Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Lonely Adventure story 2

Bimabet
Mulustrasi...


Teh Yeti


0f7b67625526943.jpg




Aiko Nakazawa

f5a66f625502913.jpg



Neng Dea

6b8f66625502943.jpg




Lanjut lagi ya suhu...


*Chapter tiga puluh enam, hari kesebelas




•••©©©•••


Mata Yeti mendelik, kepala terlontar ke atas, kaki memeluk erat pinggul ku, tangan kiri memeluk erat leher ku. Tangan kanan mencakar punggung ku.. Badan nya semua nya tegang. Di bawah, ku rasakan selangkangngan nya menjepit dan menyedot ku. Aku gelagapan. Aku bertahan, aku ingin dia lebih dulu puas. Biar segala penat nya berkurang. Ini salah satu cara nya.

Yeti mengendur, dia lemas, sungguh lemas. Sekarang dia tertidur di sofa..



~~~©©©~~~

Permainan yang sangat menguras tenaga nya ternyata. Dan semua emosi juga perasaan nya dia tumpahkan. Teh Yeti tertidur aku gak enak membangunkan, padahal aku kentang gini, aku menunggu nya.

Selang 10 menit dia terbangun dan melihat masih telanjang tidur di sofa. Aku yang memperhatikan nya di sofa kecil di sebelah nya, dia melihat aku. Dia ambil tissue dan membersihkan selangkangan nya. Segera dia bangkit, dan duduk di pangkuan ku posisi miring, dia lihat jam di dinding, masih ada 20 menit sebelum jam pertama habis. Kedua tangan nya melingkari leher ku.

"Kang,... tadi enak pisan... iiihhhh... aku pengen terus kaya gini. Hati aku senang pisan kang. Kalau ini mimpi, Yeti gak mau bangun, biar gini terus Kang Anto"

"Gak boleh sayang, kan ini bukan mimpi."

"Yeti masih pengen kang.. Yeti sampe merinding ingat nya akang. Akang teh belum keluar kan? Sok ayo sayang.. eh, masih ada euy 20 menit akang.."

"Memang nanti habis ini, kita mau jadi apa?"

"Ya habis pacaran, ya nikah. Kamu jadi suami aku."

"Ayo lah sayang, sini... hap..." aku membopong Teh Yeti

"Eee.. mau kemana akang?"

"Kamar pengantin lah.."

"Mauuuuu..."

Aku angkat Yeti dan aku bopong masuk kamar, sambil aku lumat bibir nya..

Kuletakkan tubuh mulus nya dengan lembut di ranjang. Masih sama telanjang kami. Aku kecup lembut mulut nya. Tangan Yeti merengkuh kepala ku, bibir kami tetap bertautan dengan lembut. Tidak buru-buru, penuh lembut. Yeti menarik aku keatas tubuh nya, aku tindih penuh tubuh nya.

"Kekasih ku, aku serahkan milikku seutuh nya untuk mu. Jika setelah lewat waktu nanti masuk jam ke dua, aku mau kamu jadi suami ku. Laksanakan tugas mu sebagai seorang suami sayang. Berikan bukti cinta mu, berikan semua cairan cinta mu, penuhi tubuhku dengan cinta mu sayang. Aku siap menjadi ibu dari anak-anak mu jika Yang Maha Kuasa menghendaki. Aku siap sayang.. ambillah cinta ku.."

Aku telusuri leher nya, terus turun ke dadanya, dada yang putih bersih, padat dan keras, karena memang masih ada isinya. Ku kecup lembut, ku pilin puncak mungil itu kiri kanan....

"Eeehhh.. aaahhh... aaaaiiiiihhhh...."

"Eeehhh... iiihhh... ayohhh... terusss... sayangggg... puasi akuuuhh... puasi .. ju.. gaa.. dirimuuuu... aku... tidakkk... aaaa... kaannn... lup... a.... kaa.. muu... aaahhh.."


Yeti merintih-rintih, seluruh syaraf tubuh nya merespon semua yang ku lakukan pada nya.. dia memang sangat menikmati nya..

Setelah puas di dadanya, aku turun, ku kecup perut nya ku hisap lembut semua sisi perut nya. Dan aku sampai pada daerah intim nya. Aku sempat kan melihat dengan jelas. Sebuah danau mungil indah itu, di tumbuhi rumput tipis yang sangat di tata rapih. Tidak semrawut. Aku mulai dekati mukaku, ku hirup, tidak berbau. Ah, sangat indah, sangat menggairahkan. Tidak ada gelambir, tidak ada kerut disana padahal sudah dua tubuh mungil melewati nya. Sangat dia rawat memang.

Aku ulurkan lidah ku, ke danau mungil nya, menyentuh sebuah butiran mungil se ujung jari kelingking. Saat di sentuh, Yeti terlonjak seperti tersetrum listrik ribuan watt..

"Aaakaangg.. aku.. sayang kamuuu... nikmaaaattt... eeeegggghhh... haahhh..."

Tangan nya menggapai-gapai ke udara, akhir nya sampai di rambut ku. Dia remas rambut ku dengan tangan kanan nya, tangan kirinya meremasi dadanya. Dia meremas keras rambut ku, tangan satunya juga meremas keras dada kencang itu. Ku jilati klit nya, hisap lembut, kuelus dengan lidah ku mulut goa itu, ku hisap, ku sedot.. ku sedot klit itu.. makin keras, makin besar, makin merah.. darah berkumpul di sana, dan makin sensitif sehingga makin nikmat yang dirasa kan, dan ku terobos dengan lidah ku. Goa itu basah, banjir, cairannya wangi khas, aku makin gairah. Ku sentil klit itu, ku pilin dengan jari jempol dan telunjuk ku. Yeti mengerang, layaknya menangis, mengerang keras tanpa takut ada yang dengar...

"Aaa.. aaa...aaahhhh... aaahh... hik... hik.. hiiiihhhhh..... aduh.. aduh... aduh... oooohhh... udah... udah... kang... udaaaahh... " dia mendorong muka ku. Aku tarik kepala ku.

Kepala Yeti segera naik, dia kejar bibir ku, dilumat nya, lidah kami saling beradu, saling bertaut, nafas memburu.. aku takut kalo aku tidak tahan. Aku tarik nafas menetralkan nafsuku.

Yeti naik ke atas ku, aku di paksa rebah..

"Sayang, aku mau akang nikmati ya kang, nikmati pelayanan kekasih mu ini, service istrimu ini..."

Yeti menjilati wajah ku, menciumi mataku, menghembusi telinga ku, terus ke pipi, mengecuo leher dan jakun ku. Lalu mulut nya turun ke dadaku. Dia jilati dadaku, dia hisap lembut puting ku bergantian, kiri kanan. Di jilati memutar, habis area dada ku di sentuh bibir nya.
Sangat pintar memuaskan pasangan nya. Bodoh yang jadi mantan suami nya, meninggal kan Yeti. Ah, Yeti.. kamu sangat menggairahkan. Siapapun nanti yang kelak akan jadi suami mu lagi, ia tentu akan sangaaaat puasss.

Yeti terus menciumi perut ku yang rata, mengelusi dengan lembut dengan tangan nya. Aku menggeliat terangsang. Lalu Yeti merayap lagi, turun ke arah kejantanan ku. Di pandangi sejenak, lalu tangan kanan nya terjulur ke batang ku yang sudah tegak keras dengan jantan nya. Di genggam dengan erat, aku menggeliat. Kemudian dia elus kepala nya, dia raba ujungnnya yang berlobang itu, di situ.. iya disitu... aku benar-benar merasa sangat nikmat.

"Aaagghhh... uugghhhhh..."

Lalu Yeti mulai memasukkan batang ku ke mulut mungil nya. Dia sambil mengocok dan sambil dia kulum, hisap batang ku.. sesekali dia coba masukkan semua ke mulut nya, tapi tidak masuk semua, masih seperempat lagi di luar. Yeti sedot, Yeti kocok dan Yeti jilat. Ahh gila... lalu aku angkat kepala Yeti manaiki ku. Dia naik keatas ku, mangecup bibir ku. Lalu menduduki aku. Dia tempat kan batang ku di depan goa indah itu. Dia elus kan ke goa banjir itu, dia pas kan.. lalu.. dia turunkan badan nya.. batang ku ... bergerak masuk, lagi.. lagi... dan masuk semua.. Yeti paksa kan masuk semua. Tubuh nya melengkung ke belakang.

Lalu diam beberapa lama. Dia tenangkan nafas nya. Setelah agak tenang, Yeti mulai menggerakkan pinggul nya, pelan memutar. Tidak naik turun, tidak keluar masuk. Tetapi tetap sepenuhnya di dalam.

"Aku tidak ingin terpisah walau sesaat. Aku ingin kita tetap terpaut utuh, aku ingin kamu tetap di dalam aku.. aku ingin kamu buahi aku, aku ingin hamil anak mu, aku ingggiiinnn... aku mauuuu... aku istri mu akaaaanggg... ooouuugghhh..."

Yeti mulai menggoyang, mengulek-ulek batang ku, memutar pinggul nya tanpa sedikit pun batang ku bergerak tercabut dari dalam dia. Dia meringis menangisss... menangiss nikmatt...

Aku elus leher nya, aku elus telinga nya, dan aku remas ke dua gunung indah nya yang besar nya dua kali kepalan tangan ku. Aku remas gemas sampai merah, aku tekan-tekan dengan telapak ku dan ku putar searah jarum jam.. Yeti mendelik nikmat, tapi dia belum mau sampai, dia mau habis-habisan. Dia mau total...
Ku sambut goyang pinggul nya dengan hentakan otot ku dari bawah. Yeti makin menangis..

"Aaauuuhhhh... hhheeeeenngggg.... aaaahhhh... oooohhh... hosshhh... hosshhh... aaaiiihhh... hiyyaahh... hiyaahh.. laaa..gggiiiiiiii..."


Yeti menghentikan goyang nya, ia maju bibir nya melumat bibir ku. Ku lumat habis bibir nya. Lalu dia lepas, dan menyorongkan dada nya yang mangkel itu ke muka ku, puting nya ke mulut ku..

"Suami ku, ayo susui aku. Susui akuuuhhh... ini sumber makanan anak mu... ayah nya harus pastikan sumber nya baik, lancar, bersih, sehat, nikmat, segar, puas, banyak... semuanya... suami ku harus pastikan anak nya gak kurang, anak nya sehat, anak nya kuat... ayooohh.. terruuusss..." aku dibawah menyusu pada nya. Kiri kanan ku sedot. Dan selangkangan ku, mulai aku gerakkan naik turun. Aku kocok.. lembut, makin cepat, makin cepat lagi, cepat, keras. Tubuh ku dan dia terlontar-lontar, terlonjak-lonjak, gemetar, mandi keringat, licin semua.. di bawah batang ku keluar masuk cepat, cairan keluar sehingga mengkilat. Ada cairan putih membanjiri selangkangan kami, makin melancarkan tusukan ku..

"plak.. plak.. plak.. plak.. plak.. plak.. plak..
plok.. plok.. plok.. plok.. plok.. plok.. plok..

plokkk... plokkk.. plokkk... (aku tekan sedalam-dalam nya, lalu..)

plak.. plak.. plak.. plak.. plak.. plak.. plak.. plak.. plak.."


"Teruuusss... terruusss... te... ruuusss... hhhhaaaaeeehhh... te.. russ... sa.. yang.. a... ku.. ma.. uuu... ke.. lluuuu.. aaarrr... aaaaaaahhhhh... ooohhhh... sssshhhh...."

Yeti melenting badan nya ke belakang, kepala ku di remas nya, di tarik nya ke dadanya.. aku hisap keras dada nya sampai merah, aku tekan pinggul nya dengan kedua tangan ku agar merapat penuh ke tubuh ku. Kelamin kami saling terpaut rapat.. aku... belum keluar..

Tak lama, kemudian dia tertelungkup di atas ku. Nafas nya memburu, lambat laun badan nya melemas, cairan di goa nya terasa memancar deras.. sampai merembes keluar, membasahi sprei.. anggap saja ini cairan keperawanan nya..
Ku elus kepala nya, rambut nya sudah acak-acakan. Batang ku dengan gagah masih di dalam tubuh nya.

5 menit saling meresapi. Yeti tampak sangat menikmati nya. Kemudian dia angkat kepala nya, dia tatap mata ku. Hanya menatap tanpa bicara.. kemudian dia menggeleng, dan menangis..

"Aku gak kuat akang menghadapi kamu, aku bisa mati keenakan terus-terusan kamu pacu sayang. Sekarang aku sadar, kenapa kamu harus dua istri.. ini jawaban nya.. tidak akan kuat wanita biasa melayani mu akang, pingsan dalam kenikmatan,.. kamu itu sungguh perkasa sayang.." kata Yeti sambil mencubit hidung ku

"Tapi kamu hebat kok.. kamu dashyat sayang.." jawab ku

"Tapi kamu belum keluar ya sayang. Kamu belum menafkahi aku sepenuhnya. Aku ingin kamu nafkahi suamiku, aku ingin kamu buahi sayang. Lakukan tugas mu suami ku..."

Aku bangkit, tanpa melepas batang ku, aku naiki Yeti. Sekarang aku yang diatas.. aku mulai menusuk lambat.. kadang aku pentokkan ke rahimnya, ku tekan lama dan kugerak-gerakkan otot selangkangan ku saat di dalam sana. Yeti gemetar, mulut nya terbuka, tapi tidak ada suara, nafas nya memburu. Memang aku sengaja membenturkan batang ku dengan mulut rahim nya.

Kemudian aku gerakkan naik turun, lagi, makin cepat, tapi tidak terlalu cepat. Kasihan dia. Sodokan 3 : 1 aku lakukan. Tiga kali kocok an biasa dan satu kali sodokan dalam sampai mentok. Yeti kepala nya terlempar ke kanan dan ke kiri. Tangan nya meremas seprei dan bantal yang ada di kepala nya, kedua tangan nya memang diangkat diatas kepala. Ketiak nya bersih dan mulus, sangat menggairahkan ku. Aku mau tuntaskan juga.. aku sudah terlalu lama kentang..

Aku tambahkan kecepatan kocokan ku, aku remas juga susu nya, aku tegakkan badan ku, kaki nya aku lebarkan... dan...
Aku kocok dengan sangat cepat, seperti getar.. Yeti melolong dan menangis.... kepala nya menggeleng kuat, tangan nya memegang dada ku...

Aku getarkan selangkangan ku, aku mau sampai juga, Yeti sudah dapat lagi, tubuh nya sudah lemas, tapi aku memburu puncak ku.. aku mengerang kerass..

"Aaaahh... anjinggg... enaaakkk.... oooggghh, hiiihhh... aku... mau... keluar... di luar yah?"

"Nggaaakk... di dalam sayang.. aku mau rasain cairan kamuuuhhh..."

"Sayang istriku... aku sayang kamuu... terima sperma ku, air cintaku... ooohhh... uuuggghhhh....aaaaaaahhhhhh...."

Semprotan deras berulang-ulang aku tembakkan ke rahim nya.. aku hitung ada 10 tembakan terus menerus. Yeti juga orgasme lagi... dia memeluk ku erat. Pinggul nya terangkat... batang ku dan goa nya terkait erat, sepenuh nya. Aku nikmati, aku diam, Yeti diam.. aku sangggat puaasss...

Yeti kembali tertidur saking lemas nya, padahal batang ku masih menancap di dalam dia. Ku elus rambut basah nya, aku kecup pipi nya. Aku diamkan tetap dalam posisi itu, aku gak mau dia bangun kalau aku cabut. Kupandangi tubuh telanjang nya, hmmmhh.. sungguh beruntung yang akan memiliki nya kelak.

Aku lihat jam, sudah 11.30, artinya sudah satu setengah jam permainan ini berlang sung, masih ada waktu 30 menit lagi sesuai perjanjian.

Aku diam, batang ku walau sudah memuntahkan cairan nya, masih berdiri tegak aku rasa kan, tapi rasa gairahnya sudah jauh berkurang.

Tak lama Yeti sadar. Dia melihat ku. Dan tersenyum..


Aku ingin cabut batang ku, tangan Yeti cepat menahan pinggul ku..

"Biarkan dulu sayang, aku masih mau merasakan kamu di dalam aku. Aku mau sperma mu masuk semua.."

"Kamu sungguhan mau hamil dari aku?"

"Iya... kalau bisa.. "

Aku terkesiap.. kaget..

"Aku bilang kan kalo bisa, aku mau... Karena, KB ku belum aku cabut sayang. Masih aku pakai. Kalo aku cabut, aku gak rela hamil dari Yudha kemarin-kemarin. Aku gak akan rela. Tapi dengan mu, aku sungguh rela, walau mungkin tidak bisa. Tapi kemungkinan itu tetap ada lho akang , nama nya buatan manusia, mana ada yang sempurna ya kan sayang? Jadi biarin aja didalam dulu, siapa tau ada yang lolos. Sperma mu panas si dalam rahimku, banyak pisan lagi.. "

"Hadeh, kamu mah ada-ada aja. Perjanjiannya kan gak sampe jadi anak segala kan?"

"Tapi itu kan tugas suami, membuahi istri nya. Memberikan nafkah batin buat istri nya... hayoo.."

"Tapi kalau jadi beneran, aku pusing teteh. Teteh kan tau aku ini calon nya adik mu."

"Tenang, kan aku udah bilang di awal, aku gak akan menuntut kamu kalau aku kenapa-kenapa kan? aku senang dan bahagia, andai dikasih anak dari seorang lelaki gagah dan hebat ini.. aku juga tidak akan menggangu kehidupan mu"

"Trus, kamu nya gimana kalau itu? eehh.. memang kamu tidak mau menikah lagi?"

"Aku masih trauma akang, masih sakit. Mungkin aku terakhir tinggal disini hari minggu besok. Ini ruko sewaan kok, aku pindah ke rumah ku sendiri yang di dekat polsek. Perabot aku jual aja, yang masih bisa pakai, aku pakai sendiri. Aku kan masih kerja juga di koperasi."

"
Iya, aku juga kembali ke Jakarta nya hari minggu. Tugasku sudah selesai disini teh."

"Aku akan merindukan mu sayang."

"
Kok bisa? aku kan orang nya cuek aja kok bisa di rinduin?"

"Iya ini salah satu yang bikin aku rindu. Kontol ini yang sekarang masih di dalam nonok aku.. nonok aku pasti rindu.."

"Udah gak bisa atuh teh lewat dari jam 12."

"Iya tau sayang, kangen kan boleh aja walau tau gak akan datang lagi. Karena kesannya yang sangaaaat indahhh.."

"Ayo teh, udah 11.35 nih.. masih mau lagi?'

"Sisa waktu
*Chapter tiga puluh enam, hari kesebelas







•••©©©•••







Mata Yeti mendelik, kepala terlontar ke atas, kaki memeluk erat pinggul ku, tangan kiri memeluk erat leher ku. Tangan kanan mencakar punggung ku.. Badan nya semua nya tegang. Di bawah, ku rasakan selangkangngan nya menjepit dan menyedot ku. Aku gelagapan. Aku bertahan, aku ingin dia lebih dulu puas. Biar segala penat nya berkurang. Ini salah satu cara nya.



Yeti mengendur, dia lemas, sungguh lemas. Sekarang dia tertidur di sofa..







~~~©©©~~~





Permainan yang sangat menguras tenaga nya ternyata. Dan semua emosi juga perasaan nya dia tumpahkan. Teh Yeti tertidur aku gak enak membangunkan, padahal aku kentang gini, aku menunggu nya.



Selang 10 menit dia terbangun dan melihat masih telanjang tidur di sofa. Aku yang memperhatikan nya di sofa kecil di sebelah nya, dia melihat aku. Dia ambil tissue dan membersihkan selangkangan nya. Segera dia bangkit, dan duduk di pangkuan ku posisi miring, dia lihat jam di dinding, masih ada 20 menit sebelum jam pertama habis. Kedua tangan nya melingkari leher ku.



"Kang,... tadi enak pisan... iiihhhh... aku pengen terus kaya gini. Hati aku senang pisan kang. Kalau ini mimpi, Yeti gak mau bangun, biar gini terus Kang Anto"



"Gak boleh sayang, kan ini bukan mimpi."



"Yeti masih pengen kang.. Yeti sampe merinding ingat nya akang. Akang teh belum keluar kan? Sok ayo sayang.. eh, masih ada euy 20 menit akang.."



"Memang nanti habis ini, kita mau jadi apa?"



"Ya habis pacaran, ya nikah. Kamu jadi suami aku."



"Ayo lah sayang, sini... hap..." aku membopong Teh Yeti



"Eee.. mau kemana akang?"



"Kamar pengantin lah.."



"Mauuuuu..."



Aku angkat Yeti dan aku bopong masuk kamar, sambil aku lumat bibir nya..



Kuletakkan tubuh mulus nya dengan lembut di ranjang. Masih sama telanjang kami. Aku kecup lembut mulut nya. Tangan Yeti merengkuh kepala ku, bibir kami tetap bertautan dengan lembut. Tidak buru-buru, penuh lembut. Yeti menarik aku keatas tubuh nya, aku tindih penuh tubuh nya.



"Kekasih ku, aku serahkan milikku seutuh nya untuk mu. Jika setelah lewat waktu nanti masuk jam ke dua, aku mau kamu jadi suami ku. Laksanakan tugas mu sebagai seorang suami sayang. Berikan bukti cinta mu, berikan semua cairan cinta mu, penuhi tubuhku dengan cinta mu sayang. Aku siap menjadi ibu dari anak-anak mu jika Yang Maha Kuasa menghendaki. Aku siap sayang.. ambillah cinta ku.."



Aku telusuri leher nya, terus turun ke dadanya, dada yang putih bersih, padat dan keras, karena memang masih ada isinya. Ku kecup lembut, ku pilin puncak mungil itu kiri kanan....



"Eeehhh.. aaahhh... aaaaiiiiihhhh...."



"Eeehhh... iiihhh... ayohhh... terusss... sayangggg... puasi akuuuhh... puasi .. ju.. gaa.. dirimuuuu... aku... tidakkk... aaaa... kaannn... lup... a.... kaa.. muu... aaahhh.."



Yeti merintih-rintih, seluruh syaraf tubuh nya merespon semua yang ku lakukan pada nya.. dia memang sangat menikmati nya..



Setelah puas di dadanya, aku turun, ku kecup perut nya ku hisap lembut semua sisi perut nya. Dan aku sampai pada daerah intim nya. Aku sempat kan melihat dengan jelas. Sebuah danau mungil indah itu, di tumbuhi rumput tipis yang sangat di tata rapih. Tidak semrawut. Aku mulai dekati mukaku, ku hirup, tidak berbau. Ah, sangat indah, sangat menggairahkan. Tidak ada gelambir, tidak ada kerut disana padahal sudah dua tubuh mungil melewati nya. Sangat dia rawat memang.



Aku ulurkan lidah ku, ke danau mungil nya, menyentuh sebuah butiran mungil se ujung jari kelingking. Saat di sentuh, Yeti terlonjak seperti tersetrum listrik ribuan watt..



"Aaakaangg.. aku.. sayang kamuuu... nikmaaaattt... eeeegggghhh... haahhh..."



Tangan nya menggapai-gapai ke udara, akhir nya sampai di rambut ku. Dia remas rambut ku dengan tangan kanan nya, tangan kirinya meremasi dadanya. Dia meremas keras rambut ku, tangan satunya juga meremas keras dada kencang itu. Ku jilati klit nya, hisap lembut, kuelus dengan lidah ku mulut goa itu, ku hisap, ku sedot.. ku sedot klit itu.. makin keras, makin besar, makin merah.. darah berkumpul di sana, dan makin sensitif sehingga makin nikmat yang dirasa kan, dan ku terobos dengan lidah ku. Goa itu basah, banjir, cairannya wangi khas, aku makin gairah. Ku sentil klit itu, ku pilin dengan jari jempol dan telunjuk ku. Yeti mengerang, layaknya menangis, mengerang keras tanpa takut ada yang dengar...



"Aaa.. aaa...aaahhhh... aaahh... hik... hik.. hiiiihhhhh..... aduh.. aduh... aduh... oooohhh... udah... udah... kang... udaaaahh... " dia mendorong muka ku. Aku tarik kepala ku.



Kepala Yeti segera naik, dia kejar bibir ku, dilumat nya, lidah kami saling beradu, saling bertaut, nafas memburu.. aku takut kalo aku tidak tahan. Aku tarik nafas menetralkan nafsuku.



Yeti naik ke atas ku, aku di paksa rebah..



"Sayang, aku mau akang nikmati ya kang, nikmati pelayanan kekasih mu ini, service istrimu ini..."



Yeti menjilati wajah ku, menciumi mataku, menghembusi telinga ku, terus ke pipi, mengecuo leher dan jakun ku. Lalu mulut nya turun ke dadaku. Dia jilati dadaku, dia hisap lembut puting ku bergantian, kiri kanan. Di jilati memutar, habis area dada ku di sentuh bibir nya.

Sangat pintar memuaskan pasangan nya. Bodoh yang jadi mantan suami nya, meninggal kan Yeti. Ah, Yeti.. kamu sangat menggairahkan. Siapapun nanti yang kelak akan jadi suami mu lagi, ia tentu akan sangaaaat puasss.



Yeti terus menciumi perut ku yang rata, mengelusi dengan lembut dengan tangan nya. Aku menggeliat terangsang. Lalu Yeti merayap lagi, turun ke arah kejantanan ku. Di pandangi sejenak, lalu tangan kanan nya terjulur ke batang ku yang sudah tegak keras dengan jantan nya. Di genggam dengan erat, aku menggeliat. Kemudian dia elus kepala nya, dia raba ujungnnya yang berlobang itu, di situ.. iya disitu... aku benar-benar merasa sangat nikmat.



"Aaagghhh... uugghhhhh..."



Lalu Yeti mulai memasukkan batang ku ke mulut mungil nya. Dia sambil mengocok dan sambil dia kulum, hisap batang ku.. sesekali dia coba masukkan semua ke mulut nya, tapi tidak masuk semua, masih seperempat lagi di luar. Yeti sedot, Yeti kocok dan Yeti jilat. Ahh gila... lalu aku angkat kepala Yeti manaiki ku. Dia naik keatas ku, mangecup bibir ku. Lalu menduduki aku. Dia tempat kan batang ku di depan goa indah itu. Dia elus kan ke goa banjir itu, dia pas kan.. lalu.. dia turunkan badan nya.. batang ku ... bergerak masuk, lagi.. lagi... dan masuk semua.. Yeti paksa kan masuk semua. Tubuh nya melengkung ke belakang.



Lalu diam beberapa lama. Dia tenangkan nafas nya. Setelah agak tenang, Yeti mulai menggerakkan pinggul nya, pelan memutar. Tidak naik turun, tidak keluar masuk. Tetapi tetap sepenuhnya di dalam.



"Aku tidak ingin terpisah walau sesaat. Aku ingin kita tetap terpaut utuh, aku ingin kamu tetap di dalam aku.. aku ingin kamu buahi aku, aku ingin hamil anak mu, aku ingggiiinnn... aku mauuuu... aku istri mu akaaaanggg... ooouuugghhh..."



Yeti mulai menggoyang, mengulek-ulek batang ku, memutar pinggul nya tanpa sedikit pun batang ku bergerak tercabut dari dalam dia. Dia meringis menangisss... menangiss nikmatt...



Aku elus leher nya, aku elus telinga nya, dan aku remas ke dua gunung indah nya yang besar nya dua kali kepalan tangan ku. Aku remas gemas sampai merah, aku tekan-tekan dengan telapak ku dan ku putar searah jarum jam.. Yeti mendelik nikmat, tapi dia belum mau sampai, dia mau habis-habisan. Dia mau total...

Ku sambut goyang pinggul nya dengan hentakan otot ku dari bawah. Yeti makin menangis..



"Aaauuuhhhh... hhheeeeenngggg.... aaaahhhh... oooohhh... hosshhh... hosshhh... aaaiiihhh... hiyyaahh... hiyaahh.. laaa..gggiiiiiiii..."





Yeti menghentikan goyang nya, ia maju bibir nya melumat bibir ku. Ku lumat habis bibir nya. Lalu dia lepas, dan menyorongkan dada nya yang mangkel itu ke muka ku, puting nya ke mulut ku..



"Suami ku, ayo susui aku. Susui akuuuhhh... ini sumber makanan anak mu... ayah nya harus pastikan sumber nya baik, lancar, bersih, sehat, nikmat, segar, puas, banyak... semuanya... suami ku harus pastikan anak nya gak kurang, anak nya sehat, anak nya kuat... ayooohh.. terruuusss..." aku dibawah menyusu pada nya. Kiri kanan ku sedot. Dan selangkangan ku, mulai aku gerakkan naik turun. Aku kocok.. lembut, makin cepat, makin cepat lagi, cepat, keras. Tubuh ku dan dia terlontar-lontar, terlonjak-lonjak, gemetar, mandi keringat, licin semua.. di bawah batang ku keluar masuk cepat, cairan keluar sehingga mengkilat. Ada cairan putih membanjiri selangkangan kami, makin melancarkan tusukan ku..



"plak.. plak.. plak.. plak.. plak.. plak.. plak..

plok.. plok.. plok.. plok.. plok.. plok.. plok..



plokkk... plokkk.. plokkk... (aku tekan sedalam-dalam nya, lalu..)



plak.. plak.. plak.. plak.. plak.. plak.. plak.. plak.. plak.."



"Teruuusss... terruusss... te... ruuusss... hhhhaaaaeeehhh... te.. russ... sa.. yang.. a... ku.. ma.. uuu... ke.. lluuuu.. aaarrr... aaaaaaahhhhh... ooohhhh... sssshhhh...."

Yeti melenting badan nya ke belakang, kepala ku di remas nya, di tarik nya ke dadanya.. aku hisap keras dada nya sampai merah, aku tekan pinggul nya dengan kedua tangan ku agar merapat penuh ke tubuh ku. Kelamin kami saling terpaut rapat.. aku... belum keluar..



Tak lama, kemudian dia tertelungkup di atas ku. Nafas nya memburu, lambat laun badan nya melemas, cairan di goa nya terasa memancar deras.. sampai merembes keluar, membasahi sprei.. anggap saja ini cairan keperawanan nya..

Ku elus kepala nya, rambut nya sudah acak-acakan. Batang ku dengan gagah masih di dalam tubuh nya.



5 menit saling meresapi. Yeti tampak sangat menikmati nya. Kemudian dia angkat kepala nya, dia tatap mata ku. Hanya menatap tanpa bicara.. kemudian dia menggeleng, dan menangis..



"Aku gak kuat akang menghadapi kamu, aku bisa mati keenakan terus-terusan kamu pacu sayang. Sekarang aku sadar, kenapa kamu harus dua istri.. ini jawaban nya.. tidak akan kuat wanita biasa melayani mu akang, pingsan dalam kenikmatan,.. kamu itu sungguh perkasa sayang.." kata Yeti sambil mencubit hidung ku



"Tapi kamu hebat kok.. kamu dashyat sayang.." jawab ku



"Tapi kamu belum keluar ya sayang. Kamu belum menafkahi aku sepenuhnya. Aku ingin kamu nafkahi suamiku, aku ingin kamu buahi sayang. Lakukan tugas mu suami ku..."



Aku bangkit, tanpa melepas batang ku, aku naiki Yeti. Sekarang aku yang diatas.. aku mulai menusuk lambat.. kadang aku pentokkan ke rahimnya, ku tekan lama dan kugerak-gerakkan otot selangkangan ku saat di dalam sana. Yeti gemetar, mulut nya terbuka, tapi tidak ada suara, nafas nya memburu. Memang aku sengaja membenturkan batang ku dengan mulut rahim nya.



Kemudian aku gerakkan naik turun, lagi, makin cepat, tapi tidak terlalu cepat. Kasihan dia. Sodokan 3 : 1 aku lakukan. Tiga kali kocok an biasa dan satu kali sodokan dalam sampai mentok. Yeti kepala nya terlempar ke kanan dan ke kiri. Tangan nya meremas seprei dan bantal yang ada di kepala nya, kedua tangan nya memang diangkat diatas kepala. Ketiak nya bersih dan mulus, sangat menggairahkan ku. Aku mau tuntaskan juga.. aku sudah terlalu lama kentang..



Aku tambahkan kecepatan kocokan ku, aku remas juga susu nya, aku tegakkan badan ku, kaki nya aku lebarkan... dan...

Aku kocok dengan sangat cepat, seperti getar.. Yeti melolong dan menangis.... kepala nya menggeleng kuat, tangan nya memegang dada ku...



Aku getarkan selangkangan ku, aku mau sampai juga, Yeti sudah dapat lagi, tubuh nya sudah lemas, tapi aku memburu puncak ku.. aku mengerang kerass..



"Aaaahh... anjinggg... enaaakkk.... oooggghh, hiiihhh... aku... mau... keluar... di luar yah?"



"Nggaaakk... di dalam sayang.. aku mau rasain cairan kamuuuhhh..."



"Sayang istriku... aku sayang kamuu... terima sperma ku, air cintaku... ooohhh... uuuggghhhh....aaaaaaahhhhhh...."



Semprotan deras berulang-ulang aku tembakkan ke rahim nya.. aku hitung ada 10 tembakan terus menerus. Yeti juga orgasme lagi... dia memeluk ku erat. Pinggul nya terangkat... batang ku dan goa nya terkait erat, sepenuh nya. Aku nikmati, aku diam, Yeti diam.. aku sangggat puaasss...



Yeti kembali tertidur saking lemas nya, padahal batang ku masih menancap di dalam dia. Ku elus rambut basah nya, aku kecup pipi nya. Aku diamkan tetap dalam posisi itu, aku gak mau dia bangun kalau aku cabut. Kupandangi tubuh telanjang nya, hmmmhh.. sungguh beruntung yang akan memiliki nya kelak.



Aku lihat jam, sudah 11.30, artinya sudah satu setengah jam permainan ini berlang sung, masih ada waktu 30 menit lagi sesuai perjanjian.



Aku diam, batang ku walau sudah memuntahkan cairan nya, masih berdiri tegak aku rasa kan, tapi rasa gairahnya sudah jauh berkurang.



Tak lama Yeti sadar. Dia melihat ku. Dan tersenyum..





Aku ingin cabut batang ku, tangan Yeti cepat menahan pinggul ku..



"Biarkan dulu sayang, aku masih mau merasakan kamu di dalam aku. Aku mau sperma mu masuk semua.."



"Kamu sungguhan mau hamil dari aku?"



"Iya... kalau bisa.. "



Aku terkesiap.. kaget..



"Aku bilang kan kalo bisa, aku mau... Karena, KB ku belum aku cabut sayang. Masih aku pakai. Kalo aku cabut, aku gak rela hamil dari Yudha kemarin-kemarin. Aku gak akan rela. Tapi dengan mu, aku sungguh rela, walau mungkin tidak bisa. Tapi kemungkinan itu tetap ada lho akang , nama nya buatan manusia, mana ada yang sempurna ya kan sayang? Jadi biarin aja didalam dulu, siapa tau ada yang lolos. Sperma mu panas si dalam rahimku, banyak pisan lagi.. "



"Hadeh, kamu mah ada-ada aja. Perjanjiannya kan gak sampe jadi anak segala kan?"



"Tapi itu kan tugas suami, membuahi istri nya. Memberikan nafkah batin buat istri nya... hayoo.."



"Tapi kalau jadi beneran, aku pusing teteh. Teteh kan tau aku ini calon nya adik mu."



"Tenang, kan aku udah bilang di awal, aku gak akan menuntut kamu kalau aku kenapa-kenapa kan? aku senang dan bahagia, andai dikasih anak dari seorang lelaki gagah dan hebat ini.. aku juga tidak akan menggangu kehidupan mu"



"Trus, kamu nya gimana kalau itu? eehh.. memang kamu tidak mau menikah lagi?"



"Aku masih trauma akang, masih sakit. Mungkin aku terakhir tinggal disini hari minggu besok. Ini ruko sewaan kok, aku pindah ke rumah ku sendiri yang di dekat polsek. Perabot aku jual aja, yang masih bisa pakai, aku pakai sendiri. Aku kan masih kerja juga di koperasi."



"Iya, aku juga kembali ke Jakarta nya hari minggu. Tugasku sudah selesai disini teh."



"Aku akan merindukan mu sayang."



"Kok bisa? aku kan orang nya cuek aja kok bisa di rinduin?"



"Iya ini salah satu yang bikin aku rindu. Kontol ini yang sekarang masih di dalam nonok aku.. nonok aku pasti rindu.."



"Udah gak bisa atuh teh lewat dari jam 12."



"Iya tau sayang, kangen kan boleh aja walau tau gak akan datang lagi. Karena kesannya yang sangaaaat indahhh.."



"Ayo teh, udah 11.35 nih.. masih mau lagi?'



"Sisa waktu aku mau dimanja oleh suami aku."







Bersambung lagi ya suhu...



Mohon kritik dan saran nya ya suhu...
aku mau dimanja oleh suami aku."



Bersambung lagi ya suhu...

Mohon kritik dan saran nya ya suhu...
 
Terakhir diubah:
Anto bukannya cepet jemput teh yeti malah perang gerilia..perang pamungkas karna janji..oh yeti dor..dur..dar...,mantaf hu..lanjut tunggu neng aiko..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd