Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Lonely Adventure story 2

Lanjutan nya ya suhu...


*Chapter tiga hari ke 2 dan 3


"Aki, kumaha sih. Katanya encok tidak tahan dingin, kenapa malah mau mandi?"
teriak Neng.

"Eh, maksud aki bukan mandi. Cuci muka wae, bukan mandi. Ih.. kok omong mandi yah.. aih cicing we.."

Aku yang menyadari sesuatu, tersenyum lebar. Aki pasti sengaja memberi kesempatan aku dan Neng bersama. Aduh.. gawat lagi ini.

Neng memanyunkan mulutnya, aih imut sekali. Aduh, kok mataku jadi liatin Neng. Sadar sadar, ada Aiko.
Tapi sisi gelap ku ada
"Aiko jauh, sikat dulu yang di depan mata"
sisi terang ku "Anto lo sadar, jangan kecewain banyak orang. Orangtua dan Aiko." dan aku masih mengikuti sisi terang ku setidak nya sampai saat ini.

"Aki, Anto pamit dulu yah. Terima kasih banyak atas pertolongan nya ya aki. Besok kalau sudah normal, Anto pasti mampir lagi ya aki. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam wr wb, salam sama pak Maulana ya cu."

"Ya aki, Anto salam kan."

"Aki, Neng antar a Anto dulu ya aki, ke depan. Aki istirahat dulu saja."


Aku dan Neng berjalan ke depan lorong ke pinggir jalan. Sepanjang jalan kami ngobrol ringan.

"Terimakasih ya Neng atas bantuannya. Sudah merepotkan."

"Tidak a, ini sudah kewajiban sesama manusia atuh."

"Neng sekarang kegiatannya apa? kerja atau masih sekolah?"

"Neng sudah selesai D 2 di sukabumi a, lagi cari kerja. Tapi sekarang lagi urus panti asuhan. Tempat Neng juga pernah tinggal, sekarang Neng jadi pengurus disana."

"Panti asuhan nya dimana? maaf aku masih 1 hari jadi belum tau daerah disini."

"Panti asuhan KASIH IBU, sekitar 2 kilo dari sini. Tapi arah nya beda sama arah nya aa pulang."

"Neng hanya tinggal berdua sama aki?"

"Iya a, dulu aki pernah kerja ke sulawesi waktu Neng masih SMP, karena Neng tidak ada saudara lagi, jadi Neng di titip di panti asuhan. Tapi tiap bulan, aki kirim uang buat biaya hidup Neng di panti. Ada 6 tahun tinggal di panti sampai Neng lulus SMK. Aki pulang ke kampung, jadi Neng tinggal ama aki. Trus Neng ambil kuliah Diploma 2, aki yang biayain hasil kerja di sulawesi. Baru lulus tahun ini juga a, sambil lamar kerja juga bantu urus panti."

"Pernah melamar kerja kemana saja? sampai bandung atau jakarta?"

"Belum a, masih wilayah sukabumi ajah. Mau ngelamar yang jauh takut, nggak ada teman atau sodara yang ajak. Lieur ah."

"Neng mau di kabarin kalo nanti aku ada lowongan? tapi Neng nggak ada hp yah?"

"Ada sih a, tapi suka mati-mati sendiri. Hp gsm lama. Kata nya teh biasa hp gsm teh, nama nya aja GSM, geser sedikit mati. Hp jadul pisan. Sekarang aja mati ini."

"Ya sudah, sebagai ucapan terima kasih aku, Neng mau besok siang ke cibadak beli hp? aku yang beliin, nomor nya kalo Neng masih mau pakai, tinggal di tukar ke hp baru nanti."

"Jangan a, tidak baik kalau pamrih. Neng di ajarin aki, menolong orang tidak boleh harap pamrih, kudu ikhlas. Baru ada pahala nya. Lagi pula bisa menimbulkan fitnah a."

"Memang Neng sudah ada yang punya ?, kalau begitu ya sudah besok biar aku aja yang beli buat Neng. Tidak mau nanti ganggu Neng juga."

"Bukan a, Neng teh masih bebas. Mungkin si aa yang nanti jadi susah kalo jalan sama Neng. Orang desa, miskin juga pengangguran. Aa teh mahasiswa sebentar lagi jadi sarjana, tinggal di Jakarta, jauh atuh di banding sama Neng."

"Ah, jangan omong gitu Neng. Aku gak pandang kamu begitu. Justru aku respek sama Neng dan aki. Jujur, baik dan suka menolong. Kalo gak ada aki sama Neng, aku mungkin masih terbujur kesakitan. Minuman dari aki bikin badan aku segar lagi seperti tidak terjadi apa apa."

"Jadi aa habis minum teh dari aki malah badan nya segar? tidak sakit atau mual?'

" Tidak Neng, badan aku segar. Hanya muka dan badan yang masih memar. Itu teh di kasih obat luar juga sembuh."

"Berarti aa dasarnya sudah kuat. Tidak semua bisa tahan sama minuman yang dari aki. Neng saja harus bertahap minum nya, kalau sekaligus Neng pasti muntah dan mual."

"Aku jemput dirumah jam 10 ya Neng. Biar nanti aku juga minta izin sama aki."


"Baik a, terserah aa aja."

Kami sudah di depan gang. Dan secara kebetulan ada sebuah ojek melintas. Si pengemudi menawarkan jasa nya. Tanpa pikir panjang aku stop motor nya.

"Neng, aku jalan dulu yah. Sampai ketemu besok. Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam, hati hati a."


Akhirnya aku pulang dengan ojek itu. 20 Menit perjalanan, lalu aku tiba di rumah kakek Ridwan. Tampak nenek sedang di depan halaman dan kakek tepat ingin mengeluarkan motor nya.

"Malam kek, nek. Maaf Anto terlambat. Ada kejadian yang tidak disangka tadi."

"Alhamdulillah, akhir nya pulang juga kamu nak. Tapi keadaan kamu kenapa babak belur begini? siapa yang bikin nak? kamu habis berkelahi?"

"Cerita nya panjang nek. Anto juga gak kenal sama orang orang itu, Anto sedang tunggu angkot di sekitar depan koperasi hendak pulang tadi lewat maghrib. Tiba tiba datang 4 orang turun dari mobil pajero dan langsung pukulin Anto. Setelah Anto terkapar, datang lagi satu orang sepertinya ketuanya, menjambak rambut Anto dan melihat Anto, lalu pergi meninggalkan Anto. Ternyata ketuanya itu saat itu melihat seseorang yang menolong Anto, dan lalu meninggalkan Anto. Namanya aki Tama. Anto ditolong aki Tama, dipapah kerumah nya dan di tolong diobati. Setelah lebih pulih, Anto minta pulang nek."

"Aki Tama, maksudnya... ooo kang Pratama. Kakek kurus tapi tegap yang rambut nya putih semua? iya kakek ingat memang rumahnya masuk gang di belakang toko yang di seberang koperasi yah?"

"Betul kakek. Tadi aki Tama juga titip salam buat kakek Maulana dan nenek kata beliau. Aki Tama juga cerita kakek juga dulu mantan kades Cibodas Herang ini sebelum digantikan pak Harris."


"Iya, tidak salah lagi. Kang Tama memang teman baik kakek juga. Tapi kenapa tidak menelpon?"

"Hape saya lowbat sejak sore kek, nek. Aki Tama juga cucu nya si Neng gak ada hape. Jadi gak bisa hubungin Ridwan."

"Jadi tadi ditolong Aki Tama dan cucunya? Gimana sekarang perasaan kamu nak? Kalau badan sakit semua tidak usah mandi, cuci muka dan kaki saja dengan air hangat menghilangkan darah dan memar nya nak."

"Sakit nya sudah tidak terasa lagi kek. Tapi luka dan memar masih tetap ada kek. Setelah Anto di kasih minum teh oleh aki Tama kek."

"Oo.. aki Tama itu bukan orang sembarangan nak. Dimasa mudanya beliau sangat disegani di wilayah ini. Disamping juga karena kebaikan dan ketegasan beliau. Nak Anto kuat juga minum minuman yang dari aki Tama? tidak banyak orang dikasih minuman dari aki, kalau tidak kuat bisa fatal nak."

"Entah lah kek, Anto dikasih minum lalu badan Anto segar seperti semula kek."

"Hmmmhh... (kakek Ridwan seperti berpikir sesuatu tapi tidak melanjutkan omongan). Lalu kang Tama ada bilang kenal siapa yang keroyok nak Anto. Tadi bilang waktu pemimpin nya lihat kang Tama, dia langsung pergi?"

"Aki Tama kenal kek pemimpinnya. Yudha, anak pak Kades."

"Hah... dia... hmmmhhh... ada apa ini? memang biang masalah. Besok harus kakek temui bapak nya. Tidak bisa ini."

"Kamu ada masalah nak sama Yudha?"
tanya nenek

"Anto sama sekali gak kenal Yudha nek. Anto kan baru kemarin sore tiba. Hari ini dari pagi di koperasi gak kemana mana. Anto juga bingung nek."

"Besok biar kakek yang urus. Sudah ketelaluan. Mengganggu tamu kakek sama saja mengganggu kakek. Ini kriminal murni. Nak Anto besok istirahat saja dulu, tidak perlu kemana mana. Kakek akan temui bapak nya dan minta penjelasan."

"Tapi besok Anto harus ke cibadak kek. Ada perlu karena janji sama seseorang, yang nolong Anto tadi."

"Oo gitu. Ya kalau nak Anto sudah kuat gak apa. Nanti diantar Ridwan."

"Tidak perlu kek, Ridwan kerja kek. Anto sendiri saja pakai ojek kek."

"Sudah kalau gitu istirahat saja sekarang. Sudah lewat jam 10. Sudah malam. Ini si Ridwan kemana lagi ini. Kok gak balik balik. Tadi keluar cari nak Anto."

"Aduh, Anto jadi repotin semua. Sebentar kek biar Anto telepon in."


Aku lalu masuk ke kamar, ambil charger lalu men cas hape ku. Aku tunggu sesaat sambil aku ganti baju dan kekamar mandi untuk cuci muka. Setelah bersih, aku kembali ke hp. Lumayan sudah kuat start. Lalu aku start, dan setelah normal aku hubungi Ridwan.

"Woi To.. lo dimana? aduh gue cari cari ini sampe cibadak muter muter. Lo nyasar? posisi dimana biar gue kesana. Woi.. woi.."

"Iya gue aman. Udah lo pulang, gue dah dirumah dari tadi. Ntar aja cerita nya dirumah."

"Kampret. Kenapa gak telpon dari tadi kunyuk."

"Ini hp gue juga baru nyala nyet. Lowbat dari sore."

"Ya udah, gue balik sekarang. Tungguin jangan molor dulu."

"Iya iya.."

"Ok, sampe ketemu di rumah."


Aku mengecek notifikasi di hape. Masuk notif misscall sampai 30. Setelah aku periksa dari Ridwan dan no luar. Sepertinya kode Jepang. Aiko? Aku buka sms, ya ada dari Aiko, WA dan Line juga Aiko menanyakan aku. Sejak aku tiba memang belum memberitahukan dia, saking lelahnya kemarin dan pagi pagi aku tidak sempat periksa hp ku langsung aktivitas. Sampai hape lowbat lagi.

Aku lalu membalas semua chat nya. Mengatakan bahwa aku sampai kemarin sore setelah menempuh perjalanan 6 jam. Dan langsung bertamu dan berbenah, setelah makan dan bincang beberapa saat, lalu kami segera istirahat malam itu karena sudah sangat lelah. Tadi pagi kami langsung sibuk dikoperasi dan aku ceritakan kalau hape ku lowbat sejak sore karena lupa aku chas kemarin. Kejadian aku di pukuli orang pun aku ceritakan, dan sebab yang sampai saat ini aku pun belum ketahui. Aiko sangat khawatir mengetahui hal tersebut, dia sempat tanya bagaimana aku bisa kalah? memang mereka sangat hebat? Aku jawab memang aku sengaja tidak membalas, sebab aku tamu di desa ini dan aku tidak mau kesalahan tangan. Karena aku gak tau pasti sebab nya. Andai aku tau, aku tentu tidak akan diam saja. Aiko setengah tidak rela dengan jawaban ku, dan meminta aku melaporkan kepada polisi. Aku jawab sementara tidak perlu sebab besok akan di urus dulu oleh kakek Ridwan. Aku bilang aku gak apa apa sudah jauh lebih baik, hanya menyisa luka luar saja. Yang lain sudah tidak ada masalah. Aiko merasa lega kemudian. Aku menyuruh Aiko istirahat sebab di tokyo tentu sudah jam 01 pagi. Aiko mengiyakan sebab memang besok dia ada kuliah. Aku dan Aiko segera mengakhiri chat kami setelah sama sama mengucapkan salam dan pernyataan sayang masing masing. Iya lah, aku sayang banget sama Aiko. Hubungan kami yang 7 bulan ini makin intim dan akrab. Sudah hampir tidak ada rahasia di antara kita. Keinginan dan visi aku dalam berkeluarga nanti nya sudah aku utarakan pada Aiko, dan kami sudah sama sama komitmen melalui bersama nantinya.

Aku meluruskan tubuhku di kasur. Mataku sudah mulai berat saat kemudian pintu kamarku terbuka, dan Ridwan masuk.


"Ampun deh lo, bikin gue khawatir banget. Gue pikir lo nyasar ke gunung salak sana. Salah naik angkot, dibawa ke desa ujung sana, trus kehabisan mobil balik trus lo tidur di pinggir jalan.."

"Gue gak nyasar kok. Cuma tadi gue di tampolin 4 orang. Gue gak bisa lawan, gede gede orang nya. Trus gue semaput dan di tolong aki aki. Mendingan, baru gue pulang pake ojek."

"Hah? (Ridwan mendekat ke wajah ku dan memperhatikan) Anjing, kerjaan siapa ini? Ngehe bener, biar gue anak jakarta, gue juga keturunan nya sesepuh sini. Gue gak terima, ini jadi urusan gue man, lo tamu gue, dia ngehina gue kalo gini. Besok gue cari tuh orang. Jelasin ma gue, gimana kejadiannya? Keadaan lo gimana? Kita ke rumah sakit sekarang yah. Kita ke sukabumi aja. Bentar gue izin kakek."

"Wan.. udah gak usah. (Aku tahan tangan nya) Gue dah cerita ama kakek. Besok kakek akan beresin katanya."

"Hah, kok lo bisa ditampolin orang? Kenapa?"

"Gue juga gak tau, lagi tunggu angkot di depan toko tutup seberang koperasi itu pas lo dah jalan tadi ama gebetan lo, tiba tiba datang mobil pajero sport ke depan gue, turun 4 orang gede gede tanpa aba aba langsung tampolin semua badan gue. Dikeroyok gue. Gue mau mundur mentok etalase toko tutup. Pas gue dah lemes bonyok, ada yang turun lagi langsung jambak rambut gue, dan bilang mampus sia kata nya. Trus dia langsung pergi semua. Kemudian gue di tolong seorang kakek, namanya aki Tama. Gue dibawa ke rumah aki, di rawat trus dikasih minum. Baru badan gue mendingan bertahap. Setelah baikan, gue balik pake ojek."

"Hp lo kenapa? Lo dah tau yang keroyok lo siapa?"

"Hp gue lowbat dari sore. Kemaren gue lupa cas. Ini aja baru gue cas barusan tadi baru sampe rumah lagi. Udah, kakek tadi bilang besok mau datangin rumah nya. Minta penjelasan atas tindakan nya ke gue tadi sore."

"Hah, siapa orang nya? gue musti dampingin kakek. Kakek udah tua, gue gak mau kakek kenapa napa. Siapa orang nya, bilang ama gue jing.."

"Kata Aki Tama, yang nolong gue, aki kenal ketua nya itu namanya Yudha, anak ke tiga Kades desa ini."

"Anjing, Yudha.. si biang rusuh. Gue udah nunggu moment ini. Gue lagi nyari alasan bikin urusan ama dia. Akhirnya datang juga. Besok gue obrak abrik dia."

"Jangan gegabah Wan.. gue kenal lo, lo suka serampangan jadi orang. Udah mending lo ikut omongan kakek, jangan ambil jalan sendiri. Kita belum tau yang sebenarnya."

"Ok, besok pagi gue ketemu kakek minta izin bantai tuh orang. Biar anak kades, anak bos bea dan cukai, anak pejabat tinggi kek gue gak takut. Gue pastiin dia nyesel giniin lo tanpa alasan."


"Besok lo kerja. Jangan bolos, masih baru juga. Mau di jewer ama Nenek Pratiwi? Kasian besok yayang lo Winda gak ada yang bantuin." canda ku

"Eh, hmmm.. iya juga. Gini deh, besok gue izin dulu pagi pagi di kantor, trus habis itu langsung gue balik lagi beresin urusan lo. Yudha.. lo berurusan ama orang yang salah kali ini...."

Setelah bercakap cakap sebentar, kami masing masing tidur. Jam 5 pagi kami berdua bangun, beraktivitas bersama. Aku bersih bersih halaman, Ridwan bersih bersih di dalam rumah. Setelah itu kami bincang sejenak di bale bersama kakek.

"Kek, Ridwan minta izin mau beresin urusan Anto dengan Yudha. Yudha sudah cari gara gara ama Anto. Anto itu Ridwan yang ajak, jadi biar Ridwan beresin kek."



Nyambung lagi ya suhu...
 
Terakhir diubah:
Makasih update nya om @Balak 6 ,.....






Karakter utama Nya udh lumayan Kuat Ni Om,t?!! Pokok Nya di tunggu lanjutanNya Om @Balak 6 ....ane ikutin alur Om aja mau di bawa kemana ni cerita,yang jelas ane Menikmati Om......



Lancrootkan ..?!!!
 
Terakhir diubah:
Eng...ing.....eng..... apdetan @Balak 6 si tukang nyangkul dah keluar



Bro....jangan meng-komparasi dg cerita org lain secara vulgar gini lah....*** etis.
Apalagi nyebut authornya.


Sorry Bang Khilaf,,Maklum Nubie,,,udah ane edit.....thanks atas saran nya...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd