Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT My Boss

Wah mantep suhu @zhuguejr92 jurus pamungkasnya
Double lamaran dari Hara dan Harsa
Kayaknya masih perlu sedikit pamungkas lagi untuk 3snya di lubang yang bener bukan lagi sandwich lubang belakang, kan udah dicetusin sendiri dari Hara hahahaha....l
Bahkan kembali ber4s dan ngeswing, just idea bro... Semoga kejadian, monggo lanjut 😊👍👏👏👏
 
Enam Puluh​


Santi.

Aku sebenarnya gak setuju soal ide bella karena yang membuat yatch ini kehabisan bahan bakar itu ide bella, Di tambah bella mengajakku melakukan foursome di tengah laut, fantasi liar bella yang membuat aku ingin mencobanya, setelah di sandwich sama hara dan hara.

Tapi sebaiknya aku gak bilang kalau aku udah di sandwich sama mereka, kemungkinan bella belum pernah. Kalau bella mau aku biarin hara sandwich bella, asal gak crot di dalam, dan pakai pengaman. Asal hara mau itu juga.

“ituu mereka datang” ucap bella langsung memakai pakaiannya, beberapa orang pakai perahu kecil membawa satu drum, yang kemungkinan bahan bakar. Saat sudah selesai mengisi bahan bakar, langit mulai gelap,

“yuk pulang” ucap harsa langsung mengarah pulang, aku memilih duduk di pinggiran kapal, sambil melihat laut yang begitu luas,

“ngapain disini?” tanya hara yang ikut duduk di sampingku.

“capekkk hehee” kataku pelan, hara tak banyak bicara, dia memeluk, memeletahan kepalanya di bahunya, sekaligus mengelus kepalaku. Dan benar itu membuat aku mengantuk.

Tepat jam tujuh malam, aku terbangun di kasurku,

“haraa” panggilku langsung keluar, ternyata mereka sedang bersiap melakukan bbq di halaman depan villa.

Aku pun segera mandi, dan membantu yang lainnya. Dan tepat jam delapan lewat acara bbq pun langsung di mulai.

Sosis, daging-dagingan, dan lainya sudah siap.

“haraaa. Aku masih bingung tau” kataku di sela-sela makan.

“bingung apa?”

“kenapa waktu dulu kamu sering jahilin aku?”

‘hmmm, hehee” tawanya menyeringai.

“isshh, apa dong” hara mengambil nafas panjang sebelum menjawab.

‘kerena kamu gendut cengeng, apapun terjadi pasti si hara yang disalahin’ ucap harsa tiba-tiba yang mendengar percakapan kami berdua.

“parah dia yang ngomong yah, bukan aku” potong hara.

‘hehee ya sih, aku ingatnya gitu, aku nangis kamu yang di omelin’

‘ dan aku inget pas naik sepeda, terus aku jatuh ke got, yang di omelin kamu, padahal salah aku sendiri’

‘intinya kamu nangis, aku yang salah” jawabnya elus pipi aku,

“dah oiii jangan pacarana dulu, bantuin bakar sosisnya lah” ucap harsa yang lagi bakar sosissama bella.

Walau gak semua aku ingat pas saat itu, tapi aku bersyukur di pertemukan dengan hara lagi, dan itu mengubah semuanya.

Malam ini sampai liburan selesai aku akan lakuin untuk memahami hara sesungguhnya, bukan urusan fisik, tapi lebih ke hati.

***​

Satu minggu pun berlalu, atau tepatnya sudah delapan hari, karena satu hari ekstra khusus aku, Di tambah bella terus mengahasut aku memakai pakaian yang dia bawa khusus liburan hari ini.

Di mulai dari, bunny girl, pakaian SMA, SMP, lingerie, maid, dan terkahir seperti berpenampilan seperti kucing. Lengkap dengan buntutnya yang masuk ke anusku. Rantai kecil pun menghiasi leher, benar-benar seperti peliharaan, anehnya aku suka dan membiarkan hara dan harsa melakukan apapun. Seolah aku sama bella peliharaan mereka.

Itu semua seolah fantasi liar di wakilin bella secara gak langsung. Aku hanya mengikutinya, seolah aku sama bella mempunyai fantasi yang sama. Tetap aja paling agresif bella sama harsa,

Kami pulang dengan tiket yang sama, dan kali ini aku duduk dekat jendela, jadinya bisa lihatin awan,Di sebelah ku hara, harsa, dan ujungnya bela, aku yakin gak aka nada aksi pengrepean sama mereka berdua.

Kami berempat pun pulang ke rumah hara, karena di rumah hara masih ada papa dan mama yang belum pulang ke rumah. Sedangkan bella memilih pulang bersama harsa ke rumah atau apartemennya, aku pilih untuk tidur seharian sampai besok.

“aku pulanggg” ucapku ke mama papa,

“eh anak mama udah pulang,, gimana liburan kamu?”

“capekk, hehe, tapi aku bawa oleh-oleh buat kalian berdua” aku langsung buka koperku yang isinya sudah menjadi tempat oleh-oleh, di mulai dari tas yang di sebut anyaman ketak, terus kalung dari Mutiara asli, sama gangsing, itu buat papa. Terus ada juga makanan telor asin bakar.

Ada lagi kain hasil tenunan khas sana, dodol rumput laun yang warna warni. Minyak gosok asli sumbawa, dan buat albert, susu kuda liar. Dan terakhir terasi lombok, mama sama mama hara pasti suka karena senang masak.

Aku langsung rebahin diri untuk istirahat, Rasanya benar-benar capek, dari ujung kaki sampai ujung kepala

***​

Satu minggu berlalu, aku sudah kembali ke rumah yang seharusnya, dan mada pun mengindap di rumahku kali ini,

Karena hari ini aku sama hara mau lihat acara peresmian pasar bersih, tapi kali ini yang meresmikan adalah bupati langsung, dan menjadi satu-satu pasar bersih terbesar.

“itu di bangun apa lagi disana har?” tanyaku.

“apa?”

“disana” tunjuk kearah seperti Gedung yang sedang di bangun,

“Yayasan yatim piatu,” ucapnya senyum

“heee?”

“iah, bang boris yang jadi ketua Yayasan, perusahaan papa donasi untuk pebangunannya,

“bukannya perusahaan papa kamu lagi merugi?”

“iah, tapi pemutusan kontrak kerja samanya di batalkan karena tujuh puluh persen tidak setuju perusahaan papa keluar, “

"jadinya salah satunya harusss.." ucapnya tertahan.

“jadinya salah satunya apa?”

“harus ada yang mengalah" ucap hara seperti menutupi sesuatu, dan gak lama ada seseorang berpakaian rapih, mirip bang boris. tapi kali ini berpakian celana panjang dan kemeja.

“maaddaaaaa, atau gue panggil lo hara?” ucapnya benar bang boris.

“san, ini bang boris, yang jadi ketua Yayasan anak-anak sini, “ aku sedikit gak menyangka ternyata ketua yayasannya adalah kepala pereman pasar ini, tapi gak masalah hara pernah kasih tau bang boris yang urus anak-anak terlantar selama ini.

"ini proyek harsa lagi?" tanyaku.

"iah, harsa yang lakukan lagi, hebat kan dia?" ucapnya senyum,

Aku pun memperhatikan dari jauh peresmian pasar bersih, dan yang jelas orang-orang pasar termasuk nci akan kembali seperti dulu tapi dengan suasanya yang lebih bagus dari sebelumnya.

Dan ternyata malamnya juga ada acara hiburan dangdut, gak hanya itu ada juga penjaja makanan di sekitar pasar bersih,

Katanya juga bakalan ada kembang api untuk memeriahkan acaranyya yang di adain sama bupatinya.

“oh ia san” ucap hara saat aku duduk berduaan sambil makan es doger, dari sini aku bisa lihat kemeriahan pasar dan sekitarnya.

“kenapa?”

“enak gak es dogernya?” tanyanya saat aku baru makan beberapa suap.

“enak kok, ada apa?”

“ngak, hehe” jawabnya kayak ada yang di sembunyiin.

“gretukk” ada benda cukup besar saat aku kunyah,

“dan ini cincin kan? Kok bisa di dalem es doger?” tanyaku ke hara, tapi dia gak ada di hadapanku melainkan di sampingku sambil berlutut.

“santi… will you marry me?” ucapnya pegang tangan kiriku, membuat aku terkejut, bearti yang di sembunyiin hara itu ini, memasukan cincin di es dogernya.

“aku cuman mau bilang satu hal ke kamu san”

“aku gak bisa menjanjikan banyak hal ke kamu, tapi yang jelas aku akan yakin menjadi pendamingmu” ucapnya senyum lebar. Itu membuat aku tertawa kecil mendengarnya, terlihat aneh hara mengutarakan kata-kata romantic.

“iaah aku mauuu” kataku senyum-senyum antar malu dan terharu, hara berdiri mengambil cincin yang tadi aku kunyah, dan di pakaianya ke jariku.

Walau caranya terbilang beda sama yang lain, tapi ini termasuk romantic bagiku, tak berlebihan seolah sesuai apa yang kita jalanin dari awal, andai hara menjadi penganti papanya atau tidak, itu tak terlalu penting, yang terpenting aku akan selalu disisinya apapun pilihannya nanti.

Menyukai hara tanpa latar belakangnya apa, dia pun demikian. Hara langsung memeluku dan bibirnya langsung mengecum bibirku dengan lembut.

“DUARRRR DUARRRR” suara kembang api, tepat kami selesai berciuman.



TAMAT


#note,

terima kasih buat para suhu yang meluangkan waktu untuk baca, walaupun ane masih banyak kekuranganya di banding para suhu yang lainnya,
sampai akhirnya sudah di titik ini, dan semoga semua para suhu menikmati cerita ane yang sajikan.

komentar-komentar suhu itu juga menjadi acuan buat ane, untuk berkarya di forum tercinta ini.
dan beberapa suhu juga kritik ane secara pribadi, untuk lebih banyak membaca, untuk mendapat kosakata yang lebih banyak,

Satu lagi, prinsip ane saat nulis" berani memulai, berani mengakhiri"

sekian dan terima kasih. salam semprotttttttttttt CROTTT!!!
:kretek:
Maaf keun ane suhu @zhuquejr92
Yang sedari awal, menjadi SR pada ceritamu ini...
Yang tidak seberani dirimu untuk berani memulai dan berani mengakhiri.
Hanya 1 kata apresiasi ane buat suhu..
"SALUT"..!!
Menulis dan mengapdate hingga title TAMAT, tanpa tendensius mencari cendol dan jempol
Membiarkan para pembaca menikmati setiap updaten mu..
Bahkan banyak "terselip" pesan moral yang membuat ane terenyuh pada karakter utama dalam cerita ini (khususnya Santi/Nia, Hara dan Harsa,)
Semoga suhu berkenan melanjutkan karya2 baru menulis cerita2 yang inspiratif tanpa meninggalkan kevulgaran yang alami..(yang kami sukai 😋😋)

Sekali lagi.. terima kasih suhu @zhuquejr92
Sampai jumpa di Karyamu selanjutnya.
:ampun::ampun::ampun:
 
Telat komen.
Kirain sebelum epilog, bakal ada sesi terperinci soal kondisi Rudy sampai si Taslim itu gimana hancurnya mereka.
Tapi sebagai pembaca, hanya bisa berterimakasih sudah disuguhi cerita yg bagus.
:tepuktangan: :tepuktangan::tepuktangan::tepuktangan::tepuktangan:
 
Epilog

Harsa-

Ide hara buat lamar santi benar-benar di luar dugaanku, hara begitu cepat melakukannya, padahal aku sendiri belum siap untuk itu.

“gue lakuin ini karena gue yakin sama santi, kalau lo gak yakin sama bella gak usah gak apa-apa” katanya saat itu.

sebelum bella selesai sama clientnya, aku masuk ke ruanganny, buat dekorasi seadanya dengan membuat balloon bertulisan Will You Marry Me,.

“yang penting niatnya” kataku, walau tak romantic yang di pikirkan setidaknya aku udah berusaha. Dan juga beberapa lilin,

“kok harus tutup mata sih?” protes bella,

“ssttt” aku bantu bella melangkah dikit demi sedikit masuk ke ruangannya.

“udah belum?” tanyanya,

“sebentar” aku langsung berlutut, sambil menunjukan sastu buah cincin, gorden ruangan kerja, aku sengaja tutup agar lilinnya yang menerangi ruangan ini.

“boleh di buka sekarang”

“ihh harsa ngapain/” tanya bella.

“Will you marry me?” kataku pelan, bella tertawa geli mendengarnya, tapi dia melihat sekeliling ada tulisan yang aku ucapkan.

“iahh” ucap bella, senyum lebar. Dia langsung memeluk saat aku belum berdiri sempurna, yang ada aku jatuh di ikuti bella juga

“awwwh bell”

“sorry harsa,, kelewat seneng” jawabnya

“gak nyangka aja, lo mau serius sama gue dalam waktu yang cepet”

“ini ide hara, aku lakuin setulus hati kok, gak sekedar ikut-ikutan” jelasku.

“aku percaya kamu” bella kembali mencium bibirku pelan, saling melumat satu sama lain.

Hampir lima menit berciuman, bella langsung berdri berjalan ke meja kerjanya,

“halo, tolong bilang ke semua pegawai, saya gak bisa di ganggu hari ini, ada meeting sama client di dalam kantor”

“iah, maaf ya repotin, terima kasih” bella langsung menutup teleponnya.

“client?” tanyaku

“iah, client penting dan special hari ini” kedipan mata bella sambil berjalan kea rah pintu dan menguncinya.

“aku?”

“iahlah,” senyum bella membuka pakaiannya satu persatu. Sampai menyisakan celana dalam dan bra nya yang berenda.

“niitt” bella menyalakan ac membuat lilin di sekitar padam, itu membuat ruangannya remang-remang,

Aku sama bell kembali berciuman, tanganya juga sambil melucuti pakianku satu-satu, sampai Terisa celana dalam.

“slruuppss” aku langsung melumat vaginanya saat bella duduk di atas meja kerjanya, tanganya sambil mengelus kepalaku lembut.

“ohhh haraa” lenguhnya membuat aku meregagangkan semakin lebar kedua kakinya.

“blesss” terbawa suasana aku langsung memasukan penisku perlahan, dan menghentakan sedikit.

“ohh” lenguhnya. Kedua kaki bella langsung melingkat di pinggangku, mengikut arah Gerakan pinggulku.

“kringg-kringg kringg” bunyi telepon di meja kerjanya. Aku langsung mencabutnya membiarkan bella mengangkatnya.

“iah kenapa? Saya kan udah bilang”

“bukan itu bu, client baru ibu minta kepastian aja jadwalnya kapan”

“ohh besok pagi, kamu atur ulang yah jadwal besok”

“blesssh” aku memasukan penisku saat bella berdiri dengan sedikit membungkuk.

“ngghhh”

“ibu kenapa?”

“anu ada kecoa”

“ya udah, saya lanjut meeting” ucap bella benar-benar lihai. Aku pun langsung memegang pinggulnya dan mengenjotnya agak cepat.

“ohhh”

“yeaahh teruss ahrsaa” lenguhnya” aku langsung menarik tubuhnya sedikit tegak sambil meremas buah dadanya.

“oh oh oh oh”

“mau kemana” tanya saat aku sambil berjalan menuju ke jendela. Dan membuka gordenya.

“ohh no,, jangan harsa, nanti ada yang liatt”ucapnya. Aku gak perduliin langsung mempetkan tubuhnya ke jendela. Dan kembali menggenjotnya.

“haarrr” desissnya cukukp keras di ikuti tuubhnya yang ikut gemetar. Aku mencabutnya mengambil kursi kerjanya buat di dekatin di dekat jendela.

“naik sini” pintaku, bella langsung naik sambil memasukan penisku perlahan,

“hhhmmm” bella kembali menggoyangkan pinggulnya. Sampai kau mau measakan mau klmaks.

“ohhhh corrrrrrootttttt” aku langsung mencabut penisku, untungnya tak keluar di dalam, karena tak pakai pengaman juga.Baru jam dua sore, sepertinya bakalan ada sesi berikutnya sampai lembur.


***​

Siang ini hara ajak aku menemui papa sama mama di restoran kak yua. Papa sama mama sengaja kesana karena mau melihat kondisi kak yua. apa lagi kak yua juga lagi isi, kabar baik untuk kita semua, ternyata kak yua dan suaminya topcer juga soal membuat cucu buat papa dan mama.

“hara kemana?” tanya papa

“tuh baru dateng, naik motor” aku bisa lihat motor bututnya masih di pakai, padahal semua orang pasar sudah tau siapa hara, dia benar-benar tak mengubah penampilannya setelah pulang liburan.

“udah lama?” tanya hara ke aku.

“udah tiga puluh menitan,” kami langsung duduk berhadapan, hara berhadapan dengan papa, aku ke mama.

“jadi apa yang mau di omongin?” tanya papa

“ituu” aku ragu soal itu.

“soal mau lamar santi, dan harsa lamar bela” jawabnya tanpa grogi sedikit pun.

“wahh seriuskah itu/” tanya papa sambil noleh ke arahku, hara dan mama.

“kamu udah yakin?”

“nikah bukan soal niat aja loh, tapi siap mental juga, karena bukan hanya dua hati aja di jadiin satu, tetapi seluruh keluarga kamu maupun santi,” mendengar itu buat aku sedikit down karena aku belum sama sekali siap,

“hara udah siap kok, “ jawabnya pasto

“harsa juga pa ma” kataku gak mau kalah sama hara, mau gak mau aku harus siap.

“baiklah, pertama kalian harus lamar atau nembak santi dengan cincin atau apa” ucap papa

“Udah kok” kataku sama hara bersamaan, itu membuat papa sama mama terkejut. Sambil tertawa lebar karena pasti mereka kaget aku sama hara melakukannya.

“kalau gitu bilang ke orang tua mereka, soal ini, dan papa akan adain pertemuan sama orang tua masing-masing”

“kapan pa?” minggu depan, lokasinya disini aja,

“tapi sebelum itu kalain tau soal kabar dari pak taslim?”

“ngak mau tau pa”

“hara ma uke pasar dulu,” hara bentar tak ingin tau setelah pasar sudah jadi seperti sekarang.

“efek menantunya di penjara, dan mereka mau bercerai karena si rudy karena bocorin. Soal alat kecantikannya itu illegal di selundupkan dari batam?” kataku. Papa tersenyum lebar, itu juga aku tau dari adiknya ajeng, dia diam-diam mendapat info dari beberapa orang yang kenal ajeng dan masih bekerja disana.

“dan pak taslim benar-benar masih angkuh, terus mempertahankan posisinya, lama kelamaan dia pun akan berjaalan sendiri dengan perusahaannya” jelas papa.

“dan secara gak langsung perusahaan akan di depak dia grub perusahaan” lanjut papa.

Aku baru pertama kali lihat secara langsung orang yang benar-benar haus akan kekuasaan. Setidaknya perusahaan papa aman.

“setelah itu papa pensiun, saat melihat kalian berdua menikah”

“hee? Gak secepat itu pa” protesku.

“dah sana, kamu kabarin bella” angguk aku langsung pergi kekliniknya.

Jujur rasanya jantungku berdebar kencang soal ini, lebih berdebar di banding making love di kantor bella.

“bella kamu dimana?” tanyaku saat bella tak ada kliniknya.

“aku di rumah, beb kenapa?”

“aku tadi klinik kamu gak ada”

“aku kesana, sekalian mau bicara ke papa mama kamu” daripada menunda mendingan aku utarain langsung aja, hara pasti juga begitu,

“haaa?”

“ada apa?”

“tunggu aja yah”

“iahh”



***​

Hara

Sebelum kerumah santi, aku semaptin beli martabak manis, sama martabak telor, dan beberapa jus buah.Gue sengaja bilang mau main ke rumah aja, dan gak bilang ke papa mamanya soal melamar santi.

“tok tok tok”

“santiii”

“iahhh, sebentar”

“masuk haraa.. ehehe” gue langsung masuk, kebetukab papa mamanya ada di ruang tamu sambil ngemil kacang rebus.

“ini om tante, ada bingkisan kecil” ucap gue.

“ah hara, repotin aja,” gue langsung kasih ke santi,

“san, buka siapain disini, makan bareng” pinta mamanya sambil kedipin mata, santi pun langsung masuk ke dapur.

“wah gak ada biasanya nih, ada apa har?”

“langsung aja ya tante, om, “ gue menarik nafas panjang, jujur gue gugup sebenarnya, tapi pura-pura gak gugup di hadapan mereka.

“hara mau lamar anak om bernama nia,”

“haa nia?” celetuk santi tiba-tiba nongol.

“hehem nia maksudnya”

“haa??” santi terkejut sampai piring isi martabak hampir jauh, santi pikir aku bercanda, pasti ini terlalu cepat baginya.

“serius kamu mau lamar anak om?,

“iah om, yakin, hehehe”

“santi kamu gimana?”

“hmm.. aku udah bilang hehe, tapi gak nyangka kamu bilang ke papa mama” jawbanya malu-malu. Sambil lirik kearah gue dengan tatapan tajam seolah mau menerkam.

"kalau jawaban santi itu, om sama tante tentunya setuju" ucapnya membuat nafas gue lega,

“oh om,, ada hal juga yang mau hara kasih tau ke om” ucap gue teringat titipan dari babeh.

“nanti ada yang hubungin om, buat interview” kata gue/

“interview?”

“iah, temannya babeh, lagi buka cabang di kota ini, dia butuh direktur di perusahaan barunya”

“direktur?”

“iah, mereka juga tau soal kasus menimpa perusahaan om, “

“awalnya, babeh naruh saham di perusahaan pak taslim, agar dia melepaskan jabatannya, tapi dia tetap gak mau, terpaksa menarik sahamnya lagi”

“terus?”

“babeh pun tau apa yang terjadi di perusahaan pak taslim, dan mendapat informasi secara detail tentang mantan pemilik perusahaannya itu.

“dan hasilnya ini, mereka tertarik menjadikan om direktur, “

“haa, harusnya hara gak kasih tau, jabatannya yah hehehe” itu sebenarnya buat kejutan, tapi kurang cocok, dan mau gak mau gue kasih tau, kabar bahagian kenapa harus di sembunyiin.

“tapi driver papa kamu?”

“gak usah pikirin, si harsa nanti dia yang jadi driver papa”

‘hahahaha”

“tapi ini terlalu berlebihan hara” ucap santi.

“bukan mau aku santi,,, tapi babeh”

“dan om roni layak mendapatkannya” ucap gue seriuss,

“jadi jangan lupa ambil kesempatan itu yah om” lanjut gue. Mereka cuman terdiam,

Sebenarnya gue udah lama mau bilang soal ini, babeh terus desak gue kabarin secepatnya, dan semoga nanti temannya babeh benar-benar melakukannya.

Papa mama santi masuk ke dalam, membiarkan aku sama santi berbicara di ruang tamu.

“terus soal penganti papa kamu?” tanya santi pegang tangan aku.

“harsa lebih baik”

“kenapa kamu bilang gitu?”

“entah, aku ngerasa ego aku masih gede, jadinya kalau perusahaan dengan ego aku, bisa-bisa kacau, harsa lebih memakai logika “ kataku pelan.

“kenapa kalian gak berdua aja jadi penerusnya”

“setidaknya kalian berdua menjadi boss”

“kenapa gitu?”

“karena kalian berdua My Boss”

“my boss?”

“iah, aku pernah jadi bawahan boss harsa, “

“terus aku boss apa?”

“boss yang tuntun aku jadi sekarang” senyum santi.

“bearti harsa di luar diri kamu, dan aku di dalam hati kamu?” angguknya senyum.

“threesome dong?” bisikua,

“aaah lalalal aaahhh sakitt” teriaku saat santi cubit tepat di pinggir perutku, cubitannya benar-benar sakit.

“ihh,, seriusan”

“hehe, iah serius”

“kalian berdua jadi my boss” senyumnya, dan langsung mau mencium bibirku, tapi om roni tiab-tiab melintas, membuat santi menghentikannya.

Tapi ucapan santi ada benarnya, aku sama harsa bisa bekerja sama demi memajukan perusahaan papa, dan aku bekerja di balik layer, tidak buruk untuk di diskusikan.

Apa lagi di panggil dengan julukan MY BOSS.



THE END...
Udah Mamad beneran nih suhu?? Makasih ya udah dikasih bacaan yang aduhai
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd