Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Lonely Adventure story 2

Mulustrasi...


Aiko Nakazawa









Lanjut lagi ya suhu terhormat...




*Chapter dua puluh sembilan, hari kesebelas



•••©©©•••


Pov 3rd

Subuh itu, jam lima pagi.

Terlihat seorang bertopeng mengendap di balik tanaman bunga saat masih gelap di subuh itu. Perubahan strategi penyerangan yang seharusnya sore hari di hari ke sebelas berbarengan dengan rencana transaksi yang di kamuflase dengan acara selamatan, dirubah maju menjadi subuh hari ke sebelas. Persiapan musuh sama sekali tidak ada. Bang Saiful berperan besar disini. Polisi kalang kabut bersiap akibat perubahan waktu. Sehingga yang siap baru dari polsek cibadak. Yang dipimpin langsung Kapolsek Harun Setiawan. Si sosok itu tiba-tiba menarik seorang penjaga yang sedang bermain hape lalu memelintir leher nya sehingga pingsan tanpa suara. Seorang penjaga lain duduk di kursi depan gerbang melihat situasi, tapi tepat dibawah cctv, sehingga tidak terlihat di layar, tiba-tiba tersungkur tanpa sempat tahu siapa yang menembak, dada nya tertembus peluru. Di sisi lain rumah, terlihat 15 orang berjaket anti peluru bergerak menyebar ke seluruh sisi rumah dengan senjata lengkap.

Si sosok hitam bertopeng bergerak ke depan gerbang, lalu menembak cctv, dengan pistol berperedam. Dia mencoba membuka pagar.

Ternyata dikunci elektronik dengan kartu. Si sosok, merogoh kantong penjaga dan menemukan kartu. Ia kelihatannya tidak ingin merusak kunci pintu agar menghindari jika ada alarm peringatan. Ia tempelkan kartu, kunci pintu terbuka. Dia melambaikan tangan, datang 3 orang lain juga bertopeng. Ada yang topeng putih, dan 2 topeng loreng. Langsung bergabung. Pintu gerbang di buka, mereka serentak maju ke dalam. Sosok hitam merangsek masuk ke dalam rumah, loreng satu menuju gudang di samping kiri rumah, loreng satu lagi mengikut di belakang topeng hitam, topeng putih menyerang pos jaga di sudut depan rumah. Ada 3 orang. Mereka mencoba melawan, tidak sampai 5 detik sudah tersungkur dengan kepala tertembus peluru. Luar biasa cepat dan tepat tembakannya dan pistolnya tidak bersuara hanya sejenis desis yang terdengar. Lalu si topeng putih bergerak ke arah kolam renang disamping kanan rumah.

Pov Anto

Aku tendang pintu, terobos masuk. Ada ruang tamu, tiba-tiba muncul seseorang anggota BC bercelana pendek telanjang dada. Aku lompat ke depan nya ku hantam dengan tangan kanan dia mundur selangkah, berteriak pelan, sepertinya kaget.
"Ada penyusup.." aku tidak menunggu lama aku terjang lagi dan kaki kanan ku mendarat di dada, badan terlempar 3 meter dan menghantam buffet besar sehingga menimbulkan suara berdentam. Langsung diam, aku datangi, kupatahkan lehernya.

Abang Saiful segera naik lantai dua. Aku bersih kan seluruh ruangan lantai 1. Seorang pembantu keluar dan teriak, aku pukul agar pingsan tapi tidak terbunuh.

Ada kamar sebelah ruang tengah, pintu nya terbuka, seorang perempuan muda keluar, anak dari Harris Sanjoyo yang termuda, aku terjang dan ayunkan tangan ku ke rahang nya, dia terlempar dan tersungkur pingsan, ku patahkan lehernya. Ku periksa kamar nya, kosong.
Aku segera keluar, ada bu Haji datang dan melihat aku, dan bertelanjang bulat, langsung teriak lari, ku sergap tangannya dan kulempar ke tembok, diam pingsan, aku pukul tengkuk nya, patah mati. Keluar seorang lelaki muda, juga telanjang pasti habis main dengan ibu Haji. Aku datangi, dia serang aku, mantap, aku gak kesalahan, aku tendang perut nya tubuh menghantam tembok, aku hadiahi pukulan terakhir ke tengkuk, patah.

Dorrr...

Terdengar suara tembakan, aku berguling. Ternyata seorang BC khusus menyerang dengan senjata, ku balas dengan baretta ku, tepat di leher. Dari ruang dalam keluar 2 orang, satu aku kenali adalah Rudi, anak ke dua Harris Sanjoyo yang mencuri izin ku di dampingi seorang lelaki gagah. Ternyata pengawal nya yang seorang oknum marinir. Aku marah pada Rudi, aku tejang dengan tendangan beruntun, tapi segera di selamatkan pengawalnya dengan mendorong ke samping sehingga ia selamat. Aku buru terus, aku kejar, dua pukulan ku kiri kanan mengejar nya, dia terdesak, saat ini aku tinggal menghajar dadanya, dia hanya menjulurkan tangan ke depan hendak menangkis sebisa nya, pukulan ku mendarat telak didada dia langsung terjengkang, finish, tapi aku ditendang punggung ku oleh pengawal nya. Aku balik badan seakan tak kurasa, ku ayunkan kaki kanan, dia tangkis tapi dia mengaduh kesakitan, tangan nya pasti patah, ku teruskan kepalanya ku renggut dan hajar dengan lutut. Darah bercucuran. Putus nyawa nya. Lalu muncul 8 orang preman mengepung ku.


Pov Aiko

Setelah aku habisi 3 penjaga di post jaga, aku bergerak ke kanan rumah, kolam renang. Memang aku bertugas membersihkan halaman. Di kolam renang aku temukan 4 orang sedang bermain sex. Mereka belum menyadari kehadiran ku. Si wanita muda satu menunggangi lelaki yang satu lagi lelaki sedang menggenjot sang wanita. Aku lihat wajah nya seperti wajah yang di kasih lihat bang Anto. Ini kan Yudha dan Agus Mercon kalo tidak salah namanya. Wanita ini mungkin wanita panggilan. Katanya ada kakak angkat Neng. Iya, ada itu yang sama Yudha. Nama nya Yeti, dia sedang menaiki Yudha. Untuk wanita ini hanya korban aku tidak bisa membunuhnya. Wanita satunya sepertinya Rahmi. Kalo lelaki nya, Yudha harus mati, Agus Mercon lumpuhkan saja nanti kakaknya Neng yang urus. Aku bius saja. Iya pakai pistol kanage. Akan ku buat kalian lumpuh.. (membidik)..

Cesss...

Cesss...


"aaaa.... tolong..."
kedua wanita itu histeris.. aku segera mendekat

"Kak Yeti, kak Rahmi, tenang... saya gak akan sakitin kakak.. jangan panik.. kakak yang dua lagi mana? kakak berkumpul ber empat, biar bisa sekalian dibawa keluar"

"Kamu siapa?

"Saya bertugas menolong kakak semua. Tau abang Anto? Dia yang suruh.. cepat kak.. kumpul satu tempat nanti aku jemput. Sembunyi ya kak..."

"Iya.. iya..."
lalu mereka lari masuk ke dalam dengan telanjang

Aku segera mengganti senjata ku, kembali aku pakai peluru tajam..

Dorrr...

aku dengar suara tembakan dari dalam lantai satu .. ah, abang Anto gak apa-apa kah?

Aku terus menuju bagian belakang, ada rumah kecil. Tampak 3 orang lelaki keluar dari sana.. dan melihat aku... mereka ragu.. tapi kemudian maju menerjang..

Aku siap

Duarrrr.....

Terdengar suara ledakan lumayan keras disisi rumah sebelah sana.. lumayan menggangu konsentrasi 3 orang penyerang ini. Tapi tetap maju

Aku lompat ke depan nya


Lelaki paling depan bertelanjang dada, badan penuh tatoo, memukul dengan tangan kanan sekuat tenaga ke arah muka aku. Aku menunduk, tangan nya lewat dan ia terhuyung ke arah ku, ku tangkap tengkuk nya dengan tangan kanan, aku tarik dan aku banting melalui punggung dan dia terbanting punggung lebih dulu, sebelum sadar, aku putar leher nya...

krakkkh...

satu selesai..

Teman nya yang dua marah. Dan menyerang membabi-buta. Aku ayunkan kaki kanan pada yang di kanan, kena... dia terjengkang.. yang satu nya aku menunduk tangan nya lewat, segera berbalik menendang dengan kaki kanan ke perut ku, aku tangkap kaki nya, aku pukul lutut nya..

krakkhhh... (patah)

"aaaahhhh... "dia menjerit dan jatuh terduduk. Tanpa menunggu lama, ku ayunkan kaki kanan ke rahang nya..

Buggghhh...

game over

Aku berpaling ke yang terjungkal

"Ampuunn.. ampuunnn... jangan bunuh saya.. ampunn.."

Aku dengar panggilan bang Saiful.

"Siap bang Saiful." aku lengah sedikit

Aku sekilas melihat ke sisi samping rumah itu, ada yang berlari mendekat, aku lengah..

"Mampus lo..." tiba-tiba si preman tadi menyerang ku dengan pisau. Dia membacok ke arah wajah ku. Aku lompat mundur, dan ku balas dengan

Cesss...

Peluruku bersarang di dahinya..

Tiba-tiba aku di kepung 4 orang asing, seperti nya ini orang moro..

"Sakura... mundur.. dia bagian ku.." aku lihat bang Manik mendekat pada ku dan menggantikan posisi ku

"Aku tinggal bang.."

"Iya cari kurzawa.."


Aku melesat balik ke arah kolam dan langsung ke arah depan rumah..


Pov 3rd

Topeng loreng ada dua. Yang naik lantai dua memakai celana loreng juga, yang ke arah gudang memakai celana jeans. Potongan tubuh sama, sama-sama tegap, kulit gelap, berotot. Khas fisik militer terlatih. Yang naik ke lantai dua, segera menemukan ruang lapang seperti ruang keluarga yang terdapat banyak kamar berjejer. Diujung ruangan terdapat lorong ke arah belakang, entah apa disana. Si topeng celana loreng, mendobrak kamar terdekat. Ada seseorang berumur tidur dengan seorang perempuan muda. Si lelaki terkejut dan membentak,

"Siapa kamu.. penyusuppp... tolonggg..."

Si celana loreng segera melompat dan memukul pistol nya ke rahang si orang tua.. si orang tua mencoba berlindung di belakang perempuan muda, tangan si celana loreng seketika tertahan. Si orang tua merengkuh si perempuan muda. Dia peluk dari belakang. Si celana loreng segera berhenti, pistol di sarungkan, tiba-tiba secepat kilat si topeng loreng, tangan kanan nya bergerak ke belakang tubuh nya, secepat kilat..

Cleepp....

"Aaaaa... anjiing..." sebuah pisau menancap di tangan si orang tua yang memeluk leher si perempuan muda, sedikit di dekat siku nya.. dia langsung memegangi tangan kanan nya yang terluka dengan tangan kirinya. Sang perempuan muda berontak dan lari ke sudut. Si celana loreng sekali lagi mendekat dan memukul rahang si orang tua. Dia tersungkur, pingsan..

"Cepat lari keluar kalo ingin selamat. Cari temanmu yang tiga lagi. Sembunyi.. "

Si celana loreng balik keluar kamar, di luar keluar dari kamar seberang dua orang Jepang, bapak dan anak. Berjubah hitam. Si celana loreng berbicara pada sesorang, di balik topeng itu, ada alat komunikasi yang terpasang di telinga si celana loreng.

"Sakura... segera ke lantai dua. Kurzawa ada disini.."

"Siap bang Saiful."
terdengar lirih jawaban dari seseorang.

Ternyata ini si celana loreng adalah Mayor Saiful.

Si Jepang yang di panggil Kurzawa oleh bang Saiful, segera memasang kuda-kuda bertarung.. ke dua Kurzawa mengepung bang Saiful. Bang Saiful tenang saja.

"Hah, karate... gue suka ama karate.. maju lo berdua, gue lawan ama karate gue.."

Kedua Kurzawa segera menyerang. Si anak maju, pukulan kanan cepat disusul tendangan kanan ke dada bang Saiful. Bang Saiful mundur selangkah, bergerak ke kanan selangkah, lalu balas memukul ke perut si anak kurzawa. Si anak menangkis dengan tangan kiri dan memukul dengan tangan kanan ke muka bang Saiful. Bang Saiful menunduk dan membalas dengan pukulan ke rusuk si anak Kurzawa. Semua dilakukan dengan gerakan cepat sekali. Si anak kurzawa melompat mundur dan menendang dengan kaki kiri ke rahang bang Saiful. Bang Saiful menangkis dengan tangan kanan tapi tangan yang sama tiba-tiba maju menghantam hidung anak kurzawa

Bugghh...

Si anak Kurzawa terdorong ke belakang, sambil memegangi hidung nya yang berdarah. Sesaat sesak tidak dapat nafas dari hidung, mata nya kunang-kunang terlihat sakit sekali. Mukanya meringis..

Melihat anak nya kena, si Kurzawa tua maju melompat. Dia menendang dengan kaki kanan. Disusul pukulan kiri ke leher bang Saiful. Jelas tujuan nya ingin membunuh. Bang Saiful mundur dua langkah. Angin pukulan si Kurzawa tua sangat deras, jelas dia tidak segan lagi mengeluarkan kemampuan terbaik nya. Bang Saiful melompat ke kanan dan membalas menendang dengan kaki kanan, si Kurzawa tua tertahan serbuannya. Segera bang Saiful memperbaiki kuda-kuda nya. Kurzawa tua maju lagi dengan tendangan samping ke kepala bang Saiful, bang Saiful menunduk dan maju memukul dengan tangan kanan mengayun dari bawah ke arah dagu, dari bawah ke atas. Kurzawa tua yang tidak menyangka, segera melempar kepala ke belakang menghindari upper cut itu. Bang Saiful yang melihat Kurzawa tua terdesak, segera susul pukulan kiri ke dada Kurzawa tua, dan kena..

Dugghh...

"Aaakkhh..." Kurzawa tua terjatuh ke tembok

Si anak Kurzawa tiba-tiba membokong dengan menendang bang Saiful dari belakang. Bang Saiful tersungkur tapi segera melompat bangun. Sesaat.. datang lagi 5 orang asing, sepertinya orang Moro. Lalu muncul topeng putih langsung bergabung dengan bang Saiful.

"Hai Kurzawa, urusan mu dengan aku. Kita selesaikan dibawah." (memakai bahasa Jepang, nubie terjemahkan ke bahasa Indonesia)

"Siapa kamu, tunjukkan mukamu kalau kamu seorang ksatria. Tidak ada kesatria yang malu menunjukkan mukanya, kecuali orang hina." jawab Kurzawa tua

Si topeng putih membuka topeng nya. Tampak sesosok wajah cantik dan imut ternyata. Dia Aiko Nakazawa.

"Sudah kamu lihat hai penghianat?"

Sesaat dua Kurzawa tertegun, seakan tak menyangka, wanita yang selama ini mereka kira lemah, ternyata berani menantang ke kedua Kurzawa bapak dan anak ini.

"Ha ha ha ha... si Takeshi san terlalu pengecut untuk datang sendiri. Sampai harus menyuruh anak gadis satu-satunya menghadapi Kurzawa. Kau harus tau hai nona Nakazawa, aku sebelum kenal Takeshi adalah petarung jalanan. Kamu akan menyesal sudah menantang ku. Lebih baik kau kawin saja dengan anak ku ini, biar perusahaan mu aku kuasai, Takeshi sudah tua renta, biar aku yang ambil alih. Dan kau akan beruntung jadi menantuku, setidak nya hidup mu tidak jadi melarat."

"Sudah menghayal nya??, ayo orang tua, tolong ajari anak muda ini bagaimana caranya menguliti mu."

"Bangsat.. aku terima tantangan mu. Ryukun... kau akan lihat bagaimana bapak mu mengajar mulut perempuan ini."


Sakura atau Aiko melesat ke bawah, melalui tangga demikian juga dua Kurzawa menyusul. Langsung menuju halaman rumah.


Sementara itu di halaman belakang, sedang bertarung dengan empat orang moro. Pertarungan tentara kita dan tentara asing. Walau di keroyok empat, terlihat bang Manik yang memakai celana jeans lentur ini sama sekali tidak terdesak. Dia tetap mampu melayani dengan baik. Bahkan di satu kesempatan, bang Manik memukul rusuk seorang penyerang nya sehingga tersungkur. Lalu di susul tendangan ke tengkuk. Pingsan. Temannya segera menyerang dengan marah, bang Manik melihat musuh nya emosi malah senang. Orang emosi akan sulit mengontrol diri. Tak memakan waktu lama, seorang terpukul lagi rahangnya dan terjungkal, bang Manik menghentak kaki nya di tengkuk nya. Dua sisanya melompat mundur, dan mencabut senjata, pisau. Bang Manik melayani, dia juga mengeluarkan belati komandonya. Lalu kembali menyerang Bang Manik dengan kalap. Bang Manik mundur, dan mengambil sebatang bambu bulat segenggaman tangan yang kebetulan tertancap di tanah, seperti nya mau di bikin pagar bambu tadinya. Tapi bambu itu di tangan seorang Manik, menjadi alat bertahan dan senjata yang ampuh. Beberapa gebrakan, bambu bang Manik memukul siku tangan orang moro yang dikanan nya, seketika tangan nya terasa lemas dan mati rasa. Pisau terlepas. Dia melompat mundur dan mencoba menarik pistol. Bang Manik yang melihat gelagat, langsung menyerang dengan cepat sebelum si Moro mencabut senjata. Si Moro lompat mundur, bang Manik lompat memburu, tampak si moro terdesak hebat, teman nya coba membantu, tapi terlambat, pisau bang Manik sudah tertancap di perut si Moro. Bang Manik langsung mencabut pisau nya dan melompat ke samping menghindari serangan di moro terakhir. Si moro terakhir sadar serangan nya tidak menemui sasaran, beralih memburu dengan sebat.

"Hah, kalian penyusup. Kalian harus mati, sekarang kamu orang moro sedang berhadapan dengan prajurit Tentara Indonesia" bang Manik bicara, sebagai perang mental terhadap si moro (dengan bahasa Inggris, nubie artikan ke bahasa)

Si orang moro cukup terpengaruh dengan psywar bang Manik. Tampak keraguan di wajah nya. Tapi hanya sesaat. Lalu dia berteriak menyemangati diri sendiri. Dia lompat menyerang dengan belati dengan nekat, seperti dia merasa sudah tidak mungkin selamat. Dia membacok membabi-buta. Bang Manik mundur dan lompat ke samping kanan, sabetannya lolos, kembali memburu, bang Manik kembali bergerak ke kiri, hilang lagi. Dia tambah kalap, Di ayunkan lagi pisau nya, kali ini bang Manik tidak bergerak, tapi menangkis tangan yang berpisau, dan membalas menusuk kan pisau belati ke dada si moro. Darah muncrat, si moro tewas. Lalu bang Manik, mendatangi prajurit moro yang pingsan tadi dua orang, langsung menikam punggung ke dua nya dan tembus ke jantung nya. Tewas tanpa sadar.



Bersambung lagi ya suhu...
Maaf update dini hari, kebetulan mood dateng, dari pada lupa dan blank, lebih baik di update...

Semoga sukses, selamat istirahat....
Bravo TNI
 
Terakhir diubah:
Save teh Yeti cs....

Sayang atuh barang bagus gitu....
 
Nah ini dia yg aku tunggu” semangat hu,, di tunggu lanjutanya,, :mantap:
 
Mantab suhu... nanti siang setelah bangun dilanjut lg ya?
 
Lapor Dan..serangan fajar lagi berlangsung tegang...perlu ditindak lanjuti sambil nunggu khilaf Ts, aikooo....save teh yeti.
 
Aiko,aq rasa agak dipaksakan kalo menghadapi Kurzawa 2 vs 1.secara lapangan Aiko belom ada pengalaman tempur.

Akankah nti Aiko dibikin terluka tapi gak terlalu parah.dan pasti Anto saat tau pertempuran Aiko vs Kurzawa dan Aiko terluka.dioasrikan Anto bakal ngamuk dan lagian belom diukir juga tenaga Anto yg sekarang akan sedahsyat apa setelah mendapat tambahan energi dari aki Tama.

Lanjut lagi suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd