Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MY NEW LIFE IS AMAZING

Sedikit masukan ya Jay


Klimaks cewenya kurang mantep. Ada baiknya dia crot dluan sblm laki. Dan penetrasi BJ dan jilmek d skip. Byk ya cipokan dan bulu merinding. Andai lebi intens dan d persingkat ML nya lebi detail pasti cakep. Anyway story line nya bagus. Keep up the good work. Semoga masukan ini tdk membuat sakit hati author. Krn membutuhkan effort lebih untuk bisa bikin cerita sebagus ini
 
Sedikit masukan ya Jay


Klimaks cewenya kurang mantep. Ada baiknya dia crot dluan sblm laki. Dan penetrasi BJ dan jilmek d skip. Byk ya cipokan dan bulu merinding. Andai lebi intens dan d persingkat ML nya lebi detail pasti cakep. Anyway story line nya bagus. Keep up the good work. Semoga masukan ini tdk membuat sakit hati author. Krn membutuhkan effort lebih untuk bisa bikin cerita sebagus ini
Ane selalu open untuk setiap masukan suhu.. aman.. aman.. Btw suhu suhu semua mohon sabar ya.. ide cerita masih ane kumpulin pelan2, ane usahakan minimal seminggu sekali rilis. bener kata suhu ini butuh effort untuk ngejaga alur cerita. Dan nulisnya ga bisa di waktu yg senggang. kudu nyediain waktu banget biar feel nulisnya ga keganggu. Mohon maaf jika kelamaan pada nungguin ya..
 
- PART 13 -
Unexpected Party

Waktu menunjukkan pukul 19.20 malam, suasana tenang perumahan seakan memberi kenyamanan para penduduk setempat. Lalu lalang kendaran masih terlihat saat itu memberikan sedikit keramaian dilingkungan komplek. Salah Satu diantaranya terlihat mobil BMW yang kemudian singgah didepan rumah Adrian

" thanks ya sayang. " ujar Adrian.

" iyaa..." jawab Silvy.

" jangan lupa istirahat ya sayang.. besok udah kembali kerja.." lanjutnya.

" yupp.. i know.. " jawab Adrian.

" but.. ngomongin kerjaan, aku tadi sempet mikir, besok udah back to activity kaya biasa tapi.. aku baru nyadar, besok kamu jadi bos ku lagi.." lanjutnya.

" hhmmm... yaa yaa.. kamu bener.. aku juga kepikiran.." jawab Silvy.

Mereka diam sesaat memikirkan hal yang baru saja terlintas.

" anyway, kamu udah siap dengan ini ? " tanya Adrian lagi.

" memangnya ada yang salah dengan kita ?" tanya Silvy balik.

" eeemm... yaa ga ada sih.. aku pikir kamu belum siap kalo semua karyawan tau tentang kita.." jawab Adrian.

" yaa.. kayaknya mereka udah tau sih.. " ujar Silvy.

" oke deh kalo kamu fine fine aja.. aku ga mau aja bikin kamu ga nyaman dikantor.." jawab Adrian.

" yaaa aku tau.. tapi tenang aja.. everything's fine kok.. " jawab Silvy.

" okee.. see you tomorrow cantik.." ujar Adrian.

" okey.." jawab Silvy.

Mereka kemudian berciuman sesaat. Adrian kemudian keluar dari mobil disusul Silvy yang berpindah keposisi kemudi mobil.

" hati hati yaa.. " ujar Adrian.

" okeeyy.. " jawab Silvy kemudian beranjak pergi dengan mobilnya.

Adrian pun langsung bergegas masuk kerumahnya dan mandi untuk segera istirahat karena besok kembali beraktifitas seperti biasa.

. . . . . . . . . . . . . .



" tok..tok...tok..tok..tok..tok.. " suara seseorang mengetuk pintu.

" yaaa bentar.. " jawab Adrian yang baru selesai mandi.
Segera ia berpakaian dan sedikit merapihkan diri kemudian bergegas membukakan pintu.

" hai...." sapa Elia

" oohh... hai.. ada apa ?" tanya Adrian

Mereka sedikit terlihat agak canggung satu sama lain.

" eemm.. boleh aku masuk..? ada yang mau aku omongin.." ujar Elia

" oh... boleh boleh.. silahkan.. aku kira ada apa.." ujar Adrian mempersilahkan masuk.

" maaf yaa berantakan.. aku baru pulang soalnya jadi belum sempet beresin rumah..." ujar Adrian lagi.

Mereka pun duduk disofa ruang tamu..

" gimana kabar Nisa..? ujar Adrian basa basi.

" Nisa baik.. besok udah masuk sekolah tuh.. seneng banget dia.. terus nanyain kamu terus setelah lama ga les sama kamu.." jawab Elia.

" wah wah.. udah sekolah ya.. bagus deh.. apalagi dia udah pinter tu.. jadi lumayan bekal buat masuk sekolah.." ujar Adrian.

" kamu apa kabar..? belakangan ini kayanya sibuk banget ya.. pulangnya malam terus.." Tanya Elia
" yaaa.. gitu lah.. " jawab Adrian singkat.

" btw.. ada apa ni ?" lanjutnya bertanya

" eemm.. bukan hal besar sih sebenernya, cuma mau ngobrol aja.. sekaligus mau terima kasih sama kamu.." jawab Elia

" terima kasih buat..?" tanya Adrian heran

" buat apa yang kamu berikan ke Nisa.. semuanya.. " jawab Elia.

" loh.. itu kan......." ujar Adrian

" bukan cuma itu Adrian.. aku mau terima kasih juga buat suamiku.. berkat kamu dia sadar.." lanjutnya.

Adrian hanya diam mencoba mencerna. Ia sedikit bingung dengan segala sesuatunya yang tiba tiba berubah.

" yaaa memang sih waktu itu Mas Daus sempet cerita cerita gitu. cuma yaa aku kasih masukan aja dikit.. menurutku itu biasa aja kok.." ujar Adrian.

" hmmm.. yaa mungkin menurut kamu kayak gitu.. tapi entah lah, dia sering inget kata kata kamu, bahwa hidup kamu udah sempurna mas.. istri cantik dan anak pinter, jadi jangan sampe di sia siakan.. " ujar Elia menceritakan.

" dan.. kata-kata itu keluar dari mulut kamu yang belum nikah.. masih single.. itulah yang bikin dia sadar.. bahwa banyak orang yang masih bermimpi punya kehidupan kayak dia.." lanjut Elia.
Adrian hanya termenung, ia tidak menyangka hal tersebut bisa menjadi turning point untuk Mas Daus. Namun disisi lain, sebagai tetangga ia merasa bersyukur bisa memberikan dampak positif untuk orang lain.

" dan aku pun mau minta maaf juga sama kamu.." lanjut Elia lagi.

" minta maaf buat apa..?" tanya Adrian.

" maaf udah bikin kamu masuk dalam hidupku.. bahkan ampe bikin kamu jadi tempat pelampiasan.." jawab Elia.

Adrian diam sejenak. Mencoba menenagkan pikirannya. Ia sadar bahwa ia pun diposisi yang salah dalam itu.

" hei... untuk soal itu.. aku yang harusnya minta maaf.." ujar Adrian merasa tidak enakan.

Mereka diam sesaat mengingat apa yang pernah mereka lakukan dibelakang Mas Daus.

" terserah lah.. yang jelas setelah suamiku pengen perbaiki semuanya, aku jadi mau perbaikin semua juga Adrian.." ujar Elia.

" yaa sudah.. keep going aja lah Lia.. ga usah yang gimana gimana.. yang udah lalu mah jadikan pelajaran aja.." jawab Adrian mencoba menenagkan.

" yaa.. aku harap.. yang udah lalu aku gak mau sampe suami ku tau Adrian.. aku ga mau nyakitin niat baik dia.." ujar Elia menjelaskan maksudnya.

" oh.. iyaa.. aku ngerti kok.. aku juga ga mau ngerusak semuanya.." jawab Adrian.

" lagian aku juga bentar lagi nikah.." lanjut Adrian.

" oh yaaa....? sama siapa..? yang sering jemput kamu itu yaa..?" tanya Elia penasaran

" eemm.. iyaa.. doain yaa.." jawab Adrian.

" iyaa.. amin.. semoga lancar deh.. lagian aku liat dia pantes kok buat kamu.." ujar Elia.

" amin... makasih Lia.." jawab Adrian.

Mereka saling menatap.. keduanya terlihat saling mendukung satu sama lain. Adrian paham betul maksud kedatangan Elia malam itu untuk berdamai dengan yang telah lalu.

" oke deh kalo gitu.. aku balik dlu.." ujar Elia menutup obrolan mereka.

" oh.. iya iya.. wah aku sampe lupa nyuguhin minuman nih keasyikan bahas masa lalu.." ujar Adrian.

" ah... biasanya juga gitu.. " canda Elia sembari bangkit kemudian berjalan keluar rumah.

Adrian sempat melamun melihat Elia yang beranjak pergi dari rumahnya. Istri Mas Daus itu ada benarnya menurut Adrian. Jika ada kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya, maka perjuangkanlah. Terpikir baginya untuk pindah jika menikah dengan Silvy nanti. Karena hal hal dan godaan seperti yang terjadi kepada Mas Daus pasti datang sebagai cobaan dalam rumah tangga. Ia tidak ingin Elia menjadi rumput tetangga yang lebih indah dari Silvy. Tetapi ia pun bingung harus pindah kemana nantinya. Lamunan demi lamunan menghiasi malam itu dipikiran Adrian. Begitu banyak pelajaran yang ia dapat belakangan, terutama setelah mengenal tetangganya dan juga Silvy. Ia harus mempersiapkan diri pikirnya, secara mental dan financial agar ia terus bisa membahagiakan istrinya kelak.

Hari demi hari berjalan seperti sedia kala, suasana kantor masih seperti hari hari biasa. Kabar kedekatan Adrian dan Silvy masih menjadi pembicaraan hangat di kalangan internal perusahaan. Sebagian hanya menduga, sebagian lainnya yakin itu terjadi karena beberapa diantara mereka ada yang pernah melihat sang Bos meghabiskan waktu bersama Adrian disuatu tempat. Sebagian lainnya hanya bisa mendengar kedekatan mereka dari Pak Iman sang sekuriti, yang mana beliau katanya beberapa kali bahkan sering melihat sang Bos pergi bersama Adrian dengan mobilnya saat pulang kerja ataupun saat jam istirahat. Gosip semakin hangat dikarenakan hampir semua orang yang mengetahui hubungan mereka mendukung itu jika memanglah terjadi. Apa yang terjadi dengan rumah tangga sang bos menjadikan mereka begitu simpati kepadanya, sehingga saat berita kedekatannya dengan Adrian yang juga dikenal lelaki yang memiliki kepribadian baik dan juga sangat potensial dalam pekerjaan membuat mereka sangat mendukung gosip itu. Apalagi belakangan, Adrian dan Silvy begitu kompak dalam menjalankan perusahaan. Selain terus memimpin divisi marketing, beberapa tugas kini mulai diberikan Silvy kepada Adrian, yang mana tugas dan jobdesk itu membuat Adrian lebih leluasa secara otoritas untuk mendukung jalannya market perusahaan. Hingga terbukti saat mulai memasuki akhir bulan, pencapaian marketing melonjak drastis melebihi pencapaian bulan sebelumnya. Yang mana dibagian Deal Comunication dengan mintra hingga klien perusahaan yang kini dipercayakan penuh kepada Adrian membuat segala sesuatunya lancar tanpa perlu persetujuan CEO seperti sebelumnya. Bahkan Silvy menjanjikan untuk menaikkan gaji seluruh karyawannya jika perusahaan mengalami peningkatan secara pencapaian maupun pertumbuhan. Hal yang tentunya menjadi trigger bagi seluruh karyawan untuk lebih semangat bekerja terutama Divisi Marketing. Selain gaji yang naik, bonus reward pun sudah menanti jika pencapaian mereka melebihi target.

" Bang Dik.. lagi lamunin apaan..?" tanya Rara kepada Dika

" aahh.. gaa.. lagi mikir aja bonus kali ini mau aku beliin apa.." jawab Dika sembari menatap kosong layar komputer.

" yaelah.. blagu.. pake bingung mau ngabisin duit.." ledek Rara

" aku juga ga ngerti Ra... lagi duit pas-pasan, banyak bener kayaknya list belanjaan.. sekalinya ada duit.. malah bingung.." jawab Dika lagi.

" terus yang bikin bingung tu apa Bang..? kan tinggal beli yang udah di list.." ujar Rara.

" bukannya gitu.. emang sih pas duit nge'pas tu kita emang mau beli ini itu.. tapi pas kita nerima reward, terus bakal naik gaji.. itu tu bikin aku sadar.. itu semua tu hasil jerih payah kerja yang malah bikin aku sayang buat beli macem-macem.." jawab Dika menjelaskan

" hhmmm.. iyaa juga yaa.." jawab Rara sadar.

" btw.. ini Bang Adrian dimana Rara.. masih di ruangan ibu..?" tanya Dika.

" iyaa deh kayaknya.. " jawab Rara.

" hhmmm... kalo aku perhatiin, sekarang tu Bang Adrian lebih sering ke sana yaa dari pada nongkrong di ruangan ini.." ujar Dika.

" iyaa.. aku juga mikir gitu.. tapi yaa wajar sih.. job desk dia kan ditambah sama ibu.." jawab Rara

" iya sih.. bener.. " ujar Dika

" tapi kak.. menurut kak Dika, itu semua dilakuin ibu biar deket sama Bang Adrian atau emang karena beliau percaya ?" Rara memulai lagi gibahnya.

" Dua duannya kayaknya... hahahahaha...." jawab Dika seraya tertawa.

" husssss... udah gila kali ni orang.." ujar Rara terkejut dengan jawaban Dika.

" lah.. terus..? kalo masalah kedekatan mah.. siapa sie disini yang ga tau ?.. ya kann..?. " ujar Dika.

" nah terus untuk percaya.. itu aku juga yakin sih.. karena yaa tau sendiri lah bang Adrian kerjanya kayak gimana.." lanjut Dika menjelaskan.

" iyaa sih.. eemm... tapi aku ngerasa gimana ya Bang.." Sambung Rara

" gimana apanya..?" tanya Dika.

" gini... eemmm... kalo misalkan mereka emang deket.. terus misalkan bakal maried.. kan otomatis ga mungkin donk kak Adrian masih disini.. mana ada suami istri dalam 1 perusahaan.." ujar Rara.

" iyaa.. yaa... bener juga.." jawab Dika baru sadar.

" yaa kan...? terus kita gimana..? ga seru tau ga ada ka Adrian.. aku masih mau banyak belajar sama dia.." lanjut Rara.

" bentar.. tapi itu semua yaa tergantung Ibu lah ya.. kalo emang mereka ampe Maried, yaa terserah Ibu lah.. mau bang Adrian masih disini atau ga.. lagian aku ga yakin dia mau lepas bang Adrian dari sini.." ujar Dika mulai berpikir

" eeemmm bener juga tuh.. aku baru inget.. kan Ibu udah akuisisi perusahaan ini ya.. jadi.. yaaa terserah dia aja lah.. kalo pun mereka bener jadian pun aku dan kita semua pasti seneng kok buat Bos terutama.. apalagi kalo kak Adrian dipertahankan.. yaa bagus lagi malahan.." ujar Rara.

" yaaa kita liat nanti awal bulan lah yaa.. pas pengumuman pencapaian.. lagian aku excited banget buat bulan ini.. pencapaian kita gila.." ujar Dika.

Mereka bekerja sembari ngobrol seperti biasa diruang marketing. Pencapaian yang sudah pasti hit the target membuat mereka bisa sedikit longgar mengejar pencapaian. Sementara Adrian berkutat dengan pekerjaannya yang bertambah. Ia terlihat lebih sibuk dari biasanya diruangan CEO karena butuh kordinasi intens dengan Silvy.

" Sayang.. untuk financial report ini mungkin nanti akan ku kordinasikan dengan supervisor. Ada beberapa detail yang mau aku review.." ujar Adrian

" oke.. go on.. nanti kalo sudah biar aku review untuk " sign ACC nya.." jawab Silvy.

Sesekali Silvy melirik ke Adrian yang duduk di sofa ruangannya dan terlihat begitu sibuk dan fokus bekerja. Adrian terlihat seksi saat tenggelam dalam pekerjaannya. Kadang terpikir kasihan melihat kekasihnya terlihat agak capek dan stres menyelesaikan pekerjaannya. Namun, rasa itu ia biarkan karena menurutnya Adrian harus bisa mengerjakan itu semua untuk kedepannya, Selain itu, Silvy ingin tau sejauh mana Adrian bisa menyelesaikan itu semua.

" Sayang..." ujar Silvy menyapa.

" iyaa..." jawab Adrian namun masih fokus dalam pekerjaannya.

" kamu ga istirahat...? udah mau jam 12.00 loh..? " tanya Silvy seraya melihat jam dinding.

Adrian melepas sejenak pekerjaannya kemudian melirik jam tangannya

" huuff.. bentar lagi deh.. nanggung soalnya.." jawab Adrian.

Ia kemudian menyandarkan tubuhnya ke sofa.. sembari mengelus rambutnya dengan kedua tangannya, mencoba merenggakan otot leher dan kepala yang terasa mulai menegang sembari bersandar menikmati empuknya sofa di ruangan itu.

Silvy yang melihat itu kemudian bangkit berdiri dari meja kerjanya dan mendekati Adrian, kemudian duduk dipangkuannya. Jemari cantiknya mengelus rambut Adrian sembari menatap wajah Adrian yang terlihat lelah.

" hei.... kamu capek..?" tanya Silvy dipangkuan Adrian.

" yaa.. dikit lah.. " jawab Adrian.

" gimana kalo kita makan siang diluar..?" ajak Silvy

" tapi.. ini semua belum selesai sayang..." jawab Adrian.

" haneey.. aku kan pernah bilang.. sesibuk apapun kamu, jangan lupa make time buat diri kamu sendiri.." ujar Silvy mengingatkan

Adrian menghela nafas sejenak.. mencoba berdamai dengan rasa lelahnya.

" oke.. aku istirahat.. kamu mau ajak kemana..? aku udah laper.." jawab Adrian.

" that's my boy.. " ujar Silvy tersenyum senang seraya mencium kening Adrian

" anyway.. aku kayaknya bakal ada surprise buat kamu.." Ujar Silvy

" dalam rangka..?" tanya Adrian.

" ada deh... yuk.. kita makan dulu aja.." jawab Silvy sembari bangkit dari pangkuan Adrian.

Adrian enggan terlalu memikirkan, ia kemudian merapihkan berkas pekerjaannya. Kemudian menyusul Silvy.

Begitu terus hari berjalan. Bertambahnya job desk tidaklah membuat Adrian stress namun ia semakin tertantang untuk bisa menguasai semua pekerjaan yang diberikan Silvy. Kuatnya prinsip Adrian dalam menjaga tiap amanah yang diberikan membuat Silvy semakin percaya terhadapnya dan tidak ingin Adrian sampai keluar dari perusahaannya. Menurut Silvy, reward dan kenaikan gaji bukanlah hal yang sepadan bagi orang seperti Adrian. Ia harus naik level dan memegang tanggung jawab yang lebih besar pikirnya.
Awal bulan ditanggal 1, seluruh karyawan begitu euforia menyambut hasil yang mereka capai. Dari kenaikan gaji hingga bonus reward yang sangat memuaskan membuat semua terlihat bahagia dan semangat untuk menjalani aktifitas kedepannya. Mereka hari itu mengadakan pesta kecil dikantor yang memang diadakan langsung oleh Sang Bos Silvy sekaligus merayakan pencapaian mereka dibulan lalu. Terlihat beberapa nasi tumpeng hingga makanan dan minuman lainnya menghiasi acara hari itu. Mereka berkumpul di hall tengah kantor untuk memeriahkan Acara..

" okee.. siang semuaa..." sapa Silvy membuka sambutan acara.

" siang Bu...." jawab seluruh karyawan serentak.

" sebelumnya.. saya ucapkan terima kasih untuk kalian semua yang sudah bahu membahu bekerja sama hingga kita bisa mencapai capaian gemilang dibulan lalu.. yang mana merupakan capaian terbesar semenjak perusahaan ini berdiri.." ujar Bu Silvy.

" wooooooooo..." serentak seluruh karyawan bertepuk tangan

" gimana gaji kalian... sudah naik...?" sapa Silvy.

" sudahhh Buuu....." jawab mereka serentak.

" oke... baik.. itu bukanlah karena saya tidak ingin kalian berhenti dari sini.. tapi karena saya percaya tim saya.. dan menurut saya kalian layak mendapatkannya.. you deserve it..." lanjut Silvy.

" yeeeaaaaaaaaaaa......." semua kembali bersorak dan bertepuk tangan.

" oke.. berbicara pencapaian, tentu tidak luput dari bagaimana tim marketing kita bekerja. Saya disini berdiri juga untuk mengucapkan terima kasih yang sangat besar kepada Divisi marketing yang sudah berjuang keras untuk bisa terus keep up dalam meningkatkan pencapaian kita.. terima kasih untuk Adrian yang sudah meminpin tim dengan capaian gemilang mereka..."

" yeeeeeeeeeeeeaaaaa....." gemuruh tepuk tangan tertuju pada divisi marketing yang dipimpin Adrian.

" Saya juga minta maaf karena sempat ada masalah yang harus saya selesaikan, sehingga beberapa hari bahkan hampir 2 minggu tidak bersama kalian di kantor ini, namun saya ucapkan terima kasih buat semuanya yang sudah berjuang untuk tetap keep up saat saya tidak ada.. bahkan bisa mencapai capaian luar biasa... "

" yeessss Bu.. sama samaa........." sahut para karyawan serentak.

" Dari apa yang saya alami, kemudian melihat semangat kalian semua, saya akhirnya sadar dan belajar 1 hal.. segala sesuatunya akan berjalan baik jika kita percaya dengan tim kita dan menjalankan perusahaan dengan orang yang tepat di posisi yang tepat juga.. oleh karena itu setelah melalui banyak pertimbangan dan menilai kinerja dan kelayakan.. hari ini.. di pesta celebrate kita ini.. saya juga akan mengumumkan CEO baru yang akan melanjutkan tonggak kepemimpinan kedepannya.." lanjut Silvy.

Sontak seluruh karyawan bertanya tanya..

" hah.. siapa nih..?? siapa nih....??" satu persatu para karyawan bertanya tanya.

" wah.. menarik nih..." ujar Dika.

" iyaa... ga nyangka ibu dadakan gini.. siapa yaa ??? " ujar Rara juga penasaran.

" wah bikin penasaran.." ujar Adrian juga ikut penasaranm

Semua karyawan di hall utama kantor pun penasaran akan sosok yang akan memimpin mereka kedepannya. Suasana yang tadinya meriah dengan gemuruh tepuk tangan seketika mendadak penuh tanya.

" okee... dari pada kita semua penasaran.. mari kita sambut CEO baru kita.. please welcome.. Adrian...!! " Bu Silvy dengan semangat menunjuk Adrian.

Seketika seluruh karyawan menoleh kearah Adrian dan...

" yeeeeeeaaaaaaaa......." semua karyawan memberikan tepuk tangan yang meriah.

" whaattt.....?" gumam Adrian tidak percaya.

Matanya melihat kearah Silvy yang tersenyum bahagia menunjuknya sebagai CEO baru.

" waaaaahhhh Bang...... selamat bang......" ujar Dika

" kakk Adriann... congrats.. kakk........" teriak Rara bahagia.

Adrian pun bangkit berdiri dan maju kearah Silvy di ikuti tepuk tangan meriah para karyawan. Wajahnya tersenyum dengan raut yang masih tidak percaya.

" Jadi ini surprisenya..?? ujar Adrian dengan senyumnya kepada Silvy.

Silvy hanya tersenyum kearah Adrian seraya memeluknya.

" oke.. temen temen semua.. pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada Bu Silvy atas kepercayaannya untuk memilih saya sebagai CEO, dan juga teman teman semua atas sambutan meriahnya.." ujar Adrian

" yeeaaaaaaaaahh... " tepuk tangan meriah para karyawan menyambut kata sambutan Adrian.

" jujur.. saya juga gak tau apakah saya pantas mendapatkan amanah sebesar ini...." sambung Adrian.

" pantessss.... layak.. bang.. layakk..." para karyawan bersorak.

" yaa.. yaa.. yaa.. saya ucapkan terima kasih banyak untuk dukungan teman teman semua. saya memang bukanlah leader yang baik, tapi saya berjanji akan membawa perusahaan ini menjadi jauh lebih baik...." lanjut Adrian

" wwwooooooooo......." para karyawan bertepuk tangan.

" untuk itu.. agar impian dan tujuan kita bisa tercapai, tentunya saya tidak bisa bekerja sendiri, saya membutuhkan kalian semua.. sebagai tim support, orang orang dibelakang saya, yang siap bekerja sama demi kesejahteraan perusahaan dan kita semua.. " ujarnya lagi.

" yyoooooouuuuu....." para karyawan kembali bertepuk tangan.

Silvy terlihat bahagia, matanya tak lepas memandang Adrian dengan senyumnya. Sambutan para karyawan seakan menggambarkan bahwa ia tidak salah memilihnya sebagai penerus.

" oke oke... terakhir.. sebagai CEO, yang juga tidak bisa menyelesaikan segala sesuatunya sendiri, saya memerlukan seorang partner untuk running out perusahaan ini, yang memiliki otoritas di sisi selain operasional dan marketing. Dan sebagai tanda Sah nya saya sebagai CEO baru..hari ini... dan detik ini.. saya menunjuk.. Bu Silvy sebagai Finance and Accounting Manager.. yang akan memimpin jalannya sisi Financial dan Accounting" ujar Adrian menutup kata sambutannya.

" yeeeeeaaaaaaaa...." sontak tepuk tangan para karyawan kembali bergemuruh

Bu Silvy tersenyum bahagia, meriahnya tepuk tangan para karyawan menggambarkan besarnya dukungan mereka terhadap pasangan itu.

" yess.. kamu orang tepat diposisi itu sayang.." ujar Adrian diantara riuhnya tepuk tangan para karyawan.

" thank you...." ujar Bu Silvy kemudian memeluk Adrian dan mencium bibirnya.

" Cieeeeeee... so sweet.......!!!" Sontak gemuruh tepuk tangan haru kembali bergemuruh dari para karyawan.

Silvy tak lagi dapat menahan rasa bahagianya. Riuhnya histeria para karyawan seakan menambah rasa bahagianya saat itu.

" wah.. wah... wahh... akhirnya... terjawab sudah...." ujar Dika.

" yeess... aku seneng liatnya kak....." ujar Rara juga.

tak ada yang menyangka acara pesta selebrate kecil kecilan yang hanya diadakan dikantor menjadi meriah karena mereka berdua.

" okee... mungkin saya harus umumkan juga disini.. bahwa.. bulan depan... kami akan melangsungkan pernikahan.." ujar Silvy seraya menunjukkan cincin dijari manisnya.

" waaaaaaaa.... so sweett........" sambut para karyawan disusul tepuk tangan yang kembali riuh bergemuruh.

Gosip yang beredar terjawab sudah.. dan sesuai prediksi semua orang, mereka berdua adalah pasangan yang diharapkan para karyawan. Para karyawan bahagia dengan mereka, terlebih untuk Silvy.. mereka mendukung keduanya karena Adrian adalah orang yang layak bagi mereka untuk sang Bos.

" kakk..... aku terharuuuuu....." ujar Rara tak dapat menahan air mata melihat 'couple goals' nya benar benar bersatu.

" yuuppp..... aku juga bahagia liatnya.. " jawab Dika.

Tak ada yang menyangka pesta sederhana ditutup dengan haru bahagia. Selain pengumuman CEO baru, berita pasangan Adrian dan Silvy sang Bos yang bersatu benar-benar menjadi kejutan hari itu seakan menjadi penutup sempurna pesta sederhana mereka.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd