Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT MY LOVE JOURNEY - By Tio12TT (Repost)



---My Love Journey ---

By Tio12TT







Chapter 23







"Vaa bener ini tempat nyaaa??." Tanya Doni ke Leva sambil meng garuk-garuk kepadanya.


Stelah memarkir kan mobil mereka masing- masing dengan berjejer rapih di tepi jalan, Leva Doni dan Boski sedang berada di tempat pembuangan proyek apartement. Tempat proyek ini baru setengah jadi di bangun, terlihat beberapa pekerja proyek sedang memotong besi-besi baja dan sedang mengoperasikan mesin pengaduk semen.


"Iya kak, mamah aku ngasih tau lokasi nya yaa..di sinih." Ucap Leva.

"Tapi ini mah tempat proyek pembangunan apartement,hemm..emang kita mau jadi kuli."

"Hadehhh gak lah ka, Ya udah aku mau telfon mamah aku dulu." Ucap Leva lalu mengambil smartphone milik nya dari dalam saku celana.

"Hallo mahh, eee...iya iyaa Oh di sisi utara gedung oke oke Leva ke sana." ucap Leva kepada mamah nya di ujung telfon setelah itu memasukkan smartphone milik nya kembali ke dalam saku celana.




"Gimana Va?." Tanya Doni.

"Kita ke sisi utara gedung ka mamah ada di sana sama si Harjo." Ucap Leva.

"Oh yaudah, kita langsung ke sana aja." Ucap Boski.




Leva,Doni dan Boski langsung berjalan mengarah ke sisi utara Gedung sesuai dengan instruksi mamah Leva.







"Mana mamah kamu Va??." Ucap Doni sambil berjalan dan menengok, ke arah kanan dan kiri.

"hehh ehh iya yah mana yehh eeeh... tuh dia." Ucap Leva sambil menunjuk ke arah mamah nya yang sedang duduk tak jauh dari posisi mereka saat ini.



Lalu mereka ber tiga langsung mendekat ke arah mamah Leva.









"Mahhhh." Sapa Leva .

Menyadari Leva sudah berada di belakang diri nya, mamah Leva langsung membalikkan badan.

"Ehh anak mamah sampe juga." Ucap mamah Leva.

"Siang tante." Sapa Doni sambil bersalaman dengan mamah Leva di susul om Boski.

" Siang juga, ehh kalian siapa yah baru liat tante kalian teman nya Leva?." Tanya mamah Leva.

"Perkenalkan Saya Doni Kakak tingkat Leva di kampus ya sahabat Reza juga sih, dan ini Boski rekan saya yang ikut saat mencari Reza." Ucap Doni.

Boski hanya tersenyum manis ke arah Mamah Leva, diiringi anggukan kepala oleh nya.

"Oh Doni dan Boski."

"Ehh mahh ngomong-ngomong si Harjo kemana, kata nya mamah lagi nginterogasi dia?."tanya Leva ke mamah nya.

"Lah ini mamah lagi nginterogasi dia Va."

"Hahhh!, interogasi apaan mah di tempat seperti ini interogasi kuli proyek yang ada."

"Serius Va mamah gak bohong."

" Ya sekarang gini aja mah si Harjo nya mana coba." Ucap Leva

"Hadehhhh.. heii turun kan tali nyaa!!." Mamah Leva berbicara mengunakan walkie talkie untuk memerintahkan anak buah nya.


Treetttt Trreeettt cccrekk crekkk!!!

Sebuah tali baja bergerak turun secara perlahan.



Leva Doni dan Boski Sangat terkejut, saat melihat sebuah tali baja tiba-tiba berada di hadapan mereka. yang membuat Leva Doni dan Boski Sangat terkejut adalah, di ujung tali itu terdapat om Harjo sedang di ikat dari kaki hingga dada yang di sambung kan ke tali baja crane. wajah om Harjo terlihat banyak luka lebam bekas pukulan.


"Mamahh apa apan sihhhh!." Ucap sangat terkejut melihat kejadian di hadapannya.

Doni dan Boski hanya terdiam pucat, melihat perbuatan yang Mamah leva lakukan ke om Harjo.


"Kan mamah lagi interogasi si Harjo Va."

"Itu mah bukan interogasi mah, itu nama nya mau bunuh orang!." Protes Leva.

"Bunuhhh?? yaa kagaklah Vaa siapa yang mau bunuh si Harjo, mamah tuh emang dari setadi lagi interogasi dia. berhubung si pak tua ini susah banget untuk buka mulut nya ya, terpaksa mamah ajak main main dikit hehe." Ucap mamah Leva sambil berjalan pelan ke arah om Harjo.


"Gila om, iki sadis banget yah ini ibu-ibu."ucap Doni sambil berbisik bisik ke Boski.

"Iahh Don gak kebayang kalo berurusan sama orang kaya beginih hiii."Boski memelankan nada bicaranya.



"Apa yang kalian bilang??."ucap mamah Leva sambil menengok ke arah Doni dan Boski.

"Ehh engga kok engga." ucap Doni dan Boski bersamaan.



"Harjo gimana masih mau main derek tali lagi gaak?, kalo anda sudah lelah main derek tali tinggal kasih tau aja dimana letak anda menyembunyikan anak kesayangan anda itu." Tanya mamah Leva dengan nada serius.

Lagi-lagi om Harjo tidak mau memberi tahukan letak ia menyembunyikan anak kesayangannya itu, om Harjo hanya menjawabnya dengan gelengan kepala.

"ARRRGHHHH!!." Mamah Leva sangat geram karna om Harjo sudah dari setadi tidak mau buka suara.

"Anda masih belum puas juga yah main derek tali oke, Gerek dia lagii!!" Perintah mamah Leva.






Lalu terlihat Leva berjalan mendekati mamah nya.


"Mahh jujur Leva Ga suka sama cara mamah yang kaya gini, memang si Harjo sudah melakukan kejahatan besar kepada kita dan terutama ke Reza tapi please mah gak ada cara yang lebih manusiawi buat interogasi orang." Ucap Leva.

"Gini vaa yah mama bilangin, mungkin kamu dan pembaca cerita ini ngiranya mamah ini sadis dan kejam. Kamu harus belajar Va arti sebuah ketegasan itu seperti apa, kalo mamah kejam dan Gak manusiawi si harjo Udah tinggal mama aja tuh orang. atau mungkin mamah introgasi dia dengan cara yang lebih ekstrim lagi, sperti cabut kuku atau mamah tusuk-tusuk badan nya seperti interogasi papda umumnya Va. Dengan cara ini aja si Harjo gak ngaku- ngaku, apa lagi dengan cara yang baik-baik." Ucap mamah Leva lalu duduk kembali di atas kursi kecil.


Leva hanya terdiam tak mampu menjawab perkataan mamahnya itu.




Tringgg!!

Terdengar suara ring tone massage dari handphone milik om Harjo, yang berbeda di dalam saku jas yang mamah Leva kenakan. Menyadari handphone om harjo berdering, mamah leva langsung memeriksanya.




Massage from : +0821345xxxxx

Saya sedang berada di hotel santika tolong temui saya sekarang, saya ingin membicarakan soal tender proyek yang akan kita tangani. dan tolong bawa uang panjer nya secara cash, rekening saya Sedang ada gangguan.


Setelah mamah Leva membaca isi pesan yang masuk ke dalam handphone om Harjo dengan singkat dan tak merasa ada hal yang aneh mamah Leva langsung menaruh nya kembali ke dalam saku jas.


"Sms Dari siapa mahh?." Tanya Leva.

"Kayaknya dari rekan bisnis nya si Harjo deh Va minta ketemuan meeting sama dia." Jawab mamah Leva

"Mah Leva mau liat sms nya." Ucap Leva

"Nihhh." Ucap mamah Leva sambil menyerahkan handphone milik om Harjo ke tangan Leva.


Leva memperhatikan dengan serius isi pesan yang baru masuk ke handphone milik om Harjo, di amati kata per bait kata pesan tersebut.


"Mamah udah cek seluruh aplikasi yang ada di handphone si Harjo ini?."

"Udah Va dari sms wa bbm facebook dll history call juga bersih, dia pasti gak bakal ninggalin jejak informasi apa pun tentang keberadaan si Gaga."

"Tapi mah Leva curiga dehh sama sms yang baru masuk ini."

"Curiga gimana Va?."

"Sekarang leva tanya ke mamah apa kah si Harjo masih memiliki aset perusahaan?."

"Harjo ini memiliki sebuah Grub besar yaitu Harjo jaya grup tapi perusahaan yang harjo tangani ini sudah mamah ambil alih semua beserta anak perusahan nya."

"Apakah Harjo ini memilki usaha yang lain?."

"Tidak va mamah yakin Harjo sudah tidak memiliki apa pun."



Terlihat Leva duduk di sebuah pipa besi sambil menatap layar smartphone dengan serius, ekspresi wajah nya sangat terlihat seperti sedang menganalisa sesuatu.

"Leva curiga mah sama pengirim pesan itu soal nya ada yang aneh deh."

"Curiga?, mungkin saja itu rekan bisnis Harjo yang belum tau perkembangan perusahaan Harjo Va."

"Engga mahh Leva yakin ada sesuatu di balik pengirim sms ini.. dann tuh Leva coba telfon No nya gak aktif." Ucap Leva sambil mutar mutar handphone om Harjo.

"Emang hal apa yang membuat kamu curiga dengan pengirim pesan tersebut va kaya nya biasa biasa aja deh pesan nya." Ucap mamah Leva.

"yang pertama jika sebuah perusahaan itu sudah di akusisi oleh perusahaan lain pasti
Ada pemberitahuan kepada seluruh orang yang bersangkutan, dan yang kedua mana ada orang yang sudah vailid masih ada sangkutan dengan sebuah tender, yang ke tiga leva curiga dengan kata kata rekening saya sedang ada gangguan...rekening gangguan maksudnya apa coba gak jelas banget kan terus yang ke empat jika itu koleganya si Harjo kenapa no nya tidak di save dan Leva telfon tadi kenapa no nya tidak aktif."


"Ada benarnya sih analisa kamu Va."

Leva terlihat berdiri sambil melipat tangan di dada sambil sedang memikirkan sesuatu.








"Leva tauu siapa pengirim pesan itu mah!." Ucap Leva sambil menatap serius ke arah mamah nya.

"Siapa vaa?."

" pokok nya kita harus cepat ke hotel yang di sebutkan dalam sms itu." Leva langsung mengambil tas dengan tergesa gesa dan langsung berjalan cepat menuju ke mobil milik nya.


"Doni Boski.....ayooo!."Ucap Leva

Doni dan Boski langsung mengikuti Leva dari arah belakang.


"Tolong kamu urus dia dan jangan sampai kabur!." Perintah mamah Leva kepada salah satu anak buah nya dengan menggunakan walkie talkie





"Levaaa tunggu!." Teriak mamah Leva sambil berlari menysul Leva.






--- ooo ---






Trettttttttttt......!!!

pintu ruangan kamar Reza terbuka.


Terlihat seorang wanita baru saja masuk ke dalam ruangan kamar tempat Reza di rawat, wanita Itu melangkah masuk ke dalam ruangan kamar dengan langkah pelan. ekspresi wajah wanita itu sangat khawatir dan waspada, lalu wanita itu berjalan mengarah ke tempat Reza yang sedang berbaring tak sadarkan diri di atas RANJANG rumah sakit.

"Huftttttttt... kaya nya si leva lagi gak ada deh." ucap wanita itu sambil menengok ke segala arah.

"Akhirnya gua bisa ngeliat Reza dengan tenang tanpa ada si pengrusuh Leva." ucap wanita itu yang ternyata adalah Winda.


Setelah menaruh tas yang ia bawa di sofa kecil yang berada di seberang ranjang Reza, Winda berjalan pelan dan duduk di kursi kecil di samping Reza.


"Zaaaaa Bangunn,Kamu udah lama loh tidur nya." ucap Winda sambil membelai rambut Reza.

"Kenapa nasib buruk selalu menimpa mu zaa, asal kamu tau karena Leva lah kamu jadi begini." ucap Winda sambil merebahkan kepala nya di sebelah kepala Reza.

"Jika kamu tidak dekat dengan Leva, mungkin nasib kamu tidak akan seperti ini." Winda menatap wajah Reza dengan penuh perasaan.

"Apa sih hebatnya Leva, sehingga kamu mau sama dia. Leva tuh jelas-jelas, membawa pengaruh buruk buat kamu!." Winda membelai halus rambut Reza.

"Aku tuhh... cinta banget zaa sama kamu, aku bisa memeberikan segalanya untuk mu. karena kamu adalah, segalanya untuk ku."

"Kamu masih inget ga zaa, saat kejadian di ruang perpustakaan." Winda terlihat tersenyum nakal.

"aku rela zaa memberikan keperawanan ku ini untuk mu, jika saat itu kamu tergoda dengan tindakan ku yang agak nekat. tapi kamu malah ninggalin aku hemm...kecewa sih, tapi disisi lain aku sangat kagum dengan mu za. kamu tipe cowo yang setia tidak mampu di goda dengan hal apa pun, dan hal itu yang membuat aku makin cinta dengan mu." ucap Winda sambil tersenyum ke arah wajah Reza.


Lalu Winda bangkit, dan berdiri kembali di samping Reza. saat Winda melihat ke arah sebuah meja kecil yang di atasnya ada vas bunga, ekspresi wajah Winda tiba tiba berubah. saat melihat ke arah meja kecil tersebut, Winda menatap tajam ke arah meja itu dengan tatapan kebencian. lalu Winda berjalan mengarah menuju meja, dan mengambil sebuah bingkai foto berukuran kecil yang terdapat selembar foto Reza dan Leva di dalamnya.



Winda memandang foto tersebut, dengan tatapan penuh kebencian dan ketidaksukaan. Winda terlihat mengambil sesuatu dari dalam tas nya yang ternyata ia mengambil sebuah gunting kecil. di buka lah bingkai foto kecil itu, dan di ambil lah selembar foto dari dalam nya .

" Gua gak rela va liat lu berdua sama Reza gak rela, gua yang suka sama Reza sejak awal kuliah kenapa lu nikung Reza !" ucap Winda dengan nada suara emosi .


Di pegang selembar foto tersebut, dan Winda menggunting bagian tengah foto menjadi dua hingga memisahkan antara posisi foto Reza dan Leva. lalu Winda mengambil bagian foto yang terdapat gambar Leva, Winda memandang Gambar Leva dengan tatapan kekesalan. selanjutnya Winda berjalan mengarah ke tepi jendela kamar yang berbeda tak jauh dari posisi iya berdiri.

*Srretttt

jendela ruangan kamar inap terbuka. udara di luar jendela cukup terasa sejuk dan angin berhembus dengan kencang, sehingga membuat gorden yang barada di ruangan ini berkibas. Winda melihat ke arah luar jendela dan melihat ke sekeliling arah, lalu Winda merentangkan tangan satu tangan nya yang sedang memegang potongan foto yang terdapat gambar Leva ke luar jendela.

"Reza itu bukan milik lu vaa, Reza itu milik gua!, dan gua akan berusaha merebut Reza dari tangan lu apapun cara nya itu." ucap Winda sambil menggenggam dengan erat potongan foto Leva.

Lalu Winda melemparkan foto Leva ke luar jendela dengan pelan, dan foto Leva kini terbang tertiup angin yang berhembus kencang. lalu Winda membalikkan badan nya kembali menghadap ke arah Reza.






"Aku akan berjuang Za untuk mendapatkan diri mu." ucap Winda sambil tersenyum manis ke arah Reza.






--- ooo ---






Disalah satu hotel bintang lima yang berlokasi di daerah bekasi, terlihat Gaga sedang berbincang-bincang kepada petugas resepsionis hotel untuk mengurus administrasi selama Gaga menginap di hotel ini.



"Maaf mas semua kartu kredit anda tidak bisa di gunakan karena kartu kredit anda sudah di blokir." Ucap salah satu petugas resepsionis hotel.

"Di Blokir?." Ucap Gaga dengan heran nya.

"Sepertinya begitu mas." Jawab petugas resepsionis hotel.

"Coba alat nya mas kali ada kesalahan."

"Tidak mas itu tidak mungkin."


"Duhh di blokir, kok bisa gitu sihh masa iya papah memblokir kartu gua duh malah si papah gak bales bales lagi pesan gua." Ucap Gaga dalam hati.

"Gimana mas ada metode pembayaran lain??." Tanya resepsionis hotel tersebut.

"Memang tagihan bill kamar saya seluruhnya berapa?."

"Maaf tadi saya sudah sebut kan jadi total tagihan kamar anda sepuluh juta lima ratus ribu rupiah." Ucap petugas resepsionis hotel.

"Duhh gede juga yahh tagihan nya malah di dompet gak ada uang kes lagi,gimana yah buat bayar tagihan nya." Ucap Gaga dalam hati


"Jika mas nya tidak sanggup untuk melunasi tagihan hotel terpaksa kami akan menjatuhkan sanksi kepada mas untuk bertanggungjawab dengan pihak berwajib dan itu sudah peraturan di hotel ini."


"Iya iya saya bayar kok ketakutan amat."ucap Gaga sambil mengambil dompet dari dalam saku celana yang ia kenakan.

"jadi ginih berhubung saya lagi gak ada uang cash dan atm saya lagi bermasalah nih sebagai jaminan nya STNK mobil saya tahan dulu aja dan nih kunci mobil nya dan nih KTP saya kalo perlu." Ucap Gaga sambil menyerahkan selembar STNK mobil, kunci mobil dan KTP

"Sebentar saya mau menelfon atasan saya terlebih dahulu." Ucap petugas resepsionis hotel sambil menelfon seseorang.


"Gimana?." Tanya Gaga


"Baik kalo seperti itu untuk sementara mobil anda kami tahan terlebih dahulu dan jika anda sudah melunasi tagihan kamar baru anda bisa mengambil mobil anda kembali."

"Oke nihhh " ucap Gaga ambil menyodorkan STNK dan Kunci mobil milik nya.




Lalu Gaga terlihat berjalan pelan menuju pintu keluar hotel.

"Duhh si papah kemana sih gua harus cepet cepet pindah dari hotel ini." Ucap Gaga sambil berjalan dan menyeret koper kecil di tangan nya.







--- ooo ---







"Mahhh mahh Stopp mahhhh!." Ucap Leva sambil menepuk nepuk pundak mamahnya yang sedang mengemudikan mobil.

TTTRREETTTTTTT

Mobil yang mamah Leva kendari berhenti mendadak.

"Apa apa an sihh kamu Vaa bahaya tau main stop sembarangan!." Protes mamah Leva.

"Ituu mahhhh ituuuu." ucap Leva sambil menujuk seseorang dan menepuk-nepuk bahu mamah nya.

"Apan sihh kamu Vaa itu ituu apa?."

"Itu si Gaga mahh!."

"Mana?."

"Ituu mahh mamah liat ke arah halte yang berada di depan hotel itu si Gaga lagi duduk." Ucap Leva sambil menujuk-nunjuk ke arah Gaga.

"Ehh iya tuhh si Gaga va."


Tokk..tokk..tokk

Kaca mobil di ketuk dari arah luar.


Menyadari ada yang mengetuk kaca mobil dari arah kiri, mamah Leva langsung membuka kaca mobil. dan di dapati Doni sedang berdiri di luar, sambil melihat ke arah dalam mobil.



"Vaa kenapa berhenti?." Tanya Doni

" Itu itu si Gaga!." Ucap Leva sambil menujuk nunjuk Gaga yang berbeda di seberang jalan.

"Ehh iya tuh dia orang nya." Ucap Doni

"Naa Doni buru kamu tangkep dia." Perintah mamah Leva.

" siap tante tapi kita harus pake strategi, Vaa ayo ikut aku." Ucap Doni sambil berbalik badan lalu kembali menuju mobilnya.

"Oke kaa." Leva turun dari mobil dan mengikuti dari arah belakang.







--- ooo ---







Di halte bus dekat hotel tempat Gaga menginap, terlihat Gaga sedang duduk di bangku halte sambil mengisap sebatang rokok yang ia pegang. Raut kekesalan terpancar dari wajah nya karna sudah 2 jam iya menunggu kabar dari papanya namun tak kunjung mendapat kan jawaban.

"Ini orang kemana sihh udah 2 jam kaya orang bego gua di sini." ucap Gaga sambil menghembus kan asap rokok dari mulut dan hidung nya.

"Tapi aneh tumben papah lama gini jawab pesan gua dan kenapa semua kartu kredit dan debit di blokir."

"Pasti ada yang gak beres."

Saat Gaga termenung berbicara sendiri tiba tiba seorang wanita memakai topi hitam dan mengunakan jaket bola dengan rambut di kuncir kebelakang duduk di sebelah Gaga sambil memandang lurus ke arah jalan raya.

"Permisi mas numpang duduk." Ucap wanita itu.

"Iya silahkan duduk saja ini tempat umum kok." Ucap Gaga

"Lagi nunggu siapa mas?." Tanya wanita itu

Gaga Merasa risih karena wanita di sebelahnya ini sok akrab dengannya.

"Gak lagi nunggu siapa siapa kok." Ucap Gaga

"Owh."

Saat Gaga menoleh ke arah wanita di samping nya Gaga merasa sangat mengenali wanita yang duduk di sampingnya ini, wanita itu tampak berusaha menutupi wajahnya agar tidak di lihat jelas oleh Gaga.

"Kaya nya gua kenal lu deh."Ucap Gaga sambil memperhatikan dengan serius wanita di samping nya ini.

Wanita itu tampak sangat khawatir di perhatian oleh Gaga, bisa di lihat dari tingkah nya yang gelisah dan seolah sedang menutupi sesuatu.

"Kenal?, ketemu aja baru beberapa menit yang lalu."

Lalu Gaga bangkit dan berdiri menghadap wanita itu.

" Engga gua kenal lu!." Ucap Gaga

Terlihat Gaga memajukan langkah nya dan tangan nya berusaha melepas topi yang wanita itu kenakan, waktu seakan melambat jantung wanta itu sangat berdetak kencang dan ia hanya bisa memejamkan mata.



Saat tangan Gaga menyentuh ujung topi yang wanita itu kenakan dan akan mengangkat nya tiba-tiba, tubuh Gaga terasa ada yang menarik dari arah belakang. mulut dan hidung nya di bekap menggunakan saputangan dengan kencang nya, Gaga berusaha memberontak sekuat tenaga akan tetapi dekapan orang yang di belakang tubuh nya ini cukup kencang hingga Gaga tak mampu melawan.

Pandangan mata Gaga mulai kabur dan tubuhnya pun mulai melemas, Gaga mulai hilang kesadarannya secara perlahan dan akhirnya Gaga menutup kedua mata nya tak sadarkan diri. lalu Gaga di geret oleh dua orang pria dan Gaga di masuk kan kedalam mobil, setelah dua pria itu memasukkan Gaga di kursi belakang mobil pria yang tadi membekap Gaga langsung tancap Gas dan mobil kini berjalan meninggalkan area halte tersebut.







--- ooo ---







Kesadaran Gaga kini mulai kembali karena Gaga merasa, Aroma alkohol cukup menyengat di hidung nya membuat ia tersadar dari efek obat bius yang membuat ia tak sadarkan diri sejenak. Kesadaran Gaga kini perlahan-lahan mulai bangkit kembali, ia ingin membuka mata nya namun sangat berat terasa. Gaga merasa seluruh tubuh nya sangat terasa sakit, seperti ia habis di hajar habis-habisan. Dengan mengumpul kan sisa tenaga yang iya miliki, Gaga memaksakan untuk membuka dengan perlahan kedua mata nya.




"Bangun dong jagoan!." Ucap seseorang wanita yang ternyata adalah Leva


Gaga berusaha memandang ke arah Leva, namun pandangan nya masih agak kurang jelas.


"Aaarrhhgggghhhhgg."erang Gaga menahan sakit.

"Akhirnya kita ketemu lagi fuck boy!." Ucap Leva sambil mendekat ke arah Gaga

Gaga masih berusaha memandang wajah Leva dengan jelas.

"Sepintar apa pun lu bersembunyi gua pasti bisa menemukan lu hahh!."

"Aaaaasrrrttggg Lllleeevaa?." Ucap Gaga terputus-putus.

"Yaa apa kabar Gaga gimana waktu pelarian mu enak gak hahaha."

"Brengsek kamu Vaa!." Ucap Gaga saat kesadaran dan pandangannya mulai kembali normal.

"Hem gua brengsek hahaha?." Leva tertawa mencemooh ke Gaga.

"Jadi ini semua permainan lu Hahh!!!."

"Yupss benar sekali Ga." Ucap Leva sambil mengelilingi Gaga yang sedang terikat di kursi kecil.

"Dan lu yang tadi di halte itu kan!!."

"Hahaha kalo iya kenapa."

"Sudahh Gua kira itu pasti looooo!!!" Teriak Gaga ke Leva.

"Yaa untung nya lu bego gak buru buru buka penyamaran gua."

"Fuck!."maki Gaga.

"Ehh malu liat keadaan bokap lu gak sekarang."

"Apa maksud lu?!!."

"Mau liat gaaa nih, gua kasih liat deh...Doni!!" Teriak Leva ke Doni

Lalu tak lama kemudian Doni mendorong Tubuh om Harjo yang sedang duduk di kursi kerja dengan tangan dan kaki di ikat.

"Papahhh!!."Teriak Gaga saat melihat papah nya yang tak sadarkan diri sambil tangan nya di ikat ke kursi kerja.


"Gimana Gaa melihat keadaan papah mu saat ini."

"Papahhhhh Biadabbb kamu Vaaaa Bajingannn!!." Maki Gaga ke Leva sambil mengais.

Mendengar perkataan itu Leva langsung menghampiri Gaga dan.



PLLLAAKKKKKK!!!!

Leva menampar pipi Gaga dengan sekencang-kencang nya.

"Yang Bajingan gua tanya siapa yang biadab itu siapa yaa Luuu Gaaa lu yang bajingan dan biadab!!!!!!." Bentak dan maki Leva ke Gaga sambil menujuk-nujuk ke arah Gaga.


"Yang mulai semua permainan ini gua tanya siapa lu dan papah lu yang busuk ini hahh, dan lu dan papah lu udah jahat selama ini ke diri gua ke keluarga gua dan terutama ke orang yang gua sayang!!!!!." Leva mulai membara emosi nya.


"Apa orang yang lu sayang hahh si pecundang itu siapa siapa sii zaaazaann zaa zann haha paling tuh orang sebentar lagi mampus alias mati haha!." Ledek Gaga.

Mendengar perkataan itu Doni yang tak jauh dari posisi Leva berdiri ikut terbawa emosi dan berusaha akan menghantam Gaga akan tetapi usahanya itu di tahan oleh Boski.

"Sabar kita liat dia sampai mana." Ucap Boski sambil menepuk-nepuk bahu Doni.

Dan hanya di jawab anggukan kecil oleh nya.


PLLLLAKKKK....PPLLLLAAKKKK..PLLOKKK..PLLAK!

Leva menampar habis-habis san pipi dan wajah Gaga secara brutal hingga Leva merasa lelah.


"Segini doang hahaha udah kaya di tampar anak bocah gua Haha."


"Lu tuh kayaknya Iblis Gaa bukan nya manusia!."


"Lu mau menyiksa Gua kaya gimana pun itu gak akan berpengaruh untuk Gua, walau pun rencana yang gua bangun Tidak berhasil seluruhnya tapi setidaknya gua udah berhasil membuat pangeran kodok mu itu menuju kematian haha!.

Lalu terlihat mamah Leva berjalan mendekati Leva sambil membawa sebatang besi di tangan nya.




"Vaa." Ucap mamah Leva

"Balas kan dendam Reza Va balasan kan dendam Reza lakukan apa yang Gaga lakukan ke reza." Ucap mamah Leva sambil menyerahkan sebatang besi ke tangan Leva

"Lu mau menghantam kepala gua pake benda itu kaya gua menghantam kepala Reza?, silahkan vaa lakukan jika kau mampu!!."

Leva menatap wajah mamahnya dengan tatapan bingung dan ragu namun mamah nya berusaha meyakinkan Leva, ia harus menyelesaikan apa yang harus ia lakukan.

Leva mengambil sebatang besi itu dengan ragu ragu, di tatap lah besi itu saat Leva sudah memegangnya. Hati leva saat ini sangat berkecamuk sisi nurani dan sisi emosi nya berkecamuk berlomba saling mendominasi, akan tetapi Leva sedang meyakinkan dirinya bawa keputusan yang akan ia ambil sudah tepat dan benar.

Di pegang kuat kuat lah sebatang besi itu dan di acung kan di atas kepala Gaga.

"Leva lakukan!". Perintah mamah Leva.

Leva memejamkan matanya sambil memegang besi itu kuat kuat, dan Leva mulai mengayunkan tangannya ke arah kepala Gaga dan....





PRANGGGGG...PPLUNGGGG...PPLINGGGG!!


Besi yang Leva pegang tadi terpelanting ke arah samping dan berhenti ketika membentur tembok.


Mamah Leva, Doni dan Boski terkejut ketika melihat Leva membuang besi yang ia pegang.


"Gua yakin vaa pasti lu gak akan bisa melakukan itu." Ucap Gaga

"Vaa?." Ucap mamah Leva sambil memegang bahu Leva.

"Gaak mahh."

"Kenapa Va?."

"Kita gak boleh membalas kejahatan dengan kejahatan."

"Tapi vaa kamu tau sendiri apa yang Gaga lakukan ke Reza vaa!."

" iya Leva tau mah tapi jika Leva melakukan hal yang sama seperti Gaga apa beda nya Leva dengan si Gaga mah dan kalo Reza tau hal ini Reza akan kecewa sama Leva." Ucap Leva sambil tersenyum ke arah mamah nya.

"Tapi Va?."

"Udah mah, mungkin kemarin Leva terbawa emosi mah tapi setelah Leva pikir pikir itu bukan sifat asli Leva mah Leva bukan orang yang pendendam dan emosional seharusnya mah. Biarkan hukum yang berjalan mah."

"Mamah bangga punya anak seperti mu." Ucap mamah leva sambil tersenyum ke anak nya.


Leva terlihat berjalan ke arah Doni dan Boski lalu berdiri di hadapan mereka.

"Kak Doni Om Boski leva serahkan Gaga kepada kalian jika kalian punya rencana sendiri silahkan tapi tolong biarlah hukum yang mengadili perbuatan Gaga." Ucap Leva sambil tersenyum ke arah Gaga dan Boski.

"Tapi Va?." Ucap Doni

"husstt sudah ku serahkan kepada kalian saja." Leva menepuk bahu Doni dan Boski kemudian berjalan menuju pintu keluar.

"Levaa tunggu naa." Mamah Ningsih berlari kecil menyusul Leva dari arah belakang.







--- ooo ---






Sepeninggal Leva disebuah Gudang dimana tempat berkumpul Boski dengan teman temannya, dan dimana sekarang Gaga disekap

"Terus kita apa in ini orang Kii?." Tanya Doni ke Boski.

"Gua ada ide Don, sebelum kita penjara kan ini orang kita hukuman pake cara kita sendiri dulu Don Hukuman ini akan dia ingat seumur hayat nya." Ucap Boski sambil tersenyum jahat

"Yaa kita apa in? Gebukin udah biasa buat orang kaya dia mah."

"Liat apa yang akan Gua lakukan, Farhan Dani!!". Teriak Boski memanggil anak buahnya yang sedari tadi berjaga didepan gudang.


Lalu dua orang anak buah Boski yang bertubuh tinggi dan berwajah tampan, langsung masuk menghadap ke Boski.

"Siap boss!."

"Wedehhh ganteng-ganteng juga anak buah lu ki." Ucap Doni

"Ganteng sih ganteng tapi liat aja nanti kelakuan nya."

"Maksud lu?."

"Farhan Dani saya instruksi kan kalian berdua silahkan bersenang senang dengan pria yang di ikat itu."ucap Boski.

"Ahh aduhh cinn bener nih boss?." Ucap Dani dengan nada genit, suaranya seperti banci

"Aduhh rezeki ape nihh dapet cowo gantengg."ucap Farhan sambil tangan nya mengelus pipi Gaga

Doni yang baru menyadari bahwa Farhan dan Dani itu adalah Gay, Doni hanya menutup mulut menahan geli.

"Silah kan kalian bersenang-senang Gua sama rekan gua ini nunggu di luar dan ingat kalo udah selesai iket lagi dan bawa ke mobil kita akan bawa ke kantor polisi." Ucap Boski.

"Oke boooss." Ucap Dani dan langsung berjalan menghampiri Gaga

"Duhhh cowo cucok ginih sayang amat yak bakal di penjarain."



"Hehhhh lu berdua mau ngapain?!!."bentak Gaga.

"Ih boo galak banget."Ucap dani

"Iyahh, ehh bebb jangan Galak gitu ah!."Ucap Farhan sambil memeluk tubuh Gaga.

"ARGHHHHH najisssss lu berdua homo."Ucap Gaga sambil meronta-ronta.

"Ih jangan gitu ahh bebbb, kita seneng seneng yah beb." Dani langsung menciumi bibir Gaga dengan rakus namun Gaga menutup rapat rapat bibir nya.

"Aahhh ahhhhhh tidakkk pergiii!!!!."Teriak Gaga ketakutan.

Terlihat Farhan sudah mencopot celana yang ia kenakan tadi dan kini ia bugil setengah badan dengan penis yang sudah mengacung keras.

"Ehhhh dannn eike udah ga tahan nihhh buruan gihh pegangin yang kenceng terus buka dan tunggingin." Ucap Farhan dengan wajah penuh nafsu.

"Oke booo Nanti gantian yah." Jawab Dani

Lalu Dani langsung melepaskan ikatan kaki Gaga yang melilit kakinya ke bangku dan Dani dengan cepat membanting Tubuh Gaga dalam posisi tengkurap dan setelah itu Dani langsung memelorotkan celana Gaga hingga kini pantat Gaga terekspos jelas di Hadapan Dani.

"AAAHHHHHHHH PERGIHHH AHHHH PERGIHH AHHHH!!!!." Teriak Gaga histeris sambil meronta-ronta.

"Ihhh pasti sedepp boo masih perawan nih pantat." Ucap Farhan sambil memposisikan penis nya di luar lubang pantat Gaga.

"Buruan atuhhh ahh!." Protes Dani.

Gaga terlihat meronta-ronta dengan sekuat tenaga namun usaha nya sia-sia karna dekapan Farhan dan Dani cukup kuat hingga membuat Gaga tak berkutik.



SEEERRRTTTTTTTTTT!!!!



"AAAAAAAAAARRRRRRRRRRHHHHHHHHH!!." Teriak Gaga, melolong keras hingga terdengar ke luar gudang









--- ooo ---
Kenak tusbol men wkkwkwk
 
Baru selesai baca maraton dan akhirnya bisa lega juga, gak penasaran lagi. Makasih buat TS yg udh mau repost, kalo gak repost mungkin ane gak bakal tau ada cerita bagus lagi. Semoga TS dan penulis cerita asli sehat selalu dan terus nulis cerita bagus lainnya.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd