Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY MILF Stars

enaknya dilanjut sama tante chintami yg mana nich hu


  • Total voters
    305
Bimabet
Disclaimer : Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan

Part 4 : Pemuda Baru

b3c2951326281013.jpg


cbddc61326281015.jpg


hingga di suatu minggu

hari itu adalah hari pertunangan tantrika anak dari Minati yang merupakan kakak kandung dari chintami. tantrika bertunangan dengan seorang pria sebut saja namanya rocy

acara berlangsung di rumah chintami sekitar jam 10 pagi, awalnya memang tidak ada yang aneh dengan acara itu. chintami nampak anggun dengan dressnya

"wah selamat ya tantrika, rocy akhirnya" ucap chintami pada keponakannya, tami pun mengucapkan sambil cipika cipiki dengan dengan tantrika sementara pada rocy ia hanya bersalaman biasa saja. Diam diam rocy pun mencuri pandang ke calon tante barunya itu.

hingga tibalah pada suatu masa yang cukup awkward

"tante sorry mau tanya toilet di sebelah mana ya ?" tanya rocy pada chintami

"oh disitu" kata tami sambil menunjuk kepada kamar mandi tamu namun terlihat sudah ada 2 orang mengantri disana

"yaudah kamar mandi di dekat dapur aja" jawab tami kemudian mengantar rocy ke toilet di daput

"disitu ya kamar mandinya" lantas usai memberi tahu kepada rocy tami pun meninggalkan rocy .

namun 5 menit berselang tami kembali untuk mengambil piring, di dapur tidak ada orang. sambil mengambil piring chintami pun menoleh ke toilet dan dirinya pun terkejut melihat rocy sedang buang air kecil tanpa menutup pintu toilet.

dengan mata terbalak chintami melihat kemaluan rocy yang menegang sambil mengucurkan air seninya

"braaakk" tanpa sadar chintami pun menyenggol rak piring di dekat westafel

hal itu pun langsung di sadari oleh rocy, namun bukannya menutup pintu toilet, ia malah tersenyum licik. tak berapa lama pria muda itu pun membetulkan celananya dan pakaiannya, kemudian berjalan perlahan ke arah chintami

tami pun gugup sambil mencuci tangannya, ia menyadari rocy mendekat ke arahnya

"tante"
"eh rocy, udah toiletnya" tanya chintami

"belum tan, tadi aku baru pipis, kayanya mau pipis lagi" jawabnya

"ohh...yaa....yaa sudah, tadi kayanya, tantrika nyari kamu"

"ohh gitu tante, sebentar deh aku mau ngobrol dulu sama tante"

tami pun diam saja sambil mencuci tangannya, namun kelihatan ia sangat gugup kala itu

"tante tadi liat apa ?" tanya rocy yang langsung membuat jantung chintami berdegup kencang

"mmmhh...lliiiat.....liaat apa maksudnya, tante gak paham" jawabnya sambil mencuci sebuah gelas di westafel, rocy pun kini berdiri tepat dibelakangnya

"masa sih, kayanya tante tadi sampe kaget ?" tanya rocy, dan yang membuat chintami makin kaget rocy menempelkan selangkangannya tepat di area pantat chintami dan ibu cantik itu pun merasakan suatu benda padat seperti menekan buah pantatnya

"mmmhhh...kamu ngapain rocy" elak chintami sambil menggoyangkan tubuhnya namun justru itu membuat pantatnya bergesek dengan benda milik rocy dan dengan berani rocy pun memegang pinggul chintami

"rocy lepasin....lepasin tante" ucap chintami saat tangan rocy dari pinggul langsung memeluknya dari belakang dengan erat dan tubuhnya pun ditempelkan erat hingga chintami benar benar bisa merasakan benda tumpul itu sudah menegang

"tante kayanya shock ngeliatnya tadi, mau ngerasain juga nggak tante" ucapnya kurang aja sambil mencium tengkuk chintami dari belakang, ciuman itu pun membuat chintami merinding dan tiba tiba aliran darahnya serasa mengalir cepat

"mmmmmuuuuccchhh" chintami pun merasakan bibir rocy yang sudah mencium tengkuk dan lehernya

"rocy....rocy jangan gila...lepaskan tante" ucap chintami

mendengar perkataan chintami rocy pun melepaskannya, namun kemudian ia justru membalik tubuh chintami hingga keduanya berhadapan dan dengan perlahan rocy pun mengarahkan bibirnya ke bibir chintami

anehnya ibu cantik itu diam saja hingga akhirnya bibirnya pun berhasil dicium rocy, perlahan makin panas ciuman itu, dan chintami pun malah melayani ciuman rocy, rocy juga kian bernafsu memeluk tubuh chintami sambil meremas pinggul dan pantatnya

"mmmmhhh.....ssshhhhh......sshhhh" eluh chintami saat rocy mulai menjalar menciumi pipi dan lehernya

"mmmm....maa..mmaaaf nyah" tiba tiba terdengar suara bi imah, bi imah pun nampak canggung melihat peristiwa barusan. mata chintami pun langsung melotot melihat bi imah memergokinya

"lepas....lepas rocy" bisiknya dan rocy pun nampak canggung

"mmmhhh....iiii....yaaa...bi kenapa ?"

"hmmmm anu nya, imah mau ngambil piring aja" jawabnya, bi imah pun benar benar canggung melihat majikannya sedang bermesraan dengan pemuda yang bi imah tahu adalah calon keponakannya


saat bi imah mengambil piring chintami pun menghampiri

"bi ini nggak seperti yang bibi pikir, tapi please ya bi" ucap chintami sambil mengiba

"hhmmm...iya nyah...saya ngerti" ucap bi imah sambil berbisik yang menenangkan hati chintami

kemudian bi imah pun meninggalkan rocy dan chintami

"plaaaaakkk" tamparan keras chintami ke rocy

kemudian tami pun langsung meninggalkan rocy. namun rocy tentu saja tidak tinggal diam, ia langsung menangkap tangan chintami dan menarik tubuh seksinya kemudian membekap mulutnya

"udah tanggung tante"

"mmmmhhhphhh....hmmmphhh" elak chintami berusaha meronta dengan mulutnya ditutup namun rocy pun dengan tubuh tegap dan kekarnya menarik chintami ke kamar mandi



"aaaaghhhh....rocy gila kamu" maki tami saat rocy melemparnya ke westafel dalam toilet

"tante yakin gak mau" goda rocy sambil mendekat ke arah chintami

"lepaskan" chintami pun mencoba keluar dari toilet namun dirinya kembali di dorong ke depan westafel itu

kemudian rocy pun langsung menurunkan celananya dan memperlihatkan penisnya yang setengah menegang, dengan lancang ia pun menarik tangan chintami yang masih nampak shock ketika calon keponakannya menunjukan kemaluannya

chintami tampak menolak namun kembali rocy pun langsung memeluk dan berusaha menciumnya. walaupun sempat menolak namun chintami perlahan justru membiarkan bibir seksinya menjadi konsumsi calon keponakannya itu, tangan rocy pun mulai meraba paha chintami

"sshhhhh" desis chintami saat merasakan pahanya mulai diraba dan kembali tubuh tegap rocy pun memeluk erat tubuh chintami dan ia mulai menciumi leher chintami yang mulai basah karena keringat

"mmmhhhhpphhh roccc...rrocccyy...lepaskan" eluh chintami saat bagian lehernya dan atas dadanya diciumi rocy

kemudian rocy pun melepaskan chintami, dan kembali rocy meminta chintami memegang penisnya

"nggak rocy...nggak" tolaknya

"jujur saja tante, tante menginginkan ini kan" kemudian diam diam tami pun melirik benda yang kini sudah menegang kuat, dalam hati gejolak birahinya amat menginginkan untuk menikmati benda padat itu, namun itu adalah calon keponakannya yang baru bertunangan hari ini.

akhirnya, birahi chintami kembali mengalahkan akal sehatnya perlahan ia pun meraih penis milik pemuda itu

"mmmmppphhh" desis chintami takjub dan pelan pelan tangannya pun bergerak mengocok penis itu

"hehehe....gimana tan....besar mana sama punya suami tante dulu" ejeknya, tami pun diam saja mendapat pertanyaan seperti itu

"uuughhh" desah rocy, kemudian ia pun menaikkan dress chintami hingga pahanya terbuka dan CD hitamnya terlihat, dengan jari jari nakalnya ia pun meraba area V chintami yang langsung membuatnya kegelian

chintami mulai terbawa suasana apalagi jari jemari rocy mulai menggelitiki dan menusuk nusuk area v yang terbungkus cd hitam

"mmmauuuuuuacchhh" kemudian rocy pun mengajak ibu kandung ziyo itu berciuman mesra, dan chintami pun langsung meladeni ciuman itu sambil tak mau melepaskan genggagamannya pada penis padat rocy, rocy pun kemudian meminta chintami bersimpuh, kemudian tanpa ragu chintami pun langsung mengulum kepala penis itu

"aaaaghhhhhh" desah rocy keenakkan saat penisnya mendapatkan service bibir seksi dari seorang MILF sekelas chintami atmanegara, tami pun nampak telaten sekali mengeluarkan dan memasukkan mulai dari kepala hingga batang penis rocy

"mmmhhh terus tante, anggap saja kontol ini kontol suamimu" kata rocy sambil mengelus kepala chintami, bahkan chintami dengan inisiatif menjilati hingga ke bagian biji milik rocy sesekali ia pun mencium dan menyedotnya

"kamu suka biji kontolku ya tante......hehehhe" ejeknya merasakan calon tantenya yang ternyata sangat binal, namun kemudian hp rocy pun berdering

"sial tantrika nelpon lagi" gerutunya

"tante jangan stop lho, lanjut terus" perintahnya, walaupun ragu chintami tetap menservis penis rocy dengan mulutnya

"iya sayang, sebentar aku masih di toilet"
"iya bentar lagi kok" lanjut rocy

"sialan harus buru buru nih" ucap rocy, kemudian rocy pun menarik tubuh chintami dan ia langsung mendorong tubuh tami ke depan westafel dan ia memposisikan chintami menungging dengan tangannya bertumpu pada westafel.

perlahan sambil memaksa rocy pun menarik dress chintami keatas hingga terpampang dengan CD hitamnya yang dipelorotkan kebawah oleh rocy

"uugghhh" desah chintami saat rocy melakukan itu

"mmmmhhhphhh" desah panjang rocy saat mulai penetrasi ke kemaluan chintami

"ssshhhhh.....oooggghhhhhh" chintami pun mendesis sambil matanya merem melek dan tangannya mengepal kuat merasakan perlahan benda padat itu masuk ke liang rahimnya
"sssshhh...enaknya tante...." lenguh rocy, ia pun mulai bergerak maju mundur, lama kelamaan gerakannya pun makin cepat dan ia menekan kuat pantat chintami

"mmmmmhhhpphh.....ooohh tante nikmat banget...enak tante"

"sssshh.....issshhhh.....aaahhh" chintami hanya bisa mendesah keenakkan

"tamm....chintami...mana sih" kemudian terdengar suara kakak chintami yaitu minati di luar toilet

"sssshhh....stopp roc...rocy...stop" eluh chintami namun rocy malah tersenyum seakan membiarkan kondisi chintami kebingungan karena di luar pintu toilet tempat mereka bersetubuh ada minati yang notabennya adalah calon mertua rocy

"tokk...tokkk....tokkk...tam....tami...kamu di dalam" kemudian minati pun mengetuk pintu kamar mandi

"mmmhhh....iiiii...yaaa mba min" jawab tami

"please sttopp dulu rocy ada orang di luar" bisik chintami, peduli setan malah rocy menghentaknya dengan keras

"ooooghhhh" teriak chintami

"kamu nggak apa-apa tam ?" tanya minati mendengar teriakan chintami

"mmmhh gak apa-apa mba, aku lagi sakit perut" jawab chintami

"ohh yaudah nanti ke depan ya, oh iya tam sama tadi ziyo cari kamu ya" lanjut minati kemudian ia pun pergi meninggalkan toilet itu

"hehehehe, tante takut ketauannya binalnya tante gimana" ejek rocy

"sialan kamu rocy....aaahhh" ucapnya sambil mendesah

5 menit bergaya seperti tadi kini tubuh chintami pun direbahkan di atas lantai, kemudian pahanya pun dibuka lebar lebar terlihat area bibir vaginanya sudah memerah dan sudah amat berair

kemudian rocy pun langsung menggenjot chintami dengan missionary style, tubuhnya pun direbahkan ke atas tubuh chintami yang masih menggunakan dress hitam

"mmmhhhh....mmmhhh" desis tami sambil membuang muka ke samping saat wajah rocy berada di hadapan wajahnya

"ohh tanteku sayang" eluh rocy sambil menciumi pipi dan leher chintami

dengan ransangan dari rocy, tami pun tiba tiba memeluk punggung pemudan itu dengan erat

"aakkkkhhhhh......aaakkhhhh" desis chintami dan kemudian vaginanya pun berdenyut hebat dan memuntahkan lendir cintanya, merasakan denyutan yang nikmat dari vagina chintami, rocy pun makin liar menggenjot ibu dari ziyo itu

beberapa menit kemudian rocy pun menarik penisnya dan langsung mengocoknya di atas mulut chintami

"ooohhhh.....ohhhhh" desah rocy sambil "crrooooot" sperma putih kentalnya muncrat tepat dimulut chintami walaupun ibu cantik itu menutup rapat mulutnya

"makasih ya tante" ucap rocy sambil membenarkan pakaiannya

"eeghhhhh....egghhhh" tami berusaha mengatur nafas dengan tetep menutup mulutnya sambil matanya berkaca kaca

sementara chintami mulutnya yang sudah belepotan cairan putih kental dan amis, terpaksa menelan beberapa tetes cairan itu karena saking banyaknya

ia pun juga berdiri sambil membenarkan celana dalam dan dressnya kemudian mengelap wajahnya yang lengket karena sperma

sambil membereskan pakian dan wajahnya, rocy pun memeluk chintami dari belakang

"kuharap ini bukan yang terakhir ya tante" katanya sambil mencium pipi chintami, kemudian tami pun mengelak dan rocy pergi meninggalkannya.

Tami sambil menatap ke kaca ia pun mengusap air mata yang perlahan menetes meratapi nasibnya, ia pun meraba perutnya menyadari saat ini kondisnya sedang mengandung entah anak siapa.

namun kemudian ibu cantik itu pun mengelap wajahnya dan berusaha seakan akan tidak terjadi apa-apa.

"hi selamat ya tantrika" ucap toni

"makasih ya om, om kapan nyusul nih" balas tantrika

"oh ini kenalin om, calon aku, rocy"

"halo om "

"wah ini ternyata jagoannya, selamat ya"

"mas ini lho pacarnya tante chintami"

"apa...uhuk...uhuk" seketika rocy pun kaget, mengetahui pria yang ada di hadapannya adalah kekasih tante chintami, wanita yang baru saja ia setubuhi di toilet tadi

"nah itu tami, halo sayang" panggil toni melihat chintami
"mmmmm....mas..." jawab chintami sambil melirik rocy

"kapan nih tante nyusul sama om toni" goda tantrika

"hahaha, doakan saja semoga dalam waktu dekat" jawab toni yang disambut senyum tipis chintami

"wah saya doakan om, apalagi om beruntung banget dapat calon seperti tante chintami" tambah rocy dengan senyum jahatnya sambil sesekali melirik chintami

"ahh bisa aja kamu" jawab toni

chintami mencoba memendam emosinya saat itu pada pemuda dihadapannya yang bermuka 2 ini.

"halo om" kemudian ziyo pun datang menghampiri dengan gaya dinginnya dan bersalaman dengan toni, hubungan mereka memang tidak dekat

"wah ziyo ketemu calon papah nih" ejek tantrika

"ahh bisa aja lo" jawab ziyo kepada tantrika

"selamat ya ziyo" kata rocy sambil menepuk pundak ziyo, chintami hanya diam terpaku seperti salah tingkah, mungkin ziyo akan marah besar jika tau baru saja rocy menyetubuhi ibunya. dan rocy pasti kaget jika ternyata ziyo juga pernah menyetubuhi chintami yang merupakan ibu kandungnya sendiri. Dan lebih parah lagi toni pasti akan sangat marah ketika calon istrinya disetubuhi 2 pemuda secara paksa.

"oh iya tam, kebetulan aku ada acara, aku duluan ya" ucap toni

"oh iya mas, hati hati ya" jawabnya

kemudian terlihat wajah ziyo, berubah seperti emosi atas perkataan tantrika tadi dan ia pun langsung mengarah ke kamarnya. karena khawatir pun mengikuti hingga ke kamar ziyo

"ziyo, kamu kenapa sayang ?" tanyaku masuk ke kamarnya dan terlihat ziyo yang sedang memposisikan diri tengkurap di kasur

"mamah benar mau nikah sama dia ? " tanyanya

"kenapa memangnya sayang ?" tanyanya

"aku nggak setuju mah"

"iya mamah ngerti tapi kan semua bisa diomongin terlebih dahulu"


tami pun mencoba menenangkan ziyo agar mulai dapat menerima toni

"memang kenapa sih mamah harus menikah ?" tanya ziyo

menjawab pertanyaan itu tami pun terdiam

"kenapa mah ? mamah udah cukup secara finansial, mamah butuh teman ngobrol ? teman mamah banyak" lanjut ziyo

"mamah butuh seks ?" tanya ziyo yang langsung membuat tami melotot

"apa-apan kamu ziyo" bentak chintami karena dengan lancang anaknya bertanya seperti itu.

"sejak mamah diperkosa waktu itu aku sadar mamah kehilangan suatu hal, aku tau mah kebutuhan ranjang mamah nggak pernah bisa tersalurkan" lanjut ziyo

tami pun berdiam dan berpikir sambil menunduk, sebenarnya semua yang dikatakan ziyo adalah benar. namun sebagai wanita dan ibu ia tentu saja malu mengatakan hal itu.

"benar kan mah ?" tanya ziyo dengan kepala mendekat

chintami terdiam kemudian berdiri dari posisi sebelumnya duduk di tempat tidur. Ia sama sekali tak menjawab pernyataan ziyo itu.

ia pun kembali ke pesta yang memang belum usai itu dan chintami pun kembali berbaur dengan para tamu. Namun muka sinisnya nampak saat melirik rocy dan pria tua yang nampaknya seperti ayahnya. terlihat rocy pun seperti membisiki sesuatu sambil ayahnya kini terus memandangi chintami.

"halo chintami, kenalkan aku yosi papanya rocy" kata pria tua yang benar saja ternyata adalah ayah rocy

tami awalnya terdiam, yang ada dipikirannya mendengar nama rocy adalah peristiwa yang baru saja terjadi

"ehhhh...iya halo" jawab chintami kemudian menjabat tangan pria tersebut

"ohh gapapa hanya mau kenalan saja kok, salam kenal ya" lanjut pria itu


malam harinya

waktu sudah menunjukan jam 12 malam

chintami di ruang tamu menunggu ziyo yang sedari tadi sore pergi dengan perasaan kecewa pada ibunya itu. saking lelah dan lamanya menunggu ia pun ketiduran di ruang tamu miliknya.

"mo, nyonya ketiduran tuh di ruang tamu bangunin gih kasian" kata bi imah kepada darmo. darmo adalah salah satu pembantu chintami yang juga ikut dalam peristiwa pemerkosaan tami dengan perampok beberapa minggu lalu.

"iya mah, tapi tapi" jawab darmo

"tapi apa mo ?"

"nggak apa-apa deh"


sejak peristiwa darmo masih saja terbayang hingga hari ini, selain rasa ketakutan waktu itu, namun ia juga merasakan kenikmatan memandangi bosnya bersetubuh serta mendapat jatah blow job dari bosnya itu. Walaupun beberapa hari kemudian chintami meminta maaf dan meminta semua yang terlibat di malam itu melupakan kejadian laknat itu.

tapi naluri pria darmo begitu juga dengan usep dan wawan 2 pembantu pria chintami lainnya sulit rasanya melupakan hal itu.

darmo akhirnya memberanikan diri menghampiri chintami dengan maksud membangunkannya. namun melihat chintami dari dekat dengan baju tidur bewarna putih dan rambut tergerai membuatnya tiba tiba berpikiran lain. ia pun memberanikan diri duduk di samping chintami sambil terus mememandangi wajah tami, darmo mengelus ngelus penisnya yang masih terbungkus celana kolor.

"duh nyonya kok makin hari makin cantik ya" ucapnya

perlahan ia pun memberanikan diri mencium rambut chintami

"rambutnya aja wangi banget nya"

darmo pun makin terangsang, apalagi saat melihat dada chintami dari dekat. pria itu memberanikan diri menelusupkan tangannya ke dalam baju tidur putih chintami dan ternyata di dalamnya tami masih mengenakan tangtop putih, makin penasaran tangan darmo pun makin masuk hingga ke dalam BH chintami

"uuuggghh" desis chintami yang mengagetkan darmo. desis ibu cantik itu keluar saat darmo berhasil menyentuh area puting kiri chintami

"oohhhh....tetek nyonya gede banget, kenyel lagi" bisikk darmo, darmo dengan lembut meremas dada kiri chintami dan sesekali memilin pentil dada tami hingga lama kelamaan pentil itu pun terasa mengeras
"mmmmphh" kembali chintami berdesis sambil menggerakkan tubuhnya

"eh mo ngapain kamu ?" tiba tiba bi imah memergoki aksi darmo, karena panik darmo pun langsung menarik tangannya dari dalam pakaian chintami

"mmmhh sssttt....bi, nanti nyonya bangun" jawab darmo panik

"ihh gila kamu ya mo, berani gitu sama nyonya"

"ssstttt...diem diem" jawab darmo kemudian ia pun menarik bi imah ke belakang

"bi jangan bilang siapa siapa ya, saya khilaf tadi"

"ahhh kamu nih, sudah gila ya"

"yah maaf deh bi, gara gara waktu itu jadi kebayang terus"

dalam hati bi imah, ia juga sebenarnya merasa aneh pada majikannya itu, apalagi tadi siang ia memergoki majikannya itu bermesran dengan calon ponakannya yang sedang melangsungkan pertunangan siang tadi

"sudah sudah biar imah yang bangunin nyonya, nanti kalo kamu malah kebablasan lagi" kata bi imah kepada darmo

"nyah...nyaahh bangun" kata bi imah sambil menepuk pundak dan lengan chintami

"eehhh imah...ziyo udah pulang ?" tanya chintami

"mmmm....belum nyah, tapi mending nyonya nunggu di kamar aja, kasian nyonya takut kecapean disini"

"hmmm iya deh" jawab chintami

tami pun beranjak ke kamarnya, jujur saja perasaannya masih belum begitu tenang. chintami pun kembali mencoba menghubungi ziyo namun hp anaknya tetap tidak aktif. hingga akhirnya tami mencoba menelpon odi, mantan suaminya yang beberapa hari lalu sempat berhubungan badan juga dengan tami.

"halo mas.....mas odi....ziyo ketempat mas nggak ya ?"

"halo tam, oh ziyo iya ini lagi sama aku, kenapa ?"

"ohh syukur deh, aku coba hubungi tapi hp nya nggak aktif"

walaupun ia sempat kesal dengan mantan suaminya itu atas kejadian beberapa hari lalu, namun untuk kepentingan mengetahui anaknya dimana, tami rela berdamai dengan mantan suaminya itu.

ibu cantik itu pun mencoba tertidur kembali

"mmmppphhhhhh......ssshhhhhhhh......ggghhhh" tami mencoba berteriak sekuat tenaga namun apa daya mulutnya ditutup lakban, kedua tangannya terikat ke pojok tempat tidur, ia pun tidak mengenal ruangan tempat dirinya di sekap. tiba tiba masuklah seorang pria dengan keadaan telanjang bulat namun pria ini ternyata adalah pria kulit hitam yang sepertinya bukan berasal dari indonesia. tubuhnya besar dan terlihat penisnya begitu besar dan panjang dengan warna hitam pekat.

"oohh my lady, ready for fucked up" kata pria itu, tami pun menggeleng gelengkan kepalanya

hingga kemudian pria itu pun naik ke atas tempat tidur, ia pun membelai rambut dan pipi chintami

"woaaahhh, you very beautiful and sexy" sahut pria itu sambil saat ini meremas dada chintami, tami pun langsung bereaksi saat tangan kasar pria itu terasa meremas bagian dadanya. tak cuma area dada pria hitam itu pun kini memainkan area V chintami dengan tangan besarnya. chintami langsung bergeliat saat jari jemari pria besar itu memainkan kemaluan chintami

"hhmmmmmmpphh....hhmmmpphh" tami terus menggeliat

"ohh cmon honey, fucked up" desah pria itu

"aaaahhhh" kemudian lakban di mulut chintami pun dibuka

"aaghhhh stop who are mmmmpphhh" tanya tami namun langsung mulutnya dilumat pria itu

tak berapa lama posisi pria itu pun berpindah, ia bersiap memasukkan penisnya ke rahim chintami

"no...no..please stop" teriak chintami

"enjoy my dick honey"

"oooooggghh" eluh tami, bahkan penis itu tidak muat masuk bibir rahimnya, namun pria itu tak habis akal


"woooo, its so good honey" kata pria itu sambil menggesekkan kepala penisnya ke bibir vagina chintami

"oooghhh....noo...nooo..stop" desahnya sambil merasa geli yang nikmat

"aaaghhhh....aaaghhh" teriaknya saat pria itu kembali berusaha memasukkan penisnya ke dalam vagina chintami

dan tami benar benar merasakan penis yang luar biasa besar. apalagi orang ini adalah orang negro yang terkenal dengan ukuran penisnya. pelan pelan pria itu bergerak maju mundur. setiap gerakannya selalu membuat chintami memekik kesakitan

"aaaagghhhh.....aaaghhh" desahnya sambil tangannya yang terikat mengepal kuat

"yeah honey....this is the best vagina ever I had" katanya memuji sensasi rapat dan jepit dari dalam kemaluan chintami

rasa sakit itu perlahan menghilang entah karena terbiasa atau keenakkan, chintami kini malah menikmati permainan pria ini, tanpa sadar ikatan tangannya pun sudah terlepas

"ooogghhh, fuck....mmmmphhh great fuck honey" katanya sambil bergerak maju mundur

"uuggghhh uggghhh " desah chintami meronta ronta, besarnya penis pria itu membuatnya sakit namun merasakan sensasi yang luar biasa, pinggulnya pun ikut bergoyang menikmati irama dari pria itu

"yeah yeah fuck me" desisnya

"sure honey, fucked you up....mmmmhhhh" desah pria itu sambil terus memompa tubuh ibu cantik itu

"ooogghhhh.....ogghhh.....oggghhh" kemudian ibu cantik itu pun mendesah hebat, ia merasakan sensasi yang berbeda kali ini, besarnya ukuran penis pria itu membuatnya sungguh tidak tahan dan akhirnya tubuhnya pun menggelinjang merasakan sensasi nikmat sambil

"mmmmhhh....mhhhh....fuck.....ohhhh fuck" teriak chintami dan tiba tiba

"aaaghhhh......hhhhhh.....mhhhhh" dirinya terbangun dari tidurnya dan akhirnya ia pun menyadari itu tadi hanyalah sebuah mimpi, namun entah kenapa mimpi itu terasa nyata. dan ia pun menyadari ternyata area selangkanya sudah basah dan ia pun mencium dengan tangannya dan ia tahu benar itu cairan orgasmnya

"mmmhh" desis chintami masih merasakan sensasi mimpi tadi. Ia pun melihat jam waktu masih menunjukkan jam setengah 5 pagi. tak lama pun terdengar suara mobil ziyo yang memasuki garasi

tami pun bermaksud menghampirinya namun begitu mereka sampai di ruang tamu ternyata ziyo sudah ada disana, keadannya begitu kacau, ia nampak mabuk berat.

"eh mamah" ucap ziyo melihat mamanya

"ziyo kamu kenapa sayang ?" tanya chintami sambil menghampiri ziyo yang tepar di atas sofa

namun tiba tiba ziyo pun langsung menyerang chintami, ia langsung berbalik menindih chintami yang duduk di pojokan sofa

"ziyoo....ziyooo ngapain kamu ?" tanya chintami kaget dengan perlawan ziyo

"mah aku ngaceng terus setiap deket mamah, mamah mau kan puasin aku dulu pagi ini" kata ziyo sambil berusaha mencium chintami

"ziyooo...ziyooo lepaskan...mmmhh sadar ziyo, kamu mabuk" elaknya, sambil terus mendorong dan meronta melawan ziyo

"ziyooo jangan" teriak chintami sambil menahan ziyo yang berusaha mencium lehernya

"ayo mah, aku udah ngaceng berat ngeliat mamah" ucap ziyo yang makin tak karuan

"plaaakkkkkk" tampar ziyo kepada pipi ibunya dengan keras

tami pun terdiam sejenak, pipinya dirasakan sakit hingga memerah karena tamparan ziyo.

"kamu gila ziyo...ini mamah ziyo" rintih chintami dan ziyo pun terdiam beberapa saat

"mamah jawab ziyo, apa yang sudah mamah lakukan dengan si toni ?" tanya ziyo

"mamah nggak lakuin apa-apa sama dia sayang" ucap chintami sambil menangis ketakutan

"jawab mah" paksa ziyo

tami pun terdiam sejenak sambil ia membuang muka dari wajah ziyo yang ada dihadapannya

"mamah pernah tidur sama toni ?" tanya ziyo sambil memaksa dengan memegenagi pipi chintami dengan tangan kanannya

"nggggak...nggak pernah" jawab tami terbata-bata.

dengan wajah kesal ziyo pun langsung kembali berusaha mencium chintami, tidak ingin kembali diperkosa anaknya sendiri chintami pun berusaha melawan sekuat tenaga

"ziyo jangan ziyo....lepaskan mamah....aaaghhhh" tami terus meronta sambil terus mendorong tubuh ziyo yang makin gila menindihnya

"tooollooong....aahhh" teriak chintami dan tiba tiba "buuggg" kepala ziyo dipukul dari belakang dan langsung saja anak kandung chintami itu pun tak sadarkan diri dan ambruk di atas tubuh chintami

dan ternyata itu adalah darmo

"darmo...kamu..." teriak chintami kaget namun ia berterima kasih karena terhidar dari ziyo, sambil mendorong tubuh ziyo yang menindihnya dibantu oleh darmo.

"nyonya gak apa-apa kan ?"

"darmo hmmmm...tolong angkat ziyo bawa ke kamar" minta chintami dengan panik.

akhirnya darmo pun membawa ziyo ke kamarnya bersama chintami.

"sudah darmo kamu keluar sana" perintah chintami pada pembantunya itu

"darmo....kamu lihat yang tadi kan...tolong jangan kasih tau siapa siapa ya" minta chintami pada darmo

"baik nya" kata darmo kemudian meninggalkan chintami.

bersambung...
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gimana keadaan kehamilan tante tami ya? Karena saya juga ada bantu buat telinganya... Hejehe
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd