas kalo begini”

Mas Aryo terlentang pasrah di ranjang ku , tanganya kebawah sesekali memuntir-muntir putingku ,posisi ku yang agak miring meungkinkan tanganya memainkan buah dadaku dan pantatku juga yang tak luput dari remasanya.Kepalaku kini dengan intens naik turun menghisapi kontolnya yang meurutku ukuranya cukup standar ga beda jauh dengan mantan suamiku, tapi urat uratnya menurutku lebih mempesona. Bagian batang itu kukocoki sambil mengelemoti kepala kontolnya dan sesekali aku menghisapnya agak kuat.Aku cuma bisa mendengar reaksi geraman dari mulut Mas Aryo yang keliatan banget mas aryo lagi menahan rangsangan rasa ngilu dan geli bercampur menjadi satu.

Aku yang lagi asyikl menghisapi sesekali melirik kearah Mas Aryo sambil tersenyum karena reaksinya lucu dan menggemaskan.

“ aah ssh napa sih Liz kok senyum senyum Lizz...ouhh”

“abis mas lucu sih baru diisepin aja kaya orang kena setrum sslsp.slp lsspp”

“nakal mulutmu Lizz,,shhh”

Kuhentikan kocokanku karena kurasakan batang itu sudah tegak sempurna , akupun beranjak bangkit dengan posisi jongkok sambil mengarahkan batang itu ke liang vaginaku. Perlahan kutuntun batang itu masuk sambil menurunkan pinggulku.Pelan pelan aku menurunkan batang itu dan kembali kurasakan nikmatnya batang Mas Aryo yang suah tegang sempurna

“ouhh masssss..."

Seiring batang itu masuk aku sampai mendongak menahan nikmatnya , Kini batang itu sudah seluruhnya amblas masuk ke dalam celah vaginaku. Aku dengan posisi duduk tegak dengan kaki terlipat mulai bergerak maju mundur. Tangan Mas Aryo tak lepas menggapai dan meremas buah dadaku dengan posisi ini aku bisa dengan bebas berekspresi dan mencari posisi yang enak hingga kena g spot aku.

“ah ah ah mas ah enak banget kontolmu mass ....ah ah sh sh”

“sh sh Lizz uh h terus Liz…pinter banget kamu goyangnya”

“sh sh enak mas ..gini enak mass?”

Aku sambal menggerakan maju mundur pinggulku sesekali ku kedut-kedutkan vagina ku karena aku sudah cukup mahir melakukan gerakan kegel. Tapi aku tak mau melakukan kegel sering sering karena kalo kontol yang gak kuat sebentar saja sudah pasti jebol sedangkan aku mungkin masih belum mencapai orgasme. Aku pun ganti ambil posisi jongkok dan gerakanku naik turun sambil menahan tubuhku yanf condong kedepan ku pegangi menekan perut Mas Aryo. Vagina yang dari tadi sudah di penuhi lendir Mas aryo menimbulkan suara plok plok..plok..

Mas Aryo yang dalam posisi didominasi rupanya tak tinggal diam sambil meremas remasi buah dadaku Mas Aryo sesekali bangkit untuk mengulum puting susuku yang memang terkentul -kentul dan mungkin membuat Mas Aryo gemas. Saat posisin jongkok itu Mas Aryo malah bangikt duduk memelukku sambil melahap mulutku. Dari posisi jongkok kini kami posisi duduk berhadapan sambil berciuman mesra. Aku sesekali melirik kaca meja riasku aku dalam hati tersenyum karena bisa begini sama mantan iparku sendiri , dan kontolnya memang kurasakan enak juga sehingga aku tak keberatan untuk berkali kali ml sama Mas Aryo



Mas Aryo memeluk pinggangku dan menghentak2 tubuhku diangkat-angkat naik turun sehingga kontolnya juga semakin keras dan dalam menghunjam ke memekku

“aww aah mas pelan mas ah ah ah ouhh yess......"

“enak Liz?... terasa gak hos hoss....., “

“ah aduh kontolin Liza mas kencengin mas ah ah oh oh.....”

Terpancing racauanku dan desahanku tampaknya Mas Aryo semakin bersemangat menghentak menyodok kontolnya ke vaginaku. Aku terlonjak -lonjak dibuatnya. Aku udah ga control kalo sudah dikasari akupun terpancing menjadi lebih liar. Aku berpegangan bahunya dan menikmati hentakan demi hentakan dari kontol Mas Aryo.

“aww ouh mas ah ah enak mass ah , ..kontolin Liza mas ..ah terus mas.....”

“enak Lizz hah? Enak nih nihh!!”



Masaryo semakin bersemngat dan kasar menghunjamkan kontolnya dengan posisi itu mungkin karena pegal dengan posisi duduk Mas Aryo dengan kasar menghempaskanku kesamping sambil mencabut kontolnya. Tubuhku dibalikan Mas Aryo sampai tengkurap dengan kasar lalu Mas Aryo menarik pinggangku ke belakang sampai posisi menungging

“aaah aduh mas pelan .. aahh”

Tanpa banyak bicara Mas Aryo menarik pantatku kebelakang kurasakan batang kontolnya dengan tiba tiba dan keras langsung dihunjamkanya ke vaginaku sampai aku tersentak terdorong kedepan

“aww !! Mas Aryooooo , ahhhh....”

"sini liz mundurin pantat mu sini! Plak!”

Entah gemas entah terbakar nafsu Mas Aryo meremas pantatku bahkan menampar pantatku sambil mengocok vaginaku dari belakang. Tubuhku terhentak hentak tanpa ampun aku merasa kaya diperkosa sodokanya keras dan dalam, cengkeraman tangannya begitu kuat meremas pantatku sehingga aku seperti ditunggangi dari belakang.

“ah ah ah mas ar..yyo..aaahh shitt..oh oh ampun mass”

“enak?...hos hos hah enak liz? Plak plak!!”

Hentakanya kuat sampe menimbulkan bunyi pok.. pok pok.. pok aku pun entah mengapa semakin menikmati bila laki laki yang menyetubuhiku semakin hot , liar dan kasar. Aku cuma bisa menerima serangn Mas Aryo dan tubuhku lemas tak berdaya , dan kini vaginaku yang menerima rangsangan dan sodokan betubi tubi dan kembali berdenyut tanda akan mencapai orgasme.

“oh oh oh Mas Aaryoo aduh... ah ah ah!!......”

“binal kamu Lizz uh uh janda nakal kamu ...plak!”

“aww aduh ah ah mass ampun oh oh oh mass aah aku maauu”

“mau Lizz hah? Mau keluar? Hos hoss”

“ah ah ah hampir mas aaryyoo oooo......”

Suaraku tersengal sengal dan tersentak2 seiring sodokan kontol Mas Aryo yang semakin kasar dan cepat. Lututku tak kuat , hingga aku ambruk tengkurep tapi Mas Aryo tak mnghentikan serangannya sepertinya dia dibelakangku dengan posisi kaya push up tapi pantatnya saja yang naik turun gencar menyoodok nyodok kontolnya ke vaginaku Posisi Mas Aryo pas mengenai g spot ku aku pun tak sanggup bertahan lebih lama , syaraf2 vaginaku seperti tersetrum listrik rasa ingin pipis yang muncak dan kontraksi bebrapa kali.

“mass aku sampeee ouhh hos shosss aah shitt........!!”

Akukejang-kejang beberapa kali Mas Aryo memelukku menahan tubuhku yang kelojotan tubuhku di peluk erat dr belakang dan .



“hss hss sst dapet yaa Lizz hos shoss.......”

“oh hh h ii iyah mass hh h......”

Aku tersengal – sengal, Mas Aryo melambatkan dan menahan genjotanya sambil menghisapi mencupangi leherku dan menjilati telingaku.

“enak sayang? Hos hosss.....”

“ii iyah mass aahhh aduh kenceng banget sih kontolnyaa ssh shh.....”

Mas Aryo berbicara smbil kontolnya pelan-[elan menggelosor menggesek terus vaginaku dan begitu aku sudah melewati fase post orgasme, mulai lagi menggenjot ku dari belakang, aku hanya bisa memeluk bantal dan sedikit mengangkat pantatku kebelakang agar kontol Mas Aryo bisa dengan mudah melakukan penetrasi,menyodok dan menggesek keluar masuk.

“ah ah ah ouhb mas , terus mass ah ah ah....”

“Lizz mas mauu... ah ah mas ampirr.. oh oh oh...."

Tubuhku kaya di hentak hentak keras karena tubuh Mas Aryo kaya menindihku menghimpitku dari belakang, hingga akhirnya Mas Aryo mulai menunjukkan tanda tanda akan klimaks lagi karena semakin kerasnya sodokan dan cengekeraman tanganya memelukku

"LIzz z mlzz aah ..ah ah mas..samm peeeee…”

Mas Aryo menghentakku dengan cepat dan dengan satu sodokan dihunjamkanya kontolnya dalam-dalam kevaginaku sambil menembakkan cairan spermanya aku merasakan kehangatan dan kedutan kontol itu dalam vaginaku.Sebentar saja rasa hangat itu terasa memenuhi vaginaku dan ketika diicabut aku merasakan lelehan cairan di paha bagian dalam ku..Mas Aryo ambruk dan memelukku menyamping mesra sekali Mas Aryo memperlakukanku setelah mendapatkan orgasmenya lagi.

Hari itu Mas Aryo masih melanjutkan petempuran, setelah aku mandi dan rehat sambil makan bersama. Aku hanya menganakan lingerie satinku smntara mas ayo hanya mengenakan celana dalam saja selama dikontrakanku. Hingga menjelang malam kami masih melanjutkan dengan 1 kali permainan lagi tapi lebih ke quickie krn cuma sedikit foreplay. Sejak saat itu Mas Aryo seperti sudah rutin menjadi partner sex ku tapi tentunya aku juga harus pandai mengatur waktu dengan partner partnerku yang lainnya .





Bersambung
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd