Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah anda percaya cerita yang say share ini real ?


  • Total voters
    42
  • Poll closed .
Biasanya kalo lama gak update pasti banyak bahan nih, setia menanti nih masbro
 
Wagelaseh.. ini beneran Exhib yang MANTULL
(Baca dari page 1-63). Start from Viona - Diana.
appreciate to this forum (Mr.Henry)

Banyakin minum jamu gan... RESPECT
 
Dear Readers, setelah sekian lama vakum menulis, kali ini kita coba untuk kembali menulis. Action yang dilakukan selama kita vakum, ada ? pasti, banyak dan sering ? sangat pasti. Kali ini kita mencoba menulis kejadian yang kita ingat dahulu. Hot atau tidak, Percaya atau tidak, semua terserah readers.

Siang ini, kita ada di apartemen milik Diana, seperti biasa, semua cewek mulai dari Viona, Fenty, Almira, dan Diana, semuanya naked. Fenty baru saja mencukur bulu memek Diana yang mulai tumbuh dan terasa gatal. Di tengah obrolan kita, Almira mencetuskan ide challenge untuk action siang hari ini.

Almira : hayo, aku punya challenge, nih…
Fenty : challenge apaan… ?

Diana : iya nih, penasaran, mau dikasih challenge apa kita ini ?
Almira : siapa nih, yang berani, keluar dari apartemen ini, full naked, tanpa bawa pakaian apapun juga

Diana : waduh… gila nih, aku masih newbie, kayaknya belum berani
Viona : Mir, maksudmu keluar itu cuman di selasar apartemen ini aja atau keluar dari apartemen ini sampai turun ke bawah, ke mobil dan balik lagi ?

Almira : bener kamu ce, full keluar dari apartemen ini, turun ke bawah, ke mobil, sekalian kita jalan-jalan trus sampai kita balik ke apartemen ini
Viona : aku berani sih, mau banget… entah kalo yang lain gimana ?

Fenty : so sorry nih, aku rasanya belum berani, kalo sekedar sexy and open clothes sih berani
Diana : sama dengan ce Fenty, aku juga ndak berani… kalo kak Mira berani kah ?

Almira : aku berani, pengen coba sensasinya gimana
Fenty : trus mau coba-nya kapan ? ntar malem ?

Almira : sekarang saja, gimana ce Viona ?
Viona : aku ngikut aja, menurutku ndak beda jauh, mau sekarang atau nanti malam. Sekarang sih cenderung sepi, semua pada keluar, ntar malam kan balik sini lagi, kan sama saja

Viona : Gimana Hen, menurutmu ?
Aku : ya ini challenge yang bagus sih, aku aja wis deg-deg-an dulu. Menurutku coba aja, cuman buat awalan ini, aku coba dekatkan mobil ke parkiran terdekat dengan pintu exit belakang

Almira : deal, ayok mandi dan segera merealisasikan challenge ini…
Aku : oke, aku tak turun dulu cari tempat parkir terdekat dengan pintu exit belakang

Di apartemen ini, ada beberapa pintu exit selain melewati lobby depan yang sudah pasti dijaga oleh security. Tepat di seberang lift yang kita gunakan, ada pintu kaca untuk keluar ke parkiran mobil. Memang beruntung, ternyata pas di depan pintu exit tersebut, ada 2 slot parkir mobil yang kosong. Segera saja kupindahkan mobil yang akan kita tumpangi ke depan pintu exit tersebut.

Setelah itu, aku kembali ke unit Diana, dan mereka sudah siap dengan challenge ini. Viona dan Almira akan full naked tanpa membawa pakaian apapun juga, sedangkan Fenty dan Diana masih memakai pakaian meski tanpa daleman sama sekali. Diana memakai camisol berwarna putih dengan belahan dada yang rendah, memperlihatkan belahan susunya, tanpa bawahan dengan memaksakan camisol ini dipakai sebagai terusan yang panjangnya sedikit di bawah pantat. Fenty memakai jaket hoodie, dengan resleting di depan, panjangnya sedikit di bawah pantatnya. Seluruh resletingnya tidak dipasang, tetapi Fenty menutupi separo tubuhnya dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam jaket hoddie sehingga terlihat menutupi tubuhnya.
Siang itu sekitar Pk. 14.00, Aku pun mencoba keluar dari unit Diana, melihat kedaan sekitar lalu memberi kode kepada mereka untuk keluar. Aku di depan, bagian belakangku Fenty dan Diana, dan paling belakang sendiri Viona dan Almira yang full naked. Kita pun berjalan menuju lift sambil deg-deg-an, akankah ada orang yang turun dari lantai diatas kita. Ternyata lift terbuka dalam kondisi kosong, kita pun masuk dengan formasi sama seperti tadi sewaktu keluar dari unit Diana. Sesampai-nya di lantai 3, lift terbuka dan ada 4 pemuda yang mau masuk dan ikut turun ke lantai dasar, namun segera kucegah dan kusampaikan jika lift penuh sambil menekan tombol menutup lift. Entah terlihat atau tidak Viona dan Almira yang berada di barisan paling belakang.

Sesampainya di lantai dasar, ketika lift terbuka, aku segera berlari membuka pintu kaca dan membuka pintu mobil menggunakan remote mobil, seketika itu Viona dan Almira berlari untuk masuk ke dalam mobil. Barulah disusul Fenty yang duduk di sebelahku, dan Diana yang duduk di sebelah Viona.

Almira : fiuh, tadi cowok-cowok itu sempat ngeliat kita ndak ya ?
Viona : untung dah Henry langsung sigap

Aku : iya tadi sudah kupikirkan, kayaknya enggak liat kok
Fenty : aku ikut deg-deg-an puol nih… challenge ini memang teope begete… jadi basah nih…

Kita pun berjalan-jalan, berputar-putar kota di siang hari itu. Karena kondisi kita yang lapar, maka kita menuju ke salah satu drive thru resto cepat saji.

Aku : Fen, ntar waktu buka jendela, kamu ndak usah nutup jaketmu ya, biarin aja apa adanya gitu, toh ndak keliatan-keliatan amat.
Fenty : oke ko, tapi pintu tetep terkunci kan ?

Aku : beres lah…

Setelah memesan menu yang dipilih, aku memajukan mobil yang kita tumpangi ke loket pembayaran sekaligus loket pengambilan makanan. Ketika jendela kubuka, kasir yang turut menyiapkan makanan terlihat sedikit kikuk, karena secara otomatis, kasir tersebut melihat Fenty yang samar-samar terlihat naked, susunya tertutupi dari depan, namun bagian samping terlihat dengan jelas dan vagina-nya yang mulus plontos juga terlihat dengan jelas. Kita pun tertawa terbahak-bahak melihat mas-mas kasir yang kikuk karena Fenty.

Kita pun memakan makanan yang kita beli dari drive thru resto cepat saji dengan lahapnya. Setelah itu, kita semua mengalami kebingungan, mau kemana-kah kita dengan kondisi Viona dan Almira yang full naked dan akhirnya kita memutuskan untuk kembali ke apartemen Diana dan mengambil pakaian untuk Viona dan Almira, saat itu Pk. 18.30, kita tiba di apartemen Diana. Celakanya, spot parkir di depan pintu exit telah terisi semua, dan kita harus parkir sekitar 70 meter dari pintu exit.

Diana : ce Viona dan kak Almira stay sini aja, kita ambilkan pakaian ya…
Viona : enggak ah, aku berani kok, no problem. Kalo kamu, Mir, gimana ?

Almira : kalo ce Viona berani, aku juga lah… hahaha… yuks… mengendap-endap
Diana : wah gila nih kalian, aku deg-deg-an banget…

Lalu kita pun keluar dari mobil berjalan mengendap-endap menuju pintu exit tersebut. Waktu mendekati pintu exit tersebut, ada sepasang suami istri yang keluar dari pintu tersebut, sempat menoleh ke arah kami sambil berjalan ke arah kanan pintu tersebut, secara posisi kami di sebelah kiri pintu tersebut. Entah mereka sempat melihat kebugilan Viona dan Almira atau tidak tetapi, setelah mereka masuk mobil, kita segera berlari menuju lif apartemen. Sesampainya di depan lift apartemen, kita melihat bahwa terdapat penghuni sedang turun dari lantai 11 ke lantai dasar, kita bisa mengetahui hal tersebut karena kita belum memencet tombol naik dari lift tersebut. Viona dan Almira terlihat bingung dan aku pun segera menarik mereka untuk bersembunyi di dalam tangga darurat. Sambil menunggu orang tersebut keluar, kita bertiga mendengar derap langkah penghuni turun dari 2 atau 3 lantai diatas kita sambil mengobrol. Kita pun panik, namun tak lama, pintu lift terbuka, ketiga orang tersebut keluar melalui lobby, Diana segera memberi kode, dan kita pun berlari menuju lift. Hampir saja orang yang sedang turun di tangga melihat kita bertiga. Jantung kita semua berdetak kencang, merasakan hampir terpergok 2 cewek yang sedang bugil bersembunyi di tangga darurat. Sesampainya di lantai tempat unit apartemen Diana berada, kita pun kembali deg-deg-an, berjalan mengendap-endap menuju unit Diana, dan kita berhasil. Sesampainya di dalam unit Diana, terlihat Viona dan Almira yang begitu tegang menjadi agak selow. Dari memek Almira terlihat sekali cairan kewanitaannya turun dengan deras, tanda horny yang tak tertahankan.

Setelah ini, kami berencana untuk kembali keluar sekedar nongkrong di malam minggu, mencari tempat untuk cemil-cemil, ngobrol dan tentu saja kembali action. Viona dan Almira membersihkan diri, lalu mencari pakaian untuk kembali keluar. Viona memakai hoodie tanpa lengan, yang panjangnya di bawah pantat, namun hoodie ini tidak memiliki kancing atau resleting. Sehingga Viona harus terus menutup dan memegangi hoodie ini supaya tidak terbuka. Almira memakai terusan pendek, dengan tali temali di bagian belahan dada. Mereka semua tampil sangat sexy dan merangsang dengan dress code masing-masing. Tema hari ini adalah Hoodie dan semua warnanya adalah putih.

Kita pun kembali turun menuju parkiran mobil. Viona dan Fenty terus meletakkan tangannya di dalam kantong untuk mencegah pakaian mereka terbuka, meski tetap terbuka samar-samar. Ketika berjalan menuju tempat parkir mobil, tiba-tiba angin bertiup dengan kencangnya yang spontan membuat hoodie Viona dan Fenty tersingkap. Bertepatan dengan tersingkapnya hoodie mereka, ada sorot lampu menyorot tubuh mereka dari penghuni apartemen, beberapa anak muda di dalamnya bersiul-siul dan membuka kaca jendela mereka. Tentu saja karena mereka melihat susu dan mungkin memek Viona dan Fenty. Mereka berdua tetap cuek dan berjalan seperti sedia kala. Sesampainya di mobil, kita sedikit berunding mau nongkrong di café mana, dan akhirnya diputuskan kita nongkrong di Coffee Shop dekat dengan taman di pusat kota. Ketika tiba di Coffee Shop tersebut, waktu Viona dan Fenty keluar dari mobil, tukang parkir dapat melihat susu mereka karena mereka harus berpegangan di pintu agar terbantu untuk turun dan secara otomatis melepas pegangan tangan mereka di pakaian yang mereka kenakan.

Di dalam café, kita mendapatkan kursi berlima di bagian kedua dari pojok belakang menghadap ke arah parkiran mobil. Tempat kita duduk adalah semacam areal balkon outdoor. Diana duduk bersebelahan dengan Almira, Viona dan Fenty bersebelahan, sedangkan aku duduk di tengah antara Diana dan Viona. Jika dilihat, dress code Viona dan Fenty nyaris sama, bedanya milik Fenty masih ada resletingnya, sedangkan milik Viona tanpa resleting sama sekali. Apabila mereka duduk bersandar, memek mereka akan terlihat oleh siapapun yang melewati kita. Sedangkan dress code Almira dan Diana sama-sama meng-ekspose belahan dada mereka. Kita pun menjadi pusat perhatian bagi pengunjung café tersebut, karena dress code mereka yang sexy, terbuka, dan tentu saja memancing perhatian bagi banyak orang. Ketika memesan snack, Viona dan Fenty duduk dengan tegak, sambil memegangi hoodie mereka masing-masing, tetapi ketika pelayan mengantar snack dan minuman kita, secara sengaja, Viona memundurkan badannya, sehingga pelayan bisa melihat memeknya, pelayan tersebut terlihat kaget dan kikuk. Ketika menikmati snack dan minuman, Viona dan Fenty membiarkan hoodie mereka terbuka, dan aku pun melihat banyak orang menatap ke arah kita terutama bagi mereka yang melewati kita. Suatu ketika, ada sepasang cowok dan cewek melewati kita, aku reflek menarik hoodie Fenty yang ada di sebelahku, dan secara otomatis mereka melihat secara langsung susu Fenty sebelah kiri, si cowok pun melongo melihat kejadian tersebut. Pengunjung yang berada di meja belakang Viona dan Fenty meninggalkan tempat, tidak lama, pengunjung yang berada di belakang Almira dan Diana juga meninggalkan tempat, lalu aku menyuruh Viona yang duduknya di dekat pagar balkon menghadap ke parkiran mobil, untuk merubah kursinya menghadap ke arah parkiran mobil, nah setelah itu, aku pun menarik hoodie Viona ke belakang, sehingga tubuh bagian depannya, terbuka dan terlihat dengan jelas, orang-orang yang berada di parkiran mobil, bagi yang sadar, dapat melihat tubuh Viona dengan leluasa, entah mereka sadar atau tidak, tetapi Viona mengatakan, jika dia sangat deg-deg-an dengan situasi dan kondisi ini. Setelah itu aku beralih ke Diana yang memakai camisol sexy, aku turunkan perlahan-lahan tali camisol di kedua pundak-nya, sehingga kedua susunya terlihat dengan jelas dari depan, tetapi dari belakang tidak disadari jika talinya sudah turun. Tidak lama, ada 4 pemuda berjalan ke arah kami, dan berniat menempati meja di belakang Viona dan Fenty, aku pun memberi kode kepada mereka untuk berbenah. Kita pun segera meninggalkan café tersebut. Ketika selesai membayar, posisi kasir yang terletak di pintu keluar, tiba-tiba Viona melompat ke punggungku, sehingga memosisikan aku menggendongnya sampai ke mobil kita. Tubuh Viona bagian depan memang menempel pada badanku, namun pahanya terlihat hampir sampai ke pangkal paha. Banyak orang menatap ke kita dan dari belakang, pantatnya sedikit terlihat. Tidak disangka, angin bertiup agak kencang, hoodie Viona terbuka lebar memperlihatkan tubuhnya bagian belakang, orang-orang di sekitar pun jadi mengetahui jika dibalik hoodie tersebut tidak mengenakkan pakaian apa-apa, sedangkan hoodie Fenty pun terbuka memperlihatkan susu dan memeknya. Beberapa orang di sekitar tempat parkir tersebut bersiul-siul. Kita pun segera masuk mobil dan meninggalkan café tersebut.

Keesokan harinya, hari minggu tepatnya, kita semua meluncur ke luar kota atau lebih tepatnya di sebuah desa yang terkenal dengan wisata arung jeram-nya. Jam 5 pagi kita meninggalkan apartemen Diana untuk meluncur ke lokasi rafting. Diana memakai kemben warna kuning, Almira memakai kemben berwarna biru muda, dan Fenty memakai tank top warna putih, sedangkan Viona memakai memakai kaos singlet warna peach, kesemua cewek-cewek sexy ini memakai hotpants yang bisa dibilang mini dan tentu saja kesemuanya tidak memakai daleman sama sekali. Mereka siap untuk bermain arung jeram. Setibanya di lokasi, mereka menjadi tatapan banyak orang, Diana dengan susu yang paling besar, putingnya terlihat mencuat di kemben-nya. Begitu pula dengan Almira dan Fenty yang memakai tanktop, apalagi dengan Viona yang memakai kaos singlet tipis. Setelah melakukan registrasi, pembelian tiket dan lain sebagainya, kita semua diberikan baju pelampung untuk dipakai rafting, kita pun langsung berjalan menuju ke tempat awal rafting dimulai, kita mengambil etape terpanjang dan dalam perahu tersebut hanya kita berlima, berenam dengan pemandu. Selama di perjalanan tersebut, tidak henti-hentinya kita dipandangi oleh banyak orang, termasuk warga desa tersebut.

Sesampainya di tempat awal rafting, kita pun segera meluncur dan menikmati adrenalin meluncur di tengah derasnya arus, tentu saja seluruh tubuh kita basah kuyup, terlebih saat perahu yang kita gunakan terbalik. Di tengah perjalanan, terdapat semacam pit stop, tempat kita semua beristirahat, dengan disajikan aneka makanan khas desa yang direbus dan tentu saja dengan minuman teh hangat. Aku lihat ketika kita berhenti di sebuah joglo tersebut, kemben Diana sudah melorot dan nampaknya susunya juga mulai terlihat, Almira lebih parah lagi, kembennya sudah turun sampai di perut. Mereka tidak sadar sampai aku memberitahu mereka. Viona dan Fenty terlihat biasa saja karena mereka masih mengenakkan tanktopnya, namun bisa dipastikan, puting mereka terlihat nyeplak, dan karena tipisnya hotpants yang mereka pakai, garis memek mereka pun terlihat dengan jelas. Aku pun iseng memanggil Diana mendekat ke aku, lalu aku tarik turun kembennya Diana. Diana terlihat kaget namun tetap bersikap cool, lalu aku suruh Diana melepas kembennya, sehingga Diana topless di balik pelampung rafting. Melihat aku melakukan hal tersebut ke Diana, Fenty pun turut menarik lepas kemben yang digunakan Almira. Almira pun dengan rela melepas kemben tersebut. Setelah selesai beristirahat sejenak, kita pun melanjutkan petualangan rafting ini. Pemandu rafting tidak menyadari bahwa Almira dan Diana sudah topless. Kita pun melanjutkan memacu perahu tersebut mengikuti derasnya arus. Di tengah perjalanan, kali ketiga perahu yang kita tumpangi terbalik, Diana dan Viona bergandengan menuju ke tempat perahu, sedangkan aku membantu Almiran dan Fenty. Timbul niat isengku, aku menarik lepas celana yang dipakai oleh Fenty, Fenty pun kaget tetapi langsung menguasai suasana. Ketika naik ke atas perahu karet, pemandu tersebut kaget melihat Fenty tidak memakai bawahan, dan secara langsung dapat melihat memeknya yang gundul plontos tersebut.

Pemandu : lho mbak celananya kemana ?
Fenty : hehe.. hilang mas, lepas waktu terbalik tadi (Fenty terlihat tenang sambil menutupi selangkangannya)

Pemandu : trus gimana mbak ?
Fenty : ya nggak gimana-gimana mas, lanjut aja, gpp. Emang mau gimana lagi ? hehehe…

Viona : iya mas, ndak apa-apa, ayo lanjut. Emangnya mas bawa celana cadangan ? hehehe… anggap aja rejeki mas
Pemandu : iya juga, ayo dah lanjut…

Lalu kita pun melanjutkan perjalanan yang masih separo dari etape terjadwal. Aku lihat mas-nya ndak begitu konsen mengarahkan kayuhan dayung kita, karena aku lihat karena guncangan arus, Fenty pun terkadang membuka kakinya sehingga terlihatlah dengan jelas memeknya. Aku pun tertawa senang sambil melihat Fenty yang tersenyum-senyum bahagia, ngerjain mas-mas pemandunya. Lalu tanpa aku tau, Fenty pun berniat balas dendam dengan mencari situasi untuk membalikkan perahu, caranya dengan menggenjot keras-keras perahu ini ketika berada di arus deras atau mendekati bebatuan, usahanya berhasil, sekali lagi perahu kita terbalik, Aku membantu Diana, Viona dibantu mas pemandu, nah ternyata Fenty dengan caraku menarik lepas hotpants yang dipakai oleh Almira. Jadilah Almira full naked dan hanya tertutupi oleh baju pelampung yang kita gunakan. Ketika naik ke atas perahu, mas-mas pemandu terlihat terkejut, barangkali mimpi apa semalam, bisa melihat 2 memek plontos secara bersamaan.

Almira : mas, celana saya hilang juga nih…
Pemandu : eh iya mbak, kita tadi terbalik lagi sih…

Almira : ya udah ayo dilanjut, kok ngeliat saya terus
Pemandu : eh iya mbak…

Kita pun lanjut sampai dengan etape berakhir. Sesampainya di garis finish, beberapa mbak-mbak dan mas-mas penjaga memberikan handuk kepada kita, diantara mereka ada yang terkejut karena melihat Almira dan Fenty tidak memakai bawahan sama sekali. Cewek-cewek pun menutupi tubuhnya dengan handuk yang dipinjamkan. Beberapa pasang mata dari pengunjung tertuju kepada kita, karena ketika melepas baju pelampung dengan membelakangi beberapa pasang mata, Diana dan Almira terlihat bugil meskipun dada sampai paha tertutupi handuk. Kita pun menuju tempat pemandian untuk membersihkan diri dan lanjut makan siang yang disediakan oleh pengelola rafting. Kita pun tertawa terbahak-bahak mengingat keusilan kita tadi. Sesampainya di rumah Viona, aku dan Viona plus Diana melakukan 3S sedangkan Fenty dan Almira masturb melihat kita 3S.

Sekian petualangan kita, agak susah memunculkan kembali mood untuk menulis. Maaf jika dirasa kurang detil atau kurang hot. Mulustrasi sudah terkumpul cuman hilang seiring dengan errornya laptop yang harus di format ulang.

@gofenty @almira2019 @princessdiane ayo nulis lagi
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd