Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Maafkan aku Mama

Status
Please reply by conversation.
" Rio ", tiba-tiba suara mamah memanggil namaku saat pandangannya ia tujukan padaku seraya bangkit dari posisinya yang semula dalam posisi dogoie. " Iya mah... ", jawabku sedikit gugup karna aku takut mamahku sempat melihat apa telah aku lakukan sesaat tadi.

" Kesini sayang... Mamah mau bicara sama kamu", lanjut mamah seraya ia kemudian duduk pada sofa di ruang keluarga tersebut. " Sini... Duduk disamping mamah", sambung mamah.

" I... Iya mah ", jawabku penuh tanda tanya namun aku mengikuti perintah mamahku dan kemudian aku duduk disamping mamah. " Ada apa mah...? ", lanjutku bertanya kepada mamah.

" Rio... Berapa usiamu saat ini? ", tanya mamah kepadaku.
" 27 tahun mah.. ", jawabku santai dan bersyukur karena mamah tak mengetahui apa yang telah aku lakukan tadi.

" Kapan kau akan menikah Rio...? ", pertanyaan mamahku yang kini membuat aku sedikit terhenyak mendengarnya. " Mamah sudah ingin rasanya menimang cucu sayang, dan rasanya usiamu sudah cukup matang untuk berumah tangga sayang... ", lanjut mamah.

" Hmmm.... Anu mahh... ", bingung jawaban apa yang harus aku berikan ke mamahku.

" Kenapa sayang...?, jangan bilang kalau kamu tidak suka terhadap wanita...!!! ", cecar mamahku.

" Hmmm.... Bukan itu mahh... Bukan, aku tidak suka wanita, sungguh.... Hanya saja....!!! ", bingung aku, apa yang harus aku katakan kepada mamahku.

" Trus apa masalahmu sayang...?, jangan bilang kalau anak mamah yang tampan ini sulit mencari pacar", cecar mamahku dan semakin membuatku menjadi bingung harus menjawab apa.

Dengan pelan namun pasti aku mencoba menjelaskan kepada mamah, " Bukan begitu mahh...., banyak wanita yang jatuh hati kepada Rio..., tapi masalah itu datangnya dari Rio, bukan dari para wanita itu, Rio hanya takut mah... ", tak mampu aku lanjutkan perkataanku karena aku merasa malu dan bingung bagaimana cara aku menjelaskan kepada mamahku.

" Kenapa sayang..., kenapa...., tolong katakan kepada mamah, apa masalahmu sayang, apakah kau tidak percaya kepada mamahmu ini..? ", kejar mamahku dengan pertanyaannya.

" Hmmmm.... Mah... ", hanya suara bergumam itu yang mampu keluar dari mulutku, serta tatapan mataku tajam menatap mamah.

" Aduhhh...., bagaimana ini, somprett... Jadi bingung aku", sumpah serapahku dalam hati. Kupeehatikan tajam mata mamah memperhatikanku, matanya seolah sedang mencoba membaca apa yang aku pikirkan.

" Rio sayang...... ", ucap mamah seraya dengan lembut tangannya menggenggam kedua tanganku dan membuat hatiku menjadi hangat tiba-tiba. " Katakanlah sayang, apa yang menjadi masalahmu, percayalah mamah selalu ada untuk membantu anak- anak mamah...., Katakanlah sayang...., hanya kamu satu2nya pewaris darah keturunan papah, mamah takut sayang bagaimana jika....!!! ", tiba-tiba suara mamah tercekat dan tak mampu lagi berucap lebih jauh di iringi lelehan air mata di kedua matanya.

" Tidak mahhh.... Tidak...., Rio tidak seperti yang mamah pikirkan", ucapku seraya jari telunjukku kutempelkan kepada bibir tipis mamah untuk menahannya agar tidak mengucapkan hal-hal berbau prasangka terhadap diriku.

" Aku hanya takut kepada kondisi kemaluanku mah... Kondisi penisku mahh... Itu saja", jawabku tiba-tiba secara spontan.

" Apa sayang... Kamu bilang penis....???, apa kamu impoten sayang?? ", cecar mamah dengan sikap terkejut dan takut menghadapi kenyataan yang buruk.

" Katakan Rio... Kenapa dengan kemaluan kamu... ", kejar mamah dengan pertanyaannya karena melihatku hanya tertunduk diam.

" Tidak mah..., aku tidak impoten penisku baik-baik saja, namun aku hanya minder karena ukurannya yang menurutku sangat tidak normal dan aku takut menyakiti wanita yang aku gauli mah", dengan pelan dan hampir tak bersuara aku menjelaskan serta tertunduk malu.

Kulihat mamah menyimakku dengan seksama dan tatapan matanya tajam ke arahku, kemudian ", Ha... Ha.... Ha... ", Suara tawa mama membahana di ruang keluarga itu.
 
" Rio.... ", tiba-tiba suara tertawa mamah tak terdengar lagi, dan mamah kemudian tajam menatapku.

" Iya mah... ", jawabku

" Jadi kamu selama ini kamu belum mau menikah dan takut menjalin hubungan dengan wanita hanya karena masalah yang ada penis kamu itu, dan kamu bilang bentuknya yang tak normal", kalimat mamah coba meyakinkan.

" Iya mahh... ", jawabku dengan tertunduk malu.

" Perlihatkan kepada mamah sayang... ", ucap mamahku yang membuatku tertegun heran.

" Kenapa kamu jadi terlihat bingung begitu sayang... ", ucap mamahku kembali.

" Maksud mamah, mau lihat penisku begitu mah... ", tanyaku bingung.

" Tadi khan kamu bilang masalahnya ada di penismu sayang, tadi mamah juga bilang ke kamu kan sayang, kalau mamah ada disini untuk membantu anak-anak mamah, jadi tolong perlihatkan masalahmu sayang", ucap mamah lebih lanjut.

Perlahan sedikit ragu aku coba menurunkan celana boxer yang aku gunkan, kulihat mamah dengan seksama terus memperhatikanku, terutama di area sekitar batang kontolku. Peelahannamun pasti akhirnya batang kontolku keluar dari sarangnya dengan kondisi yang tiba-tiba menjadi tegang sempurna.

"Owhhh...., Riooo.... ", kejut mamahku ketika melihat batang kontolku yang telah keluar dari sarangnya dan tegak mebgacung dengan gagahnya.





*Bersambung dulu bang, ngantuk sekali...
 
Kayaknya seru..
Update nya kurang panjang huu..

Request +gambar hu
 
Next....

Tatapan mata mamahku masih saja terpaku pada batang kontolku yang saat itu memang sudah keluar dari sarangnya.

" Tuhhh khan... Bener apa kata Rio..., mamah saja takut khan melihat batang kontolku ini? ", ucapku pada mamah.

" Hmmm.... Mamah bukan takut sayang, mamah hanya takjub dengan ukuran batang kontolmu itu, sayang", jawab mamah.

"Gilaaa... Bagaimana mungkin anakku Rio bisa memiliki batang kontol seperti itu..., akkhh gila.... Bahkan ukurannya jauh melebihi milik ayahnya", pikir mamah Irma saat menyaksikan batang kontol putranya itu.

" Apa rasanya yahh... Jika... Jika kontol itu masuk dalam lubang vaginaku, apakah muat?, apakah akan sakit sekali?, atau malah akan nikmat ya?... , akkhh... Apasih yang aku pikirkan.. ", pikiran Mamah Irma jadi melambung tak karuan dan tiba-tiba sadar akan pikiran kotornya itu, namun apakah ia mampu untuk menampik hasrat yang tiba-tiba timbul saat melihat batang kontol anaknya itu.

" Kenapa mahh... Kok mamah malah melamun", suara Rio membuyarkan lamunan mamah Irma.

" Tidak apa2 sayang.... Mamah hanya takjub dengan ukuran kemaluanmu", jawab mamah Irma mencoba sedikit rilex.

" Takjub... Maksud mamah", tanya Rio.

" Iya Rio... Wanita yang nantinya jadi istrimu pasti akan senang dan puas dengan apa yang kamu miliki iti sayang", jawab mamah mencoba menghibur putranya.

" Kok bisa mah... Bukankah ini terlalu besar dan sepertinya akan menyakitkan bukan", ucap Rio menambahkan sambil tangannya menggenggam batang kontolnya sendiri.

" Akhh... ", tanpa sadar suara desahan halus keluar dari mulut mamah irma saat ia melihat bagaimana putranya menggenggam batang kontolnya di depannya saat itu.

" Oukhhh... Bahkan batang kontol itu terlihat begitu penuh dalam genggaman anakku, ikkhh... Besarnya... ", mamah Irma terlihat terpesona saat melihat putranya menggenggam batang kontolnya.

Rio yang melihat itu dan tau kalau mamahnya takjub dengan apa yang dia lihat, mencoba menggoda mamahnya dengan cara menggosokkan tangannya pada batang kontolnya ke atas dan kebawah seperti sedang melakukan onani.

" Oukhh... Iya mahh, ini yang membuat Rio jadi minder mah", sambung Rio dengan tangannya yang masih ia gerakkan turin naik dengan lembut, dan tanpa sadar desahan halus keluar dari mulutnya.

Terlihat dengan jelas oleh Rio bagaimana mamahnya menjadi salah tingkah dengan apa yang telah ia perbuat pada batang kontolnya.

" Sayang...., kamu jangan minder dengan ke istimewaan yang kamu miliki ini, jangan takut sayang, bahkan kepala bayi saat lahir jauh lebih besar dari ukuran kemaluan kamu itu sayang... ", kata-kata mamah mencoba meyakinkanku, dan dengan bahasa tubuh yang kulihat semakin gusar entah kenapa.

" Hmmm... Iya juga yah mahh... ", Ucap Rio membenarkan pernyataan dari mamahnya itu.

" Tapiii... Aku tetap takut kalau nantinya aku malah menyakiti pasanganku mahh... ", lanjut Rio yang masih dilanda perasaan takutnya.

" Ada mamah sayang... ", ucap mamah yang tiba-tiba membuat Rio diam dan mencoba mencerna maksud ucapan mamahnya itu.

Tiba-tiba tangan mamah Irma menepis tangan Rio yang saat itu masih menggenggam batang kontolnya sendiri seraya berucap " Mamah akan membantumu untuk percaya diri sayang", lanjut ucapan mamah. Kemudian mamah bangkit dari duduknya dan dengan cepat bersimpuh didepanku dengan wajahnya menghadap tepat di depan batang kontolku seraya melemparkan senyum penuh arti kepadaku.

" Mamah.... ", hanya itu yang mampu keluar dari mulutku, dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Kurasakan pelan namun pasti tangan lembut mamah membelai batang kontolku dari pangkal hingga ke bagian kepala kontolku, " Akhhh...., lembut sekali tangan mamahku ini... ", batinku berkata. Tatapan mamah terlihat fokus pada tonggak yang tegak berdiri mengacung dihadapannya saat itu, kurasakan hembusan nafas mamah terlihat bergemuruh saat itu, " Sepertinya mamah juga menjadi horny nihh... ", pikirku.

" Oukhhh... Maahhhh.... ", tiba-tiba aku dikagetkan dengan tindakan mamah yang dengan cepat melahap bagian kepala kontolku dengan mulutnya.

" Kenapa sayang.... ", ucap mama seraya tersenyum menggoda dengan sikapku yang terlihat kaget dengan apa yang ia lakukan.

" Enak mahhh.... ", hanya itu jawaban yang keluar dari mulutku.

" Mamah akan bantu kamu sayang... Dan mamah harap ini bisa menjadi rahasia kita saja y sayang", lanjut ucapan mamah, dan kusikapi hanya dengan menganggukkan kepalaku saja.

"Oukhhh gilaaa.... ", makin nikmat kurasakan karena kulihat mah mulai malahap sebagian besar batang kontolku dengan mulutnya, dan emutan mulutnya terasa bagitu nikmat pada batang kontolku. Tangannyapun tak tinggal diam, tangannya terus saja menggosok bagian batang kontolku yang tak mampu ia tampung dalam mulutnya.

Perlahan Rio mencoba meraih benjolan menantang pada dada mamahnya dan meremasnya dengannlembut, " Akhhh... Iya sayang... ", desahan keluar dari mulut mamah saat terasa payudaranya kuremas dengan lembut.

Cukup lama kami melakukan kegiatan itu hingga dalam 10 menit kemudian batang kontolku terlihat sangat basah oleh liur yang dikeluarkan dari mulut mamahku.

Tiba-tiba mamah berdiri dan kemudian ia duduk bersimpuh disampingku, " Kamu mau bantu mamah sayang..? ", hanya ucapan iti yang keluar dari mulut mamah setelah dirinya duduk disampingku seraya mengangkat tinggi kakinya dan melipatnya ke atas, serta mengankang lebar-lebar.


...... Bersambung.....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd