Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MY NEW LIFE IS AMAZING

- PART 15 -
Pertempuran Hati

" Sayang.. kamu ga papa ?" tanya Silvy

" ah.. ga.. ga papa " jawab Adrian.

Silvy menatapnya heran, Adrian tampak melamun 2 hari ini dan tidak seperti biasanya.

" oh iya.. berapa hari ini kamu sering keluar.. ga biasanya.." ujar Silvy mencoba mencari tau

" eeee.. yaa emang lagi banyak jadwal meet up aja sama klien.. " jawab Adrian.

Silvy diam memperhatikan. Ada yang aneh dari Adrian. Namun ia mencoba menepis prasangkanya untuk menghindari pertengkaran yang tak perlu.

" maaf ya.. aku juga sering sibuk dengan tim karena aku harus me manage alur mereka dengan sistem yang baru aku jalankan, jadi waktu buat komunikasi kita jadi berkurang.." ujar Silvy mencoba mencairkan suasana.

" iyaa ga papa, aku juga minta maaf karena terlalu sibuk, tapi selama kita masih fine fine aja.. yaa ga papa.." sahut Adrian.

Orang orang bilang, firasat perempuan tak pernah salah. Mungkin itulah yang Silvy rasakan saat ini, ia sangat yakin ada sesuatu yang disembunyikan Adrian darinya yang membuat Adrian tidak seperti biasanya. Akhirnya Silvy pun membiarkan Adrian untuk memberikan ruang padanya, mencoba berfikir positif karena mungkin Adrian butuh waktu dan juga Silvy pun sibuk dengan timnya. Mungkin nanti ia bisa mengajaknya jalan atau sekedar makan siang seperti biasa untuk memulihkan waktu bersama.

Waktu menunjukkan pukul 12.30 Siang.. Silvy selesai dengan pekerjaannya berniat mengajak Adrian makan siang. Namun, saat masuk ke ruangan Adrian,. tidak ada Adrian disana.. Hati Silvy mulai tidak karuan, dalam benaknya kembali bertanya tanya, mengapa Adrian lagi lagi keluar tanpa kabar..??. Ia mencoba mendekati meja kerja Adrian, terlihat beberapa berkas yang sudah ditanda tangani tersusun rapi disana dan juga beberapa berkas yang harus ditanda tanganinya tersusun disisi lainnya. Silvy melihat layar monitor komputer Adrian dalam posisi mati namun terlihat kelap kelip lampu indikator monitor menunjukkan kalau komputernya di posisi Sleep. Silvy mencoba menekan tombol di keyboard dan layar monitor pun menyala.. terlihat beberapa pekerjaan yang masih dikerjakan Adrian masih terbuka dan beberapa file lainnya harus disimpan. Silvy pun menyimpan semua pekerjaan dan file file itu dan berniat mematikan komputer Adrian. Namun saat menutup satu persatu file file sebelum men shut down, Silvy melihat browser Adrian masih terbuka dan terlihat Whatapp web yang terkoneksi dengan handphone Adrian. Silvy melihat ada chat Adrian dengan seseorang tanpa nama dan hanya tertera nomor handphone disana. Seketika Silvy terkejut melihat chat yang berisi.

+62 ************** :
Hai Adrian.. hari ini bisa kita ketemuan lagi, maybe sambil makan siang kaya biasa..?

Adrian :
Oke boleh.. dimana ?

+62 ************** :
Kita ketemu disini ya.. 📍

Isi chat itu ditutup dengan shareloc dari seseorang tersebut kepada Adrian.

Hati Silvy mulai resah.. Ia melirik foto profil orang misterius itu dan membukanya untuk memastikan. Dan seketika dada Silvy berdegup kencang saat melihat foto orang misterius itu merupakan seorang wanita cantik. Mata Silvy berkaca kaca menahan kecewa dengan apa yang ia lihat.. ia sangat kecewa dengan Adrian yang menyimpan rahasia dibelakangnya.
Hati yang sudah terbakar cemburu membuat Silvy berniat melambrak Adrian. Ia meneruskan shareloc yang dikirim perempuan misterius itu kenomor nya agar ia mengetahui tempat mereka bertemu kemudian bergegas menyusul mereka.
Sepanjang jalan perasaan Silvy begitu berkecamuk. Ia tidak menyangka mengapa semua ini terjadi. Namun disisi lain ia harus memastikan itu semua karena dalam lubuk hatinya ia masih yakin dengan Adrian.
Hati yang berkecamuk membuat perjalanan 20 menit tak terasa bagi Silvy. Dengan segera ia bergegas memarkirkan mobilnya di parkiran resto tempat dimana Adrian bertemu seseorang tersebut. Pikiran Silvy yang campur aduk membuatnya berjalan cepat penuh emosi. Ia memasuki resto, sambil berjalan matanya menerawang keseluruh ruangan, dan terhenti di suatu meja yang di tempati oleh dua orang, yang mana salah satunya sangat ia kenali perawakan hingga bajunya. Dengan segera Silvy berjalan kesana, semakin dekat ia yakin itu adalah mereka... dan benar, betapa terkejutnya Silvy melihat Adrian bersama perempuan lain makan berdua dengan tangan perempuan tersebut memegang tangan Adrian.

" Adrian.....!!!" ucap Silvy dengan nada tinggi.

Seketika Adrian menoleh kearah suara yang memanggilnya, dan langsung terkejut melihat yang datang adalah Silvy

" Silvy...." ujar Adrian seraya melepaskan tangannya dari genggaman Erika.

Segera ia bangkit mendekati Silvy yang terlihat marah melihat itu semua.. matanya berkaca kaca menatap Adrian.

" Sayang.. ini ga seperti yang kamu kira.. perkenalkan ini adalah..........." ujar Adrian mencoba menjelaskan.

" PLAAAAAAKKKKK......" sebuah tamparan dari Silvy mendarat telak diwajah Adrian.

Adrian memegangi wajahnya.. tidak percaya apa yang dilakukan Silvy padanya. Erika yang melihat itu hanya bisa terdiam.

" tak perlu kamu jelaskan..!!" ujar Silvy dengan nada tinggi.

" ku kira kamu beda Adrian.. ternyata kamu sama bajingannya seperti Jhony..!!" lanjutnya.

Tangannya mengepal menahan emosi.. Matanya berkaca kaca, melirik tajam kearah Erika, kemudian langsung beranjak pergi meninggalkan Adrian.

" Silvy.. dengarkan aku dulu sayang... aku bisa jelaskan ini..." ujar Adrian.

Silvy tak bergeming, ia terus berjalan meninggalkan Adrian yang kemudian berdiri mematung seperti orang bodoh.

" Jhony..?" gumam Erika dalam hati.

Ia yang menyaksikan kejadian itu didepan matanya tidak bisa berbuat apa apa.. ia kaget, kejadiannya begitu cepat. Ia langsung bangkit mendekati Adrian yang tidak beranjak melihat kekasihnya pergi.

" Adrian.. kamu ga papa ?" tanya Erika.

" Erika.. aku mau semua proposal yang kalian tawarkan BATAL..." jawab Adrian.

" whaatt...? kenapa Adrian..? kenapa kamu batalkan..?" tanya Erika sedikit panik.

" karena itu semua ga artinya sekarang....!!" jawab Adrian tegas seraya menatap tajam kearah Erika.

Erika terdiam.. tatapan mata Adrian begitu menggambarkan amarahnya.

" oke.. oke.. fine.. at least.. bisa kah kita duduk sebentar biar kamu tenang dulu.." ujar Erika mencoba menenangkan Adrian.

" ga ada yang bisa ditenangkan lagi.. semua udah hancur.. bahkan karirku hingga masa depanku.." jawab Adrian.

Erika terdiam mendengarnya..
"apa hubungannya ini semua dengan pekerjaan....?, dan siapa Jhony yang dimaksud kekasih Adrian tadi..?" pertanyaan pertanyaan mulai berkecamuk dalam benak Erika.

" Erika.. maaf sudah bikin kamu melihat ini semua.. dan aku mohon ini jadi pertemuan terakhir kita.. " ujar Adrian.

" whatt..?? Adrian please.. bisa kah kau jelaskan dulu..? kenapa kamu ngomong kya gitu ?" pinta Erika.

" karena kamu selalu membuat masa depanku hancur..!!" ujar Adrian tegas.

Erika kembali terdiam.. ia tidak ingin berbicara banyak lagi. Emosi Adrian masih menguasai dirinya.

" oke.. 1 question.. siapa Jhony yang dimaksud kekasihmu tadi..?" tanya Erika.

Seketika Adrian menatap Erika, tatapannya begitu tajam seakan ingin meluapkan emosi.

" itu adalah mantan suaminya... orang yang juga pernah jadi suamimu.." jawab Adrian

Erika terkejut.. ia diam tanpa kata sembari menutup mulutnya dengan tangannya. Adrian kemudian pergi meninggalkannya. Pikiran Erika mulai berkecamuk. Ia kemudian duduk kembali dimejanya bersama Adrian tadi, mencoba mencerna ini semua. Ia tidak menyangka ini semua bisa terjadi. Sesekali ia melirik kearah Adrian yang masih terlihat berjalan keluar resto.. rasa putus asa terlihat di wajah Adrian. Erika merasa bersalah atas ini semua, Ia sadar kembali ceroboh. Disisi lain, ia juga merasa kasihan dengan Adrian. Ia tidak tega melihatnya kembali hancur seperti dulu. Ia harus melakukan sesuatu pikirnya.

Adrian pulang dalam keadaan frustasi.. tamparan telak Silvy hingga wajah dengan raut yang sangat kecewa terngiang begitu jelas dalam bayang Adrian. Ia tidak menyangka hari ini menjadi ini menjadi hari yang paling buruk dalam hidupnya. Karirnya akan hancur.. tak ada lagi masa depan, tak ada lagi kebahagiaan pikirnya. Ia kenal betul dengan Silvy, kekasihnya memanglah wanita yang sangat penyayang, namun ia selalu tegas dengan sikapnya dalam hal apapun. Beberapa kali Adrian hampir menabrak kendaraan lain hingga tidak sadar menerobos lampu merah karena pikirannya terlalu berkecamuk. Air mata mulai mengalir dari matanya, ia sangat kecewa pada dirinya karena telah membuat Silvy sakit hati. Ia sudah gagal menjaga janjinya, marah dan kecewa pada dirinya sendiri.
Sesampainya dirumah Adrian langsung mengirimkan pesan singkat kepada timnya bahwa ia izin beberapa hari karena sakit kecapean. Ia berbaring dikamarnya, mencoba berpikir apa yang harus ia lakukan. Sangat sulit memaafkan diri jika kita sudah sangat kecewa pada diri kita sendiri. Pikirannya kembali flashback saat dimana ia dan Silvy memulai semuanya di Bali.. kemudian bagaimana mereka menjalani hari hari berikutnya dengan penuh benih rasa sayang satu sama lain, hingga malam dimana Adrian menyatakan perasaannya dan melamar Silvy. Semua itu terbayang kemudian bagai mencabik cabik hati Adrian. Air matanya tak terbendung mengingat itu semua.. ia sangat kecewa sudah menghancurkan itu semua.. menyakiti silvy tanpa sempat menjelaskan semuanya.

Silvy memeluk erat gulingnya, dadanya sesak menahan tangis. Ia tidak menyangka Adrian telah menyakitinya. Orang begitu ia cinta dan sayangi ternyata sama. Mata Silvy begitu bengkak, air matanya mengalir.. hatinya kembali hancur. Ia kembali mempertanyakan mengapa hal ini selalu terjadi padanya. Teringat wajah Adrian dalam benaknya, orang yang paling ia percaya, yang selalu menjaganya, yang membuat hatinya teduh disaat ia gundah hingga membuatnya jatuh cinta. Ia teringat betapa bahagianya dirinya saat Adrian akhirnya mengungkapkan perasaan padanya dan melamarnya. Momen dimana ia sadar bahwa selalu ada orang yang benar benar tulus disaat kita rapuh. Namun itu semua kini hancur oleh orang yang sama.. Silvy begitu kecewa saat megingatnya.

" dddrrrttt... ddrrrttt...drrrtttt,..ddrrrttt.." handphone Silvy bergetar ada panggilan masuk.

Ia melirik sesaat, terlihat nama Adrian disana namun ia enggan menjawab.. dan memilih untuk tidur menenangkan hatinya yang sedang hancur. Ia ingin menangis sejadi jadinya.. ingin melupakan semua tentang Adrian. Ia pun memutuskan untuk cuti untuk menenangkan diri.

" Silvy.. please.. angkat telponnya.. aku tau kamu disana dan melihat namaku masih tertulis di handphonemu..." gumam Adrian.

Ia sangat frustasi.. ia menggenggam erat handphonenya.. seketika ingin melemparnya hingga hancur seperti hatinya yang telah kecewa pada dirinya sendiri. Akan tetapi ia enggan melakukannya.. dalam benaknya masih ada keyakinan akan Silvy, namun kekecewaanya pada dirinya sendiri jauh lebih besar. Sebagai seorang lelaki merupakan hal memalukan jika kita tidak bisa menepati janji yang telah kita buat. Terutama kepada orang yang kita cintai. Dalam rasa kecewa dan frustasinya, Adrian teringat sosok abangnya yang dulu pernah berkata bahwa sebagai laki laki, tanggung jawab adalah hal yang paling penting. Namun adakalanya segala sesuatunya berjalan tak seperti yang kita harapkan. Di saat itu terjadi, maka lakukanlah hal yang paling sulit terlebih dulu.. yaitu "memaafkan dirimu sendiri". Kata-kata itu terngiang ngiang dibenak Adrian, yang kemudian memberikannya celah untuk lebih menenangkan pikirannya. Mencoba mencari tau apa yang harus ia lakukan setelahnya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd