Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah anda percaya cerita yang say share ini real ?


  • Total voters
    42
  • Poll closed .
P.O.V. Silvia @silviarosa
New Girl – Awal Mengenal dan Menjadi Cewek Eksibisionis

Alo pecinta forum ini…

Kenalin ya, sebut saja namaku Silvia, usiaku 18 tahun dan kurang sebentar lagi sah 19 tahun, aku adalah orang Chinese (NO SARA) yang terlahir, besar dan tinggal di kota kecil yang biasa disebut sebagai kota apel. Aku 2 bersaudara, ceceku berusia 2 tahun diatasku, kedua orang tuaku bekerja sebagai pedagang di salah satu mall yang terdapat di kota ini. Saat ini aku tinggal bersama kedua orang tua-ku dan ceceku di salah satu kompleks perumahan yang ada di kota ini, aku dan ceceku sama-sama sudah berkuliah di kota ini, aku baru semester 1 beranjak ke semester 2, sedangkan ceceku di semester 5 beranjak ke semester 6, namun berbeda kampus.

Aku sharing story ini atas ide dari Ko Henry, dkk yang aku kenal, aku baca story-nya dari forum ini, mereka dan story-nya membuatku serta menginspirasi aku yang memang sudah menjadi seorang eksibisionis amatir. Terlebih lagi, ternyata aku mengenal Ce Diana sebagai kakak kelasku dulu di SMA, kita tinggal sekota dan lokasi rumah yang sekompleks hanya berbeda blok saja. Aku titipkan story ini di akun Ko Henry karena aku belum bisa posting melalui akun-ku. Apakah aku akan posting kalau sudah bisa ? Dilihat nanti saja deh. Oya ciri-ciriku tinggi sekitar 170 cm, berat badan sekitar 51 kg, dulu aku memakai bra 34A dengan puting berwarna pink kecoklatan, kulitku putih bersih dan CD ukuran L, namun saat ini sudah tidak pernah memakai lagi.

Awal mula aku mengenal dunia Eksibisionis dimulai sejak aku berada di kelas XI SMA, aku bersekolah di salah satu sekolah yang cukup besar di kota ini. Di awal semester 1, aku jadian dengan seorang cowok yang pedekate sejak aku kelas X, dulu sekelas, sekarang beda kelas. Ya anak SMA pacaran, bergandengan tangan, berangkulan, pulang sekolah seringkali nongkrong di rumahku, makan bareng, belajar bareng, karena rumahku sering kosong, papa dan mama berdagang di mall, berangkat jam 9 pagi pulang jam 11 malam, ceceku kuliah dan nongkrong entah dimana. Pacarku ini kalo pas duduk berdua di kelas, sering menarik bagian belakang hem seragam sekolah, karena aku tidak paham jadi aku bersikap biasa saja.

Suatu hari menjelang jam pulang sekolah, aku dipanggil ke ruang BK, aku tidak berpikiran macam-macam karena aku bukan termasuk siswi yang bermasalah. Ternyata disinilah awal mula aku mengetahui, berdasarkan laporan dari beberapa guru mata pelajaran, dan ocehan dari teman-teman cowok, oleh guru BK saat itu, aku disarankan untuk memakai kaos dalam atau tank top atau kemben untuk melapisi dalemanku. Kenapa begitu, karena menurut mereka, susu dan putingku terlihat jelas dari celah seragamku meskipun aku masih memakai bra, aku syok, sedih karena yang ada di otakku, susuku telah dilihat oleh banyak orang. Guru BK bahkan sempat menyuruhku saat itu untuk melihat sendiri ke dalam hem seragam-ku, kebetulan guru BK ini cewek. Aku jadi nyantol kenapa pacarku ini sering menarik hem seragamku ke belakang.

Tidak lama bel tanda berakhirnya pelajaran hari ini berbunyi, waktunya pulang. Di perjalanan, sewaktu dibonceng pacarku, aku diam saja menahan tangis, sampai di rumah, sewaktu duduk di sofa, aku pun lebih banyak diam, ketika pacarku mendesak, pecahlah tangisku, dan aku menceritakan semuanya kepada pacarku. Setelah bercerita semuanya, lalu aku bertanya kepada pacarku :

Aku : berarti selama ini kamu juga sudah pernah lihat susuku ?
Pacar : iya, sudah pernah

Aku : berarti selama ini kamu juga sudah tau kalo cowok-cowok itu juga sering lihat susuku ?
Pacar : iya, betul

Tambah menangis akunya lalu dengan tersedu aku tanya :

Aku : emang siapa saja yang pernah liat susuku ? kamu kok ndak pernah kasi tau ?
Pacar : aku bingung kasi taunya gimana, aku sayang kamu, ya banyak sekali yang pernah liat susumu

Aku : oh jadi kamu rela ya susuku, barangku ini diliat orang banyak ?
Pacar : ya gimana lagi, aku bingung juga

Seketika itu, aku mengusir pacarku pulang lalu aku menangis sejadi-jadinya di kamar sampai ketiduran. Sewaktu bangun, aku melepas seragamku dan melihat ke arah kaca, bahkan aku selfie juga dalam berbagai pose, hasilnya memang dalam berbagai pose apapun susuku terlihat jelas dari balik bra yang aku pakai jadi bra yang aku pakai tidak dapat menutupi kedua susuku selama ini. Aku pun melepas bra yang aku pakai, lalu berdiri di cermin sambil memandangi kedua susuku. Ada gairah tersendiri, dengan membesarkan hati aku berpikir, sekian banyak cowok di sekolah yang pernah liat susuku atau mengetahui susuku nongol, berarti aku cukup famous di sekolah, so kenapa aku harus minder, diriku ya begini, tiba-tiba ada perasaan bangga karena mengetahui mereka suka mengintip susuku, melihat susuku secara jelas.

Lalu aku pergi ke kamar ceceku, aku mencari bra miliknya karena aku tau susunya berukuran 36B, lalu aku coba pakai dan lihat di kaca, sela antara dada dan bra yang aku pakai, tambah besar, tambah terlihat, hhmmm… bagaimana kalo aku ke sekolah pakai bra ini saja, akhirnya aku mengambil 3 bra milik ceceku, 2 diantaranya push up bra lalu kembali ke kamarku. Di kamar aku pakai tank top, memang kebiasaanku dan ceceku kalo di rumah biasanya memakai tank top dan celana pendek. Aku kembali mengaca dan melihat susuku makin nampak, jadi aslinya aku memakai bra atau tidak tetap sama karena susuku tetap terlihat, lalu karena ukuran susuku tidak terlalu besar, disangga atau tidak, pasti akan tetap kenceng, akhirnya mulai saat itu aku tidak pernah pakai bra sewaktu di rumah. Putingku mencuat, aku pun cuek, toh juga mostly aku sendirian di rumah. Mulai sore sampai malam, pacarku terus menghubungi dan baru aku balas malam, aku bilang besok malas ke sekolah, aku beralasan kurang enak badan, lalu pacarku bilang mau nemenin aku bolos sekolah, aku iyakan saja dan bilang kalo jam 9.30 saja datang ke rumah sewaktu kedua orang tuaku sudah berangkat dan ceceku kuliah.

Keesokan paginya, aku sampaikan ke orang tua-ku kalo aku sedang tidak fit, mereka menyiapkan obat dan makan siangku. Sekitar jam 9.30 pagi, pacarku datang, mama papaku sudah ke toko, ceceku kuliah. Aku persilahkan pacarku masuk, waktu itu aku memakai bra 36B ceceku, tank top putih dan celana pendek. Seperti biasa, ketika duduk di ruang tamu, aku selalu menyenderkan kepalaku di bahunya, tentu saja dengan posisi begini, susuku dapat terlihat, terlebih lagi aku memakai bra 36B. Pacarku bertanya tentang kondisiku :

Pacar : Gimana nik, kamu udah baikkan ?
Aku : Baikkan, sudah lebih stabil daripada kemarin

Pacar : ya syukuran kalo gitu
Aku : hayo, kamu lagi liat susuku ya

Pacar : eh.. ndak… eh… iya, keliatan
Aku : nah lho, itu sebabnya kamu suka aku senderan begini ya

Pacar : eh… ya gimana…
Aku : ya sudah ngapain bingung toh sudah lihat, aku sudah berpikir semalam, kalo aku akan cuek, mau kelihatan ya sudah, ndak kelihatan ya sudah, toh ya sudah banyak yang lihat dan selama ini kamu diam saja.

Pacar : nah lho, terus aku gimana donk ?
Aku : apanya yang gimana ?

Pacar : ya kalo gitu kan makin banyak cowok-cowok yang liat susumu…
Aku : ya udah biarin, emang susuku begini, intinya kalo kamu ndak rela, harusnya ya dari kemarin-kemarin, kalo sekarang ya sudah telat lah lha wong sudah banyak yang lihat.

Pacar : ya sudah kalo itu maumu, aku ikut aja, tapi usahain ya jangan keliatan terus
Aku : lha usaha gimana coba, aku males pake kemben, atau tank top, atau kaos dalem, panas

Pacar : ya udah ditambahin kancing kecil diatas
Aku : ya sudah coba aja

Lalu tanpa sengaja, tali bra dan tali tank top-ku melorot…

Pacar : nik, taline melorot
Aku : biarin aja, emang kenapa ?

Pacar : ya ndak apa-apa, sorry buat kamu sedih dan sekarang kamu bales aku sedih
Aku : kok bisa ?

Pacar : iya kamu biarin cowok-cowok lain menikmati susumu
Aku : kamu kan juga menikmati ?

Pacar : iya sebagai pacar kamu harusnya aku dapat yang lebih
Aku : maksudmu ?

Pacar : kalo yang lain hanya lihat susumu, aku boleh menyentuhnya
Aku : hhmmm… gitu ya

Entah kenapa, mungkin salah satunya karena rasa sayang dan gelora karena bangga susuku sedang dilihat, akhirnya aku menjawab :

Aku : ya boleh, tapi ndak boleh cerita ke cowok-cowok lain
Pacar : hhhmmm… ya pasti lah

Lalu pacarku, melepas kaitan bra yang ada di belakang, menurunkan tali tank top-ku lalu menyentuh susuku, that’s the first man touch my breast, lalu meremasnya dan memainkan putingku, nikmatnya tiada tara, lalu pacarku menarik keatas tank top dan bra yang aku pakai jadi topless, aku tidak menutupi malah berharap untuk kembali disentuh. Pacarku kembali menyandarkan punggungku ke dadanya, lalu meremas kedua susuku dari belakang, aku pun mendesah keenakan. Setelah itu, pacarku mengarahkan tanganku memegang burungnya yang sudah keras, lalu pacarku membuka gesper dan resletingnya, lalu menarik kebawah celana berikut cd-nya, serta mengarahkan tanganku ke burungnya sambil mengajariku mengocok. For the first time I saw and touch man’s dick, it’s hard, pacarku keenakan, sambil meremas-remas susuku. Lalu dia memintaku untuk berdiri, pacarku mengulum putingku dan seketika, menarik turun celana pendek dan cd-ku, aku reflek menutupi vaginaku.

Pacar : aku pengen lebih, aku pengen lihat dan sentuh yang belum pernah dilihat dan disentuh cowok lain
Aku : hhmmm…

Lalu memintaku duduk, kembali meremas-remas susuku, tiba-tiba tanpa tersadarkan, kakiku diangkat sehingga dalam posisi mengangkang, digosoknya pelan-pelan klitorisku, aku pun melenguh nikmat, lalu dia turun berjongkok, dan menjilati vaginaku sampai aku orgasme. Setelah mengatur nafas, tanganku diarahkan untuk mengocok burungnya, sambil meremas-remas susuku, muncratlah spermanya, lalu kita membersihkannya di kamar mandi.

Sambil berjalan ke ruang tamu :

Pacar : mulai hari ini kalo sama aku, kamu ndak boleh make daleman sama sekali
Aku : oke, kamu juga tapinya biar adil

Mulai hari itu dan seterusnya kalo aku di rumah, aku tidak pernah memakai bra dan cd, aku biarkan putingku ngecap di tank top, toh sehari-hari kebanyakan tidak ada orang di rumah, ada gelora rasa yang tak biasa yang aku rasakan. Ketika ada pacar ceceku datang, aku tetap cuek, aku menyuguhkan minuman juga dengan pakaian seadanya, baby doll longgar, atau favoritku tank top dan celana pendek. Ketika menyuguhkan minuman, aku menunduk, sudah pasti susuku terlihat, aku pun cuek, namun di dada, ada rasa yang berbeda ketika orang melihatku dalam kondisi begini.

Hari berikutnya, aku kembali ke sekolah, aku memakai push up bra 36B punya ceceku, ketika duduk, karena teman sebangku aku adalah cowok, tatapan matanya sering mengarah ke susuku lewat celah kancing, aku pun berpura-pura tidak menyadari bahkan secara sembunyi-sembunyi, aku melepas kancing nomor 2 supaya dia dapat melihat dengan lebih jelas. Entah aku makin bergairah, cd ku makin basah, dan cowok ini makin tidak tenang duduknya dan terlihat gundukan di selangkangannya, ketika di kantin, gantian aku melepas kancing yang paling atas, lalu pacarku protes :

Pacar : nik, kancingmu lepas
Aku : biarin, rejeki yang lihat

Pacar : ya ditutup donk
Aku : emoh, gerah, biarin to, toh selama ini ya kamu biarin ada yang lihat susuku

Beberapa temanku, cewek juga mengingatkan, namun dengan alasan yang sama aku utarakan, gerah. Ada beberapa cowok yang aku perhatikan melihat ke arah susuku terus, hhmm… vaginaku basah dan basah banget, sensasinya beda banget. Akhirnya sebelum masuk kelas, aku lepas cd-ku dan aku masukin kantong lalu aku masukin ke tas. Kembali di kelas, pas aku dapat giliran mengerjakan soal di papan tulis, sensasi ini timbul kembali, cairan vaginaku meleleh begitu banyak dan aku merasa turun lewat kaki-ku, ya aku merasa semua sedang memandang pantatku, mungkin berpikir kok ndak ada garis cd-nya.

Karena dapat giliran untuk duduk di pojok belakang sendiri, aku merasa makin leluasa dan makin nekat, aku lepasnya 2 kancing sehingga dari samping susuku makin terlihat, kalo ada guru lewat aku menutupnya, temen sebangku aku sempat mengingatkan “Sil, kancingmu lepas lho”, aku jawab “iya aku tau kok, gerah nih, jangan ngintip ya, toh aku masih pake bra”. Temenku cuman mengangguk saja, tapi pandangannya seringkali mencuri kearah susuku. Temen depanku, cowok juga, sebelahnya cewek, pas jeda pergantian pelajaran, mereka noleh ke belakang, juga mengingatkanku soal kancing yang terbuka, aku menjawab dengan hal yang sama.

Waktu pulang, temenku cewek coba ngobrol ke aku :

Cew 1 : Sil, mau nanya nih, jangan tersinggung ya
Aku : iya kenapa, kayak apa aja

Cew 1 : kamu tau ndak sih, kalo kamu sering jadi bahan omongan cowok-cowok, katanya susumu ngintip
Aku : iya sudah dikasi tau kok

Cew 1 : trus gimana donk, tadi kamu malah buka kancing, kan malah keliatan
Aku : aku kaget juga awalnya lalu aku mikir karena sudah liat semua trus mau gimana lagi. Aku males pake tank top atau kaos dalem, gerah. Ya udah biarin aja ntar kan diem-diem sendiri.

Cew 1 : waow, kamu pede ya Sil, aku aja takut.
Aku : termasuk kamu juga pernah liat susuku ya ?

Cew 1 : iya Sil, lumayan sering, aku pikir kamu wes sadar.
Aku : Hehehe…

Ternyata sama aja kayak cowok aku, dipikir aku sadar. Sore itu juga aku ke mall membeli sejumlah bra baru yang ukurannya 36C bukan lagi 36B. Cowokku bingung, aku diemin aja. Sesampainya di rumah, karena rumah kosong, dengan cuek aku lepas hem seragamku, lalu aku lepas bra aku, lalu aku lap susuku, sambil bilang “woah lega, plong”. Cowok aku langsung bereaksi dengan meremas susuku, mengulum putingku lalu menyingkapkan rok aku, kagetlah dia

Pacar : nik, kamu ndak pake cd ?
Aku : iya, tadi pas cebok basah, aku lepas
Pacar : wah-wah nekat ya kamunya

Lalu pacarku menjilati vaginaku dan memilin susuku, sampai aku orgasme. Lalu gantian, aku melepas celana pacarku dan mengocok burungnya sampai spermanya keluar. Hal ini terjadi hampir setiap kita pulang sekolah, kecuali kalo aku pas mens.

Suatu hari tidak lama dari kejadian itu, waktu itu hari libur, ceceku pergi sama pacarnya, mama papaku ke toko, aku sendirian di rumah menunggu pacarku datang. Galon dispenser pas habis, aku pun membeli secara online, tidak lama pesanan galonku datang, aku dengan pede keluar dan membuka pagar, lalu aku mengambil galon kosong di dalam rumah dan keluar ke teras meletakkan galon tersebut di lantai teras. Pengantar galon melongo melihat aku, karena aku memakai tank top longgar yang agak pendek, pusarku terlihat, lalu memakai celana pendek. Ketika aku meletakkan galon sudah pasti dia dapat melihat susuku dengan jelas. Aku tersadar akan hal itu membuatku ingin dan ingin lagi, waktu aku masuk mengambil sisa galon yang kosong, aku pun agak menggeser tali tank topku dan berharap agar tali itu melorot pas aku menunduk meletakkan galon kosong, benar saja hal itu terjadi dan membuat susuku lebih terlihat, aku tetap cuek seperti tidak terjadi apa-apa, lalu bertepatan dengan hal ini, pacarku datang dan melihatku dalam kondisi seperti ini, waktu membantu masukin galon baru :

Pacar : nik, kamu ndak pake bra, nemuin orang begitu, susumu kan keliatan
Aku : biarin aja toh dia orang kesekian yang melihat susuku

Pacarku terdiam, lalu setelah selesai memasukkan galon, pacarku menciumku, meremas susuku, lalu menelanjangiku, dan ternyata vaginaku sudah sangat becek sekali. Kejadian itu terjadi berulang kali dan tidak terbatas pada pengantar galon, tapi pengantar makanan dari ojek online juga. Aku masih memakai pakaian tapi minimalis, puting ngecap, agak transparan jadi agak terlihat. Berhenti sampai disitu ? Tidak, kalo membutuhkan sesuatu aku ke mini market dekat kompleks, aku pun pergi kesana dengan pakaian seperti ini, baik pas sama pacarku, atau sendirian menggunakan motor. Aku menikmati pandangan orang melihat putingku ngecap, atau samar-samar susuku terlihat karena warna pakaianku yang cerah cenderung tembus pandang samar-samar.

Pernah juga aku ke mini market naik motor sendirian, aku memakai tank top panjang atau model terusan tank top dengan 3 kancing di depan, panjang tank top ini di bawah pantat dikit, aku bisa bayangin pakaian cece-cece sekalian karena aku punya. Sewaktu naik motor alhasil agak mengangkang, vaginaku tertera angin, membuatku semakin becek, ditambah 1 kancing aku buka. Pas di mini market kancing kedua sengaja aku buka, aku menunduk, berjongkok mengambil barang, lalu membayar di kasir. Ketika pulang, kancing ketiga aku buka, susuku dan vaginaku sama-sama terkena angin dan hal ini membuatku bertambah panas. Sesampainya di rumah ada petugas kelurahan melakukan sensus, aku persilahkan masuk duduk di ruang tamu dan aku duduk di seberangnya, seyakinnya aku, petugas itu pasti bisa melihat vaginaku dan ketika aku menunduk di meja menandatangani berkas, dia pasti dapat melihat susuku.

Karena cowokku ndak datang hari itu, aku menggosok vaginaku sendirian di kamar, karena merasa kurang puas, akhirnya aku dalam keadaan bugil, keluar melihat sekitar, lalu duduk di pintu teras lalu kembali menggosok vaginaku sendiri. Kebetulan pagar rumahku tidak terlalu tinggi tapi tertutup fiber. Aku mendapatkan orgasme-ku di pintu teras, andai ada orang mengintip, tubuh bugilku akan terlihat jelas. Aku juga pernah membawa mobil sendirian di siang hari bugil polos, ya memang kaca gelap tapi sensasinya wow. Dari beberapa yang aku baca, aku tergolong sebagai Cewek Eksibisionis dan aku bangga akan hal itu. Hal-hal yang aku ceritakan diatas sering terjadi berulang kali, dan aku makin menikmatinya, beberapa hal yang aku lakukan mungkin sudah lupa.

Tidak terasa aku sudah kelas XII dan sudah dinyatakan lulus. Kelasku patungan untuk mengadakan acara perpisahan di salah satu villa. Kita semua tentu saja berangkat dan menikmati acara tersebut terlebih tidak ada guru yang ikut. Di acara tersebut, aku kembali berbuat nekat, aku tidak membawa bra dan cd sama sekali, yang aku bawa mostly tank top, kemben, dan celana pendek. Ada juga beberapa pakaian semi formal, waktu berangkat aku memakai hem tanpa lengan dan celana pendek denim, sewaktu di bus, karena belum berangkat, aku melepas 2 kancing hem-ku karena gerah, disebelahku kedua temenku cewek. Karena 2 kancing dilepas, maka belahan dadaku terlihat lalu :

Cew 1 : Sil, kamu ndak pake bra ?
Cew 2 : iya kancing terbuka lho

Aku : iya ndak make aku, toh ya sudah banyak yang lihat, gerah nih
Cew 1 : wah gilak deh (sambil ketawa)
Cew 2 : wah ndak malu ta, Sil ?

Aku : endak udah biasa kan, hehehehe
Cew 1 dan Cew 2 : tertawa

Dari belakang ada temen cowok, lagi berdiri di belakangku, dia agak terkejut melihat susuku dari atas, lebih terkejut lagi mungkin karena penasaran make bra apa ndak. Temenku sebelah kasih kode ke aku, aku pun cuman tersenyum lalu ngeliat ke cowok itu sambil senyum, dia pun jadi salting.

Di villa, banyak hal yang kita lakukan, permainan kartu, ada billiard, ada renang, basket dan sebagainya. Aku diajak renang oleh beberapa cowok, disitu ada ceweknya juga, aku pun enjoy saja untuk ikut, pakaian renang ? nope, aku make tank top warna pink dan celana pendek, ketika masuk air, putingku tembus pandang, cowok-cowok pada berbisik-bisik, aku pun cuek, temen cewek-ku yang lain kembali ingetin, jawabanku sama, “toh sudah banyak yang lihat”. Mereka sampai geleng-geleng tapi tidak menjauhiku sedikit pun. Ketika main billiard pun, susuku juga terlihat ketika mau menyodok dan menjadi santapan tersendiri buat cowok-cowok yang main. Banyak cowok mendekat ke aku, terutama karena pacarku tidak ikut, beda kelas. Hari kedua aku kembali diajak renang, kali ini aku make kemben dan celana pendek, sama halnya dengan tank top, ketika terkena air langsung putingku ngecap dan sering melorot ketika bercanda di kolam, hampir saja melorot semua. Ketika naik, kemben ini sempat melorot satu sisi, namun yang melihat hanya 2 cowok saja, reaksinya mereka terkaget-kaget.

Ketika kembali ke kota dan bertemu pacarku, kembali pacarku memainkan putingku dan vaginaku, pacarku meminta aku mencukur polos bulu vaginaku dan membuatku menjadi lebih bergairah.

Tiba saatnya aku masuk kuliah, aku berbeda kampus dengan pacarku, ketika berkuliah, aku semakin menggila, pada saat ospek, aku masih memakai bra dan cd, bra yang kebesaran tentu saja, namun saat kuliah, aku ingin setiap orang tau kalo aku ndak make bra. Awal-awal kuliah, aku masih seperti SMA, pake bra yang kebesaran, hem ketat agar susuku terlihat dari celah kancing, atau yang kerahnya lebar, lalu beralih ke tank top dan kemben yang dilapisi dengan cardigan. Setelah itu tidak lama bergeser tanpa bra dan juga tanpa cd. Terkadang ketika memakai hem warna gelap, aku tidak melapisi dengan cardigan, jika memakai tank top atau kemben aku pasti melapisi dengan cardigan tapi seringkali dari atas susuku juga tetap terlihat. Kalau di kantin, biasanya cardigan aku lepas, sehingga terkadang susuku terlihat samar-samar atau putingku terlihat ngecap. Beberapa temen-temen baru mengingatkan, jawabanku, “gerah”., “ah biarin rejeki yang liat”. Dan mereka pun geleng-geleng, salutnya temen sekolah dan temen kuliah sama-sama ngejaga, ndak ada yang kurang ajar. Perilaku ini membuat pacarku sering menegur dan marah, finally we are broke up. Ya lebih bebas melakukan apa saja yang kuinginkan.

Ada cowok kakak kelas, mendekatiku, intinya ndak beda juga, pedekate, jadian, lalu kasi tau kalo susunya sering nongol, minta jatah melihat lebih, meraba-raba, mengulum dan terakhir minta ML. Aku siap bugil, dijamah olehnya tapi ML, aku belum sreg, jadi aku tolak. Yap, sampai hari ini aku masih virgin alias perawan. Pacarku yang pertama tidak pernah minta ML. Dengan pacar kedua, aku belajar mengoral burungnya dan meminum sperma, suka ? iya aku suka. Finally aku putus lagi dengannya, hanya bertahan 2 bulan saja, karena apa ? dia mengekang aku, dan aku tidak bisa dikekang begitu. Sekarang aku sendirian dan lebih nyaman, kenapa ? aku bebas akan segala sesuatunya, rutinitasku masih sama, no bra dan no cd ketika keluar kemanapun itu kecuali mens pake cd. Tambah nekat ? iya tambah nekat, pernah aku menyirami tanaman tanpa memakai bawahan karena aku habis menggosok vaginaku, sensasinya membuatku ingin menggosoknya lagi.

Akhir-akhir ini setelah membaca serita Ko Henry, dkk, aku menyadari bahwa aku pengen eksib lebih lagi, terutama karena pandemi ini, aku ndak pernah ketemuan sama temen-temen kuliah, meskipun rutinitas masih terus jalan. Aku pengen lebih lagi, seperti Ce Fenty, Mbak Almira, Ce Felicia dan Ce Diana kakak kelasku. Aku juga jadi lebih paham kenapa ketika eksib gairah tak terbendung yang ujung-ujungnya aku ber-swalayan sedangkan cece semua bisa ML. Ce Diana semalam juga memberi banyak inspirasi, dan aku berpikir, habis eksib lalu ML, pasti rasanya semakin membuatku ingin dan ingin lagi lebih nekat seperti kata Ce Diana.

Setelah semalam ngobrol dengan Ko Henry, dan terutama Ce Diana, pagi ini aku meluncur ke kota mereka untuk bergabung sebentar, cocok atau tidak, ya dijalanin, tapi dari cerita Ce Diana, aku optimis cocok, temen-temen juga baik-baik dan ramah-ramah. Apakah aku akan ML dengan Ko Henry, ya diliat saja, kalo nyaman, ndak ada salahnya, agar actionku pas komplit. Aku sulit menahan gairah ketika selesai eksib. Ce Diana sudah berunding dengan temen-temennya, dan tidak keberatan aku bergabung sebentar merasakan sensasi yang lebih, bahkan kalo sampai ML pun, aku diperbolehkan dengan syarat tanpa kondom, minum obat anti hamil agar ML lebih nyaman. Aku sudah bertemu dengan mereka sejak pagi, aku membawa mobil hanya memakai tank top putih tanpa bra dan celana pendek tanpa cd. Kesini, aku tidak membawa bra dan cd sama sekali, dan ketika masuk ke rumah Ce Fenty, aku sudah melihat kenyamanan, dan bergabung bugil bersama mereka. Aku juga sudah melihat dan memegang burung Ko Henry yang di deskripsikan sama Ce Marina di forum, waow, menakjubkan dan beda sekali dengan burung kedua mantanku. Ko Henry juga sudah meraba-raba tubuhku, aku yang memang minta di-inspeksi. Hehehe… Jilatan Ko Henry juga beda banget sama kedua mantanku. Aku juga melihat secara langsung Mbak Almira dan Ce Felicia ML dengan Ko Henry, burungnya memenuhi vagina mereka dan Ko Henry mengeluarkan spermanya di vagina Ce Felicia, terlihat sampai meleleh keluar. Ce Diana bilang, kalo ndak nyaman, mundur aja gpp, ndak mau ML, ndak apa-apa, tapi kalo Ko Henry pengen pegang kamu, baiknya ikuti aja sebagai ganti Ko Henry jagain kita. Keberatan ? tidak sama sekali… Hehehe… This is true story ya...

Dear gaes, I’m ready to action more and more again.
mantap, go Silvi... go Silvi... you already doing great job
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd