Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah anda percaya cerita yang say share ini real ?


  • Total voters
    42
  • Poll closed .
Repost dari @monikaeksib - https://www.semprot.com/threads/another-story-of-exhibitionist-girls.1409033/page-7#post-1905662932

P.O.V. Monica



Pagi ini aku dan Mitha ada kuliah tambahan, menjengkelkan karena kuliah tambahan ada di hari Sabtu pagi, dosen yang terkenal killer membuat kita dengan terpaksa harus menuruti apa yang jadi keinginannya yaitu memberi kuliah tambahan di hari Sabtu. Kebetulan mata kuliah ini adalah mata kuliah dasar umum, semua jurusan bergabung jadi satu sehingga aku dan Mitha kuliah bareng. Aku memakai tank top warna pink, dipadukan dengan rok jeans warna putih plus bolero lengan pendek, Mitha memakai hem putih tanpa lengan, dipadukan dengan rok kain warna peach, kita berdua sama-sama tidak memakai BH dan CD.



Sesampai di kampus, tempat di belakang sendiri sudah terisi dengan cowok-cowok yang tidak kalah malas dengan kita-kita. Akhirnya aku dan Mitha duduk di deretan ketiga dari belakang. Bolero yang kupakai sengaja tidak aku kancingkan, aku biarkan terbuka saja, sedikit memamerkan belahan susuku, memang tidak terlalu ketat tank top ini, sehingga ketika aku duduk, bisa saja yang melewatiku, dapat melihat susuku dengan jelas. Sedangkan Mitha membuka kancing nomor 2 dan 3, dibuat seperti tidak sengaja, namun dari samping aku dengan jelas dapat melihat susunya. Sebelum kelas mulai, kita ngobrol dengan beberapa teman-teman, mostly adalah cowok yang sekalian curi-curi melihat ke susu kita.



Ketika kelas dimulai, dosen hanya mengajar di depan komputer, duduk, tidak memperhatikan sekeliling kita, nah kebetulan kelas ini pintunya ada di belakang. Satu per satu, temen-temen cowok menghilang dengan sendirinya, wah tanpa disadari, 30 menit pertama, bagian belakang kursi kita, dan baris sebelahnya sudah hilang manusianya, tersisa barisan yang terujung saja. Dasar, ternyata ini maksud cowok-cowok itu. Nah melihat sikon yang enak begini, pas juga bareng dengan Mitha, timbul niat untuk usil, aku merangkul Mitha, lalu melepas kancing teratasnya sehingga susunya lebih terlihat, total kancingnya ada 5, Mitha tersenyum saja, lalu dia bilang “dasar, nanggung amat”, lalu aku melepas kedua kancing sisanya, sehingga tubuh bagian depan terlihat dengan cerah.



Gantian Mitha memintaku untuk melepas bolero yang kupakai, lalu disuruh membaliknya menutupi tubuhku tanpa memasukkan tangan ke dalam bolero tersebut dengan sedikit bergeser ke arahku, Mitha memasukkan tangannya ke dalam tank topku bagian bawah, lalu naik ke arah susuku dan meremas-remas sambil memainkan putingku, otomatis langsung naiklah diriku. Sesaat kemudian, dia menarik tangannya keluar, lalu menarik tali tank topku kebawah sampai lepas dari tangan, kemudian merangkulku, sambil menarik tali tank topku sebelah kiri turun sampai terlepas dari tangan lalu menariknya terus sampai ke perut. Wah deg-deg-an takut bolero di depan ini jatuh, kalo jatuh otomatis topless. Mitha terus menarik kebawah, menarik tank topku sampai terjatuh di kaki, tentunya dengan geser kanan, geser kiri, kemudian menyimpannya di dalam tas-nya. Vaginaku basah sekali, aku serasa ditelanjangi di kelas ini, perlahan-lahan dengan menyamping, aku memasukkan tanganku kedalam lengan boleroku satu demi satu, lalu menutupkannya kembali. Mitha tertawa puas, sukses ngerjain aku di dalam kelas ini.



Selesai kelas, cowok-cowok agak bingung melihatku, tidak nampak tank top di tubuhku, hanya bolero saja, namun di antara mereka tidak ada yang berani bertanya perihal ini. Seusai kelas, aku dan Mitha meluncur ke apartemen Ko Henry, disitu kita ketemu dengan temen-temen, kebetulan mereka sedang makan, jadi kita langsung join. Setelah itu, aku dan Mitha duduk-duduk di balkon yang menghadap ke kolam renang, aku pun reflek mengajak mereka berenang namun akhirnya yang berenang hanya aku, Mitha, Almira, Felicia dan Ko Henry. Memakai pakaian seadanya, kita keluar dari apartemen, lalu menuju ke kolam renang. Aku memakai tank top dan rok mini yang sedang kupakai saat ini, Mitha memakai kaos singlet saja, Almira memakai kemben dan rok mini juga, Felicia memakai half tank top dan celana pendek kain. Ce Viona dan Fenty kebetulan sedang mens, Diana sedang tidak enak badan.



Kita berenang bersama, tarik menarik pakaian, bercanda bergurau, kebetulan cuman kita saja yang memakai kolam renang. Tidak lama sebenarnya ada cowok yang ikut ke kolam renang, ternyata temen sekampus, sekelas, dan seangkatan dengan aku. Dia ternyata ngontrak apartemen di lokasi yang sama. Dia kaget melihatku dan Mitha, lalu kita bertegur sapa, tanpa beban kita ngobrol kesana kemari, aku melihat matanya memang mengarah ke tubuh kita. Capek di dalam kolam, aku naik ke pinggir kolam lalu memeras rambutku agar tidak terlalu berat, Mitha juga ikut melakukan hal yang sama, sementara cowok itu masih di dalam air. Semakin terlihat tatapan matanya ke arah susuku dimana karena basah aerolanya tercetak jelas, plus putingnya ngecap. Mitha tidak kalah sexy, susu dan putingnya juga terlihat cukup jelas.



Cow : Mon, sexy amat kamu

Aku : apanya yang sexy ?



Cow : itu ngecap semua bodymu

Aku : oh susuku ini ta ? iya lah kan basah, kayak ndak pernah lihat aja



Cow : hehehe… iya kamu jadi rasan-rasan cowok-cowok di kampus, katanya jarang make BH

Aku : iya emang, aku ndak suka make BH, apa keliatan



Cow : katanya sih keliatan apalagi kalo kamu make yang longgar

Aku : ya rejeki mereka lah



Cow : kamu nggak malu, Mon

Aku : hhmmm… gimana ya, biasa aja tuh



Cow : lha begini aku lihat kamu santai juga, Mitha juga

Mitha : aku sama Monika sama, nggak suka pake daleman



Cow : what, aku pikir kamu pake G-String (memang sedikit pantat Mitha terlihat)

Aku : enggak, aku ga make daleman apa-apa



Cow : iya ta ? wah beruntung donk aku

Aku : kenapa beruntung, lha kamu ndak tau kita ndak pake daleman



Aku : beruntung lihat susuku ini, susu Mitha ini (sambil remes susu Mitha)

Cow : hehehe… iya. Punya Mitha lebih keliatan. Nggak malu ya



Aku : nggak tuh, biasa aja, Mitha juga

Mitha : iya rejeki yang lihat lah



Cow : mau donk lihat

Aku : lha ini katanya sudah lihat



Cow : masih ketutupan, pengen liat langsung

Aku : hhmm… ya gpp, jangan ember ya



Masih dipinggir kolam, aku menarik tali tank topku turun keduanya lalu menurunkan sampai di perut, topless, cowok itu menutup mulutnya dengan tangannya. Mitha juga menurunkan kedua tali kaos singletnya sampai di perut, Dia ternganga melihat putihnya susu kita dan pink nya putting kita.



Cow : wah bagus banget nih… hehehehe

Aku : apanya yang bagus



Cow : susu kalian, aku beruntung, tapi katanya ndak make daleman, berarti yang bawah juga

Aku : iya memang



Lalu aku menyingkap rok mini yang aku pakai, posisi mata cowok itu langsung di depan vaginaku, Mitha juga mengangkangkan kakinya, cowok itu juga melihat vagina Mitha. Dengan kedua tanganku, aku membuka bibir vaginaku, cowok itu dengan melotot melihat vaginaku. Tanpa diduga, Mitha mendekat, lalu mengelus vaginaku sambil memasukkan jarinya ke dalam vaginaku, aku pun melenguh nikmat.



Cow : wah gila, kalian ndak takut ya

Aku : enggak, santai aja



Cow : coba lepas rok-nya, berani nggak

Aku : berani aja, lalu aku melepas rok miniku dan kubiarkan tenggelam di kolam renang.



Aku bugil di pinggir kolam renang, tidak lama Mitha menyusul bugil dan masuk ke dalam kolam. Cowok itu terlihat ngaceng burungnya, dia sendiri juga mengatakan…



Cow : wah aku ngaceng banget

Mitha : mana ? mana ?



Lalu Mitha meraba burung cowok itu, lalu mengeluarkan dari celana renang dan mengocoknya di dalam air. Cowok itu merem melek, ketika tangannya mau menyentuh Mitha, dengan sigap Mitha menampisnya, akhirnya cowok itu memuncratkan spermanya di dalam kolam renang. Ko Henry, Almira dan Felicia mengamati kita dari ujung seberang kolam, tersenyum-senyum melihat kelakuan kita. Setelah puas, aku memakai kembali tank topku, mengambil rok mini, begitu juga dengan Mitha mengambil kaos singlet, memakainya lalu kita meninggalkan temen cowok ini, gabung dengan Ko Henry, Felicia dan Almira. Ternyata tanpa sepengetahuan kita, Almira dan Felicia juga sudah bugil, lalu kita naik bersama-sama, perlahan-lahan mengendap-endap menuju apartemen.



Kita naik melalui tangga yang ada, langsung menuju bagian belakang apartemen. Karena memang masih sepi, kita agak leluasa meski tetap waspada kalo-kalo ketemu orang. Di tangga, perjalanan naik keatas, tiba-tiba Mitha berhenti, ikut kembali melepas kaos singletnya, lalu duduk di tangga, Mitha masturb disitu, sementara kita mengawasi dari jendela yang ada keadaan sekitar. Aku pun ikut bugil sama seperti Mitha, Felicia dan Almira. Tiba-tiba di tengah-tengah masturb, aku yang di dekat Mitha, ditariknya lalu vaginaku ikut dielus dan dijilati. Wah baru pertama kali dijilat cewek, dipegang cewek. Argh… Almira dan Felicia menyoraki kita, dan malah tambah panas. Akhirnya aku orgasme karena dijilati Mitha dan Mitha juga orgasme karena masturb-nya. Lalu kita lanjut jalan masuk ke dalam apartemen untuk mandi dan membersihkan diri. Sementara itu, Felicia dan Almira beradu kelamin dengan Ko Henry, bahkan mereka ML di balkon, vagina Felicia disodok dari belakang sambil berpegangan di balkon.



Menjelang sore ke malam, kita ndak punya tujuan mau kemana, akhirnya kita ke mini market dekat dengan lokasi apartemen, biasanya di sore ke malam begini, ada rombong jual Soto Ayam nongkrong di mini market. Aku, Mitha, Felicia, Almira dan Ko Henry berangkat ke mini market, sementara temen-temen lain akan dibungkusin. Kita makan di dalam mobil dan nggak berniat eksib ke tukang soto, setelah selesai makan, barulah kita nongkrong sebentar di kursi-kursi depan mini market sementara tukang soto melanjutkan jualannya berjalan menuju perumahan.



Malam ini aku memakai half tank top dan hotpants, Mitha memakai terusan kemben dengan kancing di depan, Felicia memakai kaos singlet saja, dan Almira cuman memakai kain pantai. Ketika selesai makan malam, hujan turun dengan deras, mini market tambah sepi, petugas ada di dalam, sedangkan kita di luar, suasana jalan raya juga sepi. Kita membeli minuman di dalam mini market, mas-mas mengamati benar-benar ke arah kita, karena memang susu kita terlihat lumayan jelas. Sewaktu duduk-duduk di depan mini market, pandangan ke dalam mini market terlihat tidak jelas tertutup embun, faktor cuaca memang mendukung. Ko Henry menarik Almira duduk di pangkuannya lalu menarik kain pantainya menjadi bugil. Aku tergoda untuk melepas half tank top dan hotpants ikut bugil, Felicia menurunkan kedua tali kaos singletnya sementara Mita juga menurunkan kembennya.



Tiba-tiba Mitha berjongkok depan Almira yang duduk di pangkuan Ko Henry, lalu menjilati vagina Almira. Almira terlihat menikmati ditambah dengan vaginanya dimasukin dengan jari Mitha. Aku jadi horny banget melihat hal ini dan langsung masturb di depan mini market ini, sementara Felicia juga menyusul masturb bersama-sama. Setelah kita orgasme, kita pun menghentikan semua aktivitas yang ada, lalu dengan pakaian seadanya, kita berjalan masuk mobil. Aku dan Almira masih dalam kondisi bugil berjalan masuk mobil, kita tetap bugil berjalan dari parkiran apartemen masuk ke dalam lewat tangga belakang. Malam ini diakhiri dengan ML yang hot dengan Ko Henry, aku dan Almira bergantian mengulum burung Ko Henry juga telornya lalu lanjut vagina kita digenjot sama Ko Henry sampai muncrat di dalam semuanya.



Sekian update singkat dari kita ya…. Crot dah…
Makasih update nya suhu, ditunggu cerita selanjutnya hehee
 
Masih progress, salah satunya story di gym sesuai request suhu²
 
Lagi membayangkan.. Pakaian saat gym... lalu mandi dan saunanya di tempat cowok.
wkwkwkwkwk....
 
Dear Readers, setelah lama menjadi silent reader, kali ini aku mencoba untuk men-sharingkan pengalamanku beberapa waktu lalu terkait dengan teman cewek yang suka eksibisionis. Dalam cerita ini, aku menceritakan hal sebenarnya sekitar 90% dan sisanya adalah improvisasi untuk memperjelas cerita ini. Untuk mulustrasi, aku enggak janji memberikan, kalo barang bukti berupa foto dan lainnya, tidak ada karena cewek tersebut tidak memperkenankan mengambil fotonya. Terserah penilaian anda semua percaya atau tidak terhadap cerita ini, aku hanya coba ingin turut berkarya setelah membaca cerita sejenis yang kondisi ceweknya hampir sama, karya suhu @wirosablengnow

Sebut saja namaku Henry, 28 tahun, keturunan (NO SARA), seorang karyawan swasta di salah satu perusahaan di kota Pahlawan, mempunyai GF, sebut saja namanya Viona, 21 tahun, keturunan (NO SARA), baru saja menyelesaikan kuliahnya di salah satu perguruan tinggi swasta terkenal di kota Pahlawan. Spek Viona Rambut Lurus, Kulit Putih Mulus, Tinggi 172, Berat 41, dan ukuran bra yang pernah digunakan adalah 32a, Wajah Oriental khas Chinese. Kenapa kukatakan “bra yang pernah digunakan”, karena sesungguhnya Viona sudah tidak pernah menggunakan bra dikarenakan ukuran toketnya yang terlampau kecil sekali dengan puting berwarna pink yang kecil pula. Aku mengenal Viona melalui teman perempuan yang kebetulan bertemu di salah satu resto cepat saji. Pertama aku melihat Viona, kita sudah bertukar contact number. Tidak ada kesan apapun yang timbul pada pertemuan pertama.

Beberapa minggu setelah pertemuan tersebut, aku mencoba untuk menghubungi-nya, dari sekedar ngobrol ngalor ngidul, aku mengetahui bahwa dia adalah anak tunggal, orang tuanya tinggal di Manado, dan dia tinggal di salah satu apartemen di kota ini. Orang tua Viona tergolong memiliki keadaan ekonomi yang bisa dibilang sangat bagus. Dan yang terpenting saat itu, statusnya Jomblo, sama sepertiku. Setelah berkomunikasi via WA beberapa minggu atau kira2 2 bulan setelah pertemuan kita dan karena kuanggap bahwa status kita sama, aku mencoba untuk mengajaknya jalan. Aku mengatakan akan menjemputnya di apartemen tempat dia tinggal. Pada hari yang telah disepakati, aku pun menjemputnya menggunakan mobil milikku, sesampainya di lobby apartemen, aku pun menghubungi dan menunggu-nya dia turun. Pada saat itu, outfit Viona adalah tanktop biru tua dengan cardigan krem yang dikancing pas di bagian dada dan hotpants yang sangat mini. Berbeda dengan saat kita bertemu beberapa bulan lalu, dia menggunakan hem yang terlihat kedodoran dan celana kain panjang.

Sesampainya di salah satu mall, banyak pandangan mata memandang kearah Viona, paha-nya yang mulus terekspose dengan leluasa untuk dipandangi oleh setiap orang. Sebagai seorang lelaki, aku berinisiatif untuk “care” dengan cara bertanya kepadanya.

Aku : Vi, sorry sebelumnya, kamu nggak apa2 kah pake outfit begini ? semua orang pada ngeliat kamu.
Viona : No problem, Hen. Santai saja lah, aku nyaman2 aja kok. Kamu nggak masalah kan ?
Aku : sama Vi, aku no problem juga.

Kira2 begitu percakapan singkat kita, selanjutnya kita makan malam di food court. Pada saat makan malam, secara tidak sengaja, kaki kiri Viona terantuk ke kaki meja dan membuat Viona agak memiringkan badannya untuk mengelus, memijat kakinya yang terantuk meja. Posisiku pada saat itu duduk di sebelah kiri Viona. Secara tidak sengaja pada saat menoleh, aku melihat tanktopnya agak terbuka dan kaget melihat payudara beserta putingnya. Viona pun tidak sadar ketika aku melihat isi tanktopnya itu. Aku berpikir, Wow berani bener cewek ini ya, baru pertama kali jalan, outfit nya begini, dan tidak pake daleman juga. Juniorku sedikit berontak dan aku jadi berpikir, bahwa Viona mudah untuk diajak “tidur” bareng. Aku berencana untuk memancingnya di mobil nanti sewaktu aku mengantarkan dia pulang. Setelah makan malam, kita hanya berjalan-jalan di mall tersebut, mampir di beberapa store pakaian yang ada untuk melihat-lihat pakaian yang cocok untuk Viona. Namun dari sekian store yang didatangi, tidak ada satupun pakaian yang dibelinya. Setelah puas berkeliling, Viona mengajakku untuk pulang. Ketika di mobil, Viona merasa gerah dan dibukanya cardigan tersebut. Aku pun merasa bahwa Viona memberikan kode kepadaku. Lalu aku iseng sambil SSI niatnya untuk bertanya kepadanya :

Aku : Vi, kakinya masih sakit kah ?
Viona : Enggak kok Hen, cuman ketatap sedikit aja. Lagian tadi sudah dipake jalan, nggak apa2.

Aku : oh… oke. Btw Vi, sorry nih sekedar nanya, tadi waktu kamu ngelus kakimu yang kena meja, aku nggak sengaja ngeliat kalo kamu nggak make daleman. Kamu berani banget ya… ? hehehe… nggak takut tuh, sama aku dan sama orang2 kalo semisal mereka tau kamu nggak make daleman.

Viona : oh kamu udah tau ya kalo aku nggak pake daleman. Hhmm… gimana ya ? kalo sama kamu, aku sih nyaman-nyaman aja selama kita kontak2 ini, aku tau kamu orangnya baik, kalo orang2 ya biar aja mereka tau, aku suka begitu.

Aku : hah ? maksudnya suka begitu itu gimana ?

Viona : Jujur Hen, aku suka membuat orang penasaran apakah aku pake bra apa nggak, pake cd apa nggak. Aku suka dengan pemikiran itu dan aku bangga bisa membuat orang penasaran, dan ketika mereka melihat “barangku” aku merasa seneng banget, horny banget, pokoknya happy banget.

Aku : wah jadi tadi sebenernya kamu sengaja ya kasih liat ke aku ?

Viona : Enggak kok Hen, itu murni karena kaki-ku kena meja aja, dan aku berpikir sebernernya nggak mungkin cerita hal begini di kopi darat kita yang pertama kali, cuman entah kenapa aku ngerasa nyaman sama kamu. Jujur Hen, seperti yang kamu lihat tadi, susu aku kecil banget, puting aku juga kecil banget, sampai SMP, aku cuman make miniset aja, lalu waktu SMA, aku coba pake bra, ternyata pake bra atau enggak, sama aja, puting aku bisa keliat sama orang dari sela2 kancing bajuku karena bra aku nggak menutup dengan bener, apalagi kalo ada yang berdiri di sampingku, pasti keliatan semua. Banyak cowok2 demen deket sama aku buat ngeliat susu aku, dari situ aku ngerasa bahwa meski susu aku kecil, cowok2 penasaran dan suka, itu membuatku bangga. Tapi jangan salah, aku bukan cewek gampangan, yang bisa diajak ML sembarangan. Di SMA aku terpaksa make bra karena sudah ketentuan dari sekolah, tapi di rumah, apartemen, di kampus dan dimanapun itu aku ndak pernah make bra sama sekali. Kalopun ada temen yang lihat ya sudah biarin saja, aku malah suka dan jadi horny. Wah aku kok jadi blak2an gini ya sama kamu, kayaknya karena aku nyaman ngobrol sama kamu. Aku pernah 2x pacaran, semua cowok aku protektif suruh aku pake begini begitu buat nutupin, yang kemben lah, apalah itu. Akhirnya kita pun putus karena masalah kesukaanku ini. Dan sejak kuliah, aku juga nggak pernah make cd, apapun pakaian bawahanku. Hal ini bikin aku enjoy, horny dan puas ketika orang tau aku nggak make daleman. Kecuali mens, aku baru make cd. Kalo aku baca, aku ini seorang eksibisionis. Entah berapa pasang mata sudah liat susu aku atau vaginaku ini, tapi yang terpenting aku puas dan enjoy banget.

Aku : wah thank u kalo kamu nyaman sama aku, aku sih happy2 aja. Aku pernah baca soal eksibisionis cuman nggak nyangka ketemu sama cewek yang suka eksibisionis.

Viona : hhmm… Hen, aku minta ini sharing berdua saja ya antara aku dengan kamu.

Aku : Ok. Siap. Nggak ada masalah kok.

Viona : sama satu lagi Hen, aku udah sering make outfit yang sexy, terbuka. Aku juga sudah baca cerita2 dan aku pengen ngelakuin yang lebih lagi. Kira2 kamu mau nemenin aku, jagain aku, sama kasih ide ke aku. Aku tau kalo kita bukan apa2, baru temenan, tapi aku ngomong begini semata-mata karena aku nyaman sama kamu.

Aku : speechless deh, Vi. Aku bingung mau jawab apa, di satu sisi aku suka, seneng, rasanya nggak ada cowok yang sanggup nolak, tapi aku takut enggak tahan karena aku ini cowok normal, aku takut nanti malah merusak pertemanan kita.

Viona : jangan khawatir deh, aku paham kok. Nanti aku juga akan kasih treatment dariku. Tenang aja.
Aku : Ok. Deal.aku coba usahakan nurutin yang kamu mau.

Viona : oke deh, thanks. Btw tadi kan kamu sudah liat bagian atas nih, keliatannya kaca mobil kamu gelap. Aku buka aja ya tanktopnya. Aku pengen nih… hihihi…

Aku : waduh, iya sih gelap 80% black. Tapi ini pengalaman pertamaku. Dicoba saja deh… gpp.

Lalu Viona melepas tanktopnya, topless di mobilku yang kebetulan tipe MPV jadi agak tinggi, nggak seperti sedan.

Viona : duh rasanya bebas gitu, kira2 orang2 di luar tau enggak ya kalo aku ndak pake atasan.
Aku : harusnya enggak keliatan meskipun mereka ada di samping mobil kita, kecuali kalo mereka nempelin wajahnya di kaca mobil kita, barulah kelihatan.

Viona pun senyum2. Lalu dia berkata “Berarti kalo aku lepas celana juga pasti nggak keliatan kan ?”. Dengan deg-deg-an aku menjawab “harusnya begitu”. Lalu Viona melepas celananya dan menata nya di samping tempat console box mobil. Ternyata Viona sudah tidak pake cd. Samar2 aku melihat kalo vaginanya bersih tanpa bulu.

Viona : hayo ngeliat apa ? hehehe… susu aku segini aja, kecil banget, tonjolannya kayak enggak ada. Pake bra atau enggak, ndak ada efeknya. Putingnya juga.

Aku : aku ndak seberapa keliatan, Vi. Hehehe… tapi samar2 kok kayaknya vaginamu nggak keliatan berbulu ya.

Viona : yup. Aku ndak suka ada bulunya, jadi rajin wax sehingga full shaved.
Aku : duh aku ndak tahan, ngaceng nih…
Viona : hehehe… kasian dedek-nya ya, --- sambil elus2 juniorku.
Aku : wah Vi, tambah ndak konsen nih.
Viona : eh btw Hen, ini kan udah jam 11 malam, tadi di TL orang keliatannya juga ndak keliatan lho, mereka kayak nggak tau kalo aku nggak pake atasan. Aku buka jendelanya ya…

Tanpa menunggu persetujuanku, Viona langsung buka jendela di sampingnya. Wah deg-degan banget akunya, Viona enjoy banget. Lalu dia minta tissue karena vaginanya sudah becek sekali. Begitu dekat dengan apartemen, Viona memakai kembali tanktop dan hotpantsnya, sedangkan cardigannya tidak dipakai lagi. Lalu Viona menawariku untuk mampir ke room apartemennya. Aku pun menyetujuinya.

Sesudan memarkir mobilku, kita berdua pun turun, dan Viona meninggalkan cardigannya di mobil. Sewaktu aku tanya, kenapa kok cardigannya nggak dibawa, Viona cuman menjawab, “nggak apa2, biarin aja. Viona pun menggandeng lenganku, dan menempelkan susunya ke lenganku sambil berkata “tuh kan nggak kerasa apa2 kan ?”. aku menjawab, “kalo gini emang ga kerasa, kalo dipegang langsung pasti kerasa”. Viona menjiwitku dan bilang “dasar…” dan tanpa aku tau setelah itu, dengan sengaja Viona menurunkan tali tanktop sebelah kanan berbarengan dengan memegang lenganku sebelah kiri. Aku baru menyadarinya waktu di dalam lift, kita berdua sendirian, Viona bilang

Viona : kayaknya security tadi ngeliatin aku deh, hampir keliatan susu aku nih
Aku : (baru tersadar), lha memang diturunkan begini, hampir keliatan sih.

Lalu Viona menurunkan kembali tali tanktopnya sampek ke batas siku, terlihatlah susu dan putingnya yang mungil tersebut, dengan serta merta ditarik tangaku dan ditaruhnya diatas susu-nya. Sambil senyum2 Viona bilang “nah sudah pegang sendiri kan ?”. hehehe… ketika lift terbuka di lantai 19, Vional merapikan tanktopnya dan mengajak ke dalam unitnya. 1 bedroom, tidak terlalu besar namun lengkap dan mewah. Viona membuka tirai jendela, lalu melepas tanktop dan celana hotpantsnya. Viona mengatakan kalo di dalam apartemen ini, dia selalu bugil. Nggak mungkin kan orang bisa lihat sampai lantai ini. Lalu dia mengajakku untuk berbaring di tempat tidurnya, melucuti semua pakaianku sampai sama2 bugil. Viona memberikan servis BJ juniorku sampek muncrat dan menelan semua spermaku sampai bersih.

Viona : gimana puas ? mau ga jilatin vaginaku ?
Aku pun manut menjilati vagina-nya sampek Viona orgasme. Lalu Viona mengajakku ke kamar mandi dan mengatakan…

Viona : aku nyaman banget sama kamu, kamu beda dengan cowok2 lain yang keliatan susu langsung terobos aja. Mulai saat ini kamu bebas liat aku bugil, bebas meraba-rabaku, bebas minta apapun bakal aku kasih asal tidak ML. bagiku kalo ML harus ada feel dulu.

Aku : Siap, thanks, aku coba wujudkan apa yang kamu mau dan idamkan.

Viona : oke, temeni aku waktu aku eksib, entah itu ide dariku atau darimu. Selama ini aku sendirian.

Aku : oke, siap.

Kita pun mandi bersama-sama dan Viona mengajakku untuk menginap, tidur dengan tanpa sehelai benangpun.

Begitulah cerita pertama, selanjutnya akan ada cerita tentang kejadian-kejadian Viona eksib yang dimana dilakukan di depan mataku. Entah kapan bisa update lagi, temponya tidak akan seragam, tergantung situasi RL-ku. Aku sudah ijin ke Viona untuk share di forum ini dan dia sudah setuju. Mohon maaf atas ketidak sempurnaan cerita ini. Jika berkenan dapat diberikan kritik dan saran.
Mantap. Mau maraton ah
 
Bimabet
P.O.V Almira



Salam Semprot untuk suhu semuanya ya… Keep semprot sampek loyo, hehehe…
Dalam story kali ini akan terbagi ke beberapa P.O.V, kenapa begitu, karena kali ini Ko Henry membagi kita menjadi berdua-dua kemudian kita disuruh action sendiri sementara Ko Henry hanya mengawasi dari kejauhan saja. Mau action kayak apa, mau pake outfit apa, mau kapan dan dimana semua terserah kita. Pembagian kelompoknya jadi seperti ini :

Ce Viona – Felicia
Diana – Monica
Almira – Fenty
Silvia – Astrid
Sheryn – Mitha

Jadi update tiap story ini tidak akan panjang dan hanya menceritakan tentang kejadian yang dilakukan oleh masing-masing tim diatas. Hehehe… Kali ini, aku yang akan mengawali story tim ini.

Sore ini, Ko Henry dan Fenty yang menjadi partnerku menjemput di kampus, kebetulan aku baru menyelesaikan kuliah Pk. 17.00. Outfitku hari ini, hijab pink, hem lengan panjang warna pink dan rok hitam panjang, di dalamnya sudah tidak memakai bra dan cd sama sekali, kebetulan hijab yang kukenakan agak panjang sehingga menutup areal dadaku. Fenty memakai terusan tank top yang panjangnya sepantat, belahannya cukup rendah dan berwarna abu-abu. Susu dan putingnya terlihat nyeplak dan di beberapa kondisi tertentu putingnya dapat terlihat dengan mudah. Outfit yang kupilih sore ini adalah kaos yang modelnya seperti kaos pemain basket, warna coklat muda, belahannya lumayan rendah, bahkan susuku tidak tertutup sempurna dengan bagian kaos tapi sedikit menjadi bagian tali kaos ini yang memang lumayan lebar, panjangnya sepantat, plus bagian samping cukup rendah pula yang membuat tonjolan susuku terlihat lumayan dari samping.

Tujuan pertama kita ke coffee shop kekinian yang terdapat di salah satu bagian kota ini. Situasinya lumayan ramai, pengunjung nampaknya terdiri dari orang kantoran, executive muda, mahasiswa dan ibu-ibu sosialita. Seperti biasa pandangan beberapa orang yang aware mengarah ke kita ketika memasuki areal coffee shop ini, dan kita tetap seperti biasa pede menghadapi semua ini. Aku dan Fenty memilih duduk di kursi yang berjenis sofa, kebetulan berada di bagian pojok belakang, lokasinya dekat dengan jalan menuju toilet sedangkan Ko Henry duduk di seberang meja kita, namun sedikit ke belakang. Komunikasi yang kita lakukan hanya lewat WAG yang ada. Ketika waiter menghampiri kita, tatapannya mengarah ke susuku yang memang dapat terlihat dengan jelas sehingga beberapa kali kita bertanya tentang menu yang ada, dia terlihat kelimpungan menjawab karena tidak konsen.

Setelah waiter meninggalkan kita, Fenty menurunkan salah satu tali terusan tank top-nya sehingga model outfitnya jadi seperti one shoulder. Saking rendahnya terusan ini membuat susunya nyaris terlihat. Tidak lama kursi sebelah kita terisi oleh 2 orang yang sepertinya mahasiswa, mereka juga membuka laptop seperti mengerjakan tugas. Kedua mahasiswa ini nampak memperhatikan kita, curi-curi pandang ke arah kita bahkan salah satunya yang berada di seberangku, merubah posisi duduk dan laptopnya jadi miring ke arahku serta semakin terlihat curi-curi pandang, tidak lama temannya juga melakukan hal yang sama. Dari posisi mereka, dapat melihat tonjolan susuku dari samping, putingku, dan paha, sama halnya dari sisi seberang Fenty, mereka dapat melihat belahan susunya dan pahanya yang mulus sekali.

Hal ini membuatku dan Fenty menjadi sangat bergairah, memek kita basah dan banjir. Setelah waiter datang mengantarkan pesanan kita, aku mulai bergeser ke arah tembok, kemudian meniru gaya mereka dengan duduk sedikit menyamping. Ketika melakukan ini, tali kaos ini agak sedikit melorot sehingga susu sebelah kanan sedikit terlihat bersama putingnya, aku pun tetap diam sambil sesekali memperhatikan mereka mengamati susuku. Ketika mereka memegang ponsel, aku segera membetulkan pakaianku dengan sedikit bergerak, bila ponsel mereka sudah ditaruh, aku kembali membiarkan susuku terlihat.

Fenty beranjak ke toilet, dia menurunkan satu tali terusan tank top yang tersisa dan memasukkan ke bagian dalam outfitnya lalu menurunkan sampai putingnya nyaris terlihat, sedangkan bagian bawah agak dinaikkan ke setengah pantat. Sebelum keluar dari toilet, Fenty mengirimkan pesan di WAG bertanya apakah kondisi aman, ketika aman, Fenty keluar dengan berjalan santai lalu kembali duduk. Efeknya bagian bawah outfit Fenty semakin naik, menunjukkan pahanya yang mulus dan juga menunjukkan bahwa Fenty tidak memakai CD.

Melihat kedua cowok itu semakin blingsatan bahkan beberapa kali membetulkan letak kontolnya, aku pun nekat menaikkan separo kaki kananku seolah selonjor ke bagian kursi sebelahku, sofa yang kita dudukin memang agak panjang karena bisa diisi sampai 4 orang. Dengan posisi begini, memekku dapat terlihat oleh cowok yang duduk di seberangku, sebentar aku sedikit mengangkangkan kakiku sambil seolah memainkan ponsel. Memekku semakin basah, kalau ada pengunjung berjalan ke arah toilet, aku merapatkan kakiku dan membetulkan bagian atas outfitku, tapi kalo pengunjung itu sudah pergi, aku kembali mengangkangkan kakiku dengan seolah-olah selonjoran. Fenty juga melakukan hal yang sama yaitu mengangkankan kaki dengan cara duduk sedikit miring dan selonjor, bahkan Fenty sempat menaikkan kedua tangannya yang membuat bagian outfitnya melorot dan memperlihatkan susunya secara jelas. Susu Fenty yang putih, kecil dan menggoda disertai dengan putingnya yang berwarna pink dilihat oleh kedua cowok yang duduk di seberang kita. Lalu sebentar kemudian Fenty kembali berdiri menuju toilet, sebelumnya tepat di samping Ko Henry, Fenty menjatuhkan dompetnya, yang membuat dia menungging untuk mengambil dompet tersebut, memeknya yang basah terlihat dengan jelas oleh cowok yang berada di seberangku. Pengen rasanya mencolok memek ini dengan jari, tetapi situasi dan kondisi tidak memungkinkan.

Setelah dari coffee shop ini, kita meluncur ke mini market hanya sekedar membeli cemilan, tidak nongkrong lalu lanjut ke rumah Fenty sementara temen-temen juga meluncur ke rumah Fenty. Karena temen-temen belum datang, aku dan Fenty yang sudah sangat horny, segera berbugil ria dan menyerang Ko Henry. Sebelumnya sempat memesan makanan lewat ojek online dengan harapan pas temen-temen datang kita bisa makan bersama.

Kita berdua bersama-sama mengulum kontol Ko Henry di ruang tamu, sewaktu aku ML dengan Ko Henry dengan posisi reverse cowboy, Fenty berada di sampingku sedang masturb dengan mencolok-colok memeknya dengan jari. Ternyata pesanan makanan yang dipesan datang dan driver ojek online itu pas berada di depan pintu kawat melihatku sedang menggenjot kontol Ko Henry. Driver itu dengan jelas dapat melihat susu dan memekku yang sedang dimasuki kontol Ko Henry. Melihat sikon tersebut, Fenty berdiri masih dengan bugil berjalan ke arah pintu mengambil makanan dari driver tersebut lalu menutup pintu.

Sekian adventure tim kita, enaknya dilanjut tim siapa ya di story berikutnya. Sudah siap kok, tinggal tayang aja. Give feedback ya… Tengkyu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd