Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Masa Lalu

Update singkat sebagai pemancing kesangean ✌️✌️



Cuaca mendung dan rintik gerimis di luar seolah menjadi faktor pendukung aksi percintan dua remaja yang sedang dilanda birahi. Di sebuah kamar yang tidak terlalu besar, tampak pernak pernik yang menandakan bahwa itu adalah kamar seorang gadis remaja yang sedang beranjak dewasa.

"Mmmmppphhh..sllurrrppp.."

Lumatan, sedotan dan jilatan kedua bibir yang sedang menyatu terlihat begitu sensual. Si gadis yang menempel di tembok tampak kewalahan dengan serangan bibir dan belaian tangan si perjaka yang begitu lihai dalam melakukan strategi penyerangannya.

Si gadis hanya bisa memejamkan mata dan mendongak sambil membuka mulutny a tanpa bersuara saat lidah dan bibir yang kasar menjilat dan menciumi lehernya.

"Eeeehhhhh..."

Hanya lenguhan kecil yang bisa dia suarakan saat jemari si perjaka lincah menjamah bokong lalu meremasnya kuat. Kulit lehernya yang putih memerah setelah dihajar oleh cumbuan bibir si pejantan muda. Kedua sejoli bertelanjang bulat tanpa peduli semilir angin yang semakin dingin menusuk kulit. Keduanya saling menatap tajam saat aktivitas pemanasan itu jeda sejenak. Deru nafas yang memburu dari si gadis menandakan kobaran syahwat semakin membesar.

Adrian, si pejantan muda itu menatap tajam wajah cantik nan horny ala Dini si gadis yang adalah sahabat kekasihnya, Tiara. Keduanya tersenyum kecil dengan gairah saat kedua bibir mereka kembali berpaut dan berpagutan dengan ganas. Suara kecipak dari pertukaran ludah menjadi satu-satunya suara dari balik tembok kamar itu. Lenguhan dua remaja beda kelamin itu menjadi penanda aktivitas seksual yang sempat terhenti kembali bergejolak.

Tangan Adrian merengkuh dan meremas lembut tapi kuat pada kedua payudara Dini, tangan Dini memegang dan membelai lembut penis Adrian yang sudah mengeras. Sepasang mata tampak mengintai dibalik pintu kamar, hanya sejenak lalu menghilang.

"Eeenngghhhhh.."

Lenguhan sensual Dini kembali terdengar saat lidah kasar Adrian menggeliat di puting kanan Dini yang mencuat. Lentingan otomastis membuat tangan Dini terlepas dari pegangannya di penis Adrian. Rasa geli yang mendera pada puting kanannya terasa begitu nikmat. Jilatan lidah Adrian yang kedua pada puting kirinya membuat aliran gairah seakan berkumpul di antara selangkangannya, yang membuat vaginanya berkedut dan mengeluarkan cairan kenikmatan.

"Oouuugghhh.."

Cairan itu semakin membanjir tatkala jari tengah Adrian membelai membelah bibir vaginanya. Jari tengah itu secara statis memberi stimulan pada klitorisnya sehingga membuat kepalanya semakin mendongak dan mulutnya ternganga dengan mata yang terpejam berkerut seakan ingin menahan rasa geli-geli nikmat di area kewanitaannya.

"Ssssshhiiiitttt...aaaaahhhh.."

Desahan Dini mulai terdengar membahana seiring sedotan kuat mulut Adrian pada kedua putingnya bergantian dan jari tengahnya memberi kocokan lembut yang intens di lubang kenikmatannya. Sebuah sikap gentleman pejantan muda yang membuatnya jatuh cinta dan lupa diri.
Adrian bekerja dengan cermat dan senyap. Tidak ada satupun kata yang terucap saat bibir dan jari tengahnya memberikan stimulus-stimulus pada titik-titik sensitif Dini. Bibirnya bergerak turun ke perut hingga dia berjongkok diantara selangkangan Dini setelah jari tengahnya ia keluarkan dari vagina yang telah dibanjiri cairan surgawi. Deru nafas Dini yang menggebu karena rasa geli pada sekujur tubuhnya membuatnya seakan hanya bisa pasrah menerima luapan kenikmatan dari Adrian.

"Aaaaahhhhh..aaauuugghhh.."

Lenguh dan desah membuncah saat lidah Adrian menyusuri vagina dan klitoris Dini. Dini hanya bisa berdiri mengangkang dengan kaki bergetar saat lidah itu memasuki lubang surgawinya. Gelombang kenikmatan itu perlahan semakin tak terbendung akibat kelihaian gerak lidah Adrian di dalam vaginanya.

"Fuuuuccckkkkk...maaaassssss...aaaaaahhh.."

Desahan keras itu menjadi penanda akhir dari gelombang gairah yang berderu di antara selangkangannya. Cairan kenikmatan itu mengalir diantara kedua paha dalamnya. Dengan kedua telapak tangan dan punggung menempel di tembok dan kaki yang gemeteran, Dini berusaha sekuat tenaga untuk tidak jatuh bersimpuh akibat ledakan orgasme yang baru saja diraihnya. Nafasnya kian memburu, matanya terbelalak seakan tidak percaya dengan kenikmatan luar biasa yang baru saja diraihnya akibat kenalan lidah dan mulut Adrian pada vaginanya.

Adrian bangkit dari jongkok, sambil tersenyum, ia menatap binal gadis cantik yang mengisi hatinya setelah Tiara. Dini memejamkan mata untuk meredakan gemetar di sekujur tubuhnya. Dengan sisa kekuatannya, tanpa berkata-kata, ia mendorong Adrian jatuh ke ranjang dan menungging sambil memegang penis yang telah menjulang dengan gagahnya. Adrian terduduk diam untuk menikmati lembutnya telapak tangan Dini yang sedang memberikan sentuhan terbaik pada penisnya.

"Ssssshhhhh.."

Adrian mendesis saat bibir Dini mengecup kepala penisnya dan menjilati ujungnya. Kedua tangan Dini bertopang di kanan kiri kedua paha Adrian saat ia mulai melancarkan aksi balasannya. Matanya menatap tajam penuh gairah saat mulutnya membuka lalu menurun dan melahap penis keras Adrian. Sedikit hisapan saat ia menarik kepalanya agar penis itu terbebas dari mulutnya. Kepalanya berlenggak lenggok karena lidahnya menjilat menyusuri batang penis yang kaku tapi kenyal itu. Bahkan kedua biji peler itu pun tidak lepas dari hisapan mulut dan permainan nakal lidahnya.

"Eeeeeggghhh..sssshhhhiiittt.."

Adrian memejamkan mata dan mendesah saat mulut Dini mengeluar masukkan penisnya. Hisapan dan jilatan lidah Dini saat proses oral itu berlangsung membuat Adrian hanya bisa menopangkan badan pada kedua tangannya di atas kasur dengan kepala mendongak ke atas. Mulut tipis itu ternyata lihai untuk membangkitkan gelombang listrik pada tubuhnya.

"Diiiiiinnnnn..eeegghhhhh.."

Adrian hanya bisa melenguh karena pembalasan Dini tak kalah nikmatnya. Kemampuan kontrol diri sang predator harus diakui. Walaupun dengan susah payah untuk menahan agar spermanya tidak menyembur. Akhirnya, Dini lah yang menyerah, pembalasan mulutnya tidak membuahkan hasil sesuai perkiraannya. Tapi ia punya cara lain yang sepertinya lebih mumpuni. Ia dorong tubuh Adrian hingga jatuh telentang di atas kasur, lalu ia berbalik membelakangi Adrian, memegang penis keras itu lalu menurunkan pantatnya.

"Besaaaarrrr...oooouuuuhhhh..ssshhhhhh.."

Vaginanya melahap perlahan penis Adrian hingga setengahnya. Ia berdiam diri sejenak merasakan sumbatan pada lubang surgawinya. Lalu bergerak perlahan menaik turunkan pantatnya sehingga menimbulkan gesekan yang membuat rasa geli kembali menerpa tubuhnya.

"Uuuhhhh..uuugghhh...uugghhhh.."

Lambat laun penis Adrian tertelan penuh hingga ke pangkalnya. Gerakan konstan pantat Dini membuat vaginanya semakin becek hingga memudahkan penis besar itu tertelan. Desahan dan lenguhan kembali membahana. Derit ranjang dan kasur yang terguncang akibat pergerakan dua kelamin itu ikut memeriahkan aktivitas sosial di kamar berwarna biru laut itu.

"Eeeggghhh...eeeggghhh..ffffuuuucckkk.."

Adrian setengah mati menahan desiran nikmat pada ujung penisnya. Dini tak menyerah, kali ini ia melepaskan jepitan vaginanya dan membalikkan tubuh menghadap ke tubuh Adrian yang telentang dengan senyum binal menantang tanpa sepatah katapun terucap.

"Aaauuughhh...sssshhhhh.."

Dini kembali mendesah saat vaginanya kembali menelan penis Adrian. Kali ini ia duduk berjongkok di sisi ranjang dengan penis Adrian di bawahnya.

"Sudah jadian sama Ara ya mas?" Tanya Dini sambil memutar pantatnya.

"Ooouuhhhhh..keras dan kenyal banget..aaaahhh.." Dini memejamkan mata menikmati gesekan yang menggelitik sisi dalam vaginanya.

"Tiara tadi cerita di kelas." Lanjut Dini tanpa menghentikan putaran pantat dan empotan vaginanya.

"Ssshhhiiiittt..aaaaahhhh..."Keduanya melenguh dan mendesis.

Adrian diam memejamkan mata, konsentrasinya saat ini hanya ingin bertahan agar spermanya tidak jebol memuncrat karena putaran pantat Dini ibarat putaran bukaan kran air. Penisnya terasa berkedut akibat puntiran dan remasan vagina Dini.

"Aku cemburu maaaasshhhh...ooouuuhhhhh.."

Pantat Dini bergerak memutar,bergoyang,bergerak naik turun,vaginanya ikut mengempot menghisap penis keras yang ternyata sanggup bertahan cukup lama untuk membuat gelombang orgasme hampir menerpanya lagi.

Adrian mengangkat kedua kakinya dan menopangkannya di sisi ranjang diantara kedua kaki Dini setelah ia bergerak mundur perlahan saat pantat dan vagina Dini menghajar nikmat penisnya. Setelah ia merasa mendapatkan pijakan yang pas, ia pun ikut menaik turunkan pinggulnya.

"Oooouuuhh...maaaasss..kontol mu....aaaahhhh.."

Dini meracau dan mendesah karena gerakan pinggul Adrian mengakibatkan gesekan kelamin mereka semakin kuat dan dalam. Klitorisnya seakan membengkak dan vaginanya terasa sangat gatal.

"Eeeggghhh..eeeggghhh..eeeggghhh.."

Adrian semakin intens dan kuat menghentak-hentakkan pinggulnya. Ia mencoba mengikuti irama goyangan pantat Dini dengan hentakan pinggulnya. Akibatnya sungguh dahsyat, bendungan di lubang penisnya hampir jebol.

"Oooouuuhhh..maaaasss...geliiii..enaaakkk..aaahhh..aaaahhh.."

"Eeeegghhh..eeeggghhh..eeeggghhh.."

Erangan Dini semakin membakar gairah di sekujur tubuh Adrian. Suara kecipak perpaduan penis dan vagina disertai keceplok beradunya kedua paha mereka menandakan gelombang tingi syahwat sudah hampir mencapai tujuan akhir.

"Maaaassss...aaaaaaahhhh..aaaaahhhh.."

Badan Dini menggelepar dan menggigil saat orgasme yang ditahan-tahan akhirnya meledak.

"Aaaaarrrggghh...aaaaaahhhhh.."

Semburan pejuh Adrian mencapai punggung dan membanjiri pinggul hingga pantat Dini saat ia dengan sigap melepaskan penisnya dari vagina Dini. Ejakulasinya kali ini mengeluarkan banyak sekali sperma. He's fell in love with this girl.

Tubuh Dini menggelepar di atas dada Adrian. Dengan ciuman mesra di kening Dini, Adrian seakan sedang mencurahkan perasaan cintanya kepada sahabat pacarnya itu. Ia menyadari kalau ia mencintai Dini dan juga Tiara, tapi dengan dua perasaan cinta yang berbeda yang akan sulit untuk dia jelaskan ke siapapun juga soal perbedaan itu. Saat ini dia benar-benar melakukan sex dengan perasaan bahagia dan bangga.

"Maafkan aku Din." Bisik Adrian lembut sambil mencium telinga gadis cantik yang sedang menindihnya.

"Aku mencintai kalian." Adrian kembali berbisik.

Dini hanya memejamkan mata, mencoba mengatur kembali nafasnya yang ngos-ngosan. Dalam hatinya timbul rasa bahagia dengan pernyataan Adrian barusan. Ia tau kalau Tiara lah yang lebih berhak atas cinta Adrian, tapi ia ingin memiliki Adrian dengan cara lain. Ia yakin Adrian juga mencintainya dengan cara ini. Dan ia akan lebih sering bertanya dan belajar soal memuaskan kekasih dari ibunya.

Kedua remaja yang sedang sibuk meredakan gelombang syahwat seakan lupa dengan sesosok wanita paruh baya yang sejak tadi mendengarkan desahan dan lenguhan kenikmatan mereka dari balik tembok. Bu Laila, ibu Dini hanya bisa bermasturbasi sambil duduk telentang di lantai karena ia tidak ingin menganggu momen mesra anak semata wayangnya. Ia sudah mengetahui perasaan Dini kepada Adrian, remaja yang telah membuatnya selalu merasa horny karena kelihaiannya bermain cinta. Ia tidak menyalahkan Dini yang mencintai remaja kurus yang merupakan pacar sahabatnya sendiri, Tiara. Bu Laila dan Dini sepakat untuk belajar memberikan cinta mereka kepada Adrian dengan cara yang tidak akan mungkin dilakukan oleh Tiara. Memberikan sex terbaik bagi Adrian adalah cara yang dianggap mumpuni untuk membuat Adrian juga mecintai putrinya, dan juga memuaskan dirinya sendiri.

Selalu ada motif untuk ikut mendapatakan keuntungan bagi diri sendiri dibalik perbuatan baik yang dilakukan. Selalu akan ada pamrih dalam setiap perbuatan untuk menyembunyikan perbuatan salah yang terlanjur diketahui oleh anaknya. Dan ia merasa beruntung karena nafsu seksual anaknya menurun dari dirinya, sama-sama bernafsu besar. Apalagi saat ini mereka berhasil menemukan sesosok pria remaja yang sangat mumpuni untuk mengatasi nafsu seksualnya dan Dini.

Apakah mereka tidak merasa takut andai Tiara mengetahui perbuatan mereka?. Tentu saja, mereka juga menyadari bahwa bau busuk bangkai akan selalu terendus serapi apapun dibungkusnya. Bu Laila dan Dini sepakat untuk selalu berhati-hati dan waspada saat berhubungan dengan Adrian, mereka tidak akan melakukan hubungan dengan Adrian secara nekat,terburu-buru dan lalai. Mereka harus bermain dengan rapi.

Bu Laila pun duduk telentang terengah-engah setelah berhasil mencapai orgasme dengan jari lentiknya. Matanya terpejam dan tubuhnya serasa layu tanpa tenaga.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd