Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah anda percaya cerita yang say share ini real ?


  • Total voters
    42
  • Poll closed .
P.O.V. Felicia

Salam Crot kepada para Suhu dan Readers sekalian, berikut adalah update story kita dimana Ko Henry mengijinkan kita untuk mencoba the next level yang kita inginkan. Selama ini Ko Henry begitu tekun mengawal kita dan kerap kali mengingatkan segala sesuatu yang mungkin membahayakan kita, kita sangat beruntung dengan adanya Ko Henry karena kita menjadi lebih tenang dalam action yang memang berdampak menjadi lebih nekat. Dari 2 liburan kemarin, dimana salah satunya di long weekend akhir bulan Oktober yang lalu dimana kita belum sempat share storynya, kita mengeksplore diri kita bahwa situasi dan kondisi memang mengijinkan kita untuk dapat full naked dan diperhatikan banyak orang, kita jadi ketagihan akan hal ini karena membuat adrenalin dan libido meningkat secara signifikan.

Menurut Ko Henry, apa yang kita lakukan di kota ini berbeda dengan sewaktu kita melakukan di saat liburan, karena lokasi dan situasi serta kondisi yang tidak mendukung. Dari apa yang telah kita lakukan seperti full naked di rooftop cafΓ© hampir 1,5 jam, dan beberapa action full naked lainnya adalah action yang sudah maksimal dan memang tidak dapat sebebas sewaktu liburan kemarin, namun karena kita yang meminta sebagaimana kita discuss bersama dan tertuang di forum ini, Ko Henry mengalah dan membiarkan kita untuk mencoba apakah nantinya akan sesuai dengan ekspektasi kita atau tidak, tentunya kita berharap tidak terjadi sesuatu apapun terhadap kita.

Nah untuk mewujudkan hal tersebut, Ko Henry rela cuti dari pekerjaannya untuk mengawal kita, mencoba the next level yang kita harapkan. Disini, kita menyerahkan semuanya ke Ko Henry dan Ko Henry pun menyetujuinya. Ko Henry menyiapkan beberapa outfit supaya dapat kita pilih yaitu 2 kain pantai, 2 terusan tank top yang agak ketat namun memiliki belahan dada yang rendah, belahan di bawah ketiak yang agak rendah, belahan di samping juga lumayan rendah dan panjangnya pas di pantat, salah satu terusan tank top ini berkancing dengan model seperti push up bra dengan 4 kancing di depan. Lalu Ko Henry juga menyiapkan 1 terusan hem tanpa lengan, dan 1 jumpsuit kodok, atau baju monyet, atau apalah namanya. Nah ini beneran Ko Henry mau berusaha mewujudkan keinginan kita, outfitnya ada yang beda dan cenderung nekat. Kita diminta memilih outfit ini, mana yang mau kita pakai.

Karena bingung, maka kita kembali menyerahkan opsi ini kepada Ko Henry, kita meminta Ko Henry yang memutuskan, akhirnya Ko Henry memutuskan seperti ini, Aku dan Almira diminta memakai kain pantai, Ce Viona diminta memakai terusan tank top yang model push up bra, Fenty memakai terusan hem, sedangkan Diana diminta memakai jumpsuit kodok. Kain pantai untuk aku, diminta hanya dililitkan saja seperti melilitkan handuk, aku serasa memakai terusan kemben, namun ternyata aku salah, tepat di atas dan di tengah daerah kedua susuku, Ko Henry melubangi kain pantai tersebut sehingga susuku terlihat mengintip dari sisi kiri dan kanan plus waktu menunduk, dari depan kalo aware juga kadang terlihat, belahan kiri dan kanan bawah juga dirobek, karena postur tubuhku yang lumayan tinggi, lilitan kain pantai ini hanya dapat menutupi susuku sampai pas di pantat. Untuk Almira, Ko Henry menyilangkan kainnya tepat di susu Almira lalu mengikat di leher dan tidak diikat dengan kuat sehingga terlihat menggembung di daerah susunya, sedangkan bagian bawah disilangkan tepat di pangkal paha, di bawah pinggang sehingga kalo aware memek Almira terlihat, kemulusan pahanya juga dapat terlihat dengan jelas. Terakhir Ko Henry menambahkan sabuk di aku dan Almira untuk kita pakai. Untuk Ce Viona dan Fenty dengan outfitnya jelas memperlihatkan susunya dan sedikit pantatnya, sedangkan untuk Diana membuat tonjolan susunya lebih terlihat baik dari susu bagian atas dan terutama bagian samping.


Siang menjelang sore ini, Ko Henry mengarahkan kita ke sebuah mall yang dilengkapi pusat perbelanjaan, mall yang terkenal sangat sepi ini sebagai areal pembelajaran bagi kita. Di pusat perbelanjaan ini, beberapa pramuniaga memperhatikan kita dan outfit kita yang tidak jarang memperlihatkan susu plus memek kita meskipun sekilas. Fenty dan Ko Henry membantu untuk mendorong kereta belanjaan, jadi kita membawa 2 kereta belanja. Ketika Fenty menunduk untuk meletakkan barang belanjaan, dari belakang pantatnya terlihat, memeknya bisa saja terlihat dan dari depan susunya terlihat jelas, begitu pula dengan Ce Viona. Paha mulus Almira juga terlihat menggoda dan cukup membuat orang penasaran. Ko Henry meminta Fenty untuk melepas 2 kancing teratas dan 1 kancing terbawah, Ce Viona disuruh melepas 2 kancing teratas. Dengan kondisi begini, memek Fenty dan Ce Viona lebih terlihat, begitu pula dengan susunya.

Di rak sabun mandi, aku melihat ada mas-mas yang sedang berjongkok menata refill sabun cair, aku berjongkok agak jauh, menghadap ke mas-mas tersebut, lalu setengah berteriak β€œMas, sabun ini yang lemon apa ada ?” Ketika mas-mas itu menoleh ke arahku, terlihat kaget dan terkejut lalu menjawab β€œyang lemon habis, mbak” tetapi pandangannya tidak lepas dari memekku yang terekspose jelas. Mas-mas itu terlihat curi-curi pandang ke arah memekku karena aku masih berjongkok beberapa saat. Di counter buah, Ce Viona dan Diana memilah-milah buah dimana di depannya ada mas-mas yang berjaga di timbangan, posisinya lebih tinggi dari Ce Viona dan Diana. Dengan kondisi ini dan outfit mereka, mas-mas ini dapat melihat dengan jelas susu Ce Viona dan Diana, apalagi dari samping Diana ada mas-mas yang membantu memilihkan buah, alih-alih membantu memilihkan buah malah mengamati buah dada Diana yang menggantung karena memakai outfit tersebut. Hahaha…

Di counter Mie Instant, kebetulan ada tangga kecil untuk mengambil kemasan dus, Fenty melepas 1 kancing lagi bagian bawah, lalu naik ke tangga kecil tersebut dan mengambil 2 dus mie instant, di saat yang sama, ada 1 mas-mas dan 1 mbak-mbak karyawan toko lewat serta melihat kejadian itu, lalu Fenty berkata β€œmaaf mas, mbak, saya pinjam tangganya buat ambil mie, karena tadi ndak ada orang”, mas-mas dan mbak-mbak tadi tersenyum lalu menjawab β€œoh iya mbak, maaf, saya bantu ambilnya” lalu Fenty turun membelakangi mas-mas itu yang dipastikan mas-mas itu melihat pantat dan memek Fenty dari dekat. Di dalam pusat perbelanjaan ini, masih ada pengunjung lain namun tidak banyak. Pandangan mereka juga terlihat agak heran dengan dandanan kita.

Sesudah berbelanja, kita menuju kasir, kebetulan ada 3 kasir yang buka dan saling bersebelahan, di depan kasir-kasir itu terdapat kursi panjang. Fenty dan Almira duduk di kedua kursi tersebut sambil sedikit mengangkang, memeknya terlihat jelas, dan petugas kasir berdiri dalam jarak 5 meter secara menyamping. Diana yang membelakangi posisi Almira dan Fenty menunduk mengambil barang-barang untuk di scan barcode, kasir cowok yang tepat berada di depan mereka, matanya tidak lepas dari susu Diana dan cowok di belakang-ku terus melihat ke arah susu Diana. Di kasir satunya ada Ko Henry dan Ce Viona dengan posisi yang sama seperti Diana, kasir cowok juga dapat melihat dengan jelas susu Ce Viona, sayangnya di belakang Ko Henry tidak ada orang sama sekali. Berbeda dengan kasir ketiga di sebelah kasir yang aku tempati, ada seorang bapak yang membayar barang belanjaannya terlihat tidak konsen, karena melihat memek Almira dan Fenty terpampang dengan jelas. Kita semua basah merasakan adrenalin ini, dimana hal ini masih permulaan.

Selanjutnya kita diarahkan oleh Ko Henry ke salah satu kedai minuman boba yang kekinian, lokasinya ada di bagian pojok dari mall ini, menyusuri mall ini cenderung sepi, sehingga, membuat Ce Viona melepas lagi 2 kancing tersisa, lalu Fenty melepas semua kancing terusan hem-nya dan berjalan santai, bila terlihat ada orang, Fenty tinggal mengatupkan kedua sisi terusan hem-nya, lalu kembali melepas. Menjelang sampai di stand kedai kopi tersebut, Ko Henry memberikan kode lalu Fenty memasang 2 kancing di tengah sehingga memeknya tidak terlalu vulgar terlihat. Secara layout dari kedai ini, di bagian samping ada pintu yang masuk ke dapur dan areal dalam kedai ini, terdapat sejumlah kursi dan meja tepat di depan kasir, lalu di seberang kedai ini dekat kaca, ada sederetan kursi dan meja pula. Sambil menunggu pemesanan, aku duduk di kursi yang terdapat di depan kasir, sambil sedikit mengangkang dan bermain ponsel, lalu Diana menyusul duduk di sebelahku sehingga memposisikan diri menyamping dari meja kasir, kasir tersebut disuguhi tonjolan susu Diana dari samping dan memek-ku dari depan.

Sesudah semua pesanan selesai, Ko Henry mengajak kita untuk duduk di 2 kursi panjang dimana mejanya lebih rendah dari kursi yang kita duduki serta layoutnya menghadap ke tembok dan sebaliknya menghadap ke meja kursi di depan kasir. Posisi meja dan kursi ini terpaut dekat sekali dengan pintu keluar masuk ke dapur yang ada di samping kita dan otomatis di samping jalan utama mall ini. Dua keranjang belanjaan kita, ditaruh di samping kedua kursi kita bagian jalan utama mall, tujuannya untuk menyamarkan keadaan jika ada orang lewat, untuk posisi duduk, menghadap ke meja kursi di depan kasir ada Ko Henry, Fenty, Ce Viona, sedangkan yang diseberang kita ada Aku, Almira dan Diana. Lalu Ko Henry bertanya kepada kita, siapa yang mau melepas outfitnya, kita bingung lalu menyerahkan kembali ke Ko Henry. Hehehe… jadi takut.

Ko Henry meminta Fenty melepas semua kancing yang tersisa di outfitnya, Ce Viona sudah melepas kedua kancing yang tersisa sedari tadi, lalu untuk Diana diminta melepas 2 kancing jumpsuit kodoknya yang langsung membuat Diana topless, sedangkan aku dan Almira diminta melepas outfit kita yang artinya kita jadi full naked. Kita berdua pun mengikuti keinginan Ko Henry. Meskipun kain pantai ini kita lepas tetapi masih di pundak kita, berjaga-jaga kalo ada kejadian yang mengejutkan mengingat ini masih sekitar jam 4 sore. Wah kita horny banget, dag dig dug banget, beda dengan full naked di rooftop cafΓ© dan di tengah food court yang dimana masih ada pelindungnya. Tidak lama, Ko Henry meminta aku dan Almira untuk meletakkan 2 kain pantai kita di meja sehingga tidak ada penutup sama sekali di tubuh kita. Baru 10 menit aku dan Almira melakukan hal ini, Ko Henry meminta Fenty melepas terusan hem-nya dan meletakkan di meja lalu meminta Fenty duduk membungkuk sehingga menutupi ke-naked-an-nya. 5 menit berselang, salah satu kasir keluar dari pintu tersebut dan hal itu tidak terduga sama sekali, kita langsung seerr… dag dig dug, dan menurut Ko Henry, kasir tersebut sama sekali tidak melihat ke kita.

Tidak lama waktu berselang, ada sepasang cowok dan cewek membeli minuman, setelah memesan, si cewek terus melihat ke arah kita, nampaknya mereka mengamati Fenty yang terlihat agak aneh, lalu berbisik ke si cowok, si cowok lalu melihat ke arah kita sebentar lalu menggelengkan kepala seolah tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh si cewek. Tidak lama mereka berdua meninggalkan kedai kopi ini. Selang beberapa menit, ada sepasang cowok cewek lagi yang datang membeli kopi, mereka sama sekali tidak melihat ke arah kita, namun mereka duduk di meja kursi tepat di depan kasir, lalu ada bapak-bapak yang membeli kopi dan duduk selang jarak 1 meja kursi dengan sepasang cowok cewek. Kondisi saat ini Fenty, Almira, dan aku full naked, sedangkan Diana topless. Setelah 40 menit-an mereka hampir bersamaan meninggalkan tempat, lalu Ko Henry meminta aku, Almira, dan Fenty memakai kembali outfit kita. Memek-ku, Almira, dan Fenty basah sampai meninggalkan bercak di kursi. Kita pun menuruti Ko Henry dengan memakai kembali outfit kita, tetapi belum diikat hanya dikaitkan di pundak kita saja sama kayak Fenty yang memakai kembali outfitnya tetapi tidak dikancingkan.

Hampir 2 jam kita ada di kedai boba tersebut, lalu Ko Henry mengajak kita meninggalkan mall ini. Aku dan Almira mengikat kembali kain pantai kita, lalu Fenty mengancingkan terusan hem-nya cuman 2 kancing di tengah, sehingga 2 kancing teratas dan 3 kancing terbawah tidak terpasang, Diana memasang kembali jumpsuit kodoknya, Ce Viona tidak melakukan apa-apa, membiarkan 4 kancingnya terbuka. Kita berjalan ke basemen dan meninggalkan mall tersebut.

Karena mall ini sudah mendekati areal tempat tinggal dari Shanty, kita menghubungi Shanty untuk menunjukkan lokasi yang strategis untuk action di dekat rumahnya. Shanty yang sedang lowong, begitu bersemangat untuk memberikan referensi ke kita, paling ndak Shanty kan bisa memahami daerah mana yang aman. Namun sebagai balasannya, Shanty minta reward ML dengan Ko Henry lagi dan semua sepakat. Ko Henry sempat meminta ke Shanty untuk memakai pakaian yang menurut Shanty paling berani dan paling sexy menurut dia supaya terlihat imbang dengan kita, Shanty setuju akan hal ini, kita meluncur ke rumah Shanty. Di perjalanan menuju rumah Shanty, saking horny-nya kita semua full naked dan bermasturb, hanya Ko Henry saja yang setir. Tiba di rumah Shanty, Shanty membuka pintu pagar dari dalam, dan kebetulan di samping mobil Shanty sedang kosong, kita langsung masuk dan parkir di sebelah mobilnya, lalu turun dalam kondisi full naked, masuk ke rumah Shanty. Shanty terlihat kaget dengan kondisi kita, sedangkan Shanty sendiri masih memakai semacam daster dengan tanpa daleman, memang menurut Shanty kalo di dalam rumah, dia ndak pernah make daleman, supaya gampang kalo mau ML dengan cowoknya yang saat ini kebetulan sedang di kota lain. Shanty bersiap-siap memakai Tank top dan hotpants, masih memakai bra dan cd, plus ditambah bolero.

Shanty mengarahkan kita di sebuah areal yang penuh dengan berbagai macam penjual makanan, cafΓ©, dan mini market. Sesuai ide Shanty, kita mengunjungi salah satu kedai kopi ternama, ya jangan dilihat kok kedai lagi atau mini market lagi, tapi kita fokus pada penyelesaian misi kita. Dilihat dari luar, kedai ini ada di pojokan sebuah atau dua buah ruko yang digabung jadi satu, terdapat tempat nongkrong di lantai 2 yang lumayan luas. Dari jumlah mobil yang kita lihat tidak terlalu banyak, dan suasana cenderung lengang. Tanpa banyak pikir kita menyetujui saran Shanty untuk nongkrong disini. Sebelum masuk ke dalam kedai tersebut, Ko Henry meminta outfit Ce Viona, lalu menggunting semua kancing yang ada, lalu meminta outfit Fenty dan menggunting semua kancing yang ada kecuali 1 kancing di tengah. Yang lebih lagi, Ko Henry memotong bagian atas dan bagian bawah kain pantai kita sehingga menjadi lebih pendek lagi, tidak hanya itu, Ko Henry juga memotong kain pantai kita di bagian samping sehingga, kain pantai kita menjadi lebih pendek dan lebih kecil, bahkan tadinya kita bisa dililit lebih dari 1x, sekarang hanya pas melingkari tubuhku dan tubuh Almira. Jadi untuk aku dan Almira sama hanya dililit 1x dan diikat di samping yang mengakibatkan, samar-samar tubuh kami bagian kanan secara keseluruhan agak terlihat.

Kita masuk ke dalam kedai tersebut, lalu bergerombol di depan etalase makanan dan kasir untuk memesan minuman, ketika kita menunduk melihat jenis kue di etalase, susu Ce Viona, Fenty dan Diana dapat terlihat dengan jelas, mas-mas barista yang melayani dibuat menelan ludah, berbeda dengan aku dan Almira yang sedikit saja bergerak susu dan tubuh kita sebelah kanan dapat terlihat. Mas-mas tersebut memanaskan pilihan makanan yang sudah kita pilih, di kala tersebut, Ko Henry meminta aku dan Almira untuk sedikit menurunkan kain pantai yang kita kenakan ini. Kita pun menurutinya, Almira malah menurunkan sampai sedikit aerolanya terlihat. Setelah mendapatkan semua makanan dan minuman yang kita pesan, kita naik ke lantai 2, terlihat para barista yang stand by, memperhatikan pantat kita dan bisa saja mereka melihat memek kita.

Di lantai 2, kita berada di spot pojok bagian luar area outdoor dimana bagian belakang kursi yang kita duduki itu langsung ke parkiran mobil dan dapat dilihat oleh orang yang di bawah, jikalau mereka aware dan di sisi seberangnya adalah kaca yang membatasi ruangan outdoor dengan ruangan indoor. Ko Henry duduk di sebelah pojok untuk memperhatikan kondisi sekitar, lalu yang berada di sisi pagar pembatas adalah aku, Ce Viona dan Almira, sisi membelakangi kaca adalah Fenty, Diana, lalu Shanty tepat di seberang Ko Henry. Setelah mengamati sekitar-nya, Ko Henry mempersilahkan kita untuk melakukan sesuatu, dan kembali kita bingung, hahaha… lalu Ko Henry meminta aku dan Almira melepas kain pantai, kami mengikuti permintaan Ko Henry dengan melepas kain pantai dan menggantungkan di bahu kita, lalu Ko Henry bertanya ke Ce Viona, berani lepas outfit ga, Ce Viona menjawab berani, lalu perlahan Ce Viona menurunkan tali terusan tank top, lalu menurunkan ke bawah sampai terlepas dan berada di kaki Ce Viona. Kebetulan kita duduk dengan kursi yang di mana pada bagian punggung kita tidak ada sandaran jadi harusnya orang di bawah akan dapat langsung melihat punggung kita. Setelah Ce Viona full naked, Ko Henry meminta kain pantai milik-ku dan Almira untuk diberikan ke Diana untuk menutupi lubang kursi di punggung, karena kalau ada orang yang melihat ke arah kita, akan langsung mengetahui jika Diana naked. Setelah ditaruh di kursi Diana, Diana diminta melepas dua kancing jumpsuit kodoknya lalu menurunkan dan diletakkan di lantai sama seperti Ce Viona. Terakhir Fenty diminta full naked dan meletakkan terusan hem-nya di kursinya bagian belakang sama seperti Diana. Kita berlima full naked di sebuah kedai dan menjadi rekor untuk kita semua. 30 menit berlalu, ada 2 orang cowok duduk tepat di seberang kaca, salah seorang cowok terus melihat ke arah meja kita, nampaknya mereka penasaran apakah kita memakai pakaian atau tidak, hal ini menjadi dag dig dug bagi kita, belum lagi dengan pengunjung yang dari sisi sebelah kanan kita jika menghadap ke kaca, mereka juga kerap melihat ke arah kita tapi masih tertutupi oleh Shanty. 1 jam berlalu, Pk. 20.00 lebih, beberapa telah meninggalkan mejanya untuk pulang yang ternyata kedai ini jam 21.00 akan tutup. Beberapa meja yang tidak ditempati, tirainya ditarik turun oleh penjaga kedai dan kursinya dibalik di atas meja. Satu per satu pengunjung meninggalkan tempat, ada yang mengambil mobilnya yang terparkir di bawah kita, dag dig dug apakah mereka menyadari bahwa kita full naked karena punggung kita tidak tertutup apa-apa.

Sekitar Pk. 20.45, Ko Henry meminta kita untuk memakai outfit kita dan mengajak meninggalkan tempat kedai ini, buat kita masih kurang puas meskipun cairan memek sudah mengalir deras. Lagi-lagi Ko Henry membuat surprise untuk kita, jumpsuit kodok yang dipakai oleh Diana, diminta oleh Ko Henry untuk dipakai oleh aku, efeknya kependekan, lalu susuku hanya tertutupi oleh tali jumpsuit tersebut, lalu Fenty diminta memakai terusan tank top milik Ce Viona, Ce Viona diminta memakai kain pantai milik Almira, Diana diminta memakai kain pantai milik-ku dan Almira diminta memakai terusan hem milik Fenty yang juga terlihat kekecilan dan tidak dapat dikancing. 1 request lagi yang diminta oleh Ko Henry, kalau tadi aku dan Almira mengikat kain pantai di samping kanan, sekarang Ko Henry meminta Ce Viona dan Diana mengikat kain pantai tersebut di tengah dada, artinya ketika berjalan, tubuh Ce Viona dan Diana bagian depan akan samar-samar terekspose. Setelah siap, kita pun turun yang diawali oleh Almira, bertepatan dengan Almira turun, ada seorang barista mau naik, yang ketika melihat Almira turun, barista tersebut menunggu di bawah, barista tersebut terperangah karena dengan jelas melihat memek Almira yang dimana terusan hem-nya jadi pendek ketika dipakai Almira sehingga tidak dapat dikancing, jika dilihat dari bawah pastilah memeknya terlihat jelas. Di belakang Almira ada aku, aku bergeser sedikit supaya tidak tertutup oleh Almira yang membuat tali jumpsuit-ku melorot memperlihatkan susuku secara jelas, aku sengaja tidak menariknya keatas dan membiarkan barista tersebut menikmati susuku. Teman-teman di belakang kita tertutupi oleh kita berdua karena tangga yang agak sempit sehingga mereka tidak terlalu terlihat. Ketika melewati etalase makanan, ada barista menghitung uang di dekat kasir, sempat melihat susuku karena jumpsuitku yang tidak aku tarik keatas menutupi susuku. Setelah keluar dari kedai ini, barulah aku tarik agar menutupi susuku.

Sesudah masuk ke dalam mobil, aku pun semakin tidak tahan untuk segera full naked dan mencolok memekku ini, dan kita masih merasa kurang puas dengan apa yang sudah kita lakukan hari ini. Kita bertanya ke Shanty, apakah masih ada spot lokasi lagi yang dapat kita kunjungi, Shanty mengarahkan ke sebuah depot atau apalah ini namanya yang menjual roti bakar, pisang goreng, snack lain, dsb lalu depot ini buka sampai jam 02.00. Setelah memarkirkan mobil Ko Henry, kita melihat ada 3 meja terisi masing-masing 3-4 orang, Shanty mengatakan jika di lantai 2 masih ada tempat, kita pun setuju ketika melihat bahwa diatas juga ada balkon. Karena melihat kita masih belum cukup puas, akhirnya Ko Henry mengatakan untuk benar-benar membebaskan kita mau gimana di tempat ini, tetapi karena di otak kita penuh dengan nafsu, kita sulit untuk memikirkan apa yang akan kita lakukan disini. Lagi-lagi Ko Henry berbaik hati untuk merancangkan sesuatu bagi kita.

Aku diminta Ko Henry memakai terusan hem yang terakhir dipakai oleh Almira, dan setelah kupakai, jadi pendek banget plus hanya menutupi separo pantatku dan bagian depan memekku hampir tidak tertutup, Ce Viona dan Fenty memakai kain pantai tetapi mengikatnya di pas susu sebelah kanan, sehingga putting susu sebelah kanan ikut nongol di sela kain pantai, Almira memakai jumpsuit tetapi 1 kancing tidak terpasang yang membuat putingnya hampir terlihat, dan Diana memakai terusan tank top push up bra yang terlihat sesak dan sama denganku, pantatnya terlihat separo. Kita memesan beberapa camilan, mata penjaga mengarah ke Ce Viona dan Fenty dimana samar-samar putting susunya terlihat, lalu kita berjalan melewati pengunjung yang ada disitu, mereka agak kaget melihat kita, lalu kita naik menuju lantai 2. Di lantai 2 ada 2 meja terisi masing-masing 2 orang, ekspresi yang sama ketika mereka melihat kita melewati mereka. Di balkon menghadap ke jalan raya, ada 2 set meja kursi yang kita gabung dan tempati. Tidak lama pesanan kita diantar ke atas oleh penjaga tempat ini, mas-mas itu terlihat memperhatikan kita semua.

Setelah semua makanan dan minuman diantar, Ko Henry mempersilahkan kita mau ngapain, Ce Viona minta Ko Henry saja yang menentukan, sederhana-nya Ko Henry meminta kita semua untuk full naked, kita pun mengikuti permintaan ini, aku yang sudah tidak tahan, langsung mengangkang dan mencolok memekku sambil meremas susuku, Ce Viona duduk di tepi penahan balkon lalu sambil mengarah ke jalan, Ce Viona juga bermasturb mencolok-colok memeknya, hal ini membuat Ko Henry was-was karena takut Ce Viona jatuh dan di dalam juga masih ada orang dimana kita takut kalo orang di dalam mendengar desahan kita. Shanty terlihat merah padam tanda menahan horny. Aku dan Ce Viona orgasme hampir bersamaan, rasanya bagaimana gitu. 15 menit berlalu, pengunjung yang di dalam, hanya ada kita saja.

Setelah orgasme, Ce Viona kebelet pipis, Ce Viona mau berjalan full naked masuk ke dalam dan menuju ke kamar mandi yang terletak di ujung, nah Ce Viona juga ditemani oleh Almira yang juga kebelet pipis. Mereka berdua berjalan masuk dan pas di depan kamar mandi, ternyata ada 1 orang pengunjung cowok yang baru selesai menggunakan kamar mandi, pengunjung cowok tersebut terlihat kaget melihat Ce Viona dan Almira yang full naked. Ce Viona dan Almira tetap tenang, berjalan masuk ke dalam kamar mandi, dan cowok tersebut berjalan menuruni tangga. Ketika kembali ke arah kita, mereka berdua tertawa cekikikan, atas kejadian barusan. Melihat sikon seperti ini, Ko Henry menyuruh Diana untuk masturb di ujung anak tangga turun sendirian, Diana pun menyatakan berani, lalu berjalan masuk di tepi anak tangga pertama untuk turun, Diana duduk mengangkang lalu masturb, kira-kira 10 menit, Diana orgasme lalu berjalan kembali ke arah kita. Woah dag dig dug juga dan beruntungnya Ce Viona dan Almira yang ke gep pengunjung cowok tersebut. Shanty terlihat merah padam, lalu Ko Henry menggoda Shanty β€œShan, ndak pengen ta kayak mereka ?” Shanty menjawab β€œndak berani, ko”.

Sekitar Pk. 01.00 dini hari, kita berniat meninggalkan tempat, sebelumnya Ko Henry meminta Shanty untuk turun ke bawah dahulu, membayar, lalu diminta naik ke atas untuk menceritakan kondisinya. Shanty pun melakukan apa yang diminta Ko Henry, ketika naik, Shanty bercerita bahwa di bawah hanya ada 1 orang penjaga saja dan karena kasir ada di pintu keluar, di luar juga terbilang sepi. Hampir 4 jam kita full naked di atas balkon ini, lalu Ko Henry mengajak kita untuk pulang, tapi outfitnya ndak boleh dipake, tetapi dibawa biasa. Kita pun mengikuti keinginan Ko Henry, Shanty terdepan sekalian diminta membawa mobil. Ce Viona dan Fenty meletakkan outfitnya di pundak, aku menenteng begitu saja, Almira dan Diana juga sama seperti Ce Viona dan Fenty, kita berlima full naked berjalan melewati penjaga tersebut yang melongo melihat ke arah kita sampai kita masuk mobil.

Dalam perjalanan kembali ke rumah Shanty, Ko Henry yang di bangku tengah, kontolnya dikulum oleh Fenty dan aku, tidak lupa Ko Henry juga mencolok memek-ku dan Fenty sehingga kita kembali horny. Ce Viona yang di depan dengan Shanty, melihat dari kejauhan ada mini market, Ce Viona minta Shanty untuk membelokkan mobil ini ke mini market tersebut. Ko Henry disuruh Ce Viona memuncratkan spermanya ke wajah Fenty dan Diana, lalu Ce Viona mencari kedua kain pantai yang ada dan menggunting bagian bawahnya menjadi lebih pendek lagi lalu meminta Diana dan Fenty memakainya, alhasil saking pendeknya, memek dan pantatnya tidak tertutup dengan sempurna oleh kain ini, Ce Viona minta Diana dan Fenty masuk membeli coklat yang ada di depan kasir dengan wajah belepotan sperma. Mas-mas yang menjaga begitu kaget melihat mereka, lalu dengan gemetar melayani pembelian mereka, dan setelah selesai, sewaktu keluar dari mini market, Fenty pipis di luar mini market membelakangi mas-mas kasir yang terlihat mengintip mereka keluar. Woah gila, Shanty makin merah padam.

Setelah dari mini market ini, kita ke rumah Shanty, ketika masuk dalam rumah, Shanty langsung full naked dan langsung menelanjangi Ko Henry dan mengulum kontolnya dengan ganas, tidak lama, langsung menduduki kontol Ko Henry dan menggenjotnya dengan ganas pula, tidak lama Shanty orgasme, mungkin karena saking menahan horny-nya sedari tadi. Karena kecapekan, kita semua tertidur di rumah Shanty sampai pagi.

Kesimpulannya, apa yang kita rasakan selama action hampir semalam ini, benar tidak sebanding dengan apa yang kita rasakan sewaktu liburan kemarin, dimana kita benar-benar merasakan kenyamanan full naked disitu. Kalo semalam hanya terbatas pada satu situasi dan kurang ada challenge yang menarik, kurangnya challenge ini memang karena situasi, kondisi dan lokasi yang kurang pas, tentunya hal ini untuk kenyamanan dan keamanan kita sendiri.

Thanks a lot to Ko Henry yang telaten ngemong kita. Semoga para suhu dan readers dapat menikmatinya. Salam…
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd