Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Monica: Perempuan Cerdas

Yaaa... Akhirnya aku bertemu lagi dengan Monica. Dia sudah duduk di bangku, yang terletak di pojok sebuah kafe, di sebuah mall besar di pusat kota Surabaya.
Aku sudah cukup familiar dengan wajahnya. Monica, perempuan peranakan Chinese [tidak ada maksud 'sara']. Papahnya merupakan China Surabaya dan Mamahnya campuran China-Sunda yang telah hidup lama (dari lahir) di Kota Solo.

Monica terlihat sedang meminum kopi dalam pada cangkir putih. Sesekali jari telunjuk nya menyentuh layar handphone. Sesekali dia menengok ke kanan dan ke kiri, sepertinya dia sedang menungguku. Aku biarkan dia menunggu. Setelah sekian, yaaa.. aku berkenalan dengan beberapa perempuan yang cukup cantik bagiku, tetapi Monica memang terlihat beda. Bola matanya mengisyaratkan dia perempuan pintar dan cerdas.

Beberapa menit aku berjalan mendekati dia, dari belakang sengaja aku tepuk kecil pundaknya. "Hai, Mon. Sorry ya telat.."

"Oii... Kaget aku dibuat oleh tingkahmu ini." Terlihat ekspresi kagetnya, tapi dia tetap mencoba untuk tenang.

"Bagaimana kegiatanmu di Jember, bagaimana asyik tidak di Jawa Timur?" Dia mencoba bertanya lebih dalam padaku.

Kali ini aku sudah berniat untuk menjadi pendengar saja. Ku biarkan Monica bercerita ke sana ke mari. Ku perhatikan dengan mendalam, dia memang cantik. Cerdas tepatnya.

Sesekali dia memperbaiki posisi duduknya. Ya kadang dia bercerita sambil menatap bola mataku, kadang dia entah melihat apa dari bagian muka ku. Kadang aku hilang kesadaran. Perempuan ini seperti seperti sempurna. Dia cerdas bisa dilihat dari cara dan jenis kata yang dipilihnya. Dia juga cantik, kaos pink nya dengan model V-Neck belahan renda, menunjukkan bahwa dia suka berenang. Pundaknya terlihat lebar sedikit, tetapi masih terlihat feminim, bahkan itulah bentuk kecantikannya.

Tak terasa jam tanganku telah menunjukkan pukul 21.30. Sebentar lagi mall ini akan tutup. Pertemuan ini aku sudahi. Aku masih belum berani menawarkan Monica untuk berkunjung ke kamar tempat bermalam.

"Fay, besok kamu masih disini sampai jam berapa?" Tiba-tiba Monica bertanya. "Aku di kotamu masih 2 hari lagi." Jawab ku dengan lugas. Terlihat Monica seperti sedang berfikir. Bola matanya mengisyaratkan itu.

"Semoga dua hari ke depan, aku bisa membuat cerita yang menawan bersamamu." Sengaja aku keluarkan kalimat 'gombalan' padanya. Tapi dia hanya tersenyum.

Kami sepakat berpamitan. Aku berjalan keluar Mall berdua dengannya. Dia meminta saya menunggu di lobby dan dia mengambil mobilnya di area parkir basemen.

Tidak lama dia muncul dan dengan cepat aku masuk ke dalam mobilnya. Sepanjangan jalan aku hanya diam. Sambil melihat ke luar. Surabaya memang menawan. Hingga saat ini aku merahasiakan kepada Monica, bahwa Surabaya merupakan kota lahir dan besarku. Aku tak berkata apa-apa hingga sampai pada hotel, tempatku bermalam.

Monica mengantarkan ku hingga lobby. "Monica, terimakasih yaa. Aku sangat senang beberapa waktu ini, kamu telah meluangkan waktu berharganmu untukku." Ku tatap matanya mendalam. Daannn... Tiba-tiba dia telah mengecup keningku. Akupun kaget dibuatnya.

"Iya Fay, aku senang sekali bisa kenal dan berbicara panjang lebar denganmu. Semoga terus berlanjut, ini bukanlah yang terakhir." Tutur Monica.

Aku membuka pintu mobilnya. Berjalan meninggalkan mobil dan menuju pintu lobby. Aku lihat, Monika dari balik kaca mobil melambaikan tangan kanannya. Aku yakin dia mencintaiku. Dan aku?


Bersambung.....
_________
Saya sampaikan permohonan maaf karena baru sekarang bisa update cerita ini.
 
Dua hari terakhir aku menghabiskan waktu dengan beberapa aktivitas yang cukup padat. Beberapa pesan wa baik dari Monica, Rina ataupun Yelena aku diamkan. Kadang aku merasa bersalah. Tapi bagaimana lagi. Beginilah aku, tidak mau melakukan setiap pekerjaan dengan setengah-setengah. Setiap mendapatkan pekerjaan atau tugas, aku berupaya untuk melakukan lebih baik, bahkan melebihi harapan yang telah diberikan.

Ahhh... Sekarang pukul 13.00. Beberapa waktu lalu orang kantor bagian administrasi telah kontak aku menanyakan tiket pesawat untuk kembali ke Jakarta. Setiap aku pergi tugas keluar kota, aku selalu minta untuk dipesankan paling pagi, dan jika kembali ke Jakarta aku meminta untuk pulang penerbangan paling malam, seperti hari ini.

Aku ingat beberapa pesan di handphone. Satu-satu aku balas. Ada pesan dari adekku, menanyakan apakah aku di Surabaya dan apakah tidak mampir untuk menengok orang tuaku. Tentunya, aku akan pulang. Meski sekedar memeluk ibuku, atau mengajak makan ibu. Entah dari dulu, aku mungkin dikenal anak yang paling manja.

Seperti saat ini. Kebiasaanku, meskipun aku sudah cukup mandiri sedari sekolah di SMA, tiap kali aku makan dengan ibu, selalu memintanya untuk menyuapiku, pada suapan sendok pertama. Ya aku ingin selalu merasakan kasih sayang ibuku. Seperti sekarang ini.

Setelah aku anggap cukup, aku berpamitan dengan ibu dan adekku paling kecil. Ku ciup kening ibu dan adekku. Saat ini, dua perempuan inilah yang menjadi cahayaku.

***

Sebelum aku kembali ke hotel, aku mencoba menelepon Monica. Ku tanyakan apakah bisa aku mengajaknya makan, ya entah makan apa jika dilakukan pukul 15. Biarlah, toh Monica juga menyanggupinya. Kita sepakat makan di resto hotel tempatku menginap.

Banyak perbincangan yang kami lakukan. Entah kenapa aku merasa cocok saja dengannya, aku yakin sebaliknya. Monica juga cocok. Tak terasa waktu berjalan cukup cepat. Sekarang waktu menunjukkan pukul 16.00. Meskipun waktu cukup panjang untuk bersiap-siap, jadwal penerbanganku pukul 21 lewat.

Aku menawarkan perpisahan padanya, ya tidak lain untuk menyiapkan keperluan sebelum berangkat ke Jakarta. Hening sesaat.

"Fay, apa boleh aku membantumu untuk siap-siap?" Tanya Monica, sepertinya dia melontarkan pertanyaan dengan ragu-ragu.

Aku diam sesaat.

"Kamu tidak keberatan." Timpa dia. Akupun tidak bisa menolaknya. Aku ajak dia menuju kamarku, ya di lantai 10. Di dalam lift kami hanya diam. Sesekali aku tatap matanya dengan lekat. Ah... Aku sepertinya telah jatuh cinta.

***

Di dalam kamar hotel, aku persilahkan Monica duduk di sofa pojok. Aku pamit untuk bebersih sebentar. Di dalam kamar mandi aku berfikir keras. Ahhh. Apa yang akan terjadi nanti. Biarlah aku tidak akan memulai. Ah tapi gimana lagi. Aku sedikit bergumam, kenapa setiap perkenalan dengan seorang perempuan aku tidak bisa untuk berfikir lebih maju. Tidak hanya cinta 'setengah badan' saja. Tetapi cinta yang sungguh-sungguh.

Aku keluar kamar mandi. Terlihat Monica membaca sebuah majalah yang telah disediakan oleh hotel di meja tersebut. Aku berjalan mendekati Monica. Tiba-tiba dia berdiri dan memelukku. Sontak aku kaget.

"Fay, aku suka kamu!!!" Terasa cepat kalimat itu keluar dari bibir tipis Monica. Aku diam. Kedua mataku mungkin seperti terjerembab. Masih belum percaya. Mungkin ini proses yang cukup cepat, dibandingkan perkenalkan pada Yelena. Dibutuhkan waktu yang cukup panjang, ya dengan Yelena memang dulu aku yang mengejar-ngejar dia. Dan akhirnya dia menerima ku.

Monica merapat kan pelukannya. Tubuhku terasa hangat, padahal suhu udara cukup dingin akibat pendingin ruangan di kamar. Sekali lagi ku tatap mata Monica dengan dalam.

Entah siapa yang memulai dan apa saja yang telah terjadi. Saat ini kami sedang berciuman. Wangi bibirnya sangat aku rasakan.

Ah Tuhan...

Sesekali lidah kami bertemu. Liurku menyatu dengannya, dzatku bercampur aduk menyatu dengannya. Terasa manis, itulah yang ku rasa. Entah bagaimana kami menata birahi. Kami cukup menikmatinya. Ubun-ubun ku terasa paling tinggi. Tak bisa diimajinasikan.

Kuangkat tubuhnya. Dia sudah rebahan. Kedua bola matanya terpejam, dan sesaat terbuka. Aku dekatkan wajahku kepada wajahnya.

"Aku ingin menjadi milikmu." Ucap Monica padaku.

Dia mencoba membuka satu persatu kancing kemejaku. Aku mengerti maksudnya. Sebaliknya ku coba membuka kancing celana panjang Monica. Pelan-pelan, kami menikmatinya. Kami masih memadu dengan sabar.

[BERSAMBUNG]
 
Wow akhirnya update...makasih suhu :ampun:

Yeaaa udah mula..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd