Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Lonely Adventure story 2

Bimabet
Mulustrasi....


Neng Dea









Lanjut lagi ya para suhu...




•••©©©•••


*Chapter dua puluh tiga, hari delapan dan sembilan.



"Tidak, kangen sudah cukup. Yang penting hati ku sudah plong, penasaran ku sudah terjawab. Sekarang tugas sudah menunggu, aku harus bertugas dengan baik, seperti bapak ku. Ayah, tenang ya yah, Surya udah ketemu adik dan aki. Sekarang Surya bertugas melindungi mereka." Surya berbicara dengan mata terpejam dan menghadap ke atas.

Aku pamit sama aki dan Neng. Mas Surya ikut aku. Aku berbonceng an dengan mas Surya ke rumah kakek Ridwan.

Kami lalu melewati pintu gerbang rumah kades. Saat ini rumah itu jadi di jaga ketat oleh 4 orang. Mas Surya melewati tapi kendaraan sedikiit di lambatkan. Tepat motor kami lewat, pas bersamaan dengan terbukanya gerbang utama. Tampak sebuah mobil sedan altis putih keluar, tidak terlihat siapa yang didalam mobil. Terlihat sekilas ke dalam, ada beberapa mobil terparkir disana. Surya terus melewati, dan sampai di halaman rumah kakek.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam" jawab Ridwan ternyata ada dia

"Woi.. nyuk.. ini dia nih, si pejantan tangguh datang. Eh bang Surya. Masuk-masuk."

"Kakek ada bro?"

"Ada, mau ketemu?"

"Iya nih."

"Ya udah, masuk dulu, mandi dulu, makan sana. Ajak bang Surya deh sekalian?"

Kakek keluar dari kamar nya, dan menghampiri kami, datangi dan salim pada kakek, mas Surya juga menyalam kakek.

"Gimana kabar mu nak, kata nya sudah sembuh?"

"Sudah kek, Aki Tama mengobati Anto kek."

"Iya nak, setelah Ridwan bilang nak Anto diobati kang Tama, kakek paham dan langsung sadar, nak Anto akan sembuh dan lebih dari sebelumnya. Kakek kenal baik dengan kang Tama."

"Ini Anto dan mas Surya datang sekarang ini ingin ajak kakek bicara. Mengenai beberapa kejadian yang sedang terjadi di desa ini dan yang akan terjadi beberapa hari ke depan kakek."

"Benar, kakek juga merasa akan ada nya perbedaan besar yang terjadi pada desa ini. Dalam minggu ini."

"Jadi kek, telah terjadi tindakan kejahatan kriminal di dalam rumah kades kek. Dimana ada penyelundupan barang dari Jepang yang iilegal di lakukan oleh anak pak Kades, bekerja sama dengan BC."

Lalu aku ceritakan mengenai kejadian yang aku dapat kan, juga siapa yang terlibat dan juga peran nya. Yang paling di khawatirkan adalah dampak yang terjadi, karena ini melibatkan banyak pihak. Polisi, organisasi swasta, TNI, preman yang di sewa mereka, dan mungkin gerombolan separatis, yang jelas-jelas mereka mempunyai kemampuan perang yang sudah terbiasa. Setelah aku ceritakan, kakek termenung.

"Sebegitu parah nya desa ini mereka rusak ternyata. Jabatan kepala desa hanya kedok untuk membuka akses agar kegiatan mereka otomatis di setujui perangkat desa. Padahal, yang mereka lakukan adalah busuk. Kakek sungguh sedih, marah, kesal, jadi satu."

"Kek, Anto ingin bertanya sama kakek, kira-kira, apa yang harus kita Anto lakukan agar masyarakat sekitar sini mau pergi dari desa ini, khusus nya radius 300m sekeliling rumah. Karena jika masih ada masyarakat umum, sangat berbahaya jika terjadi pecah pertempuran kakek. Anto minta masukan dari kakek. Apa kita terang-terangan meminta warga kosongi lokasi, atau kita alihkan perhatian warga kek?"

"Sangat riskan kalo meminta warga secara langsung. Akan terjadi kepanikan. Memang nak Anto hendak memobilisasi warga kemana?"

"Ke wilayah panti asuhan kek. Anto tau, mereka mengadakan panggung hiburan dan wayang golek itu di halaman kantor desa yang di simpang tiga itu, untuk menarik massa ke sana dan melupakan kegiatan yang ada di dalam rumah itu. Tapi karena lokasi panggung dan rumah pun dekat, hanya 300 m, terjangkau oleh mereka bila mereka terdesak, dan akan menjadikan warga sebagai tameng. Anto ingin memindahkan panggung itu ke dekat panti sana kek. Jarak 1.5 km Anto pikir masih bisa di jangkau dengan jalan kaki bergerombol."

"Ok, aku ngerti sekarang lae. Kenapa tadi si lae berjalan-jalan di sekitar panti. Nanti kami dari kepolisian akan memblokir jalan yang ke arah panti setelah warga masuk ke sana. Kami yang jadi tameng nya warga. Kami siap."

"Kita serap suara dari bawah. Apa yang mereka inginkan terhadap pak Kades? maaf kakek, kalau tidak salah bukan kakek baru rapat dengan RW? Anto pikir, keluarga kades pasti sedang sibuk saat ini dan tidak akan menghiraukan kondisi warga?"

"Iya, warga melalui RW yang ada di desa ini sudah gerah atas tingkah laku keluarga ini. Juga partisipasi pada desa juga hanya wacana di awal saja, saat ini sama sekali nol besar tidak ada tindakan sama sekali. Warga pun sudah banyak yang antipati pada keluarga ini."

"Jika begitu, kita perlu tau, orkes dan wayang yang akan di tanggap itu dari mana? Kita bisa pindahkan panggung itu, tapi setelah dekat-dekat waktu saja. Biar gak apa-apa panitia mereka bangun tenda, tapi pas hari H, orkes dan sanggar wayang nya manggung di panggung yang kita buat juga di dekat panti. Jadi warga yang mau ke panggung awal, akan terus melanjut jalan ke panti. Sanjoyo tidak akan pedulikan yang begitu, dia sangka sudah keluar uang dan bikin hiburan rakyat, jadi kemungkinan kecil dia urusi panggung itu sukses atau tidaknya."

"Itu planning saya kek, karena yang paling penting itu keselamatan warga yang tidak bersalah. Untuk strategi penyergapan dan merebut target, semua kita harus tahu dari jumlah lawan, kekuatan dan strategi nya. Untuk hal ini Anto masih menunggu perintah.

"Untuk orkes dan sanggar wayang, gue minta tolong lo bro buat cari tau dari mana di booking nya, pasti daerah sini juga gak mungkin jauh. Kalo sudah ketemu, kita infokan supaya manggung nya kita pindah kan alamat nya. Bisa kan man, lo kan dulu juga bisa waktu jadi kabid kesenian gue. Oke bro?"

"Yee.. yang terakhir kaga nyambung, maksa lagi. Ya udah itu kasih ke gue, gue beresin." jawab Ridwan

"Kita juga bikin sosialisasi tapi diam-diam alias senyap pada masyarakat. Kalo ini kita perlu peran serta perangkat RT dan RW agar memberitahukan ada nya perubahan tempat acara hiburan. Kita kondisikan seolah-olah untuk tidak mengganggu yang punya hajat."

"Iya itu biar kakek yang bicara kan pada mereka. Saat ini bisa dibilang, kakek masih kepala desa, tapi tidak definitive atau resmi. Omongan kakek masih mereka dengar kok. Untuk keselamatan warga cibodas herang, apapun akan kakek kerjakan."

"Terima kasih kesediaannya kek."

"Kalo saya gimana lae?"

"Mas nya lebih baik menyiapkan personil. Pelanggaran mereka sudah jelas, mas bantu kirim polisi preman awasi pergerakan di wilayah ini dan mengamankan aksi dari Ridwan dan kakek. Agar tidak ada penyusup atau pengganggu lae."

"Oke lae, sekalian aku mau koordinasi dengan komandan besok pagi selepas apel pagi."

Aku sudah menjelaskan maksud ku. Ini masih tahap persiapan, tapi aku harus melibatkan beberapa pihak, sebab tidak mungkin aku kerja kan sendiri.

Tak lama kemudian, Mas Surya pamit pulang.

Aku masuk dan Ridwan juga. Aki mau keluar katanya.

"Nyet... anjing bener lo. Si Neng lo jadiin juga? Gelo lo emang. Gue aja mau dapetin satu susah nya minta ampun, lo main double. Gak salah lo."

"Hehehe.. ntar lo bakal ngerasain. Nyari yang pertama memang susahhh banget, tapi udah dapet akan banyak godaan lo buat yang ke dua, tiga, seterusnya. Tapi gue ini serius ama Neng, gue gak mau main-main."

"Trus yang di Jepang dah tau? Neng tau lo dah ada yang punya."

"Aiko belum tau, tapi akan gue kasih tau mungkin setelah masalah ini selesai. Kalo Neng, dia udah tau kondisi gue, dan dia mau terima. Karena gue cinta, gue akan perjuangin cinta kami agar di terima oleh orang tua ku, keluarga ku dan juga calon ku yang lain."

"Wah gue yakin bisa gak percaya kalo gak liat sendiri. Dan temen gue sendiri. Dimana seorang wanita rela menerima seorang lelaki yang masih punya wanita lain dan rela berbagi. Wih... salut gue.."

"Ya kenyataan nya gitu. Dan ada berita baru, ternyata Surya dan Neng itu adik kakak se ayah beda ibu.'

"Hah... yang bener lo Jing?"

"Iya nyet, tadi udah buka terang-terangan semua status dan latar belakang hidup masing-masing. Dan selama ini gue salah sangka, gue pikir Surya suka juga ama Neng, ternyata dia ingin menceritakan langsung berita baik itu. Dia seneng banget punya adik. Padahal Neng anak dari istri ke dua dan siri. Tapi Surya tetap menyayangi Neng."

"Ah, dunia memang aneh. Udah ah gue ngantuk, lo mandi ama makan sendiri yah. Gue duluan."


"Ya udah lah." si kampret itu masuk kamar dan tidur. Aku masih harus mandi dan makan dulu. Instruksi baru aku peroleh besok tengah malam. Malam ini masih bisa tidur nyenyak.

Aku bangun jam 4.30 pagi. Aku merasa badan ku sangat fit. Aku mencoba olahraga pagi. Aku pakai sepatu, baju kaos dan celana bola memang sudah aku pakai tidur dari malam.

Aku mulai putari desa melalui jalan utama, lalu masuk pematang sawah membelah sawah. Ada aku lihat sebuah ladang di ujung sawah. Ku hampiri dengan berlari di pematang melatih konsentrasi, keseimbangan dan ketepatan langkah. Salah melangkah, akan masuk sawah.

15 menit berlari dan melompat di pematang sawah, akhirnya sampai pada ladang kebun agak luas. Aku perhatikan, sepertinya ladang ini adalah juga tanah lapang terbuka yang padat. Dikelilingi pohon-pohon besar yang di tumbuh pohon singkong di sela pohon besar itu. Jadi tanah lapang ini tersembunyi, jika tidak di datangi kesini, tidak akan tahu disini ada tanah lapang. Cukup menarik perhatian ku. Untuk apa tanah lapang ini? Aku berpikir cukup lama. Ah aku takut kehabisan waktu. Lebih baik aku berlatih saja disini. Aku sudah seminggu lebih tidak berlatih sama sekali. Sayang aku tidak bawa alat-alat latihan ku.

Segera aku mulai, prosedur latihan, duduk bersila, doa pembuka, peregangan, pemanasan sampai puncaknya melatih jurus dan pukulan. Aku merasa kan pukulan dan tendangan ku makin ringan dan bergerak lebih cepat, aku makin semangat. Ku keluarkan semua jurus latihan ku secepat dan sekuat yang aku bisa. Keringat sudah membasahi tubuh ku dan ini lebih lagi. Walau gerakan dan pukulan ku kuat, tapi suara yang di timbulkan hampir tidak ada. Luar biasa energi ku yang baru ini. Dia sangat menghancurkan tapi senyap tidak berisik. Aku memukul, menangkis, melompat, maju mundur. Tidak terasa satu jam aku bergerak tanpa henti, dan energi ini aku rasakan tidak berkurang, malah makin menyatu dengan energi ku. Nafas ku makin stabil tanpa tanda-tanda lelah. Aku teruskan, sambil terus melatih makin cepat.

Aku menyadari, ada 2 pasang mata mengintip ku sejak tadi. Awal nya satu pasang, kemudian pergi, dan datang lagi membawa temannya, menjadi 2 pasang saat ini. Indera ku jadi tajam begini. Tapi aku tidak rasakan ada niat jahat dari kedua nya, hanya pandangan kagum. Mereka pun tidak sembarangan, gerak-gerik juga langkah tidak kedengaran, bahkan nafas pun tidak terdengar. Siapa kah dua orang ini? Aku sudahi latihan, aku kendurkan, dan mulai bersila mengatur nafas, pendinginan dan doa penutup. Kedua pasang mata tadi sudah tidak ada di tempat nya, entah sejak kapan pergi nya. Sangat senyap. Setelah selesai doa, aku masih merenung. Langit mulai memerah sebentar lagi terang. Aku penasaran. Aku bangkit dan coba berjalan ke arah datang nya dua sosok tadi. Aku lihat ada jejak kaki walau tipis hampir tidak terlihat. Aku ikuti terus, membelah kebun singkong dan semak sampai pada bagian belakang sebuah rumah, dan di sisi rumah belakang kanannya ada kandang ayam lumayan besar dan ada meja besar di samping kandang. Aku berhenti dan termenung. Aku urungkan niat untuk keluar dari kebun. Ya aku tau sekarang. Aku senyum lega, balik arah kembali ke tempat lapang tadi dan segera berlari pulang melalui pematang sawah ke rumah kakek Ridwan.

Kurang setengah jam kemudian aku sudah masuk kamar mandi. Pikiran ku menari-nari. Berbagai kemungkinan silih berganti memikirkan hal-hal yang akan aku lalui ke depan. Sekarang aku mau selesaikan skripsi Ridwan hari ini, karena mulai tengah malam nanti, saat instruksi aku terima, aku sudah tidak bisa di ganggu hal lain. Operasi segera di mulai. Ini operasi tunggal ku yang pertama. Selama ini aku selalu operasi sebagai team pendamping. Ini langkah maju dalam karir ku. Walau nanti aku dibantu juga oleh agen lain, tetapi sebagai pendamping ku. Komando tetap padaku.

Tapi pikiran ku, sampai lagi pada sosok 2 pasang mata tadi, yang satu aku pikir aku kenal, tapi satu nya? siapa dia? ternyata kemampuan nya juga bukan mainan. Apa mungkin?? Aku kurang yakin. Aku harus buktikan sendiri, tapi kapan? sudah tidak ada waktu lagi.

Aku sudahi mandiku yang agak berlarut kali ini, karena pikiran yang melayang. Aku keluar, bersiap dan sarapan sebelum berangkat.

Saat sarapan, masuk sms dari ayah..

"Agen terbaik dari Nakazawa, malam ini berangkat dari Tokyo menuju Jakarta dan akan langsung bergabung ke sana. Segera lakukan tindakan yang seharusnya."




Bersambung lagi ya suhu...

Mohon kritik dan saran nya suhu...
 
Terakhir diubah:
Mudah2an suhu balak bahagia dunia akherat....udah dgn sabar mengobati penasaran kita2 tiap hari. Sehat selalu ya huu....biar bisa update tiap hari. :beer:
waw kayanya jadi threesome nie
neng dea, aiko, dan anto
mantap
ditunggu kelanjutannya nya om
sukses selalu om @Balak 6
Terima kasih udah mampir suhu... kita ikutin sama-sama ya suhu..
 
kayanya aiko nih yg di suru bamtuin, wah besok uda maj perang nih, thanks updetnya hu, ditunggu lanjutannya
 
Wah ada yg datang dri jepang,, siapakah itu..??
kayanya aiko nih yg di suru bamtuin, wah besok uda maj perang nih, thanks updetnya hu, ditunggu lanjutannya
Wah.. siapa yah.. turis kali suhu... kalao yang seperti kita pikirin, wah mateng si Anto. Mau di taro dimana tidurnya di kampung gitu anak borju? wah, gak berani ngebayang suhu... btw makasih udah mampir suhu...
 
jreng..jreng...kita stanbai dimari tunggu aksi anto and tim.
Ane boleh bantu ga...dah siap nih..bambu kuning runcing, ame golok cimande...hehehe...
 
Makin seru nih ceritanya..............Mantap Hu.......


Ditunggu kelanjutannya...............:semangat::semangat::semangat:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd