Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Mia, Istri mudaku :sekuel kasih sayang seorang pembantu (versi saya.)

Apa teman-teman bersedia saya tuliskan repost dulu itu memperjelas cerita ? (di thread ini)

  • Ya

    Votes: 29 87,9%
  • Tidak

    Votes: 4 12,1%

  • Total voters
    33
  • Poll closed .
Bimabet
Untung season I nya dirilis juga kalo kaga cerita bagus kayak gini kelewat.
ditunggu updatenya Om Wajar
 
mantap ceritatanya hu
ijin gelar tikeer nunggu kelanjutannya
 
Om taon baru nih update dong. Jangan bilang lagi kerokan
karena niup terompet loh
 
Lanjutan

Di Apartemen cukup sepi, Ninda beserta Ayu juga Raya pergi liburan ke Indonesia. Aku tidak ikut, karena baru dua bulan lalu pulang, terkhusus Mia menemaniku. Ia sudah bisa melayaniku, dan kebetulan Intan sudah tidur, karena bayi kecilku seperti mengerti akan mala mini. Ia tidur begitu pulasnya, kesempatanku untuk menikmati malam bersama Mia. Kami berdua saja. Aku sengaja meminta Mia menunggu 1 bulan lagi, karena menunggu kesehatan Mia benar-benar pulih. Penilaian lebih lagi, Mia berhasil mendapatkan tubuhnya yang seksi, juga ukuran payudara kian bertambah besar. Sebagai perempuan usia muda, Payudara masih bisa bertambah ukuran terlebih peluang memiliki anak juga besar.

Kehadiran Intan menambah peruntunganku, dahulu ketika membuatnya, aku hanya penggangguran. Kini aku adalah pimpinan Divisi Marketing, hanya dua jabatan untuk menempati Direktur Marketing, yang tepat dibawah posisi Wirdan selaku Direktur Utama. Keberhasilan aku dan Wirdan dalam merebut banyak proyek pengamanan digital banyak perusahaan dan pabrik di Negara-negara bagian juga Negara lauin membuat kami makin sukses. Dalam keuangan, cukup baik bahkan dapat menabung untuk jaminan jika mesti pensiun nanti dengan cukup uang. Singkat cerita aku dan Mia telah memasuki kamarnya. Kami sudah tak sabar rasanya ingin segera menyetubuhi Mia. Aku teringat dengan komentar Ninda kemarin, “Mas, kalo main. Jangan sms aku ya. Nanti aku jadi kepengan,” kata Ninda sebelum ke bandara.

Sejak dalam perjalanan pulang, nafsuku sudah meledak-ledak. Begitu masuk, pintu kamar aku kunci. Aku langsung mendekap Mia dari belakang, Ia baru memakai handphone. Aku hujani tengkuknya dengan ciuman penuh nafsu. Mia kaget, aku mengambil HP, dan menaruhnya dimeja TV kamar. Dia membalikkan badan dan menyambut dengan penuh gelora ciuman bibirku. Kami berpagutan. Aku lepas blus yg membungkus tubuhnya. Juga bra yg membungkus bukit kembarnya. Payudaraya yangg putih dengan puting warna coklat menyembul. Masih kencang, seperti puting gadis perawan. Aku dengan rakus melumatnya. Kami masih berdiri kulucuti semua pakaiannya. Ia memakai Pakaian tidur warna Biru laut. Tanpa Bra, dengan model ikatan dileher. Aku melepaskan kimononya dengan kedua tangan darikerah dibahuya. Lalu dengan tangan kanan, melepaskan tali baju tidurnya. Pakaian jatuh berserta kimono, kini Mia setengah telanjang hanya dengan Celana Dalam saja. Aku membimbing ke ranjang, dan merebahkan dia.

Aku melepaskan Celana Dalamnya, sehingga tak satu helai benang menempel di tubuh putihnya. Aku jilati semuanya. Benar-benar nikmat akhirnya kali ini aku melihat tubuh Mia lagi. Bahkan di antara selangkangan. Aku jilati seluruh vagina dan isinya, juga bahkan juga diseputar anusnya. Mia menggelepar-gelepar tidak karuan. Aku melepas pakaianku, melihat penisku. Muka bernafsu Dia meminta penisku, dan dikulumnya dengan rakus. “Agghhhhh….” Aku mengeluh panjang.

Kulumannya luar biasa. Tampaknya Mia makin pintar. Penisku terbenam seluruhnya ke dalam kerongkongannya. Bibirnya menempel di kulit perut bawahku. Dia hisap, dia menjilati dengan lidahnya. Aku menjerit tertahan. Merasakan nikmat yang amat sangat. Lama kami bermain 69, ini kali pertama. Rupanya Mia sangat suka gaya ini. Dia tak segera mengakhiri permainan 69. Dia balikkan tubuh kami, sehingga aku berada di bawah. Diangkatnya pantatnya sehingga vaginanya menjauh dari mulutku. Tadinya aku mengira dia ingin mengakhiri 69. Tetapi ternyata ia ingin mulutku mengejar vaginanya. “Ayo sayang… emut lagi…” pintanya. Ketika aku menjilat, dia berusaha menjauhkan lagi dengan mengangkat bokongnya. Maka aku pun memeluk pinggangnya.

“Ayo sayang… emut lagi…” pinta Mia dengan manja. Ketika aku ingin menjilat, dia berusaha menjauhkan lagi dengan mengangkat bokongnya. Maka aku pun memeluk pinggangnya. “Yeahhhh….”keluhnya. Mia melenguh dan desah. saat tubuhku menggandul di pinggangnya sambil menjilati Biji Klitorisnya. “Terusss… sayang… teruss…ahhh..” Ia kembali mengemut penisku. “Pakai jari sayang…oh…ahh..ahh”. Ketika aku masukkan jari tengahku, dan mengobok-obok vaginanya yg sudah basah kuyup. Mia melonjak-lenjak kenikmatan, lalu mengerang tertahan. Rupanya dia orgasme. Bersamaan dengan itu, diisapnya penisku kuat-kuat. “Keluarin Masku sayang… keluarin….oh…” Dia menepuk-nepuk pahaku memintaku segera ejakulasi. Aku coba mengejang, tetapi tak juga berasa ejakulasi. Mia mengetahui maka ia mempercepat kocok penisku dengan mulutnya sambil terus dihisap-hisap.

“Ohhhh…sayang… aku mau keluar,” kataku. “Ayoo keluarin.. keluarin…Mas,” ungkapnya dengan suara yang parau. 15 menit sudah berlalu, sejak aku memmulai persetubuhan ini. Maniku menyemprot jauh ke dalam kerongkongannya. Dia menghisap begitu kuatnya, sampai penisku terasa ngilu, dan tubuh seolah terpental ke awang-awang. Baru kali ini aku mengalami ejakulasi sehebat ini. Setelah itu, benar-benar lemas. Nyaris seperti pingsan. Mia tampak berusaha menelan sisa-sisa maniku di mulutnya. Setelah itu, kami beritirahat sejenak, 10 menit kemudian. Ketika kami berciuman lidahnya menari-nari liar. Dia juga memintaku menjulurkan lidah, dan dihisap-hisapnya lidahku. Mia memunggungiku, aku mengarahkan penis melewati pantatnya. Mia menjerit-jerit, mencengkeramku. Ia berusaha menoleh ke belakang mencari bibirku. Kali ini, aku membalasnya aku menghindari bibirku diciumnya.

Perlahan-lahan kusodokkan penisku ke dalam vagina yang ternyata sudah sangat banjir itu, “Aaahhh…” Mia menggigit bibirnya menikmati senti demi senti penisku yang tengah memasuki vaginanya. Semakin dalam kumasukkan batang kemaluanku dan semakin dalam. “Ooohhh Mas… ooohhh…” Mas… “Aaaakhh…” jeritnya ketika dengan keras kusodokkan penisku sedalam-dalamnya di vagina istri mudaku yang cantik ini. Tampak Mia itu masih menggigit bibirnya menikmati besarnya batang kemaluanku yang terbenam penuh didalam vaginanya. Dengan segera kupompakan kemaluanku dengan cepat dari arah belakang. Kutempelkan perut dan dadaku didepan Mia. Kemudian kedua tanganku dengan keras meremas-remas dan memelintir kedua puting Payudara Mia yang sudah sangat keras itu. “Ohhh… ohh… ouuhhh…” Tiba-tiba Mia mengangkat kepala dan badannya ke arahku dengan menengok ke arah kiri dan menjulurkan lidahnya.

Dengan cepat kusambut lidah yang menggairahkan itu dengan lidahku dan kami pun berciuman dengan posisi Mia yang tetap membelakangiku. Karena ia menegakkan badannya, Mia menaikkan kaki kirinya ke atas ranjang untuk memudahkan aku terus menyodokkan batang kemaluanku. Sambil terus melumat bibirnya dan menyodok, tanganku kembali meremas-remas kedua payudaranya. Tangan kiri Mia menjambak rambut di belakang kepalaku untuk mempererat tautan bibir kami. Ketiaknya menyebarkan wangi khas yang membuatku semakin bernafsu lagi. Tiba-tiba Mia kembali merintih-rintih sambil terus mengulum lidahku. Tampak alisnya mengerut, wajahnya mengekspresikan seakan-akan kenikmatan yang amat sangat menjalari seluruh tubuhnya. Ia dengan cepat membimbing tangan kananku yang masih asyik meremas payudaranya untuk kembali memainkan biji klitorisnya.

Goyangan pinggulnya menjadi semakin cepat tak terkendali, dinding vagina mulai terasa berdenyut-denyut, tiba-tiba… “Aaahhh aaahhh oouuhhh… Mad… aku keluaaarrr… aaahhh…”, aku mengeluarkan sprema diluar Vaginanya. Malam itu beberapa kali Aku dan Mia mengulangi “gulat gaya bebas” itu sampai akhirnya kami lalu tidur, aku bangun dipagi hari dan siap berkerja. Mia merapihkan dasiku, saat akan memakai Jas. “Kamu tidur jam berapa?” kataku. Karena aku mendengar tangisan Intan sebelum aku tidur, “Jam 2 mas, kan kita main 2 jam aja, lalu Intan nangis,” kata Mia menjelaskan.

Aku terdiam, mungkin karena ingin cepat-cepat saling memuaskan kami bermain dengan cepat. “Mia, kapan-kapan kita main lebih sabar ya? Kalau Mbakmu udah pulang, bisa gantian jaga Intan,” kataku sambil bersiap sarapan lalu berangkat kerja. Sesampai di Kantor. Wirdan mengajakku untuk ngobrol. Wirdan sudah resmi menikahi Tamara 2 minggu lalu. Aku juga baru mengetahui rahasia besar yang disembunyikan Wirdan tentang Tamara. Rupanya istriku memang mengetahuinya, dan merahasiakan juga, untuk menjaga perasaan Tamara yang minder karena kondisinya. Bahkan Wirdan pindah ke Appartement lebih baik dari dahulu digunakan mereka. Mereka kini hidup lebih mersa dan bahagia. “Wir, terus gimana Tamara. Dia udah bisa kumpul lagi dikantor, kamu kan lagi butuh Sekertaris. Kemarin sekertaris yang gantikan Tamara udah resign,” ujarku sebelum masuk masuk keruang rapat.

“Tamara, udah siap kok. Tapi ya itu, dia mesti siapin kondisi. Maklumlah,” ujar Wirdan. Kami memasuki ruang rapat, menjelang makan siang rapat baru selesai. Wirdan pergi ke flatnya karena ingin makan siang bersama istrinya Aku pergi makan, sambil mengirim sms nakal kepada Ninda. Rupanya ia menganggapinya. Aku tersenyum, tiba-tiba muncul pikiranku. Bagimana jika istriku hamil berbarengan, apakah cukup gila?

Bersambung
 
Terakhir diubah:
Typo Bray .. Banyak Anisa Di SSnya Mia ... Hahaha
 
Akhirnya Mia di Update juga.
Makasih updatenya Om Wajar
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd