Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MIMPI DAN PERJUANGAN :Mutiara Andalas

siapa yang sebaiknya akan jadi tokoh utama MPP season 2?

  • tetap budi

    Votes: 179 68,3%
  • maya

    Votes: 40 15,3%
  • luna

    Votes: 20 7,6%
  • siti

    Votes: 4 1,5%
  • tino

    Votes: 7 2,7%
  • tari, mamanya maya (inces story

    Votes: 70 26,7%

  • Total voters
    262
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Part 52 BINA........

Suasana diluar gelangngan laga antara misro dan penjaga kurungan semakin riuh rendah. Misro seperti mendengar teriakan tak beraturan, suara berisik tanpa bisa dimengerti artinya. Misro tidak mengenali pola bahasa yang mereka gunakan. Sepertinya bukan bahasa manusia.

Misro mengamati, bangku penonton terbagi menjadi beberrapa macam kelompok, mereka tampak mirip manusia, tapi kebanyakan memakai berujud setengah manusia. Setengah binatang, terutama binatang laut..

Para penonton berteriak histeris, suasana menjadi hiruk pikuk. Dari podium sebelah kiri terdengar suara berteriak lantang dari seorang wanita. Misro melihat, seorang wanita yang cantik jelita sedang berbicara kepada ibu ratu dan menunjuk nunjuk misro.

Misro tidak tahu apa yang dibicarakan. Misro berbisik kegadis2

Misro:
“itu cewek ngomong apa??”
Gadis2:
“itu ibu panglima perang lagi ngomong pertarungan tidak adil. Kita tidak akan menang melawan merek., inta dilepaskan semua tawanan dalam kurungan biar duel semua, dia juga minta senjata buat kita.”:​
Misro:
“wah jadi begitu.siall, memang kita dirugikan kalo cara nya begini. ”​
Gadis1:
“tapi maaf tuan misro, kita gak boleh menyalahkan keputusan ibu ratu. Kita semua harus menurutinya”
Misro:
“iya iya, saya tahu, “

Mata misro menjelajah 8 penjaga yang ada jauh didepannya, skitar 120m dari tempat misro.

Kalau sudah hilang tabir seperti ini, mereka bisa bertempur kapan saja. 3 lawan 8 bukanlah pertarungan yang adil. Apalagi tubuh misro dan 2 gadis disampingnya hanya dibawah 170cm- an. Sementara para penjaga berpostur 2 kali lipatnya, sekitar 2,5m sampai 3m . benar benar tidak berimbang.

Belum lagi misro tidak bersenjata. Dia hanya bersenjata handguard, sebuah selongsong kulit berlapis besi yang dipakai sebagai pengganti perisai. Jelas sudah pihak mana yang dirugikan.atas menghilangnya tabir penghalang yang dilepas oleh ibu ratu.

Misro memutar otak bagaimana mengalahkan lawan. Misro faham bahwa mereka Kalah jumlah kalah senjata.

Misro:
“gadis, apa semua yang dikurung bisa berkelahi??apa mereka tahanan yang dihukum mati juga???”​
Gadis1:
“semua bisa bertempur tuan, tidak semua dihukum mati, yang dihukum mati bajunya bewarna merah.””​
Misro:
“bagus, bebaskan semua yang dihukum mati dulu, buat mereka ikut bertempur.klo sudah selesai, baru yang berbaju hijau di buka kurungannya.”​
Gadis1:
“mereka hanya mau keluar dari kurungan atas perintah tuan, begitu peraturannya, saya hanya bisa membuka kunci pintu saja tuan””​
Misro:
“pokoknya buka saja pintunya, nanti aku dikasih tahu kalo pintu kurungan udah kebuka. Kita harus secepatnya nambah pasukan. Nah sepertinya mereka mulai membagi kelompok, .kalian hafal tidak yang pegang kunci ama kurungannya?”​
Gadis 1:
“saya hafal. Nama mereka semua juga hafal, jadi gak akan ketukar kuncinya.”
Misro:
“mereka sudah bergerak jadi 3 kelompok. Kalian berdua. Kutugaskan membuka semua pintu kurungan, aku akan menghindari pertempuran dan mencoba mengulur waktu., kalau 1 orang sudah dibebaskan, segera satu orang bantu aku. Kita bergerak dengan 2 kelompok saja., kita kalahkan penjaga yang pakai pedang dulu, buat direbut senjatanya..
Gadis1dan gadis 2:
”siap tuan,”
Misro:
“aku ambil kiri, kalian ambil kanan, bergerak sekarang!!!”

Misro baru akan bergerak kekiri ketika tiba tiba meloncat dari arah kiri gelangangan bayangan hijau .

Seorang gadis bersenjata terjun kearah gelanggang dan berlari kearah misro, lalu dia menghadap para penjaga sambil pedang terhunus.

Gadis1:
“centini??? Apa yang kamu lakukan?? Jangan melanggar perintah ratu!!. . cepat kembali!!!sebelum ratu marah”​
Gadis3:
“tidak kakak, saya gak mau kakak mati, saya harus bantu kakak!!!!”
Gadis1:
“cepat pergi !!!!!”

Suara bergemuruh penonton mulai membahana. Turunnya gadis kedalam gelanggang adalah larangan yang bisa dihukum mati. Semua mata penonton terhenyak. Belum pernah ada perilaku liar seperti itu.

Ibu ratu terhenyak sesaat,.wajah nya datar tanpa ekspresi. Dia menoleh keseorang wanita disampingnya.

Siwanita paham dan akhirnya berdiri mengeluarkan senjatanya berupa tongkat yang diujungnya terdapat mutiara sebesar bola tenis. Mutiara putih itu tiba tiba mengeluarkan sinar kuning menerjang gadis yang masuk gelanggang.

Si gadis terkena kilatan sinar dan akhirnya menjerit kuat dan terguling guling ditanah menahan sakit. Dia melolong lolong meminta pertolongan .badannya berkelojotan. Tubuhnya seperti sebuah benda panas yang tersiram air. Sekujur tubunhnya mengeluarkan asap tipis.

Gadis1 segera bersimpuh menghadap ratu memohon pertolongan. Dia memintakan maaf kepada ibu ratu agar adiknya dibebarkasn dari hukuman.

Iburatu berdiri. Hukuman kegadis 3 dihentikan. Gadis itu megap megap seperti kekiurangan nafas. Gadis pertama menubruk gadis 3 untuk memberi pertolongan. Gadis itu kemudian pingsan.

Ibu ratu menggerakkan tangannya.

Ajaib.!!!

Gadis1 terpental 2 langkah kebelakang, gadis 3 yang pingsan bergerak melayang kearah kurungan yang terbuka. Kemudian kunci bergerak sendiri menutup pintu kurungan.kunci terlepas darikurungan. Lalu kurungan dan anak kunci melayang menuju para penjaga kurungan.

Kini jumlah tawanan bukan lagi tersisa 8, tapi tersisa 9 orang.

Suara gemuruh penonton menggema kembali . sepertinya mereka setuju dengan hukuman yang dilakukan oleh ibu ratu.

Gadis 1 menangis sesenggukan. Adiknya kini menjadi tawanan dan terkena terancam terkena hukuman mati.

Misro yang tahu gelagat segera bicara.:

Misro:
:gadis, jangan menangis . .cepat ambil posisi siaga. Adikmu kita akan bebaskan, tapi sekarang dia pingsan. Kamu bebaskan yang bisa bertarung dulu. Baru nanti adikmu kita selamatkan. Kalo adikmu diselamtaknpertama kali, kondisi kita semua tidak akan membaik,kita justru akan kalah , kita harus secepatnya mendapat bantuan tenaga untuk mngalahkan para penjaga. Ayo bersiap siap. !!””
Gadis1:
“baik tuan.siap laksanakan perintah”

Misro melihat senjata yang ditinggalkan gadis 3, dia memungutnya , sepasang pedang cewek, kecil ringan namun sangat tajam. Dia bertukar senjata dengan gadis 2 yang memegang pedang panjang.

Kini ketiganya bersenjata pedang.

Sarmin yang melihat semua peristiwa dari podium kehormatan, disamping para petinggi kerajaan, bisa perubahan kebiasaan yang ada didalam gelanggang,

Tidak pernah ada orang yang mampu membuat kekacauan seperti ini. Tidak pernah ada orang yang menggunakan wanita dalam kurungan sebagai bantuan pasukan. Misro memang beda dari yang lainnya.

Inilah pertama kali armin menyaksikan kejadian seperti ini. Dia sering dipanggil oleh ratu untuk melihat orang yang masuk gelanggang menerima amanah memegang mustika dari kerajaan ini. Sayangnya 50 tahun lebih, dia tidak pernah melihat satupun yang berhasil keluar hidup hidup. Sarminlah orang yang terakhir keluar hidup hidup dari gelanggang ini.

Sarmin berharap misro dapat keluar dari sana hidup hidup, walaupn peluangnya semakin kecil.

Misro member aba aba, gadis 1 mencuri kunci dan melepaskan tahanan. Gadis2 melindungi gadis1. Sementara misro sendiri akan berusaha menjauh dari mereka dan membuat pengalihan bagi misi para gadis. Dia berharap mampu berkelit atas serangan para penjaga yang bertubuh raksasa itu.

Kedua gadis berbisik dan saling mengangguk, tanda mereka sepaakat atas misi pertama mereka.

Kedua gadis mengincar seorang yang menggunakan gada. Gerakan penjaga gada akan lambat dan sering mengeluarkan tenaga besar. Jadi mengeroyok mereka merupakan rencana awal.

Mereka berpencar men`6jadi 3 bagian. Misro dikiri gelanggang, gadis1 ditengah gelanmggang, dan gadis 3 melaju cepat kearah kanan gelangnggang

3 kelompok penjaga maju secara terpisah, mereka . mengincar target masing masing. Melihat ini segera mengambil langkah provokassi,

Misro melempar dengan batu kearah kelompok penjaga yang ditengah. lemparanya deras meluncur kesalah satu penjaga. Penjaga kaget melihat ulah misro, dia menangkir dengan tangan kanannya. Para penjaga tidak menggubris tindakan misro. Tetap bergerak maju perlahan kearah gadis1.

Merasa dicuekin, misro melempar lagi dan menjoba memprovokasi penjaga yang ditengah.

Misro menunjuk nunjuk para penjada ditengah dan tangannya membuat geraka membanting mereka, lalu misro berbuat seolah oleh sedang menginjak nginjak mereka.

Misro mendapat perhatian mereka. Mereka berhenti dan memandang misro lebih tajam. Seperti sedang menahan amarah.

Misro lagi lagi memprovokasi mereka. Dipantatinya para penjaga itu.

Dari bangku penonton terdengar suara bergemuruh tertawa, mereka tertawa akibat ulah misro. Sepertinya misro adalah pelawak hebat dalam sebuah gelanggang maut para penonton tertawa tergelak. Dan kini seperti mengejek para penjaga yang ditengah.

Ejekan para penonton efektif membangkitkan kemarahan para penjaga. Para penjaga yang ditengah langsung berteiak kuat , meraung raung dan akhirnya menghunuskan senjata mengejar misro.

Kelompok penjaga yang di kiri yang memang kebagian membunuh misro melihat peristiwa ini ikut marah. Jatah membunuh misro sewpertinya didahului para penjaga yang ditengah.

Para penjaga kiri meraung raung dan mengejar misro.

Misro:
“celaka tiga belas. Aku dikeroyok 6 orang . siaallll!!! “

Misro lari menghindar. Terjadilah kejar kejaran antara misro dan 6 orang penjaga.

Penonton bersorak sorak, berjingkrak jingkrak. Mereka merasa lucu atas kelakuan misro.

Misro:
“ealah, malah dikira aku ini badut apa???sial, hidup matiku dikiranya dagelan.!!! Dasar kutu kupret.”

Misro berlari menjauhi para gadis. Untuk sementara Misinya berhasil.

Kini dua orang gadis bisa bergabung mnghadapi 2 penjaga tersisa. Gadis gadis itu tidak mau membuang waktu. Mereka harus secepatnya merebut kunci dan membebaskan tawanan. Semakin cepat semakin baik. Kalau misro gak saanggup bertahan oleh kejaran penjaga, kondisinya semakin runyam.

Gadis 1 bergerak cepat berlari dengan kecepatan penuh menyerang seorang penjaga berpedang.

Swiinngggg..

pedang pendeknya nya menyerang pinggang sipenjaga. Penjaga mudah saja menangkis serangan ini.

Traaaannnngggggg. Trang trangg..

Gadis1 menyerang bertubu tubi kearah leher dan pinggang. Penjaga menangkisnya dengan tertawa tawa.serangan gadis ternyata tidak bertenaga.serangan peng pendek gadis1 dianggapnya hanya kelucuan belaka.

Sementara penjaga bergada disamping penjaga pedang diserang oleh gadis2. Gadis2 dengan pedang kembarnya menyerang bertubi tubi, dan berusaha menjauhkan penjaga bergada dari temannya .

Kini 2 gadis dalam posisi diapi oleh dua penjaga kurungan. Mereka berdiri merapat berpunggungan menghadapi musuhnya. Gadis 1 berbisik kegadis 2
Gadis1:
“waktunya ambil kunci. Kamu serang kepala dan matanya. Aku serang pinggangnya”
Gadis2 mengangguk. Kini keduanya berdiri berdampingan menghadap penjaga berpedang panjang.
Gadis1:
“Ciaaaattttttttt…………”!!!!
Gadis2:
“awas lehermu !!!……bangsattt … ciaaatttt!!!”

Swiiing kedua gadis melesat dengan kecepatan penuh menerjang bersamaan . terjangan mereka kali inibukan main main, tetapi ada aura membunuh. Penjaga berpedang kaget, karena kecepatan para gadis meningkat tajam. Dia melihat 2 serangan berbarengan ini sangat berbahaya.

Penjaga bergada segera mengambil posisi dengan perubahan kuda kuda. Dia focus kearah gadis berpedang kembar yang serangannya mengarah ketitik lemahnya, yaitu di mata dan leher.

Traaaannnggg traanngg …

2 gerakan gadis berpedang kembar ditangkis dengan sabetan miring. Dia menangkis dan menyerang sekaligus. Teknik ini digunakanini untuk menangkis sekaligus menyerang balik. Karena tenaga penjaga ini pasti lebih besar dari gadis, maka serangan ini efektif untuk menghalau gadis berpedang kembar.

Serangan gadis berpedang pendek segera dielakkan dengan merubah kuda kuda, penjaga ini dangen cepat menggeser tubuhnya menghindari sabetan pedang dipinggangnya.

Teknik ini beresiko membuat celah apabila sigadis menyerang kembali kearah punggung. Sigadis yang melihat penjaga menggeser tubuhnya, lalu terhenti gerakannya karena menangkis serangan pedang kembar, segera menemukan celah serangan dipunggung penjaga.

Dia langsung menyambar dengan tangan kiri kearah pinggang penjaga dan mengambil kunci yang tergantung dipinggang.

Srettt

Trangg!!!..

Serangan mendadak dari penjaga menyerang gadis1. Gadis1 sigap dan mengakis serangan penjaga berpedang. Akibat tangkisan ini sigadis terdorong 2 langkah kebelakang. Sempat terhuyung huyung sebentar. Lalu dengan sigap memasang kuda kuda.

Gadis2:
“awas belakanaaaaaaang”!!

dia memepringatkan gadis1 untuk menghindar.

Wwuuuuusssssssssshhhhh………….

Sebuah gada melesat kearah gadis1, untung disaat yang tepat dia menghindar.

Gadis1:
“hampir saja kemakan gadaa siaallll….”​

Gadis ini cepat berbalik arah siap menghadapi penjaga bergada yang ternyata tanpa diduga hamper saja mencelakainya. Sigadis2 marah dan mulai hendak menyerang kembali. Ketika tiba tiba gadis2 memperingatkannya untuk focus pada misinya.

Gadis2. :
“kuncinya , cepat buka pintu!!! Jangan lengah”​

Gadis1 yang hampir saja lupa misinya segera berlari kearah kurungan disudut.dia dikejar oleh penjaga bergada.

Gadis2 yang tahu dia harus melindungi gadis1 membuka pintu segera ikut mengejar. Dia mengejar penjaga bergada. Larinya lebih cepat dibanding penjaga bergada. Ketika sudah berada dalam jarak jangkau, gadis berpedang kembar langsung meloncat kepunggung penjaga ini dan dengan cekatan kedua pedangnya mengunci pergerakan leher penjaga bergada.

Penjaga bergada kaget karena tidak mengira bakal dikejar dan di hinggapi punggungnya oleh gadis berpedang kembar ini, menghentikan gerakan mengejar gadis1. Dia bergerak untuk menyongsong serangan .

Tapi terlambat. Kecepatan gadis2 bukan tandingan makluhk besar ini.

Gadis2 lalu menggunakan teknik pamungkasnya, dengan dua pedangnya yang menempel di leher penjaga bergada, dia langsung menggunting atau lebih tepatnya menggorok leher raksasa ini dengan dua pedangnya.

Craaasshhhh craaassshhhh……

AAAAArrrgggggggghhhhhh………groook grrookk

Terdengar suara raungan penjaga bergada.

Sigadis2 segera loncat kebelakang dan berguling guling mencari tempat yang aman.

Suara raungan keakitan penjaga bergada yang tersayat lehernya menggema, hal ini membuat kaget para penjaga yang mengejar misro. Mereka menoleh kearah penjaga yang terluka.

Terlihat penjaga bergada melepas gadanya dan memegangi lehernya yang menyemburkan darah merahkehitaman. Berdirinya limbung kekanan dan kekiri. Tampak kemudian gadis berpedang kembar menyeranglagi menyodokkan pedangnya ketenggorokan raksasa bergada.

Crooookkkk

aarrgghhhh.

Telak. Serangan terakhir ini membuat penjaga bergada hilang keseimbangan dan akhirnya terhuyung huyung jatuh ketanah, setelah berkelojotan sebentar, langsung terdiam saat itu juga.

Suasana penonton semakin memanas. Mereka mendapatkan suguhan yang sangat luar biasa. Gemuruh teriakan penonton semakin besar dan bising.

Gadis1 berhasil membuka pintu. Dan berteriak ke misro.

Gadis1:
“tuaaaaannnn, lepas satuuuuu”

Misro berteriak dari jauh.

Misro:
“KAMU GADIS DALAM KURUNGAN, CEPAT KELUAR DAN BANTU KAMI MENGALAHKAN MEREKA!!!!!”

Gadis menjura hormat dan keluar dari kurungan lalu berkata:
terimakasih tuan sudah membebaskan saya, saya siap melayani tuan.”

Habis berkata begitu mereka berlari membantu gadis2 yang bertarung melawan penjaga berpedang panjang. Gadis pedang menyusruh gadis1 mengambil kunci dipinggang penjaga bergada yang tergeletak ditanah., dan melemparkan satu dari 2 pedang kembarnya kea rah gadis3.

Gadis2”
“kunci cepat diambil, dan ini pedang, cepat bantu tuan bagus samudra”​

Gadis1 langsung menuju penjaga bergada yang tergeletak ditanah, dia langsung menyambar kunci dipinggangnya.

Sreetttt
TAP.. !!!

Tanpa diduga, tangannya ditangkap oleh penjaga bergada yang tergeletak. Gadis1 kaget karena tangannya dipegang tiba tiba. Terjadilah pergulatan yang seru. Sigadis dipeluk dan dicengkeram badannya oleh penjaga bergada. Besar tubuh dan tenaganya menyebabkan sigadis meronta ronta tanpa bisa melepaskan diri.

Gadis3 yang melihat kejadian ini segera menerjang penjaga bergada yang masih tergeletak ditanah. Sebuah sodokan pedang deras mengarah dada kiri penjaga.

Crooookkkk….

Pedang kecil gadis3 telak menusuk jantung penjaga.

Aarrgggghh

Inilah teriakan terakhir penjaga bergada yang membawanya kealam maut.

Gadis1 melepaskan diri dari rengkuhan penjaga, dan setelah itu dengan kesal dia menendang kepala mayat penjaga.

Gadis1 segera memungut kuunci yang tadi terlepas dari genggamannya. Segera melesat menuju kurungan disudut kanan. Dia hafal siapa penjaga, siapa yang dikurung , sehingga tanpa kesulitan dia menuju kurungan diujung kanan, melewati beberapa kurungan lain.

Pintu terbuka dan dia kembali memanggil misro.

Sama seperti tadi. Misro berteriak memerintahkan gadis dalam kurungan untuk keluar dan membantunya.

Kini bertambah lagi pasukan misro. 4 orang gadis pejuang,

Gadis1, cepat bantu dia merebut pedang panjang, kita habisi dulu ini supaya kita punya senjata.

Gadis3 kinilari mendekati misro dan mencoba membantu misro dari kepungan dan kejaran 6 penjaga kurungan.

Gerakan misro yang lincah dan hanya menghindar sedikit banyak bisa mengulur waktu bagi mereka untuk tetap terus berjuang.

Misro berhitung. Kurang apalagi mereka? Misro melirik pintu keluar dan memutuskan untuk segera menuju kearah pintu.

Tapi misro teringat, bahwa dia harus ,membebaskan 3 gadis pertama dalam kurungan, baru boleh keluar dari gelanggang. Itu peraturan yang harus dipatuhi misro.

Misro sudah membebaskan 4 tawawan. Tapi tawanan yang sebenarnya harus dilepas kurang 1. Dan masih dalam keadaan terkurung.

Dan penjaga kurunganitu ada diantara 6 penyerangnya.

Gadis3 mendekati kerumunan penjaga yang menyerang misro, tapi dicegah oleh misro. Misro menyuruhnya untuk menghabisi penjaga berpedang panjang yang di keroyok oleh gadis2 dan gadis4.

Kini 4 gadis mengeroyok penjaga berpedang panjang. Mudah saja bagi mereka menghabisi penjaga berpedang.

Teriakan nyaring yang terakhir dari penjaga bepedang segera membahana, disusul gemuruh para penonton menyaksikan kematian ke empat yang ada di gelanggang. Mereka benar benar bersorak. Pertandingan ini dianggap adil oleh semua pihak. Tidak ada yang teriak marah marah appalagi mnghujat jalannya pertandingan,

Gadis ke4 segera mengambil pedang panjang yang tergeletak. Kini semua gadis membawa senjata masing masing.

Setelah menghabisi penjaga ke empat. Kini target yang dikejar misro adalah pemegangkunci kurungan merah ketiga. Bila kurungan ini berhasil maka misro sudah bisa mengakhiri pertamdingandan beruusaha lolos melalui pintu keluar.

Penjaga kurungan ke-3 ini menggunakan tombak pedang, dia yakin ini yang palin sulit dikalahkan.

Misro berlari ketengah lapangan dan memanggil berkumpul ke empat gadis. Kini dia mencoba member instruksi selanjutnya.

Misro mengincar penjaga bertombak ppedang, dan setelah mendapatkan kunci dan melepaskan gadis dalam kurungan, misro berencana untuk keluar gelanggang.

Semua sepakat. Kini perburuan kunci berganti focus. Tidak lagi mencari yang bisa digapai, tapi mencari pemilik kunci ketiga.

Tiba tiba misro beradu pandang dengan gadis1. Matanya berkaca kaca. Sepertinya sedang menahan kesedihan.

Misro menghela nafas. Dia baru teringat. Adik gadis ini tadi nekat mauk gelanggangdan dihukun oleh ratu.

Misro:
“kita ambil kunci penjaga ketiga, lalu kita ambil kunci untuk bebaskan adikmu.”

Gadis1 mengangguk. Mereka kini mengincar penjaga berpedang tombak.

Melihat 4 anggota penjaga mati. Raungan kemarahan kembali menggema dilapangan. Kini mereka tidak lagi memandangrendah misro. Mereka saling berbicara dan akhirnya mereka membentukformasi.

Formasi ini membuat misro dan sarmin terperanjat.

Formasi para penjaga berubah menjadi melingkar melindungi penjaga bertombak pedang. Jelas mereka kini membaca pikiran misro. 2 orang maju didepan, tiga orang melindungi penjaga bertombak.

Kini jelas terlihat bahwa penjaga bertombak pedang adalah kunci dari pertandingan.apabila mereka tidak berhasil membawa kunci penjaga berpedang tombak, mustahil misro dapat keluar dari gelanggang. Misro akan terjebak selamanya sampai dia menang atau kalah.

Misro:
“celaka, mereka tahu pola gerakan kita sekarang. Bakal sulit ambil kunci ketiga!!!”
Gadis1:
“sekarang bagaimana tuan. Terpaksa kita berhadappan dengan 6 penjaga sekaligus. Sulit mencari celah mengambil kunci penjaga ke-3”​
Misro:
Tugasmu tetap mengambil kunci. Yang lain melindungi kamu. Dengar yang lain. Kita sekarang lindungi gadis ini mengambil kunci. Kalian harus buka jalan buat mencari celah”

Misro tidak yakin kali ini rencananya berhasil. Para penjaga sekarang pasti akan bermain aman, mereka akan berkelompok dan saling melindungi diri. Tidak lagi bergerak secara individu.

Sarmin yang berada diatas podium menghela nafas panjang. Sepertinya ini akan menjadi akhir dari misro. Dia berdiri dan berjalan kebelakang seperti memikirkan sesuatu. Dia berharap keajaiban sekarang. Entah keajaiban apa, sarmin tidak tahu..

Sementara digelanggang, perlahan tapi pasti, para penjaga mulai bergerak perlahan menuju misro . cara mereka berjalan seperti menggiring misro menuju sudut gelanggang.

Kreaaakkkkk!!!!!!

Tiba tiba dari arah pintu masuk gelanggang terbuka.

Muncullah kakek sarmin masuk kedalam gelanggang membawa segepok senjata mulai dari panah maupun senjat lainnya.

Kemunculan sarmin tentu mengundang kegemparan yang luar biasa. Suara penonton bergemuruhmemenuhi atmosfir gelanggang. Semua mata tertuju kearah sarmin.

Para penonton seperti tidak percaya. Ternyata mereka mengenali siapa yang masuk kedalam gelanggang. Sudah 50 tahun lamanya mereka tidak melihat orang ini masuk kegelanggang. Dan ternyata semua penonton banyak yang tahu, bahwa dialah satu satunya manusia yang berhasil keluar dari gelanggang dalam keadaan hidup selama 50 tahun ini. Sudah ratusan orang yang mati didalam gelanggang ini.

Hampir 50 tahun banyak manusia yang diijinkan ratu masuk kegelanggang untuk menerima ilmu kanuragan. Tapi semuanya mati ditangan para penjaga.

Ujian digelanggang ini adalah ujian hidup mati. Dan kini ketika semua penonton yakin bahwa misro akan kalah dalam pertarungan hari ini, tiba tiba muncul manusia yang pernah bertarung dan bisa keluar hidup hidup.

Taklama berdiri pengawal ratu dan mencoba menenangkan suasana. Sepertinya masuk arena tanpa ijin merupakan pelanggaran besar. Dan kini semua mata tertuju kepada ratu.

Penonton menginginkan jawaban dari ratu. Bagaimana nasib sarmin yang nyata nyata melnggar peraturan.

Ratu terdiam dan akhrnya berdiri. Hukuman buat sarmin dilaksanakn. Ratu menoleh kearah pengawealnya. Pengawal itu berdiri dan mengeluarkan tongkat yang ujungya terdapat mutiara sebesar bola tenis. Wanita ini mengacungkan tangannya kearah sarmin. Seketika munculah sinar kuning berkelebat mengantam sarmin. Seketika sarmin menjerit dan jatuh berguling guling. Dia berkelojtan menahan sakit yang menderanya. Senjata yang dipegangnya terlepas berserakan ditanah gelanggnag. Tak lama sarmin pingsan.

Siwanita menggerakkan tongkat, dan perlahan lahan sarmin yangpingsan seperti melayang dan terbang kearah kurungan. Pintu kurungan tertutup. Dan kuncinya terbang kearah para penjaga.

Suara bergemuruh membahana kembali sebagai rasa girang penonton karena aa lagi tontonan gratis. Mereka melihat sarmin pingsan dan terkurung. Kii mereka merasaka kebingungan misro yangada digelanggang. Mereka piker hari ini ada dua manusia yang akan mati.

Misro menggerutu melihat ulah kakek sarmin. Bisa bisanya dia bersikap konyol dengan masuk keara gelanggang. Hukumannya jela. Yatu ukuman mati. Satu satunya cara untuk membebakannnyaadalah denganmerebut kunci dan mengeluarkan sarmin dari kurungan.

Misro:
“sial, kenapa kamu nekat kakek!!!, ini konyol namanya., ”

Misro memutar otak. Sekarang kondisinya makin sulit bagi dia. Dia memutar kepala melihat dimana kakek terkurung.

Terdengar suara tawa para penjaga yang elihat peluang mereka menang semakin besar. Mereka tertawa sampai beberapa diantaranya terbatuk batuk. Yang makin membuat geram misro, ternyata mereka mengumpulkan semua kunci yang tersisa dan mengacak acak kunci yangada sehingga tidaklagidiketahui mana kunci yang harus diambilnya. Kemudian para raksasa membagi bagikan kunci sambil mengejek misro.

Misro:
“sial!!! Mereka mengajak kuncinya. Jadi gak jelas kuncii mana kurungan mana, kurang ajar.”

Misro geram sekali. Ingin rasanya ia menyumpal mulut para raksasa yang mengejeknya. Ingin raanya misro memasukkan mulut lebar mereka dengan granat.

Misro tiba tiba mendapat pemikiran baru.

Misro:
“eh tunggu sebentar, tadi kulihat kakek membawa banyak senjata. Jangan jangan dia sengaja mauk dan dihukum karena mau menyelundupkan senjata???”

Mata misro segera terarah ketanah dimana senjata kakek berserakan. Mata nya tertumbukpada satu enjata yang tidak asing ditanah itu.

Misro:
“PISTOOL kakek!!!! aahhh ternyata itu tujuan kakek”​

Misro segera memerintahkan para gadis mengambil denga cepat semua senjata yang ada ditanah. Jaraknya masih jauh. Dan misromemberi tahu siapa yang sampai duluan agar segera melemparkan senjata pistol buat dirinya.

Para gadis heran dengan maksud misro, mereka tidak tahu pistolitu seperti apa. Tapi misro memerintahkan mereka untuk segera ketempat senjata.

Setelah aba aba, misro berlima segera melesat berlari sekencang kencangnya menuju jatuhnya senjata kakek.

Para gadis ternyata punya kemampuan yang lebih hebat disbanding misro soal kecepatan. Misro tertinggal agak jauh.

Para penjaga segera mengejar misro dan lainnya. Untunglah misro pandai membaca sitasi. Segera setelah para gadis sampai ditempat jatuhnya senjata armin, mereka menemukan panah dan senjata aneh. Senjata itu dipungut gadis1 dan ditunjukkan ke misro. Misro mengiyakan dan memintanya melemparkan kearahnya.

Pitol melayang kearah misro. Misromenyambut pistol nya kakek sarmin dan langsung membidik jidat salah satu penjaga yang terdekat yang mengejarnya.

DOR !!!!

Suara letusan menggema dan tepat mengenai jidat pengejar terdekat. Sebuah lubang terlihat dari jidat raksasa pengejar misro. Raksasa itu langsung ambruk ketanah.

Bummm!!! Suara penjaga terjatuh tanpa ampun. Raksasa ini langsung tewas seketika.

Swiiingggg ccroookk aaarrrrrrrrrggggggggk

Terdengar suara menjerit seorang raksasa lagi yang terkena lesatan anak panah. Misro melihat kebelakang. Ternyata gadis4 sudah melesatkan anak panah dan mengenai lehert kiri penjaga satunya.

Dukkk. ..

Penjaga jatuh dengan posisi berlutut terkena anak panah, dia berusaha untuk bangkit sambil menahan sakit.,

Swiiiinnngg..

Suara anak panah kedua berdesing dan

Cooorrrkkkk grrookkkk

Tepat mengenai tenggorokan penjaga.

Kini penjaga itu mendongak dan mengerang kesakitan. Senjata pedangnya terlepas, dia memegangi tenggorokannya yang terkena panah.

Swwiiiing.. ..

Anak panah kembali melesat.. tepat mengenai dada kirinya.

Buuummm, .. .. .. .. . !!!!

penjaga terhempas ketanah

Penjaga itu menggelepar dan akhirnya tewas tidak jauh dari letak penjaga yang terkena pistol.

Melihat dalam sekejab 2 orang temannya tewas, 4 penjaga tersisa berhenti mengejar dan mundur menjaga jarak. Mereka saling menoleh tanda kebingungan.

Misro memeriksa isi pistol, dan menemukan didalam pistol jenis FN itu masih banyak pelurunya.

Dia mundur perlahan lahan mendekati 4 gadis dibelakangnya.dia melihat senjata temuan yang ditinggalkan kakek sarmin.

Ternyata kakek tadi membawa sebuah pistol plus 1 magazine, sebuah busur dan sekantung anak panah, serta sebilah pedang bermata 2/.

Misro:
“kalian baik baik saja??”

Semua gadis mengangguk. Mereke terbelalak memandangi senjata kecil ditangan misro. Mereka tidak mengira bahwa senjata kecil dari besi itu bisa mengeluarkan suara menyalak dan membunuh seorang raksasa sendirian sekali bunyi.

Para gadis merasa ngeri melihat pistol tersebut. Dan kagum akan kehebatan misro dalam hal strategi bertarung.

Gadis1:
“tuan. Apakah benda itu bisa menyalak lagi???”
Miro:
“benar, benda inibisa menyalak berkali kali. Cukup untuk membunuh 4 penjaga yang tersisa. Kalian sekarang tidak perlu kawatir. Sekarang kalian cari kuncinya dari mayat mayat itu dan cepat bebaskan teman kalian., aku yang akan melindungi kalian .”

Perlahan lahan mereka mendekati mayat 2 penjaga yang terakhir dibunuh. Mereka waspada atas tubuh yang tergeletak diam itu. Peristiwa saat gadis1 tercekik oleh penjaga yang pura pura mati sebelumnya membuat mereka tidakmau gegabah. Agar tidak terulang lagi dicekik.

Gadis1 mulai meraba pinggang 2 mayat penjaga, sementara yang lainnya berjaga segala kemungkinan.

Ternyata penjaga itu benar benar telah mati. Badan mereka masih hangat. Tapi mereka benar benar mati.

Misro kini melihat kearah kurungan kakek sarmin, yang letaknya paling jauh. Kurungannya Tanpa penjagaan. Selain itu misro melihat ke 4 penjaga mundur mengurung kurungan ke3 yang berisi gadis berbaju merah. Gadis yang menjadi syarat terakhir bagi misro untuk bisa keluar dari gelanggang.

Misro kini bisa bernafas lega. Sepertinya pertarungan kini berpihak padanya. 4 penjaga bertubuh raksasa sepertinya jirih(jawa=ngeri) dengan senjata misro. Mereka kini tidak lagi mengejar misro. Mereka lebih memilih bertahan mempertahankan kehormatan mereka yang terakhir.

Baru saja misro bernafas lega. Kelompok 4 orang penjaga berteriak berkali kali

BINA !!!! BINA !!!!!BINA !!! BINA!!!!!!!

Suara mereka ber empat lantang terdengar berkalikali. Tangan mereka mengacung kelangit. Wajah mereka menoleh kearah ratu.

Penonton yang tadinya sudah mulai terdiam, terprovokasi mendengar teriakan para penjaga. Mereka pun berteriak lantang

BINA !!!! BINA !!!!!BINA !!! BINA!!!!!!!

Suara penonton makinlama makin banyak dan menggema keseantero gelanggang. Suaranya riuh rendah tapi teratur.

BINA !!!! BINA !!!!!BINA !!! BINA!!!!!!!

Misro bingung maksud perkataan mereka, dia menoleh kearah gadis untuk meminta penjelasan. Suara ribut para penonton membuat firasatnya jadi tidak enak.

Misro:
“ada apa lagi ini????
Gadis1:
“itu mereka meminta senjata”
Misro:
“senjata??? “
Gadis1:
“Mereka meminta senjata ke ibu ratu, minta diijikan diberi senjata baru buat mereka.”
Misro:
“emang boleh minta senjata?? Tadi senjataku pedang katana dirampasama ratu!!, apa mungkin permintaan mereka bisa dikabulkan??””​
gadis1:
kakekmu memasukkan senjata secara tidak resmi, memang tidak dilarang tapi dengan resiko pembawa senjata akan dihukum mati. Lihat kakekmu sekarang tawanan hukuman mati sama nasibnya kayak adikku , kakekmu memasukkan senjata terlarang. Senjata jarak jauh dan senjata asing bukan dari negeri kami.“
Misro:
“terus, mereka minta senjata apa?????”
Gadis1:
“terserah ratu.semuanya tergantung ratu.”

BINA !!!! BINA !!!!!BINA !!! BINA!!!!!!!

BINaaaaA !!!! BINAaa !!!!!BINA !!! BINA!!!!!!!

Suara meminta senjata semakin gencar. Semua antero bangku penonton semakin nyaring terdengar. Mereka bahkan berdiri sambil Misro dapat melihat, yang terdiam hanya para penjaga yang tetap berada pada tempatnya. Tidak bergeming dalam pekerjaan. Mata mereka tetap menjelajah kearah penonton yang semakin antusias melihat jalannya pertandingan.

Mereka baru bisa mendapatkan kembali kesenangan sejati melihat pertarungan hidup mati antar manusia dan istana ratu duyung.. terakhir mereka bisa melihat pertarungan yang bisa meloloskan manusia ke pintukeluar adalah peristiwa 50 tahun silam, saat si sarmin masih muda.

Kini sarmin tergeletak pingsan dikurungan dan menjadi pesakitan hukuman mati. Hanya misro yang dapat membebaskannya bila dia mampu.

BINA !!!! BINA !!!!!BINA !!! BINA!!!!!!!

Tiba tiba ratu berdiri, dan melambaikan tangannya untuk diam

TAPPP!!!!!

Semua suara terdiam serentak. Semua pandanganmata tertuju kepada sosok cantik jelita dipodium utama. Sosok ratuyang mereka junjung tinggi kehormatannya. Sosok penguasa yang tidak terbantahkan titahnya.

Sunyi…..

Sepi…..

semua tenaaannggg…….

Semua diaaammm….

Memandang ibu ratu.

Ibu ratu berdiri terdiam. Pandangannya menatap 4 penjaga kurungan

Lalu pandanganny menatap misro

Ibu ratu memutar pandangannya melihat rakyatnya…

Tangan ibu ratu terangkat keatas.

Perlahan lahan

Pelan sekali tangannya turun…

Ketika tangan ibu ratu sejajar bahu, lurus kedepan. Ibu ratu berucap

BINA…………!!!!!

HHHUUUUUUUUrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr suara dengungan manusia alam bawah menggema kuat , mereka bereaksi positif atas ucapan ratuuu

BINA !!!! BINA !!!!!BINA !!! BINA!!!!!!!

BINA !!!! BINA !!!!!BINA !!! BINA!!!!!!!

BINA !!!! BINA !!!!!BINA !!! BINA!!!!!!!
 
Terakhir diubah:
cari tempat yangkering hu, disitu becek hehe. nih updete rada mistis dikit.
Kalo kering, ntar kesat hu.
Enakan yg becek² gimana gitu..
Sekalian sembunyi agak pojokan :bacol::bacol::bacol:.
:sendiri::sendiri: kalau boleh ngasi pendapat, kedepannya si budi lebih di menonjolin lagi donk perannya hu.
Sarmin
"Tonjolin gundulmu!
Tinggal duduk manis,baca serius, sambil elus² tititmu, pake protes segala..
Ampun mbah..........:ha:
 
Part 52 BINA........

Suasana diluar gelangngan laga antara misro dan penjaga kurungan semakin riuh rendah. Misro seperti mendengar teriakan tak beraturan, suara berisik tanpa bisa dimengerti artinya. Misro tidak mengenali pola bahasa yang mereka gunakan. Sepertinya bukan bahasa manusia.

Misro mengamati, bangku penonton terbagi menjadi beberrapa macam kelompok, mereka tampak mirip manusia, tapi kebanyakan memakai berujud setengah manusia. Setengah binatang, terutama binatang laut..

Para penonton berteriak histeris, suasana menjadi hiruk pikuk. Dari podium sebelah kiri terdengar suara berteriak lantang dari seorang wanita. Misro melihat, seorang wanita yang cantik jelita sedang berbicara kepada ibu ratu dan menunjuk nunjuk misro.

Misro tidak tahu apa yang dibicarakan. Misro berbisik kegadis2

Misro:
“itu cewek ngomong apa??”
Gadis2:
“itu ibu panglima perang lagi ngomong pertarungan tidak adil. Kita tidak akan menang melawan merek., inta dilepaskan semua tawanan dalam kurungan biar duel semua, dia juga minta senjata buat kita.”:​
Misro:
“wah jadi begitu.siall, memang kita dirugikan kalo cara nya begini. ”​
Gadis1:
“tapi maaf tuan misro, kita gak boleh menyalahkan keputusan ibu ratu. Kita semua harus menurutinya”
Misro:
“iya iya, saya tahu, “

Mata misro menjelajah 8 penjaga yang ada jauh didepannya, skitar 120m dari tempat misro.

Kalau sudah hilang tabir seperti ini, mereka bisa bertempur kapan saja. 3 lawan 8 bukanlah pertarungan yang adil. Apalagi tubuh misro dan 2 gadis disampingnya hanya dibawah 170cm- an. Sementara para penjaga berpostur 2 kali lipatnya, sekitar 2,5m sampai 3m . benar benar tidak berimbang.

Belum lagi misro tidak bersenjata. Dia hanya bersenjata handguard, sebuah selongsong kulit berlapis besi yang dipakai sebagai pengganti perisai. Jelas sudah pihak mana yang dirugikan.atas menghilangnya tabir penghalang yang dilepas oleh ibu ratu.

Misro memutar otak bagaimana mengalahkan lawan. Misro faham bahwa mereka Kalah jumlah kalah senjata.

Misro:
“gadis, apa semua yang dikurung bisa berkelahi??apa mereka tahanan yang dihukum mati juga???”​
Gadis1:
“semua bisa bertempur tuan, tidak semua dihukum mati, yang dihukum mati bajunya bewarna merah.””​
Misro:
“bagus, bebaskan semua yang dihukum mati dulu, buat mereka ikut bertempur.klo sudah selesai, baru yang berbaju hijau di buka kurungannya.”​
Gadis1:
“mereka hanya mau keluar dari kurungan atas perintah tuan, begitu peraturannya, saya hanya bisa membuka kunci pintu saja tuan””​
Misro:
“pokoknya buka saja pintunya, nanti aku dikasih tahu kalo pintu kurungan udah kebuka. Kita harus secepatnya nambah pasukan. Nah sepertinya mereka mulai membagi kelompok, .kalian hafal tidak yang pegang kunci ama kurungannya?”​
Gadis 1:
“saya hafal. Nama mereka semua juga hafal, jadi gak akan ketukar kuncinya.”
Misro:
“mereka sudah bergerak jadi 3 kelompok. Kalian berdua. Kutugaskan membuka semua pintu kurungan, aku akan menghindari pertempuran dan mencoba mengulur waktu., kalau 1 orang sudah dibebaskan, segera satu orang bantu aku. Kita bergerak dengan 2 kelompok saja., kita kalahkan penjaga yang pakai pedang dulu, buat direbut senjatanya..
Gadis1dan gadis 2:
”siap tuan,”
Misro:
“aku ambil kiri, kalian ambil kanan, bergerak sekarang!!!”

Misro baru akan bergerak kekiri ketika tiba tiba meloncat dari arah kiri gelangangan bayangan hijau .

Seorang gadis bersenjata terjun kearah gelanggang dan berlari kearah misro, lalu dia menghadap para penjaga sambil pedang terhunus.

Gadis1:
“centini??? Apa yang kamu lakukan?? Jangan melanggar perintah ratu!!. . cepat kembali!!!sebelum ratu marah”​
Gadis3:
“tidak kakak, saya gak mau kakak mati, saya harus bantu kakak!!!!”
Gadis1:
“cepat pergi !!!!!”

Suara bergemuruh penonton mulai membahana. Turunnya gadis kedalam gelanggang adalah larangan yang bisa dihukum mati. Semua mata penonton terhenyak. Belum pernah ada perilaku liar seperti itu.

Ibu ratu terhenyak sesaat,.wajah nya datar tanpa ekspresi. Dia menoleh keseorang wanita disampingnya.

Siwanita paham dan akhirnya berdiri mengeluarkan senjatanya berupa tongkat yang diujungnya terdapat mutiara sebesar bola tenis. Mutiara putih itu tiba tiba mengeluarkan sinar kuning menerjang gadis yang masuk gelanggang.

Si gadis terkena kilatan sinar dan akhirnya menjerit kuat dan terguling guling ditanah menahan sakit. Dia melolong lolong meminta pertolongan .badannya berkelojotan. Tubuhnya seperti sebuah benda panas yang tersiram air. Sekujur tubunhnya mengeluarkan asap tipis.

Gadis1 segera bersimpuh menghadap ratu memohon pertolongan. Dia memintakan maaf kepada ibu ratu agar adiknya dibebarkasn dari hukuman.

Iburatu berdiri. Hukuman kegadis 3 dihentikan. Gadis itu megap megap seperti kekiurangan nafas. Gadis pertama menubruk gadis 3 untuk memberi pertolongan. Gadis itu kemudian pingsan.

Ibu ratu menggerakkan tangannya.

Ajaib.!!!

Gadis1 terpental 2 langkah kebelakang, gadis 3 yang pingsan bergerak melayang kearah kurungan yang terbuka. Kemudian kunci bergerak sendiri menutup pintu kurungan.kunci terlepas darikurungan. Lalu kurungan dan anak kunci melayang menuju para penjaga kurungan.

Kini jumlah tawanan bukan lagi tersisa 8, tapi tersisa 9 orang.

Suara gemuruh penonton menggema kembali . sepertinya mereka setuju dengan hukuman yang dilakukan oleh ibu ratu.

Gadis 1 menangis sesenggukan. Adiknya kini menjadi tawanan dan terkena terancam terkena hukuman mati.

Misro yang tahu gelagat segera bicara.:

Misro:
:gadis, jangan menangis . .cepat ambil posisi siaga. Adikmu kita akan bebaskan, tapi sekarang dia pingsan. Kamu bebaskan yang bisa bertarung dulu. Baru nanti adikmu kita selamatkan. Kalo adikmu diselamtaknpertama kali, kondisi kita semua tidak akan membaik,kita justru akan kalah , kita harus secepatnya mendapat bantuan tenaga untuk mngalahkan para penjaga. Ayo bersiap siap. !!””
Gadis1:
“baik tuan.siap laksanakan perintah”

Misro melihat senjata yang ditinggalkan gadis 3, dia memungutnya , sepasang pedang cewek, kecil ringan namun sangat tajam. Dia bertukar senjata dengan gadis 2 yang memegang pedang panjang.

Kini ketiganya bersenjata pedang.

Sarmin yang melihat semua peristiwa dari podium kehormatan, disamping para petinggi kerajaan, bisa perubahan kebiasaan yang ada didalam gelanggang,

Tidak pernah ada orang yang mampu membuat kekacauan seperti ini. Tidak pernah ada orang yang menggunakan wanita dalam kurungan sebagai bantuan pasukan. Misro memang beda dari yang lainnya.

Inilah pertama kali armin menyaksikan kejadian seperti ini. Dia sering dipanggil oleh ratu untuk melihat orang yang masuk gelanggang menerima amanah memegang mustika dari kerajaan ini. Sayangnya 50 tahun lebih, dia tidak pernah melihat satupun yang berhasil keluar hidup hidup. Sarminlah orang yang terakhir keluar hidup hidup dari gelanggang ini.

Sarmin berharap misro dapat keluar dari sana hidup hidup, walaupn peluangnya semakin kecil.

Misro member aba aba, gadis 1 mencuri kunci dan melepaskan tahanan. Gadis2 melindungi gadis1. Sementara misro sendiri akan berusaha menjauh dari mereka dan membuat pengalihan bagi misi para gadis. Dia berharap mampu berkelit atas serangan para penjaga yang bertubuh raksasa itu.

Kedua gadis berbisik dan saling mengangguk, tanda mereka sepaakat atas misi pertama mereka.

Kedua gadis mengincar seorang yang menggunakan gada. Gerakan penjaga gada akan lambat dan sering mengeluarkan tenaga besar. Jadi mengeroyok mereka merupakan rencana awal.

Mereka berpencar men`6jadi 3 bagian. Misro dikiri gelanggang, gadis1 ditengah gelanmggang, dan gadis 3 melaju cepat kearah kanan gelangnggang

3 kelompok penjaga maju secara terpisah, mereka . mengincar target masing masing. Melihat ini segera mengambil langkah provokassi,

Misro melempar dengan batu kearah kelompok penjaga yang ditengah. lemparanya deras meluncur kesalah satu penjaga. Penjaga kaget melihat ulah misro, dia menangkir dengan tangan kanannya. Para penjaga tidak menggubris tindakan misro. Tetap bergerak maju perlahan kearah gadis1.

Merasa dicuekin, misro melempar lagi dan menjoba memprovokasi penjaga yang ditengah.

Misro menunjuk nunjuk para penjada ditengah dan tangannya membuat geraka membanting mereka, lalu misro berbuat seolah oleh sedang menginjak nginjak mereka.

Misro mendapat perhatian mereka. Mereka berhenti dan memandang misro lebih tajam. Seperti sedang menahan amarah.

Misro lagi lagi memprovokasi mereka. Dipantatinya para penjaga itu.

Dari bangku penonton terdengar suara bergemuruh tertawa, mereka tertawa akibat ulah misro. Sepertinya misro adalah pelawak hebat dalam sebuah gelanggang maut para penonton tertawa tergelak. Dan kini seperti mengejek para penjaga yang ditengah.

Ejekan para penonton efektif membangkitkan kemarahan para penjaga. Para penjaga yang ditengah langsung berteiak kuat , meraung raung dan akhirnya menghunuskan senjata mengejar misro.

Kelompok penjaga yang di kiri yang memang kebagian membunuh misro melihat peristiwa ini ikut marah. Jatah membunuh misro sewpertinya didahului para penjaga yang ditengah.

Para penjaga kiri meraung raung dan mengejar misro.

Misro:
“celaka tiga belas. Aku dikeroyok 6 orang . siaallll!!! “

Misro lari menghindar. Terjadilah kejar kejaran antara misro dan 6 orang penjaga.

Penonton bersorak sorak, berjingkrak jingkrak. Mereka merasa lucu atas kelakuan misro.

Misro:
“ealah, malah dikira aku ini badut apa???sial, hidup matiku dikiranya dagelan.!!! Dasar kutu kupret.”

Misro berlari menjauhi para gadis. Untuk sementara Misinya berhasil.

Kini dua orang gadis bisa bergabung mnghadapi 2 penjaga tersisa. Gadis gadis itu tidak mau membuang waktu. Mereka harus secepatnya merebut kunci dan membebaskan tawanan. Semakin cepat semakin baik. Kalau misro gak saanggup bertahan oleh kejaran penjaga, kondisinya semakin runyam.

Gadis 1 bergerak cepat berlari dengan kecepatan penuh menyerang seorang penjaga berpedang.

Swiinngggg..

pedang pendeknya nya menyerang pinggang sipenjaga. Penjaga mudah saja menangkis serangan ini.

Traaaannnngggggg. Trang trangg..

Gadis1 menyerang bertubu tubi kearah leher dan pinggang. Penjaga menangkisnya dengan tertawa tawa.serangan gadis ternyata tidak bertenaga.serangan peng pendek gadis1 dianggapnya hanya kelucuan belaka.

Sementara penjaga bergada disamping penjaga pedang diserang oleh gadis2. Gadis2 dengan pedang kembarnya menyerang bertubi tubi, dan berusaha menjauhkan penjaga bergada dari temannya .

Kini 2 gadis dalam posisi diapi oleh dua penjaga kurungan. Mereka berdiri merapat berpunggungan menghadapi musuhnya. Gadis 1 berbisik kegadis 2
Gadis1:
“waktunya ambil kunci. Kamu serang kepala dan matanya. Aku serang pinggangnya”
Gadis2 mengangguk. Kini keduanya berdiri berdampingan menghadap penjaga berpedang panjang.
Gadis1:
“Ciaaaattttttttt…………”!!!!
Gadis2:
“awas lehermu !!!……bangsattt … ciaaatttt!!!”

Swiiing kedua gadis melesat dengan kecepatan penuh menerjang bersamaan . terjangan mereka kali inibukan main main, tetapi ada aura membunuh. Penjaga berpedang kaget, karena kecepatan para gadis meningkat tajam. Dia melihat 2 serangan berbarengan ini sangat berbahaya.

Penjaga bergada segera mengambil posisi dengan perubahan kuda kuda. Dia focus kearah gadis berpedang kembar yang serangannya mengarah ketitik lemahnya, yaitu di mata dan leher.

Traaaannnggg traanngg …

2 gerakan gadis berpedang kembar ditangkis dengan sabetan miring. Dia menangkis dan menyerang sekaligus. Teknik ini digunakanini untuk menangkis sekaligus menyerang balik. Karena tenaga penjaga ini pasti lebih besar dari gadis, maka serangan ini efektif untuk menghalau gadis berpedang kembar.

Serangan gadis berpedang pendek segera dielakkan dengan merubah kuda kuda, penjaga ini dangen cepat menggeser tubuhnya menghindari sabetan pedang dipinggangnya.

Teknik ini beresiko membuat celah apabila sigadis menyerang kembali kearah punggung. Sigadis yang melihat penjaga menggeser tubuhnya, lalu terhenti gerakannya karena menangkis serangan pedang kembar, segera menemukan celah serangan dipunggung penjaga.

Dia langsung menyambar dengan tangan kiri kearah pinggang penjaga dan mengambil kunci yang tergantung dipinggang.

Srettt

Trangg!!!..

Serangan mendadak dari penjaga menyerang gadis1. Gadis1 sigap dan mengakis serangan penjaga berpedang. Akibat tangkisan ini sigadis terdorong 2 langkah kebelakang. Sempat terhuyung huyung sebentar. Lalu dengan sigap memasang kuda kuda.

Gadis2:
“awas belakanaaaaaaang”!!

dia memepringatkan gadis1 untuk menghindar.

Wwuuuuusssssssssshhhhh………….

Sebuah gada melesat kearah gadis1, untung disaat yang tepat dia menghindar.

Gadis1:
“hampir saja kemakan gadaa siaallll….”​

Gadis ini cepat berbalik arah siap menghadapi penjaga bergada yang ternyata tanpa diduga hamper saja mencelakainya. Sigadis2 marah dan mulai hendak menyerang kembali. Ketika tiba tiba gadis2 memperingatkannya untuk focus pada misinya.

Gadis2. :
“kuncinya , cepat buka pintu!!! Jangan lengah”​

Gadis1 yang hampir saja lupa misinya segera berlari kearah kurungan disudut.dia dikejar oleh penjaga bergada.

Gadis2 yang tahu dia harus melindungi gadis1 membuka pintu segera ikut mengejar. Dia mengejar penjaga bergada. Larinya lebih cepat dibanding penjaga bergada. Ketika sudah berada dalam jarak jangkau, gadis berpedang kembar langsung meloncat kepunggung penjaga ini dan dengan cekatan kedua pedangnya mengunci pergerakan leher penjaga bergada.

Penjaga bergada kaget karena tidak mengira bakal dikejar dan di hinggapi punggungnya oleh gadis berpedang kembar ini, menghentikan gerakan mengejar gadis1. Dia bergerak untuk menyongsong serangan .

Tapi terlambat. Kecepatan gadis2 bukan tandingan makluhk besar ini.

Gadis2 lalu menggunakan teknik pamungkasnya, dengan dua pedangnya yang menempel di leher penjaga bergada, dia langsung menggunting atau lebih tepatnya menggorok leher raksasa ini dengan dua pedangnya.

Craaasshhhh craaassshhhh……

AAAAArrrgggggggghhhhhh………groook grrookk

Terdengar suara raungan penjaga bergada.

Sigadis2 segera loncat kebelakang dan berguling guling mencari tempat yang aman.

Suara raungan keakitan penjaga bergada yang tersayat lehernya menggema, hal ini membuat kaget para penjaga yang mengejar misro. Mereka menoleh kearah penjaga yang terluka.

Terlihat penjaga bergada melepas gadanya dan memegangi lehernya yang menyemburkan darah merahkehitaman. Berdirinya limbung kekanan dan kekiri. Tampak kemudian gadis berpedang kembar menyeranglagi menyodokkan pedangnya ketenggorokan raksasa bergada.

Crooookkkk

aarrgghhhh.

Telak. Serangan terakhir ini membuat penjaga bergada hilang keseimbangan dan akhirnya terhuyung huyung jatuh ketanah, setelah berkelojotan sebentar, langsung terdiam saat itu juga.

Suasana penonton semakin memanas. Mereka mendapatkan suguhan yang sangat luar biasa. Gemuruh teriakan penonton semakin besar dan bising.

Gadis1 berhasil membuka pintu. Dan berteriak ke misro.

Gadis1:
“tuaaaaannnn, lepas satuuuuu”

Misro berteriak dari jauh.

Misro:
“KAMU GADIS DALAM KURUNGAN, CEPAT KELUAR DAN BANTU KAMI MENGALAHKAN MEREKA!!!!!”

Gadis menjura hormat dan keluar dari kurungan lalu berkata:
terimakasih tuan sudah membebaskan saya, saya siap melayani tuan.”

Habis berkata begitu mereka berlari membantu gadis2 yang bertarung melawan penjaga berpedang panjang. Gadis pedang menyusruh gadis1 mengambil kunci dipinggang penjaga bergada yang tergeletak ditanah., dan melemparkan satu dari 2 pedang kembarnya kea rah gadis3.

Gadis2”
“kunci cepat diambil, dan ini pedang, cepat bantu tuan bagus samudra”​

Gadis1 langsung menuju penjaga bergada yang tergeletak ditanah, dia langsung menyambar kunci dipinggangnya.

Sreetttt
TAP.. !!!

Tanpa diduga, tangannya ditangkap oleh penjaga bergada yang tergeletak. Gadis1 kaget karena tangannya dipegang tiba tiba. Terjadilah pergulatan yang seru. Sigadis dipeluk dan dicengkeram badannya oleh penjaga bergada. Besar tubuh dan tenaganya menyebabkan sigadis meronta ronta tanpa bisa melepaskan diri.

Gadis3 yang melihat kejadian ini segera menerjang penjaga bergada yang masih tergeletak ditanah. Sebuah sodokan pedang deras mengarah dada kiri penjaga.

Crooookkkk….

Pedang kecil gadis3 telak menusuk jantung penjaga.

Aarrgggghh

Inilah teriakan terakhir penjaga bergada yang membawanya kealam maut.

Gadis1 melepaskan diri dari rengkuhan penjaga, dan setelah itu dengan kesal dia menendang kepala mayat penjaga.

Gadis1 segera memungut kuunci yang tadi terlepas dari genggamannya. Segera melesat menuju kurungan disudut kanan. Dia hafal siapa penjaga, siapa yang dikurung , sehingga tanpa kesulitan dia menuju kurungan diujung kanan, melewati beberapa kurungan lain.

Pintu terbuka dan dia kembali memanggil misro.

Sama seperti tadi. Misro berteriak memerintahkan gadis dalam kurungan untuk keluar dan membantunya.

Kini bertambah lagi pasukan misro. 4 orang gadis pejuang,

Gadis1, cepat bantu dia merebut pedang panjang, kita habisi dulu ini supaya kita punya senjata.

Gadis3 kinilari mendekati misro dan mencoba membantu misro dari kepungan dan kejaran 6 penjaga kurungan.

Gerakan misro yang lincah dan hanya menghindar sedikit banyak bisa mengulur waktu bagi mereka untuk tetap terus berjuang.

Misro berhitung. Kurang apalagi mereka? Misro melirik pintu keluar dan memutuskan untuk segera menuju kearah pintu.

Tapi misro teringat, bahwa dia harus ,membebaskan 3 gadis pertama dalam kurungan, baru boleh keluar dari gelanggang. Itu peraturan yang harus dipatuhi misro.

Misro sudah membebaskan 4 tawawan. Tapi tawanan yang sebenarnya harus dilepas kurang 1. Dan masih dalam keadaan terkurung.

Dan penjaga kurunganitu ada diantara 6 penyerangnya.

Gadis3 mendekati kerumunan penjaga yang menyerang misro, tapi dicegah oleh misro. Misro menyuruhnya untuk menghabisi penjaga berpedang panjang yang di keroyok oleh gadis2 dan gadis4.

Kini 4 gadis mengeroyok penjaga berpedang panjang. Mudah saja bagi mereka menghabisi penjaga berpedang.

Teriakan nyaring yang terakhir dari penjaga bepedang segera membahana, disusul gemuruh para penonton menyaksikan kematian ke empat yang ada di gelanggang. Mereka benar benar bersorak. Pertandingan ini dianggap adil oleh semua pihak. Tidak ada yang teriak marah marah appalagi mnghujat jalannya pertandingan,

Gadis ke4 segera mengambil pedang panjang yang tergeletak. Kini semua gadis membawa senjata masing masing.

Setelah menghabisi penjaga ke empat. Kini target yang dikejar misro adalah pemegangkunci kurungan merah ketiga. Bila kurungan ini berhasil maka misro sudah bisa mengakhiri pertamdingandan beruusaha lolos melalui pintu keluar.

Penjaga kurungan ke-3 ini menggunakan tombak pedang, dia yakin ini yang palin sulit dikalahkan.

Misro berlari ketengah lapangan dan memanggil berkumpul ke empat gadis. Kini dia mencoba member instruksi selanjutnya.

Misro mengincar penjaga bertombak ppedang, dan setelah mendapatkan kunci dan melepaskan gadis dalam kurungan, misro berencana untuk keluar gelanggang.

Semua sepakat. Kini perburuan kunci berganti focus. Tidak lagi mencari yang bisa digapai, tapi mencari pemilik kunci ketiga.

Tiba tiba misro beradu pandang dengan gadis1. Matanya berkaca kaca. Sepertinya sedang menahan kesedihan.

Misro menghela nafas. Dia baru teringat. Adik gadis ini tadi nekat mauk gelanggangdan dihukun oleh ratu.

Misro:
“kita ambil kunci penjaga ketiga, lalu kita ambil kunci untuk bebaskan adikmu.”

Gadis1 mengangguk. Mereka kini mengincar penjaga berpedang tombak.

Melihat 4 anggota penjaga mati. Raungan kemarahan kembali menggema dilapangan. Kini mereka tidak lagi memandangrendah misro. Mereka saling berbicara dan akhirnya mereka membentukformasi.

Formasi ini membuat misro dan sarmin terperanjat.

Formasi para penjaga berubah menjadi melingkar melindungi penjaga bertombak pedang. Jelas mereka kini membaca pikiran misro. 2 orang maju didepan, tiga orang melindungi penjaga bertombak.

Kini jelas terlihat bahwa penjaga bertombak pedang adalah kunci dari pertandingan.apabila mereka tidak berhasil membawa kunci penjaga berpedang tombak, mustahil misro dapat keluar dari gelanggang. Misro akan terjebak selamanya sampai dia menang atau kalah.

Misro:
“celaka, mereka tahu pola gerakan kita sekarang. Bakal sulit ambil kunci ketiga!!!”
Gadis1:
“sekarang bagaimana tuan. Terpaksa kita berhadappan dengan 6 penjaga sekaligus. Sulit mencari celah mengambil kunci penjaga ke-3”​
Misro:
Tugasmu tetap mengambil kunci. Yang lain melindungi kamu. Dengar yang lain. Kita sekarang lindungi gadis ini mengambil kunci. Kalian harus buka jalan buat mencari celah”

Misro tidak yakin kali ini rencananya berhasil. Para penjaga sekarang pasti akan bermain aman, mereka akan berkelompok dan saling melindungi diri. Tidak lagi bergerak secara individu.

Sarmin yang berada diatas podium menghela nafas panjang. Sepertinya ini akan menjadi akhir dari misro. Dia berdiri dan berjalan kebelakang seperti memikirkan sesuatu. Dia berharap keajaiban sekarang. Entah keajaiban apa, sarmin tidak tahu..

Sementara digelanggang, perlahan tapi pasti, para penjaga mulai bergerak perlahan menuju misro . cara mereka berjalan seperti menggiring misro menuju sudut gelanggang.

Kreaaakkkkk!!!!!!

Tiba tiba dari arah pintu masuk gelanggang terbuka.

Muncullah kakek sarmin masuk kedalam gelanggang membawa segepok senjata mulai dari panah maupun senjat lainnya.

Kemunculan sarmin tentu mengundang kegemparan yang luar biasa. Suara penonton bergemuruhmemenuhi atmosfir gelanggang. Semua mata tertuju kearah sarmin.

Para penonton seperti tidak percaya. Ternyata mereka mengenali siapa yang masuk kedalam gelanggang. Sudah 50 tahun lamanya mereka tidak melihat orang ini masuk kegelanggang. Dan ternyata semua penonton banyak yang tahu, bahwa dialah satu satunya manusia yang berhasil keluar dari gelanggang dalam keadaan hidup selama 50 tahun ini. Sudah ratusan orang yang mati didalam gelanggang ini.

Hampir 50 tahun banyak manusia yang diijinkan ratu masuk kegelanggang untuk menerima ilmu kanuragan. Tapi semuanya mati ditangan para penjaga.

Ujian digelanggang ini adalah ujian hidup mati. Dan kini ketika semua penonton yakin bahwa misro akan kalah dalam pertarungan hari ini, tiba tiba muncul manusia yang pernah bertarung dan bisa keluar hidup hidup.

Taklama berdiri pengawal ratu dan mencoba menenangkan suasana. Sepertinya masuk arena tanpa ijin merupakan pelanggaran besar. Dan kini semua mata tertuju kepada ratu.

Penonton menginginkan jawaban dari ratu. Bagaimana nasib sarmin yang nyata nyata melnggar peraturan.

Ratu terdiam dan akhrnya berdiri. Hukuman buat sarmin dilaksanakn. Ratu menoleh kearah pengawealnya. Pengawal itu berdiri dan mengeluarkan tongkat yang ujungya terdapat mutiara sebesar bola tenis. Wanita ini mengacungkan tangannya kearah sarmin. Seketika munculah sinar kuning berkelebat mengantam sarmin. Seketika sarmin menjerit dan jatuh berguling guling. Dia berkelojtan menahan sakit yang menderanya. Senjata yang dipegangnya terlepas berserakan ditanah gelanggnag. Tak lama sarmin pingsan.

Siwanita menggerakkan tongkat, dan perlahan lahan sarmin yangpingsan seperti melayang dan terbang kearah kurungan. Pintu kurungan tertutup. Dan kuncinya terbang kearah para penjaga.

Suara bergemuruh membahana kembali sebagai rasa girang penonton karena aa lagi tontonan gratis. Mereka melihat sarmin pingsan dan terkurung. Kii mereka merasaka kebingungan misro yangada digelanggang. Mereka piker hari ini ada dua manusia yang akan mati.

Misro menggerutu melihat ulah kakek sarmin. Bisa bisanya dia bersikap konyol dengan masuk keara gelanggang. Hukumannya jela. Yatu ukuman mati. Satu satunya cara untuk membebakannnyaadalah denganmerebut kunci dan mengeluarkan sarmin dari kurungan.

Misro:
“sial, kenapa kamu nekat kakek!!!, ini konyol namanya., ”

Misro memutar otak. Sekarang kondisinya makin sulit bagi dia. Dia memutar kepala melihat dimana kakek terkurung.

Terdengar suara tawa para penjaga yang elihat peluang mereka menang semakin besar. Mereka tertawa sampai beberapa diantaranya terbatuk batuk. Yang makin membuat geram misro, ternyata mereka mengumpulkan semua kunci yang tersisa dan mengacak acak kunci yangada sehingga tidaklagidiketahui mana kunci yang harus diambilnya. Kemudian para raksasa membagi bagikan kunci sambil mengejek misro.

Misro:
“sial!!! Mereka mengajak kuncinya. Jadi gak jelas kuncii mana kurungan mana, kurang ajar.”

Misro geram sekali. Ingin rasanya ia menyumpal mulut para raksasa yang mengejeknya. Ingin raanya misro memasukkan mulut lebar mereka dengan granat.

Misro tiba tiba mendapat pemikiran baru.

Misro:
“eh tunggu sebentar, tadi kulihat kakek membawa banyak senjata. Jangan jangan dia sengaja mauk dan dihukum karena mau menyelundupkan senjata???”

Mata misro segera terarah ketanah dimana senjata kakek berserakan. Mata nya tertumbukpada satu enjata yang tidak asing ditanah itu.

Misro:
“PISTOOL kakek!!!! aahhh ternyata itu tujuan kakek”​

Misro segera memerintahkan para gadis mengambil denga cepat semua senjata yang ada ditanah. Jaraknya masih jauh. Dan misromemberi tahu siapa yang sampai duluan agar segera melemparkan senjata pistol buat dirinya.

Para gadis heran dengan maksud misro, mereka tidak tahu pistolitu seperti apa. Tapi misro memerintahkan mereka untuk segera ketempat senjata.

Setelah aba aba, misro berlima segera melesat berlari sekencang kencangnya menuju jatuhnya senjata kakek.

Para gadis ternyata punya kemampuan yang lebih hebat disbanding misro soal kecepatan. Misro tertinggal agak jauh.

Para penjaga segera mengejar misro dan lainnya. Untunglah misro pandai membaca sitasi. Segera setelah para gadis sampai ditempat jatuhnya senjata armin, mereka menemukan panah dan senjata aneh. Senjata itu dipungut gadis1 dan ditunjukkan ke misro. Misro mengiyakan dan memintanya melemparkan kearahnya.

Pitol melayang kearah misro. Misromenyambut pistol nya kakek sarmin dan langsung membidik jidat salah satu penjaga yang terdekat yang mengejarnya.

DOR !!!!

Suara letusan menggema dan tepat mengenai jidat pengejar terdekat. Sebuah lubang terlihat dari jidat raksasa pengejar misro. Raksasa itu langsung ambruk ketanah.

Bummm!!! Suara penjaga terjatuh tanpa ampun. Raksasa ini langsung tewas seketika.

Swiiingggg ccroookk aaarrrrrrrrrggggggggk

Terdengar suara menjerit seorang raksasa lagi yang terkena lesatan anak panah. Misro melihat kebelakang. Ternyata gadis4 sudah melesatkan anak panah dan mengenai lehert kiri penjaga satunya.

Dukkk. ..

Penjaga jatuh dengan posisi berlutut terkena anak panah, dia berusaha untuk bangkit sambil menahan sakit.,

Swiiiinnngg..

Suara anak panah kedua berdesing dan

Cooorrrkkkk grrookkkk

Tepat mengenai tenggorokan penjaga.

Kini penjaga itu mendongak dan mengerang kesakitan. Senjata pedangnya terlepas, dia memegangi tenggorokannya yang terkena panah.

Swwiiiing.. ..

Anak panah kembali melesat.. tepat mengenai dada kirinya.

Buuummm, .. .. .. .. . !!!!

penjaga terhempas ketanah

Penjaga itu menggelepar dan akhirnya tewas tidak jauh dari letak penjaga yang terkena pistol.

Melihat dalam sekejab 2 orang temannya tewas, 4 penjaga tersisa berhenti mengejar dan mundur menjaga jarak. Mereka saling menoleh tanda kebingungan.

Misro memeriksa isi pistol, dan menemukan didalam pistol jenis FN itu masih banyak pelurunya.

Dia mundur perlahan lahan mendekati 4 gadis dibelakangnya.dia melihat senjata temuan yang ditinggalkan kakek sarmin.

Ternyata kakek tadi membawa sebuah pistol plus 1 magazine, sebuah busur dan sekantung anak panah, serta sebilah pedang bermata 2/.

Misro:
“kalian baik baik saja??”

Semua gadis mengangguk. Mereke terbelalak memandangi senjata kecil ditangan misro. Mereka tidak mengira bahwa senjata kecil dari besi itu bisa mengeluarkan suara menyalak dan membunuh seorang raksasa sendirian sekali bunyi.

Para gadis merasa ngeri melihat pistol tersebut. Dan kagum akan kehebatan misro dalam hal strategi bertarung.

Gadis1:
“tuan. Apakah benda itu bisa menyalak lagi???”
Miro:
“benar, benda inibisa menyalak berkali kali. Cukup untuk membunuh 4 penjaga yang tersisa. Kalian sekarang tidak perlu kawatir. Sekarang kalian cari kuncinya dari mayat mayat itu dan cepat bebaskan teman kalian., aku yang akan melindungi kalian .”

Perlahan lahan mereka mendekati mayat 2 penjaga yang terakhir dibunuh. Mereka waspada atas tubuh yang tergeletak diam itu. Peristiwa saat gadis1 tercekik oleh penjaga yang pura pura mati sebelumnya membuat mereka tidakmau gegabah. Agar tidak terulang lagi dicekik.

Gadis1 mulai meraba pinggang 2 mayat penjaga, sementara yang lainnya berjaga segala kemungkinan.

Ternyata penjaga itu benar benar telah mati. Badan mereka masih hangat. Tapi mereka benar benar mati.

Misro kini melihat kearah kurungan kakek sarmin, yang letaknya paling jauh. Kurungannya Tanpa penjagaan. Selain itu misro melihat ke 4 penjaga mundur mengurung kurungan ke3 yang berisi gadis berbaju merah. Gadis yang menjadi syarat terakhir bagi misro untuk bisa keluar dari gelanggang.

Misro kini bisa bernafas lega. Sepertinya pertarungan kini berpihak padanya. 4 penjaga bertubuh raksasa sepertinya jirih(jawa=ngeri) dengan senjata misro. Mereka kini tidak lagi mengejar misro. Mereka lebih memilih bertahan mempertahankan kehormatan mereka yang terakhir.

Baru saja misro bernafas lega. Kelompok 4 orang penjaga berteriak berkali kali

BINA !!!! BINA !!!!!BINA !!! BINA!!!!!!!

Suara mereka ber empat lantang terdengar berkalikali. Tangan mereka mengacung kelangit. Wajah mereka menoleh kearah ratu.

Penonton yang tadinya sudah mulai terdiam, terprovokasi mendengar teriakan para penjaga. Mereka pun berteriak lantang

BINA !!!! BINA !!!!!BINA !!! BINA!!!!!!!

Suara penonton makinlama makin banyak dan menggema keseantero gelanggang. Suaranya riuh rendah tapi teratur.

BINA !!!! BINA !!!!!BINA !!! BINA!!!!!!!

Misro bingung maksud perkataan mereka, dia menoleh kearah gadis untuk meminta penjelasan. Suara ribut para penonton membuat firasatnya jadi tidak enak.

Misro:
“ada apa lagi ini????
Gadis1:
“itu mereka meminta senjata”
Misro:
“senjata??? “
Gadis1:
“Mereka meminta senjata ke ibu ratu, minta diijikan diberi senjata baru buat mereka.”
Misro:
“emang boleh minta senjata?? Tadi senjataku pedang katana dirampasama ratu!!, apa mungkin permintaan mereka bisa dikabulkan??””​
gadis1:
kakekmu memasukkan senjata secara tidak resmi, memang tidak dilarang tapi dengan resiko pembawa senjata akan dihukum mati. Lihat kakekmu sekarang tawanan hukuman mati sama nasibnya kayak adikku , kakekmu memasukkan senjata terlarang. Senjata jarak jauh dan senjata asing bukan dari negeri kami.“
Misro:
“terus, mereka minta senjata apa?????”
Gadis1:
“terserah ratu.semuanya tergantung ratu.”

BINA !!!! BINA !!!!!BINA !!! BINA!!!!!!!

BINaaaaA !!!! BINAaa !!!!!BINA !!! BINA!!!!!!!

Suara meminta senjata semakin gencar. Semua antero bangku penonton semakin nyaring terdengar. Mereka bahkan berdiri sambil Misro dapat melihat, yang terdiam hanya para penjaga yang tetap berada pada tempatnya. Tidak bergeming dalam pekerjaan. Mata mereka tetap menjelajah kearah penonton yang semakin antusias melihat jalannya pertandingan.

Mereka baru bisa mendapatkan kembali kesenangan sejati melihat pertarungan hidup mati antar manusia dan istana ratu duyung.. terakhir mereka bisa melihat pertarungan yang bisa meloloskan manusia ke pintukeluar adalah peristiwa 50 tahun silam, saat si sarmin masih muda.

Kini sarmin tergeletak pingsan dikurungan dan menjadi pesakitan hukuman mati. Hanya misro yang dapat membebaskannya bila dia mampu.

BINA !!!! BINA !!!!!BINA !!! BINA!!!!!!!

Tiba tiba ratu berdiri, dan melambaikan tangannya untuk diam

TAPPP!!!!!

Semua suara terdiam serentak. Semua pandanganmata tertuju kepada sosok cantik jelita dipodium utama. Sosok ratuyang mereka junjung tinggi kehormatannya. Sosok penguasa yang tidak terbantahkan titahnya.

Sunyi…..

Sepi…..

semua tenaaannggg…….

Semua diaaammm….

Memandang ibu ratu.

Ibu ratu berdiri terdiam. Pandangannya menatap 4 penjaga kurungan

Lalu pandanganny menatap misro

Ibu ratu memutar pandangannya melihat rakyatnya…

Tangan ibu ratu terangkat keatas.

Perlahan lahan

Pelan sekali tangannya turun…

Ketika tangan ibu ratu sejajar bahu, lurus kedepan. Ibu ratu berucap

BINA…………!!!!!

HHHUUUUUUUUrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr suara dengungan manusia alam bawah menggema kuat , mereka bereaksi positif atas ucapan ratuuu

BINA !!!! BINA !!!!!BINA !!! BINA!!!!!!!

BINA !!!! BINA !!!!!BINA !!! BINA!!!!!!!

BINA !!!! BINA !!!!!BINA !!! BINA!!!!!!!
cari tempat yangkering hu, disitu becek hehe. nih updete rada mistis dikit.
BINA.........tititttttnya
Mantafff bin ngeri om
 
yuk coba keluar sebentar dari cerita. jangan terlalu serius bacanya. kita tebak tebakan dulu. pertanyaannya:
apa yang terjadi setelah ratu mengucapkan perintah bina!????
monggo=silahkan jawab.
 
Wah padahal kalau bener2 sakti kena pistol ae gak mati, hehehe..., makasih suhu sudah update...
ada jawabannya hu. tenang aja. asal nanti enak lagi tuts keyboardnya. soalnya kemaren waktu garap tulisan ibu ratu, kebetulan tombolnya error. jadi sempat banyak typo.dan belum sempet ada penjelasannya. yang ada malahhilangnya tabir pembatas misro ama penjaga kurungan.
tenang. ada jawabannya. versi ane tapi hehee
 
ada jawabannya hu. tenang aja. asal nanti enak lagi tuts keyboardnya. soalnya kemaren waktu garap tulisan ibu ratu, kebetulan tombolnya error. jadi sempat banyak typo.dan belum sempet ada penjelasannya. yang ada malahhilangnya tabir pembatas misro ama penjaga kurungan.
tenang. ada jawabannya. versi ane tapi hehee
Ini yang ane suka, kejutan kejutan versi TS, wuakakaka...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd