Bocilengas
Suka Semprot
- Daftar
- 25 Jun 2019
- Post
- 10
- Like diterima
- 2
Eps 02
MAMAHKU TITIN
Di kawasan komplek rumahku, aku termasuk anak yang banyak teman, setiap sore aku bermain bola dan jika belum azan maghrib aku tak akan pulang dan itu slalu membuat mamaku marah dan mengomel karena aku sering lupa waktu jika main keluar, Sedangkan ayahku slalu sibuk dengan tokonya tapi ya sudahlah selagi aku sudah di belikan PS jadi dirumah ada mainan
Semenjak kejadian yang aku lihat itu kini joko semakin sering curi pandang dan memperhatikan mamaku, Bahkan saat ayahku ada di toko joko tetap secara sembunyi memperhatikan mamaku,, dan sikap mamaku sepertinya cuek saja sepertinya dari raut wajah mamaku ada sebuah penyesalan telah melakukan itu, terlihat dengan sikap mamaku yang kini lebih sering membuang muka saat di pandangi joko, dan cuek saja saat sesekali joko mengajaknya bercanda
Namun joko yang tak tahu diri nampaknya terus berusaha untuk mendekati mamaku, Sore itu sepulang bermain aku melihat joko menghampiri mamaku yang sedang menghitung barang,, Ayahku nampaknya sedang mandi di belakang jadi tak terlihat di toko dan hanya menyisakan mamaku dan joko, aku pun tak langsung masuk melainkan sembunyi di balik tumpukan kardus aqua lalu pelan pelan tanpa suara mendekat ke arah mereka, setelah agak mendekat samar samar aku mendengar percakapan mereka
"tambah semok aja bu, jadi pingin lagi nih hehehe"
"Jangan kurang ajar kamu joko, dirumah ada bapak kmu ngerti gak"
"bapak lagi mandi bu tenang aja"
"Kalau kata saya nggak ya nggak, kok jadi kaya gitu sih"
"Ya udh klo ibu gk mau nanti joko bakal ngaku ke bapak, kemarin ibu manjain burung joko hehehe"
"Hehh jgn gila kamu joko, kamu disini cuma kacung gak usah banyak maunya ini itu"
"Bu selama kerja disini mana pernah joko perhitungan soal tenaga meskipun bapak kalo nyuruh suka semaunya, kok ibu ngomong begitu, ya udh kalo itu mau ibu joko bakal ngaku semuanya ke bapak"
Dari tempat pengintaian ku terlihat joko bergegas meninggalkan mamaku dan ingin masuk kedalam untuk menemui ayahku, tapi sebelum masuk kedalam mamaku lalu mencegah nya dengan memegangi tubuh joko
"Iya iya saya bakal ikutin semua mau kmu, tapi janji ini cuma rahasia kita"
"nah gitu dong bu hehehe"
Terlihat senyum licik dari wajah joko yang aku sendiri tak mengerti apa yang joko inginkan dari mamaku, sedangkan mamaku hanya diam saja dan terlihat raut keterpaksaan dari wajahnya,, aku bisa mengerti karena sudah hafal sifat mamaku bila tak nyaman ia akan diam seperti yang pernah kulihat saat ayah dan mamaku berdebat masalah toko dan mamaku mengalah mengikuti kata ayahku
Kini joko menuntun mamaku menuju tumpukan galon air, yang posisinya di sudut pojok dekat meja kasir tempat ayahku menerima pembayaran dari pembeli yang memesan barang,, aku tak bisa melihat mereka secara utuh karena tertutup tumpukan galon hanya bagian leher keatas saja,, dari sini aku melihat joko sedang berciuman mulut dengan mamaku seperti yang waktu pertama kulihat, lepas berciuman kepala joko menyelusup ke leher mamaku,, Hmm sedang apa ya mereka
Sambil menyelusup ke leher mamaku sepertinya joko membisikan sesuatu yang di balas dengan anggukan kepala mamaku, tangan kanan mamaku kini membuka 3 kancing bajunya sesudah terbuka gerakan tangan mamaku seperti sedang mengeluarkan teteknya sebelah kiri seperti seorang ibu yang ingin menyusui bayi,, kulihat kini kepala joko turun dari leher menuju dada kiri mamaku yang nampaknya sudah terbuka teteknya dan kepala joko berhenti disitu sedangkan mamaku hanya menggigit bibirnya
Aku tak bisa melihat dengan penuh apa yang dilakukan joko karena posisi leher mamaku agak kebawah tertutup galon air, Hanya terlihat kancing baju mamaku yang terbuka menyamping dan sedikit tonjolan tetek mamaku yang besar sebelah kiri,, tak dapat kulihat kepala joko hanya rambutnya saja yang timbul dan tenggelam tertutup tumpukan galon air dan tak lama kemudian terdengar suara ayahku memanggil dari dalam
"Mamaa mamaa"
Dan pada saat itu pula kepala joko langsung terlihat dan bergegas keluar toko, sedangkan mamaku dengan wajah agak panik mengancingi bajunya kembali dan setelah rapih lalu menghampiri ayahku yang memanggil dari dalam, setelah kurasa aman aku pun keluar dari tempat persembunyianku lalu masuk kamar,, dan masih penasaran dengan apa yang mamaku dan joko lakukan karena tak mampu melihat sepenuh nya
Setelah maghrib mamaku mengantarku untuk belajar les dengan guru pembimbingku, aku ingin menanyakan rasa penasaranku dengan apa yang mamaku lakukan dengan joko
"Mama kok skrng sama bang joko kaya nya suka deket"
"Ya wajarlah nak, kan bang joko kerja di toko ayah jadi mama mesti dekat"
Kulihat mamaku menjawab nya dengan wajah yang memerah, oleh sebab itu tak ku lanjutkan lagi pertanyaanku karena sangat takut kalau mamaku marah bisa2 kupingku panas dijewer mamaku kalau sudah membuatnya marah,, selama les mamaku menungguiku sembari mengobrol dengan orang tua murid lain nya sampai aku selesai dan pulang
keesokan harinya tak lagi kulihat kejadian ganjil antara joko dan mamaku dan beberapa hari kemudian juga tak kulihat apa2 karena ayahku slalu di toko dan tak jauh dari meja kasir,, hanya saja joko yang slalu curi pandang pada mamaku dan mamaku pun menanggapinya dengan cuek saja seolah gak ada apa apa diantara mereka
MAMAHKU TITIN
Di kawasan komplek rumahku, aku termasuk anak yang banyak teman, setiap sore aku bermain bola dan jika belum azan maghrib aku tak akan pulang dan itu slalu membuat mamaku marah dan mengomel karena aku sering lupa waktu jika main keluar, Sedangkan ayahku slalu sibuk dengan tokonya tapi ya sudahlah selagi aku sudah di belikan PS jadi dirumah ada mainan
Semenjak kejadian yang aku lihat itu kini joko semakin sering curi pandang dan memperhatikan mamaku, Bahkan saat ayahku ada di toko joko tetap secara sembunyi memperhatikan mamaku,, dan sikap mamaku sepertinya cuek saja sepertinya dari raut wajah mamaku ada sebuah penyesalan telah melakukan itu, terlihat dengan sikap mamaku yang kini lebih sering membuang muka saat di pandangi joko, dan cuek saja saat sesekali joko mengajaknya bercanda
Namun joko yang tak tahu diri nampaknya terus berusaha untuk mendekati mamaku, Sore itu sepulang bermain aku melihat joko menghampiri mamaku yang sedang menghitung barang,, Ayahku nampaknya sedang mandi di belakang jadi tak terlihat di toko dan hanya menyisakan mamaku dan joko, aku pun tak langsung masuk melainkan sembunyi di balik tumpukan kardus aqua lalu pelan pelan tanpa suara mendekat ke arah mereka, setelah agak mendekat samar samar aku mendengar percakapan mereka
"tambah semok aja bu, jadi pingin lagi nih hehehe"
"Jangan kurang ajar kamu joko, dirumah ada bapak kmu ngerti gak"
"bapak lagi mandi bu tenang aja"
"Kalau kata saya nggak ya nggak, kok jadi kaya gitu sih"
"Ya udh klo ibu gk mau nanti joko bakal ngaku ke bapak, kemarin ibu manjain burung joko hehehe"
"Hehh jgn gila kamu joko, kamu disini cuma kacung gak usah banyak maunya ini itu"
"Bu selama kerja disini mana pernah joko perhitungan soal tenaga meskipun bapak kalo nyuruh suka semaunya, kok ibu ngomong begitu, ya udh kalo itu mau ibu joko bakal ngaku semuanya ke bapak"
Dari tempat pengintaian ku terlihat joko bergegas meninggalkan mamaku dan ingin masuk kedalam untuk menemui ayahku, tapi sebelum masuk kedalam mamaku lalu mencegah nya dengan memegangi tubuh joko
"Iya iya saya bakal ikutin semua mau kmu, tapi janji ini cuma rahasia kita"
"nah gitu dong bu hehehe"
Terlihat senyum licik dari wajah joko yang aku sendiri tak mengerti apa yang joko inginkan dari mamaku, sedangkan mamaku hanya diam saja dan terlihat raut keterpaksaan dari wajahnya,, aku bisa mengerti karena sudah hafal sifat mamaku bila tak nyaman ia akan diam seperti yang pernah kulihat saat ayah dan mamaku berdebat masalah toko dan mamaku mengalah mengikuti kata ayahku
Kini joko menuntun mamaku menuju tumpukan galon air, yang posisinya di sudut pojok dekat meja kasir tempat ayahku menerima pembayaran dari pembeli yang memesan barang,, aku tak bisa melihat mereka secara utuh karena tertutup tumpukan galon hanya bagian leher keatas saja,, dari sini aku melihat joko sedang berciuman mulut dengan mamaku seperti yang waktu pertama kulihat, lepas berciuman kepala joko menyelusup ke leher mamaku,, Hmm sedang apa ya mereka
Sambil menyelusup ke leher mamaku sepertinya joko membisikan sesuatu yang di balas dengan anggukan kepala mamaku, tangan kanan mamaku kini membuka 3 kancing bajunya sesudah terbuka gerakan tangan mamaku seperti sedang mengeluarkan teteknya sebelah kiri seperti seorang ibu yang ingin menyusui bayi,, kulihat kini kepala joko turun dari leher menuju dada kiri mamaku yang nampaknya sudah terbuka teteknya dan kepala joko berhenti disitu sedangkan mamaku hanya menggigit bibirnya
Aku tak bisa melihat dengan penuh apa yang dilakukan joko karena posisi leher mamaku agak kebawah tertutup galon air, Hanya terlihat kancing baju mamaku yang terbuka menyamping dan sedikit tonjolan tetek mamaku yang besar sebelah kiri,, tak dapat kulihat kepala joko hanya rambutnya saja yang timbul dan tenggelam tertutup tumpukan galon air dan tak lama kemudian terdengar suara ayahku memanggil dari dalam
"Mamaa mamaa"
Dan pada saat itu pula kepala joko langsung terlihat dan bergegas keluar toko, sedangkan mamaku dengan wajah agak panik mengancingi bajunya kembali dan setelah rapih lalu menghampiri ayahku yang memanggil dari dalam, setelah kurasa aman aku pun keluar dari tempat persembunyianku lalu masuk kamar,, dan masih penasaran dengan apa yang mamaku dan joko lakukan karena tak mampu melihat sepenuh nya
Setelah maghrib mamaku mengantarku untuk belajar les dengan guru pembimbingku, aku ingin menanyakan rasa penasaranku dengan apa yang mamaku lakukan dengan joko
"Mama kok skrng sama bang joko kaya nya suka deket"
"Ya wajarlah nak, kan bang joko kerja di toko ayah jadi mama mesti dekat"
Kulihat mamaku menjawab nya dengan wajah yang memerah, oleh sebab itu tak ku lanjutkan lagi pertanyaanku karena sangat takut kalau mamaku marah bisa2 kupingku panas dijewer mamaku kalau sudah membuatnya marah,, selama les mamaku menungguiku sembari mengobrol dengan orang tua murid lain nya sampai aku selesai dan pulang
keesokan harinya tak lagi kulihat kejadian ganjil antara joko dan mamaku dan beberapa hari kemudian juga tak kulihat apa2 karena ayahku slalu di toko dan tak jauh dari meja kasir,, hanya saja joko yang slalu curi pandang pada mamaku dan mamaku pun menanggapinya dengan cuek saja seolah gak ada apa apa diantara mereka
Terakhir diubah: