Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Miskin Vs. Kaya

Menurut pembaca disini, Asep cocoknya berpasangan dengan siapa?


  • Total voters
    484
Status
Please reply by conversation.
Unlocked

9cfeba1376029968.jpg

Joanne
---


Aku sekali lagi ditampar oleh Asep, aku ditampar secara keras yang membuatku sadar kalau memang ada sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang. Aku dari kecil sampai beranjak dewasa seperti sekarang tidak pernah gagal mendapatkan apa yang aku mau. Uang, popularitas, circle yang seru dan segala kenikmatan dunia sudah aku genggam. Tapi dengan pria yang tidak terlalu ganteng ini semuanya seolah berubah 180 derajat. Aku dibuat takluk dengan sikapnya, bahkan hampir memberikan mahkotaku yang aku jaga dan aku rawat sedari dulu. Sejelek apapun pria yang kita temui tapi kalau dia punya charisma akan menjadi daya tarik sendiri, sebaliknya seganteng apapun seorang pria pasti keliatan gimana gitu kalau tidak punya charisma. Aku akui Asep ini punya kharisma sehingga wajahnya ketolong, wajahnya pun tidak terlalu jelek, dia keliatan manis dengan bibir yang agak sempit itu.


Aku bisa saja mencari atau “membeli” laki-laki yang lebih baik dari dia, baik dalam segala hal seperti wajah, materi dan tentunya berkharisma. Tapi sayang, takdir berkata lain, aku terjebak dalam perasaan yang sulit dijelaskan. Terjebak perasaan “penasaran” dengan seorang pria serba tanggung, tidak ganteng, tidak kaya dan bahkan kulihat lagi sejenak tidak ada yang special dari dia. Mungkin kemaluannya saja yang bisa ia banggakan, selebihnya “Nothing”.


Semoga saja dia tidak bertindak gentle lagi agar aku tidak terpikat lagi dengannya. Maksudku siapa yang menolak ajakan wanita yang hamper sempurna sepertiku ke sebuah villa berduaan, dan wanita tersebut memberikan kode dengan memakai kimono tanpa daleman tapi malah diajak diskusi soal mimpinya yang halu. Benar-benar aneh, sungguh aneh. Aku mungkin menemui pria model seperti ini satu banding seribu atau bahkan nol banding seribu. Aku harus lebih dekat denganmu Sep, agar aku paham tujuan tindakan gentlemu. Aku akui soal sikap gentle ini relative bagi setiap orang, tapi dengan dia menolak melihat kemolekan tubuhku serta menolak meniduriku sudah cukup membuatku nyaman berada didekatnya.


Tidak mungkin dia bersikap seperti itu gara-gara dia gak enak sama Nuri SUGE itu, kalaupun benar alasannya seperti itu, hal tersebut membuatku semakin penasaran terhadap pria ini. Karena di jaman sekarang sudah mulai jarang pria yang berpikiran konvensional soal kesertiaan.


Aku terus menyetir mobilku ke sebuah rumah makan, perutku lapar sekali karena kebanyakan mikir hal yang sia-sia akhir ini. Jadi kuputuskan mengajak Asep untuk makan bersama sekaligus mencari kesempatan untuk mendekatinya. Kadang keluar dari “habitat” asliku ke “habitan” lainnya serasa tantangan menarik bagiku. Kalau semua materiku tidak bisa berbicara soal kamu. Maka aku akan menggunakan cara lain untuk memuaskan rasa penasaranku ini.


“kamu mau makan apaan Sep?” kataku mencoba membuka obrolan dengannya. Aku berusaha mengubah pola pikirku dulu dan aku sesuaikan dengan pola pikirnya.


“terserah dah. Ee tapi kayaknya nasi padang enak tuh”


“Hah” tentu saja aku terkejut dengan apa yang ia katakan. Seumur-umur aku tidak pernah makan disana.


“Iya nasi padang. Disana enak, nasinya ambil sendiri, lauknya juga. Pokok puas dah kalau kesana” kata dia dengan polos


Well, aku tidak mungkin menolak ajakannya. Mungkin kalau aku menolak dia bakalan menghindar lagi dariku. Jadi aku coba turutin dulu maunya.


“oke, kita cari nasi padang di tengah kota aja”


Aku sebenarnya tidak masalah makan dimanpun asalkan tempat bersih. Tapi yang membuat aku males makan di tempat umum adalah banyak orang yang menghampiriku buat foto-foto atau hanya menngodaku saja. Mereka itu yang membuatku males sekali, seperti tidak melihat wanita seumur hidup, ya siapa lagi kalau bukan dari golongannya Asep ini. Dia bahkan tidak mengenalku lebih jauh kecuali orang yang menabrak Ayahnya, makanya dengan begitu aku sedikit nyaman berada didekatnya.


Kita pun sampai ke warung nasi padang di tengah kota. Kulihat tempatnya tidak terlalu ramai dan warungnya juga bersih. Ya sekali-sekali aku coba sensasi baru makan disini. Semoga tidak mengecewakan lidah dan perut ini yang terbiasa makan makanan mahal.


Aku mulai mengambil nasi dan lauk yang mau, Yaah makanan disini berlemak semua lo. Aku males makan makanan yang mengandung lemak tinggi, buat badanku mengembang dan aku tidak mau itu. Sementara kulihat Asep mengambil lauk dan nasi gila-gilaan seperti porsi kuli. Waduuh semoga tidak ada yang kenal aku, semoga. Maluuu.


Kita duduk di meja berhadapan, aku makan dengan nasi dan lauk yang tidak terlalu mengandung lemak, ya akhirnya porsiku sedikit banget, mana lapar lagi. huhu. Nanti aku beli makan lagi dah kalau nyampek kerumah.


“Lah makanmu kok sedikit gitu Ne?” tanya Asep dengan mulut yang masih menguyah nasinya


“Aku diet” entah darimana jawaban itu aku pikirkan, langsung keluar dari mulutku begitu saja. Yaiyalah aku sebel, orang lapar kan biasanya sensi


“Uhuk-uhuk-uhuk”


“Ih makannya pelan-pelang dong, nih nih minum” kataku saat melihat Asep batuk-batuk, entah karena kaget mendengar jawabanku atau mungkin tersendak karena makannya kayak orang kelaparan


“Hehehe. Terus kurusnya kamu itu kayak apa? Kok masih mau diet. Padahal badannya masih bagus lo” katanya Asep setelah minum air yang aku kasik tadi


Well, ini pertama kalinya dia memujiku dan kulihat dia juga melirik kea rah dadaku. Bukannya merasa terlecehkan, aku malah senang karena masih dianggap wanita sama dia. Ya wanita yang sering dijadikan objek seks pria kebanyakan. Ada rasa bangga sendiri saat dia melihat payudaraku, iya aku paham. Ukurannya hanya 34B. tapi jangan salah, mereka berdua masih sekal didalam sana. Hihi


“kamu tidak apa-apa ada disini? Ini kan bukan tempatmu” kata Asep kembali membuka pembicaraan


“Hah” aku tidak mengerti


“Seorang Joanne, Youtuber, Selebgram atau apapun itu lagi makan di warung nasi padang bersama pria biasa saja”


“Lah tak kirain kamu tidak tau aku”


“Semua orang tau kamu, bahkan orang yang tidak punya hp pun tau kamu, karena saking banyaknya kamu dibicarakan orang sana sini”


“Aku juga yang menolak konten Kakakmu tempo hari” kata dia sambil menatap mataku dengan serius.


Hey, ternyata kamu pemuda itu, Hihi. Ternayata kamu sengaja ya menonjolkan kelebihanmu biar aku klepek-klepek ya. Aku akui memang orang ini special bagiku, tapi.. aku masih tidak percaya seratus persen soal itu. Aku harus mengetesnya lagi biar aku paham kamu lebih dalam.


“Kak Anne!”


Aku dan Asep langsung menoleh ke sumber suara tersebut. Terbesit perasaan males karena kau yakin itu mungkin fans yang mau ngajak foto atau semacamnya.


“Ih Kak Anne kok disini, waah lagi pacaran ya. hihihi” Sapa seorang wanita energik dengan rambut terurai panjang. Kulitnya putih bersih dan ada lesung di pipinya saat dia tersenyum kepada kami.


“Hah?” Aku mengernyitkan dahi dan mencoba mencari dokumen di otakku untuk cari tau siapa wanita ini.


“Ih masak udah lupa, Aku Emma. Kemarin kita ngumpul kan sama yang lain”


“Emma, Emma?” kataku yang masih bingung dan tetap mencari dokumen di otakku.


“Oh iya kamu anaknya Toko XXX itu yaa” Naah aku mulai inget dah. Dia anaknya orang yang punya usaha Toko distributor terbesar di kota ini. Well dia berarti teman-teman circle-ku. Entah apa yang dia lakukan disini.


Kulihat Asep juga kaget mendengan pembicaraan kami berdua. Dia kaget karena ketemu wanita cantik lagi atau bagaimana? Emang pria kebanyakan mesum kalau sudah menyangkut wanita.


“Wah dia siapa kak? Kenalin lah. Hihi” Emma sedikit centil saat bertanya kepadaku.


Mungkin dia mengira Asep itu tajir melintir ya, karena di jalan denganku. Aku memang tidak mengelak kalau di tongkrongan kami, aku yang selalu jadi bos dan membayar ini itu untuk keperluan perkumpulan kami. Jadi mungkin yang mengira selera pria yang aku miliki yaa 11-12 denganku.


“Gausah sok genit. Kamu kesini ngapain” tanyaku


“Ini warung nasi padangku kak. Aku coba buka usaha warung padang, daripada gabut di rumah” katanya menjelaskan sambil duduk di kursi dan bergabung dengan kami.


Mati deh kalau dia sudah duduk, bisa-bisa dia cerita semua soal kekayaannya. Entah kenapa dia cerita kepadaku, karena aku lebih kaya dari dia dan keluarganya. Apa dia hanya minta pengakuan sosial aja yaa kalau dia kaya sekaya keluargaku.


Akhirnya aku dan asep terbebas dari Emma. Aku sedikit kasian ke dia karena sepertinya dia berusaha keras untuk diakui okeh circle kami. Maksudnya di tongkrongan kami dia yang paling miskin yaa. Karena kebanyakan teman-teman kami kaya dan terkenalnya sudah tingkay nasional. Sementara Emma hanya tingkat kabupaten/kota.


“Eh Ne, sekalian mampir ke toko HP. Aku mau beli HP sebentar. Boleh gak?” kata Asep


“Oke. Kamu mau beli hp merk apa?”


“Terserah sih, asal android gitu”


“punya uang berapa. Biar aku anter ke toko yang murah”


“Ada sekitar 1.5juta gitu”


Uang segitu bisa dapet HP second dong, Haduh.





----

040df61376029970.jpg

Astutik

“Mmmm….sssshh…..oooohh, Pak… jangan disini. Dia lagi tidur loo aahhh” Ucap pelan seorang wanita paruh baya yang sedang dipaksa laki-laki untuk menuntaskan hasratnya. Mereka lagi bergelut dengan mesra disebuah ruangan kamar pasien di Rumah sakit.


“Makanya jangan berisik kalau gamau suamimu bangun.” Kata laki-laki tersebut


Dengan sigap laki-laki tersebut menurunkan celana pendeknya serta celana dalam gue hingga dengkul, Nampak laki-laki tersebut sangat konak.


Astutik yang sedari tadi tidak mau dengan terpaksa mengenggam batang kejantanannya yang tidak seberapa besar ketimbang suaminya. Astutik berharap dengan perlakuannya itu bisa mengakhiri dengan cepat aksi tidak terpujinya.


Astutik menjilat dengan sangat lembut kepala penis laki-laki, seakan memanjakan kejantanan laki-laki tersebut yang nantinya akan memberikan kenikmatan. Tak sesenti pun kejantanan laki-laki terebut yang tidak tersapu oleh lidahnya yang mahir itu. Dikemut kemut kantong pelirnya dengan gemasnya yang terkadang menimbulkan bunyi bunyi “Clok.. Clok”. Astutik pun tidak sungkan sungkan menjilat lubang duburnya. Seakan lupa kalau mereka lagi bersenggama disamping suami astutik yang terbaring lemah di pojok kamar tersebut.


“Tik….uuuh. enak banget Tik. Trus nikmatin kontol saya tik.” Ucap laki-laki tersebut dengan pelan dan suara berat. Laki-laki tersebut ternyata kepala desa yang sengaja “mengunjungi” Ahmad untuk tujuan memetik kenikmatan.


Seolah lupa kalau anak istri dirumah lagi menunggu dia pulang, terutama anak perempuannya yang berparas cantik dan sudah bertransformasi menjadi kembang desa itu.


Semakin ganas Astutik menghisap kontolnya yang masuk keluar mulutnya, ke kanan kiri sisi mulutnya yang mengesek susunan giginya. Kenikmatan yang terasa sangat tidak bisa Kades itu ceritikan, terlihat seperti ngilu. Hingga akhirnya pangkal unjung kontolnya terasa ingin keluar.


“Tiikkk… Akkuuhh mau keluar nih…uuuhhh” sambil dia tahan kontolnya didalam mulutnya Astutik, akhirnya kades bejat itu muncratin semua sperma didalam mulut mungil Astutik yang berbibir tipis itu.


“Croot… croot… Ohhh… nikmat banget Tik mulut kamu, gak kalah sama memekmu yang lezat itu. Namun kali ini Astutik merasa bersalah untuk pertama kalinya, dia merasa sudah menghianati suaminya, meski sejenak dia mengakui rasa bersalahnya sudah terlambat karena dia memiliki hubungan gelap dengan kades tersebut sudah hamper setahun. Astutik yang sedang merasa bersalah tersebut tapi masih sempat menelan sperma yang bersarang dimulutnya tadi.


Kades tersebut duduk di sofa dengan lemas karena hasratnya sudah ia tuntaskan terhadap istri warganya itu. panjang ceritanya kenapa mereka bisa berselingkuh. Tapi yang pasti Astutiklah yang menginginkan kehangatan duluan ketimbang kades tersebut.


“Pak Bram. Ini yang terakhir ya pak. Tutik capek dan merasa bersalah seperti ini terus. Apalagi Asep sekarang sudah dewasa dan sebentar lagi menikah” pinta Astutik sambil memelas. Mengharapkan agar Bram menghentikan perselingkuhan mereka.


“Anakmu itu disukai si Nur. Tapi aku gak setuju, aneh saja kita ini bersanding sebagai besanan. Kasta kita jauh, aku harus bilang kayak gimana ke Kades-kades lain saat acara pernikahan nanti. Aku yang malu”


Lagi-lagi kalimat hinaan yang Astutik dapatkan, Astutik sudah memberikan apa yang Pak Bram mau, tapi malah ini yang dia dapat. Kalau tau begini mending dulu Astutik tidak pinjam uang ke Pak Bram dan membayarnya dengan kenikmatan tubuhnya. Tapi Nasi sudah jadi bubur, Astutik harus menerima beban ini semua sendirian dan tentunya itu sangat menyiksa.


“Jadi kamu bilang ke Asep, jangan sampek macem-macem ke Nur” kata pria itu


“sekarang lupakan apa yang kita bicarakan tadi, cepet isep kontolku lagi agar bangun”


“Sudah lama aku tidak merasakan memekmu”


Dengan cekatan layaknya budak seks. Astutik menambil posisi kepalanya tepat di atas kontol Pak Bram, kembali Astutik menghisap hisap. Berharap maunya Astutik dipertimbangkan oleh dia, tak luput juga rambut halus yang tumbuh mengelilingi batang kontol Pak Bram dia hisap hingga basah lembab oleh air ludahnya.


Malang nian memang nasib si miskin, sekali terjebak dalam pusaran masalah dengan orang kaya. Mereka tidak bisa berkutik apalagi menang darinya. Astutik yang awalnya terpaksa selingkuh karena himpitan ekonomi sekarang merasa sengsara karena tidak bisa lepas dari predator seks yang bernama Bram itu. memang salah dia bermain api, maka sekarang Astutik harus menerima akibatnya.


Pak Bram menarik kepala Astutik agar berhenti mengulum kontolnya, dia menyuruh astutik untuk melepas celana dalamnya saja. Karena hari ini dia mengenakan rok dan kaos yang agak longgar. Sekali lagi dengan terpaksa astutik buka CDnya naik ke pangkuan Pak Bram. Dia arahkan memeknya ke kontol Pak Bram yang sudah ngcung seperti tiang itu.


BLESSSSHHH


“uh… Tiikk. Memekmu. Nikmat banget….” dengan mimik muka yang merem melek menikmati hujaman liang senggamanya Astuttik.


PLOK..CPLOKK….PLOOKKK


Suara tabrakan kelamin itu menggema ke seluruh ruangan. Astutik menutup mulutnya dengan kedua tangannya agar tidak berisik dan membangunkan suaminya.


“memek Astutik edaaaannn... Bisa pijit pijit punya saya… memek mbak di apain sih… kok enak banget hehehe” Ucap cabul Pak Bram.


“MMMHHH…MHHHH…..MMMMHHHH” sahut Astutik yang hanya mengeluarkan desahan kecil karena dia menutup mulutnya sendiri dengan tangannya.


Genjotan Astutik makin menggila diatas pangkuan Pak Bram, Astutik lagi mencari sebuah kenikmatan ahar semuanya berhenti. Kenikmatan itu adalah puncak orgasme.


“Paakkhh… ooohh…. Paahh…. Akkuuhhh mmmmauu kluuuuaaarr… ooohh.” Ujar Astutik sambil mendahakkan kepalanya ke atas, teriakannya ia sengaja kecilkan setelah mencapai puncak dari kenikmatannya. Dengan lunglai Astutik ambruk merebahkan tubunya yang berpakaiam lengkap di atas badan Pak Bram. Untung saja posisi kamar Astutik dan Pak Bram bersenggama jauh dari kasur dimana suaminya terbaring lemah tak berdaya.


Pak bram yang masih belum ngecrott menyuruh Astutik tiduran di sofa tempat mereka bergumul tanpa harus mengeluarkan batang kontolnya dari dalam liang kenikmatannya. dengan posisi Missionary. Kembali kini Pak Bram yang menyodok nyodok memeknya dengan bringas. Sekarang Pak Bram gak perduli suara yang keluar dari mulut Astutik dalam setiap sodokan demi sodokan yang dia hantam kedalam memeknya itu.


“Pellaannhh paakkkhh aaahhh… aaah… uuuhhh… suamikuhh bissaahh banguunnhh… ssshhhh…. ooohhh…” erangan demi erangan keluar silih berganti bersama dengan keringat yang semakin mengucur di sekujur badan pak bram dan Astutik yang masih menggunakan pakaian masing-masing. Genjotan tersebut membuat payudara astute juga gondal gandul dengan hebat. Tapi aneh, Pak Bram seakan lupa memainkan bulatan kenyal itu dan hanya fokus ke memeknya Astutik


“Truuuus… Paakkhh… sodok trusss memek Tutikkk. Jangan perduliin hantam truuuss.”


“Suka saya entoot yah Tikk… kontol saya enak’kan… hhmmm.” Tanya Pak Bram memancing birahinya untuk semakin meningkat lagi.


“hhhhhmmmm… suka….sssshhh. Suka.” Kembali erangannya yang tertahan itu terdengar bersama dengan nafasnya yang menderu dera karena nafsu birahinya kembali memuncak.


“Bilang kalau Astutik adalah budak sek Pak Bram” Perintah Pak Bram


“Gamauuhh..uuuhhh…OOOOOHHHH” Semakin kencang kontol pak bram menggenjot memeknya Astutik. Mungkin karena pak bram gagal menjadikan Astutik budak seksnya.


Merasa sebentar lagi akan keluar, maka Pak Bram buka lebar lebar selangkangan Astutik dan kembali memompa memek Astutik. Terdengar suara-suara yang terjadi karena beradunya dua kelamin berlainan jenis.


“PLOK… PLOK… PLOK… PLOK…”


semakin kencang terdengar dan semakin cepat daya sodokan yang pak bram hantam ke dalam liang vaginanya. Terasa sekali bila dalam posisi seperti ini, kontolnya seperti menyentuh hingga rahimnya. Setiap di ujung hujangan yang aku berikan. Maka erangan Astutik yang tertahan itu mengeras.


Sampai saatnya terasa kembali denyut denyutan yang semula pak bram rasakan, namun kali ini denyut itu semakin hebat. Seakan telah di ujung helm surganya pak bram. Pak Bram sebisa mungkin melepaskannya agar permainan ini cepat-cepat usai. Karena sangat beresiko jika terlalu lama. Pak Bram pendam dalam-dalam kontolnya di dalam lubang senggamanya Astutik. Tiba tiba rasa nikmat itu semakin…. ooohhh…crottt…ssshhhh… sungguh nikmat rasanya ngentot memek istri orang. Batin Pak Bram.


Cekrekk…

Suara pintu dibuka. Mereka berdua lupa mengunci pintu kamar karena saking bernafsunya ingin segera enak-enak. Akhirnya mereka berdua jatuh juga setelah lihat lompat sana-sini, dan yang membuat mereka jatuh hanya hal sepele. Yaitu lupa mengunci pintu

“Salam”

Dengan sisa-sisa orgasme Pak Bram, seseorang membuka pintu diikuti suara salam setelahnya. Mendengar itu tubuh mereka ingin langsung meloncat, tapi sayang. Orang tersebut keburu masuk kedalam dan melihat posisi missionary sisa-sisa pertempuran mereka tadi.

“IBUUUUUUUUU!!!!!”

“PAAK BRAAMM!!”

“Sep, Ibu bisa jelaskan semua ini”
 
Beehhh.. Mantap kali.. Ternyata kejutan nya bikin emosi.. Kalo boleh nebak Entah kenapa gw ngerasa ayah nya asep tau yang diperbuat istrinya.. Dia diam karena tau kondisnya..maybe..
 
alamak.... apakah asep akan ikut gabung...
apakah bapaknya asep bangun dan ikut gabung... apakah pak kades akan meninta asep bergabung... apakah bapak asep akan melanjutkan sisasisa... aaaah.... aku benci pikiran jelekku... :aduh:

makasih updatenya om @Unknown_69
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd